DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI i
BAB I PENGANTAR 1
1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi 1
1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1
1.2.1. Desain Materi Pelatihan 1
1.2.2. Isi Modul 2
1.2.3. Pelaksanaan Modul 3
1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini 3
1.4. Pengertian-Pengertian Istilah 4
BAB II STANDAR KOMPETENSI 6
2.1. Peta Paket Pelatihan 6
2.2. Pengertian Unit Standar 6
2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari 7
2.3.1. Judul Unit 7
2.3.2. Kode Unit
72.3.3. Deskripsi Unit
72.3.4. Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk kerja
82.3.5. Batasan Variabel
92.3.6. Panduan Penilaian
92.3.7. Kompetensi Kunci 10
BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN 11
3.1. Strategi Pelatihan 11
3.2. Metode Pelatihan 12
BAB IV MENYIAPKAN MATERIAL PERAKATAN PASANG UBIN 14 4.1.
Menyiapkan Menyimpan Material Pasang Ubin
14 4.2.Merawat Perkakas Jinjing dan Perlengkapan Pekerjaan
Pasang Ubin
16
4.3.
Menyiapkan Material Perekat Pekerjaan Pasang Ubin
17 4.4.Memeriksa Tempat Penyimpanan Material Pekerjaan
Pasang Ubin
19
4.5.
Memperkirakan Jumlah Material Pekerjaan Pasang Ubin
20 BAB V SUMBER SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIANKOMPETENSI
22
5.1. Sumber Daya Manusia 22
5.2. Sumber-Sumber Perpustakaan 23
5.3. Buku-Buku Referensi 24
BAB I PENGANTAR
1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan oleh seorang tenaga kerja untuk jabatan kerja tertentu, sehingga yang bersangkutan dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan standar kompetensi yang ditunjukkan oleh Kriteria Unjuk Kerja pada elemen kompetensi jabatan kerja tersebut.
Dengan demikian jika seorang Tukang Pasang Ubin dikatakan kompeten atau memiliki kompetensi bila yang bersangkutan memiliki seluruh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang ditampilkan melalui unnjuk kerjanya secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar kompetensi yang dituntut untuk jabatan kerja tersebut.
1.2 Penjelasan Materi Pelatihan
1.2.1 . Desain Materi Pelatihan
Desain materi pelatihan ini mencakup 2 (dua) jenis materi pelatihan yaitu pelatihan yang sifatnya materi teori yang diberikan di ruang kelas dan pelatihan dengan materi yang harus dilakukan melalui praktek, baik melalui simulasi di kelas maupun praktek langsung di luar kelas. Untuk kedua jenis materi pelatihan ini, bobot materi latihan praktek lebih banyak dibanding dengan materi latihan teori.
Disamping itu, pelatihan ini juga didesain dalam bentuk pelatihan klasikal dan pelatihan individual/mandiri. Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang pelatih pada sekelompok peserta latih dalam satu kelas pada waktu yang sama. sedangkan pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta secara individual atau mandiri baik dibawah bimbingan
pelatih maupun secara mandiri untuk menambah unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan atas dasar tugas dan atau kepentingan peserta latih itu sendiri.
1.2.2. Isi Modul
Modul yang digunakan dalam pelaitihan ini terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu buku informasi, buku kerja dan buku penilaian. Buku Informasi yaitu buku yang berisi seluruh informasi dan materi sumber pelatihan yang digunakan baik untuk pelatih maupun peserta pelatihan, yang meliputi:
Struktur desain modul pelatihan,
Standar kompetensi dan elemen kompetensi yang dipelajari
Stratetgi dan metode pelatihan, serta
Struktur materi pelatihan
Sedangkan buku kerja yaitu buku yang harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan kegiatan praktek baik dalam pelatihan klasikal maupun pelatihan Individual/mandiri. Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi:
Kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi.
Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktek kerja.
Selanjutnya buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban tanggapan peserta pelatihan pada buku kerja dan berisi:
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan.
Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan.
Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan.
Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek.
Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
1.2.3. Pelaksanaan Modul
Pada pelatihan klasikal, pelatih akan:
Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan.
Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
Mengunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan.
Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban, tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.
Pada Pelatihan Individual/mandiri, peserta pelatihan akan :
Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.
Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja.
Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.
Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.
