PERKEMBANGAN PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH
TAPANULI SELATAN
Oleh :
Nelly Sartika Simamora NIM 3102121010
Program Studi Pendidikan Sejarah
SKRIPSI Diajukan Untuk
Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
ABSTRAK
Nelly Sartika Simamora, Nim : 3102121010, “Perkembangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan. (Pembimbing : Drs. Ponirin, M.Si). Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah Program Studi S1, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. 2014.
ii KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala kasih dan penyertaan-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada
saya sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai
dengan waktu yang direncanakan. Skripsi berjudul “Perkembangan Pimpinan
Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan”.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan di Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas
Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat
kekurangan-kekurangan, karena kita sebagai manusia memiliki keterbatasan dan
tidak pernah luput dari kekhilapan. Dengan adanya kekurangan-kekurangan dari
skripsi ini penulis mohon maaf.
Di dalam penyelesaian skripsi ini, tidaklah mudah bagaikan membalikkan
telapak tangan, tetapi banyak kendala dan tantangan yang penulis hadapi dalam
menyelesaikan skripsi ini. Dan banyak pihak-pihak yang terlibat dalam
penyelesaian skripsi, yang memberikan bantuan dan bimbingan kepada penulis.
Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta
para stafnya.
2. Bapak Dr. H. Restu, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial beserta stafnya.
3. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah
iii 4. Ibu Dra. Hafnita SD Lubis, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Sejarah.
5. Ibu Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang
telah memberikan masukan, saran dan nasehat kepada penulis sejak awal
perkuliahan saampai penulis menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Drs. Ponirin, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak memberikan masukan dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
7. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Pd selaku Dosen Penguji yang memberikan
masukan dan saran kepada penulis.
8. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Sejarah beserta stafnya yang
telah memberikan ilmu kepada penulis dari awal perkuliahan sampai
penyelesaian skripsi ini.
9. Yang sangat saya sayangi dan saya cintai Kedua orang tua saya Bapak Johan
Simamora dan ibuku Duma Sari Sihombing, yang merupakan motivator
terbesar dalam hidup penulis untuk menyelesaikan studi di universitas negeri
medan, terimakasih untuk kasih sayang, doa, dukungan moril, terutama
dukungan materi yang telah kalian berikan kepada penulis. Kasih kalian tak
terhingga sepanjang masa. Terimakasih
10.Yang saya sayangi dan kasihi kakak serta adik-adik saya Diana Yanti
Simamora, Erfina Yanti Simamora, M.Si, Darwin Haholongan Simamora, Sari
Depi Simamora, Hema Putri Simamora, Ali Sahrul Simamora, Muhammad
iv 11.Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
12.Buat sahabat saya yang saya sayangi Kiki Susanti, Monatia Sari, Ika Safitri,
Julianita Tanjung, Ferdiana Arifah, Ayu Irma Putri, Rasyid Habibi, Mukhrizal,
Nur Rahmatika Ginting. Terimakasih buat semua dukungannya dan bantuan
dalam penyelesaikan skripsi ini.
13.Teman-teman PPL saya di SMA Negeri 1 Selesai yaitu : Siti Sarah, Lena
Banjarnahor, Dini Astri Suci, Mustika, Ifwanul Hakim, Cosmas Ginting,
Herlin.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Segala kekurangan yang ada dalam skripsi ini penulis mohon maaf.
