• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Audit Mutu Internal dalam Meningkatkan Efektivitas Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 (Studi Kasus pada PT Inti Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Audit Mutu Internal dalam Meningkatkan Efektivitas Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 (Studi Kasus pada PT Inti Bandung)."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Perusahaan yang telah menerapkan sistem manajemen mutu akan mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2000. Perusahaan yang telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2000 wajib untuk melakukan audit mutu internal pada kegiatan perusahaannya. Audit mutu internal adalah pemeriksaan dan penilaian secara sistematik, objektif dan terdokumentasi dan mandiri untuk menentapkan apakah kegiatan sistem manajemen kualitas dan hasil yang berkaitan telah sesuai dengan pengaturan yang direncanakan apakah pengaturan-pengaturan tersebut telah diterapkan secara efektif dan sesuai dengan komitmen, kebijakan, tujuan serta sasaran mutu yang telah direncanakan atau ditetapkan untuk mencapai tujuan. Salah satu perusahaan yang telah mendapat sertifikasi ISO 9001:2000 adalah PT INTI (Persero).

Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan apakah audit mutu internal berperan dalam meningkatkan efektivitas pelaksanaan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus. Data yang diperoleh didapatkan dari penyebaran kuesioner kepada auditor mutu internal dan koordinator sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 di setiap divisi pada PT INTI (Persero).

Data-data tersebut kemudian diolah dengan menggunakan SPSS 14.0 dengan analisis regresi sederhana. Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil bahwa nilai signifikansi sebesar 0,031 yang mana nilai tersebut lebih kecil dari tarif nyata 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha

diterima, yang artinya: “Audit mutu internal berperan secara signifikan dalam meningkatkan efektivitas pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000.”

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL... xiv

Daftar Lampiran ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1 Maksud Penelitian ... 5

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 7

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.1.1.1 Jenis-jenis Auditing ... 9

2.1.1.2 Jenis-Jenis Auditor ... 10

2.1.2 Audit Mutu Internal ... 11

2.1.2.1 Pengertian Audit Mutu internal ... 11

2.1.2.2 Tujuan Audit Mutu Internal ... 12

2.1.2.3 Manfaat Audit Mutu Internal ... 13

2.1.2.4 Alasan Audit Mutu Internal ... 14

2.1.2.5 Kualifikasi Auditor Mutu Internal ... 15

2.1.2.6 Kegiatan Audit Mutu Internal ... 18

2.1.3 Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 ... 32

2.1.3.1 Pengertian Sistem Manajemen Mutu ... 32

2.1.3.2 Pengertian ISO 9001:2000 ... 32

2.1.3.3 Ruang Lingkup Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 ... 33

2.1.3.4 Prinsip-Prinsip Sistem Manajemen Mutu Berdasarkan ISO 9001:2000 ... 35

2.1.3.5 Manfaat Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 ... 40

2.1.4 Pengertian Efektivitas ... 42

2.1.4.1 Efektivitas Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 ... 23 2.1.4.2 Hubungan Audit Mutu Internal dengan

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

ISO 9001:2000 ... 53

2.2 Kerangka Pemikiran ... 54

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 57

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 58

3.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 58

3.1.1.1 Sekilas tentang PT INTI (Persero) ... 58

3.1.1.2 Sejarah PT INTI (Persero) ... 60

3.1.1.3 Visi dan Misi Perusahaan ... 63

3.1.1.4 Ruang Lingkup Bisnis Perusahaan ... 64

3.1.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan ... 66

3.1.1.6 Kegiatan Audit Mutu Internal Perusahaan ... 82

3.2 Metode Penelitian ... 86

3.2.1 Jenis Penelitian ... 86

3.2.2 Operasional Variabel ... 86

3.2.3 Penetapan Populasi dan Sampel ... 90

3.2.3.1 Populasi ... 90

3.2.3.2 Sampel ... 90

3.2.4 Pengumpulan data ... 91

3.2.4.1 Teknik Pengumpulan Data ... 91

3.2.4.2 Teknik Pengolahan Data ... 93

3.2.5 Pengujian Instrumen Penelitian ... 94

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.2.5.2 Uji Reliabilitas ... 96

