• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAGIAN I 1.1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAGIAN I 1.1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

1 Laporan Keuangan Periode Per 31 Desember 2014

BAGIAN I

P E N D A H U L U A N

1.1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Dalam aspek penglolaan Keuangan Daerah sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagai Implementasi dari UU Nomor 17 Tahun 2003, UU Nomor 1 Tahun 2004. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005, Kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran / Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan yang meliputi :

1. Laporan Realisasi Anggaran 2. Neraca

3. Catatan Atas Laporan Keuangan

Laporan dimaksud disusun sesuai dengan system Akuntansi Pemerintahan.

Adapun maksud dan penyusunan laporan keuangan ini adalah:

a. Menyediakan Informasi yang relevan mengenai posisi Keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan ( SKPD Kecamatan Arcamanik Kota Bandung ) selama satu periode pelaporan.

b. Menyajikan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dalam rangka meningkatkan Keterbandingan laporan keuangan baik terhadap anggaran antar periode, maupun antar entitas.

c. Menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, Realisasi Anggaran, dan kinerja keuangan sebagai bahan evaluasi dan pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber daya.

Sedangkan tujuan penyusunan laporan adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan Keputusan dan untuk menunjukan akuntabilitas entitas atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya, dengan :

(2)

2 Laporan Keuangan Periode Per 31 Desember 2014

a. Menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya ekonomi.

b. Menyedikan Informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya.

c. Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya.

1.2. LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan Kecamatan Arcamanik Kota Bandung atas Pelaksanaan APBD Tahun 2014 Adalah:

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbandaharaan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

5. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

(3)

3 Laporan Keuangan Periode Per 31 Desember 2014

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;

10. Peraturan Walikota Bandung Nomor 542 Tahun 2008 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah;

11. Peraturan Walikota Bandung Nomor 544 Tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Proses Pemilihan Penyedia Barang/Jasa Pemerintah Daerah;

(4)

4 Laporan Keuangan Periode Per 31 Desember 2014

1.3. SISTEMATIKA PENULISAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Bagian I PENDAHULUAN

1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan 1.3. Sistematika Penulisan Catatan atas laporan

Keuangan

Bagian II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD.

2.1. Ekonomi Makro 2.2. Kebijakan Kauangan

2.3. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD Bagian III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan

3.2. Hambatan dan Kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan.

Bagian IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

4.1. Entitas Akuntansi / Entitas Pelaporan Keuangan Daerah

4.2. Basis Akuntansi yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

4.3. Basis Pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan.

4.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam standar Akuntansi Pemerintahan.

Bagian V PENJELASAN POS-POS LAMPIRAN KEUANGAN

Rincian dan penjelasan masing-masing pos-pos Pelaporan Keuangan :

5.1. Belanja 5.2. Aset

5.3. Ekuitas Dana

Bagian VI PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN

Bagian VII PENUTUP

(5)

5 Laporan Keuangan Periode Per 31 Desember 2014

BAGIAN II

EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD PADA KECAMATAN ARCAMANIK

KOTA BANDUNG

2.1 EKONOMI MAKRO

Program-program dibidang Keuangan telah meningkatkan Tupoksi Kecamatan Arcamanik Kota Bandung, hal ini dapat terlihat dari uapaya yang telah dilaksanakan, diantaranya :

a) Di Bidang Pendidikan, meningkatnya kualitas pendidikan dengan terfasilitasinya sarana dan prasarana pendidikan, kelembagaan pendidikan maupun sumber daya pendidik;

b) Di Bidang Kesehatan, terfasilitasinya kegiatan yang menunjang peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pendataan penyandang cacat dan pemberian batuan sosial; pembinaan GSI dan RBM.

c) Di Bidang Perekonomian, meningkatnya wawasan serta keterampilan UKM dan koperasi dengan terfasilitasinya kegiatan ekonomi masyarakat miskin, menengah maupun maju;

d) Di Bidang Lingkungan Hidup, dengan meningkatnya kualitas infrastruktur dan lingkungan hidup melalui penambahan fasilitas maupun penunjang lingkungan hidup;

e) Di Bidang Olah raga, meningkatnya potensi, pengembangan prestasi dan pembinaan kader olah raga baik olah raga masyarakat, olah raga prestasi dan olah raga hobi serta mengadakan kegiatan keolah ragaan baik yang bersifat persahabatan maupun kompetensi.

f) Di Bidang Seni Budaya, diantaranya menginpentarisir potensi seni budaya, mengembangkan potensi seni budaya dengan mengikutsertakan dalam pameran dan pelatihan.

(6)

6 Laporan Keuangan Periode Per 31 Desember 2014

g) Di Bidang Agama, terlaksananya kegiatan pengajian rutin, pelaksanaan tarawih keliling pada bulan Ramadhan, peringatan hari besar keagamaan, mengadakan kegiatan kegiatan lain dalam upaya mewujudkan kerukunan umat beragama dan peningkatan pengelolaan administrasi DKM.

2.2. KEBIJAKAN KEUANGAN

Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintah daerah yang dinilai dengan uang, termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah dalam kerangka Anggaran, Belanja dan Pembiayaan.

Hal dalam penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

Kebijakan Keuangan daerah diarahkan untuk meningkatkan struktur keuangan yang lebih baik melalui peningkatan kemampuan keuangan daerah, pengelolaan keuangan daerah dan pengawasan keuangan daerah. Kebijakan tersebut diharapkan meningkatkan Kontribusi Pendapatan Asli Daerah terhadap APBD. Hal tersebut ditempuh melalui peningkatan target penerimaam daerah. Untuk belanja melakukan efiensi terhadap Belanja Administrasi Umum dan Operasional / Pemeliharaan serta selektif dalam belanja modal serta memacu investasi pada daerah dalam menutupi deficit tahun anggaran berjalan dan pengeluaran lainnya.