1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)
Pengakuan Kompetensi Terkini (Recongnition of Current Competency) yaitu jika seseorang telah memiliki pengetahuan dari keterampilan yang diperlukan untuk
elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini (RCe).
Seorang Kepala Pelaksana Plambing mungkin sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja tertentu karena yang bersangkutan telah:
a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan keterampilan yang sama atau
b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan
keterampilan yang sama.
1.4. Pengertian-Pengertian Istilah
1.4.1. Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menurut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.
1.4.2. Standardisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu ukuran atau standar tertentu, sehingga suatu profesi atau jabtan kerja tertentu dianggap sudah memiliki kompetensi sesuai dengan yang dipersyaratkan.
1.4.3. Penilaian/Uji Kompetensi
Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.
1.4.4. Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian untuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.
1.4.5. Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menujukan aspek sikap pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ke tiga aspek tersebut ditempat kerja untuk mencapai unjuk kerja yang ditetapkan.
1.4.6. Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja yang ditetapkan.
1.4.7. Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis dan penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.
1.4.8. Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian/uji kompetensi.
BAB II
STANDAR KOMPETENSI
2.1 Peta Paket Pelatihan
Materi untuk paket pelatihan berbasis kompetensi Jabatan Kerja Tukang Pasang Ubin untuk kompetensi ”Menyiapkan Material, Peralatan dan Perlengkapan Pasang Ubin” ini modulnya berisi sejumlah materi yang berkaitan dengan elemen kompetensi yaitu meliputi:
2.1. Menyiapkan Menyimpan Material Pasang Ubin
2.2. Merawat Perkakas Jinjing dan Perlengkapan Pekerjaan Pasang Ubin 2.3. Menyiapkan Material Perekat Pekerjaan Pasang Ubin
2.4. Memeriksa Tempat Penyimpanan Material Pekerjaan Pasang Ubin 2.5. Memperkirakan Jumlah Material Pekerjaan Pasang Ubin
2.2 Pengertian Unit Standar
2.2.1. Pengertian Unit Standar Kompetensi Setiap Standar Kompetensi menentukan :
a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi.
b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi.
c. Kondisi dimana kompetensi dicapai.
2.2.2. Unit kompetensi yang akan dipelajari
Yang akan dipelajari dari unit komptensi akan mengembangkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dipersyaratkan untuk kompetnesi
”Menyiapkan Material, Peralatan dan Perlengkapan Pasang Ubin”.
2.2.3. Durasi/Waktu Pelatihan
Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu.
2.2.4. Kesempatan untuk mencapai kompetensi
Jika seorang pekerja Tukang Pasang Ubin belum mencapai kompetensi pada usaha/
kesempatan pertama, maka pelatih harus mengatur rencana pelatihan dengan peserta latih tersebut. Rencana ini akan memberi kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi tukang plambing tersebut sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah, kesempatan yang diserahkan adalah 3 (tiga) kali.
2.3 Unit Kompetensi yang dipelajari
Dalam sistem pelatihan, standar kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat:
Mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
Mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
Memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
Menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.
2.3.1. Judul Unit
Menyiapkan Material, Peralatan dan Perlengkapan Pasang Ubin
2.3.2. Kode Unit: INA.
2.3.3. Deskripsi Unit
Unit kompetensi ini mencakup kemampuan, pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan untuk menyiapkan material, peralatan dan perlengkapan pasang ubin.
2.3.4. Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja
No Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja 1. Menyiapkan Penyimpanan
Material Pasang Ubin
1.1. Tempat penyimpnan ubin diidentifikasi 1.2. Laporan aktivitas diserahkan
2. Merawat Perkakas Jinjing dan Perlengkapan
Pekerjaan Pasang Ubin
2.1. Perkakas jinjing pekerjaan pasang ubin diperoleh
2.2. Perlengkapan pekerjaan pasang ubin diperoleh
2.3. Perkakas jinjing dan perlengkapan pekerjaan pasang ubin dirawat 3. Menyiapkan Material
Perekat Pekerjaan Pasang Ubin
3.1. Tipe perekat ubin diidentifikasi 3.2. Tipe perekat ubin diperoleh 3.3. Campuran perekat ubin dibuat 3.4. Laporan hasil pemeriksaan disiapkan 4. Memeriksa Tempat
Penyimpanan Material Pekerjaan Pasang Ubin
4.1. Lokasi tempat penyimpanan material pekerjaan pasang ubin diidentifikasi 4.2. Lokasi tempat penyimpanan meterial
pekerjaan pasang ubin diperiksa 4.3. Laporan hasil pemeriksaan disiapkan
5. Memperkirakan Jumlah Material Pekerjaan Pasang Ubin
5.1. Gambar kerja pasang ubin diperoleh 5.2. Gambar kerja pasang ubin ditafsirkan 5.3. Laporan inspeksi disiapkan
2.3.5. Batasan Variabel
1) Kompetensi ini diterapkan dalam kaitannya dengan pelaksanaan konstruksi.