3.2.6 Analisis Data ... 97

3.2.6.1 Analisis Regresi Sederhana ... 97

3.2.6.2 Analisis Korelasi Sederhana ... 98

3.2.6.3 Koefisien Determinasi ... 100

3.2.7 Pengujian Hipotesis ... 100

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 101

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 102

4.1.1 Pengujian Instrumen Penelitian ... 102

4.1.1.1 Pengujian Validitas ... 102

4.1.1.2 Pengujian Reliabilitas ... 105

4.1.2 Analisis Data ... 106

4.1.2.1 Analisis Variabel Independen (Audit Mutu Internal) ... 106

4.1.2.2 Analisis Variabel Dependen (Efektivitas Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 ... 109

4.1.3 Peranan Audit Mutu Internal dalam Meningkatkan Efektivitas Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:200 ... 114

4.1.3.1 Analisis Regresi Sederhana ... 114

4.1.3.2 Korelasi Pearson ... 116

4.1.3.3 Koefisien Determinasi ... 116

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha 4.2 Pembahasan ... 118

4.2.1 Audit Mutu Internal Yang Dilaksanakan Oleh

Auditor Mutu Internal di PT INTI (Persero) ... 118 4.2.2 Efektivitas Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu

ISO 9001:2000 di PT INTI (Persero) ... 119 4.2.3 Peranan Audit Mutu Internal Dalam Meningkatkan

Efektivitas Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 90001:2000 di PT INTI (Persero) ... 119

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 121 5.2 Saran ... 123

DAFTAR PUSTAKA ... 125 LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS (CURRICULUM VITAE)

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Jenis/Tipe Audit ... 9

Gambar 2.2 : Perbaikan Sistem Mutu yang Terus-menerus ... 34

Gambar 2.3 : Kerangka Pemikiran ... 56

(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Operasionalisasi Variabel X ... 88

Tabel 3.2 : Operasionalisasi Variabel Y ... 89

Tabel 3.3 : Pemberian Kode untuk Jawaban Pertanyaan Positif Tertutup ... 94

Tabel 3.4 : Kriteria Koefisien Reliabilitas ... 97

Tabel 3.5 : Drajat Tingkat Hubungan antar Variabel ... 99

Tabel 4.1 : Hasil Pengujian Validitas Variabel X ... 103

Tabel 4.2 : Hasil Pengujian Validitas Variabel Y ... 104

Tabel 4.3 : Reliability Statistics Variabel X ... 105

Tabel 4.4 : Reliability Statistics Variabel Y ... 105

Tabel 4.5 : Distribusi Persepsi Responden Terhadap Perencanaan dan Persiapan Audit. ... 106

Tabel 4.6 : Distribusi Persepsi Responden Terhadap Pelaksanaan ProsesAudit. ... 107

Tabel 4.7 : Distribusi Persepsi Responden Terhadap Pelaporan Hasil Audit ... 108

Tabel 4.8 : Distribusi Persepsi Responden Terhadap Tindak Lanjut Hasil Audit ... 109

Tabel 4.9 : Distribusi Persepsi Responden Terhadap Sistem Manajemen Mutu ... 110

(9)

xv Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.11 : Distribusi Persepsi Responden Terhadap Tanggung Jawab,

Wewenang, dan Komunikasi ... 111

Tabel 4.12 : Distribusi Persepsi Responden Terhadap Peninjuan-Ulang Manajemen ... 112

Tabel 4.13 : Distribusi Persepsi Responden Terhadap Sumber Daya Manusia.114 ... 112

Tabel 4.14 : Distribusi Persepsi Responden Terhadap Realisasi Produk ... 113

Tabel 4.15 : Distribusi Persepsi Responden Terhadap Pengukuran, Analisis dan Perbaikan ... 114

