• Tidak ada hasil yang ditemukan

band. Akan tetapi akankah setiap orang mempunyai alat musik sendiri yang lengkap? Tentu saja tidak. Bagi penggemar musik yang tidak memiliki alat musi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "band. Akan tetapi akankah setiap orang mempunyai alat musik sendiri yang lengkap? Tentu saja tidak. Bagi penggemar musik yang tidak memiliki alat musi"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pelanggan Dalam Pangambilan Keputusan Pemakaian Jasa Studio Musik Flash 141 Jakarta

Citra Astri Asih

Pembimbing : Iman Murtono Soenhadji, Ph.D Priyo Purwanto, SE.MM

Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, Jakarta

ABSTRAK

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh faktor kualitas, faktor nilai, dan faktor harga terhadap perilaku pelanggan dan untuk mengetahui pengaruh paling dominan dari faktor kualitas, faktor nilai, dan faktor harga terhadap pengambilan keputusan pemakaian jasa Studio Musik Flash 141 Jakarta.

Teknik pengumpulan data dengan penyebaran kuesioner. Kuesioner yang berhasil dikumpulkan sebanyak 100 responden. Teknik penetapan responden menggunakan teknik sampel acak sederhana. Pada tahap analisis dilakukan uji reabilitas dan validitas, analisis faktor, korelasi dan regresi berganda. Aplikasi SPSS digunakan untuk membantu pengujian model ini.

Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor nilai, faktor kualitas, dan faktor harga secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pemakaian jasa Studio Musik Flash 141 Jakarta. Sedangkan secara parsial hanya faktor kualitas yang berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pemakaian jasa Studio Musik Flash 141 Jakarta.

kata kunci : studio musik, faktor-faktor, factor kualitas, factor nilai, factor harga, keputusan pemakaian jasa

ABSTRACT

The purpose of this study is to determine the effect of the quality factor, the factor values, and factor prices on consumer behavior and to determine the most dominant influence of the quality factor, the factor values, and prices factors against the use of decision making service Flash Music Studio 141 in Jakarta

Data collection techniques by distributing questionnaires. The questionnaire collected some 100 respondents. Mechanical determination of respondents using simple random sampling technique. The analysis conducted reliability and validity testing, factor analysis, correlation and multiple regression. SPSS application is used to help test this model.

The result showed that the value factor, quality factor, and factor prices simultaneously significantly influence the decision of using Flash Music Studio 141 service in Jakarta. While only partial quality factors that significantly influence the decision of using Flahs Music Studio 141 services in Jakarta.

Keyword: music studio, these factor, the quality factor, the factor values, factor prices, the decision of using services.

PENDAHULUAN

Musik merupakan alunan nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung iraama, lagu dan keharmonisan terutama yang menggunakan alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi-bunyian yang enak didengar. Sampai dengan saat ini musik tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang. Seseorang

yang menyukai musik terdiri dari dua kriteria, yaitu pertama penggemar pasif yang hanya mendengarkan musik saja tanpa bisa memainkan alat atau musik tersebut. Kedua, penggemar aktif yang mendengarkan musik dan dapat memainkan alat atau musik tersebut.

Penggemar musik dapat menyalurkan kegemaran dan bakatnya melalui alat musik dan dapat memainkannya sendiri atau dengan teman atau dengan membentuk sebuah kelompok atau

(2)

band. Akan tetapi akankah setiap orang mempunyai alat musik sendiri yang lengkap? Tentu saja tidak. Bagi penggemar musik yang tidak memiliki alat musik yang lengkap dan berkualitas, studio musik menjadi jawabannya. Penggemar dapat memainkan musik hanya dengan cara menyewanya. Salah satu tempat yang digunakan mayoritas masyarakat sebagai sarana untuk menyalurkan bakat dan hobinya dibidang musik adalah studio musik. Tempat tersebut biasanya dilokasikan sebagai tempat umum mirip dengan sebuah restoran, sementara biaya sewanya biasanya dipatok perjam.

Tidak beda halnya dengan kota-kota lain, bisnis studio musik di kota Jakarta tumbuh sangat pesat. Tingkat persaingan antar studio musik di jakarta cukup tinggi terutama berkaitan dengan fasilitas yang dimiliki dan harga yang ditawarkan. Studio musik menghadirkan perubahan dramatis pada perilaku pelanggan dan paradigma pemasaran konvensional. Pelanggan semakin cerdas, canggih dan cerewet. Tuntutan pelanggan semakin kompleks. Agar studio musik ini berhasil dalam mencapai tujuannya terutama dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, maka diperlukan adanya analisis perilaku pelanggan sebagai salah satu cara dalam keberhasilan pemasarannya.

