• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Aromaterapi Lavender (Lavandula angustifolia) Terhadap Peningkatan Ambang Rasa Nyeri Pada Laki-laki Dewasa Muda.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Aromaterapi Lavender (Lavandula angustifolia) Terhadap Peningkatan Ambang Rasa Nyeri Pada Laki-laki Dewasa Muda."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER (Lavandula angustifolia) TERHADAP AMBANG RASA NYERI PADA LAKI-LAKI DEWASA

MUDA

Ricky Purnomo, 2016 ;

Pembimbing I : Decky Gunawan, dr., M.Kes, AIFO Pembimbing II : Rizna Tyrani, dr., M.Kes

Latar Belakang Nyeri merupakan sensasi tidak menyenangkan yang pasti pernah dialami semua orang. Masyarakat saat ini mencari terapi komplementer untuk nyeri, salah satunya dengan aromaterapi. Aromaterapi lavender memiliki komponen linalool dan linalyl acetate yang mungkin dapat mengurangi rasa nyeri.

Tujuan Penelitian Mengetahui efek aromaterapi lavender dalam meningkatkan ambang rasa nyeri pada laki-laki dewasa muda.

Metode Penelitian Metode eksperimental quasi dengan desain pre test dan post test dilakukan terhadap 30 orang laki-laki berusia 18-25 tahun. Subjek penelitian diminta menghirup secara dalam 6 tetes aromaterapi lavender pada kapas dengan mendekatkan 2 cm dari hidung selama 3 menit. Data yang diukur adalah ambang nyeri dengan dolorimeter sebelum dan sesudah menghirup aromaterapi. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05.

Hasil Rerata ambang rasa nyeri setelah menghirup aromaterapi minyak esensial lavender adalah sebesar 3,6933 (SD ± ,69713), lebih besar daripada sebelum menghirup aromaterapi minyak esensial lavender sebesar 3,0567 (SD ± ,70083), dengan perbedaan yang sangat bermakna (p=0,000).

Simpulan Aromaterapi lavender meningkatkan ambang rasa nyeri pada laki-laki dewasa muda.

(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF AROMATHERAPY LAVENDER (Lavandula angustifolia)

IN YOUNG MEN’S PAIN THRESHOLD

Ricky Purnomo, 2016;

Supervisor I : Decky Gunawan, dr., Kes, AIFO Supervisor II : Rizna Tyrani, dr., M.Kes

Background Pain is an unpleasant sensation which has experienced by everyone. People is now looking for complementary pain therapies such as aromatherapy. Lavender aromatherapy has components like linalool and linalyl acetate that might be efficacious for pain relief.

Objective To investigate the effect lavender aromatherapy in increasing the young mens pain threshold.

Methods Quasi experimental method with pre-test and post-test design

conducted on 30 men aged 18-25 years. The subjects inhaled deeply 6 drops of lavender aromatherapy on cotton by approaching 2 cm from the nose for 3 minutes. Data measured were the pain threshold by dolorimeter before and after inhaling aromatherapy. Data analysis used paired "t" test with α = 0.05.

Results The mean threshold of pain after inhaling lavender aromatherapy essential oil was 3.6933 (SD ± .69713), higher than before inhaling aromatherapy lavender essential oil of 30567 (SD ± .70083), with a highly significant difference (p = 0.000).

Conclusions Aromatherapy lavender increases young men pain threshold.

(3)

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA TULIS ILMIAH ... iv

PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1 Manfaat Akademis ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran ... 3

1.6 Hipotesis Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nyeri ... 6

2.1.1 Definisi ... 6

2.1.2 Jenis Nyeri ... 6

(4)

2.1.4.1 Traktus Neospinotalamikus ... 14

2.4.2 Sejarah Aromaterapi... 26

2.4.3 Agen-agen Kimia Minyak Esensial ... 28

2.4.4 Peran Minyak Esensial pada Tanaman ... 29

2.4.5 Cara Penggunaan Minyak Aromaterapi ... 30

2.5 Lavender ... 33

2.5.1 Taksonomi Lavender ... 33

2.5.2 Unsur-Unsur Minyak Lavender ... 33

2.5.3 Efek Samping Minyak Lavender ... 34

2.5.4 Kegunaan Minyak Lavender ... 35

2.5.5 Hubungan Aromaterapi Minyak Lavender terhadap Nyeri ... 37

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat, Bahan, dan Subjek Penelitian ... 38

