• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK-PAIR-SHARE (TPS) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERMASALAHAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA CERDAS MURNI TEMBUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK-PAIR-SHARE (TPS) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERMASALAHAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA CERDAS MURNI TEMBUNG."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

i

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK–PAIR–SHARE

(TPS) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER

(NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERMASALAHAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA

CERDAS MURNI TEMBUNG T. P. 2012/2013

Oleh:

ZAINUDDIN NIM 409341059

Program StudiPendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Zainuddin, dilahirkan di Roburan Dolok, Kecamatan Panyabungan Selatan Kabupaten Mandailing Natal (MADINA) pada 10 September 1989. Ayah bernama Jasudin dan ibu bernama Delima. Penulis merupakan anak ke 7 dari 8 bersaudara. Pada tahun 1997 penulis masuk sekolah SD Negeri No. 142582 Roburan dolok, dan lulus pada tahun 2003, penulis melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 1 Panyabungan pada tahun 2003. Disamping itu Pada tahun 2000 atau sewaktu penulis kelas 3 SD, penulis masuk sekolah Madharasah Nahdatul Ulama di Roburan dolok selama 6 tahun dan lulus bersamaan dengan lulusnya dari SMP pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melajutkan sekolah ke SMA negeri 1 Panyabungan Selatan dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009 penulis di terima di Uneversitas negri medan pada program studi Pendidikan Bilogi Jurusan Bilogi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Pada saat penulis semester 6 penulis sempat menjadi asisten biologi umum

(4)

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK-PAIR-SHARE (TPS) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD

TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERMASALAHAN LINGKUNGAN DI KELAS X

SMA CERDAS MURNI TEMBUNG T. P. 2012/2013

Zainuddin (NIM 409341059)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) dengan yang diajar menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) pada materi Permasalahan lingkungan di kelas X SMA Cerdas Murni Tembung Tahun Pembelajaran 2012/2013, dengan pengajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share (TPS) sebagai kelas eksperimen 1 dan pengajaran menggunakan pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) sebagai kelas eksperimen ke 2 .

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang terdiri dari 2 kelas (kelas X-1 dan X-2). Yang menjadi sampel penelitian adalah semua populasi yang disebut dengan sampel total, dengan jumlah 72 siswa. Pada kelas X-1 diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share (TPS) dan kelas X-2 diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share (TPS) lebih tinggi daripada pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT), dimana diperoleh X 1 = 83,00 dengan SD X1 = 8,754 untuk kelas eksperimen 1,

sedangkan pada kelas eksperimen ke 2 diperoleh X 2 = 80,889 dengan SD X2 =

7,672. Hasil analisis data menunjukkan thitung < ttabel (0,348 < 1,670). Sehingga

(5)

THE DIFFERENCE KOOPERATIF'S LEARNING MODEL THINK-PAIR-SHARE (TPS) WITH LEARNING MODEL NUMBERED HEAD

TOGETHER (NHT) TO USUFRUCT STUDENT STUDYING ON MATERIAL ABOUT PROBLEM ENVIRONMENTAL

AT CLASS X SMA CERDAS MURNI TEMBUNG T. P. 2012 / 2013

Zainuddin (NIM 409341059)

ABSTRACT

This research intent To know the difference student studying result that chastened utilize learning model Think Pair Share (TPS) with one was taught to utilize learning model Numbered Head Together (NHT) on material about problem environmental at class x SMA Cerdas Murni Tembung Year 2012 / 2013, with teaching utilizes kooperatif's learning model Think Pair Share (TPS) as class of experiment 1 and teaching utilizes kooperatif's learning Numbered Head Together (NHT) as class of 2 experiment.

This observational type is observational experiment, Population in observational it is exhaustive student braze x one consisting of 2 classes (X1's class and x 2). One that as research sample is all population so-called with totaled sample, with amount 72 students. On class x 1 chastened with kooperatif's learning model Think Pair Share (TPS) and class x 2 chastened with kooperatif's learning model Numbered Head Together (NHT).

