• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERKEMBANGAN PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH

TAPANULI SELATAN

Oleh :

Nelly Sartika Simamora NIM 3102121010

Program Studi Pendidikan Sejarah

SKRIPSI Diajukan Untuk

Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

Nelly Sartika Simamora, Nim : 3102121010, “Perkembangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan. (Pembimbing : Drs. Ponirin, M.Si). Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah Program Studi S1, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. 2014.

(6)

ii KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas

segala kasih dan penyertaan-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada

saya sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai

dengan waktu yang direncanakan. Skripsi berjudul “Perkembangan Pimpinan

Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan”.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

pendidikan di Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas

Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat

kekurangan-kekurangan, karena kita sebagai manusia memiliki keterbatasan dan

tidak pernah luput dari kekhilapan. Dengan adanya kekurangan-kekurangan dari

skripsi ini penulis mohon maaf.

Di dalam penyelesaian skripsi ini, tidaklah mudah bagaikan membalikkan

telapak tangan, tetapi banyak kendala dan tantangan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan skripsi ini. Dan banyak pihak-pihak yang terlibat dalam

penyelesaian skripsi, yang memberikan bantuan dan bimbingan kepada penulis.

Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta

para stafnya.

2. Bapak Dr. H. Restu, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial beserta stafnya.

3. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah

(7)

iii 4. Ibu Dra. Hafnita SD Lubis, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Sejarah.

5. Ibu Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang

telah memberikan masukan, saran dan nasehat kepada penulis sejak awal

perkuliahan saampai penulis menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Ponirin, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak memberikan masukan dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

7. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Pd selaku Dosen Penguji yang memberikan

masukan dan saran kepada penulis.

8. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Sejarah beserta stafnya yang

telah memberikan ilmu kepada penulis dari awal perkuliahan sampai

penyelesaian skripsi ini.

9. Yang sangat saya sayangi dan saya cintai Kedua orang tua saya Bapak Johan

Simamora dan ibuku Duma Sari Sihombing, yang merupakan motivator

terbesar dalam hidup penulis untuk menyelesaikan studi di universitas negeri

medan, terimakasih untuk kasih sayang, doa, dukungan moril, terutama

dukungan materi yang telah kalian berikan kepada penulis. Kasih kalian tak

terhingga sepanjang masa. Terimakasih

10.Yang saya sayangi dan kasihi kakak serta adik-adik saya Diana Yanti

Simamora, Erfina Yanti Simamora, M.Si, Darwin Haholongan Simamora, Sari

Depi Simamora, Hema Putri Simamora, Ali Sahrul Simamora, Muhammad

(8)

iv 11.Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

12.Buat sahabat saya yang saya sayangi Kiki Susanti, Monatia Sari, Ika Safitri,

Julianita Tanjung, Ferdiana Arifah, Ayu Irma Putri, Rasyid Habibi, Mukhrizal,

Nur Rahmatika Ginting. Terimakasih buat semua dukungannya dan bantuan

dalam penyelesaikan skripsi ini.

13.Teman-teman PPL saya di SMA Negeri 1 Selesai yaitu : Siti Sarah, Lena

Banjarnahor, Dini Astri Suci, Mustika, Ifwanul Hakim, Cosmas Ginting,

Herlin.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pembaca. Segala kekurangan yang ada dalam skripsi ini penulis mohon maaf.

Penulis, Agustus 2014

(9)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaaat Penelitian ... 9

BAB II : KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Konseptual ... 10

B. Kerangka Berpikir ... 15

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 16

(10)

vi

C. Sumber Data ... 17

D. Teknik Pengumpulan Data ... 18

E. Teknik Analisa Data ... 19

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 20

1. Sejarah Singkat Kabupaten Tapanuli Selatan ... 20

2. Keadaan Geografi dan Iklim ... 28

3. Komposisi Penduduk ... 29

B. Sejarah Berdirinya Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan ... 36

C. Perkembangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan ... 44

a. Peiode 1985-1990 ... 45

b. Periode 1991-1995 ... 59

c. Periode 1995-2000 ... 66

d. Periode 2000-2005 ... 75

e. Periode 2005-2010 ... 82

f. Periode 2010-2015 ... 89

D. Dampak Perkembangan Pimpinan Daerah Tapanuli Selatan ... 92

BAB V : KESIMPULAN A. Kesimpulan ... 97

B. Saran ... 98

(11)