Tabel 4.16 : Coefficients(a) ... 115

Tabel 4.17 : Correlations ... 116

(10)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Keterangan Melakukan Penelitian 2. Kuesioner Penelitian

3. Data Kuesioner

4. Hasil Pengolahan SPSS versi 14.0

(11)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Di era globalisasi yang terus berkembang dengan pesat telah menyebabkan perubahan di segala bidang. Hal ini juga berdampak pada kondisi lingkungan bisnis yang seiring berjalannya waktu juga mengalami perubahan. Perubahan ini mengakibatkan timbulnya persaingan yang ketat pada lingkungan bisnis, yang menuntut perbaikan di segala bidang usaha. Tuntutan untuk lebih efisien, inovatif dan konsisten dalam melakukan kegiatan merupakan keputusan yang harus dipenuhi. Perusahaan dapat bertahan dalam jangka panjang dan mampu untuk menghasilkan laba dengan cara menghasilkan produk yang mempunyai keunggulan baik dalam hal mutu, desain, pelayanan dan harga. Menghasilkan produk yang bermutu merupakan strategi terbaik bagi perusahaan untuk mempertahankan profitabilitas jangka panjang.

Perubahan lingkungan bisnis ini juga telah mengubah paradigma lama tentang penciptaan produk yang hanya berdasar pada tujuan dan keperluan produsen saja menjadi penciptaan produk dengan mengutamakan mutu. Customer Value Strategy adalah salah satu paradigma baru yang berkembang dalam manajemen untuk menghadapi lingkungan global. Customer adalah satu-satunya alasan untuk eksistensi suatu perusahaan. Hal ini memaksa setiap perusahaan untuk menyusun kiat atau strategi untuk menarik mereka untuk menggunakan produknya (Wibowo,

(12)

2 Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha Mutu memberi suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin hubungan yang kuat dengan perusahaan. Ikatan seperti ini, dalam jangka panjang memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka, sehingga perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Tercapainya kepuasan pelanggan dapat menciptakan kesetiaan atau loyalitas pelanggan dalam jangka waktu yang lama kepada perusahaan yang memberikan kualitas yang memuaskan. Kepuasan pelanggan merupakan keadaan dimana kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui produk yang dikonsumsi (Nasution, 2001).

Perusahaan yang berorientasi pada mutu, harus menerapkan suatu sistem mutu. Sistem mutu merupakan sarana untuk menerapkan rencana mutu dalam mewujudkan tujuan dan sasaran mutu perusahaan (Hadiwiardjo dan Sulistijarningsih, 1996:39). Perusahaan yang menerapkan sistem manajemen mutu perlu mengadakan evaluasi dalam rangka melakukan pengendalian terhadap mutu atau kualitas yang dihasilkan. Evaluasi ini dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan agar kinerja dan aktivitas manajemen dapat selalu ditingkatkan dan dapat segera diketahui sebab-sebab terjadinya kesalahan sehingga dengan cepat diambil tindakan untuk mengurangi resiko yang dapat merugikan perusahaan.

(13)

3 Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha bahwa organisasi akan memberikan produk (barang atau jasa) yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Audit sistem manajemen mutu merupakan unsur yang dipersyaratkan dalam ISO 9001:2000 untuk menjamin bahwa sistem manajemen mutu telah dilakukan sesuai dengan persyaratan-persyaratan, serta telah diimplementasikan dan dipelihara secara efektif. Audit mutu internal adalah suatu pengujian sistematis dan independen untuk menentukan apakah aktivitas mutu dan hasil yang berhubungan dengan mutu memenuhi aturan yang telah direncanakan dan apakah aturan tersebut secara efektif dan cocok untuk mencapai tujuan perusahaan (Tunggal, 2003:92). Audit ini dilaksanakan sesuai prosedur terdokumentasi dan memberikan jaminan bahwa penerapan dan pemeliharaan sistem manajemen mutu sesuai dengan kebijakan, tujuan, perencanaan, dan prosedur mutu yang telah ditetapkan. Audit mutu internal merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam penerapan sistem manajemen mutu.