This observational result points out that students learned result by use of kooperatif's learning model Think Pair Share (TPS) overbid than kooperatif's learning Numbered Head Together (NHT), where is gotten 1 = 83,00 by SD x

1 = 8,754 for experiment class 1, meanwhile on 2 experiment class is gotten 2

= 80,889 by SD x 2 = 7,672. analisis's result data points out t computing < t table

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstraction iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Tabel x

Daftar Gambar xi

Daftar Lampiran xii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1 1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1. Kerangka Teoritis 6

2.1.1. Pengertian Belajar 6

2.1.2. Hasil Belajar 7

2.1.3. Faktor – Factor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 8 2.1.4. Hakiakat Model Pembelajaran 9 2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif Learning 10

2.1.5.1. Pembelajaran Kooperatif

Tink-Pair-Share (TPS) 11 2.1.5.2. Kelebihan dan Kekurangan Metode TPS 13 2.1.5.3. Pembelajaran Kooperatif Numbred

Head Together (NHT) 13 2.1.5.4. Kelebihan dan Kekurangan Metode NHT 16 2.1.6. Materi Permasalahan Lingkungan 16 2.1.6.1. Lingkungan dan Perubahannya 16 2.1.6.2. Perubahan Lingkungan Karena Akibat

(7)

2.1.6.3. Perubahan Lingkungan Akibat Factor Alam 19 2.1.6.4. Limbah dan Pencemaran Lingkungan 20 2.1.6.5. Pencemaran Lingkungan 22 2.1.6.6. Penanganan Limbah dan Pencemaran

Lingkungan 27

2.2. Kerangaka Berpikir 30

2.3. Hipotesis 31

2.3.1. Hipotesis Penelitian 31 2.3.2. Hipotesis Statistika 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32

3.1. Lokasi Penelitian dan waktu penelitian 32 3.1.1. Lokasi Penelitian 32 3.1.2. Waktu Penelitian 32 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 32

3.2.1 Populasi 32

3.2.1 Sampel 32

3.3. Variabel Penelitian 33

3.4. Jenis Penelitian 33

3.5. Desain dan Alur Penelitian 33 3.6. Uji Instrumen/Alat Pengumpulan Data 35 3.6.1. Uji Validitas Test 36

3.6.2. Reabilitas Test 37

3.6.3. Uji Tingkat Kesukaran Test 38 3.6.4. UjI Daya Pembeda Test 38

3.7. Prosedur Penelitian 39

3.7.1. Tahap Persiapan Penelitian 39 3.7.2. Tahap Pelaksanaan Penelitian 39 3.8. Teknik Analisis Data 40

3.8.1. Uji Normalitas 41

3.8.2. Uji Homogenitas 41

3.8.3. Uji Hipotesis 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43

4.1. Analisis Data dan Instrumen Penelitian 43

4.1.1. Validitas tes 43

4.1.2. Reliabilitas tes 43 4.1.3. Tingkat Kesukaran Tes 43

4.1.4. Daya Beda tes 43

(8)

4.2.1 Data Pri-tes 44

4.2.2. Data Post-tes 44

4.3. Analisis Data 44

4.3.1. Uji Normalitas 44

4.3.2. Uji Homogenitas 45

4.3.3. Uji Hipotesis 45

4.4. Pembahasan 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 51

5.1. Kesimpulan 52

5.2. Saran 52

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1: Penebangan Hutan Secara Liar Yang Menyebabkan

Rusaknya Lingkungan 18

Gambar 2.2: Pembangunan Rumah Didaerah Aliran Sungai 19 Gambar 2.3: Limbah Cair Hasil Produksi Pabrik 21 Gambar 2.4: Polusi Udara Yang Disebabkan Kenderaan Bernotor 22 Gambar 2.5: Pencemaran Air Akibat Buang Sampah Sembarangan 25 Gambar 2.6: Pencemaran Udara Karena Asap Paprik 27 Gambar 2.7: Berdirinya Rumah-Rumah Kumuh Yang Menyebabkan

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Tujuan utama dunia pendidikan adalah untuk memajukan suatu Negara dari segala bidang dan aspek, tujuan ini tidak akan tercapai tanpa adanya sumber daya manusia yang tangguh. Artinya sumber daya manusia yang menguasai keterampilan, berbagai disiplin ilmu, dan teknologi.

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan sumberdaya manusia tersebut diantaranya adalah: penyempurnaan kurikulum

pendidikan, memperbesar kesempatan belajar dengan mendirikan gedung-gedung sekolah, meningkatkan pendidikan guru, menyediakan berbagai balai latihan kerja, mengadakan penataran-penataran dan lain-lain, untuk program itu semua pemerintah mengeluarkan dana APBN sebesar 20% atau lebih tepatnya dikatakan untuk dunia pendidikan, tapi sayangnya semuanya itu belum sanggup menjawab tantangan zaman karena mutu pendidikan masih tetap rendah. Indikator rendahnya mutu pendidikan tersebut ditunjukkan dengan banyaknya siswa yang tamat dari suatu jenjang pendidikan belum siap pakai di pasaran kerja sehingga membuat membengkaknya jumlah pengangguran dari tahun ke tahun, karena siswa tidak dibekali keterampilan yang dapat digunakan di pasar kerja.