Dalam proses pengambilan keputusan untuk membeli suatu produk berupa barang atau jasa pelanggan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, dan untuk memahami perilaku pelanggan, pengelola studio musik perlu memahami faktor-faktor tersebut. Ada faktor-faktor kualitas, faktor-faktor nilai, dan faktor harga. Faktor-faktor ini dalam interaksinya dapat mempengaruhi perilaku pelanggan baik secara parsial maupun secara simultan. Studio musik dapat menyusun strategi dan program yang tepat dalam rangka memanfaatkan peluang yang ada dan mengungguli pesaingnya. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pelanggan Dalam Pengambilan Keputusan Pemakaian Jasa Studio Musik Flash 141 Jakarta”.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian perilaku konsumen menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah perilaku konsumen berarti perilaku yang diperhatikan

konsumen dalam mencari, membeli,

menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.

Selain itu perilku konsumen menurut Loudon dan Della Bitta (1993) adalah dapat dijelaskan perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa.

Menurut Ebert dan Griffin (1995) consumer behavior dapat dijelaskan sebagai upaya konsumen untuk membuat keputusan tentang suatu produk yang dibeli dan dikonsumsi. Sedangkan pengertian perilaku konsumen menurut James F. Engel, Roger D. Blackwell, dan Paul W. Miniard dalam bukunya Perilaku Konsumen mendefinisikan bahwa perilaku konsumen adalah merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan.

“ jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apa pun. Produksi jasa mungkin atau mungkin tidak berkaitan dengan produk fisik “ ( kotler Philip : 548 ). Klasifikasi Jasa

Jasa memiliki empat karakteristik utama yang sangat mempengaruhi rancangan program pemasaran, diantaranya adalah:

1. Tidak Berwujud

Jasa merupakan sesuatu yang tidak berwujud. Tidak seperti produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Oleh karena itu, tugas penyedia jasa adalah mengelola untuk mewujudkan yang tidak berwujud menjadi sesuatu yang berwujud. Bila pemasar produk ditantang untuk menambah ide abstrak, pemasar jasa ditantang untuk menempatkan bukti fisik dan perumpamaan pada penawaran abstrak mereka. 2. Tidak Dapat Dipisahkan

Umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan, tidak dapat dipisahkan. Tidak seperti barang fisik yang diproduksi, disimpan

(3)

dalam persediaan, didistribusikan lewat berbagai penjual, dan kemudian baru dikonsumsi. Jika jasa itu dilakukan oleh orang, maka penyedianya adalah bagian dari jasa. Karena jasa itu hadir saat jasa itu dilakukan, interaksi penyedia-klien adalah cirri khusus dari pemasaran jasa. Baik penyedia maupun klien mempengaruhi hasil jasa.

3. Variabilitas

Jasa sangat bervariasi, karena tergantung pada siapa yang menyediakan dan kapan serta dimana jasa itu dilakukan. Perusahaan jasa dapat mengambil tiga langkah kearah kontrol kualitas. Pertama, adalah investasi dalam seleksi dan pelatihan karyawan yang baik. Sehingga seorang pelanggan dapat menemukan karyawan yang ramah dan penuh dengan pertolongan.

Langkah kedua adalah menstandarisasi proses pelaksanaan jasa diseluruh organisasi. Hal ini dibantu dengan menyiapkan rencana jasa yang menggambarkan proses dan peristiwa jasa dalam sebuah bagan arus, dengan tujuan untuk mengenali kemungkinan titik kegagalan dalam pemberian jasa.

Langkah ketiga adalah memonitor kepuasan pelanggan lewat sisten saran dan keluhan, survey pelanggan, dan belanja perbandingan, sehingga pelayanan yang kurang dapat terdeteksi dapat diperbaiki.

4. Tidak Tahan Lama

Jasa tidak dapat disimpan karena tidak tahan lama. Tidak tahan lamanya jasa tidak menjadi masalah bila permintaan tetap karena mudah mengatur staf untuk melakukan jasa itu terlabih dahulu. Jika permintaan berfluktuasi, perusahaan jasa menanggapi masalah yang rumit.

