• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Likuiditas, Leverage dan Profitabilitas terhadap Agresivitas Pajak (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2011-2013).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Likuiditas, Leverage dan Profitabilitas terhadap Agresivitas Pajak (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2011-2013)."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

vii

ABSTRACT

This study aims to analyze and provide empirical evidence of liquidity, leverage, profitability for tax aggressiveness. The population in this study is a manufacturing company listed on the Indonesian Stock Exchange 2011-2013 .Data was collected using purposive sampling method for manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange. Data were analyzed using regression analysis. The results of this study indicate that simultaneous liquidity, leverage, profitability has significant effect on tax aggressiveness. While partial variable liquidity, leverage, profitability has significant effect on tax aggressiveness.

(2)

viii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalis dan memberikan bukti empiris pengaruh likuiditas, leverage dan profitabilitas terhadap agresivitas pajak. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang listing di BEI 2011-2012. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode purposive sampling terhadap perusahaan manufaktur yang listing di BEI. Data penelitian dianalisa dengan analisis regresi. Hasil dari penelian ini membuktikan bahwa secara simultan likuiditas, leverage dan profitabilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap agresivitas pajak. Sedangkan secara parsial likuiditas, leverage dan profitabilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap agresivitas pajak.

(3)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Kegunaan Penelitian... 8

1.4.1Manfaat Bagi Akademis ... 8

1.4.2Manfaat Bagi Praktisi ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 10

2.1 Kajian Pustaka ... 10

2.1.1 Agresivitas Pajak ... 10

(4)

x

2.1.3 Leverage ... 14

2.1.4 Profitabilitas ... 15

2.2 Kerangka Pemikiran ... 20

2.2.1 Pengaruh Likuiditas terhadap Agresivitas Pajak... 20

2.2.2 Pengaruh Leverage terhadap Agresivitas Pajak ... 21

2.2.3 Pengaruh Profitabilitas terhadap Agresivitas Pajak ... 22

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 25

3.1 Populasi dan Sampel ... 25

3.2 Jenis Penelitian ... 25

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 26

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 26

3.4.1 Variabel Dependen ... 26

3.4.2 Variabel Independen ... 27

3.4.2.1Pengukuran Variabel Likuiditas ... 27

3.4.2.2Pengukuran Variabel Leverage ... 27

3.4.2.3Pengukuran Variabel Profitabilitas ... 28

3.5 Teknik Analisis Data ... 29

3.5.1 Statistik Deskriptif ... 29

3.5.2 Uji Asumsi Klasik ... 29

3.5.2.1 Uji Normalitas ... 30

3.5.2.2 Uji Multikolinieritas ... 30

3.5.2.3 Uji Heterokedastisitas ... 31

(5)

xi

3.5.3 Analisis Regresi Berganda ... 32

3.5.4 Pengujian Hipotesis ... 33

3.5.4.1 Uji Koefisien Determinasi ... 33

3.5.4.2 Uji t (Secara Parsial) ... 33

3.5.4.3 Uji F (Secara Simultan) ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 37

4.2 Hasil Penelitian ... 38

4.2.1 Statistik Deskriptif ... 38

4.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 40

4.2.2.1 Uji Normalitas ... 40

4.2.2.2 Uji Multikolinieritas ... 41

4.2.2.3 Uji Heterokedastisitas ... 42

4.2.2.4 Uji Autokorelasi ... 43

4.2.3 Analisis Regresi Berganda ... 44

4.2.4 Pengujian Hipotesis ... 46

4.2.4.1 Uji Koefisien Determinasi ... 46

4.2.4.2 Uji t (Secara Parsial) ... 47

4.2.4.3 Uji F (Secara Simultan) ... 48

4.3Pembahasan ... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 51

5.1 Kesimpulan ... 51

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 51

(6)

xii

(7)

xiii

DAFTAR GAMBAR

(8)