Pembelajaran Biologi yang dilakukan dengan baik dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan-kemampuanya, Ketika penulis mengadakan wawancara terhadap guru Biologi, penulis memperoleh informasi, bahwa hasil belajar Biologi belum menunjukkan perkembangan yang berarti ini dibuktikan dengan belum tercapainya KKM SMA Yayasan Cerdas Murni Tembung. Siswa masih belum secara maksimal menjadi aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran bahkan siswa masih banyak yang pasif sehingga kemampuan berpikir kritis yang seharusnya dibiasakan sejak dini masih belum tercapai. Ini salah satu penyebabnya karena guru kurang berpariasi menggunakan model pembelajaran dan hanya berpusat kepada guru. Dengan

(11)

dapat dilakukan guru di sekolah dengan menerapkan model pembelajaran yang berpusat pada kompetensi siswa.

Berdasarkan data dari SMA Yayasan Cerdas Murni Tembung, ditemui

dalam mata pelajaran Biologi pada semester ganjil tahun pembelajaran 2011/2012, lebih

dari 50% siswa memperoleh nilai di bawah 7,50. Sementara Kriteria Ketuntasan Minimum

(KKM) SMA Yayasan Cerdas Murni Tembungadalah 7,50. Rendahnya hasil belajar

tersebut disebabkan berbagai faktor, salah satunya model pembelajaran yang digunakan

guru belum sesuai dengan kondisi siswa. (Trianton, 2009) menagatakan dalam

mengajarkan suatu pokok bahasan (materi) tertentu harus dipilih model pembelajaran

yang paling sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu, dalam memilih

suatu model pembelajarn harus memilki pertimbangan-pertimbangan. Salah satu

pertimbangannya yaitu dengan menerapakan model pembelajaran yang berpusat pada

murid, karena jika model pembelajaran yang diterapkan berpusat pada murid sudah tentu

murid akan menjadi lebih aktif sehingga minat belajar menjadi tinggi dan hasil

belajarnyapun akan meningkat. Adapun model pembelajaran yang berpusat pada murid

salah satunya adalalah model pembelajaran Kooperatif.

Artzt dan Newman dalam (Trianto, 2009) menyatakan bahwa dalam belajar

kooperatif siswa belajar dalam satu tim dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok

untuk mencapai tujuan bersama, selajutnya (Trianto, 2009) menambahkan tujuan

dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua

siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegitan belajar. Banyak

model pembelajaran kooperatif yang telah dibuat para ahli diantaranya model

pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) dan Numbered Head Together (NHT)

Berdasarkan penelitian (Darianti, 2011) hasil belajar biologi siswa dengan

menerapakan model pembelajaran kooperatif TPS hasilnya 87.17% siswa telah tuntas

dan penelitian (Hasibuhuan, 2010) dengan memenerapakan model pembelajaran TPS

nilai rata-rata siswa mencapai 77,08 sedangkan (Hafiza, 2010) dengan menerapkan

model pembelajaran TPS memperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 76,8.

Penelitian (Wati, 2010) dengan menerapkan model pembelajaran NHT siswa

yang tuntas sebesar 77,5% dan penelitian (Sebayung, 2010) nilai rata-rata siswa

mencapai 80,53% dengan menerapkan model pembelajaran NHT, sedangkan penelitian

(Hafiza, 2010) nilai rata-rata siswa sebesar 73,03.

(12)

banyak waktu berpikir, untuk merespon dan saling membantu. Guru hanya melengkapi penyajian singkat atau siswa membaca tugas, atau situasi menjadi tanda Tanya (Trianto, 2009). Model pembelajaran TPS adalah merupakan model pembelajaan yang termasuk kedalam kooperatif yang memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada kepada siswa-siswi untuk bekerja sama satu dengan yang lain. Dengan diterapkannya model pembeljaran TPS ini diharapkan siswa akan lebih aktif dalam peroses belajar mengajar. Yang akhirnya akan meningkatkan kemampuan siswa.

Numbered Head Together (NHT) atau penomoran berpikir bersama adalah jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi

siswa dan sebagai alternative terhadap struktur kelas tradisional. Numbered Head Together (NHT) pertama kali dikembangkan oleh Kagen (1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut (Trianto, 2009)

Model pembelajaran TPS dan NHT ini diharapakan mampu meningkatkan prestasi siswa, karena pada model pembelajaran TPS semua siswa harus memikirkan permasalahan yang dilontarkan guru secara individu selanjutnya siswa mendiskusikan pemikiran awal mereka dengan pasangannya, setelah didapat kesepakatan baru mereka mempersentasikan hasil diskusi mereka. Sedangkan model pembelajaran NHT, semua siswa harus bealajar, berdiskusi dan mengetahui jawaban dari permasalahn yang diberikan guru dengan teman kelompoknya karena yang mempersentasikan hasil diskusi diambil secara acak dari setiap kelompoknya dan hanya satu orang saja.