Kebijakan keuangan meliputi komponen-komponen dan kinerja pelayanan yang diharapkan pada setiap kewenangan Pemerintah Daerah yang akan dilaksanakan dalam satu tahun anggaran.

(7)

7 Laporan Keuangan Periode Per 31 Desember 2014

 Belanja

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintah dan peningkatan pelayanan public, pengaturan alokasi belanja diupayakan untuk efisien, efektif dan proporsional. Sesuai amanat Undang-undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa Belanja Daerah diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah.

Belanja pada dasarnya untuk membiayai kegiatan pada Kantor Kecamatan Arcamanik Kota Bandung yang dibiayai oleh APBD Kota Bandung Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp.

11.878.877.600,00 direalisasikan sebesar Rp. 11.536.628.294,00 dengan kondisi Belanja tersebut diatas diserap sebesar 97,12 %.

2.3. INDIKATOR PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

Sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, urusan wajib yang dilaksanakan oleh Kantor Kecamatan Arcamanik Kota Bandung Tahun 2014 berbentuk Program dan Kegiatan sebagai berikut:

a. Program dan Kegiatan

NO URAIAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

a. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

Tersedianya uang jasa untuk telepon dan listrik

b. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan

dinas/operasional

Tersedianya kelengkapan kendaraan dinas/oprasional c. Penyediaan jasa kebersihan kantor Terfasilitasinya biaya petugas

kebersihan kantor d. Penyediaan jasa perbaikan perlatan

kerja

Terpeliharanya perlatan kerja computer, mesin tik .

e. Penyediaan alat tulis kantor

Tersedianya alat tulis kantor yang menunjang kegiatan kesekretariatan

(8)

8 Laporan Keuangan Periode Per 31 Desember 2014

f. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

Tersedianya barang cetakan dan penggandaan

g. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

Tersedianya komponen listrik penerangan kantor

h. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor

i. Penyediaan peralatan rumah tangga Tersedianya alat kebersihan dan peralatan dapur

j. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

Tersedianya paket buku bacaan, majalah dan Koran k. Penyediaan makan dan minuman

Tersedianya kebutuhan jamuan rapat beserta makan minum pegawai

l. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a. Pembangunan gedung kantor Tersedianya kendaraan dinas /operasional

b. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

Tersedianya perlengkapan gedung kantor

c. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

Tersedianya biaya

pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas

d. Rehabilitasi Sedang /Berat Gedung Kantor

Tersedianya biaya

pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur a. Pengadaan pakain dinas beserta

perlengkapannya

Tersedianya pakaian dinas harian

b. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu

Terfasilitasinya biaya

pengadaan pakaian khusus hari hari tertentu

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Pembinaan kinerja aparatur Terlaksananya pembinaan kinerja aparatur

5.

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD b. Penyusunan pelaporan keuangan

semesteran

c. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun

6. Program Peningkatan Peran Kecamatan dan Kelurahan

a. Fasilitasi peningkatan perekonomian masyarakat kecamatan dan kelurahan

Terfasilitasinya aktivitas UKM, produk unggulan, koperasi, serta tersususnnya data yang akurat dalam bidang perekonomian

(9)

9 Laporan Keuangan Periode Per 31 Desember 2014

b. Fasilitasi peningkatan kualitas kehidupan kemasyarakatan kecamatan dan kelurahan

Terfasilitasinya peran

organisasi kemasyarakatan, kewanitaan, kepemudaan, olah raga, seni budaya dan keagamaan

c. Peningkatan infrstruktur dan

lingkungan hidup tingkat kecamatan dan kelurahan

Terfasilitasinya perencanaan pembangunan masyarakat melalui Musrenbang

kecamatan dan kelurahan d. Peningkatan kualitas penanganan

ketentraman dan ketertiban tingkat kecamatan dan kelurahan

Terfasilitasinya sosialisasi Perda, pendampingan oprasi Yustisi, penataan Linmas dan Satwankar

e. Fasilitasi peningkatan pemerintahan umum kecamatan dan kelurahan

Terfasilitasinya peningkatan kinerja pelayanan public f. Fasilitasi peningkatan pelayanan

kepada masyrakat

Terfasilitasinya kegiatan terhadap bidang

penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat

(10)

10 Laporan Keuangan Periode Per 31 Desember 2014

BAGIAN III

IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan

Sebagaimana dikemukakan pada bab terdahulu. Bahwa struktur APBD telah mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah bahwa dalam Catatan atas Laporan Keuangan harus menyajikan ikhitisar pencapaian kinerja APBD yang berisi gambaran realisasi pencapaian efektifitas dan efisiensi program dan kegiatan selama pelaksanaan APBD Tahun 2014.

Ihtisar pencapaian kinerja keuangan dapat diuraikan melalui program dan kegiatan dari masing-masing urusan tersebut disajikan sebagai berikut :

No Program/Kegiatan Anggaran Realisasi %

I BELANJA LANGSUNG 1. Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran

a. Penyediaan jasa komunikasi,

sumber daya air dan listrik 55.325.020,00 48.981.212 88,53 % b. Penyediaan jasa

pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas/operasional

4.500.000 2.972.000 66,04 %

c. Penyediaan jasa kebersihan

kantor 132.000.000 125.235.000 94,88 %

d. Penyediaan jasa perbaikan

perlatan kerja 11.000.000 11.000.000 100 %

e. Penyediaan alat tulis kantor 56.450.000 56.405.000 99,92 % f. Penyediaan barang cetakan

dan penggandaan 121.663.060 120.445.120 99,00 %

g. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

17.000.000 17.000.000 100 %

h. Penyediaan Peralatan dan

Perlengkapan Kantor 585.816.900 572.501.720 97,73 % i. Penyediaan peralatan rumah

tangga 39.960.000 39.917.000 99,89 %

j. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang- undangan

14.500.000 14.362.000 99,05 % k. Penyediaan makan dan

minuman 109.650.000 108.225.000 98,70 %

l. Rapat-rapat koordinasi dan

konsultasi ke luar daerah 159.850.000 151.290.100 94,65 %

(11)