2) Peraturan perundang-undangan terkait dengan lingkungan tersedia lengkap.
3) Peraturan dan ketentuan daerah setempat yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan dapat dikumpulkan.
4) Dokumen tertulis mengenai metoda kerja pelaksanaan pekerjaan pasang ubin tersedia lengkap.
2.3.6. Panduan penilaian
1) Pengetahuan, keterampilan dan sikap prilaku untuk mendemonstrasikan kompetensi ini terdiri dari :
1.1 Perjanjian kerja yang tertuang dalam dokumen kontrak beserta lampirannya.
1.2 Metoda kerja pelaksanaan konstruksi.
1.3 Prosedur kerja pelaksanaan pembangunan.
2) Konteks penilaian
Penilaian harus mencangkup kemampuan peragaan dan praktek dalam pekerjaan sebenarnya atau melalui simulasi.
3) Aspek penting penilaian
3.1 Ketelitian dan kecermatan dalam memahami dokumen kontrak khususnya mengenai pekerjaan pasang ubin.
3.2 Ketelitian dan kecermatan dalam memahami metoda kerja pelaksanaan pekerjaan pasang ubin.
4) Kaitan dengan unit kompetensi lain
Untuk mendukung kinerja yang lebih efektif dalam serangkaian kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang terkait dengan :
4.1. Menyusun rencana pelaksanaan proyek sesuai ketentuan kontrak.
4.2. Menyusun program kerja pelaksanaan pekerjaan pasang ubin.
2.3.7. Kompetensi Kunci
Kompetensi merupakan persyaratan yang harus dipenuhi yang meliputi:
No. Komptensi Kunci Level
1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi. 1 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi. 1 3. Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas. 1
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok. 1
5. Menggunakan ide-ide dan teknik matematika. 1
6. Memecahkan masalah. 1
7. Menggunakan teknologi. 1
BAB III
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN
3.1 Strategi Pelatihan
Belajar dalam suatu sistem berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang
”diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan rencana yang telah dibuat.
3.1.1. Persiapan/perencanaan
a. Membaca bahan atau materi yang telah diidentifikasi dalam setiap terhadap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah Anda milliki.
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.
3.1.2. Permulaan dari proses pembelajaran
a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada tahap belajar.
b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan Anda.
3.1.3. Pengamatan terhadap tugas praktik
a. Mengamati keterampilan paktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya.
b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda temukan.
3.1.4. Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indikator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.
3.1.5. Penilaian
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.
3.2 Metode Pelatihan
Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan, yaitu belajar secara mandiri, belajar berkelompok dan belajar terstruktur. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar tersebut mungkin dapat digunakan.
3.2.1. Belajar secara mandiri
Belajar secara mandiri memperbolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.
3.2.2. Belajar berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing sesi kelompok dan memberikan interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dan tempat kerja.
3.2.3. Belajar terstruktur
Belajar terstruktur yaitu meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar terstruktur ini umumnya mencakup topik tertentu yang sudah ditetapkan atau disiapkan oleh pelatih/instruktur.
.
BAB IV
MENYIAPKAN MATERIAL, PERALATAN DAN PERLENGKAPAN PASANG UBIN
4.1. Menyiapkan Penyimpanan Material Pasang Ubin
4.1.1. Tempat penyimpanan ubin diidentifikasiBeberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan tempat penyimpanan ubin harus didasarkan pada prinsip keselamatan dan kesehatan kerja, antara lain sebagai berikut :
Ubin diletakkan ditempat yang tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan. Pojok ruangan bisa digunakan sebagai tempat tumpukan ubin sebelum dipasang. Namun apabila pemasangan ubin sudah dibagian pojok ruangan, tumpukan ubin diletakkan di lokasi terdekat dari tempat pelaksanaan pekerjaan. Hindari tumpukkan ubin di lokasi dimana ubin baru dipasang untuk menghindari penurunan lantai karena spesi belum padat dan kering.
