ABSTRACT
The agricultural sector is an important sector in economic development of Indonesia, so that any companies in the agricultural sector are expected to choose the right financing alternatives to fund the activities of the company. In choosing alternative funding to finance the activities of the company, which is considered is how companies can create in determining the proportion of expenditure fulfillment company which funds obtained using a combination of resources that comes from two main sources namely that comes from internal and external sources. Internal and external sources of funding can be the option in making spending decisions of the company to finance its operations. Operating companies can run well after capital structure is determined. Capital structure can be interpreted as a balance or ratio between the number of long-term debt to equity. This study aimed to examine the effect of firm size, profitability, asset structure and business risk to capital structure. The population in this study is the agricultural sector listed on the Stock Exchange. By using purposive sampling method, then there are 7 pieces of the samples in accordance with the criteria. The results of this study indicate that company size, profitability and asset structure affects the capital structure while business risk does not affect the capital structure.
ABSTRAK
Sektor pertanian merupakan sektor yang penting dalam membangun perekonomian Indonesia, sehingga setiap perusahaan yang bergerak di sektor pertanian diharapkan dapat memilih alternatif pendanaan yang tepat untuk membiayai aktivitas perusahaan. Dalam memilih alternatif pendanaan untuk membiayai aktivitas perusahaan, yang menjadi pertimbangan adalah bagaimana perusahaan dapat menciptakan proposi dalam menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan dimana dana yang diperoleh menggunakan paduan sumber yang berasal dari dua sumber utama yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan. Sumber dana internal maupun eksternal dapat menjadi pilihan dalam membuat keputusan pembelanjaan perusahaan untuk membiayai operasional perusahaan. Operasional perusahaan dapat berjalan dengan baik setelah struktur modal ditentukan. Struktur modal dapat diartikan sebagai perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, struktur aktiva dan risiko bisnis terhadap struktur modal. Populasi dalam penelitian ini adalah sektor pertanian yang terdaftar di BEI. Dengan menggunakan metode purposive sampling, maka terdapat 7 buah sampel yang sesuai dengan kriteria. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas dan struktur aktiva mempengaruhi struktur modal sedangkan risiko bisnis tidak berpengaruh terhadap struktur modal.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……….. i
HALAMAN PENGESAHAN……… ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………. iii
SURAT PERNYATAAN MENGADAKAN PENELITIAN DENGAN MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER……….. iv
KATA PENGANTAR...………. v
ABSTRACT………..vii
ABSTRAK………..viii
DAFTAR ISI……….. ix
DAFTAR GAMBAR……….. xiii
DAFTAR TABEL………...xiv
DAFTAR LAMPIRAN……….. xv
BAB I PENDAHULUAN……….. 1
1.1 Latar Belakang……….. 1
1.2 Identifikasi Masalah………..5
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian………..5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
PENGEMBANGAN HIPOTESIS………. 8
2.1 Kajian Pustaka……….. 8
2.1.1 Pendanaan………...……… 8
2.1.2 Struktur Modal………10
2.1.3 Teori Struktur Modal……….. 11
2.1.3.1 Pendekatan Tradisional……….. 12
2.1.3.2 Pendekatan Modigliani dan Miller………. 12
2.1.3.3 Teori Pertukaran………. 15
2.1.3.4 Teori Sinyal……… 17
2.1.3.5Pecking Order Theory……… 18
2.1.3.6Agency Theory……… 19
2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan……… 19
2.2 Rerangka Teoritis……….28
2.3 Rerangka Pemikiran………..29
2.4 Penelitian Terdahulu………. 30
2.5 Pengembangan Hipotesis……….. 39
3.3 Definisi Operasional Variabel………...43
3.4 Metode Pengumpulan Data………..45
3.5 Uji Asumsi Klasik……….46
3.5.1 Uji Normalitas……….46
3.5.2 Uji Multikolinearitas………...47
3.5.3 Uji Heteroskedastisitas………... 47