(5)

3.3.4 Perhitungan Besar Sampel Penelitian ... 40

3.4 Prosedur Penelitian... 40

3.4.1 Persiapan Sebelum Penelitian ... 40

3.4.2 Persiapan Hari Pelaksanaan Tes ... 40

3.4.3 Prosedur Kerja ... 41

3.5 Analisis Data ... 41

3.5.1 Data yang Diukur ... 41

3.5.2 Hipotesis Statistik... 41

3.5.3 Kriteria Uji ... 42

3.6 Aspek Etik Penelitian ... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 43

4.2 Pembahasan ... 44

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 45

4.3.1 Hipotesis penelitian ... 45

4.3.2 Hal-Hal yang Mendukung ... 45

4.3.3 Hal-Hal yang Tidak Mendukung ... 45

4.3.4 Simpulan ... 45

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 46

5.2 Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 47

LAMPIRAN ... 49

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nyeri berdasarkan patofisiologi ... 8

Tabel 2.2 Karakteristik Nyeri ... 9

Tabel 2.3 Agen-agen kimia ... 29

Tabel 4.1 Rerata Ambang Nyeri Sebelum dan Sesudah Pemberian

Aromaterapi Lavender ... 43 Tabel 4.2 Hasil Uji “t” berpasangan... 43

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Jalur nyeri substansi P ... 11

Gambar 2.2 Pengiriman sinyal nyeri ke otak ... 13

Gambar 2.3 Jalur Analgesik ... 16

Gambar 2.4 Model pengaturan pintu... 18

Gambar 2.5 Dorsum Manus ... 23

Gambar 2.6 Perdarahan Manus ... 25

Gambar 2.7 Minyak Lavender ... 26

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 49

Lampiran 2 Inform Consent ... 50

Lampiran 3 Data Hasil Penelitian ... 51

Lampiran 4 Analisis Statistik ... 52

Lampiran 5 Uji Pendahuluan ... 53

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nyeri adalah mekanisme protektif untuk menimbulkan kesadaran terhadap

kenyataan bahwa sedang atau akan terjadi kerusakan jaringan (Sherwood, 2014).

Selain itu, nyeri merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak

menyenangkan terkait dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau yang

digambarkan dalam hal kerusakan tersebut (Merskey & Bogduk, 1994).

Pada kehidupan sehari-hari, rasa nyeri merupakan sensasi tidak menyenangkan

yang sering dialami semua orang. Nyeri dapat dikurangi dengan pemberian obat

analgetik yang sekarang mudah didapatkan. Akan tetapi, setiap obat pasti terdapat

efek samping yang dapat berdampak buruk pada tubuh. Penggunaan NSAID dapat

menimbulkan efek samping berupa perdarahan lambung, perdarahan dyskrasia,

dan kasus yang jarang seperti gagal ginjal (Kim et al., 2007).

Dengan adanya masalah tersebut, mulailah dilakukan banyak penelitian untuk

mencari alternatif terapi nyeri yang lain, salah satunya adalah aromaterapi. Bahan

aromaterapi berasal dari minyak esensial yang diekstrak dari bunga, daun, batang,

buah dan akar, serta suling dari resin (Ali et al., 2015). Aromaterapi saat ini sudah

sangat sering digunakan di kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh aromaterapi

yang sering digunakan adalah lavender. Lavender mempunyai berbagai macam

spesies yang masing-masingnya memiliki khas tersendiri. Salah satu spesies

lavender yang sering digunakan sebagai pengobatan adalah Lavandula

angustifolia dan Lavandula officianalis (Raisi et al., 2014).

Lavender memiliki berbagai macam fungsi yang sudah diteliti sebelumnya

seperti sifat analgetik, penyembuhan luka, antibakteri, antijamur, anti-kembung,

obat penenang dan efek antidepresan dan efektif untuk menyembuhkan luka bakar

(10)

sering disebut lavender ini memiliki komponen utama seperti linalool dan linalyl

acetate yang dapat menghambat nyeri (Koulivand et al., 2013).

Pada penelitian Kim (2007), 53 subjek penelitian laparoscopic adjustable

gastric banding (LAGB) terbagi menjadi 2 grup, grup plasebo (27 orang) dan grup lavender (26 orang). Dari hasil penelitian didapatkan grup lavender

membutuhkan penggunaan opioid lebih sedikit dibandingkan grup plasebo pada

post-operatif. Aromaterapi lavender dapat mengimbangi penggunaan opioid

sehingga dapat mengurangi penggunaan opioid pada periode pasca operasi (Kim

et al., 2007).

