vi
Indonesia terkenal memiliki keragaman budaya serta ciri khasnya masing-masing. Ciri yang di perkenalkan setiap daerah itu kebanyakan berasal dari nenek moyang mereka yang di wariskan secara turun temurun seperti contohnya seni kerajinan perak. Awal mula seni kerajinan perak itu sendiri adalah berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta yang di wariskan sejak tahun 1700. Kemudian seni kerajinan perak tersebut menyebar ke seluruh Indonesia, salah satunya yaitu pulau Bali.
Perkembangan seni kerajinan perak di Bali dimulai sejak tahun 1930, tepatnya di Desa Celuk, Gianyar. Seni kerajinan perak ini di pelopori oleh keluarga Nang Gati (klan Pande) untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan keagamaan. Kemudian Desa Celuk berkembang menjadi sebuah sentra Kerajinan Perak di Bali. Tetapi pada saat ini Seni Kerajinan Perak Celuk keberadaannya mulai memudar sebagai salah satu tempat wisata yang ada di pulau Bali. Padahal produk-produk yang dihasilkan Desa Celuk bisa dikatakan masih sangat bagus, terutama dengan bentuk-bentuk khasnya yang sudah ada sejak tahun 1930.
Salah satu cara yang ditempuh untuk memperkenalkan kembali keberadaan Seni Kerajinan Desa Celuk, yaitu dengan cara promosi. Promosi ditujukan kepada orang-orang lokal maupun para wisatawan domestik dan internasional, khususnya yang datang berkunjung ke pulau Bali. Dengan merancang promosi yang tepat sesuai target audience, nama Desa Celuk diharapkan akan terangkat kembali. Media yang digunakan untuk perancangan promosi ini adalah media yang akrab dengan target berupa : poster, brosur, spanduk, iklan majalah, dan kartu pos.
ABSTRACT
THE DESIGN FOR PROMOTION OF CELUK VILLAGE SILVER-CRAFT IN BALI
Eric Jodhy Kusumo/1064168
Indonesia is famous for having a diverse culture with its distinguished features. Specific characteristics shown in each area mostly are inherited from the previous generations which were passed on from generation to generation such as silver-craft. The beginning of this art in Indonesia is from 1700 in Yogyakarta. Form here it was spread out throughout Indonesia, including Bali.
The development of silver-craft in Bali was started in 1930 in Celuk village, Gianyar. This art was initiated by the family of Nang Gati (from pande clan) who make silver products for his customers and for religious rituals. After this the village developed into the centre of silver-craft in Bali. However, the popularity of this village as one of tourist destinations is fading in spite of its great products especially its distinguished shapes which have been around since 1930.
Promotion is one of the ways we can reintroduce the existence of silver-craft in Celuk village. The promotion is aimed at domestic and international tourists visiting Bali Island. By designing a suitable promotion it is hoped that the name of Celuk village will be known again. The media used for this design are posters, brochures, banners, magazine ads, and post cards.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……… i
LEMBAR PENGESAHAN………. ii
PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN…………... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN……….... iv
BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH………... 10
3.1 Data dan Fakta……….. 10
3.1.1 Kerajinan Perak Celuk………. 10
3.1.2 Fenomena yang Sedang Terjadi……….. 16
3.1.3 Kesimpulan Hasil Wawancara………. 21
3.1.4 Tinjauan terhadap Proyek Sejenis……… 22
3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta………….... 23
3.2.1 STP………... 24
3.2.1.1 Segmenting……….... 24
3.2.1.2 Targeting………... 24
3.2.1.3 Positioning……… 24
3.2.2 Analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats)... 25
BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi... 26
4.1.1 Tahap Promosi Desa Celuk... 26