11 Laporan Keuangan Periode Per 31 Desember 2014

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a. Pembangunan gedung kantor 148.976.090 148.976.090 100 % b. Pemeliharaan Rutin/Berkala

Gedung Kantor 319.816.580 313.059.960 97,89 %

c. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan

Dinas/Operasional

326.913.000 309.619.750 94,71 %

d. Rehabilitasi Sedang /Berat

Gedung Kantor 2.729.058.000 2.719.201.360 99,64 % 3. Program Peningkatan Disiplin

Aparatur

a. Pengadaan Pakaian Dinas

Beserta Perlengkapannya 3.000.000 3.000.000 100 % b. Pengadaan Pakaian Khusus

Hari-Hari Tertentu 28.050.000 28.044.500 99,98 % 4. Program Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparatur

a. Pembinaan kinerja aparatur 89.970.000 89.970.000 100 %

5.

Program Peningkatan Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

6.650.000 6.525.000 98,12 % b. Penyusunan pelaporan

keuangan semesteran 2.700.000 2.700.000 100 %

c. Penyusunan pelaporan

keuangan akhir tahun 18.800.000 15.231.000 81,02%

6. Program Peningkatan Peran Kecamatan dan Kelurahan a. Fasilitasi peningkatan

perekonomian masyarakat kecamatan dan kelurahan

60.682.600 59.492.600 98,04 %

b. Fasilitasi peningkatan kualitas kehidupan

kemasyarakatan kecamatan dan kelurahan

730.569.000 725.776.640 99,34 %

c. Peningkatan infrstruktur dan lingkungan hidup tingkat kecamatan dan kelurahan

1.139.170.750 1.099.747.460 96,54 % d. Peningkatan kualitas

penanganan ketentraman dan ketertiban tingkat kecamatan dan kelurahan

62.608.000 60.340.500 96,38 %

e. Fasilitasi peningkatan pemerintahan umum kecamatan dan kelurahan

906.075.000 894.566.750 98,73 %

f. Fasilitasi peningkatan

pelayanan kepada masyrakat 93.454.000 86.231.500 92,27 % Jumlah Belanja Langsung 7.974.208.000,00 7.830.817.262,00 98,20%

II BELANJA TIDAK LANGSUNG

Gaji pokok PNS/uang representasi 1.732.708.100,00 1.727.195.100,00 99.68%

Tunjangan keluarga 195.536.500,00 172.161.058,00 88,05%

Tunjangan jabatan 238.893.000.00 223.360.000,00 93,50%

Tunjangan umum 35.783.800,00 21.985.000,00 61,44%

(12)

12 Laporan Keuangan Periode Per 31 Desember 2014

Tunjangan beras 130.289.700,00 106.811.680,00 81,98%

Tunjangan PPh/tunjangan

khusus 61.408.500,00 39.845.628,00 64,89%

Pembulatan gaji 50.000,00 31.331,00 62,66%

Tambahan penghasilan

berdasarkan beban kerja 1.407.500.000,00 1.327.000.000,00 94,28%

Tunjangan PPh tambahan

penghasilan PNS 102.500.000,00 87.421.235,00 85,29%

Jumlah Belanja Tidak Langsung 3.904.669.600,00 3.705.811.032,00 94,91%

JUMLAH TOTAL 11.878.877.600,00 11.536.628.294,00 97,12%

Ada beberapa realisasi pelaksanaan program-program dan kegiatan yang capaiannya kurang dari 100% untuk efisiensi anggaran Tahun 2014 yaitu Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik.

3.2. Hambatan dan Kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan

Berdasarkan evaluasi, secara umum permasalahan yang dihadapi adalah :

1. Kualitas maupun kuantitas SDM yang ada masih jauh dari standar ideal aparatur pelayanan publik, sehingga sulit untuk mencari personil yang kompetensi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

2. Sarana dan prasarana kantor Kecamatan Arcamanik yang kurang memadai, baik berupa tata ruang gedung dan peralatan penunjangnya.

3. Terbatasnya anggaran yang dikelola oleh kecamatan, sedangkan kebutuhan operasional, pelayanan kepada masyarakat, dan kegiatan pembangunan memerlukan dana sangat besar.

(13)

13 Laporan Keuangan Periode Per 31 Desember 2014

Solusi Pemecahan Permasalahan

Secara umum dalam upaya pencapaian sasaran ditetapkan strategi berikut :

1. Dalam satu tahun 2 atau 3 kali mengajukan usulan penambahan personil dan usulan pengisian jabatan/rotasi/promosi serta setiap tahun diajukan bezetting kebutuhan pegawai, tetapi sampai saat ini belum ada realisasinya. Kecamatan memanfaatkan personil yang ada untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi, dengan bagi habis tugas dan pembebanan tanggung jawab secara personil, begitu juga untuk pengelolaan anggaran kecamatan;

2. Di samping segi kuantitas yang masih kurang, kualitas yang ada juga masih jauh dari standar ideal public service. Upaya yang ditempuh kecamatan untuk mengatasinya adalah dengan pengiriman personil ke diklat-diklat tingkat Kota Bandung sebagai upaya meningkatkan mutu SDM;

3. Sarana dan prasarana kantor kecamatan yang kurang memadai, upaya yang dilaksanakan adalah mengajukan usulan rehabilitasi dan penataan bangunan fisik kantor agar ideal sebagai sarana melaksanakan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat;

4. Jumlah anggaran yang terbatas, maka kegiatan dan sub kegiatan yang dilaksanakan disaring sesuai dengan prioritas dan kemanfaatannya bagi aparatur kecamatan maupun masyarakat;

(14)

14 Laporan Keuangan Periode Per 31 Desember 2014

5. Proses penetapan anggaran tiap tahun memerlukan waktu yang cukup panjang, sehingga menghambat pelaksanaan kegiatan yang dijadwalkan pada awal tahun anggaran. Upaya untuk mengatasinya, dengan menjadwalkan pada akhir triwulan pertama atau dengan sistem kas post, yaitu kegiatan dilaksanakan lebih dulu biaya menyusul kemudian.