3.5.4 Uji Autokorelasi………..48
3.6 Metode Analisis Data………48
3.7 Uji Hipotesis Penelitian……… 49
3.7.1 Uji t………..………... 50
3.7.2 Uji F………..……….. 50
3.7.3 Koefisien Determinasi (R Square)………..51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….. 52
4.1 Hasil Penelitian………. 52
4.1.1 Deskripsi Variabel Penelitian………. 52
4.1.2 Uji Asumsi Klasik………...53
4.1.2.1 Uji Normalitas……… 53
4.1.2.2 Uji Multikolinearitas……….. 54
4.1.2.3 Uji Heteroskedastisitas………... 55
4.1.2.4 Uji Autokorelasi………. 56
4.1.4 Uji Hipotesis Penelitian……….. 59
4.1.4.1 Uji t……….59
4.1.4.2 Uji F………60
4.1.4.3 Koefisien Determinasi……… 61
4.2 Pembahasan………...61
BAB V SIMPULAN DAN SARAN………. 64
5.1 Simpulan………... 64
5.2 Saran………. 65
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu………... 30
Tabel II Sampel Penelitian………..43
Tabel III Definisi Operasional Variabel………. 44
Tabel IV Deskripsi Variabel Penelitian……….. 52
Tabel V Hasil Uji Normalitas………. 54
Tabel VI Hasil Uji Multikolinearitas……….. 55
Tabel VII Hasil Uji Heteroskedastisitas………. 56
Tabel VIII Hasil Uji Autokorelasi………..… 57
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar I Dampak Leverage pada Nilai Saham Bigbee………. 15
Gambar II Rerangka Teoritis……….. 28
Gambar III Rerangka Pemikiran……….29
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Neraca Perusahaan
Bab I Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia
mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam. Pertanian di
Indonesia menghasilkan berbagai macam tumbuhan komoditi ekspor, antara lain padi,
jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai, ubi, dan singkong. Di samping itu, Indonesia juga
dikenal dengan hasil perkebunannya, antara lain karet (bahan baku ban), kelapa sawit
(bahan baku minyak goreng), tembakau (bahan baku obat dan rokok), kapas (bahan baku
tekstil), kopi (bahan minuman), dan tebu (bahan baku gula pasir). Oleh karena itu, sektor
pertanian merupakan sektor yang penting dalam membangun perekonomian Indonesia,
sehingga setiap perusahaan yang bergerak di sektor pertanian diharapkan dapat memilih
alternatif pendanaan yang tepat untuk membiayai aktivitas perusahaan.
Dalam memilih alternatif pendanaan untuk membiayai aktivitas perusahaan, yang
menjadi pertimbangan adalah bagaimana perusahaan dapat menciptakan proposi dalam
menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan dimana dana yang diperoleh
menggunakan paduan sumber yang berasal dari dua sumber utama yakni yang berasal
Bab I Pendahuluan
Sumber dana yang berasal dari dalam perusahaan atau sumber intern (internal
sourches) adalah modal atau dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri dari dalam
perusahaan. Sumber intern terdiri dari keuntungan yang ditahan (retained net profit) dan
penyusutan (depreciations). Besarnya keuntungan yang ditahan (retained net profit)
selain tergantung pada besarnya laba yang diperoleh selama periode tertentu, juga
tergantung kepada kebijakan dividen dan kebijakan penanaman modal kembali pada
perusahaan. Sumber intern yang berasal dari keuntungan yang ditahan jumlahnya kecil
karena perusahaan mengambil kebijakan bahwa sebagian besar dari laba tersebut
dibagikan sebagai dividen. Sumber intern selain berasal dari laba/cadangan juga berasal
dari depresiasi. Besarnya depresiasi setiap tahun tergantung kepada metode depresiasi
yang digunakan oleh perusahaan bersangkutan (Riyanto, 2010:209).
Sumber dana yang berasal dari luar perusahaan atau sumber ekstern (external
sources) adalah dana yang berasal dari para kreditur dan pemilik, peserta atau pengambil
bagian di dalam perusahaan. Pada dasarnya pihak-pihak pemberi dana atau modal
ekstern yang utama dapat digolongkan dalam 3 golongan, yaitu supplier, bank dan pasar
modal. Supplier memberikan dana kepada suatu perusahaan di dalam bentuk penjualan
barang secara kredit. Pemberian kredit oleh bank adalah berdasarkan hasil penilaian dari
bank tersebut terhadap permohonan kredit mengenai berbagai aspek antara lain meliputi
segi pribadi dan kemampuan pimpinan perusahaan dalam mengelola perusahaannya.
