• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini bersifat komparatif. Penelitian komparatif merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (indepe

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penelitian ini bersifat komparatif. Penelitian komparatif merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (indepe"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Obyek Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi pada jenis outlet apotek dan toko obat di daerah Tanjung Duren, Jakarta Barat pada bulan Desember 2010.

Alasan dalam permilihan lokasi ini karena apotek dan toko obat yang akan diteliti berada pada wilayah tersebut dan saling berdekatan sehingga akan mudah membuat perbandingan dan konsumen yang menjadi sasaran pemasaran jenis outlet tersebut sebagian besar berada didaerah tersebut.

3.2 Desain Penelitian

Untuk mencapai tujuan penelitian maka digunakan variabel- variabel penelitian. Dari permasalahan yang ada maka dapat ditentukan variabel-variabel yang dapat digunakan untuk mencari jawaban dari pernasalahan yang akan diteliti.

Variabel penelitian yang dimaksud disini menurut Sugiyono, 2007 adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.

Penelitian ini mengambil lokasi pada jenis outlet apotek dan toko obat di daerah Tanjung Duren, Jakarta Barat pada bulan Desember 2010.

Alasan dalam permilihan lokasi ini karena apotek dan toko obat yang akan diteliti berada pada wilayah tersebut dan saling berdekatan sehingga akan mudah membuat perbandingan dan konsumen yang menjadi sasaran pemasaran jenis outlet tersebut sebagian besar berada didaerah tersebut.

3.2 Desain Penelitian

Untuk mencapai tujuan penelitian maka digunakan variabel- variabel penelitian. Dari permasalahan yang ada maka dapat ditentukan variabel-variabel yang dapat digunakan untuk mencari jawaban dari pernasalahan yang akan diteliti.

(2)

Penelitian ini bersifat komparatif. Penelitian komparatif merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable).

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data mengenai analisa persaingan pemasaran antara outlet jenis apotek dan toko obat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabelnya adalah:

1. Variabel Independen

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas.

Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

2. Variabel Dependen

Variabel Dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Gambar 3.1.

Contoh hubungan variabel independen-dependen

Komitmen Kerja (Variabel Independent)

Produktivitas Kerja (Variabel Dependen) penelitian ini yang menjadi variabelnya adalah:

1. Variabel Independen

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas.

Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

2. Variabel Dependen

Variabel Dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Gambar 3.1.

(3)

3.3 Hipotesis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan hipotesis sebab akibat adalah jawaban sementara terhadap permasalahan yang diteliti yang kebenarannya diuji secara empiris, jawaban tersebut adalah dasar penelitian yang dilakukan penulis yang kemungkinan besar menjadi suatu kebenaran. Dalam penelitian ini penulis menghipotesiskan bahwa ”diduga ada persaingan pemasaran berpengaruh diantara jenis outlet Apotek dan Toko Obat.”

Sehingga dapat dibuat hipotesis penelitian sebagai berikut:

H0: β= 0, tidak terdapat perbedaan strategi persaingan antara jenis outlet Apotek dan Toko Obat.

Ha : β≠0, terdapat perbedaan strategi persaingan antara jenis outlet Apotek dan Toko Obat.

3.4 Variabel dan Skala Pengukuran

Variabel adalah segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan dalam penelitian yang berupa suatau konsep yang mempunyai variasi nilai.

Dalam penelitian ini variabel independen dimana konsumen antara Apotek dan Toko Obat yang memiliki penilaian baik dan akan menjadi pembeli dan puas dengan konsumen yang memiliki penilaian yang kurang baik dan tidak akan kembali membeli dengan indikator :

kebenaran. Dalam penelitian ini penulis menghipotesiskan bahwa ”diduga ada persaingan pemasaran berpengaruh diantara jenis outlet Apotek dan Toko Obat.”

Sehingga dapat dibuat hipotesis penelitian sebagai berikut:

H0: β= 0, tidak terdapat perbedaan strategi persaingan antara jenis outlet Apotek dan Toko Obat.

Ha : β≠0, terdapat perbedaan strategi persaingan antara jenis outlet Apotek dan Toko Obat.

3.4 Variabel dan Skala Pengukuran

Variabel adalah segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan dalam penelitian yang berupa suatau konsep yang mempunyai variasi nilai.

(4)

3.4.1. Variabel Independen 1. Apotek

Pengertian Apotek menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Kepmenkes RI) No. 1332/MENKES /SK/X/2002, tentang Perubahan atas Peraturan MenKes RI No.

922/MENKES/PER/X/1993 mengenai Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek. Yang dimaksud dengan apotek adalah

”suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat.”

