H UB UNG AN P EN GE TAH U AN IB U H AMI L D EN GA N MINAT IBU HAMIL
MENGIKUTI KELAS IBU HAMIL DI DESA REJOAGUNG KECAMATAN PLOSO
KABUPATEN JOMBANG
Relation Knowledge Of Pregnant Mother With Pregnant Enthusiasm Mother Follow Pregnant Class Mother Incountryside Of Rejoagung District Of Ploso
Sub-Province Of Jombang
Linda Noviani, Effy Kurniati, Rini Hayu Lestari Stikes Pemkab Jombang
Kelas ibu hamil merupakan salah satu kegiatan penting dalam penerapan buku KIA di masyarakat sebagai upaya pembelajaran ibu, suami dan keluarga melalui kegiatan belajar bersama untuk mempersiapkan ibu hamil dalam perawatan kesehatan anak sesuai standar. Pembentukan perilaku ibu hamil untuk mengikuti kelas ibu hamil sendiri dipengaruhi oleh adanya minat, oleh karena itu perlu diketahui hubungan pengetahuan ibu hamil dengan minat ibu mengikuti kelas ibu hamil.
Desain penelitian yang digunakan adalah metode analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi yang diteliti adalah ibu hamil di Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang sebanyak 33 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling diperoleh sampel 30 orang. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner yang hasilnya dianalisa dengan uji korelasi spearman rank.
Hasil penelitian menunjukkan hubungan pengetahuan ibu hamil dengan minat ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil di Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang adalah hampir seluruh responden memiliki pengetahuan tentang kelas ibu hamil kriteria baik memiliki minat tinggi terhadap kelas ibu hamil (85,7%). Nilai koefisien Spearman rank’s: 0,438 dengan ρ (0,016) < 0,05 yang berarti H1 diterima, maka ada hubungan
pengetahuan ibu hamil dengan minat ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil. Sedangkan tingkat hubungan kedua variabel tergolong cukup, hal ini ditunjukkan dengan nilai korelasi 0,438 kategori cukup.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan pengetahuan ibu hamil dengan minat ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil.
Kata Kunci : Pengetahuan, minat, dan kelas ibu hamil
Pregnant Mother class represent one of the important activity in applying of book of KIA society as effort study of mother, family and husband through activity learn with to draw up pregnant mother in treatment of health of child according to standard. Forming of behavior of pregnant mother to follow pregnant mother class influenced by existence of enthusiasm. For that reason, important need knows relation knowledge of pregnant mother with pregnant enthusiasm mother follow pregnant class mother.
Research Desain the used analytic method by using approach of sectional cross. Population the checked is pregnant mother in Countryside of Rejoagung District of Ploso District of Ploso Sub-Province of Jombang counted 33 people by using technique of purposive sampli ng obtained sampel 30 people. Measuring instrument the used questioner which its result is analyzed with correlation test of Spearman rank.
Result of research show relation knowledge of pregnant mother with pregnant mother enthusiasm follow pregnant mother class in Countryside of Rejoagung District of Ploso Sub-Province of Jombang is almost entire responder have knowledge about pregnant mother class of good criterion have high enthusiasm to pregnant mother class (85,7%). Where assess coefficient of Spearman rank's: 0,438 with probability value (0,016) < : 0,05 meaning H, accepted, hence there is relation knowledge of pregnant mother with pregnant mother enthusiasm follow pregnant mother class. While relation storey; level both of variable pertained enough, this matter is shown with correlation value 0,438 category enough
Pursuant to result of this research can be concluded that there are relation which is signifikan knowledge of pregnant mother with pregnant mother enthusiasm follow pregnant mother class.
Keyword : Knowledge, enthusiasm, and pregnant mother class
PENDAHULUAN
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling rentan
kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin dan bayi pada masa perinatal yang ditandai dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) (Depkes RI, 2009).
Program kelas ibu hamil merupakan upaya pemerintah untuk menurunkan AKI dan AKB.
