• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum 2013 pada subtema kegiatan sore hari untuk siswa kelas satu I sekolah dasar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum 2013 pada subtema kegiatan sore hari untuk siswa kelas satu I sekolah dasar."

Copied!
166
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

MENGAKU KURIKULUM 2013 PADA SUBTEMA KEGIATAN SORE HARI UNTUK SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR

Irza Viasiska

Universitas Sanata Dharma 2015

Penelitian ini dilakukan karena masih banyak guru yang membutuhkan contoh perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum 2013 dan menggunakan pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, pendidikan karakter berbasis budaya lokal, serta penilaian secara otentik pada kegiatan belajarnya.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Pengembangan perangkat pembelajaran ini menggunakan prosedur pengembangan perangkat pembelajaran Jerold E Kemp dan prosedur penelitian pengembangan yang dikemukakan oleh Borg dan Gall. Kedua prosedur pengembangan tersebut diadaptasi menjadi sebuah model pengembangan yang lebih sederhana,yang dijadikan landasan dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain, hingga menghasilkan desain produk final berupa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara analisis kebutuhan dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas I SD Kalasan Baru Kecamatan Kalasan, Kabupaten Selman, Yogyakarta. Sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas perangkat pembelajaran oleh seorang Pakar Kurikulum 2013, dua guru kelas I SD.

Berdasarkan validasi seorang Pakar Kurikulum 2013 menghasilkan skor 171 (baik), dua guru kelas I SD menghasilkan skor 180 (baik) dan 180 (baik). Perangkat pembelajaran tersebut memperoleh rerata skor 171 dan termasuk dalam kategori “baik”. Hasil validasi tersebut berpedoman pada 11 aspek yaitu 1) identitas RPPTH, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar. 6) pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10)lembar kerja siswa, 11) bahasa. Dengan demikia perangkat pembelajaran yang dikembangkan sudah layak digunakan sebagai perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum

2013.

(2)

LEARNING SOFTWARE DEVELOPMENT

REFER TO KURRIKULUM 2013 SUBTEME AFTERNOON AKTIVITIES FOR KLASS I PRIMARY

Irza Viasiska Sanata Dharma 2015

This research was done because there are still many teachers who need an example of the elementary curriculum learning refers 2013. The main objective of this research is to produce a

product in the form of learning tools that refers to the curriculum in 2013 and uses an integrative thematic approach, scientific approach, local culture-based character education, and Authentic assessment on learning activities.

This research the development. This learning device development using learning software development procedures Jerold E Kemp and development research procedure proposed by Borg and Gall. Both the development procedure was adapted into a simpler development model, which is used as a basis in research. Development procedures used in the study includes five steps: (1) the potential and problems, (2) data collection, (3) the design of the product, (4) validation expert, (5) the revision of the design, to produce a final product design in the form of learning tools which refers Kurriculum 2013 for elementary school students first grade. Instruments in this study is a list of interview questions and needs analysis questionnaire. Interviews were used for analysis needs to first grade elementary school teacher Kalasan New Kalasan, Selman Regency, Yogyakarta. While the questionnaire is used to validate the quality of the learning device by an Expert Kurriculum 2013, two first grade elementary school teacher.

Based on an expert validation of Kurriculum 2013 resulted in a score of 171 (good), two first

grade elementary school teacher produced a score of 180 (good) and 180 (excellent). The learning device to obtain a mean score of 171 and was included in the category of "good". The validation results based on the 11 aspects: 1) the identity RPPTH, 2) formulation of indicators, 3) formulating learning goals, 4) the selection of teaching materials, 5) selection of learning resources. 6) the selection of media study, 7) methods of learning, 8) learning scenarios, 9) assessment, 10) student worksheets, 11) languages. Thus the learning tools developed already fit for use as a learning device refers Kurriculum 2013.

(3)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

MENGACU KURIKULUM 2013 PADA SUBTEMA KEGIATAN SORE HARI

UNTUK SISWA KELAS SATU I SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Irza Viasiska

NIM. 111134312

RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI (PPGT)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)

i

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

MENGACU KURIKULUM 2013 PADA SUBTEMA KEGIATAN SORE HARI

UNTUK SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Irza Viasiska

NIM. 111134312

RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI (PPGT)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(5)
(6)
(7)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk: ALLAH SWT Sang pencipta seluruh jagat raya ini, dan hanya Allah SWT lah yang dapat mendengarkan segala keluh kesah ku dalam segala hal dan Atas

izinnyalah aku dapat mengerjakan penelitian ini maupun menjalankan segala sesuatu dalam kehidupan ku.