Aromaterapi lavender sudah banyak diteliti dapat untuk mengurangi nyeri,

namun belum dilakukan penelitian lanjutan mengenai kuantitatif nyeri tekan,

sehingga berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti hendak melakukan

pengukuran nyeri menggunakan dolorimeter untuk melengkapi data ilmiah dan

diharapkan dengan aromaterapi lavender dapat meningkatkan ambang rasa nyeri.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, identifikasi masalah penelitian ini adalah

apakah aromaterapi lavender meningkatkan ambang rasa nyeri.

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Maksud penelitian ini adalah mencari terapi komplementer untuk mengatasi

nyeri dengan aromaterapi lavender.

1.3.2 Tujuan

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek aromaterapi lavender dalam

(11)

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Dari hasil penelitian diharapkan dapat menambah wawasan di bidang

farmakologi mengenai manfaat aromaterapi lavender dapat meningkatkan ambang

rasa nyeri.

1.4.2 Manfaat Praktis

Dari hasil penelitian diharapkan dapat menginformasikan kepada masyarakat

mengenai manfaat aromaterapi lavender sebagai terapi komplemen rasa nyeri.

1.5 Kerangka Pemikiran

Rasa nyeri merupakan rangsangan yang dapat ditemukan di setiap jaringan

dalam tubuh. Nyeri ini disalurkan melalui sistem saraf. Nyeri ada 3 macam yaitu

nyeri fisiologis merupakan pemberitahu individu akan adanya rangsangan yang

dapat membahayakan, nyeri nosiseptif didefinisikan sebagai persepsi berbahaya

yang dihasilkan dari kerusakan sel, dan nyeri neuropatik merupakan rasa sakit

yang disebabkan oleh lesi atau penyakit sistem saraf somatosensori.

Umumnya deskripsi nyeri biasanya meliputi empat proses diawali dengan

transduksi dengan mengubah energi menjadi energi listrik (impuls saraf).

Kemudian impuls tersebut akan ditransmisikan menuju otak. Di otak, terjadi

proses persepsi dimana sinyal akan diubah menjadi nyeri. Dalam seluruh proses

ini, terdapat proses modulasi yang akan mengatur sinyal yang masuk ke otak

(National Pharmaceutical Council, 2001).

Komponen utama lavender (Lavandula angustifolia) adalah linalyl acetate,

linalool, lavandulol, 1,8-cineole, lavandulyl acetate, dan camphor (Koulivand,

(12)

mukus yang menutupi silia. Odoran tersebut akan berikatan dengan protein-G di

membran setiap silia dan mengaktivasi adenilat siklase sehingga terbentuk cAMP

(Guyton dan Hall, 2014).

Pembentukan cAMP ini akan membuka kanal Na+ sehingga ion natrium mengalir melewati membran ke dalam sitoplasma sel reseptor. Ion natrium akan

meningkatkan potensial listrik sehingga merangsang nervus olfaktorius dan

menghantarkan potensial aksi ke sistem saraf pusat melalui nervus olfaktorius.

Potensial listrik berupa impuls ini akan diteruskan ke bulbus Olfaktorius dan

traktus Olfaktorius (Sherwood, 2014).

Odoran berupa linalool dan linalyl acetate akan menempel pada silia

olfaktorius. Selanjutnya akan berikatan dengan protein reseptor di membran setiap

silium. Protein tersebut akan saling berpasangan untuk membentuk protein G.

Pada perangsangan protein reseptor, subunit alfa akan memecahkan diri dari

protein G dan segera mengaktivasi adenilat siklase. Kemudian mengubah banyak

molekul adenilat trifosfat intrasel menjadi adenilat monofosfat siklik (cAMP).

Selanjutnya, cAMP akan mengaktivasi protein membran lainnya yaitu gerbang

kanal ion natrium. Sejumlah natrium akan melewati membran ke dalam

sitoplasma sel reseptor. Ion natrium akan meningkatkan potensial listrik ke arah

positif di sisi dalam membran sel, sehingga merangsang neuron olfaktorius dan

menghantarkan potensial aksi ke sistem saraf pusat melalui nervus olfaktorius

(Guyton dan Hall, 2014).