(15)

15 Laporan Keuangan Periode Per 31 Desember 2014

BAGIAN IV

KEBIJAKAN AKUNTANSI

4.1. Entitas Akuntansi/Entitas Pelaporan Keuangan Daerah

Berdasarkan PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yaitu bahwa Camat Kecamatan Arcamanik kota Bandung sebagai entitas akuntansi menyusun pertangungjawaban pelaksanaan APBD Tahun 2014 berupa Laporan Keuangan yang terdiri dari Laporan Realisasi APBD.

Neraca dan Catatan Atas laporan Keuangan.

4.2. Basis Akuntansi Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan a. Basis akuntansi yang digunakan laporan keuangan kebijakan

akuntansi Kota Bandung, adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca.

b. Basis Kas untuk Laporan Realisasi Anggaran. Berarti bahwa pendapatan dan penerimaan diakui pada saat kas diterima oleh kas daerah, serta belanja dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari kas daerah.

c. Basis akrual Neraca, berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan Pemerintah Kota Bandung, bukan pada saat kas diterima atau dibayar oleh kas daerah.

d. Asas Bruto, berarti pengakuan serta pencatatanya tidak diperkenalkan secara netto, penerimaan dikurangi pengeluaran pada suatu unit organisasi

(16)

16 Laporan Keuangan Periode Per 31 Desember 2014

4.3. Basis Pengukuran Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

Beberapa informasi penting yang perlu disajikan, sehubungan dengan basis pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan adalah sebagai berikut :

1. Penyusunan Neraca Kecamatan Arcamanik Kota Bandung menganut Substansi mengungguli bentuk formalnya ( Substansi Overform )

2. Asa yang digunakan adalah akrual yang dimodifikasi ( modified accrual basis ) kas yang dimodifikasi ( modified cash basis ).

3. Periode Akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Neraca

Kecamatan Arcamanik Kota Bandung adalah tahun anggaran ( 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2014)

4. Aset adalah sumber daya ekonomis yang dimiliki dan atau dikuasai oleh Pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan / atau sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh Pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.

5. Kas

 Pencatatan Kas menggunakan asas dasar kas.

Kas Bendahara dinyatakan dalam rupiah, jika terdapat kas dalam valuta asing maka harus dikonversikan berdasrkan nilai kurs pada tanggal transaksi. Pada akhir tahun, kas di bendahara dalam valuta asing dikonversikan berdasarkan nilai kurs pada tanggal transaksi. Pada akhir tahun, kas di bendahara dalam valuta asing dikonversikan kedalam rupiah menggunakan kurs pada tanggal neraca.

 Nilai kas pada tanggal neraca adalah hasil Kas Opname di masing-masing bendahara.

(17)

17 Laporan Keuangan Periode Per 31 Desember 2014

6. Persediaan

 Persediaan adalah barang yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual/diserahkan dalam rangka pelayanan masyarakat.

 Persediaan dicatat pada akhir periode akuntansi dihitung berdasarkan hasil inventarisasi fisik persediaan, Persediaan dinilai dalam neraca dengan cara :

 Harga pembelian terakhir apabila diperoleh dengan pembelian

 Harga standar bila diperoleh dengan memproduksi sendiri.

 Harga/Nilai wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi,

 Jenis-jenis persediaan :

 Persediaan Habis Pakai, adalah barang-barang yang bekas penggunaannya tidak dapat digunakan kembali, misalnya ATK.

 Persediaan Tak Habis Pakai, adalah persediaan yang dapat digunakan berulang kali, missal file box.

 Persediaan Bekas pakai adalah persediaan bekas pakai yang masih dapat digunakan.

 Persediaan untuk dijual, missal aspal dalam drum, obat- obatan, alat-alat kedokteran, bibit, benih ikan dlsb.

7. Aset Tetap

Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi atau 1 (satu) tahun dugunakan dalam kegiatan pemerintah daerah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari sebagian atau seluruh APBD melalui pembelian, pembangunan, hibah atau donasi, pertukaran dengan aset lainnya dan atau dari sitaan atau rampasan.

Kebijakan Penilian aset tetap telah mengacu pada PP Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan yang

(18)

18 Laporan Keuangan Periode Per 31 Desember 2014

menyatakan bahwa penyusunan Neraca Awal menggunakan nilai wajar pada saat penyusunan.

Dalam hal Penyusunan Aset Tetap, penerapan akuntansi penyusutan belum dilakukan karena kebijakan akuntansi mengenai masa manfaat aset dan metode penyusutan belum ditetapkan.

8. Ekuitas Dana

Ekuitas dana adalah kekayaan bersih pemerintah daerah yang merupakan selisih antara aset dengan utang pemerintah

 Ekuitas Dana Lancar

Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara jumlah nilai aset lancar dengan jumlah nilai hutang lancar, Ekuitas Dana Lancar, terdiri atas Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA ), Cadangan untuk Piutang. Cadangan untuk persediaan dan Dana yang harus disediakan untuk pembayaran hutang jangka pendek.