Program kelas ibu hamil terbentuk pada tahun 2009. Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu hamil dengan umur kehamilan antara 20 minggu sampai dengan 32 minggu dengan jumlah peserta maksimal 10 orang. Kelas ibu hamil merupakan salah satu kegiatan penting dalam penerapan buku KIA di masyarakat sebagai upaya pembelajaran ibu, suami dan keluarga melalui kegiatan belajar bersama untuk mempersiapkan ibu hamil dalam perawatan kesehatan anak sesuai standar (Depkes RI, 2009).
Program kelas ibu hamil belum berjalan disebabkan kurangnya informasi tentang kelas ibu hamil sehingga pengetahuan tentang kelas ibu hamil di masyarakat masih kurang. Pembentukan perilaku ibu hamil untuk mengikuti kelas ibu hamil dipengaruhi oleh adanya minat
AKI di Indonesia tahun 2008 sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB sebesar 35 per 100.000 kelahiran hidup, hal ini menunjukkan setiap tahun sebanyak 13.778 kematian ibu atau setiap dua jam ada dua ibu hamil, bersalin, nifas yang meninggal karena berbagai penyebab. Target millennium development goals tahun 2014 sebesar 125 per 100.000 kelahiran hidup tidak akan tercapai tanpa upaya percepatan (Azrul, 2008).
AKB di Jawa Timur di tahun 2008 sebanyak 35% (246 ribu) bayi meninggal. Angka ini menurun menjadi 32,8% di tahun 2009 atau 246 ribu bayi meninggal, pada tahun 2014 angka kematian bayi ditargetkan turun 26%, sedangkan AKI selama tahun 2009 sebanyak 26 ibu meninggal setiap 100.000 kelahiran per tahun. Angka ini menurun dibandingkan tahun 2007 sebesar 32 ibu meninggal setiap 100.000 kelahiran per tahun. Tahun 2015 AKI ditargetkan turun sampai 11,2 per 100.000 kelahirna hidup (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak).
AKI di Kabupaten Jombang tahun 2008 sebesar 16 dari 19773 jumlah lahir hidup, di Kecamatan Ploso AKI tertinggi sebesar 2 dari 19773 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Jombang, 2008).
Berdasarkan studi pendahuluan di Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang jumlah ibu hamil bulan Juni 2010 sebanyak 33 orang ibu hamil. Kemudian untuk pertama kalinya dibuka kelas ibu hamil dengan mengundang 10 orang ibu hamil, hal ini karena jumlah ibu hamil dalam satu kelas ibu hamil sebanyak 10 orang. Ternyata ibu hamil yang datang sebanyak 3 ibu hamil saja (30%) dan 7 ibu hamil (70%) tidak datang. Ada berbagai macam alasan ketidakhadiran ibu hamil dalam kegiatan kelas ibu hamil tersebut, antara lain : kurang berminatnya ibu dalam kegiatan kelas ibu hamil, kurangnya pengetahuan ibu hamil akan kelas ibu hamil, lebih mementingkan urusan rumah tangga daripada mengikuti kegiatan kelas ibu hamil, adanya berbagai kerepotan dikeluarga, dan lain-lain. Kelas ibu hamil telah dilaksanakan di beberapa propinsi, sehingga berdasarkan masukan
dan pengalaman pelaksanaan pada daerah tersebut serta kebutuhan kegiatan kelas ibu hamil di daerah lain di seluruh Indonesia maka kelas ibu hamil disesuaikan dengan kebutuhan daerah setempat, hal ini termasuk dalam pelaksanaan dan tindak lanjut di rumah setelah ibu hamil mengikuti kelas ibu oleh petugas kesehatan bersamaan dengan kegiatan kunjungan rumah seperti KN1, KN2 oleh kader kesehatan dalam membantu petugas kesehatan untuk memastikan bahwa kelas ibu hamil memahami dan melakukan sesuai petunjuk atau pesan dalam buku KIA (Depkes RI, 2009).