Terimakasih banyak buat ibundaku tercinta Sofiani, yang selalu menjadikanku sebagai orang yang mandiri dan penuh arti dalam

segala hal Terimakasih banyak buat ayahandaku tercinta Marlinuddin BS, yang telah memotivasiku dalam segala hal Terimakasih banyak buat pak Wo ku tercinta Arisuddin BS, yang

telah banyak memotivasi ku dan membantu ku dalam segala hal Terimakasih banyak buat Wowo (nenek) tercinta Ulam, yang telah

mengibur dan memotivasi dalam segala hal

Dan Terimakasih banyak buat Paman Herman (adik bungsu Mama), yang telah banyak membimbing dan mengajari aku mengenai apa

yang tidak aku ketahui

Karya ku ini ku persembahkan juga untuk semua keluarga ku tersayang, terkasih, dan tercinta yaitu almarhum Andong (kakek) Basaruddin BS, Wowo (nenek) Ulam dan yang terutama Mamak ku

(Sofiani) dan Ayah ku (Marlinuddin BS), Pak Wo Arisuddin BS (Abang Ayah pertama (Pak De), almarhumah Mak Wo Rosnalawati

(8)

v

(istrinya Pak Nga), Bunda Halimah (adik ayah paling bungsu), Oom Julisar (suami bunda Halimah). Paman Udin (abang Mama pertama), Mami Indun (istri paman Udin), Paman Amin (abang Mama ke dua), Mami Ijah (istri paman Amin), almarhum Bunda Nur (kakak Mama

ke tiga), Oom Buyung (suami bunda Nur), Paman Din (adik Mama), Bunda Susi (Istri paman Din), Paman Wan (adik Mama ke lima),

Bunda Ayun (istri paman Wan), Paman Herman (adik bungsu Mama), Bunda Murni (istri paman Herman). Dan bang Isan, bang Wan, kak Indra Wati, adik Irzan Jaya Putera, Afdal Alzikri, serta adik-adik ku lainnya Yang selalu jadi motivasiku untuk menjadi yang

terbaik yang dapat membantu masa depan mereka nantinya. Yang Terkasih

Shah Rukh Khan pujaan hati ku

Yang selalu menemani hari-hari ku disetiap detik maupun waktu sekaligus memberikan semangat dan motivasi di setiap aku mendengarkan lagu atau menonton film dan vidio lagu bollywodnya,

dan sekaligus membuat ku bangkit untuk menggali inspirasi dalam segala hal

Yang Terkasih

Dan kupersembahkan karya ini untuk

Universitas Sanata Dharma dalam Program Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi sekaligus buat Dosen-dosen yang membimbing kami

(9)

vi

Aleksander Tena Sawu, Arten Adrianus Adu, Aleks Rumaikeuw, Aloisius Gando, Agatha Diah Lestari Baun, Bunaiya, Cut Nur Aisyah, Dafrosa Anita Jediman, Evi Anastasya, Hans Sarakan, Ivon

Mariztha Polin, Juliani Lubis, Kori Kristiana, Kristofel Henuk, Katarina Ivoni Ida, Lasarus Hilli, Mawadda Rahma, Marianus

Suciatno Daba, Meriana Tamoes, Monika Ida Mirino, Ratna Yulianda, Rina Heatubun, Roland Suwarno, Sirajudin Sara, Sri

Jayanti, Siti Nurjannah Qadar Jafar, Satber D. Benu, Thomas Aquinas Bhato Tau, Titin Munariska, Wanggrizy Wader, Yulianus

(10)

vii

MOTTO

Berani melangkah demi tujuan yang pasti

Menjadi manusia yang Humanis dan sukses dalam segala hal. Terutama membahagiakan dan membanggakan orang Tua dan menghilangkan sifat sombong, saling menghormati satu sama lain.

Belajar dari setiap pendalaman pengalaman bukan cuma hanya belajar dari pendidikan saja.