Marketing mix harus selalu dapat bersifat dinamis, selalu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternal maupun internal. Faktor eksternal yaitu faktor diluar jangkauan perusahaan yang antara lain terdiri dari pesaing, teknologi, peraturan pemerintah, keadaan perekonomian, dan lingkungan sosial budaya. Sedangkan faktor internal adalah variabel-variabel yang terdapat dalam marketing mix yakni : Product (produk), Price (Harga), Place (Tempat), dan Promotion. Marketing mix merupakan kombinasi dan empat variabel yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan dan dapat dikendalikan oleh perusahaan seefektif mungkin.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan metode penelitian survey yaitu suatu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dengan mengandalkan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data. Dengan demikian penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian melalui pengujian hipotesis (Singarimbun, 1995). Unit analisis dalam penelitian ini adalah konsumen yang memakai jasa Studio Musik Flash 141 di Jakarta.

Teknik penentuan sampel penelitian adalah dengan menggunakan teknik accidental sampling yaitu metode pangambilan sampel yang dilakukan berdasarkan kebetulan. Dalam arti seluruh pengunjung Studio Musik Flash 141 Jakarta yang kebetulan sedang menggunakan jasa Studio Musik Flash 141 Jakarta. penelitian ini mengambil jumlah sampel sebanyak 100 responden.

3.1 Alat Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis data statistik yaitu dengan Analisis Regresi Linier Berganda. Dalam analisis regresi berganda ini dimana variable independen pada penelitian ini adalah faktor-faktor perilaku konsumen (X) dan variabel dependen pada penelitian ini adalah keputusan pemakaian jasa Studio Musik Flash 141 Jakarta (Y).

Y = a + b1x1 + ….. + bnXn dimana:

Y = keputusan pemakaian jasa warnet

a = intersep

b1 = koefisien regresi variabel independent

HIPOTESIS

Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

H1 : Faktor-faktor kualitas, faktor nilai, dan faktor harga berpengaruh signifikan dalam pengambilan keputusan

(4)

pemakaian jasa Studio Musik Flash 141 Jakarta

H2 : Dari faktor-faktor tersebut variabel price dan kualitas merupakan variabel yang dominan mempengaruhi pelanggan dalam membuat keputusan pemakaian jasa Studio Musik Flash 141 Jakarta

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan data-data yang ada dalam penelitian ini, maka dilakukan pengujian yang pada dasarnya untuk melihat apakah data data dalam penelitian ini dapat digunakan untuk meregresikan antara variabel bebas (faktor nilai, faktor kualitas, dan faktor harga) dan variabel terikat (keputusan pemakaian jasa Studio Musik Flash 141). Dari hasil pengolalaan data tersebut kemudian akan dilakukan pembahasan yang lebih mendalam.

4.1 Analisis Validitas dan Reabilitas

Dari pengujian validitas dan reabilitas Variabel kualitas diatas dapat dilihat bahwa nilai Alpha lebih besar dari nilai r kritis product moment pada signifikansi 0,05 dengan jumlah data (n) = 80 didapat sebesar 0,220 (lampiran table r) sehingga semua variabel indikator dikatakan realibel. Dan dapat diketahui pula bahwa kisaran Alpha yang didapatkan adalah 0,7786 - 0,7995 yang berarti nilai alpha realibel.

Dari pengujian validitas dan reabilitas variabel nilai diatas dapat dilihat bahwa nilai Alpha lebih besar dari nilai r kritis product moment pada signifikansi 0,05 dengan jumlah data (n) = 80 didapat sebesar 0,220 (lampiran table r) sehingga semua variabel indikator dikatakan realibel. Dan dapat diketahui pula bahwa kisaran Alpha yang didapatkan adalah 0,7701 – 0,8052 yang berarti nilai alpha realibel.

Dari pengujian validitas dan reabilitas variabel harga diatas dapat dilihat bahwa nilai Alpha lebih besar dari nilai r kritis product moment pada signifikansi 0,05 dengan jumlah data (n) = 80 didapat sebesar 0,220 (lampiran table r) sehingga

semua variabel indikator dikatakan realibel. Dan dapat diketahui pula bahwa Alpha yang didapatkan adalah 0,7878 yang berarti nilai alpha realibel.