Program kelas ibu hamil merupakan program baru dimana diperlukannya sosialisasi sehingga pengetahuan ibu hamil tentang kelas ibu hamil meningkat dan dapat mempengaruhi pada minat ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil.
Sosialisasi tentang kelas ibu hamil dapat dilakukan dengan penyabaran leaflet, penyuluhan yang akan meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang kelas ibu hamil, kelas ibu hamil merupakan salah satu program pemerintah baru berjalan, sehingga pengetahuan ibu hamil tentang kelas ibu hamil masih belum mengerti dan tidak ada minat ibu hamil untuk mengikuti kelas ibu hamil. Pengetahuan tentang kelas ibu hamil akan meningkatkan minat ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil (Notoatmodjo, 2005).
Berdasarkan fenomena tersebut perlu diteliti tentang hubungan pengetahuan ibu hamil dengan minat ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil di Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang.
METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Cross sectional adalah pengumpulan data satu kali, diuji satu kali dilakukan secara simultan (Nazir, 2009).Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 responden sesuai dengan kriteria sampel
Pengambilan sampel menggunakan puposive sampling, yakni pengambilan sampel berdasarkan tujuan penelitian (Sugiyono, 2008). Variabel dependent dalam penelitian ini adalah minat ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil di Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang.Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 05 sampai 08 Agustus 2010
HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian meliputi gambaran umum, data umum dan data khusus responden di Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang tahun 2010.
Data khusus merupakan karakteristik responden yang diamati meliputi pengetahuan tentang kelas ibu hamil, minat mengikuti kelas ibu hamil, dan tabulasi silang pengetahuan ibu hamil dengan minat ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil di Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang.
a Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang kelas ibu hamil
Gambar 4.8 Diagram pie distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan ibu hamil tentang kelas ibu hamil di Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang
Melihat gambar 4.8 di atas diketahui bahwa hampir setengah dari jumlah responden memiliki pengetahuan kriteria baik yaitu sebanyak 14 orang (46,7%).
b Distribusi frekuensi minat ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil
Gambar 4.9 Diagram pie distribusi frekuensi responden berdasarkan minat ibu mengikuti kelas ibu hamil di Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang
Melihat gambar 4.9 di atas diketahui bahwa sebagian besar dari jumlah responden berminat tinggi yaitu sebanyak 19 orang (63,3%).
Berdasarkan tabel 4.10 diketahui bahwa hampir seluruh responden memiliki pengetahuan tentang kelas ibu hamil baik memiliki minat tinggi terhadap kelas ibu hamil yaitu sebanyak 12 orang (85,7%), sebagian besar pengetahuan ibu hamil yang cukup memiliki minat sedang terhadap kelas ibu hamil, yaitu sebanyak 7 orang (53,8%), dan sebagian besar pengetahuan ibu hamil yang kurang memiliki minat sedang terhadap kelas ibu hamil, yaitu sebanyak 2 orang (66,7%).
Berdasarkan hasil perhitungan Spearman rank’s dengan bantuan SPSS diperoleh nilai koefisien Spearman rank’s: 0,438 dengan ρ (0,016) < 0,05, yang berarti H1 diterima ada hubungan pengetahuan
ibu hamil dengan minat ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil.
c Hubungan pengetahuan ibu hamil dengan minat ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil
Tabel 4.10 Tabulasi Silang Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Minat Ibu Hamil Mengikuti Kelas Ibu Hamil Di Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang Tahun 2010
N o
Pengetahuan kelas ibu hamil
Minat kelas ibu hamil
Jumlah Minat
tinggi Minat sedang Minat Rendah
f % f % f % F %
1 Baik 12 85,7 2 14,3 0 0 14 100 2 Cukup 6 46,2 7 53,8 0 0 13 100 3 Kurang 1 33,3 2 66,7 0 0 3 100 Jumlah 19 63,3 11 36.7 0 0 30 100 Koefisien Spearman rank’s: 0,438 ; ρ : 0,016
Sumber: Data Primer 2010 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa hampir setengah responden mempunyai pengetahuan tentang kelas ibu hamil baik sebanyak 14 orang (46,7%).