Tempatkan ubin pada tempat yang mudah dijangkau. Tumpukan ubin diletakkan didekat tempat pelaksanaan pekerjaan ubin misal di pojok ruangan atau diruang atau tempat lain yang mudah dijangkau.
Hindari penempatan ubin dilokasi yang kotor dan basah, seperti di lokasi terbuka yang berlumpur agar ubin tidak kotor.
Tempatkan wadah yang dapat diisi air (misalkan drum yang dipotong setengah bagiannya) didekat lokasi kerja tetapi jangan persis diruangan dimana ubin akan dipasang karena akan mengganggu dalam pelaksanaan pekerjaan. Wadah ini digunakan untuk merendam ubin selama 1 jam.
Tempatkan dudukan keramik sebagai tempat untuk menganginkan keramik yang sudah direndam. Dudukan keramik ini dapat diletakkan dekat drum/wadah tempat ubin direndam.
4.1.2. Laporan aktivitas diserahkan
Aspek-aspek yang perlu dimuat dalam laporan penyimpanan material adalah:
Ruangan dimana ubin akan dipasang
Kriteria tempat penyimpanan ubin yang didasarkan pada kesehatan dan keselamatan kerja seperti kemudahan dalam menjangkau material, lokasi dekat dengan tempat pelaksanaan pekerjaan, dan kebersihan. Tabel berikut merupakan contoh dari laporan aktifitas penyiapan penyimpanan material ubin.
: Penyiapan penyimpanan material ubin : Ruang rapat Gedung Administrasi Tanggal : 4 Oktober 2010
No. Ya Tidak
1 dekat dengan lokasi pekerjaan 2
3
4 jauh dari lumpur atau pengotor Catatan :
LAPORAN AKTIFITAS
Kepala Pelaksana Pemasangan Ubin
Syamsudin Kriteria
mudah dijangkau tempat bersih Jenis
Lokasi Pekerjaan
4.2. Merawat Perkakas Jinjing dan Perlengkapan Pekerjaan Pasang Ubin
4.2.1. Perkakas jinjing pekerjaan pasang ubin diperoleh
Tukang pasang ubin memperoleh perkakas jinjing dengan cara mengisi form pengajuan perkakas ke bagian logistik atau gudang. Form pengajuan perkakas ini sudah disediakan oleh bagian logistik. Jenis-jenis perkakas ubin yang diperlukan adalah :
Water pass
Benang
Sendok mortar
Alat pemotong keramik
Palu karet
Busa/spon
Besi siku
Penjelasan setiap jenis perkakas pasang ubin dan gambar jenis jenis perkakas
4.2.2. Perlengkapan pekerjaan pasang ubin diperoleh
Tukang pasang ubin memperoleh perlengkapan pekerjaan dengan cara mengisi form pengajuan perkakas ke bagian logistik atau gudang. Form pengajuan perlengkapan pekerjaan ini sudah disediakan oleh bagian logistik. Jenis-jenis perlengkapan pekerjaan yang diperlukan adalah :
Bak spesi
Ember
Palu karet
Kain lap basah
Besi siku
Molen untuk pengaduk mortar
Pemberian penjelasan mengenai fungsi untuk setiap perlengkapan pekerjaan pasang ubin tersebut di atas
4.2.3. Perkakas jinjing dan perlengkapan pekerjaan pasang ubin dirawat Perawatan yang perlukan dilakukan pada perkakas jinjing dan perlengkapan pekerjaan pasang ubin adalah :
Hindari impact/benturan pada setiap alat, misalkan jangan melempar perkakas atau perlengkapan.
Bersihkan ember dan bak spesi dengan air dan keringkan apabila sedang tidak digunakan
Cuci dan keringkan palu karet, sendok mortar setelah pemakaian
Bilas kain lap basah
Bersihkan dengan cara mengelap pada besi siku
Simpan molen ditempat kering dan hindari penyimpanan ditempat terbuka.