Pekerjaan kefarmasian yang dimaksud sesuai dengan Ketentuan Umum Undang-undang Kesehatan No. 23 tahun 1992, meliputi pembuatan, pengolahan, peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran, penyimpanan dan penyerahan obat atau bahan obat;

pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan penyerahan perbekalan farmasi lainnya dan pelayanan informasi mengenai perbekalan farmasi yang terdiri atas obat, bahan obat, obat asli Indonesia (obat tradisional), bahan obat asli Indonesia (simplisia), alat kesehatan dan kosmetika.

Tugas dan Fungsi Apotek Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.25 tahun 1980, tugas dan fungsi apotek adalah sebagai berikut:

922/MENKES/PER/X/1993 mengenai Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek. Yang dimaksud dengan apotek adalah

”suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat.”

Pekerjaan kefarmasian yang dimaksud sesuai dengan Ketentuan Umum Undang-undang Kesehatan No. 23 tahun 1992, meliputi pembuatan, pengolahan, peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran, penyimpanan dan penyerahan obat atau bahan obat;

pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan penyerahan perbekalan farmasi lainnya dan pelayanan informasi mengenai perbekalan farmasi yang terdiri atas obat, bahan obat, obat asli Indonesia (obat tradisional), bahan obat asli Indonesia (simplisia), alat kesehatan

(5)

Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan.

Sarana farmasi yang telah melaksanakan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran, dan penyerahan obat atau bahan obat.

Sarana penyaluran perbekalan farmasi yang harus menyalurkan obat yang diperlukan masyarakat secara luas dan merata.

Sebagai sarana pelayanan informasi obat dan perbekalan farmasi lainnya kepada masyarakat.

2. Toko Obat

Pengertian Toko Obat berdasarkan KepMenKes RI No.1331 /Menkes/SK/x/2002 tentang perubahan Permenkes RI No.

167/Kab /B.VII/72 tentang pedagang obat eceran. Toko obat hanya menjual obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter dan obat bebas terbatas yaitu obat yang digunakan untuk mengobati penyakit ringan yang dapat dikenali oleh penderita sendiri.

3.4.2. Variabel Dependen

Dalam penelitian ini Variabel Dependen dimana pengaruh persaingan dibedakan berdasarkan indikator- indikator:

 Sarana penyaluran perbekalan farmasi yang harus menyalurkan obat yang diperlukan masyarakat secara luas dan merata.

 Sebagai sarana pelayanan informasi obat dan perbekalan farmasi lainnya kepada masyarakat.

2. Toko Obat

Pengertian Toko Obat berdasarkan KepMenKes RI No.1331 /Menkes/SK/x/2002 tentang perubahan Permenkes RI No.

167/Kab /B.VII/72 tentang pedagang obat eceran. Toko obat hanya menjual obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter dan obat bebas terbatas yaitu obat yang digunakan untuk mengobati penyakit ringan yang dapat dikenali oleh penderita sendiri.

(6)

Variabel Dimensi Indikator

Lokasi 1. Mudah Dijangkau

2. Tempat parkir yang memadai Pelayanan 1. Keramah tamahan Pelayanan

2. Ketelitian Pelayanan Kelengkapan produk 1. Stok

2. SKU yang tersedia Persaingan Promosi 1. Tempat promosi

Pemasaran 2. Promosi Personel

Harga 1. Sesuai dengan Aturan Pemerintah 2. Discount

Kenyamanan berbelanja 1. Kebersihan 2. Waktu

Mutu Produk 1. Tidak Kadaluarsa 2. Penyimpanan Produk Sumber : A. Susanti (2006) disadur

3.5. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini sumber yang diperoleh dengan : Metode Interview

Digunakan sebagai tehnik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.

3.6 Jenis dan Sumber Data 3.6.1 Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini berupa :

Harga 1. Sesuai dengan Aturan Pemerintah 2. Discount

Kenyamanan berbelanja 1. Kebersihan 2. Waktu

Mutu Produk 1. Tidak Kadaluarsa 2. Penyimpanan Produk Sumber : A. Susanti (2006) disadur

3.5. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini sumber yang diperoleh dengan : Metode Interview

Digunakan sebagai tehnik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.

(7)

1. Data Kualitatif, yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar, sepertu literatur literatur serta teori teori yang berkaitan dengan penelitian penulis.

2. Data Kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (scoring).

3.6.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini berupa :

a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden penelitian melalui wawancara di lapangan.

b. Data Sekunder, yaitu data yng diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain.

Biasanya sudah dalam bentuk publikasi seperti data yang diperoleh dari situs situs internet dan data lainnya yang berhubungan langsung dengan objek yang diteliti.

3.7 Populasi

Dalam penelitan skripsi ini dibutuhkan data yang sesuai dengan masalah masalah yang ada dan tujuan penelitian.