xiv

DAFTAR TABEL

TABEL 3.1 Definisi Operasional ... 29

TABEL 4.1 Deskripsi Variabel Penelitian Tahun 2011-2013 ... 38

TABEL 4.2 Hasil Uji Normalitas... 41

TABEL 4.3 Hasil Uji Multikolinieritas ... 42

TABEL 4.4 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 43

TABEL 4.5 Hasil Uji Autokorelasi ... 44

TABEL 4.6 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 45

TABEL 4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 46

TABEL 4.8 Hasil Uji t ... 47

(9)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Perusahaan Sampel ... 57

LAMPIRAN B Likuiditas Perusahaan Sampel ... 58

LAMPIRAN C Leverage Perusahaan Sampel ... 59

LAMPIRAN D Profitablitas Perusahaan Sampel ... 60

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu tujuan didirikannya negara adalah untuk memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya. Tujuan bangsa Indonesia, sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945 Alenia IV, yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.

Untuk mencapai tujuan Negara tersebut dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan itu tentunya negara tersebut harus memiliki sumber penerimaan yang memadai. Sumber penerimaan suatu negara itu penting, karena dengan adanya penerimaan itu kegiatan-kegiatan pemerintahan yang sudah direncanakan dapat tercapai. Sumber penerimaan tersebut menjadi unsur yang penting dalam pemerintahan suatu negara, maka dari itu sumber penerimaan harus dapat diandalkan.

(11)

Bab I Pendahuluan│2

Menurut Mardiasmo (2011:1) pajak merupakan iuran rakyat kepada negara berdasarkan Undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa timbal kontra prestasi yang langsung dapat ditujukan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Artinya pajak itu merupakan iuran yang wajib dibayarkan kepada negara, yang nantinya akan menjadi sumber pembiayaan suatu negara.

Soemahamidjaja (1993:5) mengatakan pajak adalah iuran wajib berupa uang atau barang yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma- norma hukum menetapkan biaya produksi barang- barang dan jasa-jasa korektif dalam mencapai kesejahteraan umum. Artinya pajak ini merupakan iuran yang wajib dibayar berdasarkan norma hukum yang ada, yang nantinya pajak ini dipakai sebagai alat untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.

(12)

Bab I Pendahuluan│3

Globalisasi ini mempengaruhi munculnya perusahaan-perusahaan baru yang tentunya akan bersaing dan berlomba-lomba untuk mendapatkan keuntungan yang banyak. Perusahaan sebagai salah satu wajib pajak tentunya wajib untuk membayar pajak. Bila pajak yang dibayarkan perusahaan makin besar, maka penerimaan negara juga akan manjadi besar. Banyak perusahaan yang menganggap pajak itu adalah beban perusahaan yang nantinya dapat mengurangi keuntungan mereka. Hal ini bertentangan dengan negara yang ingin mendapatkan penerimaan pajak yang besar. Perusahaan berusaha mencari berbagai cara untuk mengurangi biaya pajak yang harus dikeluarkan dengan melakukan pengaturan terhadap pajak yang harus dibayar.

Mangoting (1999) menyatakan bahwa bagi perusahaan, pajak dianggap sebagai biaya, sehingga perlu dilakukan usaha-usaha atau strategi-strategi tertentu untuk menguranginya. Maka munculah tax planning yang merupakan bagian dari usaha-usaha atau strategi-strategi tersebut. Maka dapat disimpulkan bahwa upaya perusahaan menjalankan tax planning itu sendiri adalah untuk meminimalkan beban pajak yang seharusnya dibayarkan oleh perusahaan, perusahaan melakukan hal ini tentunya agar keuntungan yang perusahaan peroleh itu semakin besar.

(13)

Bab I Pendahuluan│4

bahwa perusahaan yang agresif terhadap pajak ditandai dengan transparansi yang lebih rendah.

Sari dan Martani (2010) juga menyatakan suatu agresivitas pelaporan pajak adalah situasi ketika perusahaan melakukan kebijakan pajak tertentu dan suatu hari terdapat kemungkinan tindakan pajak tersebut tidak akan diaudit atau dipermasalahkan dari sisi hukum, namun tindakan ini berisiko karena ketidakjelasan posisi akhir ( apakah tindakan pajak tersebut dianggap melanggar atau tidak melanggar hukum yang berlaku).