Dengan pelaksanaan audit mutu internal yang teratur dan terencana, maka ketidaksesuaian maupun potensi ketidaksesuaian sistem mutu bisa dideteksi, sehingga tindak koreksi dan pencegahan yang tepat dapat dilakukan. Disamping itu hasil dari audit mutu internal merupakan masukan (input) yang sangat berguna dalam pelaksanaan tinjuan manajemen (management review), sehingga efektivitas dan kesesuaian sistem mutu yang dimiliki suatu organisasi dapat terus dipelihara

(Iskandar Indaranata, 2006:2). Auditor mutu internal sebagai pelaksana audit mutu

(14)

4 Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha manajemen mutu melalui prosedur dan istruksi kerja, sistem tersebut dilaksanakan oleh pegawai di unit kerjanya masing-masing.

Audit mutu internal akan memberikan manfaat secara optimal dan kontribusi positif dalam upaya meningkatkan kinerja organisasi, terutama pada aspek mutu dan kepuasaan pelanggan. Audit mutu internal dapat memberikan manfaat kepada:(1). Puncak pimpinan;(2). Unit-unit operasi;(3). Unit pengelola mutu;(4). Karyawan;(5). Auditor; (6). Pelanggan; (7). Pemasok. Audit mutu internal yang dilakukan oleh pihak internal perusahaan berguna untuk melihat keefektifan pelaksanaan sistem manajemen mutu dan merupakan alat manajemen dalam melakukan perbaikan

(Iskandar Indaranata, 2006:4).

Sebagai perusahaan yang telah mendapat sertifikasi ISO 9001:2000 pada sistem manajemen mutu, PT. Informasi Telekomunikasi Indonesia/INTI perlu untuk melihat apakah sistem manajemen mutu yang dilaksanakan di dalam perusahaan telah berjalan baik atau tidak. Hal ini dapat dicapai dengan melakukan audit mutu internal, mengingat bahwa audit mutu internal ini mempunyai peranan penting dalam meningkatkan efektivitas pelaksanaan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000. Maka penulis bermaksud untuk mengangkat topik tersebut dalam sebuah penelitian dengan judul “Peranan Audit Mutu Internal Dalam Meningkatkan Efektivitas Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000. ”

(15)

5 Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, maka penulis mengidentifikasikan permasalahan sebaga berikut :

1. Apakah audit mutu internal yang dilakukan oleh auditor mutu internal telah dilaksanakan dengan baik di PT INTI?

2. Bagaimana efektivitas pelaksanaan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 yang diterapkan di PT INTI?

3. Seberapa besar peranan audit mutu internal dalam meningkatkan efektivitas pelaksanaan sistem manajemen mutu ISO 90001:2000 di PT INTI?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Adapun maksud yang diharapkan sehubungan dengan identifikasi masalah di atas adalah untuk mengetahui apakah audit mutu internal yang dilakukan oleh auditor internal berperan dalam meningkatkan efektivitas pelaksanaan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah seperti yang telah diuraikan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk :

(16)

6 Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 2. Mengetahui efektivitas pelaksanaan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000

yang diterapkan di PT INTI.

3. Mengetahui seberapa besar peranan audit mutu internal dalam meningkatkan efektivitas pelaksanaan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 di PT INTI.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut: 1. Bagi penulis, dapat memberikan pemahaman yang cukup baik mengenai peranan

audit mutu internal dalam meningkatkan efektivitas pelaksanaan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000.

2. Bagi perusahaan, memberikan gambaran kepada pihak manajemen mengenai peranan audit mutu internal dalam meningkatkan efektivitas pelaksanaan sistem manejemen mutu ISO 9001:2000 dan membantu pihak manajemen dalam melakukan perbaikan sehingga kinerja karyawan juga meningkat dan kepuasaan pelanggan juga akan tercapai.