4.2 Korelasi Antar Variabel Penelitian Pada tabel diatas penulis dapat memperoleh informasi sebagai berikut: 1. Korelasi variabel kualitas dengan

variabel nilai sebesar 0,595 yang artinya tingkat hubungan korelasi sangat lemah dan menghasilkan probabilitas atau signifikasi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. hal itu berarti Ho ditolak atau dengan kata lain ada hubungan (korelasi) antara dua variabel.

2. Korelasi variabel kualitas dengan variabel harga menunjukan hasil sebesar 0,277 yang berarti tingkat hubungan korelasi cukup dan signifikasi sebesar 0,032 lebih kecil dari 0,05. artinya Ho ditolak atau dengan kata lain ada hubungan (korelasi) antara dua variabel.

3. Korelasi variabel nilai dengan variabel harga menunjukan hasil sebesar 0,281 yang berarti tingkat hubungan korelasi cukup dan signifikasi sebesar 0,029 lebih kecil dari 0,05. artinya Ho ditolak atau dengan kata lain ada hubungan (korelasi) antara dua variabel.

4.3 Analisis Faktor

Dalam penelitian ini analisis faktor dipergunakan dalam situasi untuk mengenali atau mengidentifikasi suatu set variabel yang penting dari satu suatu set variabel yang lebih banyak jumlahnya untuk dipergunakan didalam analisis multivariate selanjutnya. Sebagai landasan untuk menganalisis digunakan KMO and Bartlett’s test suatu indeks yang digunakan untuk meneliti ketepatan analisis faktor. Dengan KMO di 0,5 – 0,1 berarti faktor analisis tepat, dan kurang dari 0,5 analisis faktor dikatakan tidak tepat. Dan component matrix digunakan untuk memuat semua factor loading dari semua faktor variabel pada semua factor

(5)

extracted. Adapun hasil analisis faktor yang diperoleh sebagai berikut:

Analisis Faktor Variabel Faktor Kualitas

Tabel Analisis Faktor untuk Variabel Faktor Kualitas

No Faktor Loading

KMO-Bartlett’s test Sig. 1 PK 6 0,698 0,762 Sig (0,000) 2 PK 7 0,538 3 PK 9 0,777

Pada tabel diatas dapat dilihat angka KMO-Bartlett’s test 0,762. karena nilai KMO > 0,5 maka faktor analisis dikatakan cukup dan dapat dproses lebih lanjut. Pada pengujian variabel faktor kualitas hasil analisis faktor berhasil membentuk satu komponen utama. Dan untuk penentuan faktor dominan yang terbentuk adalah PK 9 (memilih studio musik Flash 141 berdasarkan kualitas alat dan pelayanan yang diberikan).

Analisis Faktor Variabel Faktor Nilai Tabel Analisis Faktor untuk Variabel

Faktor Nilai

No Faktor Loading

KMO-Bartlett’s test Sig. 1 PK 1 0,705 0,762 Sig (0,000) 2 PK 3 0,416 3 PK 4 0,373 4 PK 8 0,682 5 PK 10 0,347 6 PK 11 0,681 7 PK 12 0,593 8 PK 15 0,500

Pada tabel diatas dapat dilihat angka KMO-Bartlett’s test 0,762. karena nilai KMO > 0,5 maka faktor analisis dikatakan cukup dan dapat dproses lebih lanjut. Pada pengujian variabel faktor kualitas hasil analisis faktor berhasil membentuk satu komponen utama. Dan untuk penentuan faktor dominan yang terbentuk adalah PK 1 (menyebabkan saya

ingin menggunakan jasanya untuk menyalurkan hobi dan bakat).

Analisis Faktor Variabel Faktor Harga Tabel Analisis Faktor untuk Variabel

Faktor Harga

No Faktor Loading

KMO-Bartlett’s test Sig. 1 PK 2 0,649 0,762 Sig (0,000) Pada tabel diatas dapat dilihat angka KMO-Bartlett’s test 0,762. karena nilai KMO > 0,5 maka faktor analisis dikatakan cukup dan dapat dproses lebih lanjut. Pada pengujian variabel faktor kualitas hasil analisis faktor berhasil membentuk satu komponen utama. Dan untuk penentuan faktor dominan yang terbentuk adalah PK 2 (menggunakan jasa studio musik Flash 141 karena harga sewanya yang terjangkau).