Demikian juga dengan Jimenez (2008) yang menyatakan bahwa bukti empiris baru-baru ini menunjukkan bahwa agresivitas pajak lebih merasuk dalam tata kelola perusahaan yang lemah. Jadi artinya perusahaan yang tidak memiliki tata kelola perusahaan yang baik dianggap memiliki perilaku agresif terhadap pajak. Semakin lemah tata kelola sebuah perusahaan maka akan semakin besar juga kemungkinan perusahaan tersebut berperilaku agresif. Sebaliknya, jika tata kelola suatu perusahaan itu baik dan kuat maka semakin kecil juga kemungkinan perusahaan tersebut berperilaku agresif terhadap pajak. Agresivitas pajak menurut Frank, Lynch, dan Rego (2009), yaitu suatu tindakan yang bertujuan untuk menurunkan laba kena pajak melalui perencanaan pajak baik menggunakan cara yang tergolong atau tidak tergolong tax evasion.

(14)

Bab I Pendahuluan│5

pajak (melakukan penyimpangan terhadap pajak) ; (2) Biaya untuk menyuap fiskus. Artinya jika biaya yang dikeluarkan untuk menyuap fiskus pajak itu jumlah nominalnya kecil maka akan besar kemungkinan wajib pajak yang akan melakukan tindakan agresif terhadap pajak (melakukan penyimpangan terhadap pajak); (3) Kemungkinan untuk terdeteksi, artinya jika kemungkinan terdeteksinya suatu pelanggaran pajak itu kecil maka besar kemungkinan wajib pajak yang akan melakukan tindakan agresif terhadap pajak (melakukan penyimpangan terhadap pajak); dan Besar sanksi, artinya jika sanksi yang diberikan kepada wajib pajak yang melanggar pajak itu ringan maka besar kemungkinan wajib pajak melakukan tindakan agresif terhadap pajak (melakukan penyimpangan terhadap pajak).

(15)

Bab I Pendahuluan│6

mengetahui tindakan pajak agresif yang dijalankan manajer dilakukan dalam rangka rent extraction (Desai dan, Dharmapala, 2006).

Beberapa peneliti telah malakukan penelitian dengan mengkaitkannya dengan faktor kondisi keuangan perusahaan terhadap agresivitas pajak. Penelitian yang dilakukan oleh Siahaan (2005) serta Mustikasari (2007) membuktikan bahwa dengan profitabilitas tinggi cenderung melaporkan pajaknya dengan jujur dari pada perusahaan yang memiliki profitabilitas rendah. Profitabilitas yang rendah dapat mencerminkan perusahaan mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek (Krisnata, 2012). Return on Assets (ROA) merupakan satu indikator yang mencerminkan performa keuangan perusahaan, semakin tinggi nilai ROA, maka akan semakin bagus performa perusahaan tersebut. ROA berkaitan dengan laba bersih perusahaan dan pengenaan pajak penghasilan untuk Wajib Pajak Badan.Semakin tinggi nilai dari ROA, berarti semakin tinggi nilai dari laba bersih perusahaan dan semakin tinggi profitabilitasnya (Tommy dan Maria, 2013).

Kesulitan likuiditas dapat memicu perusahaan untuk tidak taat terhadap peraturan pajak (Bradley, 1994 dan Siahaan, 2005) hal ini akan menimbulkan perilaku agresif terhadap pajak perusahaan. Pada dasarnya perusahaan akan lebih mengutamakan arus kasnya agar arus kas perusahaan itu terlihat bagus dan tentunya akan menarik para investor. Perusahaan memanfaatkan uang yang seharusnya digunakan membayar pajak perusahaan itu untuk membayarkan hutang jangka pendek perusahaan daripada perusahaan membayar pajak perusahaannya.

(16)

Bab I Pendahuluan│7

2009, tingkat leverage perusahaan manufaktur yang go public di Indonesia cenderung mengalami peningkatan. Ozkan (2001) menyebutkan bahwa perusahaan yang memiliki kewajiban pajak tinggi akan memiliki utang yang tinggi pula. Maka dapat disimpulkan semakin besar hutang suatu perusahan maka besar juga kemungkinan perusahaan melakukan tindakan agresif terhadap pajak.