Berdasarkan itu pulalah penulis tertarik untuk mengadakan penelitian supaya dapat membedakan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran TPS dan NHT pada ilmu Biologi khususnya pada materi Permasalahan Lingkungan. Karakteristik materi ini adalah banyak masalah-masalah yang perlu dipecahakan baik secara individu maupun kelompok.Yang cocok digunakan dengan model pembelajran TPS dan NHT. Oleh sebab itu penulis akan menguji cobakan kedua model pembelajaran ini agar dapat

(13)

dengan menetapkan judul “Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif

Think–Pair–Share (TPS) Dengan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Permasalahan Lingkungan di Kelas X SMA Cerdas Murni Tembung T. P. 2012/2013”.

1.2. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah penelitian ini sebagai berikut: 1. Hasil belajar Biologi siswa masih Rendah.

2. Siswa masih belum aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran Biologi. 3. Proses pembelajaran Biologi yang dilaksanakan guru tidak menarik

perhatian siswa.

1.3. Batasan Masalah

Untuk memperjelas tujuan dan arah penelitian maka penulis membatasi penelitian pada hasil belajar siswa dengan menggunaan model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) dan Numbered Head Together (NHT) pada materi Permaslahan Lingkungan.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) dengan yang diajar menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) pada materi Peramaslahan Lingkungan di kelas X SMA Cerdas Murni Tembung Tahun Pembelajaran 2012/2013?

1.5. Tujuan Penelitian

(14)

(NHT) pada materi Permasalahan lingkungan di kelas X SMA Cerdas Murni Tembung Tahun Pembelajaran 2012/2013.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagi siswa, Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagi informasi dan masukan tentang cara belajar dengan model pembelajaran yang baru dengan memanfaatkan teman satu kelompok sehingga dapat meningkatkan perestasi dalam belajar biologi pada materi permasalahan lingkungan.

2. Bagi guru, Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadiakan sebagai salah satu

bahan pertimbangan dalam proses pembelajaran biologi pada materi permasalahan lingkungan.

3. Bagi sekolah, Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

alaternatif dalam rangka perbaikan proses pembelajaran.

4. Bagi peneliti, hasil penelitian ini akan menambah pengetahuan dan

keterampilan peneliti mengenai model pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share (TPS) dan Numbered Head Together (NHT)

(15)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Tidak Ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share (TPS) dengan yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together pada materi permaslahan lingkungan di Kelas X SMA Cerdas Murni

Tembung T.P 2012/2013 dengan nilai rata-rata X 1 = 83,00 dan X 2 =

80,889

1.2. Saran

Adapun saran yang dapat dikemukakan penulis dari penelitian ini adalah: 1. Diharapkan kepada guru sebagai pendidik harus mampu memilih model

pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran, dan harus dipersiapkan secara maksimal.

2. Pemanfaatan pembelajaran kooperatif sebagai model pembelajaran

sebaiknya lebih ditingkatkan di sekolah-sekolah, karena dengan menggunakan pembelajaran kooperatif terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa, memotivasi minat belajar siswa, dan mendorong siswa untuk lebih aktif belajar.

3. Mengingat metode TPS dan NHT membutuhkan waktu yang lebih banyak

maka sebaiknya guru harus memperhatikan penggunaan waktu dalam perencanaan dan juga dalam penerapannya.

4. Pembentukan kelompok pada NHT sebaiknya dilakukan secara heterogen

(16)

5. Pembentukan kelompok/pasangan dalam TPS sebaiknya dipasangkan dengan kawan satu mejanya selain untuk menjaga ketertiban juga supaya murid tidak merasa asing atau tidak memerlukan adaftasi lagi.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta

Arsyad, A., (2007), Media Pembelajaran, Pt Raja Grafindo Persada, Jakarta

Djamarah, S.B., (2006), Strategi Belajar Mengajar, PT Rineka Cipta, Jakarta Drianti, D., (2011), Penerapan Model Pembelajara Koopertatif Tipe Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup Kelas X Sma Swasta Al-Ulum Medan, Skipsi, FMIPA, UNIMED, Medan.

Hafiza, (2010), Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together dengan tipe Think-Pair-Share Pada Sub Materi Pokok Sistem Indra di Kelas XI SMA N 1Negeri Gebang Tahun Pembelajaran 2009/2010, Skipsi, FMIPA, UNIMED, Medan.