4.4 Analisis Regresi

Tabel Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 0,467(a) 0,218 0,176 0,55922

a Predictors: (Constant), faktor kualitas, faktor nilai, faktor harga

b. dependent variable: keputusan pemakaian jasa

Sumber : data diolah

nilai koefisien korelasi (R) antara faktor kualitas, faktor nilai, faktor harga dengan keputusan pemakaian jasa sebesar 0,467 berarti hubungan antara variabel searah dan cukup kuat. Untuk regresi lebih dari dua variabel bebas, digunakan Adjusted R Square sebagai koefisien determinasi. Nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) adalah 0,176 artinya 17,6% variabel keputusan pemakaian jasa dapat dijelaskan oleh variabel faktor kualitas, faktor nilai dan faktor harga. Sedangkan sisanya ( 100%-!7,6%=82,4%) dijelaskan oleh variabel lain. Dan kesalahan standar dari penaksiran (Std. Error of the

(6)

Estimate) adalah 0,55922 (satuan yang digunakan untuk variabel dependen, atau dalam hal ini adalah keputusan pemakaian jasa). Tabel Anova Model Sum of Square s df Mean Squar e F Sig. 1 Regre ssion 4,887 3 1,629 5,210 0,003(a) Resid ual 17,513 56 0,313 Total 22,400 59

a Predictors: (Constant), faktor kualitas, faktor nilai, faktor harga

b Dependent Variable: keputusan pemakaian jasa

Sumber : data diolah

Dari uji ANOVA atau F-test, didapat F hitung adalah 5,210 dengan tingkat signifikan 0,003. karena probabilitas (0,003) Jauh lebih kecil dari 0,05 sehingga model regresi bisa dipakai untuk memprediksi faktor-faktor yang mempengaruhi pelanggan dalam pemakaian jasa Studio Musik Flash 141. atau dapat dikatakan, faktor kualitas, faktor nilai dan faktor harga secara bersama – sama berpengaruh terhadap keputusan pemakaian jasa Studio Musik Flash 141. Tabel Regresi Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1,738 0,706 2,462 0,017 Faktor Kualitas 0,347 0,138 0,334 2,525 0,014 Faktor Nilai 0,148 0,144 0,136 1,025 0,310 Faktor Harga 0,125 0,069 0,216 1,819 0,074

a Dependent Variable: keputusan pemakaian jasa

Sumber : data diolah

Tabel 4.10 menggambarkan persaman regresi :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3

Y = 1,738 + 0,347X1 + 0,148X2 + 0,125X3 Dimana :

Y = Keputusan pemakaian jasa X1 = Faktor Kualitas

X2 = Faktor Nilai X3 = Faktor Harga

a. Konstanta sebesar 1,738 menyatakan bahwa jika terdapat variabel faktor kualitas, faktor nilai, dan faktor harga maka variabel keputusan pemakaian jasa sebesar 1,738.

b. Koefisien regresi dari variabel faktor kualitas (X1) sebesar 0,347 menyatakan bahwa setiap penambahan variabel faktor kualitas akan berpengaruh pada keputusan pemakaian jasa sebesar 0,347. tingkat signifikasi 0,014 < 0,05 artinya koefisien regresi signifikan atau dengan kata lain faktor kualitas benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pemakaian jasa. Pada kolom Standardized Coefficients diketahui nilai beta 0,334. Hal ini menunjukan besarnya pengaruh antara variabel faktor kualitas terhadap keputusan pemakaian jasa adalah 0,334 atau 33,4%. c. Koefisien regresi dari variabel faktor nilai

(X2) sebesar 0,148 menyatakan bahwa setiap penambahan variabel faktor nilai akan berpengaruh pada keputusan pemakaian jasa sebesar 0,148. tingkat signifikasi 0,148 > 0,05 artinya koefisien regresi tidak signifikan atau dengan kata lain faktor nilai tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pemakaian jasa. Pada kolom Standardized Coefficients diketahui nilai beta 0,136. Hal ini menunjukan besarnya pengaruh antara variabel faktor nilai terhadap keputusan pemakaian jasa adalah 0,136 atau 13,6%. d. Koefisien regresi dari variabel Faktor

harga (X3) sebesar 0,125 menyatakan bahwa setiap penambahan variabel faktor harga akan berpengaruh pada keputusan pemakaian jasa sebesar 0,125. tingkat signifikasi 0,125 > 0,05 artinya koefisien regresi tidak signifikan atau dengan kata lain variabel faktor harga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pemakaian jasa. Pada kolom Standardized Coefficients diketahui nilai beta 0,216. Hal ini menunjukan besarnya pengaruh antara variabel faktor harga terhadap keputusan pemakaian jasa adalah 0,216 atau 21,6%.