Pengetahuan pada dasarnya menunjuk pada sesuatu yang diketahui berdasarkan stimulus yang diberikan dan sesuatu yang pernah didapat, dengan adanya stimulus atau hal yang pernah didapat maka seseorang akan mengetahui atau memiliki 46.7% 43.3% 10% Baik Cukup Kuran g 63.3% 36.7% Minat tinggi Minat sedang
pengetahuan secara baik dan berkualitas (Hidayat, 2007).
Dari hasil data di atas bahwa hampir setengah dari jumlah responden berpengetahuan baik. Seseorang bisa mempunyai pengetahuan yang baik itu, menurut peneliti bisa dipengaruhi dari wawasan yang dimiliki seseorang. Semakin banyak wawasan yang dimiliki, semakin baik pula pengetahuannya. Selain itu pengetahuan bisa didapat juga dari lingkungan si Ibu sendiri seperti, dari nasehat-nasehat para tetua yang sudah berpengalaman, atau saling bertukar fikiran ketika berbincang-bincang dengan sesama Ibu hamil atau para tetangga. Serta masih banyak hal lagi yang bisa mempengaruhi pengetahuan.
Dari 14 orang Ibu hamil yang berpengetahuan baik, hampir seluruhnya berusia 20-35 tahun sebanyak 13 orang (92,8%).
Menurut pendapat Notoatmodjo (2007), Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya, semakin tua seseorang semakin konstruksi dengan menggunakan koping terhadap masalah yang dihadapi. Sehingga makin mudah untuk mempengaruhi konsep diri seseorang tersebut.
Pada usia tersebut kemampuan responden dalam memahami suatu permasalahan cukup baik, dan seharusnya masih bisa aktif pada kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Akan tetapi pada usia ini seseorang mulai terbebani oleh kondisi kehidupannya misalnya terbebani oleh pekerjaan dan kewajiban-kewajiban dalam keluarga. Sehingga banyak ibu hamil yang lebih memilih dirumah atau tidak mengikuti kegiatan diluar rumah seperti kelas ibu hamil. Selain itu, meningkatnya beban ini menyebabkan cara berpikir responden tidak lagi sebebas ketika responden belum menikah. Hal ini menyebabkan terjadinya pembatasan responden terhadap informasi yang diterimanya. sebagai contoh dalam memahami tentang akan pentingnya kelas ibu hamil.
Dari 14 orang Ibu hamil yang berpengetahuan baik, sebagian besar responden sebagai Ibu Rumah Tangga sebanyak 9 orang (64,2%).
Menurut Azwar (2007) menyatakan bahwa pekerjaan merupakan salah satu kegiatan yang berinteraksi dengan dunia luar, dengan adanya interaksi dengan dunia luar maka akan menambah informasi dan akan menambah pengetahuan seseorang.
Sebagai ibu rumah tangga, lingkungan bergaul responden hanya terbatas pada masyarakat di sekitar rumah sehingga pola pikir yang dipengaruhi oleh lingkungannya. Misalnya dalam keikutsertaan dalam kegiatan kelas ibu hamil, kebanyakan dipengaruhi oleh masyarakat sekitar. Jika tetangganya banyak yang tidak ikut atau lebih
memilih dirumah, maka ibu itupun tidak akan ikut dalam kegiatan kelas ibu hamil. Menurut pengamatan peneliti, banyak ibu hamil yang menyatakan bahwa ibu hamil itu akan mengikuti kelas ibu hamil jika ada teman atau tetangga yang juga ikut dalam kegiatan kelas ibu hamil tersebut.
Dari 14 orang Ibu hamil yang berpengetahuan baik, hampir seluruh responden mendapatkan informasi tentang kelas ibu hamil dari Bidan, Perawat, Dokter yaitu sebanyak 11 orang (78,5%).