Menggali inspirasi dari setiap aksi

Dan mewujudkan semua mimpi yang berkreasi

(11)

viii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta: 28 Mei 2015

(12)

ix

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Irza Viasiska

Nomor Mahasiswa : 111134312

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Mengacu Kurikulum 2013 Pada Subtema Kegiatan Sore Hari Untuk Siswa Kelas I Sekolah Dasar.

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 14 Mei 2015

Yang menyatakan

(13)

x

ABSTRAK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

MENGACU KURIKULUM 2013 PADA SUBTEMA KEGIATAN SORE HARI UNTUK SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR

Irza Viasiska

Universitas Sanata Dharma 2015

Penelitian ini dilakukan karena masih banyak guru yang membutuhkan contoh perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum 2013 dan menggunakan pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, pendidikan karakter berbasis budaya lokal, serta penilaian secara otentik pada kegiatan belajarnya.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Pengembangan perangkat pembelajaran ini menggunakan prosedur pengembangan perangkat pembelajaran Jerold E Kemp dan prosedur penelitian pengembangan yang dikemukakan oleh Borg dan Gall. Kedua prosedur pengembangan tersebut diadaptasi menjadi sebuah model pengembangan yang lebih sederhana, yang dijadikan landasan dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain, hingga menghasilkan desain produk final berupa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara analisis kebutuhan dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas I SD Kalasan Baru Kecamatan Kalasan, Kabupaten Selman, Yogyakarta. Sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas perangkat pembelajaran oleh seorang Pakar Kurikulum 2013, dua guru kelas I SD.

Berdasarkan validasi seorang Pakar Kurikulum 2013 menghasilkan skor 171 (baik), dua guru kelas I SD menghasilkan skor 180 (baik) dan 180 (baik). Perangkat pembelajaran tersebut memperoleh rerata skor 171 dan termasuk dalam kategori “baik”. Hasil validasi tersebut berpedoman pada 11 aspek yaitu 1) identitas RPPTH, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar. 6) pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10) lembar kerja siswa, 11) bahasa. Dengan demikian perangkat pembelajaran yang dikembangkan sudah layak digunakan sebagai perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013.

(14)

xi ABSTRACT

LEARNING SOFTWARE DEVELOPMENT

REFER TO CURRICULUM 2013 SUBTEME AFTERNOON ACTIVITIES FOR CLASS I PRIMARY

Irza Viasiska Sanata Dharma

2015

This research was done because there are still many teachers who need an example of the

elementary curriculum learning refers 2013. The main objective of this research is to produce a

product in the form of learning tools that refers to the curriculum in 2013 and uses an integrative

thematic approach, scientific approach, local culture-based character education, and Authentic

assessment on learning activities.

This research the development. This learning device development using learning software

development procedures Jerold E Kemp and development research procedure proposed by Borg and

Gall. Both the development procedure was adapted into a simpler development model, which is used

as a basis in research. Development procedures used in the study includes five steps: (1) the potential

and problems, (2) data collection, (3) the design of the product, (4) validation expert, (5) the revision

of the design, to produce a final product design in the form of learning tools which refers Curriculum

2013 for elementary school students first grade. Instruments in this study is a list of interview

questions and needs analysis questionnaire. Interviews were used for analysis needs to first grade

elementary school teacher Kalasan New Kalasan, Selman Regency, Yogyakarta. While the

questionnaire is used to validate the quality of the learning device by an Expert Curriculum 2013, two

first grade elementary school teacher.

Based on an expert validation of Curriculum 2013 resulted in a score of 171 (good), two first

grade elementary school teacher produced a score of 180 (good) and 180 (excellent). The learning

device to obtain a mean score of 171 and was included in the category of "good". The validation

results based on the 11 aspects: 1) the identity RPPTH, 2) formulation of indicators, 3) formulating

learning goals, 4) the selection of teaching materials, 5) selection of learning resources. 6) the

selection of media study, 7) methods of learning, 8) learning scenarios, 9) assessment, 10) student

worksheets, 11) languages. Thus the learning tools developed already fit for use as a learning device

refers Curriculum 2013.