 Ekuitas Dana Investasi

Ekuitas Dana yang Diinvestasikan merupakan selisih antara jumlah nilai investasi jangka panjang, aset tetap, asset lainnya (tidak termasuk Dana Cadangan ) dengan jumlah nilai hutang jangka panjang.

Ekuitas Dana yang Diinventasikan meliputi dana yang;

Diinventasikan dalam Investasi Permanen, Diinventasikan Dalam Aset tetap, mengurangi (contra account) adalah Dana yang harus disediakan untuk pembayaran hutang jangka panjang.

 Ekuitas Dana Cadangan.

Diinvenatsikan dalam dana cadangan merupakan ekuitas dana yang dicadangkan untuk tujuan tertentu, Jadi perkiraan ini merupakan pasangan perkiraan dana cadangan.

(19)

19 Laporan Keuangan Periode Per 31 Desember 2014

4.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan Dengan Ketentuan Yang Ada Dalam Standar Akuntansi Pemerintahan.

4.4.1. Kebijakan Akuntansi Anggaran

1. Kebijakan akuntansi anggaran bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi anggaran mencakup definisi, pengakuan dan pengukuran / penilaian.

2. Anggaran merupakan pedoman tindakan yang akan dilaksanakan Kota Bandung meliputi rencana pendapatan, belanja dan pembiayaan yang diukur dalam satuan mata uang rupiah dan disusun menurut klarifikasi tertentu secara sistematis untuk satu periode.

3. Akuntansi anggaran merupakan teknik pertanggungjawaban dan pengendalian manajemen yang digunakan untuk membantu pengelolaan pendapatan, belanja, dan pembiayaan.

4. Anggaran diakui pada saat ditetapkan oleh kepala daerah atau pejabat yang berwenang selaku pejabat/pelaksana tugas kepala daerah menjadi Peraturan Daerah tentang APBD dan Peraturan Kepala Daerah tentang penjabaran APBD, serta pada saat anggaran di alokasikan.

4.

4.4.2.Kebijakan Akuntansi Belanja

1. Kebijakan Akuntansi Belanja bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi belanja mencakup definisi, pengakuan, pengukuran/penilaian dan pertanggungjawaban.

2. Belanja adalah semua pengeluaran kas daerah yang mengurangi ekuitas dana dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh Pemerintah Kota Bandung atau sebagai penurunan aktiva dan atau kenaikan utang yang digunakan untuk berbagai kegiatan pemerintahan dalam suatu periode akuntansi.

(20)

20 Laporan Keuangan Periode Per 31 Desember 2014

3. Belanja diklasifikasikan menurut urusan pemerintahan sebagai urusan wajib dan urusan pilihan, serta menurut fungsi dan pusat pertanggungjawabannya dirinci berdasarkan Kelompok, jenis, obyek belanja, sedangkan pusat pertanggungjawbannya dirinci berdasarkan bidang atau fungsi dan unit organisasi Pemerintah Kota Bandung.

4. Belanja diakui saat terjadinya pengeluaran dari kas daerah, yang menjadi beban daerah dan pada saat SPJ disahkan.

5. Kelompok Belanja tidak langsung merupakan belanja administrasi umum yang dianggarkan tidak terkait secara langsung pelaksanaan program dan kegiatan pemerintahan pada SKPD kerkenaan.

6. Kelompok Belanja langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkaitt secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan pemerintahan pada SKPD kerkenaan.

7. Belanja barang dan jasa digunakan untuk pengeluaran pembelian/pengadaan barang yang dinilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan dan atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan daerah.

8. .Belanja Modal digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelian/pengadaan yang dilakukan dalam rangka pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan daerah.

9. Belanja barang dan jasa, serta belanja modal diakui pada saat aktiva atau jasa yang dibeli telah diterima dan/atau hak kepemilikannya telah berpindah.

10. Koreksi atas pengeluaran belanja (penerimaan kembali belanja) yang terjadi pada periode pengeluaran belanja dibukukan sebagai pengurang belanja. Apabila diterima pada periode berikutnya dibukukan sebagai penambah ekuitas dana lancar ( menambah pendapatan lainnya ).

(21)

21 Laporan Keuangan Periode Per 31 Desember 2014

11. Belanja diukur dengan menggunakan mata uang rupiah pada saat terjadi pengeluaran kas. Belanja yang diukur dengan mata uang rupuah berdasarkan kurs tengan BI pada saat terjadinya belanja.

4.4.3.Kebijakan Akuntansi Aset

1. Kebijakan Akuntansi Belanja bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi belanja mencakup definisi, pengakuan, pengukuran/penilaian dan pengungkapan aset.

2. Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh Pemerintah Kota Bandung sebagai akibat peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi/sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh Pemerintah Kota Bandung maupun masyarakat serta dapat diukur dalam satuan uang, dalam pengertianini yang dimaksud asset pemerintah Kota Bandung tidak mencakup hutan alam, kekayaan dalam laut, maupun kandungan tambang yang belum diolah oleh Pemerintah Kota Bandung.

3. Aset disini mencakup juga aset-aset yang dikuasai Pemerintah Kota Bandung namun belum didukung dengan bukti kepemilikan formal yang sah, termasuk sumber- sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Tujuannya untuk menjaga kelengkapan, keamanan, dan kelestarian aset, agar semua aset terdaftar dan terawasi

4. Aset bersejarah tidak harus diungkap dalam neraca namun aset tersebut harus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan, nilai perolehan ataupun nilai wajar tidak harus diungkap, namun biaya konstruksi, pemeliharaan harus dibebankan sebagai belanja tahun terjadinya pengeluaran.