vii LAMPIRAN

 Gambar Informan ... 100

 Pedoman Wawancara ... 101

 Daftar Informan ... 102

 Struktur Organisasi ... 103

 Peta ... 104

 Dokumentasi ... 105

 Sejarah Ringkas Muhammadiyah Daerah Tapanuli Selatan

 Laporan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tapanuli Selatan Periode

1985-1990

 Laporan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tapanuli Selatan Periode

1991-1995

 Laporan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tapanuli Selatan Periode

1995-2000

 Laporan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tapanuli Selatan Periode

2000-2005

 Laporan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tapanuli Selatan Periode

(12)

viii DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Bupati dan Wakil Bupati TapanuliSelatan Periode ke Periode

... 27

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 30

Tabel 4.3 Komposisi Penduduk Menurut Agama ... 32

Tabel 4.4 Jumlah Sekolah Di Kabupaten Tapanuli Selatan ... 35

Tabel 4.5 Cabang Muhammadiyah di Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan ... 41

Tabel 4.6 Susunan Formasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan Periode 1966... 43

Tabel 4.7 Cabang-Cabang Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 1966 ... 44

Tabel 4.8 Formasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan periode 1985-199 ... 48

Tabel 4.9 Gambaran Sekolah Dasar (SD) Yang Masih Berjalan Sampai Periode Ini ... 53

Tabel 4.10 Nomor dan Tanggal Pendirian Cabang Periode 1985-1990 . 57 Tabel 4.11 Susunan Personalia Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan Periode 1991-1995 ... 60

(13)

ix Tabel 4.13 Daftar Cabang Muhammadiyah Se Daerah Kabupaten Tapanuli

Selatan Periode 1991-1995 ... 63

Tabel 4.14 Data Perguruan Muhammadiyah Tapanuli Selatan Periode 1991-1998

... 64

Tabel 4.15 Susunan Personalia Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten

Tapanuli Selatan Periode 1995-2000 ... 67

Tabel 4.16 Susunan Personalia Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten

Tapanuli Selatan Periode 1995-2000 Setelah Muktamar Muhammadiyah ke-44

... 70

Tabel 4.17 Daftar Nama Ranting dan Cabang Muhammadiyah Se-Daerah

Tapanuli Selatan Periode 1995-2000 ... 71

Tabel 4.18 Susunan Personalia Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten

Tapanuli Selatan Periode 2000-2005 ... 77

Tabel 4.19 Perkembangan Organisasi dan Amal Usaha Muhammadiyah Tapanuli

Selatan Periode 2000-2005 ... 80

Tabel 4.20 Susunan Personalia Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten

Tapanuli Selatan Periode 2005-2010 ... 83

Tabel 4.21Data Cabang dan Ranting Muhammadiyah Periode 2005-2010 Setelah

Pemekaran ... 87

Tabel 4.22 Susunan Personalia Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten

(14)

x DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Pamplet Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tapanuli Selatan

... 105

Gambar 2 : Gedung Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tapanuli Selatan ... 105

Gambar 3 : Depan Kantor PDM Tapsel ... 106

Gambar 4 : Visi dan Misi Muhammadiyah di pajang di Kantor PDM Tapsel ... 106

Gambar 5 : Keadaan Perpustakaan di Kantor PDM Tapsel (Tempat Penyimpanan Arsip/Rak buku) ... 107

Gambar 6 : Keadaan Kantor PDM Tapsel ... 107

Gambar 7 : Struktur Kepemimpinan PDM Tapsel ... 108

Gambar 8 : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS)... 108

Gambar 9 : Gedung perkuliahan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan ... 109

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia.

Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW. sehingga

Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut

Nabi Muhammad SAW.

Muhammadiyah didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan pada tanggal 8

Dzulhijjah 1330 Hijriah bertepatan dengan tanggal 18 November 1912 di kota

Yogyakarta. Muhammadiyah dikenal dengan organisasi pembaruan pemikiran

islam di Indonesia, mengusahakann umat islam kembali kepada Al-Qur’an dan

Sunnah, dan bergerak di berbagai kehidupan umat.(Sudarno, 2009:29)

Tujuan utama Muhammadiyah adalah mengembalikan seluruh

penyimpangan yang terjadi dalam proses dakwah. Penyimpangan ini sering

menyebabkan ajaran Islam bercampur-baur dengan kebiasaan di daerah tertentu

dengan alasan adaptasi.

Gerakan Muhammadiyah berciri semangat membangun tata sosial dan

pendidikan masyarakat yang lebih maju dan terdidik (ini dibuktikan dengan

jumlah lembaga pendidikan yang dimiliki Muhammadiyah yang berjumlah

ribuan). Menampilkan ajaran Islam bukan sekadar agama yang bersifat pribadi

(16)

2 dalam segala aspeknya. Akan tetapi, ia juga menampilkan kecenderungan untuk

melakukan perbuatan yang ekstrem.

Dalam pembentukannya, menurut Weinata (1995:51) K.H Ahmad Dahlan

juga terinspirasi dengan Surat Ali Imran ayat 104, yang terjemahannya berbunyi:

“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada

kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar;

merekalah orang-orang yang beruntung”.

Ayat tersebut, menurut para tokoh Muhammadiyah, mengandung isyarat

untuk bergeraknya umat dalam menjalankan dakwah Islam secara teorganisasi,

umat yang bergerak, yang juga mengandung penegasan tentang hidup

berorganisasi. Maka dalam butir ke-7 Muqaddimah Anggaran Dasar

Muhammadiyah dinyatakan, melancarkan amal-usaha dan perjuangan dengan

ketertiban organisasi, yang mengandung makna pentingnya organisasi sebagai alat

gerakan yang niscaya. Sebagai dampak positif dari organisasi ini, kini telah

banyak berdiri rumah sakit, panti asuhan, dan tempat pendidikan di seluruh

Indonesia.

Pada awalnya perserikatan ini berkembang diwilayah pulau jawa saja,

namun dalam waktu cepat dapat menyebar keseluruh Indonesia. Pada masa

kepemimpinan K.H. Ahmad Dahlan, pengaruh Muhammadiyah terbatas di

wilayah Yogjakarta, Surakarta, Pekalongan, dan Pekajangan, daerah pekalongan

(17)

3 Sumatera Barat, dan dari daerah inilah kemudian bergerak ke seluruh Sumatera,

Sulawesi, dan Kalimantan. Pada tahun 1938, Muhammadiyah telah tersebar ke

seluruh Indonesia, perserikatan ini menjadi organisasi Islam yang besar dan

berpengaruh dalam pemerintahan Republik Indonesia.

Dalam periode kedua pada masa K.H. Ibrahim (1923-1933),

Muhammadiyah melintasi pulau Jawa ke Sumatera, tepatnya pada bulan Juni

1926 berdirilah Muhammadiyah Daerah Minangkabau di Padang Panjang

(Sumatera Barat).

Muhammadiyah berdiri di Sumatera Timur adalah tanggal 1 juli 1928,

namun kegiatan propaganda (dakwah) gerakan muhammadiyah sudah dimulai

sejak 25 Nopember 1927 di Jalan Nagapatan Kampung Keling Medan (sampai

kini rumah itu masih ada, tetapi nampaknya dalam penguasaan orang lain).