Penelitian ini bermaksud mengintergrasikan beberapa penelitian yang telah ada sebelumnya mengenai pengaruh yang ditimbulkan antara likuiditas (Bradley, 1994 dan Siahaan, 2005). Leverage (Ozkan, 2001), likuiditas dan leverage (Krisnata, 2012), return on assets (Tommy dan Maria, 2013).

Penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu karena sampel yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011-2013. Pemilihan sampel perusahaan manufaktur sebagai sampel industri ini memiliki berbagai sub sektor industri yang diharapkan dapat mewakili sektor-sektor industri lainnya.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Apakah terdapat pengaruh likuiditas terhadap agresivitas pajak perusahaan secara parsial ?

2. Apakah terdapat pengaruh leverage terhadap agresivitas pajak perusahaan secara parsial ?

3. Apakah terdapat pengaruh profitabilitas terhadap agresivitas pajak perusahaan secara parsial ?

(17)

Bab I Pendahuluan│8

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk menguji pengaruh likuiditas terhadap agresivitas pajak perusahaan secara parsial.

2. Untuk menguji pengaruh leverage terhadap agresivitas pajak perusahaan secara parsial.

3. Untuk menguji pengaruh profitabilitas terhadap agresivitas pajak perusahaan secara parsial.

4. Untuk menguji pengaruh likuiditas, leverage, dan profitabilitas terhadap agresivitas pajak perusahaan secara simultan.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Manfaat bagi Akademisi

Bagi bidang akademik, penelitian ini memberikan manfaat tentang informasi mengenai pengembangan literatur mengenai agresivitas pajak perusahaan, yaitu tentang ada atau tidak terdapatnya pengaruh yang signifikan antara likuiditas, leverage, dan profitabilitas terhadap agresivitas pajak perusahaan.

1.4.2 Manfaat bagi Praktisi Bisnis

(18)

Bab I Pendahuluan│9

(19)

51

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh likuiditas, leverage dan profitabilitas terhadap agresivitas pajak perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disajikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap agresivitas pajak perusahaan. 2. Leverage berpengaruh signifikan terhadap agresivitas pajak perusahaan. 3. Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap agresivitas pajak perusahaan. 4. Likuiditas, leverage dan profitabilitas secara bersama-sama berpengaruh

signifikan terhadap agresivitas pajak perusahaan.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Adapun beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sangat sedikit yaitu 36

perusahaan.

2. Periode yang digunakan dalam penelitian ini hanya tiga tahun yaitu dari tahun 2011 hingga tahun 2013.

(20)

Bab V Kesimpulan dan Saran │52

5.3 Saran

Dari hasil penelitian ini, saran yang dapat diberikan penulis untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut :

1. Memperbanyak sampel perusahaan agar hasil penelitian yang dihasilkan semakin valid.

2. Menambah periode perusahaan agar hasil penelitian yang dihasilkan semakin valid.

3. Menambah variabel yang ada, karena masih banyak variabel-variabel yang belum diteliti yang berkontribusi dalam mempengaruhi agresivitas pajak perusahaan.

(21)

53

DAFTAR PUSTAKA

Almilia, Luciana Spica dan Ikka Retrinasari. (2007). Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEJ. Proceeding Seminar Nasional. Universitas Trisakti. Jakarta.

Balakrishnan, K., Blouin, J., & Guay, W. (2011). Does Tax Aggressiveness Reduce Financial Reporting Transparency?. Available at SSRN 1792783.

Bradley, C.F. (1994). An Empirical Investigation of Factors Affecting Corporate Tax Compliance Behavior. University of Alabama, Culverhouse School of Accountancy (tidak dipublikasikan).

Brigham, Eugene F and Joel F.Houston, (2006). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, alih bahasa Ali Akbar Yulianto. Buku satu. Edisi sepuluh. Salemba Empat. Jakarta.

Brigham dan Houston, (2010). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.