Hartati, S., Sudarisman, S., Perbedaan Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Dan Numbered Head Together Terhadap Prestasi Belajar Biologi Peserta Didik Kelas 8 Semester 1 Di Smp Negeri 12 Kota Magelang, Seminar Nasional VIII Pendidikan Biologi

Hasibuan E. A., (2010), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think Pair Share) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Ekosistem Kelas X SMA Negeri 1 Barumun Kabupaten Padang Lawas, Skipsi., Skipsi, FMIPA, UNIMED, Medan.

Istarani., (2011), 58 Model Pembelajaran inovatif, Media Persada, Medan

Karmana, O., (2007), Cerdas Belajar Biologi Untuk Kelas X Sekolah Menengah atas/madrasah Aliyah, Grafindo Media Pratama, Jakarta

Kurniawan, H., Istiningrum, A.A., (2012), Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair Share Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar AkuntansiKompetensi Dasar Menghitung Mutasi Dana Kas Kecil Siswa Kelas X Akuntansi 2 Smk Negeri 7 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1

(18)

Lie, A., (2002), Mempraktikkan Cooperatif Learning Di Ruang – Ruang Kelas, Pt Grasindo, Jakarta

Parsono, Hardjanto, J., Kardiyo, Sugito, Ngatiyono., (2010), Pupin Modul IPA Terpadu untuk SMP/MTs, CV SETI-SEJATI, Jakarta

Pratiwi, D.A., Maryati, S., Srikini, Suharno, Bambang, S., (2004), Buku penuntun Biologi Sma untuk Kelas X, Erlangga, Jakarta

Pratiwi, D.A, Maryati, S, Srikini, Suharno, Bambang, S., (2007), Buku penuntun Biologi Sma untuk Kelas X, Erlangga, Jakarta

Sebayang, R., (2010), Perbandingan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Model TAI (Teams Assisted individualization) dan Model NHT (Numbered Head Together) Pada Sub Materi Pokok Alat Indra Manusia di Kelas XI IPA Semester II SMA N 1Percut sei Tuan Tahun Pembelajaran 2009/2010, Skipsi, FMIPA, UNIMED, Medan.

Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori Dan Aplikasi Dalam Penelitian, Medan: Fmipa Unimed

Slavin, R. E., (2005), Cooperatif Learning Teori.Riset Dan Praktik, Nuasa Media, Bandung

Sudjana, (2001), Metode Dan Teknik Pemberlajaran Partisipatif, Falah Production, Bandung

Sudjana, (2002), Metode Statistika, Tarsito, Bandung

Sukmadianata, N.S., (200), Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Pt Remaja Rosdakarya, Jakarta

Tim Dosen, (2011), Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Siswa, FMIPA, UNIMED Trianto, (2009), Mendesain Model Pembeljaran Inovatif – Progresif, Kencana

Prenanda Media Grub, Jakarta

Wasis, Sukarmin, udibyo, E., Azizah, U., Kuswanto, H., (2008), E Book Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VII Edisi Ke 4, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Wati, S., (2010), Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbred Head Together dengan Tipe Think-Pair-Share pada Sub Materi Pokok Sistem Indra di Kelas XI SMA N 1 Gebang Tahun Pembelajaran 2009/2010, Skiripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.

http://www.sentra-edukasi.com/2010/04/macam-macam-pencemaran-lingkungan upaya.html#.URiWSqD_lts Diakses Tanggal 12 Februari 2013

(19)

http://k07tiumb.blogspot.com/2010/01/bab-xii-5-pencemaran-limah-padat.html Diakses Tanggal 12 Februari 2013

Gambar

Gambar 2.1: Penebangan Hutan Secara Liar Yang Menyebabkan

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Sumberdaya alam Kecamatan Pulo Aceh terdiri dari t e ~ m b u karang, mangrove, lamun, ekosistem pantai, dan sumberdaya

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendiskripsikan proses pembelajaran matematika melalui metode berpikir reflektif yang dilakukan guru dan untuk mengetahui

Dari analisis terhadap teks yang ditampilkan Solopos dapat diketahui bagaimana netralitas media dalam kampanye pilgub. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa

Kondisi eksplan tumih yang masih tetap bertahan dan memiliki peluang hidup selama empat minggu ditandai dengan pucuk masih berwarna hijau, mata tunas mengalami

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode survei, yaitu mengamati, mencatat dan mengukur secara sistematik gelala-gejala yang diteliti kemudian dilengkapi

(2) Efektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi antara lain: (a) pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran yang sudah

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui pengaruh metode latihan soal- soal dalam pembelajaran akuntansi keuangan terhadap prestasi belajar siswa, (2)