4.3. Melakukan Menyiapkan Material Perekat Pekerjaan Pasang Ubin
4.3.1. Tipe perekat ubin diidentifikasi
Tipe perekat ubin yang standard digunakan di Indonesia adalah
Adukan semen berupa campuran dari pasir pasang, semen, dan air. Tipe perekat ini adalah yang paling umum digunakan.
Apabila disyaratkan oleh spesifikasi, maka lem tertentu bisa digunakan sebagai perakat ubin.
Mortar ….
Epoksi..
Penjelasan untuk setiap jenis material perekat pasang ubin standar yang digunakan di indonesia.
4.3.2. Tipe perekat ubin diperoleh
Tukang pasang ubin memperoleh perekat ubin dengan cara mengisi formulir pengajuan perkakas ke bagian logistik atau gudang. Form pengajuan perekat ubin ini sudah disediakan oleh bagian logistik.
Buat contoh formulir pengajuan bahan
4.3.3. Campuran perekat ubin dibuat
Adukan harus benar-benar homogen atau semen, pasir dan air sudah diaduk sehingga benar-benar bercampur dengan baik dan dasar lantai yang akan dipasang harus bersih dari kerikil, batu atau ganjalan-ganjalan lain yang akan membuat rongga di bawah ubin.
Ditambahkan dengan mortar dan epoksi...
Penjelasan rinci pembuatan campuran
Proporsi setiap material pembuatan campuran Jenis – jenis yang ada di pasaran indonesia
4.3.4. Laporan hasil pemeriksaan disiapkan
Aspek-aspek yang perlu dimuat dalam laporan penyiapan material perekat ubin adalah
Ruangan dimana ubin akan dipasang
Tanggal pemeriksaan
volume semen
volume pasir pasang
volume air
kebersihan material campuran perekat ubin
contoh laporan pemeriksaan kualitas material dan penyiapan material
4.4. Memeriksa Tempat Penyimpanan Material Pekerjaan Pasang Ubin 4.4.1. Lokasi tempat penyimpanan material pekerjaan pasang ubin
diidentifikasi
Lokasi tempat penyimpanan material harus :
Mudah dijangkau sehingga memudahkan dalam kelancaran pekerjaan
Dekat dengan lokasi pekerjaan
Bersih khususnya hindari dari tempat berlumpur dan basah, seperti di area terbuka yang terkena air hujan langsung
Hindari dari lokasi penyimpanan alat berat untuk menghindari benturan atau vibarasi dari pergerakan alat berat
Tidak mengganggu kegiatan pekerjaan lain
Hal –hal /Kriteria kelayakan lokasi tempat penyimpanan setiap material (semen,ubin,etc)
4.4.2. Lokasi tempat penyimpanan meterial pekerjaan pasang ubin diperiksa
Hal-hal yang perlu diperiksa di lokasi penyimpanan material adalah :
Kemudahan material untuk dijangkau
Jarak yang dekat dengan lokasi pekerjaan
Kebersihan lokasi penyimpanan material
Keamanan dari vibrasi atau pergerakan alat berat
Hal –hal /Kriteria kelayakan lokasi tempat penyimpanan setiap material (semen,ubin,etc)
4.4.3. Laporan hasil pemeriksaan disiapkan
Aspek-aspek yang perlu dimuat dalam laporan penyiapan material perekat ubin adalah
Nama pekerjaan
Lokasi penyimpanan material
Tanggal pemeriksaan
Kedekatan dengan lokasi kerja
Kebersihan lokasi penyimpanan material
Keamanan
contoh laporan yang dibuat
4.5. Memperkirakan Jumlah Material Pekerjaan Pasang Ubin
4.5.1. Gambar kerja pasang ubin diperoleh
Kepala pasang ubin memperoleh gambar kerja pasang ubin dengan cara mengisi form pengajuan gambar kerja dan diserahkan kepada site manager untuk memperoleh persetujuan. Aspek-aspek yang dimuat dalam kerja adalah :
Nama pekerjaan
Nama lokasi
Dimensi ruangan
Penentuan starting point pemasangan ubin
Arah kepalaan
Keterangan ukuran ubin yang digunakan
Persetujuan pengawas/MK Contoh gambar kerja
4.5.2. Gambar kerja pasang ubin ditafsirkan
Aspek-aspek yang termuat dalam gambar kerja yang harus diperhatikan adalah dimensi ruangan, starting point pemasangan ubin, arah kepalaan, ukuran ubin dan lokasi benang nylon.