Didirikan oleh perantau-perantau dari Minangkabau,Jawa dan Mandailing, mereka

dulu dikampung halamannya sudah menerima paham gerakan pembaharuan

Islam, disebut Muhammadiyah. Terutama di Minangkabau yang sudah berdiri

Muhammadiyah sejak tahun 1926 di Padang Panjang dan perantau Jawa

Yogyakarta sudah berdiri Muhammadiyah sejak 18 Nopember 1912. Walaupun

mereka bukan kategori mubaligh yang terampil dan sengaja dikirim, tetapi mereka

simpatisan Muhammadiyah yang tersentuh hatinya dengan gerakan

Muhammadiyah di Medan. Kemudian pada tanggal 20 Agustus 1930 berdirilah

Muhammadiyah di Sibolga dengan dipelopori oleh A.A Mun’im, Marah Kamin,

Gudang Sitompul, M. Saleh Thaib, Muhammad Panggabean, M. Thahir Rimin,

(18)

4 Tapanuli dan Sumatera Timur merupakan dua daerah administrasi

pemerintahan sejak zaman Belanda sampai masa kemerdekaan . Hal ini disebut

dengan residenansi yang dikepalai oleh seorang residen. Bekas Residen tersebut

masih dapat dilihat pada administrasi Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK)

kendaraan bermotor, seperti A = Keresidenan Banten, B = Keresidenan Jakarta,

AB = Keresidenan Yogyakarta, BL = Keresidenan Aceh, BK = Keresidenan

Sumatera Timur, BB = Keresidenan Tapanuli termasuk Nias, BA = Keresidenan

Sumatera Barat.

Pada tiap daerah keresidenan itu, Hoofd Bestur (PP. Muhammadiyah)

membentuk satuan organisasi, waktu itu disebut Konsul Muhammadiyah, seperti

Konsul Muhammadiyah Sumatera Timur yang dipimpin Hamka dan Konsul

Muhammadiyah Tapanuli dipimpin HA Mun'in dll. Untuk mengkoordinir

kegiatan Konsul Muhammadiyah dalam satu daerah provinsi, maka Pimpinan

Pusat Muhammadiyah membentuk perwakilan pimpinan pusat, untuk Sumatera

Utara dibentuk perwakilan pimpinan Pusat Muhammadiyah yang diketuai oleh

Buya Bustami Ibrahim bertugas mengkoordinir Konsul Muhammadiyah Sumatera

Timur dan Konsul Muhammadiyah Tapanuli.

Pada awal bulan Oktober 1930 diadakan openbare vergadering propaganda

Muhammadiyah di Padangsidimpuan dengan mendatangkan seorang pembicara

khusus dari Bukittinggi (Abd. Malik Shiddik), pada saat itu berdirilah

(19)

5 Usman Siregar(berdasarkan surat keputusan Pengurus Besar Muhammadiyah

no.470 tanggal 26 April 1934, terhitung mulai tanggal 8 Muharram 1353 H atau

bertepatan dengan tanggal 22 April 1934 M). Demikian juga di daerah Sipirok

yang diawali dengan openbare Vergadering Propaganda Muhammadiyah pada

tanggal 16 Oktober 1930, dalam openbare tersebut hadir Abdul Malik Shiddik

dari Bukittinggi dan juga mendatangkan M. Shaleh dari Aek Habil. H.M Sultoni

(diangkat sebagai ketua pertama sambil menunggu pelaksanaan congres) beliau

menyerahkan tanahnya di depan sekolah Gouverment untuk dijadikan sekolah

Muhammadiyah dan pada tanggal 4 Oktober 1931 diresmikan sekolah

Muhammadiyah tersebut. Surat Keputusan Pengurus Besar Muhammadiyah

no.478 tanggal 13 Juni 1934 M menetapkan H.M. Zainuddin sebagai ketua

Muhammadiyah Sipirok (merupakan daerah Kabupaten Tapanuli Selatan).