Penulis, Agustus 2014
v DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Batasan Masalah ... 8
D. Rumusan Masalah ... 8
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaaat Penelitian ... 9
BAB II : KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Konseptual ... 10
B. Kerangka Berpikir ... 15
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 16
vi
C. Sumber Data ... 17
D. Teknik Pengumpulan Data ... 18
E. Teknik Analisa Data ... 19
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 20
1. Sejarah Singkat Kabupaten Tapanuli Selatan ... 20
2. Keadaan Geografi dan Iklim ... 28
3. Komposisi Penduduk ... 29
B. Sejarah Berdirinya Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan ... 36
C. Perkembangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan ... 44
a. Peiode 1985-1990 ... 45
b. Periode 1991-1995 ... 59
c. Periode 1995-2000 ... 66
d. Periode 2000-2005 ... 75
e. Periode 2005-2010 ... 82
f. Periode 2010-2015 ... 89
D. Dampak Perkembangan Pimpinan Daerah Tapanuli Selatan ... 92
BAB V : KESIMPULAN A. Kesimpulan ... 97
B. Saran ... 98
vii LAMPIRAN
Gambar Informan ... 100
Pedoman Wawancara ... 101
Daftar Informan ... 102
Struktur Organisasi ... 103
Peta ... 104
Dokumentasi ... 105
Sejarah Ringkas Muhammadiyah Daerah Tapanuli Selatan
Laporan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tapanuli Selatan Periode
1985-1990
Laporan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tapanuli Selatan Periode
1991-1995
Laporan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tapanuli Selatan Periode
1995-2000
Laporan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tapanuli Selatan Periode
2000-2005
Laporan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tapanuli Selatan Periode
viii DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Bupati dan Wakil Bupati TapanuliSelatan Periode ke Periode
... 27
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 30
Tabel 4.3 Komposisi Penduduk Menurut Agama ... 32
Tabel 4.4 Jumlah Sekolah Di Kabupaten Tapanuli Selatan ... 35
Tabel 4.5 Cabang Muhammadiyah di Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan ... 41
Tabel 4.6 Susunan Formasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan Periode 1966... 43
Tabel 4.7 Cabang-Cabang Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 1966 ... 44
Tabel 4.8 Formasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan periode 1985-199 ... 48
Tabel 4.9 Gambaran Sekolah Dasar (SD) Yang Masih Berjalan Sampai Periode Ini ... 53
Tabel 4.10 Nomor dan Tanggal Pendirian Cabang Periode 1985-1990 . 57 Tabel 4.11 Susunan Personalia Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan Periode 1991-1995 ... 60
ix Tabel 4.13 Daftar Cabang Muhammadiyah Se Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Periode 1991-1995 ... 63
Tabel 4.14 Data Perguruan Muhammadiyah Tapanuli Selatan Periode 1991-1998
... 64
Tabel 4.15 Susunan Personalia Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten
Tapanuli Selatan Periode 1995-2000 ... 67
Tabel 4.16 Susunan Personalia Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten
Tapanuli Selatan Periode 1995-2000 Setelah Muktamar Muhammadiyah ke-44
... 70
Tabel 4.17 Daftar Nama Ranting dan Cabang Muhammadiyah Se-Daerah
Tapanuli Selatan Periode 1995-2000 ... 71
Tabel 4.18 Susunan Personalia Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten
Tapanuli Selatan Periode 2000-2005 ... 77
Tabel 4.19 Perkembangan Organisasi dan Amal Usaha Muhammadiyah Tapanuli
Selatan Periode 2000-2005 ... 80
Tabel 4.20 Susunan Personalia Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten
Tapanuli Selatan Periode 2005-2010 ... 83
Tabel 4.21Data Cabang dan Ranting Muhammadiyah Periode 2005-2010 Setelah
Pemekaran ... 87
Tabel 4.22 Susunan Personalia Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten
x DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Pamplet Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tapanuli Selatan
... 105
Gambar 2 : Gedung Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tapanuli Selatan ... 105
Gambar 3 : Depan Kantor PDM Tapsel ... 106
Gambar 4 : Visi dan Misi Muhammadiyah di pajang di Kantor PDM Tapsel ... 106
Gambar 5 : Keadaan Perpustakaan di Kantor PDM Tapsel (Tempat Penyimpanan Arsip/Rak buku) ... 107
Gambar 6 : Keadaan Kantor PDM Tapsel ... 107
Gambar 7 : Struktur Kepemimpinan PDM Tapsel ... 108
Gambar 8 : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS)... 108
Gambar 9 : Gedung perkuliahan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan ... 109
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia.
Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW. sehingga
Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut
Nabi Muhammad SAW.
Muhammadiyah didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan pada tanggal 8
Dzulhijjah 1330 Hijriah bertepatan dengan tanggal 18 November 1912 di kota
Yogyakarta. Muhammadiyah dikenal dengan organisasi pembaruan pemikiran
islam di Indonesia, mengusahakann umat islam kembali kepada Al-Qur’an dan
Sunnah, dan bergerak di berbagai kehidupan umat.(Sudarno, 2009:29)
Tujuan utama Muhammadiyah adalah mengembalikan seluruh
penyimpangan yang terjadi dalam proses dakwah. Penyimpangan ini sering
menyebabkan ajaran Islam bercampur-baur dengan kebiasaan di daerah tertentu
dengan alasan adaptasi.
Gerakan Muhammadiyah berciri semangat membangun tata sosial dan
pendidikan masyarakat yang lebih maju dan terdidik (ini dibuktikan dengan
jumlah lembaga pendidikan yang dimiliki Muhammadiyah yang berjumlah
ribuan). Menampilkan ajaran Islam bukan sekadar agama yang bersifat pribadi
2 dalam segala aspeknya. Akan tetapi, ia juga menampilkan kecenderungan untuk
melakukan perbuatan yang ekstrem.
Dalam pembentukannya, menurut Weinata (1995:51) K.H Ahmad Dahlan
juga terinspirasi dengan Surat Ali Imran ayat 104, yang terjemahannya berbunyi:
“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung”.
Ayat tersebut, menurut para tokoh Muhammadiyah, mengandung isyarat
untuk bergeraknya umat dalam menjalankan dakwah Islam secara teorganisasi,
umat yang bergerak, yang juga mengandung penegasan tentang hidup
berorganisasi. Maka dalam butir ke-7 Muqaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah dinyatakan, melancarkan amal-usaha dan perjuangan dengan
ketertiban organisasi, yang mengandung makna pentingnya organisasi sebagai alat
gerakan yang niscaya. Sebagai dampak positif dari organisasi ini, kini telah
banyak berdiri rumah sakit, panti asuhan, dan tempat pendidikan di seluruh
Indonesia.
Pada awalnya perserikatan ini berkembang diwilayah pulau jawa saja,
namun dalam waktu cepat dapat menyebar keseluruh Indonesia. Pada masa
kepemimpinan K.H. Ahmad Dahlan, pengaruh Muhammadiyah terbatas di
wilayah Yogjakarta, Surakarta, Pekalongan, dan Pekajangan, daerah pekalongan
3 Sumatera Barat, dan dari daerah inilah kemudian bergerak ke seluruh Sumatera,
Sulawesi, dan Kalimantan. Pada tahun 1938, Muhammadiyah telah tersebar ke
seluruh Indonesia, perserikatan ini menjadi organisasi Islam yang besar dan
berpengaruh dalam pemerintahan Republik Indonesia.
Dalam periode kedua pada masa K.H. Ibrahim (1923-1933),
Muhammadiyah melintasi pulau Jawa ke Sumatera, tepatnya pada bulan Juni
1926 berdirilah Muhammadiyah Daerah Minangkabau di Padang Panjang
(Sumatera Barat).
Muhammadiyah berdiri di Sumatera Timur adalah tanggal 1 juli 1928,
namun kegiatan propaganda (dakwah) gerakan muhammadiyah sudah dimulai
sejak 25 Nopember 1927 di Jalan Nagapatan Kampung Keling Medan (sampai
kini rumah itu masih ada, tetapi nampaknya dalam penguasaan orang lain).
Didirikan oleh perantau-perantau dari Minangkabau,Jawa dan Mandailing, mereka
dulu dikampung halamannya sudah menerima paham gerakan pembaharuan
Islam, disebut Muhammadiyah. Terutama di Minangkabau yang sudah berdiri
Muhammadiyah sejak tahun 1926 di Padang Panjang dan perantau Jawa
Yogyakarta sudah berdiri Muhammadiyah sejak 18 Nopember 1912. Walaupun
mereka bukan kategori mubaligh yang terampil dan sengaja dikirim, tetapi mereka
simpatisan Muhammadiyah yang tersentuh hatinya dengan gerakan
Muhammadiyah di Medan. Kemudian pada tanggal 20 Agustus 1930 berdirilah
Muhammadiyah di Sibolga dengan dipelopori oleh A.A Mun’im, Marah Kamin,
Gudang Sitompul, M. Saleh Thaib, Muhammad Panggabean, M. Thahir Rimin,
4 Tapanuli dan Sumatera Timur merupakan dua daerah administrasi
pemerintahan sejak zaman Belanda sampai masa kemerdekaan . Hal ini disebut
dengan residenansi yang dikepalai oleh seorang residen. Bekas Residen tersebut
masih dapat dilihat pada administrasi Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK)
kendaraan bermotor, seperti A = Keresidenan Banten, B = Keresidenan Jakarta,
AB = Keresidenan Yogyakarta, BL = Keresidenan Aceh, BK = Keresidenan
Sumatera Timur, BB = Keresidenan Tapanuli termasuk Nias, BA = Keresidenan
Sumatera Barat.
Pada tiap daerah keresidenan itu, Hoofd Bestur (PP. Muhammadiyah)
membentuk satuan organisasi, waktu itu disebut Konsul Muhammadiyah, seperti
Konsul Muhammadiyah Sumatera Timur yang dipimpin Hamka dan Konsul
Muhammadiyah Tapanuli dipimpin HA Mun'in dll. Untuk mengkoordinir
kegiatan Konsul Muhammadiyah dalam satu daerah provinsi, maka Pimpinan
Pusat Muhammadiyah membentuk perwakilan pimpinan pusat, untuk Sumatera
Utara dibentuk perwakilan pimpinan Pusat Muhammadiyah yang diketuai oleh
Buya Bustami Ibrahim bertugas mengkoordinir Konsul Muhammadiyah Sumatera
Timur dan Konsul Muhammadiyah Tapanuli.
Pada awal bulan Oktober 1930 diadakan openbare vergadering propaganda
Muhammadiyah di Padangsidimpuan dengan mendatangkan seorang pembicara
khusus dari Bukittinggi (Abd. Malik Shiddik), pada saat itu berdirilah
5 Usman Siregar(berdasarkan surat keputusan Pengurus Besar Muhammadiyah
no.470 tanggal 26 April 1934, terhitung mulai tanggal 8 Muharram 1353 H atau
bertepatan dengan tanggal 22 April 1934 M). Demikian juga di daerah Sipirok
yang diawali dengan openbare Vergadering Propaganda Muhammadiyah pada
tanggal 16 Oktober 1930, dalam openbare tersebut hadir Abdul Malik Shiddik
dari Bukittinggi dan juga mendatangkan M. Shaleh dari Aek Habil. H.M Sultoni
(diangkat sebagai ketua pertama sambil menunggu pelaksanaan congres) beliau
menyerahkan tanahnya di depan sekolah Gouverment untuk dijadikan sekolah
Muhammadiyah dan pada tanggal 4 Oktober 1931 diresmikan sekolah
Muhammadiyah tersebut. Surat Keputusan Pengurus Besar Muhammadiyah
no.478 tanggal 13 Juni 1934 M menetapkan H.M. Zainuddin sebagai ketua
Muhammadiyah Sipirok (merupakan daerah Kabupaten Tapanuli Selatan).
Pada muktamar Muhammadiyah ke-34 tahun 1959 di Jogjakarta,
ditetapkan perwakilan pimpinan pusat Muhammadiyah di provinsi diganti dengan
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, yang tugasnya tetap mengkoordinir Konsul
Muhammadiyah gaya lama. Dan pada muktamar Muhammadiyah ke-36 tahun
1965 di Bandung, menetapkan struktur organisasi Muhammadiyah dengan
mempedomani daerah administrasi pemerintahan RI dengan susunan sebagai
berikut:
1. Cabang merupakan satuan anggota yang terbagi atas ranting-ranting.
2. Daerah ialah satuan cabang dalam daerah tingkat II (Kabupaten/Kodya),
6 Pimpinan daerah Muhammadiyah Tapanuli Selatan berada di Jalan S.
Parman No. 16 Samp. SMU Muhammadiyah II, Padangsidimpuan. Adapaun
cabang Muhammadiyah di Kabupaten Tapanuli Selatan adalah sebagai berikut :
1. PC Muhammadiyah Sigalangan : Jl. Mandailing (Mesjid Taqwa
Muhammadiyah) Kec. Batang
Angkola.
2. PC Muhammadiyah Simatorkis : Jl. Sibolga Desa Simatorkis Kec.
Angkola Barat (SD Muhammadiyah)
Simatorkis – 22736.
3. PC Muhammadiyah Batangtoru : Jl. Melati (Mesjid Taqwa
Muhammadiyah Pasar Batangtoru)
Batangtoru – 22738.
4. PC Muhammadiyah Sipirok : Jl. Merdeka No. 95 Pasar Sipirok
Sipirok – 22742. Feks. 0634.41358
5. PC Muhammadiyah Parsorminan : Jl. Padangsidimpuan - Sipirok (SD
Muhammadiyah Parsorminan)
Parsorminan.
6. PC Muhammadiyah Hutatonga : Jl. Mandailing (Mesjid Taqwa
Muhammadiyah) Kec. Batang
7 7. PC Muhammadiyah Tanotombangan : Jl. Mandailing Kec. Sayur Matinggi
(SD Muhammadiyah
Sihaborgoan)Sayur Matinggi-22774.
8. PC Muhammadiyah P. Sidimpuan Timur : Jl. Padangsidimpuan –
Gunung Tua Desa Pargarutan
Sampean Kec. Angkola Timur.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti merasa tertarik
untuk melakukan penelitian mengenai “Perkembangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi identifikasi
masalah adalah:
1. Latar belakang berdirinya Organisasi Muhammadiyah
2. Pengaruh Organisasi Muhammadiyah
3. Sejarah berdirinya Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli
Selatan
4. Perkembangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli
8 C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah maka yang menjadi batasan masalah
adalah “Perkembangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten
Tapanuli Selatan”
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah berdirinya Pimpinan Daerah Muhammadiyah
Kabupaten Tapanuli Selatan?
2. Bagaimana Perkembangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten
Tapanuli Selatan?
3. Dampak Perkembangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten
Tapanuli Selatan?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Sejarah berdirinya Pimpinan Daerah Muhammadiyah
Kabupaten Tapanuli Selatan.
2. Untuk mengetahui Perkembangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah
9 F. Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Sebagai penambah wawasan pengetahuan bagi peneliti dan pembaca
mengenai perkembangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten
Tapanuli Selatan.
2. Memberikaan pengalaman dan wawasan kepada peneliti dalam penulisan
karya ilmiah.
3. Sebagai penambah informasi kepada peneliti selanjutnya.
4. untuk menambah khasanah kepustakaan ilmiah UNIMED khususnya
Fakultas Ilmu Soaial, Pendidikan Sejarah.
5. Sebagai bahan pengetahuan dan kemampuan bagi peneliti dalam
97 BAB V
KESIMPULAN A. Kesimpulan
1) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Berdiri 12 oktober 1967 berdasarkan
keluarnya SK PP Muhammadiyah.
2) Pengembangan Muhammadiyah dimulai dari daerah Minangkabau,
kemudian di Sibolga, Sipirok, Tamiang, Batang Toru, Sigalangan,
Sibuhuan, Sayur Matinggi, Simatorkis, serta Hutatonga. Kemudian
terbitlah instruksi Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang “Apabila di
Daswati II ada sedikitnya 5 Cabang Muhammadiyah, maka sudah dapat
mendirikan Pimpinan Daerah Muhammadiyah”. Kemudian unsur
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tapanuli, mengadakan musyawarah
dan membagi wilayah Tapanuli menjadi 3 daerah yakni : PDM Kabupaten
Tapanuli Tengah berkedudukan di Sibolga. PDM Kabupaten Tapanuli
Selatan berkedudukan di Padangsidempuan. PDM Kabupaten Nias
berkedudukan di Gunung Sitoli.
3) Bertambahnya anggota Muhammadiyah di Tapanuli Selatan dikarenakan
turun temurun, dari pendidikan muhammadiyah juga dikarenakan faktor
pernikahan.
4) Perkembangan Pimpinan Daerah Muahammadiyah Kabupaten Tapanuli
Selatan memiliki dampak pada bidang dakwah, pendidikan, dan
98 B. Saran
1. Diharapkan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli
Selatan tetap mempertahankan perkembangan organisai ini.
2. Kepada para komponen Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tapanuli
Selatan agar lebih meningkatkan kualitas kerja, karena Pimpinan Daerah
Muhammadiyah ini dapat berkembang atas partisipasi komponen
Pimpinan Daerah.
3. Diharapkan Pimpinan Daerah Muhammadiyah lebih memperhatikan
99 DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: P.T Rineka Cipta
A. Suganto, A. 1985. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Aksara Baru
Gootschalk, Louis. Mengerti Sejarah. UI-Press
Kamal, Mustafa ‘dkk’. 1976. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam.
Yogyakarta: Persatuan Yogyakarta
Mesiono. 2009. Manajemen Organisasi. Bandung: Citapustaka Media Perintis
Monks, FJ.2006.Psikologi Perkembangan.Yogyakarta:Gajah Mada University
Press
Nasution, Tanwir (editor). 2001. Sejarah Ringkas Muhammadiyah Tapanuli
Selatan. Perpustakaan Padangsidempuan.
Salam, Junus. 1962. K.H Ahmad Dahlan Amal dan Perjuangannya. Banten:
Al-Wasat publishing House
Sairin, Weinata. 1995. Gerakan Pembaruan Muhammadiyah. Jakarta: PT Fajar
Interpratama
Sjamsuddin, Helius. 2012. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak
Soekanto, Soejono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers
Sudarno.dkk. 2009. Studi Kemuhammadiyahan Kajian Historis, Ideologis dan