Odoran akan diteruskan menuju ke sistem limbik yang berfungsi untuk

menerima dan merespon memori, kesenangan, dan emosi di dalam otak.

Amygdala memainkan peranan penting dalam menyimpan trauma emosional dan

odoran memicu efek yang sangat besar. Odoran memicu sitem limbik untuk

melepaskan brain-effecting chemicals yang dikenal sebagai neurotransmiter

seperti serotonin, endorfin, enkefalin dan dopamin (Guyton dan Hall, 2014).

Lavender memiliki kandungan utama salah satunya berupa linalool. Linalool

menghasilkan efek antinosiseptif melalui interaksi dengan reseptor opioid,

muskarinik M2 atau adenosine reseptor A1, dan sintesis nitrit oxide (NO)

(13)

(bahan mirip morfin) seperti enkefalin, norepinephrine (NE), dan γ-aminobutyric

acid (GABA) (Vadivelu et al., 2009).

Enkefalin dan serotonin merupakan zat penting yang terlibat dalam sistem

nyeri. Enkefalin akan berinteraksi dengan linalool dan linalyl acetate sehingga

menghasilkan efek antinosiseptif. Enkefalin dapat menimbulkan hambatan

prasinaptik maupun pascasinaptik pada serat-serat nyeri tipe C dan tipe Aδ yang

bersinaps di kornu dorsalis. Jadi enkefalin yang disekresikan oleh serotonin ini ini

dapat memblok sinyal nyeri di medula spinalis (Guyton dan Hall, 2014).

Jadi berdasarkan uraian di atas, lavender dapat menghambat rangsang nyeri

dengan cara memengaruhi proses modulasi penghantaran rangsang nyeri.

1.6 Hipotesis

Aromaterapi Lavender meningkatkan ambang rasa nyeri pada laki-laki dewasa

(14)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Aromaterapi Lavender meningkatkan ambang rasa nyeri pada laki-laki dewasa

muda.

5.2 Saran

 Aromaterapi lavender dapat digunakan sebagai terapi tambahan untuk mengurangi nyeri.

 Perlu dilakukan penelitian lanjut mengenai dosis efektif minyak lavender untuk mengurangi nyeri.

Dapat mengganti metode pengukuran nyeri yang lain, misalnya Percutaneous

electrical nerve stimulation (PENS) atau McGill Pain Questionnaire (MPQ).

(15)

PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER (Lavandula

angustifolia) TERHADAP PENINGKATAN AMBANG

RASA NYERI PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

RICKY PURNOMO

1310065

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(16)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat

dan karunia-Nya penulis berhasil menyelesaikan dengan baik dan tepat waktu

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Pengaruh Aromaterapi Lavender (Lavandula

angustifolia) terhadap ambang rasa nyeri pada Laki-Laki Dewasa Muda”. Karya

Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat akademik untuk memperoleh

gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha

Bandung.

Karya Tulis Ilmiah ini berhasil tersusun dengan baik berkat bantuan, dukungan

secara moral maupun materiil, bimbingan, dan saran-saran dari berbagai pihak,

maka penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Decky Gunawan, dr., M.Kes, AIFO selaku pembimbing pertama yang

selalu bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, serta dengan sabar

telah membimbing, memberi dukungan, perhatian, saran, nasihat, solusi

permasalahan, dan bantuan ilmu pengetahuan kepada penulis selama

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

2. Rizna Tyrani, dr., M.Kes selaku pembimbing kedua yang selalu bersedia

meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, serta dengan sabar telah

membimbing, memberi dukungan, perhatian, saran, nasihat, solusi

permasalahan, dan bantuan ilmu pengetahuan kepadaa penulis selama

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Stella Tinia, dr., M.Kes selaku kepala bagian Laboratorium Faal

Universitas Kristen Maranatha yang mengizinkan penulis untuk

melakukan penelitian sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan.

4. Keluarga penulis ; Budi Purnomo (papa), Tenny Liliana (mama), Cicilia

Dewi Purnomo (adik) dan Fernaldi Purnomo (adik) yang selalu

mendoakan, mendukung, memberi semangat serta bantuan moral dan

materiil kepada penulis.