(17)

121 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di PT INTI (Persero) mengenai peranan audit mutu internal dalam meningkatkan efektivitas pelaksanaan sistem manajemen ISO 9001:2000, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut:

1. Audit mutu internal yang telah dilaksanakan di PT INTI (Persero) sudah berjalan dengan baik sesuai dengan prosedur ISO. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pengolahan kuesioner dengan pernyataan mengenai audit mutu internal yang terdiri dari 25 pertanyaan yang tertuang dalam 4 aspek sebagai berikut:

a. Analisis terhadap Perencanaan dan Persiapan Audit, persepsi responden menunjukkan persentase 53,57% dengan kategori baik.

b. Analisis terhadap pelaksanaan audit, persepsi responden menunjukkan persentase 46,67% dengan kategori baik.

c. Analisis terhadap pelaporan hasil audit, persepsi responden menunjukkan persentase 51,67% dengan kategori baik.

d. Analisis terhadap tindak lanjut hasil audit, persepsi responden menunjukkan persentase 36,67% dengan kategori cukup baik.

(18)

122 Bab V Simpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha a. Analisis terhadap sistem manajemen mutu, persepsi responden menunjukkan

persentase 63,33% dengan kategori baik.

b. Analisis terhadap tanggung jawab manajemen, persepsi responden menunjukkan persentase 67,5% dengan kategori baik.

c. Analisis terhadap tanggung jawab, wewenang dan komunikasi, persepsi responden menunjukkan persentase 66,67% dengan kategori baik.

d. Analisis terhadap peninjuan-ulang manajemen, persepsi responden menunjukkan persentase 90% dengan kategori baik.

e. Analisis terhadap manajemen sumber daya manusia, persepsi responden menunjukkan persentase 73,75% dengan kategori baik.

f. Analisis terhadap realisasi produk, persepsi responden menunjukkan persentase 60% dengan kategori baik.

g. Analisis terhadap pengukuran, analisa dan perbaikan, persepsi responden menunjukkan persentase 76,67% dengan kategori baik.

(19)

123 Bab V Simpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha sisanya sebesar 76,7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti sosialisasi sistem manajemen mutu di setiap divisi perusahaan.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan di atas, adapun saran-saran yang dapat dikemukakan

penulis dan diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak adalah sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

a. Kegiatan audit mutu yang dilakukan oleh perusahaan sudah cukup baik, namun harus tetap ditingkatkan terutama pelaksanaan audit mutu internal yang dilakukan selama 6 bulan sekali, idealnya dilakukan selama 3 bulan sekali. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tim auditor mutu internal, sebaiknya tim yang melakukan kegiatan audit mutu internal adalah auditor yang telah berpengalaman, memenuhi syarat dan telah mendapat pelatihan yang cukup sehingga lebih memahami prosedur pengauditan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000. Hal lain yang perlu lebih diperhatikan adalah tahap tindak lanjut hasil audit, yang bertujuan agar proses perbaikan kesalahan dapat segera dilaksanakan pada bagian yangtelah diaudit.

(20)

124 Bab V Simpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

(21)

125 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik). Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Arens, Alvins A; Elder, Randel J. and Beasley, Mark S. 2003. Auditing dan Pelayanan Verifikasi Pendekatan Terpadu. Edisi kesembilan. Jakarta: Index.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, dan Mark S. Beasley. 2008. Auditing and Assurance Services An Integrated Approach, 12th Edition. Jakarta: Index.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Chatab, Nevizond. 1997. Mendokumentasikan Sistem Mutu ISO 9000. Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi.