4.2 Konsep Kreatif... 28
4.2.1 Pendekatan Visual... 28
x
4.4.5 Spanduk... 43
4.4.6 Postcard... 44
4.5 Timeline... 46
4.6 Budgeting... 47
BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan... 48
5.2 Saran... 48
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Skema Perancangan……… 4
Tabel 3.1 Hasil Responden………. 17
Tabel 3.2 Hasil Responden………. 17
Tabel 3.3 Hasil Responden………. 18
Tabel 3.4 Hasil Responden………. 18
Tabel 3.5 Hasil Responden………. 19
Tabel 3.6 Hasil Responden………. 19
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Suasana Celuk………. 11
Gambar 3.2 1 Suasana Celuk……….. 12
Gambar 3.3 Motif Jejawanan……….. 13
Gambar 3.4 Tangkai pohon pare yang melingkar………... 13
Gambar 3.5 Motif liman paya………... 14
Gambar 3.6 Bunga Gonda………... 14
Gambar 3.7 Motif buah gonda……… 15
Gambar 3.8 Sulur Tunas Tanaman Pakis Aji……….. 16
Gambar 3.9 Motif bun util jejawanan……….. 16
Gambar 3.10 Postcard RUNA………. 22
Gambar 3.11 Postcard RUNA………. 23
Gambar 4.1 Bentuk before dan after Logo promosi Postcard RUNA………... 33
Gambar 4.2 Poster promosi……….. 34
Gambar 4.3 Poster promosi……….. 35
Gambar 4.4 Poster promosi……….. 36
Gambar 4.5 Poster promosi……….. 37
Gambar 4.6 Poster promosi……….. 38
Gambar 4.7 Brochure tampak depan………... 39
Gambar 4.9 Media iklan majalah……… 40
Gambar 4.10 Media iklan majalah……… 41
Gambar 4.11 Media iklan majalah……… 41
Gambar 4.12 Media iklan majalah……… 42
Gambar 4.13 Media spanduk……… 43
Gambar 4.14 Media spanduk……… 43
Gambar 4.15 Media postcard……… 44
Gambar 4.16 Media postcard……… 44
Gambar 4.17 Media postcard………... 45
Gambar 4.18 Media postcard………... 45
Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Setiap daerah di Indonesia banyak sekali memiliki keragaman budaya serta ciri khasnya masing-masing. Ciri yang di perkenalkan setiap daerah itu kebanyakan berasal dari nenek moyang mereka yang di wariskan secara turun temurun seperti contohnya seni kerajinan perak. Awal mula seni kerajinan perak itu sendiri adalah berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta yang berada di pulau Jawa tepatnya di bagian Jawa Tengah. Seni kerajinan perak ini sudah di wariskan sejak tahun 1700 sepeninggal Sultan Agung Hamengkubuwono.
Pada perkembangannya, seni kerajinan perak juga berkembang di Bali sejak tahun 1930, tepatnya di Desa Celuk, Gianyar. Seni kerajinan perak ini dipelopori oleh keluarga Nang Gati (klan Pande) untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan keagamaan. Barang-barang yang dihasilkan di daerah ini yaitu berupa bokoran,
sangku, caratan/penastan, maupun danganan keris, pakaian raja-raja dan lain-lain. Hal itu di karenakan pada waktu itu berkembang model yang mendukung untuk kerajaan dan bukan merupakan kebutuhan masyarakat. Barang kerajinan perak lebih menonjol daripada barang emas karena bahan emas pada waktu itu sangat sulit diperoleh. Barang-barang yang dihasilkan lebih di tujukan hanya untuk keluarga kerajaan. Namun seiring berjalannya waktu, bentuk-bentuk tradisional yang awalnya menjadi ciri khas bentuk perak desa Celuk menjadi hilang karena mengikuti perkembangan zaman dan kemauan konsumen mancanegara yang datang ke Bali (Australia dan Jepang).
disebabkan oleh desakan konsumen yang lebih menginginkan bentuk-bentuk modern yang lebih sederhana.
1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup
Permasalahan dalam pembahasan Kerajinan Perak Celuk ini terbagi dalam poin sebagai berikut, yaitu :
• Bagaimana strategi promosi yang efektif dan efisien dalam meningkatkan minat terhadap bentuk-bentuk tradisional/khas terhadap Kerajinan Perak Celuk yang sudah memudar?
Beberapa hal yang mungkin akan dikerjakan adalah melakukan rangkaian promosi untuk mengajak dan memperkenalkan kembali bentuk-bentuk tradisional Kerajinan Percak Celuk.