Pada muktamar Muhammadiyah ke-34 tahun 1959 di Jogjakarta,

ditetapkan perwakilan pimpinan pusat Muhammadiyah di provinsi diganti dengan

Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, yang tugasnya tetap mengkoordinir Konsul

Muhammadiyah gaya lama. Dan pada muktamar Muhammadiyah ke-36 tahun

1965 di Bandung, menetapkan struktur organisasi Muhammadiyah dengan

mempedomani daerah administrasi pemerintahan RI dengan susunan sebagai

berikut:

1. Cabang merupakan satuan anggota yang terbagi atas ranting-ranting.

2. Daerah ialah satuan cabang dalam daerah tingkat II (Kabupaten/Kodya),

(20)

6 Pimpinan daerah Muhammadiyah Tapanuli Selatan berada di Jalan S.

Parman No. 16 Samp. SMU Muhammadiyah II, Padangsidimpuan. Adapaun

cabang Muhammadiyah di Kabupaten Tapanuli Selatan adalah sebagai berikut :

1. PC Muhammadiyah Sigalangan : Jl. Mandailing (Mesjid Taqwa

Muhammadiyah) Kec. Batang

Angkola.

2. PC Muhammadiyah Simatorkis : Jl. Sibolga Desa Simatorkis Kec.

Angkola Barat (SD Muhammadiyah)

Simatorkis – 22736.

3. PC Muhammadiyah Batangtoru : Jl. Melati (Mesjid Taqwa

Muhammadiyah Pasar Batangtoru)

Batangtoru – 22738.

4. PC Muhammadiyah Sipirok : Jl. Merdeka No. 95 Pasar Sipirok

Sipirok – 22742. Feks. 0634.41358

5. PC Muhammadiyah Parsorminan : Jl. Padangsidimpuan - Sipirok (SD

Muhammadiyah Parsorminan)

Parsorminan.

6. PC Muhammadiyah Hutatonga : Jl. Mandailing (Mesjid Taqwa

Muhammadiyah) Kec. Batang

(21)

7 7. PC Muhammadiyah Tanotombangan : Jl. Mandailing Kec. Sayur Matinggi

(SD Muhammadiyah

Sihaborgoan)Sayur Matinggi-22774.

8. PC Muhammadiyah P. Sidimpuan Timur : Jl. Padangsidimpuan –

Gunung Tua Desa Pargarutan

Sampean Kec. Angkola Timur.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti merasa tertarik

untuk melakukan penelitian mengenai “Perkembangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi identifikasi

masalah adalah:

1. Latar belakang berdirinya Organisasi Muhammadiyah

2. Pengaruh Organisasi Muhammadiyah

3. Sejarah berdirinya Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli

Selatan

4. Perkembangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli

(22)

8 C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah maka yang menjadi batasan masalah

adalah “Perkembangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten

Tapanuli Selatan”

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sejarah berdirinya Pimpinan Daerah Muhammadiyah

Kabupaten Tapanuli Selatan?

2. Bagaimana Perkembangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten

Tapanuli Selatan?

3. Dampak Perkembangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten

Tapanuli Selatan?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Sejarah berdirinya Pimpinan Daerah Muhammadiyah

Kabupaten Tapanuli Selatan.

2. Untuk mengetahui Perkembangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah

(23)

9 F. Manfaat penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Sebagai penambah wawasan pengetahuan bagi peneliti dan pembaca

mengenai perkembangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten

Tapanuli Selatan.

2. Memberikaan pengalaman dan wawasan kepada peneliti dalam penulisan

karya ilmiah.

3. Sebagai penambah informasi kepada peneliti selanjutnya.

4. untuk menambah khasanah kepustakaan ilmiah UNIMED khususnya

Fakultas Ilmu Soaial, Pendidikan Sejarah.

5. Sebagai bahan pengetahuan dan kemampuan bagi peneliti dalam

(24)

97 BAB V

KESIMPULAN A. Kesimpulan

1) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Berdiri 12 oktober 1967 berdasarkan

keluarnya SK PP Muhammadiyah.