5. Suatu aset dapat diakui dan tercatat dalam akuntansi kala aset tersebut mempunyai manfaat ekonomi masa depan dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.

(22)

22 Laporan Keuangan Periode Per 31 Desember 2014

6. Semua aset yang tercatat dalam neraca harus diukur nilainya dengan satuan uang rupiah, jika terdapat aset yang diperoleh dengan mata uang asing harus dikonversikan kedalam mata uang rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia.

7. Untuk pertanggungjawaban, aset dinilai dengan menggunakan biaya perolehan, dimana jika biaya perolehan tidak diketahui digunakan penaksiran atau nilai wajar atas biaya perolehan aset yang bersangkutan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

8. Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau dinilai wajar yang diberikan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau suatu konstruksi mencerminkan seluruh biaya yang dikeluarkan sampai dengan aset tersebut dalam kondisi dan tempat siap untuk dipergunakan.

9. Aset tidak dicatat dan tidak diakui jika pengeluaran telah terjadi dan manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin diperoleh Pemerintah Kota Bandung setelah periode akuntansi berjalan.

10. Aset diakui pada saat timbulnya, diterimakan atau diserahkan hak kepemilikannya dan/atau pada saat penguasaannya berpindah.

11. Aset dicatat sebesar pengeluaran kas atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Pengakuan aset dalam akuntansi terjadi bersamaan dengan perolehan aset yang bersangkutan.

12. Aset diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sipat atau fungsinya dalam aktivitas operasi Pemerintah Kota Bandung.

(23)

23 Laporan Keuangan Periode Per 31 Desember 2014

BAGIAN V

PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran sampai dengan 31 Desember 2014, diketahui realisasi Belanja sebesar Rp.

11.536.628.294,00 atau 97,12 %, dari anggaran Tahun 2014 sebesar Rp. 11.878.877.600,00 sehingga terdapat deficit/surflus sebesar Rp.

342.249.306,00. Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp.

3.233.354.007,00 atau 38,94 % dibandingkan dengan realisasi belanja tahun 2013 sebesar Rp. Rp. 8.303.274.287,00 dari anggaran tahun 2013 sebesar Rp. 8.566.028.269,58.

Neraca kecamatan Arcamanik Kota Bandung menyajikan informasi mengenai posisi aktiva, kewajiban dan ekuitas dana per 31 Desember 2014. Neraca kecamatan Arcamanik Kota Bandung per 31 Desember 2014 ditutup dengan jumlah akhir sebesar Rp. 22.445.308.087,00 atau naik, 20,22 % dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2013 sebesar Rp.

18.669.069.756,00. Nilai aset sebesar Rp. 22.445.308.087,00 tersebut, terdiri dari aset lancar sebesar Rp. 7.206.100,00, aset tetap Rp.

22.428.815.081,00 dan aset lainnya sebesar Rp. 9.286.906,00 sedangkan nilai Kewajiban dan Ekuitas Dana sebesar Rp.

22.445.308.087,00 terdiri dari : Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp.

7.206.100,00 dan Ekuitas dana Investasi sebesar Rp.

22.438.101.987,00.

5.1. Belanja

Struktur Belanja dalam APBD Kota Bandung Tahun 2014 pada Kecamatan Arcamanik Kota Bandung sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, Belanja Daerah terdiri dari dua bagian yaitu Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung.

Realisasi Belanja periode 01 Januari sampai dengan 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp. 11.536.628.294,00 atau mencapai 97,12 % dari anggaran Tahun 2014 adalah sebesar Rp.

11.878.877.600,58 terdiri dari :

(24)

24 Laporan Keuangan Periode Per 31 Desember 2014

a. Belanja Operasi sebesar Rp. 7.812.187.664,00, yaitu : - Belanja Pegawai : Rp. 4.926.042.032,00 - Belanja Barang dan Jasa : Rp. 2.723.145.632,00

- Belanja Hibah : Rp. 163.000.000,00

Jumlah : Rp. 7.812.187.664,00

*Perincian lihat lampiran I rekapitulasi belanja operasi

b. Belanja Modal sebesar Rp. 3.724.440.630,00, yaitu : - Belanja peralatan dan mesin : Rp. 543.203.220,00 - Belanja Gedung dan Bangunan : Rp. 3.181.237.410,00

Jumlah : Rp 3.724.440.630,00

*Perincian lihat lampiran II rekapitulasi belanja modal

5.2. Aset

31 Desember 2014 31 Desember 2013 5.2.1 Kas di Bendahara

Pengeluaran 0,00 0,00

Nilai saldo kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp. 0,00 yang terdiri dari :

- Bunga Bank : Rp. 0,00

- UYHD : Rp. 0,00

Jumlah : Rp. 0,00

Nilai saldo Kas per 31 Desember 2014 tersebut telah sesuai dengan Berita Acara Opname kas dan register penutupan kas 31 Desember 2014.

*Perincian lihat lampiran III Berita Acara Pemeriksaan Kas

5.2.2 Persediaan 7.206.100,00 2.483.400,00

Saldo persediaan per 31 Desember 2014, sebesar Rp. 7.206.100,00 dan saldo persediaan per 31 Desember 2013, sebesar Rp.

2.483.400,00.

Saldo persediaan per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 7.206.100,00 terdiri dari :

(25)

25 Laporan Keuangan Periode Per 31 Desember 2014

- Persediaan Habis Pakai : Rp. 7.206.100,00 - Persediaan untuk dijual/diserahkan : Rp. 0,00

Jumlah : Rp 7.206.100,00

Saldo per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 7.206.100,00 telah sesuai dengan Berita Acara Opname Persediaan tanggal 31 Desember 2014.

*Perincian lihat lampiran IV Berita Acara Opname Barang

5.2.3 Aset Tetap 22.428.815.081,00 18.657.299.451,00

Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2014 sebesar Rp.