(7)

faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pelanggan dan pengambilan keputusan pemakaian jasa Studio Musik Flash 141 Jakarta dengan menggunakan analisis regresi. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh antara faktor kualitas dan keputusan pemakaian jasa karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05, sedangkan faktor nilai dan faktor harga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pemakaian jasa Studio Musik Flash 141 Jakarta karena tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05.

KESIMPULAN

Setelah dilakukan analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya sehingga diperoleh hasil dari penelitian yang telah dilakukan penulis pada Studio Musik Flash 141 Jakarta mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pelanggan dalam pengambilan keputusan pemakaian jasa Studio musik flash 141 Jakarta. Secara simultan faktor kualitas, faktor nilai, dan faktor harga berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pemakaian jasa Studio Musik Flash 141 Jakarta.

Secara parsial hanya faktor kualitas yang berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pemakaian jasa Studio Musik Flah 141 Jakarta.

IMPLIKASI

Dari hasil analisis diatas, maka faktor yang paling dominan mempengaruhi pelanggan dalam membuat keputusan pemakaian jasa Studio Musik Flash 141 adalah faktor kualitas yaitu sebesar 0,347. Berdasarkan hasil kesimpulan diatas penulis menyarankan kepada pengelola untuk meningkatkan faktor kualitas Studio Musik Flash 141 agar dapat mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan dapat menambah pelanggan baru.

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 1992. Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung.

Assael, Henry. 1995. Customer Behaviour And Marketing Action, Keat Publishing Company, Boston.

Ebbert, Griffin 1995 Costumer Behavior, Keat Publising Company, Boston

Hasan, M.Iqbal. 2002, Pokok-Pokok Materi

Metodologi Penelitian Dan Aplikasinya,

Jakarta : Ghalia Indonesia.

James F. Engel, Robert D. Blackwell, Paul W. Miniard. 2000. Perilaku Kosumen, Alih Bahasa Budijanto, Edisi Keenam, Bina Rupa Aksara, Jakarta

Kotler, Philip 2002. Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium Jilid 1 & 2. Jakarta : Prentice Hall Kotler, Philip, 2000. Manajemen Pemasaran: Analisis,

Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian di Indonesia, Alih Bahasa oleh Anitawati, Penerbit Salemba Jakarta.

Lazar Shiffman, Kanuk 2000. Perilaku Konsumen, Edisi 1. P.T Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Simmammora, Bilson. 2002. Panduan Riset Perilaku

Konsumen, Edisi 1. P.T Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.

Sugiono. 1999. Metode Penelitian Bisni, Alfabeta, Bandung.

Sujoko. 2007. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pemakaian Jasa Warnet di Kota Jember. Skripsi, UNTAG’45, Surabaya http://puslit.petra.ac.id/journals/marketing

Gambar

Tabel Analisis Faktor untuk Variabel Faktor Kualitas
Tabel 4.10 menggambarkan persaman regresi :

Referensi

Dokumen terkait

Jika gerakan tidak lagi terdeteksi selema 10 detik, sistem akan melakukan akuisisi citra dan membandingkan citra referensi (citra referensi baik berupa citra hasil image capturing

bahwa dengan telah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler

kesesuaian tindakan aktor yang terlibat. • Yang menunjukkan bahwa lebih berpengaruh dibandingkan variabel lainnya, yang mana menunjukkan besarnya kekuatan masyarakat dalam

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel independen yang merupakan komponen fraud triangle terhadap kecurangan laporan keuangan (financial statement

- Pengalaman kerja diutamakan dibidangnya - Familiar dengan bidang pemasaran property - Memiliki kemampuan negosiasi/presentasi - Networking luas, berpenampilan menarik,

Orang Kelantan, walau pun yang berkelulusan PhD dari universiti di Eropah (dengan biasiswa Kerajaan Persekutuan) dan menjawat jawatan tinggi di Kementerian atau di Institusi

Pada teks tersebut, bisa dilihat dengan gamblang bagaimana proses pergeseran struktur yang mengacu kepada bahasa sasaran. Faktor komunikasi yang efektif terhadap bahasa

† Manajer pembelian dan produksi bersama dengan akuntan manajemen menggunakan informasi yang didapat dari langkah 3 sampai dengan langkah menggunakan informasi yang didapat