5. Sahabat–sahabat penulis, Fannisa Salma, Geby Khomaro, Hanifan

(17)

Nanda Pratama, Fenny Santoso, Lusen Handoko Putra, Malvin Owen

Hardicar, Muhammad Gumelar Arafah yang selalu memberikan dukungan

dan motivasi kepada penulis dalam penyusunan karya Tulis Ilmiah ini.

6. Teman teman seperjuangan dalam keluarga besar ‘ANTIDOTE’ yang turut

memberikan dukungan dan motivasi dalam penyusunan Karya Tulis

Ilmiah ini.

7. Kepada pihak – pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang

secara langsung maupun tidak langsung turut memberikan dorongan dan

semangat maupun bantuan kepada penulis dalam penyusunan Karya Tulis

Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih memiliki banyak kekurangan

sehingga Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Penulis berharap karya tulis ini dapat berguna masyarakat Indonesia terutama

bagi perkembangan ilmu kedokteran di kemudian hari.

Bandung, November 2016

Ricky Purnomo

(18)

Daftar Pustaka

AIA. 2016. Moving Aromatherapy forward with vision and action. Retrieved September 23, 2016, from https://www.alliance-aromatherapists.org/ aromatherapy/brief-history-of-aromatherapy/.

Ali, B., Al-Wabel, N. A., Shams, S., Ahamad, A., Khan, S. A., & Anwar, F. 2015. Essential oils used in aromatherapy: A systemic review. Asian Pacific

Journal of Tropical Biomedicine, 5(8), 601–611.

Aprillia, Y. 2014. Keajaiban Lavender Esensial Oil Young Living. Retrieved Oktober 4, 2016, from http://www.bidankita.com/wp-content/uploads/2014/ 11/ lavender.jpg.

ASPCA. 2016. Toxic and Non-Toxic Plants. Retrieved September 27, 2016, http://www.aspca.org/pet-care/animal-poison-control/toxic-and-non-toxic-plants/lavender.

Axe, J. 2014. 7 Lavender oil benefits for healing. Retrieved September 23, 2016, from https://draxe.com/lavender-oil-benefits/#mobile-menu.

National Pharmaceutical Council. 2001. Pain: Current Understanding of

Assessment, Management, and Treatments.

Centre, S. M., & Aviv, T. 2007. The Journey to Pain Relief : a Hands-on Guide to

Breakthroughs in Pain Treatment. 1 ed. Canada : Hunter House Inc.

Coleman, D. 2015. Aromatherapy : A Satori Institute introduction.

Ganong, W. F. 2003. Review of Medical Physiology. 21 ed. s.l.:Lange.

Ghods, A. A., Abforosh, N. H., Ghorbani, R., & Asgari, M. R. 2015. The effect of topical application of lavender essential oil on the intensity of pain caused by the insertion of dialysis needles in hemodialysis patients: A randomized clinical trial. Complementary Therapies in Medicine, 23(3), 325–330.

Guyton, C. A. & Hall, J. E. 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 12 ed. paclitaxel-induced acute pain in mice. Biomedical Research, 33(3), 175–181. doi:10.2220/biomedres.33.175

Kim, J. T., Ren, C. J., Fielding, G. a., Pitti, A., Kasumi, T., Wajda, M., … Bekker, A. 2007. Treatment with lavender aromatherapy in the post-anesthesia care unit reduces opioid requirements of morbidly obese patients undergoing laparoscopic adjustable gastric banding. Obesity Surgery, 17(7), 920–925. Koulivand, P. H., Khaleghi Ghadiri, M., & Gorji, A. 2013. Lavender and the

nervous system. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine :

eCAM, 2013, 681304.

Lewith GT, G. A. 2005. A single-blinded, randomized pilot study evaluating the aroma of Lavandula augustifolia as a treatment for mild insomnia. Journal of

(19)

Loos, B. C. 2016. The Only Book of Essential Oils that You ’ ll Ever Need. Lyon, K. F. 1988. Essential oils. Journal of Veterinary Dentistry, 5(4), 19–20. Lyth, G. 2003. Quinessence Aromatherapy. Retrieved September 23, 2016, from

http://www.quinessence.com/history-of-aromatherapy.

Medoc. 2007. TSA-II Neurosendory Analyzer. Retrieved Oktober 9, 2016, from http://medoc-web.com/products/tsa-ii/.

Merskey, H., & Bogduk, N. 1994. IASP Task Force on Taxonomy Part III: Pain Terms, A Current List with Definitions and Notes on Usage. IASP Task

Force on Taxonomy, 209–214.