Gaspers, Vincent. 2005. ISO 9001:2000 and Continual Quality Improvement. Edisi kelima. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Hadiwiardjo, Bambang H. dan Sulastijarningsih Wibisono. 1996. Memasuki Pasar Internasional dengan ISO 9000 Sistem Manajemen Mutu. Edisi Pertama. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Harbunangin, Buntje dan Pardamean Ronitua Harahap. 1996. Elemen Audit Mutu Internal (Elemen 4.17) Persyaratan ISO 9000. Edisi Pertama. Jakarta: PT Iron Damwin Sentosa.

Indranata, Iskandar. 2006. Terampil dan Sukses Melakukan Audit Mutu Internal ISO 9001:2000 Berdasarkan ISO 19011:2002. Edisi Pertama. Bandung: Alfabeta.

Komarudin. 1994. Ensklopedia manajemen. Edisi kedua. Jakarta: Bina Aksara.

Moh. Nazir. 2003. Metode Penelitian. Cetakan Keempat. Jakarta : Ghalia Indonesia Anggota IKAPI.

Mulyadi dan Puradiredja, Kanaka. 1998. Auditing. Edisi kelima. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyo, Sulistijo Sudarto. 2005. Panduan Penerapan Manajemen Mutu ISO 9001:2000. Edisi Pertama. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Nasution, M.N.2001. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management). Jakarta: Ghalia Indonesia

(22)

126 Universitas Kristen Maranatha Santoso, Singgih. 2003. Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS versi 11.5.

Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sekaran. U. 2000. Reaserch Methods For Business : A Skill-Building Approach. 3rd Edition. New Jersey : John Wiley & Sons.

Sekarang, U. 2006. Metode Penelitian Untuk Bisnis. Buku 2. Edisi keempat. Jakarta: Salemba Empat.

Santoso, Singgih. 2004. Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS versi 11.5. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Santoso, Singgih. 2000. SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional Versi 7.5. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Suardi, Rudi. 2004. Sistem Manajemen Mutu ISO 9000:2000.Edisi Keempat. Jakarta: Cv Teruna Grafica.

Sugiyono, Prof, Dr. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono, Prof, Dr. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta. Sugiyono, Prof, Dr. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Susilo, Willy. 2003. Audit Mutu Internal. Edisi Bahasa Indonesi. Bandung: Varqistatama Binamega.

Robert N, Anthony and Vijay Govindrajan. 2000. Management Control Systems.10th Edition. New York: McGrow Hill

Tunggal, Amin Widjaja. 2003. Audit Manajemen Kontemporer. Edisi Revisi. Jakarta: Harvindo.

Tunggal. Amin Widjaja. 1992. Audit Mutu (Quality Auditing). Edisi Pertama. Jakarta: Rineka Cipta.

Zakiyah. 2007. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000. Bandung: Badan Standardisasi Nasional.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan sebagai berikut. 1) Bentuk lingual yang terdapat pada register pada tabloid Gaul dan Asian Plus ditemukan berupa kata,

Penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan gambaran tingkat kepuasan pasien jampersal terhadap kualitas pelayanan ditinjau dari lima dimensi servqual (reliability,

Mulai Selesai 49 Kab... Mulai Selesai 56

a) Untuk pekerjaan dengan volume besar, peralatan penakarnya dibuat dengan ukuran volume minimal untuk 1zak semen, terbuat dari kayu (papan) atau bahan lain yang sesuai dan

satu contoh obat yang tergolong biguanid adalah metformin dengan berbagai karakteristik sebagai berikut: (a) menurunkan kadar glukosa darah dengan memperbaiki transport glukosa

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa perlakuan pelapisan telur menggunakan Aloe vera, larutan kulit manggis, dan tepung beras tidak berpengaruh

wilayah dermaga yang inpermeable, tumpahan minyak yang berasal dari bahan bakar kapal merupakan jenis yang hampir seluruh bagian hidrokarbon memiliki

Tetapi dalam membantu pencari keadilan yayasan lembaga bantuan hukum Makassar (YLBHM) tidak terpaku pada dana yang diberiakan oleh kementrian hukum dan ham. Dalam mengantisispasi