Pasar Modal adalah suatu pengertian abstrak yang mempertemukan dua kelompok, yaitu
calon pemodal (investor) dan emiten yang membutuhkan dana jangka menengah atau
Bab I Pendahuluan
dalam efek, sedangkan emiten adalah perusahaan yang menerbitkan efek untuk
ditawarkan kepada masyarakat. Ada beberapa cara memperoleh dana di pasar modal
melalui beberapa aksi korporasi perusahaan seperti pencatatan perdana saham,
pencatatan saham baru, atau melalui penerbitan obligasi (Riyanto, 2010:214).
Sumber dana internal maupun eksternal dapat menjadi pilihan dalam membuat
keputusan pembelanjaan perusahaan untuk membiayai operasional perusahaan.
Operasional perusahaan dapat berjalan dengan baik setelah struktur modal ditentukan.
Struktur modal dapat diartikan sebagai perimbangan atau perbandingan antara jumlah
hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto, 2010:216). Besar kecilnya angka
rasio struktur modal menunjukkan banyak sedikitnya jumlah pinjaman jangka panjang
daripada modal sendiri yang diinvestasikan pada aktiva tetap yang digunakan untuk
memperoleh laba operasi (Kesuma, 2009). Tujuan manajemen struktur modal atau
capital structure management adalah menggabungkan sumber – sumber dana yang
digunakan perusahaan untuk membiayai operasi. Dengan kata lain, tujuan ini dapat
dilihat sebagai pencarian gabungan dana yang akan meminimumkan biaya modal dan
dapat memaksimalkan harga saham. Struktur modal yang demikian, dapat kita sebut
sebagai struktur modal yang optimal (Rodoni dan Ali, 2010).
Dalam studi kepustakaan terdapat hasil penelitian empiris yang pernah dilakukan
Bab I Pendahuluan
Efek Indonesia pada tahun 2000 - 2005. Hasil penelitian secara simultan menunjukan
bahwa struktur aktiva, ukuran, likuiditas dan profitabilitas berpengaruh terhadap struktur
modal sedangkan secara parsial menunjukan bahwa likuiditas yang menggunakan rasio
cepat (quick ratio) berpengaruh negatif terhadap struktur modal sebesar -0,403119,
profitabilitas yang menggunakan rasio laba sebelum bunga berpengaruh positif terhadap
struktur modal sebesar 0,360468 dan variabel lainnya tidak berpengaruh terhadap
struktur modal.
Pada penelitian Joni dan Lina (2010), mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
struktur modal pada sektor manufaktur di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2005 - 2007.
Variabel yang digunakan adalah pertumbuhan aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas
perusahaan, risiko bisnis, dividend dan struktur aktiva. Hasil penelitian menunjukan
bahwa pertumbuhan aktiva dan struktur aktiva berpengaruh positif terhadap struktur
modal dengan nilai signifikansi sebesar 0,043 dan 0,000, profitabilitas yang
menggunakan rasio ROA memiliki pengaruh negatif terhadap struktur modal sebesar
0,011 dan variabel lainnya tidak berpengaruh terhadap struktur modal.
Pada penelitian Seftianne dan Handayani (2011), mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi struktur modal pada perusahaan publik sektor manufaktur di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2007 - 2009. Variabel yang digunakan adalah profitabilitas, tingkat
likuiditas, ukuran perusahaan, risiko bisnis,growth opportunity, kepemilikan manajerial
dan struktur aktiva. Hasil penelitian menunjukan bahwa ukuran perusahaan dangrowth
Bab I Pendahuluan
sebesar 0,002 dan 0,015 sedangkan variabel lainnya tidak memiliki pengaruh terhadap
struktur modal.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai “Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas
Perusahaan, Struktur Aktiva, dan Risiko Bisnis Terhadap Struktur Modal Pada
Sektor Pertanian yang Terdapat di BEI Periode 2009-2013”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah yang dirumuskan adalah:
1. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas perusahaan, struktur aktiva,
dan risiko bisnis secara parsial terhadap struktur modal pada sektor pertanian di BEI
periode 2009-2013?
2. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas perusahaan, struktur aktiva,
dan risiko bisnis secara simultan terhadap struktur modal pada sektor pertanian di
BEI periode 2009-2013?
3. Variabel apa yang paling berpengaruh terhadap struktur modal pada sektor
pertanian di BEI periode 2009-2013?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Bab I Pendahuluan
1. Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas perusahaan, struktur
aktiva, dan risiko bisnis secara parsial terhadap struktur modal pada sektor pertanian
di BEI periode 2009-2013.
2. Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas perusahaan, struktur
aktiva, dan risiko bisnis secara simultan terhadap struktur modal pada sektor
pertanian di BEI periode 2009-2013.
3. Untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap struktur modal pada
sektor pertanian di BEI periode 2009-2013.
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada industri pertanian
sebagai masukan yang dapat dijadikan tolak ukur dalam penyusunan suatu struktur
modal yang optimal agar dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi
struktur modal, dengan harapan dapat meningkatkan nilai perusahaan.
2. Bagi Investor
Penelitian ini dapat digunakan oleh investor sebagai bahan pertimbangan yang
bermanfaat dalam pengambilan keputusan investasi pada perusahaan khususnya
Bab I Pendahuluan
3. Bagi Emiten
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berharga untuk
mengevaluasi struktur modal dalam perusahaan dan dapat dipergunakan untuk
memperbaiki kinerja perusahaan di masa yang akan datang.
4. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan dan referensi bagi para peneliti
yang tertarik untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal
Bab V Simpulan dan Saran
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian mengenai
pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, struktur aktiva dan risiko bisnis terhadap
struktur modal pada perusahaan sektor pertanian yang terdaftar BEI tahun
2009-2013, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Secara parsial ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal
sebesar 0,242. Semakin besar ukuran perusahaan maka perusahaan dapat
memakai utang lebih banyak, ini terkait rendahnya risiko perusahaan besar.
Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal sebesar -0,546.
Menurut Pecking Order Theory, semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan
maka hutangnya akan semakin rendah. Struktur aktiva berpengaruh negatif
terhadap struktur modal sebesar -0,060. Hal ini menunjukan konsistensi terhadap
trade off theory yang menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki struktur
aktiva dengan porsi aktiva tetap yang tinggi lebih mudah dalam melakukan
pinjaman terhadap pihak eksternal karena dinilai memiliki aktiva jaminan yang
lebih baik. Variabel risiko bisnis tidak berpengaruh terhadap struktur modal.
Sedangkan ukuran perusahaan, profitabilitas dan struktur aktiva berpengaruh
terhadap struktur modal.
2. Secara simultan variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, struktur aktiva, dan
risiko bisnis berpengaruh terhadap struktur modal. Hal ini dapat terlihat dari
Bab V Simpulan dan Saran
3. Variabel yang paling dominan mempengaruhi struktur modal sektor pertanian
yang terdaftar di BEI tahun 2009-2013 adalah variabel profitabilitas. Besarnya
pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal dilihat dari nilai Pearson
Correlationsebesar 54,60% sedangkan sisanya sebesar 45,40% dipengaruhi oleh
variabel lain.
5.2 Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan oleh penulis berdasarkan hasil
penelitiannya kepada pihak-pihak lain adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan
Berdasarkan hasil penelitian, variabel yang berpengaruh terhadap struktur modal
adalah ukuran perusahaan, profitabilitas dan struktur aktiva, maka dari itu
disarankan agar perusahaan memperhatikan variabel ukuran perusahaan,
profitabilitas dan struktur aktiva sebagai acuan untuk menilai struktur modal
perusahaan.