3.7.1. Populasi Penelitian

Populasi menurut Prof. Dr. Sugiyono, 2007 adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang 3.6.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini berupa :

a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden penelitian melalui wawancara di lapangan.

b. Data Sekunder, yaitu data yng diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain.

Biasanya sudah dalam bentuk publikasi seperti data yang diperoleh dari situs situs internet dan data lainnya yang berhubungan langsung dengan objek yang diteliti.

3.7 Populasi

Dalam penelitan skripsi ini dibutuhkan data yang sesuai

(8)

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah tidak diketahui secara pasti jumlah outlet jenis apotek dan toko obat di Tanjung Duren, Jakarta Barat.

3.8 Sampel

Sample menurut Prof. Dr. Sugiyono ( 2007) adalah ”bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Karena

jumlah populasi yang terlalu besar yaitu lebih dari seratus orang dan keterbatasan waktu, keterbatasan biaya, serta tenaga yang dimiliki, maka jumlah sampel yang terdapat dalam populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sample itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi.

Untuk itu sample yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif.

Pengambilan sampel yang digunakan yaitu tehnik nonprobabilitas dengan cara convenience sampling yaitu peneliti memiliki kebebasan unuk memilih siapa saja yang ditemui (Umar, 2003) yang dalam penelitian ini yaitu para konsumen apotek dan toko obat di Tanjung Duren.

Penulis menggunakan rumus penentuan jumlah sampel untuk mengestimasikan proporsi apabila populasi tidak diketahui menurut metode yang dikemukakan oleh Supratno dalam bukunya ”Statistik Teori dan Aplikasi Jilid 2 Edisi 7 (2009). Dengan rumus tersebut, jumlah sampel 3.8 Sampel

Sample menurut Prof. Dr. Sugiyono ( 2007) adalah ”bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut

jumlah populasi yang terlalu besar yaitu lebih dari seratus orang dan keterbatasan waktu, keterbatasan biaya, serta tenaga yang dimiliki, maka jumlah sampel yang terdapat dalam populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sample itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi.

Untuk itu sample yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif.

Pengambilan sampel yang digunakan yaitu tehnik nonprobabilitas dengan cara convenience sampling yaitu peneliti memiliki kebebasan unuk memilih siapa saja yang ditemui (Umar, 2003) yang dalam penelitian ini

(9)

yang akan diambil oleh penulis dianggap mampu memberikan data yang representatif.

Populasi dalam penelitian ini tidak diketahui karena setiap orang dapat pernah membeli obat di apotek dan toko obat.

Rumus penentuan besarnya ukuran sampel untuk mengestimasi proporsi apabila populasi tak diketahui adalah sebagai sebagai berikut (Supranto, 2009) :

n = (0,25)

Dimana :

n = ukuran sampel z = nilai z

α = tingkat keyakinan

ε = tingkat kesalahan penarikan sample

Nilai z dengan tingkat keyakinan (α) sebesar 95% adalah 1,96.

Tingkat kesalahan penarikan sampel sebesar 10%, sehingga perhitungan jumlah sampel dari populasi tak diketahui adalah sebagai berikut :

n = (0,25) 1,96 ² 0,10

n = 96,04 dibulatkan menjadi 96

Ζα∕2 ² ε

proporsi apabila populasi tak diketahui adalah sebagai sebagai berikut (Supranto, 2009) :

n = (0,25)

Dimana :

n = ukuran sampel z = nilai z

α = tingkat keyakinan

ε = tingkat kesalahan penarikan sample

Nilai z dengan tingkat keyakinan (α) sebesar 95% adalah 1,96.

Ζα∕2 ² ε

(10)

Setelah dicari menggunakan rumus tersebut maka hasil sample adalah sebesar 96 responden.

3.9. Metode analisis data 1. Teknik Chi Square

Chi Kuadrat (x²) satu sampel, adalah tehnik statistik yang

digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih kelas, data berbentuk nominal dan sampelnya besar.

Yang dimaksud hipotesis deskriptif disini bisa merupakan estimasi/dugaan terhadap ada tidaknya perbedaan frekuensi antara kategori satu dan kategori lain dalam sebuah sampel sesuatu hal.

Rumus dasar Chi Kuadrat adalah seperti rumus berikut : k

x² = ∑ (fo – fh)² I=1 fn Dimana :

= Chi Kuadrat

fo = Frekuensi yang diobservasi fh = Frekuensi yang diharapkan

2. Pengujian Hipotesis

Alat untuk menguji dari pengaruh variabel independen terhadap variabel dependent.

Chi Kuadrat (x²) satu sampel, adalah tehnik statistik yang

digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih kelas, data berbentuk nominal dan sampelnya besar.

