• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ADSORBEN HIBRID AMINO SILIKA DARI SEKAM PADI DAN KULIT UDANG DENGAN VARIASI 20:1 DAN 20:2 SECARA SOL-GEL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ADSORBEN HIBRID AMINO SILIKA DARI SEKAM PADI DAN KULIT UDANG DENGAN VARIASI 20:1 DAN 20:2 SECARA SOL-GEL."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

OPTIMASI JUMLAH, WAKTU DAN SUHU PADA REAKSI DEHIDRASI RISINOLEAT MINYAK JARAK

(Castor Oil) DENGAN DEHIDRATOR P2O5

Oleh :

Ardiansyah NIM. 409210002 Program Studi Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada

penulis sehingga penelitian skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan

waktu yang direncanakan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan

sejak bulan Juni – September 2013 adalah “Optimasi Jumlah, Waktu Dan Suhu

Pada Reaksi Dehidrasi Risinoleat Minyak Jarak (Castor Oil) Dengan Dehidrator P2O5”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Sain, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak Dr.

Marham Sitorus, M.Si., sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian

sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga

disampaikan kepada Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si., Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si.,

dan Bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si., sebagai dosen-dosen penguji yang telah

memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai

penyusunan skripsi ini.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si selaku

dosen Pembimbing Akademik, Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si selaku Ketua

Jurusan Kimia, Bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si, Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si,

Dra. Ani Sutiani, M.Si dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen yang telah

mendidik dan membantu penulis selama melaksanakan studi di kampus UNIMED.

Tak lupa pula terima kasih pada seluruh staff pegawai Laboratorium Kimia

UNIMED , Bang Jhon, Bang Eriadi, Bang Nizam, Bang Helmi, Bang Daniel, Kak

Tia, Kak Sherry, dan Kak Minda. Serta Staff Laboratorium Penelitian SOCI (Sinar

Oleochemical International) yang telah membantu penulis selama penelitian.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda Turimun,

Ibunda Andriani, Kekasih Riski rilana dan saudara-saudara saya yang tiada henti

berdoa dan memberikan dorongan baik moril maupun materil, semangat dan kasih

(4)

studi di UNIMED. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada teman-teman

seperjuangan NK’09 yang telah mengukir kenangan indah bersama selama studi di

UNIMED, khususnya sahabat ku rusli, ika, winda, aisyah dan seluruh

sahabat-sahabat yang tidak bisa disebutkan satu demi satu yang telah banyak membantu

saya dalam pelaksanaan penelitian, memberi saran, semangat, dan dukungan dalam

segala hal. Kepada semua abang/kakak senior dan adik-adik junior yang telah mau

berbagi ilmu dan pengalaman kepada penulis, serta pada semua pihak terkait yang

tak dapat penulis sebutkan satu per satu..

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi

maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini

bermanfaat dalam memperkaya khasanah penelitian.

Medan, 28 Januari 2014 Penulis,

(5)

iii

OPTIMASI JUMLAH, WAKTU DAN SUHU PADA REAKSI DEHIDRASI RISINOLEAT MINYAK JARAK (Castor Oil) DENGAN

DEHIDRATOR P2O5

Ardiansyah (NIM 409210002)

Penelitian ini untuk menghasilkan CLA (conjugated linoleat acid) yang murah dan mudah didapatkan. Pengkajian dilakukan berdasarkan laju penurunan kadar risinoleat dan kenaikan kadar DCO [campuran LA (linoleic acid) dan CLA (conjugated linoleic acid) paling optimal. Bahan dasar yang digunakan pada penelitian ini adalah minyak jarak. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa variasi jumlah dehidrator (1; 1,5; 2; 2,5 ;3) %w/w, variasi suhu (100; 125; 150; 175; 200) oC dan variasi waktu (0,5; 1; 1,5; 2; 2,5; 3;) jam. Pengkajian tiap faktor dilakukan

pada dua kondisi lain pada keadaan yang identik dengan pengertian jika salah satu faktor di analisis atau variabel control sedangkan dua faktor yang lain adalah variabel tetap. Masing-masing DCO akan dianalisis menggunakan GC (kromatografi gas) dengan mengesterifikasikan terlebih dahulu untuk menurunkan titik didih sampel dengan menggunakan Na-Metoksi 1% (dengan mereaksikan logam Natrium dengan Metanol) yang direfluks pada kondisi suhu 60-90oC selama ½ jam. Hasil refluks didinginkan dan lapisan metil ester asam lemak (fatty acid methyl esthers = FAME) diambil (bagian atas) dan dinetralkan dengan akuades yang dipantau dengan indikator pH universal. Setelah netral dikeringkan dengan Na2SO4 anhidrus dan digoyang selama satu jam, selanjutnya disaring. Analisis yang dilakukan adalah perubahan komposisi risinoleat dan campuran LA dan CLA dengan GC paling optimal. Hasil analisis paling optimal pada kondisi Jumlah dehidrator 3% w/w, suhu 200oC selama 2,5 jam dengan penurunan risinoleat dengan kadar 73,38% dan pembentukan LA dan CLA dengan kadar 44,13%.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar iv

Daftar Tabel v

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Ruang Lingkup Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 5 1.6. Manfaat Penelitian 5 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1. Tanaman Jarak 6 2.2. Minyak Jarak 6 2.2.1. Komposisi Kimia Minyak Jarak 8 2.2.2. Sifat Fisik dan Kimia Minyak Jarak 9 2.3. Transformasi Risinoleat Minyak Jarak Menjadi Senyawa Lain Yang Lebih Bermanfaat 10

2.3.1. Transformasi Risinoleat menjadi linoleat dan linoleat terkonjugasi melalui reaksi dehidrasi 11 2.3.2. Dehidrasi Minyak Jarak 13 2.3.3. Agen Penarik Air (Dehidrator) P2O5 15

(7)

vii

2.4.2. Pengaruh Waktu, Suhu Dan Jumlah Pereaksi Terhadap Laju Reaksi 18

2.5. Kromatografi Gas 24

2.5.1. Analisa Kualitatif 24

2.5.2. Analisa Kuantitatif 25

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 26

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 26

3.2. Alat dan Bahan 28

3.3. Prosedur Penelitian 28

3.3.1. Preparasi sampel minyak jarak dan minyak jarak terdehidrasi

untuk analisis dengan GC 26

3.3.2. Dehidrasi Risinoleat Minyak Jarak 27

3.3.2.1. Penentuan jumlah dehidrator optimum terhadap dehidrasi

minyak jarak 27

3.3.2.2. Penentuan waktu reaksi optimum pada jumlah dehidrator

optimum terhadap dehidrasi minyak jarak 27

3.3.2.3. Penentuan suhu optimum pada jumlah dehidrator, waktu reaksi

optimum terhadap dehidrasi minyak jarak 27

3.3.2.4. Optimasi Jumlah, suhu dan waktu pada reaksi dehidrasi risinoleat

minyak jarak 28

3.4. Bagan Alir 28

3.4.1. Preparasi sampel minyak jarak dan minyak jarak terdehidrasi

untuk analisis dengan GC 29

3.4.2. Penentuan jumlah dehidrator optimum terhadap dehidrasi

minyak jarak 30

3.4.3. Penentuan waktu reaksi optimum pada jumlah dehidrator optimum

terhadap dehidrasi minyak jarak 31

3.4.4. Penentuan suhu optimum pada jumlah dehidrator, waktu

reaksi optimum terhadap dehidrasi minyak jarak 32

3.4.5. Optimasi Jumlah, Suhu dan Waktu Pada Reaksi Dehidrasi

(8)

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34 4.1. Karakteristik dan Komposisi Minyak Jarak 34

4.2. Dehidrasi Risinoleat Minyak Jarak 35

4.2.1. Penentuan Jumlah Dehidrator Optimum Terhadap Dehidrasi

Minyak Jarak 38

4.2.2. Penentuan Suhu Optimum pada Jumlah Dehidrator Optimum

Terhadap Dehidrasi Minyak Jarak 40

4.2.3. Penentuan Waktu Optimum pada Jumlah Dehidrator, Suhu

Optimum Terhadap Dehidrasi Minyak Jarak 42

4.2.4. Optimasi Jumlah, Suhu dan Waktu Pada Reaksi Dehidrasi

Risinoleat Minyak Jarak 45

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 47

5.1. Kesimpulan 47

5.2. Saran 47

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Reaksi Dehidrasi Risinoleat 12

Gambar 2.2. Struktur P2O5 15

Gambar 2.3. Diagram Energi Dehidrasi Alkohol Sekunder (Mekanisme

E-1)

20

Gambar 2.4. Hubungan Laju Pengurangan Konsentrasi Dengan Waktu 21

Gambar 2.5. Jumlah Fraksi Molekul Yang Bertumbukan Pada Dua Suhu

Yang Berbeda 22

Gambar 2.6. Hubungan Konstanta Kecepatan Reaksi Dengan Suhu 23

Gambar 4.1 Kadar risinoleat sampel minyak jarak 34

Gambar 4.2. Perubahan kadar risinoleat dan kadar LA dan CLA pada

Dehidrasi risinoleat minyak jarak pada 150oC selama 2 jam

Dengan variasi jumlah dehidrator 39

Gambar 4.3. Perubahan kadar risinoleat dan kadar LA dan CLA pada

Dehidrasi risinoleat dengan 3 % w/w P2O5 dengan variasi

Suhu 41

Gambar 4.4. Perubahan kadar risinoleat dan kadar LA dan CLA pada

Dehidrasi risinoleat dengan 3 % w/w P2O5 pada suhu

200oC dengan variasi waktu 44

Gambar 4.6. Perubahan kadar risinoleat dan kadar LA dan CLA pada

dehidrasi risinoleat pada kondisi optimal dengan volume

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Perhitungan Jumlah Dehidrator 50

Lampiran 2. Alat dan Bahan yang digunakan pada penelitian 51

Lampiran 3. Dokumentasi Penelitian 52

Lampiran 4. Kromatogram MEFA Minyak Jarak 54

Lampiran 5. Kromatogram MEFA DCO P2O5 1 %w/w; T = 150oC;

t = 2 jam Variasi Jumlah dehidrator 55

Lampiran 6. Kromatogram MEFA DCO P2O5 1,5 %w/w; T = 150oC;

t = 2 jam Variasi Jumlah dehidrator 56

Lampiran 7. Kromatogram MEFA DCO P2O5 2 %w/w; T = 150oC;

t = 2 jam Variasi Jumlah dehidrator 57

Lampiran 8. Kromatogram MEFA DCO P2O5 2,5 %w/w; T = 150oC;

t = 2 jam Variasi Jumlah dehidrator 58

Lampiran 9. Kromatogram MEFA DCO P2O5 3 %w/w; T = 150oC;

t = 2 jam Variasi Jumlah dehidrator 59

Lampiran 10. Kromatogram MEFA DCO P2O5 3 %w/w; T = 100oC;

t = 2 jam Variasi Suhu 60

Lampiran 11. Kromatogram MEFA DCO P2O5 3 %w/w; T = 125oC;

t = 2 jam Variasi Suhu 61

Lampiran 12. Kromatogram MEFA DCO P2O5 3 %w/w; T = 150oC;

t = 2 jam Variasi Suhu 62

Lampiran 13. Kromatogram MEFA DCO P2O5 3 %w/w; T = 175oC;

t = 2 jam Variasi Suhu 63

Lampiran 14. Kromatogram MEFA DCO P2O5 3 %w/w; T = 200oC;

t = 2 jam Variasi Suhu 64

Lampiran 15. Kromatogram MEFA DCO P2O5 3 %w/w; T = 200oC;

t = 0,5 jam Variasi Waktu 65

Lampiran 16. Kromatogram MEFA DCO P2O5 3 %w/w; T = 200oC;

(11)

xii

Lampiran 17. Kromatogram MEFA DCO P2O5 3 %w/w; T = 200oC;

t = 1,5 jam Variasi Waktu 67

Lampiran 18. Kromatogram MEFA DCO P2O5 3 %w/w; T = 200oC;

t = 2 jam Variasi Waktu 68

Lampiran 19. Kromatogram MEFA DCO P2O5 3 %w/w; T = 200oC;

t = 2,5 jam Variasi Waktu 69

Lampiran 20. Kromatogram MEFA DCO P2O5 3 %w/w; T = 200oC;

t = 3 jam Variasi Waktu 70

Lampiran 21. Kromatogram MEFA DCO P2O5 3 %w/w; T = 200oC;

t = 1 jam Variasi Waktu 71

Lampiran 22. Kromatogram MEFA DCO P2O5 3 %w/w; T = 200oC;

t = 2 jam Variasi Waktu 72

Lampiran 23. Kromatogram MEFA DCO P2O5 3 %w/w; T = 200oC;

t = 3 jam Variasi Waktu 73

Lampiran 24. Kromatogram MEFA DCO P2O5 3 %w/w; T = 200oC;

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Minyak Jarak (castor oil) dihasilkan dari biji tanaman jarak (Ricinus

Communis) yang dengan mudah tumbuh di daerah tropis dan sub tropis salah

satunya seperti di Indonesia. Pada tahun 2000, luas area tanaman jarak di

Indonesia telah mencapai 12.791 hektar dengan produksi biji jarak sebesar 1.504

ton/tahun. Produksi biji jarak di Indonesia terus mengalami peningkatan dari

tahun ke tahun. Sampai akhir tahun 2003, produksi biji jarak Indonesia telah

mencapai 2.978 ton/tahun. (Maysaroh, 2013)

Komponen utama minyak jarak adalah risinoleat yang dapat mencapai

90%. sehingga minyak jarak dikenal dengan nama minyak risinoleat. Risinoleat

mempunyai struktur yang tidak lazim seperti lemak pada umumnya, karena

mempunyai gugus hidroksi (-OH) pada rantai samping (-R) dengan notasi

[C18:1(9),12-OH] dengan nama kimia 12-hidroksi-9-cis enoat. (Pakpahan, 2011).

Transformasi minyak jarak dengan cara dehidrasi akan menjadi sumber

linoleat yang baru. Transformasi risinoleat yang merupakan komponen utama

yang tidak essensial menjadi essensial yang menghasilkan dua jenis linoleat yaitu

ω-6 dengan notasi 18 : 2 (9,12) dan linoleat terkonjugasi dengan notasi 18 : 2 (9,11) melalui reaksi eliminasi air (dehidrasi dengan suatu dehidrator) yang

selektif.

Melalui tahapan eliminasi air (dehidrasi), risinoleat dapat ditransformasi

menjadi asam linoleat terkonjugasi (CLA). Reaksi eliminasi air (dehidrasi)

menghasilkan minyak jarak terdehidrasi (DCO = dehydrated castor oil).

Risinoleat mempunyai dua Hidrogen alfa (Hα) terhadap gugus (- OH) yaitu pada

C10 dan C11, sehingga dehidrasinya akan menghasilkan dua produk yaitu linoleat

(LA = linoleic acid) dengan notasi struktur [C18 : 2 (9, 12)] dan asam linoleat

terkonjugasi (CLA = conjugated linoleic acid) dengan notasi struktur [C18 : 2 (9,

(13)

2

Tahap dehidrasi bertujuan untuk menentukan dehidrator kemoselektif,

kondisi (suhu, waktu, dan jumlah dehidrator) optimal sehingga menghasilkan

DCO yang maksimal. Implementasi tahap pertama adalah melakukan dehidrasi

dengan P2O5.

Agar dapat menghasilkan linoleat dalam DCO menjadi CLA dengan tahap

isomerisasi. Asam linoleat terkonjugasi (CLA = conjugated linoleic acid) adalah

suatu asam lemak C18 dengan dua ketidak jenuhan dengan posisi terkonjugasi.

Senyawa CLA adalah esensial dan sangat bermanfaat, namun permasalahannya

adalah terbatas diproduksi oleh makhluk hidup.

Senyawa CLA berkhasiat untuk mencegah dan mengobati berbagai

macam penyakit. Beberapa bioaktivitas CLA yang dipublikasikan adalah untuk

mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit seperti hipertensi, kanker dan

tumor, antioksidan, anti osteoartritis, anti peradangan, antibodi dan serum, anti

atheroskeloresis, mencegah obesitas dan antioksidan. Selanjutnya CLA diyakini

dapat juga berfungsi seperti PUFA (poly unsututated fatty acid) seperti DHA

(docosa heksanoat acid) dan EPA (eicosa pentanoic acid) yang berperan dalam

perkembangan otak balita dan kesehatan indera mata.

Permasalahannya adalah CLA masih sangat sulit diperoleh karena harga

bahan konsumsi yang mengandung CLA yang relatif mahal dan sebaran secara

alamiah sangat terbatas yaitu hanya sebagai hewani pada ternak ruminansia

dengan kadar yang sangat rendah. Dengan demikian pencarian sumber alternatif

CLA yang murah, melimpah, kadar tinggi dan terbaharukan adalah hal yang perlu

dan merupakan bidang kajian penelitian yang potensial dan berprospek ekonomi

tinggi, karena isolasi dari produk alami tidak efisien karena kelimpahannya yang

sangat rendah (Sitorus, 2011).

Setiap reaksi mempunyai energi aktivasi (Ea) yang spesifik yang tidak

dapat dimanipulasi atau dirubah. Bila Ea makin besar, maka laju reaksinya makin

lambat sehingga waktu reaksi makin lama. Untuk mempercepat laju reaksi maka

dilakukan manipulasi faktor eksternal agar dihasilkan jalur reaksi lain dengan Ea

yang lebih rendah. Dalam penelitian ini dikaji tiga faktor eksternal yaitu waktu

(14)

mendapatkan kondisi yang optimal. Dehidrator yang dipakai yaitu P2O5. Tujuan

utama Penelitian ini mengkaji reaksi dehidrasi risinoleat agar dihasilkan DCO

yang maksimal atau rendemen (yield) tinggi.

Studi faktor waktu, suhu dan jumlah pereaksi adalah melalui pengkajian

hubungan antara laju reaksi dengan ketiga faktor tersebut, melalui parameter

perubahan konsentrasi baik laju pengurangan reaktan maupun laju pertambahan

produk. Berdasarkan persamaan laju reaksi maka hubungan konsentrasi dengan

waktu adalah asimtotis. Dengan demikian suatu reaksi akan sempurna pada waktu

tak berhingga. Waktu optimal diperoleh dengan suatu asumsi yang didasarkan

pada yield yang diperoleh. Selanjutnya reaksi senyawa organik pada umumnya

membutuhkan pemanasan untuk menambah frekuensi tumbukan antara molekul

pereaksi. Berdasarkan persamaan distribusi Maxwell-Boltzmann bila suhu makin

tinggi, maka fraksi molekul reaktan yang mengalami tumbukan efektif (mencapai

Ea) makin besar sehingga yield reaksi makin besar. Secara umum kenaikan suhu

akan menaikkan laju reaksi (meningkatkan yield), namun menurut persamaan

Arhenius (k = AEa/RT) hubungan laju reaksi adalah asimtotis yang berarti setiap

reaksi mempunyai suhu optimal yang spesifik. Secara umum laju persamaan suatu

laju reaksi adalah : r = k Cn, dengan r adalah laju reaksi (rate), k konstanta

kecepatan reaksi, C konsentrasi dan n orde atau tingkat reaksi. Dengan demikian

laju reaksi akan semakin naik apabila konsentrasi reaktan (substrat) makin tinggi.

Jumlah pereaksi secara teoritis dihitung secara stiokiometri berdasarkan koefisien

persamaan reaksi. Bila pereaksinya sekaligus bersifat sebagai katalis, maka

jumlah pereaksi tidak dihitung secara stoikiometri, karena sesudah terbentuk

produk maka katalis akan lepas kembali untuk selanjutnya mengaktivasi molekul

reaktan yang belum bereaksi.

Studi terhadap waktu reaksi, suhu dan jumlah dehidrator paling

kemoselektif untuk mendehidrasi risinoleat minyak jarak menjadi DCO dilakukan

pada penelitian ini. Pengkajian tiap faktor dilakukan pada dua kondisi lain pada

keadaan yang identik. Pengkajian dilakukan berdasarkan laju penurunan kadar

risinoleat dan kenaikan kadar DCO (campuran LA dan CLA). Analisis perubahan

(15)

4

dehidrator optimal adalah yang menghasilkan laju penurunan risinoleat dan laju

kenaikan DCO paling tinggi. Selanjutnya dilakukan dehidrasi pada kondisi

optimal untuk menentukan besarnya konversi (yield) dehidrasi (Sitorus, 2011).

1.2.Ruang Lingkup masalah

Minyak jarak (castor oil) mengandung komponen asam lemak yang 90%

terdiri dari asam risinoleat. Penelitian ini akan melakukan tahapan dehidrasi

risinoleat yang menghasilkan dua jenis linoleat yaitu ω-6 dengan notasi 18 : 2 (9,12) dan linoleat terkonjugasi dengan notasi 18 : 2 (9,11) melalui reaksi

eliminasi air (dehidrasi dengan suatu dehidrator) yang selektif. Dehidrator yang

digunakan adalah P2O5 dengan variasi suhu, waktu, dan jumlah dehidrator

terhadap optimasi hasil reaksi dehidrasi risinoleat.

1.3.Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada optimasi suhu, waktu, dan jumlah dehidrator

pada reaksi dehidrasi risinoleat pada minyak jarak dengan dehidrator P2O5.

1.4.Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pengaruh suhu, waktu, dan jumlah dehidrator terhadap reaksi

dehidrasi risinoleat pada minyak jarak dengan dehidrator P2O5 ?

2. Bagaimana kondisi suhu, waktu dan jumlah dehidrator yang optimal ?

1.5.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kondisi yang optimal

untuk dehidrasi risinoleat dalam minyak jarak menggunakan dehidrator P2O5

dengan variasi suhu, waktu, dan jumlah dehidrator.

1.6.Manfaat Penelitian

(16)

1. Sebagai pelatihan bagi peneliti untuk melakukan penelitian terhadap

minyak jarak.

2. Menjadi acuan untuk kajian lanjut yang lebih mendalam untuk menjadikan

risinoleat minyak jarak menjadi sumber asam linoleat terkonjugasi (CLA)

alternatif yang murah, berkadar tinggi dan terbarukan (renewable).

3. Menaikkan nilai ekonomis minyak jarak secara khusus dan tanaman jarak

(Ricinus communis Linn) secara umum yang pembudidayaannya relatif

mudah namun sejauh ini pemanfaatannya belum optimal, sehingga

selanjutnya tanaman jarak ini dapat dipertimbangkan untuk dijadikan

(17)

48

DAFTAR PUSTAKA

Ansyah,Andri.(2010).Pengaruh Variasi PEG 1000 (Polietilena Glikol 1000) Dalam Pembuatan Perekat Poliuretan Dengan Campuran MDI (4,4 Diphenilmetana Diisosianat) dan Minyak Jarak.Skripsi jurusan kimia FMIPA UNIMED, Medan.

Ginting,Mimpin; Herlince Sihotang; Keling Ginting.(2006).Dehidrasi Risinoleat Menjadi Linoleat Yang Terdapat Dalam Minyak Jarak (Ricinus communis L.) Menggunakan Molekular Shieve Secara Refluks Dalam Beberapa

Pelarut Organik.Jurnal Komunikasi Penelitian Volume 18 (3) 2006.

Ibrahim,Sanusi;Sitorus,Marham.(2013).Teknik Laboratorium Kimia

Organik.Yogyakarta.Graha Ilmu.

Liestiyani, D., (2000), Pengaruh Suhu Pemanasan Biji Jarak, Waktu dan Tekanan Pengempaan Dingin Terhadap Mutu Minyak Biji Jarak (Ricinus communis L.), Skripsi, FT, IPB, Bogor.

Manurung,Purnama E sulastri.(2010).Pengaruh Jumlah Dehidrator Dan Suhu Reaksi Pada Dehidrasi Risinoleat Minyak Jarak (Ricinus communis L).

Skripsi jurusan kimia FMIPA UNIMED, Medan.

Maysaroh, (2013), Sintesis Asam Azelat Dari Risinoleat Yang Terkandung Dalam

Minyak Jarak (Cator Oil), Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.

Pakpahan, N., (2011), Studi Isomerisasi Metil Ester Linoleat Hasil Dehidrasi Risinoleat Minyak Jarak Menjadi Asam Linoleat Terkonjugasi Dengan

Katalis KOH dan Na-t-Butoksida, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.

Rafani, Tri Febriyanti.(2005).Dehidrasi Parsial Minyak Jarak Dengan Katalis Campuran Atapulgit dan Natrium Bisulfat Untuk Meningkatkan Indeks Viskositas Sebagai Bahan Dasar Pelumas.Tesis S2 Jurusan Teknologi Industri Pertanian IPB BOGOR.

Silitoga,Preddy.(2006).Sintesa Iodo Metil Risinoleat Dari Minyak Jarak (Castor

Oil).Skripsi jurusan kimia FMIPA UNIMED, Medan.

Sitorus, Marham., (2009), Transformasi Of Ricinoleic Of Castor Oil Into Linoleic (Omega-6) and Conjugated Linoleic By Dehydration, jurnal sains kimia.

Sitorus, Marham., (2011), Studi Dehidrasi dan Isomerisasi Risinoleat Minyak Jarak Menjadi Asam Linoleat Terkonjugasi Serta Pemisahannya dengan Kromatografi Kolom Silikagel yang Diimpregnasi dengan Perak Nitrat,

(18)

Sitorus,Marham;Sanusi Ibrahim;Hazli Nurdin;Djaswir Darwis.(2011).Studi Dehidrasi Risinoleat Minyak Jarak Dengan P2O5.Jurnal Ilmu dasar Vol. 12

: 167-176.

Sukardjo.(1990).Kimia Anorganik.Jakarta:Penerbit rineka cipta.

Suryadarma,Prayoga;Irawadi Jamaran dan M.Ghozin Ghazali.(2005).Kinetika Dehidrasi Minyak Jarak Dengan Katalis Campuran Natrium Bisulfat Dan Atapulgit.Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB.

Standar Nasional Indonesia (SNI): 01 – 1904 – 1990; (1990) ; Minyak Biji Jarak; Dewan Standar Nasional (DSN) Jakarta.

Wahyuni, Eka.,(2005), Peran Katalis, Suhu, dan Lama Reaksi Dehidrasi Terhadap Kandungan Asam Lemak Terkonjugasi Minyak Jarak Sebagai Bahan Dasar Pelumas, Skripsi, Sekolah Pascasarjana, IPB, Bogor.

Widianingsih, Nany.,(2003), Kajian Pengaruh Konsentrasi Atapulgit, Suhu dan Lama Reaksi Dehidrasi Terhadap Indeks Viskositas Minyak Jarak Terdehidrasi Sebagai Bahan Dasar Minyak Pelumas, Skripsi, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB, Bogor.

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan lain yang dapat diambil adalah kebiasaan merokok, kebiasaan mengorek hidung dengan tangan, kebiasaan mencuci tangan dengan sabun, dan kebiasaan menindik hidung

RINCIAN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA LANGSUNG PROGRAM DAN PER KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT

Wajib Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah adalah orang pribadi atau Badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran

Dari penelitian ini didapat suatu pemahaman, bahwa arus yang terukur pada panel tidak seluruhnya dikonsumsi oleh daya aktif beban untuk dikonversi ke

Hasil penelitian berupa analisis psikologi sastra pada novel Sebelas Patriot karya Andrea Hirata, yaitu berpangkal dari pembahasan terhadap aspek penokohan yang

a) Perbedaan yang terjadi dinilai signifikan, hal ini harus menjadi perhatian khusus dari manajemen, koordinator pelaksana serta koordinator pemasaran terutama dalam

Impak kemukjizatan al-Quran yang dibahas melalui disiplin linguistik khususnya disiplin nahu Arab yang berinstrumenkan elemen al-Maf c ul al-Mutlaq ini, telah menemukan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapatnya korelasi positif antara lingkar skrotum dengan kualitas sperma sapi jantan Kuantan, dengan koefisien korelasi yang