Chen, S., Chen,X., Cheng, Q., dan Shevlin, T. (2010). Are Family Firms More Tax Aggressive Than Non-family Firms?. Journal of Financial Economics, 95, hal. 41-61.

Cooke, T. E. (1989). Disclosure in The Corporate Annual Report of Swedish Companies. Accounting and Business Research, 19, hal. 113-124.

Darminto, Dwi Prastowo dan Rifka Julianty. (2008). Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi, Edisi Kedua, Cetakan Kedua. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YPKN. Yogyakarta.

Desai M. A. & Dharmapala, D. (2006). Corporate tax avoidance and high-powered incentives. Journal of Financial Economics, 79, hal. 145-179.

Frank, M. M., Lynch, L. J., & Rego, S. O. (2009). Tax reporting aggressiveness and its relation to aggressive financial reporting. The Accounting Review, 84(2), hal.467-496.

Hadi, Sutrisno. (2000). Manajemen Keuangan. Edisi Satu. Ekonisia. Yogyakarta. Hanafi, M Mamduh dan Abdul Halim. (2003). Analisis Laporan Keuangan. UPP

AMP YKPN. Yogyakarta.

(22)

54

Hanlon, M., Mills, L. and Slemrod, J., (2007). “An empirical examination of

corporate tax noncompliance”, In A. Auerbach, J. Hines, & J. Slemrod (Eds.) Taxing corporate income in the 21st Century. Cambridge: Cambridge University Press: 171-218.

Harahap dan Sofyan Syafri. (2004). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

H. Greuning. (2005). Standar Pelaporan Keuangan Internasional : Pedoman Praktis. Salemba Empat. Jakarta.

Hidayanti, Alfiyani Nur. (2013). Pengaruh Antara Kepemilikan Keluarga dan Corporate Governance Terhadap Tindakan Pajak Agresif. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang.

Hlaing, Khin Phyo. (2012). Organizational Architecture of Multinationals and Tax Aggressiveness. University of Waterloo.

Husnan, Suad dan Enny pujiastuti. (2006). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. AM YKPN. Yogyakarta.

Imam Ghozali. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS19. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Jiménez, Carlos Eriel. (2008). Tax Aggressiveness, Tax Environment Changes, And Corporate Governance. University Of Florida.

Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo. Jakarta.

Keown, Martin, Petty, Scott. (2005). Manajemen Keuangan Prinsip-Prinsip dan Aplikasi. Pearson Education, Inc. Jakarta.

Krisnata, D.S. (2012). Likuiditas, Leverage, Manajemen laba, Komisaris Independen,terhadap Agresivitas Pajak Perusahaan. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 16 (2), hal. 67–177.

Lanis, R., & Richardson, G. (2012). Corporate social responsibility and tax aggressiveness: An empirical analysis. Journal of Accounting and Public Policy, 31(1), hal. 86-108.

Mahmud, Abdul Halim. (2003). Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Pertama. UPP STIE YKPN. Yogyakarta.

Mangoting, Yenni. (1999). Sebuah Pengantar sebagai Alternatif Meminimalkan Pajak. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 1(1) Mei, hal.43-53.

(23)

55

Michelle dan Megawati. (2005). Tingkat Pengembalian Investasi Dapat Diprediksi Melalui Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage. Kumpulan Jurnal Ekonomi_com.

Mustikasari, Elia. (2007). Kajian Empiris tentang Kepatuhan Wajib Pajak Badan di Perusahaan Industri Pengolahan di Surabaya. Simposium Nasional Akuntansi X, hal.1-42.

Nugroho, Agung Bhuono. (2005). Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. Andi. Yogyakarta.

Ozkan, A. (2001). Determinants of Capital Structure and Adjustment to Long-run Target, Evidence from UK Company Panel Data. Journal of Business Finance and Accounting, 28, hal. 175-199.

Riyanto, Bambang. (2001). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, edisi empat. Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada. Yogyakarta.

Sari, D.K., dan Martani, D. (2010) .Ownership Characteristics, Corporate Governance and Tax Aggressiveness. The 3rd International Accounting Conference & The 2nd Doctoral Colloquium. Bali.