2) Pengembangan Muhammadiyah dimulai dari daerah Minangkabau,

kemudian di Sibolga, Sipirok, Tamiang, Batang Toru, Sigalangan,

Sibuhuan, Sayur Matinggi, Simatorkis, serta Hutatonga. Kemudian

terbitlah instruksi Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang “Apabila di

Daswati II ada sedikitnya 5 Cabang Muhammadiyah, maka sudah dapat

mendirikan Pimpinan Daerah Muhammadiyah”. Kemudian unsur

Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tapanuli, mengadakan musyawarah

dan membagi wilayah Tapanuli menjadi 3 daerah yakni : PDM Kabupaten

Tapanuli Tengah berkedudukan di Sibolga. PDM Kabupaten Tapanuli

Selatan berkedudukan di Padangsidempuan. PDM Kabupaten Nias

berkedudukan di Gunung Sitoli.

3) Bertambahnya anggota Muhammadiyah di Tapanuli Selatan dikarenakan

turun temurun, dari pendidikan muhammadiyah juga dikarenakan faktor

pernikahan.

4) Perkembangan Pimpinan Daerah Muahammadiyah Kabupaten Tapanuli

Selatan memiliki dampak pada bidang dakwah, pendidikan, dan

(25)

98 B. Saran

1. Diharapkan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli

Selatan tetap mempertahankan perkembangan organisai ini.

2. Kepada para komponen Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tapanuli

Selatan agar lebih meningkatkan kualitas kerja, karena Pimpinan Daerah

Muhammadiyah ini dapat berkembang atas partisipasi komponen

Pimpinan Daerah.

3. Diharapkan Pimpinan Daerah Muhammadiyah lebih memperhatikan

(26)

99 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: P.T Rineka Cipta

A. Suganto, A. 1985. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Aksara Baru

Gootschalk, Louis. Mengerti Sejarah. UI-Press

Kamal, Mustafa ‘dkk’. 1976. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam.

Yogyakarta: Persatuan Yogyakarta

Mesiono. 2009. Manajemen Organisasi. Bandung: Citapustaka Media Perintis

Monks, FJ.2006.Psikologi Perkembangan.Yogyakarta:Gajah Mada University

Press

Nasution, Tanwir (editor). 2001. Sejarah Ringkas Muhammadiyah Tapanuli

Selatan. Perpustakaan Padangsidempuan.

Salam, Junus. 1962. K.H Ahmad Dahlan Amal dan Perjuangannya. Banten:

Al-Wasat publishing House

Sairin, Weinata. 1995. Gerakan Pembaruan Muhammadiyah. Jakarta: PT Fajar

Interpratama

Sjamsuddin, Helius. 2012. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak

Soekanto, Soejono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers

Sudarno.dkk. 2009. Studi Kemuhammadiyahan Kajian Historis, Ideologis dan

Gambar

Tabel 4.19 Perkembangan Organisasi dan Amal Usaha Muhammadiyah Tapanuli
Gambar 1 : Pamplet Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Referensi

Dokumen terkait

Keluaran proses yang akan datang untuk rentang horizon Hp yang ditentukan yang dinamakan sebagai prediction horizon, diprediksi pada setiap waktu pencuplikan

Namun hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Hutagulung, Djumahir dan Ratnawati (2013) dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat disimpulkan permasalahan dalam penelitian ini yaitu “ Apakah ada hubungan tingkat pengetahuan

Hasil optimasi parameter-parameter analitik yang digunakan pada analisis senyawa NDPA menggunakan teknik HS-SDME-GC-FID adalah menggunakan jenis pelarut organik toluena, dengan

FIVI ANDRIANI , Persepsi Masyarakat Terhadap Rencana Pembangunan Proyek Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Mentok Kabupaten Bangka Barat. Dibimbing oleh Jamilah Cholillah

Adapun, penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPA penerapan antara model pembelajaran Make a Match dengan model pembelajaran

469.514.760,- (empat ratus enam puluh sembilan juta lima ratus empat belas ribu tujuh ratus enam puluh rupiah), adalah sebagai berikut:.. Nama Perusahaan :

Penelitian hukum ini bertujuan untuk menganalisis apa saja ruang lingkup dari Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Bangunan Gedung serta analisis