Yang dimaksud hipotesis deskriptif disini bisa merupakan estimasi/dugaan terhadap ada tidaknya perbedaan frekuensi antara kategori satu dan kategori lain dalam sebuah sampel sesuatu hal.

Rumus dasar Chi Kuadrat adalah seperti rumus berikut : k

x² = ∑ (fo – fh)² I=1 fn Dimana :

= Chi Kuadrat

fo = Frekuensi yang diobservasi

(11)

Adapun langkah-langkah pengujian sebagai berikut : 1) Menentukan formulasi hipotesis

H0: β= 0, tidak terdapat perbedaan strategi persaingan antara jenis outlet Apotek dan Toko Obat.

Ha : β≠0, terdapat perbedaan strategi persaingan antara jenis outlet Apotek dan Toko Obat.

2) Menentukan tingkat signifikan

Tingkat signifikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah α= 5% atau 0.05.

3.10 Analisis Data

Untuk mendapatkan data yang akurat peneliti mendapatkannya dengan melakukan interview kepada responden yang selanjutnya didapatkan data mentah.

Data yang terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistic dengan menggunakan rumus chi kuadrat, yang kemudian menghasilkan jawaban yang berupa angka angka yang nantinya dapat dianalisis. sedangkan untuk metode analisis data yang dilakukan antara lain :

1) Menyusun Hasil Interview

Menyusun hasil dari interview yang didapat dari responden dalam bentuk tabel yang kemudian dibuat deskriptif statistik dan distribusi frekuensi dari masing-masing pertanyaan yang diajukan pada responden

outlet Apotek dan Toko Obat.

2) Menentukan tingkat signifikan

Tingkat signifikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah α= 5% atau 0.05.

Analisis Data

Untuk mendapatkan data yang akurat peneliti mendapatkannya dengan melakukan interview kepada responden yang selanjutnya didapatkan data mentah.

Data yang terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistic dengan menggunakan rumus chi kuadrat, yang kemudian menghasilkan jawaban yang berupa angka angka yang nantinya dapat dianalisis. sedangkan untuk metode analisis data yang dilakukan antara

(12)

2) Pendistribusian Data Interview

Sebelum dianalisa data yang didapat harus berdistribusi normal sebagai persyaratan awal analisa dan selanjutnya dilakukan pengujian klasifikasi tingkat presentase dengan menggunakan uji klaster (cluster test) sehingga dapat diketahui indikator-indikator yang berpengaruh terhadap persaingan pemasaran antara outlet jenis apotek dan toko obat.

3) Pengujian Hasil Hipotesa

Kemudian dilakukan pengujian hasil hipotesa yang telah dihasilkan dengan rumus dan tabel chi kuadrat.

4) Penyajian Data

Penyajian data dari hasil persyaratan awal analisa dan klasifikasi dengan uji klaster serta hasil pengujian hipotesis disajikan dalam bentuk tabel-tabel perilaku konsumen terhadap belanja di apotek dan toko obat.

persaingan pemasaran antara outlet jenis apotek dan toko obat.

3) Pengujian Hasil Hipotesa

Kemudian dilakukan pengujian hasil hipotesa yang telah dihasilkan dengan rumus dan tabel chi kuadrat.

4) Penyajian Data

Penyajian data dari hasil persyaratan awal analisa dan klasifikasi dengan uji klaster serta hasil pengujian hipotesis disajikan dalam bentuk tabel-tabel perilaku konsumen terhadap belanja di apotek dan toko obat.

Referensi

Dokumen terkait

Teknik pengolahan data yang dilakukan yaitu pemeriksaan (editing), (coding), dan tabulasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis tabel frekuensi

undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, “Dosen adalah pendidik professional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan

Apabila nilai yang didapatkan pada bab sebelumnya kurang dari 75, maka akan muncul soal dengan tingkat kesulitan rendah seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 3.17.

Aliran data ini menunjukkan arus atau aliran data yang dapat berupa masukkan untuk sistem atau hasil proses sistem dan dapat berbentuk diantaranya, formulir atau dokumen

Fungsi kawasan sesuai dengan Pedoman Penyusunan Pola Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah (RLKT) ada 4 fungsi kawasan. Fungsi kawasan tersebut yaitu kawasan

b) Implementansi kebijakan pengurangan risiko bencana. Dimana potensi kerentanan akan lebih banyak berbicara tentang aspek teknis yang berhubungan dengan dimensi

Pencampuran pestisida dengan pupuk merupakan prosedur pengendalian yang dapat dilakukan untuk menekan biaya aplikasi, meningkatkan aktivitas produksi, memperluas

Tingkat profitabilitas pada suatu perusahaan yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mendapatkan laba yang tinggi, sehingga laba yang dijadikan sebagai