Sartono, Agus R. (2000). Ringkasan Teori Manajemen Keuangan, Soal Penyelesaian, Edisi tiga. BPFE. Yogyakarta.

Sartono, Agus. (2002). Manajemen Keuangan : Aplikasi Dan Teori. BPFE. Yogyakarta.

Sawir, Agnes. (2013). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Setiawan, A. (2006). Dampak Penentuan Struktur Modal terhadap Permasalahan Moral Hazard pada Perusahaan di Indonesia Sebelum dan Selama Krisis Global. Jurnal Manajemen Indonesia, 4(1), hal. 44-63.

Siahaan, Fadjar O.P. (2005). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kepatuhan Tax Professional dalam Pelaporan Pajak Badan pada Perusahaan Industri Manufaktur di Surabaya. Program Pascasarjana Universitas Airlangga (tidak dipublikasikan).

Siegel Joel G. dan Jae K. Shim. (1999). Kamus Istilah Akuntansi. Elex Media Komputindo. Jakarta.

(24)

56

Soemahamidjaja, Soeparman. (1993). Pajak Berdasarkan Asas Gotong Royong. PT Refika Aditama. Bandung.

Suandy, Erly. (2011). Manajemen perpajakan.. Andi. Yogyakarta. Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.

Sunjoyo, dkk. (2012). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Alfabeta. Bandung.

Syamsudin, Lukman. (2001). Manajemen Keuangan Perusahaan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Syamsudin, Lukman. (2009). Manajemen Keuangan Perusahaan : Konsep Aplikasi Dalam Perencanaan, Pengawasan Dan Pengambilan Keputusan. Edisi Baru. Rajawali Pers. Jakarta.

Tania, Lucy (2014). Pengaruh Likuiditas, Manajemen Laba, Dan Corporate Governance Terhadap Agresivitas Pajak Perusahaan. Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang.

Timothy, Y.C.K. ( 2010). Effects of Corporate Governance on Tax Aggressiveness. An Honours Degree Project Submitted to the School of Business in PartialFulfilment of the Graduation Requirement for the Degree of Bachelor of Business Administration (Honours), Hong Kong Baptist University.

Tommy dan Maria. (2013). Pengaruh Return On Assets, Leverage, Corporate Governance, Ukuran Perusahaan Dan Kompensasi Rugi Fiskal Pada Tax Avoidance. Buletin Studi Ekonomi, 18(1), hal. 58-62.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan.

Wild, John J., K.R. Subramanyan, dan Robert E. Haley, (2005). Financial Statement

Analysis (Analisis Laporan Keuangan). Edisi Kedelapan, Buku Kedua, Alih

Gambar

TABEL 3.1      Definisi Operasional ...............................................................

Referensi

Dokumen terkait

Untuk FIDIC ditambahkan jangka waktu pemberitahuan oleh sebab lain dari pengguna jasa dan untuk UU perlu dijelaskan apa saja yang menjadi tanggung jawab pengguna

Terima kasih Pimpinan, saya berpendapat dari golkar ini bahwa DIM nomor 52 inikan terkait juga dengan DIM yang terdahulu DIM nomor 50 begitu pak jadikan runtut ini

Pada variabel kepuasan pelayanan yang masuk kuadran 1 berarti mempunyai arti bahwa responden mempunyai harapan yang tinggi terhadap pelayanan di bengkel resmi Honda namun

Tadika ABS Nasyrah telah mengaplikasikan interaksi tersebut dalam mendidik kanak-kanak contohnya berlemah-lembut, bermain dengan kanak-kanak, mengusap

(c) Cara yang terbaik dalam memastikan keselamatan pemasangan komputer adalah dengan meletakkan komputer di atas meja, cahaya yang mencukupi, menggunakan

Analisis usaha agroindustri sale pisang goreng yang diambil dalam penelitian ini adalah analisis biaya, pendapatan, penerimaan, R/C dan titik impas yang dihitung

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 11 Yogyakarta

Inkuiri dipilih sebagai basis pengembangan dari model, karena menurut Arends (2012) model pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran yang dikembangkan