1.3Tujuan Perancangan
Tujuan perancangan tentang Kerajinan Perak Celuk ini terbagi dalam poin sebagai berikut, sesuai dengan poin permasalahan dan ruang lingkup diatas, yaitu :
• Merancang strategi promosi yang efektif dan efisien untuk promosi dalam rangka mengenalkan kembali bentuk-bentuk tradisional/khas Kerajinan Perak Celuk.
1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan :
• Observasi
Universitas Kristen Maranatha 3 • Studi Pustaka
Diambil dari beberapa literatur buku yang sesuai dengan topik permasalahan serta dengan melihat CD bagaimana sejarah Kerajinan Perak Celuk.
• Wawancara
Dilakukan dengan pemilik dari Puspa Mega Silver yang merupakan salah satu art shop yang berada di Celuk tentang keberadaan dan perkembangan Kerajinan Perak Celuk ini, serta kendala apa saja yang dihadapi guna meningkatkan kembali bentuk tradisional Kerajinan Perak Celuk.
• Kuesioner
Guna mengetahui data yang terjadi di lapangan serta yang terjadi di masyarakat sekitar.
1.5Skema Perancangan
Universitas Kristen Maranatha 48
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Pulau Bali saat ini mempunyai banyak sekali tempat-tempat tujuan wisata bagi para
wisatawan domestik maupun internasional, khususnya yang berada dikota denpasar
dan sekitarnya. Salah satu tujuan wisata yang berada dikota denpasar yaitu desa seni
kerajinan perak Celuk, tepatnya berada di perbatasan antara kabupaten Denpasar
dengan kabupaten Gianyar. Saat ini keberadaan Desa Celuk ini sudah jarang
terdengar sebagai salah satu daerah tujuan wisata, bahkan namanya sudah memudar.
Menghadapi hal ini, penulis memilih untuk membuat promosi ulang tentang
keberadaan Desa Seni Kerajinan Perak Celuk dengan merancanga strategi promosi
yang tepat dan efektif kepada target audience. Penggunaan media yang didominasi dengan media cetak yang didasarkan kepada wisatawan yang dating ke Bali, yang
suka melihat media cetak seperti brochure dan majalah.
Penggunaan warna hijau, hitam dan coklat yang mendominasi pada perancangan
setiap media yang bertujuan membuat target audience wanita dan pria, saat melihat media yang ditampilkan langsung aware terhadap keberadaan Seni Kerajinan Perak Desa Celuk Bali.
5.2 Saran
5.2.1 Saran Bagi Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Gianyar
Meningkatkan kembali nama dan keberadaan Desa Celuk sebagai salah satu tempat
tujuan wisata yang bermanfaat sebagai pemasukan dana kota Bali khususnya pada
sektor pariwisata. Hal ini karena masi sangat banyak potensi dan karya-karya dari
menerapkan ciri khas dari bentuk perak yang sudah diwariskan secara turun temurun
sejak awal mula Desa Celuk ini berada.
Bekerja sama dengan asosiasi pengrajin Desa Celuk yaitu Pitamaha dapat
meningkatkan juga penjualan-penjualan perhiasan perak yang ada. Keaslian dari
bentuk yang dihasilkan setiap pengrajin harus di dukung penuh oleh Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Kota Gianyar agar tidak diakusisi atau dicuri oleh
DAFTAR PUSTAKA
Gede Sutama, M.M, I Made., Teguh Yuwono, S.Sn, M.Sn, Basuki., Udiyana, M.Sn,
DR Cok. 2010. Inventaris Motif Kumunal Kerajinan Perak Desa Celuk Sukawati
Gianyar Jilid 1. Denpasar.
Iskandar Sudayat, S.E, Ridwan. 2009. Pengertian Promosi, (Online),
(https://ridwaniskandar.files.wordpress.com/2009/05/21-pengertian-promosi
diakses 25 Febuari 2015).
Wida Raharja, Shaila., Arifin, Dr. Zainul., Drs, Wilopo, MAB, MS. 2000. Pengaruh
Psikologi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian, (Online),
(http://download.portalgaruda.org/article.php?article di akses 26 Februari 2015).
Eiseman, Leatrice. 2000.Pantone: Guide to Communication with Color. Ohio Grafix
Press, Ohio.
Nurrahmani, Khoiri. 2010. Teori Fotografi, (Online), (https://
slideshare.net/KhoiriNurrahmani/dasar-teori-fotografi diakses 26 Februari