Organic Facts. 2011. Health Benefits of Lavender Essential Oil. Retrieved September 23, 2016, from https://www.organicfacts.net/health-benefits/essential-oils/health-benefits-of-lavender-essential-oil.html.

Parhizgar, S., Ekhtiari, H., & Setting, E. 2010. A Review on Experimental Assessments of Pain Threshold in Healthy Human Subjects, 1(4), 61–66. Park, G., Kim, C. W., Park, S. B., Kim, M. J., & Jang, S. H. 2011. Reliability and

usefulness of the pressure pain threshold measurement in patients with myofascial pain. Annals of Rehabilitation Medicine, 35(3), 412–7. https://doi.org/10.5535/arm.2011.35.3.412.

Paulsen, F., & Waschke, J. 2010. Sobotta: Atlas Anatomi Manusia. 23 ed. Jakarta: EGC.

Pradipta, Kevin J. 2008. Pengaruh Minyak Lavender (Lavandula angustifolia)

terhadap rasa nyeri. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Raisi Dehkordi, Z., Hosseini Baharanchi, F. S., & Bekhradi, R. 2014. Effect of lavender inhalation on the symptoms of primary dysmenorrhea and the amount of menstrual bleeding: A randomized clinical trial. Complementary

Therapies in Medicine, 22(2), 212–9.

Sasannejad P, S. M. 2012. Lavender essential oil in the treatment of migraine headache: a placebo-controlled clinical trial. Eropean Journal of Neurology , 288-91.

Sherwood, L. 2014. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. 8th ed. Jakarta: EGC. Silverthron, D. U. 2013. Fisiologi Manusia : Sebuah Pendekatan TerintegrasiI.

6th ed. Jakarta: EGC.

USDA, NRCS. 2016. The PLANTS Database (http://plants.usda.gov, 27 August 2016). National Plant Data Team, Greensboro, NC 27401-4901 USA.

Vadivelu, N., Whitney, C. J., Sinatra, R. S. 2009. Acute Pain Management. New York : Cambridge University Press.

Verma, R. A. M. S., Rahman, L. U., & Chanotiya, C. S. 2010. Essential oil composition of Lavandula angustifolia Mill ., 75(3), 343–348. http://doi.org/10.2298/JSC090616015V.

Welchek, C.M., Mastrangelo, L., Martinez, R., Sinatra, R. S. 2009. Acute Pain

Management. New York : Cambridge University Press.

Wibowo, D. S., & Paryana, W. 2009. Anatomi Tubuh Manusia. Indonesia:. Elsevier Pte Ltd.

Gambar

Tabel 4.2 Hasil Uji “t” berpasangan...................................................................
Gambar 2.1 Jalur nyeri substansi P ....................................................................

Referensi

Dokumen terkait

• U tuk e guji da e ga alisis pengaruh dari CPE ( Consumer Perceived Ethicality ) yang berasal dari merek pada level perusahaan terhadap loyalitas merek produk ( Product

Pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar siklus II, pengamatan/observasi sama halnya denga pengamatan yang dilakukan di siklus I. Adapun pengamatan yang dilakukan

Buck lived a happy, comfortable life just until Manu el, the Judge Miller’s gardener kidnapped and sold him to Perrault and Francois that later used Buck as a sled dog

Dari tiga tindakan yang dilaksanakan menunjukan adanya peningkatan motivasi siswa yang semakin meningkat, dilihat dari antusiasme siswa dalam memperhatikan

Kasmir, Manajemen Perbankan (Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada 2007) h.123.. dan importir saja, akan tetapi termasuk di dalamnya bank devisa yang melakukan transaksi

Redi Sofiadi2013 عف ةيلا يف لبماركس ةينقت تسا ي باع تادرفم ةغللا ةيبرعلا ( ةسارد هبش ةيبيرجت ىلع ذيمات لصفلا عباسلا ةسردملا يف ةيوناثلا ةيماسإا ةلماكتملا

Setelah ditrendline dengan menggunakan fasilitas di Microsoft excel, dari Gambar 4.4, Gambar 4.5 dan Gambar 4.6 untuk grafik hubungan kadar air dengan waktu

Fakta berbicara bahwa tidak semua orang Arab adalah Muslim dari mulai masa kehidupan nabi Muhammad saw sampai