22.428.815.081,00 dan Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2013 sebesar Rp. 18.657.299.451,00. Adapun Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 22.428.815.081,00 berasal dari :

Saldo per 31 Desember 2013 : Rp. 18.657.299.451,00 Mutasi Penambahan aset tahun 2014 : Rp. 3.771.515.630,00 Saldo per 31 Desember 2014 : Rp 22.428.815.081,00

Penambahan Aset selama tahun 2014 APBD sebesar Rp . 3.771.515.630,00 terdiri dari :

a. Biaya Umum : Rp. 34.250.000,00 b. Belanja Pihak Ketiga

( Perencanaan & Pengawasan ) : Rp. 144.182.500,00 c. Belanja Modal : Rp. 3.546.008.130,00 d. Mutasi : Rp. 47.075.000,00 Jumlah : Rp. 3.771.515.630,00

*Perincian lihat lampiran V rekapitulasi penambahan aset

Penambahan Aset tahun 2014 oleh :

- Pengadaan Gedung : Rp. 3.181.237.410,00 - Peralatan dan Mesin : Rp. 590.278.220,00 - Jalan, irigasi dan jaringan : Rp. 0,00 Jumlah : Rp. 3.771.515.630,00

*Perincian lihat lampiran V rekapitulasi penambahan aset

(26)

26 Laporan Keuangan Periode Per 31 Desember 2014

Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2014 terdiri dari : 1. Tanah : Rp. 10.985.293.000,00 2. Gedung dan bangunan : Rp. 7.780.153.890,00 3. Peralatan dan Mesin : Rp. 3.442.115.441,00 4. Jalam Irigasi dan Jaringan : Rp. 199.237.000,00 5. Aset Tetap lainnya : Rp. 22.015.750,00 Saldo per 31 Desember 2014 : Rp.22.428.815.081,00

5.3. Ekuitas Dana

31 Desember 2014 31 Desember 2013

5.3.1 Cadangan

Persediaan

7.206.100,00 2.483.400,00

Saldo Cadangan persediaan per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 7.206.100,00 merupakan saldo persediaan berdasarkan opname

persediaan per 31 Desember 2014 dengan rincian sebagai berikut : - Persediaan Habis Pakai : Rp. 7.206.100,00 - Persediaan untuk dijual/diserahkan : Rp. 0,00

Jumlah : Rp. 7.206.100,00

5.3.2 Ekuitas Dana

diinvestasikan Dalam Aset Tetap

22.428.815.081,00 18.657.299.451,00

Saldo Ekuitas dana diinvestasikan dalam aset tetap per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 22.428.815.081,00 dan saldo per 31 Desember 2013 sebesar Rp. 18.657.299.451,00. Adapun Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 22.428.815.081,00 berasal dari :

Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2013: Rp. 18.657.299.451,00 Mutasi Penambahan Aset Tahun 2014 : Rp. 3.771.515.630,00 Saldo per 31 Desember 2014 : Rp. 22.428.815.081,00

(27)

27 Laporan Keuangan Periode Per 31 Desember 2014

BAGIAN VI

PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN SKPD

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah membawa dampak terhadap perubahan Struktur Organisasi pada Kecamatan Arcamanik Kota Bandung yaitu dengan lahirnya Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Bandung.

6.1. Susunan Organisasi Kecamatan Arcamanik Kota Bandung

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2007 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kelurahan dan Kecamatan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, Kecamatan Arcamanik memiliki susunan organisasi sebagai berikut :

1. Camat

a. Sekretaris Kecamatan

b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian c. Sub Bagian Program dan Keuangan 2. Seksi-seksi sebagai unsure Lini terdiri dari :

a. Seksi Pemerintahan

b. Seksi Kemanan dan Ketertiban

c. Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan

d. Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup e. Seksi Pelayanan

3. Kelompok Jabatan Fungsional 4. Lurah

5. Sekretaris Kelurahan

6. Seksi-seksi sebagai unsure Lini terdiri dari : a. Seksi Pemerintahan

b. Seksi Kemasyarakatan

c. Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup d. Seksi Pelayanan

(28)

28 Laporan Keuangan Periode Per 31 Desember 2014

KASI PEMERINTAHAN Dra. SUKMARENI SISWA L.

KASI TRAMTIB RAHMAT SH

KASI DIKMAS ANI ROSANI, S.Ip,.MAP

KASI EKBANG&LH YUHANI MULIANA, SH.

KASI PELAYANAN DINNY HAYATI, SH.,MAP SUBAG KEUANGAN & PROGRAM

Dra.CUCUN SUKMAYANTI SUBAG.UMUM & KEPEGAWAIAN

ANAP SUPRIATNA

SEKRETARIS KECAMATAN KRINDA HAMIDIPRAJA, SH.,M.Si KELOMPOK JABATAN

PUNGSIONAL 1. Riza Margana, SP.(PPL) 2. Deni Hilman (PLKB) 3. Asmita (PD. Kebersihan)

C A M A T DR. MIA RUMIASARI, M.Si

LURAH SUKAMISKIN

Drs. JAJANG KURNIA

LURAH CISARANTEN BINAHARAPAN

FITER DEDI PURWANTO, S.Sos

LURAH CISARANTEN KULON

H.M. TRESNA MURSID, S.Sos.,M.Si

LURAH CISARANTEN ENDAH

FARIDA AGUSTINI, S.Pd

Bagan Struktur Organisasi Kecamatan Arcamanik Pemerintah Kota Bandung sebagai berikut :

6.2. Keadaan Pegawai

Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Kecamatan Arcamanik Kota Bandung, keadaan sampai dengan Bulan Desember 2013 sebanyak : 42 Orang, adapun rinciannya sebagai berikut :