2. Investor
Untuk para investor yang akan menanamkan modalnya, disarankan untuk
menilai struktur modal perusahaan dari berbagai faktor, salah satunya dengan
mempertimbangkan variabel profitabilitas. Karena dalam penelitian ini
profitabilitas merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap struktur
Bab V Simpulan dan Saran
mengambil 7 buah sampel perusahaan dan periode yang digunakan hanya 5
tahun, dari tahun 2009 – 2013. Maka dari itu peneliti memberikan saran bagi
peneliti selanjutnya yang tertarik untuk membahas topik struktur modal agar:
a. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengambil jumlah sampel yang
lebih banyak.
b. Penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti variabel-variabel lain yang
mempengaruhi struktur modal.
c. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan periode penelitian
yang lebih panjang untuk mengetahui konsistensi dari pengaruh
DAFTAR PUSTAKA
Brigham dan Huston. (2014). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Buku Dua, Edisi Kesebelas, Alih Bahasa Ali Akbar Yulianto, Penerbit Saleba Empat: Jakarta. Brigham, Eugene F. Dan Joel F. Houston, (2006).Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.
Buku Satu, Edisi Kesepuluh, Salemba Empat: Jakarta.
Brigham, Eguene F dan Houston, Joel F. 2001. Manajemen Keuangan. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Ghozali, Imam. (2008). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. BP Universitas Diponegoro. Semarang.
Gitman, Lawrence J. (2003).Principles of Managerial Finance. Tenth Edition. Pearson Education, Inc.. United States.
Hanafi, Mamduh M. (2004).Manajemen Keuangan. BPFE. Yogyakarta.
Husnan, Suad dan Pudjiastuti, Eny. (2002). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Akademi Manajemen Perusahaan YKPN. Yogyakarta.
Indrajaya et al. (2011). Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Tingkat Pertumbuhan, Profitabilitas dan Risiko Bisnis Terhadap Struktur Modal: Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007. Universitas Kristen Maranatha. Jurnal Ilmiah Akuntansi Nomor 06 Tahun ke-2 September-Desember 2011.
Joni dan Lina. (2010). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal. STIE Trisakti. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 12, No.2, Agustus 2010, Hlm. 81-96. Kesuma, Ali. (2009). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta
Krishnan, Sivarama V dan Moyer, Charles R. (1996). Determinants of Capital Structure:An Empirical Analysis of Firms in Industrialized Countries. Managerial Finance, Vol. 22 Iss: 2, pp.39 – 55.
Nurrohim, Hasa. (2008). Pengaruh Profitabilitas, Fixed Asset Ratio, Kontrol Kepemilikan dan Struktur Aktiva Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Manajemen UPN “Veteran” Yogyakarta. Kajian Bisnis dan Manajemen. Vol. 10, No. 1, Januari 2008, Hal. 11-18.
Riyanto, Bambang. (2010). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada. Yogyakarta.
Rodoni, Ahmad dan Ali, Herni. (2010).Manajemen Keuangan. Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.
Ruslim, Herman. (2009). Pengujian Struktur Modal (Teori Pecking Order): Analisis Empiris Terhadap Saham di LQ-45. Universitas Tarumanegara. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 11, No.3, Desember 2009, Hlm. 209-221.
Sari, N.P. (2014).Faktor– faktor yang Memengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia. Sawir, Agnes. (2004).Kebijakan Pendanaan dan Restrukturisasi Perusahaan. Penerbit
PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Seftianne dan Handayani. (2011). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol.13, No. 1, April 2011, Hlm. 39-56.
Suliyanto. (2006).Metode Riset Bisnis. C.V Andi Offset. Yogyakarta.
Sunjoyo dkk,. (2012). Aplikasi SPSS Untuk SMART Riset (Program IBM SPSS 21.0). Penerbit Alfabeta. Bandung.
Sutrisno, M. (2001). Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Ekonisia. Yogyakarta.
Wijaya dan Hadianto. (2008). Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran, Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Emiten Sektor Ritel di Bursa Efek Indonesia:Sebuah Pengujian Hipotesis Pecking Order. Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Jurnal Ilmiah Akuntansi. Vol. 7 No. 1 Mei 2008: 71-84. Weston dan Brigham. (2005). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Penerbit Erlangga.
Jakarta.