Menurut Azwar (2007) mengungkapkan bahwa pemberitahuan secara kognitif baru bagi penambahan pengetahuan melalui pemberian informasi. Menurut Notoatmodjo (2005) pemberian informasi bertujuan untuk menggugah kesadaran seseorang terhadap suatu motivasi yang berpengaruh terhadap pengetahuan.
Informasi merupakan faktor yang berperan pada pengetahuan, karena jika informasi yang diberikan kurang lengkap akan berpengaruh pada pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu informasi dari media atau penyuluhan-penyuluhan yang kurang lengkap akan berdampak pada kurangnya pemahaman tentang kelas ibu hamil.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai minat tinggi pada kelas ibu hamil yaitu sebanyak 19 orang(63,3%).
Faktor yang timbul dari dalam diri seperti rasa ingin tahu atau dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda, dorongan ini dapat membuat seseorang berminat untuk melakukan aktivitas tertentu, mempelajari suatu ilmu mekanik, atau melakukan penelitian ilmiah (Sobur, 2005).
Minat sendiri muncul dari kesadaran ibu untuk mengikuti kegiatan tertentu seperti, mengikuti kegiatan kelas ibu hamil, tanpa adanya kesadaran yang terbentuk dalam diri ibu hamil maka tidak akan ada rasa ketertarikan untuk mengikuti kegiatan kelas ibu hamil. Ibu hamil yang memiliki minat tinggi disebabkan oleh kesadaran ibu hamil yang tinggi pula sehingga terjadi pemahaman yang membentuk motivasi, dan motivasi ini menjadikan dorongan ibu hamil untuk ikut serta dalam kegiatan kelas ibu hamil.
Dari 19 orang Ibu hamil yang mempunyai minat tinggi, sebagian besar responden mendapatkan informasi tentang kelas ibu hamil dari bidan, perawat, dokter yaitu sebanyak 14 orang (73,6%).
Menurut Sobur (2005) mengungkapkan bahwa pemberian informasi yang lengkap akan mempengaruhi pada minat seseorang terhadap objek.
Penyampaian Informasi yang disampaikan secara benar dan lengkap oleh orang yang tepat dan dipercaya akan mempengaruhi pemahaman seseorang. Sehingga dengan adanya pemahaman
yang baik akan menimbulkan ketertarikan atau minat seseorang dalam kegiatan tertentu.
Berdasarkan tabel 4.9 diketahui bahwa hampir seluruh responden mempunyai pengetahuan tentang kelas ibu hamil baik (85,7%) memiliki minat tinggi terhadap kelas ibu hamil. Berdasarkan hasil perhitungan Spearman rank’s dengan bantuan SPSS diperoleh nilai koefisien Spearman rank’s: 0,438 dengan ρ (0,016) < 0,05, yang berarti H1 diterima ada
hubungan pengetahuan ibu hamil dengan minat ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil.
Menurut Azwar (2007) Semakin pengetahuan yang dimiliki seseorang maka semakin besar pula minat untuk mengikuti kegiatan yang bersifat intelek yang dilakukan. Seperti yang telah dikutip Notoatmodjo (2005) dari L. W. Green mengatakan bahwa jika ada seseorang yang mempunyai pengetahuan baik, maka ia mencari pelayanan yang lebih kompeten atau lebih aman baginya.
Dengan pengetahuan yang dimiliki akan dicerminkan dalam bentuk minat tinggi terhadap kegiatan kelas ibu hamil. Pemahaman tentang kelas ibu hamil dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimiliki, semakin baik pengetahuan yang dimiliki akan berpengaruh terhadap tingginya minat mengikuti kelas ibu hamil. Hal ini karena pengetahuan melalui suatu pemahaman merupakan pondasi seseorang untuk dapat menentukan seseorang untuk mengikuti kegiatan tertentu, seperti kegiatan kelas ibu hamil.
Namun minat sendiri muncul dari kesadaran ibu tanpa adanya kesadaran yang terbentuk dalam diri ibu hamil maka tidak akan ada rasa ketertarikan untuk mengikuti kegiatan kelas ibu hamil. Ibu hamil yang memiliki minat tinggi disebabkan telah tertanamnya pemahaman dan pengetahuan yang cukup tentang kelas ibu hamil, serta kesadaran ibu hamil yang tinggi mempengaruhi pula sehingga membentuk motivasi, dan motivasi ini menjadikan dorongan ibu hamil untuk ikut serta dalam kegiatan kelas ibu hamil.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
1. Pengetahuan ibu hamil tentang kelas ibu hamil Di Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang hampir setengah responden memiliki pengetahuan baik sebanyak 46,7%.
2. Minat ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil Di Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang sebagian besar berminat tinggi sebanyak 63,3%.
3. Ada hubungan yang cukup kuat antara pengetahuan ibu hamil dengan minat ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil.
Saran
1. Bagi Institusi Pendidikan
Hendaknya lembaga pendidikan ikut berperan serta meningkatkan pengetahuan ibu hamil
tentang kelas ibu hamil dengan memberikan penyuluhan pada masyarakat tentang kelas ibu hamil sesuai dengan tri dharma perguruan tinggi.
2. Bagi Tempat Penelitian
Hendaknya tempat penelitian lebih mengaktifkan kegiatan kelas ibu hamil, 2 minggu sekali.
3. Bagi Responden
Hendaknya responden ikut berpartisipasi mengikuti kegiatan kelas ibu hamil untuk menambah pengetahuannya tentang kehamilan, persalinan dan perawatan bayi baru lahir.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hendaknya peneliti selanjutnya meneliti lebih lanjut dengan menambah variabel yang berkaitan dengan kegiatan kelas ibu hamil. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2008, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan, Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, S. 2007, Sikap Manusia Teori dan
Pengukurannya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Baskoro. 2008, ASI Makanan Terbaik Bayi, Jakarta: PT. Sinar Harapan.
Benyamin, L. 2008, Sikap dan Perilaku Manusia, Jakarta: Gramedia.
Depkes RI, 2009, Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil, Jakata.
Depkes RI, 2009, Pedoman Umum Manajemen Kelas Ibu Hamil, Jakarta.
Dpkes RI, 2009, Pelatihan Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita Untuk Petugas Kesehatan Buku Pegangan Pelatih, Jakarta.
Depkes RI, 2009, Senam Ibu Hamil. Jakarta.
Depkes RI, 2007, Modul Materi Dasar 1 Kebijakan Program Imunisasi Pelatihan Petugas Pelaksana Imunisasi Puskesmas, Jakarta Dinas Kesehatan Jombang, 2008, Propil Kesehatan
Kabupaten Jombang, Jombang.
Gupte, Suraj, 2007, Panduan Perawatan Anak. Jakarta : Pustaka Populer Obor
Hartoyo, K. 2008, Stres, kecemasan dan depresi, Jakarta: Gramedia.
Hidayat, S. 2007, Metodologi Penelitian, Bandung: CV. Mandar Maju.
Indiarti, 2006, Melahirkan Tanpa Rasa Sakit, Bandung: Pikiran Rakyat.
Kartono. K, 2006, Psikologi Perkembangan, Jakarta: UI.
Lestari. 2009, Memilih Melahirkan Secara Alamiah atau Seksio. www.InfoIbu.com.
Mansjoer. A, 2005, Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid I, Jakarta: Fakultas Kedokteran UI Nazir. M, 2009, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia
Nrsalam, 2008, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitan Ilmu Keperawatan Edisi III, Jakarta: Salemba Medika.
Notoatmodjo. S, 2005, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta: Rineka cipta. Perry. R, 2007, Sembilan Prinsip Spiritual, Jakarta:
Pustaka Gramedia.
Purwanto, 2007, Perilaku Manusia, Yogyakarta: Liberty