Jumlah ubin yang akan digunakan dihitung dengan cara membagi luas ruangan dengan luas satu unit ubin di tambah dengan 5 % sebagai cadangan. Misalkan ruangan 3 m x 7 m atau seluas 21 m2 akan dipasang ubin berukuran 40 cm x 40 cm
maka jumlah ubin adalah (3 x 7) / (0.4 x 0.4) yaitu 132 unit ditambah dengan 5 % dari 132 unit yaitu 7 ubin sehingga jumlah total ubin adalah 139 ubin.
Contoh perhitungan material pemasangan ubin dirinci sehingga mendapatkan volume pekerjaan seperti jumlah ubin, semen /mortar dll.
4.5.3. Laporan inspeksi disiapkan
Contoh laporan inspeksi disajikan dalam tabel berikut :
:
: Ruang rapat Gedung Administrasi Tanggal : 4 Oktober 2010
A Material
No. Jumlah Unit
1 buah
2 zak
3 m3
4 m3
B.
No Jumlah Unit
1 buah
2 bal
3 buah
4 buah
5 buah
6 buah
7 buah
8 lembar
9 lembar
10 meter
C Lokasi Penyimpanan Material
No Ya Tidak
1 dekat dengan lokasi pekerjaan 2
3
4 jauh dari lumpur atau pengotor Catatan :
LAPORAN INSPEKSI
tempat bersih
Kepala Pelaksana Pemasangan Ubin
Syamsudin Kriteria mudah dijangkau kain lap
selang air Peralatan
ember
alat pemotong ubin palu karet
busa waterpass benang sendok mortar bak spesi Lokasi Pekerjaan
ubin
Peralatan
Penyiapan material, peralatan dan perlengkapan pasang ubin
Material semen
pasir pasang air
Jenis
BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI
5.1 Sumber Daya Manusia
5.1.1. Pelatih
Dalam pelaksanan pelatihan salah satu sumber daya yang diperluklan adalah Pelatih.
Pelataih tersebut dipilih karena dia telah memiliki sejumlah pengalaman berkaitan dengan upaya pencapaian kompetensi peserta pelatihan, dimana peran Pelatih tersebut untuk :
a. Membantu peserta untuk merencanakan proses belajar.
b. Membimbing peserta melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar.
c. Membantu peserta untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab pertanyaan peserta pelatihan mengenai proses belajarnya.
d. Membantu peserta untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajarnya.
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.
5.1.2. Penilai
Penilai melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja.
Penilai akan :
a. Melaksanakan penilaian apabila peserta telah siap dan merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan peserta.
b. Menjelaskan kepada peserta pelatihan mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan peserta.
c. Mencatat pencapaian/perolehan hasil pelatihan peserta.
5.1.3. Teman kerja/sesama peserta pelatihan
Teman kerja/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan. Seorang peserta pelatihan juga dapat mendiskusikan proses belajar diantara mereka. Pendekatan ini akan menjadi sesuatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja dan dapat meningkatkan pengalaman belajar peserta.
5.2 Sumber-sumber Perpustakaan
Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini sumber-sumber tersbut dapat meliputi:
5.2.1. Buku referensi (text book)/ buku manual servis.
5.2.2. Lembar kerja.
5.2.3. Contoh form-form check list.
Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.
Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber- sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternatif lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.
5.3 Buku-buku referensi untuk bahan pelatihan yang telah direkomendasikan:
5.3.1. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
5.3.2. Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (pada pasal 87 ayat 1 dan 2 tentang kewajiban penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) untuk setiap Perusahaan di Indonesia).
5.3.3. Permenaker No. 5/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
5.3.4. Permen PU No. 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum atau peraturan penggantinya.
5.3.5. Keputusan Bersama Menaker dan Menteri Pekerjaan Umum No.
104/KPTS/1986 dan 174/Men/1986, tentang K3 pada tempat kegiatan konstruksi.
5.3.6. Permenaker No. 1/Men/1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pekerjaan Konstruksi Bangunan.
5.3.7. UU Lingkungan Hidup No. 4 tahun 1982.
5.3.8. Buku Spesifikasi Jalan Ditjen Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum, tahun 1985.