• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI BANGKA TENGAH

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

SALINAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2017

TENTANG

PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANGKA TENGAH,

Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat dalam mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan, perlu didukung dengan sumber pendapatan daerah yang dapat membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Daerah melalui pungutan Retribusi kepada masyarakat sebagai wujud peran serta dalam kegiatan pembangunan Daerah;

b. bahwa sehubungan dengan Putusan Mahkamah Konstitusi terhadap penjelasan Pasal 124 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Nomor: 46/PUU-XII/2014 yang menyatakan bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, sehingga berdampak pada Peraturan Daerah 1 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum, maka Peraturan Daerah dimaksud perlu diubah;

(2)

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3699);

3. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033);

4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Belitung Timur di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4268);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287);

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

7. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

(3)

9. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3258), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5145);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Nomor 4578);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5161);

12. Peraturan Daerah 1 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum (Lembaran Daerah Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2012 Nomor 169), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum (Lembaran Daerah Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2015 Nomor 229);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH dan

BUPATI BANGKA TENGAH

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM.

(4)

Pasal I

Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum (Lembaran Daerah Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2012 Nomor 169), yang telah beberapa kali diubah dengan Peraturan Daerah:

a. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum (Lembaran Daerah Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2014 Nomor 191); dan

b. Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum (Lembaran Daerah Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2015 Nomor 229); diubah sebagai berikut:

1. Ketentuan Pasal 49 diubah, sehingga Pasal 49 berbunyi sebagai beriku:

Pasal 49

Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jumlah kunjungan dalam rangka pengawasan dan pengendalian menara telekomunikasi selama 1 (satu) tahun.

2. Ketentuan Pasal 50 diubah, sehingga Pasal 50 berbunyi sebagai beriku:

Pasal 50

(1) Struktur dan besarnya tarif retribusi jasa pelayanan pengendalian menara telekomunikasi ditetapkan sebagai berikut:

RPMT = IPM + ILM

2 x Biaya Rata-rata Pengawasan dan

Pengendalian

Keterangan:

RPMT : Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi IPM : Indeks Operator Pengguna Menara

ILM : Indeks Lokasi Menara

(2) Nilai indeks sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:

a. indeks jumlah operator pengguna menara (indeks PM

= IPM), adalah indeks berdasarkan banyaknya operator telekomunikasi dalam satu menara.

(5)

NO PENGGUNAAN NILAI INDEKS

1 1 Operator Telekomunikasi 0,7

2 2 Operator Telekomunikasi 0,9

3 3 Operator Telekomunikasi 1,1

4 ˃ 3 Operator Telekomunikasi 1,3

Jumlah 4,0

b. indeks lokasi menara adalah indeks lokasi/kawasan menara berada berdasarkan peruntukan wilayah.

NO LOKASI/KAWASAN MENARA NILAI INDEKS

1. Kawasan Pertanian/ Persawahan/

Perkebunan/Kehutanan/Pertambangan/

Perikanan

0,8

2. Kawasan Pemukiman Perkotaan 0,9

3. Kawasan Pemukiman Pedesaan 1,0

4. Kawasan Perkantoran/Perdagangan 1,1 5. Kawasan Bandara/ Pelabuhan/ Industri/

Pariwisata/ Purbakala 1,2

Jumlah 5,0

(3) Besar tarif retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sebesar Rp. ....per menara per tahun yang dihitung berdasarkan komponen belanja perjalanan dinas.

3. Diantara Pasal 50 dan Pasal 51 disisipkan 1 (satu) pasal yakni Pasal 50A, sehingga Pasal 50A berbunyi sebagai berikut:

Pasal 50A

Pembiayaan penyediaan jasa dan menutup sebagian biaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 ayat (1), ditetapkan menggunakan varian cost index parameter sebagai berikut:

Rincian SPD (P)

Jumlah Hari Kerja Dalam Setahun

Siklus 1 Kali Pengawasan Menara

(Q)

Frequensi Pengawasan

Dalam Setahun

(S)

Jumlah Personil

(T)

Total (Z)

- Uang Transport : Rp. ...

- Uang Harian : Rp. ...

Jumlah : Rp. ... 22 X 12 = 264 R/3 = .... Hari 264/Q = ....

Kali 2 Rp. ...

(6)

Q : siklus 1 (satu) kali pengawasan menara telekomunikasi R : jumlah menara di Daerah

S : jumlah frekeunsi pengawasan dalam 1 (satu) tahun T : jumlah personil/pegawai

Z : jumlah dari perkalian P x S x T

Pasal II

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bangka Tengah.

Ditetapkan di Koba

pada tanggal 1 Agustus 2017

BUPATI BANGKA TENGAH,

ttd

IBNU SALEH Diundangkan di Koba

pada tanggal 1 Agustus 2017

SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN BANGKA TENGAH,

ttd

S U G I A N T O

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH TAHUN 2017 NOMOR 245

NOMOR REGISTER PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG (4.1/2017)

Referensi

Dokumen terkait

Bank Kustodian akan menerbitkan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang menyatakan antara lain jumlah Unit Penyertaan yang dijual kembali dan dimiliki

Identifikasi gulma adalah kegiatan untuk menemukan nama jenis (spesies), nama marga (genus), nama suku (family) atau nama kelompok tertentu beserta deskripsinya,

Serat pangan larut air merupakan komponen serat yang dapat larut di dalam air dan di dalam saluran pencernaan. Komponen serat ini dapat membentuk gel dengan

Setelahfurniture yang Andapesanjadi / selesai kami buat, makaakan kami kirimkan foto furniture pesanan Anda tersebut via bbm/whatsapp/line/email sebelum furniture

Yang pasti, menurutnya, masuknya TG&D menjadi 33% pemegang saham di PT Panji Raya Alamindo menjadikan status anak usaha tersebut berubah menjadi perusahaan penanaman modal

Ekonomi dan Keuangan Indonesia, 61(3) : 295-317, Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.. Kemiskinan dan

korporasi, dan tujuan kinerja nasional. Dukungan manajemen, karyawan, dan pemerintah untuk perbaikan kualitas adalah penting bagi kemampuan berkompetisi secara

Yang dimaksud dengan kritis adalah hasil pemeriksaan terdapat kelainan radiologi yang dilaporkan dan diterima oleh dokter yang mengirim dalam waktu kurang dari 60 menit (lisan