NO NAMA NIP JABATAN

1 DR. Mia Rumiasari, M.Si 19700209 199003 2 004 Camat 2 Krinda H, SH, MBA 19680317 199603 1 005 Sekcam

3 Rahmat, SH 19590414 198101 1 002 Kasi Tramtib

4 Yuhani Muliana, SH 19640423 199203 2 003 Kasi Ekbang & LH 5 Dinny Hayati, SH. 19620124 198603 2 009 Kasi Pelayanan 6 Ani Rosani, S.Ip.,MAP 19630429 198303 2 005 Kasi Dikmas 7 Dra. Sukmareni SL 19670416 199303 2 006 Kasi Pemerintahan 8 Dra. Cucun Sukmayanti 19621114 199011 2 002 Ka Sub Bag Prog & Keu 9 Anap Supriatna 19601006 198308 1 003 Ka Sub Bag Umum & Kepeg 10 Jaja Tedja Sukmana 19621126 200604 1 002 PDG

11 Deni 380 045 118 PLKB

12 Riza Margana 19590203 197912 1 008 PPL Pertanian

13 Sulaeman 19710429 200801 1 005 Pelaksana

14 Sudaryanto 19801128 200801 1 005 Pelaksana

15 Una Junaedi 19700420 20090 1 1002 Pelaksana

16 Riki Rikardo 19810511 200901 1 002 Pelaksana 17 Hendy Suhendar 19680824 201001 1 003 Pelaksana 18 Achmad Dedik 19690709 201001 1 001 Pelaksana

19 Fiter Dedi Purwanto 19580924 198503 1 003 Lurah Cisaranten Binhar

(29)

29 Laporan Keuangan Periode Per 31 Desember 2014

20 Asep Gunawan 19600812 198603 1 016 Seklur

21 Hehen Suhendin M. 19590605 198902 1 002 Kasi Pelayanan

22 Budiyono 19610806 198603 1 014 Kasi Ekbang

23 Koswara, S.Kp.,M,Si 19670413 199003 1 004 Kasi Pemerintahan 24 KGS. Yokki Zulkarnaen 19750315 201001 1 004 Kasi Dikmas 25 Drs. Jajang Kurnia 19670210 199303 1 008 Lurah Sukamiskin 26 Dra. Heryaningsih 19650226 199303 2 002 Seklur

27 Nana Suryana 19590221 197910 1 002 Kasi Ekbang

28 Sudaryo 19631126 198206 1 001 Kasi Dikmas

29 Rachmat 19621216 1986 031 008 Kasi Pemerintahan

30 Herry Herdiana 19610317 198408 1 001 Pelaksana 31 M.T. Mursid, S.Sos, Msi. 19720923 199803 1 003 Lurah Cis. Kulon

32 Suherman 19610324 198312 1 001 Seklur

33 Dra. Tri Rahayu 19630224 199201 2 001 Kasi Kemas 34 Rahayu B.sc 19620925 198603 2 005 Kasi Pemerintahan

35 Cuyud 19630625 198803 1 004 Kasi Pelayanan

36 Ratnasari Dewi 19740909 200701 2 010 Pelaksana

37 Farida Agustini, S.Pd 19660817 198602 2 003 Lurah Cisaranten Endah 38 Aden Solihin 19680619 198403 1 002 Seklur

39 Sri Djunigsih 19660430 199403 1 005 Kasi Dikmas

40 Hj. Tarsah 19630807 198703 2 004 Kasi Ekbang

41 Agus Kurnia 19590818 199203 1 005 Kasi Pelayanan

42 Casrinta 19700403 199802 2 004 Kasi Pemerintahan

43 Maman 19660813 199703 1 003 Pelaksana

(30)

30 Laporan Keuangan Periode Per 31 Desember 2014

BAGIAN VII P E N U T U P

Catatan atas laporan Kuangan ( CALK ) yang merupakan salah satu bagian dari Laporan Keuangan APBD Kota Bandung Tahun 2014 disusun dengan mengacu pada Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan ( SAP ).

Namun demikian. Catatan Atas laporan Keuangan ini tetap disusun dengan mengungkapkan beberapa penjelasan terhadap laporan keuangan secara keseluruhan sehingga diharapkan dapat dengan mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca tertentu ataupun hanya manajemen entitas pelaporan, Semoga dengan tersusunnya Catatan atas laporan Keuangan ini dapat memberikan penjelasan dan informasi yang berguna berbagai media pertanggungjawaban serta sebagai upaya untuk lebih meningkatkan Kinerja Keuangan Lingkup Pemerintah kota Bandung.

Bandung, Januari 2015 CAMAT ARCAMANIK

Dr. MIA RUMIASARI, M.Si Pembina Tk. I

NIP. 19700209 199003 2 004

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis yang kedua dalam penelitian ini adalah :”terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara budaya organisasi terhadap disiplin kerja guru”. Hal ini berarti

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan limpahan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Asam-asam amino dari pool ini mungkin digunakan pada protein turnover atau untuk membentuk energi yang dibutuhkan oleh tubuh.. turnover atau untuk membentuk energi yang dibutuhkan

Hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang mengatakan bahwa strategi public relations PT Kompas Gramedia untuk memperkenalkan website Gramedi Internasional menurut

Laporan Keuangan Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh

Dalam hal ini, hakim Pengadilan Tinggi Agama Surabaya mempunyai penafsiran yang berbeda dengan Pengadilan Agama Lamongan tentang hukum acara khususnya tentang pembuktian

Kontribusi yang diharapkan dari penelitian ini adalah (1) memberikan kontribusi pada pengembangan teori, terutama yang berkaitan dengan auditing dan akuntansi perilaku,

Laporan keuangan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang