• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Project Based Learning (Pjbl) Dan Discovery Learning Ditinjau Dari Minat Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Kartasur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Project Based Learning (Pjbl) Dan Discovery Learning Ditinjau Dari Minat Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Kartasur"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROJECT BASED LEARNING

DITINJAU DARI MINAT TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI

2 KARTASURA TAHUN AJARAN 2014/2015.

Artikel Publikasi Ilmiah D

pada Program Studi Pendidikan Matematika

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN DISCOVERY LEARNING

DITINJAU DARI MINAT TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI

2 KARTASURA TAHUN AJARAN 2014/2015.

Ilmiah Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

Diajukan Oleh: AMBAR KUSUMA WATI

A410110 012

Kepada:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

MARET, 2015

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI DISCOVERY LEARNING DITINJAU DARI MINAT TERHADAP PRESTASI BELAJAR

SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN AJARAN 2014/2015.

iajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

(2)
(3)

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN DISCOVERY LEARNING

DITINJAU DARI MINAT TERHADAP PRESTASI BELAJAR Ambar Kusuma Wati1, Sumardi2

1Mahasiswa Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Muhammadiyah Surakarta

email: ambar.kusumawati@rocketmail.com

2Dosen Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Muhammadiyah Surakarta

email: s_mardi15@yahoo.co.id

Abstract: This study aims to determine: (1) The effect of learning srategy between

Project Based Learning (PjBL) and Discovery Learning toward student’s learning mastery (2) The effect of student’s interest toward student’s learning achievement (3) Interaction between learning strategy and student’s interest toward student’s learning achievement. This research is kind of experimental research. The population in this study the entire eightth grade students of SMP Negeri 2 Kartsura Academic Year 2014/2015. The sample of this study, the class VIIIC as the experimental class with 30 students and the class VIIIA as the control class with 32 students. The sampling technique was performed using random sampling. Data collection method used is the method of testing, questionnaires and documentation. The analysis technique used, is a two-wy nlysis of varience test different cells previously performed using methods liliefors normaly test and homogeneity test using Bartelett method. Based on the research results with α = 5%, was obtained (1) There are difference between Project Based Learning and Discovery Learning toward student’s learning mastery with FA = 5,7561 > Ftabel =4,016 (2) There is influence of student’s interest toward student’s learning achievement with FA = 5,8749 > Ftabel= 3,166 (3) There is no interaction between learning strategy and student’s interest toward student’s learning achievement with FAB = 0,7299 < Ftabel = 3,166.

Keywords: Discovery Learning;Student’s interest;Learning Mastery;PjBL

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Perbedaan antara strategi Project Based Learning (PjBL) dan Discovery Learning terhadap prestasi belajar siswa (2) Pengaruh minat terhadap prestasi belajar siswa (3) Interaksi. antara strategi pembelajaran dan minat terhadap prestasi belajar matematika. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2015. Sampel dari penelitian ini, kelas VIII C sebagai kelas eksperimen dengan 30 siswa dan kelas VIIIA sebagai kelas kontrol dengan 32 siswa. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes, angket, dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah ujia analisis variansi dua sel tak sama yang sebelumnya dilakukan uji normalitas menggunakan metode lilliefors, dan uji homogenitas menggunakan Bartlett.. Berdasarkan hasil penelitian dengan α = 5%, diperoleh (1) Terdapat perbedaan antara strategi Project Based Learning (PjBL) dan Discovery Learning terhadap prestasi belajar siswa dengan FA =

5,7561 > Ftabel=4,016 (2) Terdapat pengaruh minat terhadap prestasi belajar siswa dengan FA = 5,8749 > Ftabel= 3,166 (3) Tidak terdapat interaksi. antara strategi pembelajaran dan minat terhadap prestasi belajar matematika dengan FAB = 0,7299 < Ftabel = 3,166.

(4)

Pendahuluan

Pendidikan adalah salah satu aspek terpenting dalam menentukan kemajuan dan perkembangan suatu bangsa. Karena melalui pendidikan suatu bangsa dapat memperoleh tambahan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dan saat ini masyarakat semakin menyadari arti penting pendidikan, serta menjadikan pendidikan sebagai kebutuhan pokok.

Pendidikan di Indonesia dalam segi kualitas masih rendah jika dibandingkan dengan negara lain. Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia

(2000), Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei dunia. Bahkan menurut data yang didapat dari

Education For All (EFA) Global Monitoring Report (2011) yang dikeluarkan oleh UNESCO diluncurkan di New York indeks pembangunan pendidikan atau Education Development Index (EDI) berdasarkan data tahun 2008 adalah 0,934. Nilai itu menempatkan Indonesia di posisi ke-69 dari 127 Negara. (Education For All Global Monitoring Report, The Hidden Crisis: Armed conflict and education

www.unesco.org)

Berdasarkan laporan terbaru Program Pembangunan PBB tahun 2013, Indonesia menempati posisi 121 dari 185 negara dalam indeks pembangunan Manusia (IPM) dengan angka 0,629. Dengan angka itu Indonesia tertinggal dari dua negara tetangga ASEAN yaitu Malaysia (peringkat 64) dan Singapura (peringkat 18), sedangkan IPM untuk kawasan Asia Pasifik adalah 0,683.

(5)

Pelajaran matematika di Indonesia pada umumnya diberikan kepada siswa di setiap jenjang pendidikan formal, serta memiliki jam pelajaran yang lebih banyak dibandingkan mata pelajaran lain. Namun pada kenyataannya nilai rata-rata matematika di Indonesia masih rendah jika dibanding negara lain. Hasil survei yang dilakukan oleh Programme for International Student Assesment (PISA) pada tahun 2012, menempatkan Indonesia pada urutan ke-64 dari 65 negara pseserta dengan nilai rata-rata 375 (OECD, 2013). Hasil survei PISA yang rendah tersebut menunjukkan bahwa siswa Indonesia lemah dalam menyelesaikan soal-soal pada PISA yang lebih banyak mengukur kemampuan menalar, pemecahan masalah, berargumentasi, dan berkomunikasi (Wardhani dan Rumiati, 2011:51).

Pembelajaran matematika selama ini cenderung dikembangkan melalui strategi pembelajaran ceramah. Pembelajaran seperti ini perlu ditinjau kembali, karena hanya memposisikan siswa sebagai pendengar dan kurang mengembangkan potensi diri siswa. Dalam proses belajar mengajar di kelas masih banyak guru yang hanya memanfaatkan whiteboard dan buku paket saja. Karena tidak semua sekolahan memiliki fasilitas penunjang pembelajaran seperti LCD dan komputer yang dapat dimanfaatkan untuk menarik minat siswa dalam belajar. Ketika minat siswa sudah tidak ada, berdampak pula pada prestasi belajar mereka yang rendah. Oleh karena itu, usaha untuk meningkatkan minat siswa harus dilakukan dengan berbagai cara.

Berdasarkan kurikulum baru yang diterapkan di Indonesia sekarang (kurikulum 2013) lebih memprioritaskan pembelajaran berdasarkan masalah dengan berbagai macam strategi pembelajaran. Pada kurikulum ini, siswa dituntut belajar secara aktif dalam bekerja kelompok dan bertanya karena proses pembelajaran tidak lagi terpusat pada guru. Strategi pembelajaran yang bervariasi dapat dijadikan alternatif guru dalam menarik minat siswa untuk lebih aktif dalam belajar. Dengan adanya srategi pembelajaran yang bervariasi diharapkan siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan menyenangkan dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

(6)

kompetensi di dalam kelas dan mengarahkan pebelajar lebih kolaboratif daripada kerja sendiri-sendiri.

Selain strategi PjBL ada Discovery Learning. Menurut Muhammad Takdir (2012:33) Discovery Learning atau pembelajaran penemuan adalah salah satu metode yang memungkinkan para anak didik terlibat langsung dalam kegiatan belajar-mengajar, sehingga mampu menggunakan mentalnya untuk menemukan suatu konsep atau teori yang sedang dipelajari.

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan penggunaan strategi pembelajaran dengan PjBL dan Discovery Learning terhadap prestasi belajar siswa, untuk mengetahui perbedaan pengaruh yang signifikan minat terhadap prestasi belajar siswa, dan untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran PjBL dan Discovery Learning dan minat terhadap prestasi belajar siswa.

Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu adanya perbandingan antara strategi Project Based Learning dan strategi Discovery Learning sehingga perlu adanya penelitian dengan judul “Eksperimen Pembelajaran Matematika melalui Strategi Project Based Learning (PjBL) dan Discovery Learning ditinjau dari Minat Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2015”.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Variabel terikatnya adalah prestasi belajar dan variabel bebasnya adalah model Project Based Learning(PjBL) danDiscovery Learning. Tempat penelitian di SMP Negeri 2Kartasura. Model pembelajaran yang digunakan adalah model Project Based Learning (PjBL) pada kelas eksperimen dan Discovery Learning pada kelas kontrol. Kedua kelompok ini selanjutnya akan dilihat keberhasilannya berdasarkan hasil belajar siswa matematika.

(7)

kelas, yaitu kelas pertama sebagai kelas kontrol dan kelas kedua sebagai kelas eksperimen. Sebelum diberikan perlakuan, yaitu praktik pengajaran pada kelas eksperimen pertama maupun kelas eksperimen kedua harus diperhatikan kedua kelompok dalam keadaan seimbang atau tidak. Uji keseimbangan yang digunakan dengan menguji kesamaan dua variansi yang disebut Uji t. Sedangkan untuk mengetahui apakah variansi-variansi dari sejumlah populasi sama atau tidak maka dilakukan uji homogenitas dengan taraf signifikansi 5%. Uji homogenitas ini menggunakan metode Bartlett. Serta dilakukan uji normalitas dengan taraf signifikansi 5% menggunakan metode Lilliefors antara strategi PjBL dan Discovery Learning.

Perbedaan prestasi belajar siswa diketahui melalui metode tes antara strategi PjBL dan Discovery Learning. Pengaruh tingkat minat diketahui melalui angket minat (tinggi, sedang, rendah). Sedangkan metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa diantaranya nama siswa, nomor induk dan nilai UAS siswa kelas VIII semester ganjil tahun ajaran 2014/2015. Soal item tes sebelumnya harus diuji validitas dan reliabilitas soal dan item tes. Untuk menghitung tes angket dan tes hasil belajar matematika menggunakan rumus korelasi

product moment sedangkan untuk menghitung reliabilitas tes hasil belajar dengan menggunakan rumus KR- 20. Untuk menghitung reliabilitas tes angket keaktifan dengan menggunakan rumus Alpha.

Hasil dan Pembahasan

Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas 20 soal tes, instrumen tersebut dinyatakan reliabel dengan hasil reliabilitas yang tinggi, yaitu = 0,7653. Sedangkan untuk validitas soal diperoleh diperoleh 6 item tidak valid dan 14 item valid. Hal ini berarti terdapat 14 soal yang nilai validitasnya lebih dari validitas tabel dengan subyek 32, yaitu 0,349.

(8)

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui suatu sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Metode yang digunakan dalam uji normalitas adalah metode Lilliefors pada taraf signifikansi 5%. Dalam perhitungan yang diperoleh untuk uji normalitas prestasi belajar melalui strategi pembelajaran diperoleh nilai Lmaks hitung sebesar 0,1264 dan 0,1431. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tes prestasi belajar tersebut berdistribusi normal, karena nilai0,1264 < 0,1618 dan 0,1431 < 0,1566. Sedangkan untuk uji normalitas angket minat (tinggi, sedang , rendah) diperoleh nilai Lmaks hitung sebesar 0,1665 , 0,1703 dan 0,1875. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tes prestasi belajar ditinjau dari minat tersebut berdistribusi normal, karena nilai 0,1665 < 0,1981 , 0,1703 < 0,1738 dan 0,1875 < 0,2149.

Uji homogenitas dalam penelitian ini berfungsi untuk mengetahui apakah variansi-variansi dari sejumlah populasi sama atau tidak. Uji homogenitas ini menggunakan metode Bartlett dengan taraf signifikansi 5%. Dari perhitungan menggunakan Microsoft Excel 2007 diperoleh nilai χ = 0,5078 dan 1,2616. Karena χ < χ yaitu -0,0086 < 3,841 dan 1,2616 < 5,991. Maka dapat diperoleh bahwa hasil belajar berdasarkan strategi dan minat siswa mempunyai varian yang sama.

[image:8.595.119.551.595.714.2]

Perbedaan strategi PjBLdan Discovery Learning ditinjau dari minatterhadap prestasi belajar ditampilkan pada tabel 6 hasil analisis uji variansi dua jalur sel tak sama dengan bantuan Microsoft Excel 2007 sebagai berikut:

Tabel 1

Hasil Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama

Sumber Varian JK dK RK Fobs Fα Keputusan Strategi

Pembelajaran (A) 954,7807 1 954,7807 5,7561 4,016 H0A Ditolak Minat (B) 1940,715 2 970,3576 5,8749 3,166 H0B Ditolak Interaksi (AB) 238,8086 2 119,4043 0,7229 3,166 H0AB Diterima

(9)

Berdasarkan hasil perhitungan uji anava dari tabel 1 diperoleh: (1) FA = 5,7561dan Ftabel = 4,016. Karena FA > Ftabel yaitu 5,7561> 4,016 maka H0A ditolak. Ditolaknya H0A menyatakan bahwa terdapat perbedaan antara penggunaan strategi pembelajaran terhadap prestasi belajar, (2) FB = 5,8749dan Ftabel = 3,166. Karena FB > Ftabel yaitu 5,8749 > 3,166 maka H0B ditolak. Ditolaknya H0B menyatakan bahwa terdapat pengaruh tingkat minat terhadap prestasi belajar, (3) FAB = 0,7229 dan Ftabel = 3,166. Karena FAB < Ftabel yaitu 0,7229 < 3,166 maka HAB diterima. Diterimanya HAB menyatakan bahwa tidak ada interaksi antara strategi pembelajaran dengan tingkat minat siswa terhadap prestasi belajar. Karena HAB perlu dilakukan uji komparasi ganda yaitu uji lanjut pasca anava menggunakan rumus Scheffe. Uji komparasi baris tidak perlu dilakukan karena hanya ada dua data yang menunjukkan nilai tes prestasi belajar dengan project based learning yaitu 83,13 lebih dari

discovery learning yaitu 75,12. Untuk uji komparasi ganda antar kolom dapat dilihat melalui tabel 2 berikut ini:

Tabel 2

Hasil Uji Komparasi Ganda Antar Kolom

H0 (1 + 1) RKG Fobs Fα Keputusan

µt = µs 8,9832 0,0886 165,171 0,6148 11,93 H0 diterima µt = µr 179,3805 0,1125 165,171 9,6536 11,93 H0 diterima µs = µr 108,0789 0,1010 165,171 6,4811 11,93 H0 diterima

(10)
[image:10.595.144.497.280.510.2]

Pengujian prasyarat analisis yang terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas diperoleh bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol seimbang, berdistribusi normal, dan sampel-sampel berasal dari populasi yang homogen. Dengan demikian pengujian hipotesis secara statistik dapat dipertanggungjawabkan. Hasil uji hipotesis dengan taraf signifikan 5% diketahui bahwa terdapat perbedaan efek penggunaan strategi pembelajaran terhadap hasil belajar matematika siswa. Kondisi di atas dapat disajikan dalam tabel rerata hasil belajar dan keaktifan siswa serta Grafik profil efek variabel strategi pembelajaran sebagai berikut:

Grafik 1

Profil Efek Variabel Strategi Pembelajaran dan Minat Siswa Dari hasil uji ANAVA dua jalan sel tak sama dengan taraf signifikan 5% diperoleh FA = 5,7561 dan Ftabel = 4,016. Karena FA > Ftabel maka H0A ditolak, yang berarti bahwa ada perbedaan efek antara siswa yang diberi pelakuan strategi pembelajaran PjBL dengan siswa yang diberi perlakuan strategi pembelajaran

discovery learning terhadap prestasi belajar matematika pada sub pokok Lingkaran . Pada kelas eksperimen diperoleh rata-rata nilai prestasi belajar matematika sebesar 83,33, sedangkan pada kelas kontrol diperoleh rata-rata nilai prestasi belajar matematika sebesar 76,12. Karena nilai rata-rata siswa yang diberi perlakuan strategi pembelajaran project based learning lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata siswa yang diberi perlakuan strategi pembelajaran discovery learning, maka diperoleh

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tinggi Sedang Rendah

(11)

kesimpulan bahwa strategi pembelajaran lebih baik hasilnya dibandingkan strategi pembelajaran discovery learning. Penelitian yang dilakukan Monchai Tiantong (2013) melalui pembelajaran online berbasis proyek dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah yang lebih kompleks serta kemampuan siswa dalam berkomunikasi. Selain itu, penelitian yang dilakukan Altun Yalcin (2009) juga menyimpulkan melalui project based learning membuat pembelajaran lebih menarik, dan memberikan pengalaman yang berbeda bagi siswa, serta mampu menghilangkan kejenuhan siswa terhadap rutinitas sekolah.

Penerapan strategi pembelajaran project based learning dan discovery learning pada penelitian ini memiliki kesamaan pada isi Lembar Kerja Siswa (LKS), namun terdapat perbedaan dalam pengemasan media dan penyajian lembar kerjanya. Pada LKS project based learning disajikan dalam bentuk lembar kerja proyek yang didesain lebih menarik dan merangsang kemampuan berfikir siswa. Selain itu terdapat perbedaan yang jelas terlihat pada langkah-langkah pembelajarannya. Pada strategi project based learning, setelah membentuk siswa menjadi beberapa kelompok guru bersama siswa menetapkan peraturan dalam menyelesaikan proyek. Serta memfasilitasi setiap kelompok untuk menentukan ketua sekretaris secara demokratis dan mendiskripsikan tugas masing-masing kelompok. Selanjutnya menentukan jadwal dalam mengalokasi waktu dan deadline untuk menyelesaikan proyek. Jadi dalam kerja proyek, siswa masih diberikan batas waktu dalam menyelesaikan proyek (tidak dalam 1x tatap muka).

(12)

Sedangkan untuk pembelajaran matematika pokok bahasan lingkaran dengan menggunakan strategi pembelajaran discovery learning siswa kurang bersemangat. Peneliti sudah meneyediakan LKS yang dapat merangsang kemampuan berfikir siswa, namun siswa masih mengalami kesulitan dalam mengaitkan permasalahan pada kehidupan sehari-hari. Selain itu langkah- langkah pembelajarannya juga sedikit monoton. Siswa cenderung hanya terfokus pada permasalahan yang disediakan, tidak berusaha untuk mengkreasikannya. Namun dalam strategi ini, sikap semangat dan kerjasama kelompok yang baaik terjalin baik dalam diskusi maupun presentasi

Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara siswa yang dikenai strategi pembelajaran project based learning dan siswa yang dikenai strategi pembelajaran discovery learning. Strategi pembelajaran project based learning dapat melatih siswa untuk menyelesaikan soal secara terstruktur dan mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya.

Dari prestasi uji ANAVA dua jalan sel tak sama dengan taraf signifikan 5% diperoleh FB = 5,8749 dan Ftabel = 3,166. Karena FB > Ftabel maka terdapat pengaruh minat siswa terhadap prestasi belajar matematika pada sub pokok bahasan Lingkaran. Tetapi tidak terdapat perbedaan pengaruh untuk setiap tingkatan minat (tinggi, sedang, dan rendah) terhadap prestasi belajar siswa.

Prestasi belajar yang diperoleh dari siswa yang memiliki minat tinggi tidak berbeda secara signifikan dengan hasil belajar siswa yang memiliki minat sedang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki tingkat minat tinggi mempunyai prestasi belajar sama baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki tingkat minat sedang.

(13)

Prestasi belajar yang diperoleh dari siswa yang memiliki minat sedang berbeda secara signifikan dengan hasil belajar siswa yang memiliki minat rendah. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki tingkat keaktifan sedang mempunyai hasil belajar yang sama baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki tingkat minat rendah.

Dari uji ANAVA dua jalan sel tak sama dengan taraf signifikan 5% diperoleh nilai FAB = 0,7299 dan Ftabel = 3,166. Karena FA < FAB maka tidak ada interaksi yang signifikan antara strategi pembelajaran dan minat siswa terhadap prestasi belajar matematika.

Dari kesimpulan di atas, berarti bahwa setiap tingkat minat siswa (tinggi, sedang, dan rendah) dengan strategi pembelajaran project based learning lebih baik daripada strategi pembelajaran discovery learning baik secara umum maupun ditinjau dari kategori minat siswa.

Tidak adanya interaksi antara strategi pembelajaran dan minat siswa terhadap prestasi belajar dikarenakan terdapat berbagai faktor yang mempengaruhinya. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor yang terdapat di dalam diri siswa itu sendiri, misalnya: motivasi, kecerdasan, latihan, psikologi dan hal-hal lain yang tidak diteliti oleh peneliti. Karena keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti, maka peneliti tidak bisa menjangkau berbagai faktor yang mempengaruhi prestasi belajar matematika siswa, sehingga interaksi yang diharapkan tidak ada. Selain faktor yang berasal dari siswa, faktor dari peneliti juga mempengaruhi ketidak adaan interaksi tersebut, diantaranya karena cara peneliti dalam mengambil sampel ataupun saat proses penelitian dirasa kurang tepat, sehingga sampel yang diambil tidak dapat mewakili populasi yang bisa menggambarkan keadaan yang sebenarnya.

Adanya perbedaan prestasi belajar yang signifikan antara siswa yang dikenai strategi pembelajaran project based learning dan siswa yang dikenai strategi pembelajaran discovery learning dikarenakan bahwa strategi project based learning

(14)

kompetensi di dalam kelas dan mengarahkan pebelajar lebih kolaboratif daripada kerja sendiri-sendiri. Selain itu, project based learning juga membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan mereka dalam menyelesaikan masalah serta menyiapkan mental mereka dalam menghadapi isu pembaharuan pembelajaran.

Melalui strategi project based learning, siswa dapat belajar menemukan pengetahuan baru dalam kelompok-kelompok kecil dengan susana yang menyenangkan. Siswa dilatih untuk bekerjasama dalam kelompok proyek, mampu menumbuhkan sikap-sikap positif dalam diri siswa seperti toleransi, tanggung jawab, serta bisa menerima pendapat orang lain. Siswa memperoleh pengalaman nyata paraktik dalam mengorganisasi proyek, membuat alokasi waktu, dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas Dengan demikian, project based learning menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan siswa secara kompleks dan dirancang untuk dikembangkan sesuai dunia nyata.

Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dengan mengacu pada hipotesis taraf signifikansi ∝= 5%, maka dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran project based learning dapat memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada strategi pembelajaran discovery learning. Hal ini dapat dilihat melalui nilai statistik uji FA > Ftabel, yaitu 5,7561 > 4,016 dengan rata-rata nilai prestasi belajar matematika dari siswa yang dikenai strategi pembelajaran

(15)

Daftar Pustaka

EFA. 2011. The Hidden Crisis: Armed conflict and education. Tersedia: http://unesco.org/document/2011/EFA.pdf.

Ilahi, Mohammad Takdir. 2012. Pembelajaran Discovery Strategi & Mental

Vocational Skill. Jogjakarta: DIVA Press (Anggota IKAPI)

Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogjakarta: Aswaja Presindo

OECD. 2010. PISA 2009 Result: Learning Trends: changes in Student Performance Since 2000 (Volume V). Tersedia :

http://estaticos.elmundo.es/documentos/2010/12/07/pisa_2009_5.pdf. Tiantong, Monchai dan Sumalee Siksen. 2013. “The OnlineProject Based Learning

Model Based Student’s Multiple Intelligence” International Journal of Humanities and Social Science. Vol3. No.7

Gambar

Tabel 1
Grafik 1 Profil Efek Variabel Strategi Pembelajaran dan Minat Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Veithzal (2005) persepsi yang positif terhadap pemberian insentif merupakan sarana yang tepat dalam menciptakan suasana yang dapat mendorong munculnya semangat dan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDA AAN DIREKTORAT JENDERAL. GURU DAN

Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Hasil penelitian ini adalah (1) Supervisi, motivasi kerja, dan komunikasi mempunyai kontribusi yang positif dan signifikan terhadap kinerja guru di Sekolah Dasar

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan proses pembelajaran PKN kelas IV di SD Negeri Pakah I serta mengetahui peningkatan hasil

Perbandingan hasil pengendalian persediaan bahan pembantu gula pasir dan coklat bubuk selama bulan Agustus 2005 sampai Juli 2006 dengan menggunakan metode perusahaan, metode

Based on the research background above, the problem of the study is “how class struggle is reflected in Harriet Beecher Stowe’s UNCLE TOM’S CABIN”.. Limitation of

Penelitian ini berusaha untuk menjawab sebagian dari permasalahan pajak lahan di Kecamatan Cibinong dan Cileungsi yaitu: (1) mengetahui konsistensi RDTRK/RUTRK, (2) mengetahui