(15)

xii

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan berkah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum 2013 Pada Subtema Kegiatan Sore Hari

Untuk Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ.,B.S.T.,M.A. selaku Ketua Program Studi PGSD.

3. Rusmawan, S.Pd.,M.Pd. selaku Dosen yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd.,M.Pd. selaku Dosen yang telah menguji dan memberi motivasi untuk menyelesaikan penelitian ini.

5. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Dosen yang telah menguji dan memberi motivasi untuk menyelesaikan penelitian ini.

6. Galih Kusumo, S.Pd.,M.Pd. selaku validator Pakar Kurikulum SD 2013 yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian.

7. Para dosen PPGT dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik.

8. Pak Sarjono, S.Pd. selaku Kepala SD Negeri Kalasan 1 yang telah mengizinkan peneliti melakukan analisis kebutuhan untuk penelitian ini.

9. Sri Rejeki , A.Ma. selaku guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1 yang telah mengizinkan peneliti melakukan wawancara analisis kebutuhan untuk penelitian ini.

(16)

xiii

11.Teman-teman satu perjuangan 35 mahasiswa skripsi payung pengembangan bahan ajar mengacu Kurikulum 2013.

12.Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk bantuan dan dukungannya selama ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan dan kekurangannya, maka penulis sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Akhirnya penulis mengucapkan selamat membaca semoga bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, 14 Mei 2015 Penulis

(17)

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……….. ii

HALAMAN PENGESAHAN……… iii

HALAMAN PERSEMBAHAN……… iv

HALAMAN MOTTO……… vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………. viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA HALAMAN PERSEMBAHAN……… iv

HALAMAN MOTTO……… vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……….. viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS……… ix

ABSTRAK……… x

ABSTRACT……….. xi

KATA PENGANTAR………... xii

DAFTAR ISI………. xiv

DAFTAR TABEL……… xvii

DAFTAR GAMBAR……….. xviii

DAFTAR LAMPIRAN……… xix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………... 1

B. Rumusan Masalah……… 4

C. Tujuan Penelitian………. 5

D. Manfaat Penelitian………... 5

E. Batasan Istilah……….. 6

F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan……….. 8

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori………. 9

1. Kurikulum SD 2013……… 9

(18)

xv

b. Penguatan Pendidikan Karakter………. 14

c. Pendekatan Tematik Integratif………... 16

d. Pendekatan Saintifik……….. 16

e. Penilaian Otentik……… 17

2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Di Sekolah Dasar……….. 20

a. Pengertian Silabus..……….…….... 20

b. Prinsip-prinsip Pengembangan.……..………. 20

c. Komponen RPPTH.………... 21

d. RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan pribadi siswa (intelektual, keterampilan, dan karakter) yang nampak dalam perumusan indikator dan tujuan pembelajaran……… 27

e. RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integratif……... 29

f. RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik………...…..… 30

g. Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian otentik…... 32

h. RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD.……….. 34

B. Penelitian yang Relevan………...….. 37

C. Kerangka Pikir……….... 40

D. Pertanyaan Penelitian………...………….. 41

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian………...… 42

B. Prosedur Pengembangan………..……….…. 43

1. Potensidan Masalah………..……….. 44

2. Pengumpulan Data………..……… 45

3. Desain Produk…………...………. 45

4. Validasi Desain………..………. 46

5. Revisi Desain……….. 46

C. Jadwal PelaksanaanPenelitian……… 47

D. Validasi Ahli Kurikulum SD 2013………. 48

(19)

xvi

F. Intrumen Penelitian……… 48

G. Teknik Pengumpulan Data………. 53

1. Wawancara……… 53

2. Studi dokumen……….. 54

3. Kuesioner………... 54

H. Teknik Analisis Data……….. 54

1. DataKualitatif………... 55

2. Data Kuantitatif……….... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebutuhan……… 58

1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan……….. 58

2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan………. 63

B. Deskripsi Produk Awal……….. 64

1. Silabus………... 64

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)… 65 C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013………. 67

D. Data Hasil Validasi Guru Kelas I Pelaksana Kurikulum SD 2013… 71 E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan………... 73

1. Kajian Produk Akhir……….. 73

2. Pembahasan………... 75

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN DAN SARAN A. Kesimpulan………. 82

B. Keterbatasan Penelitian……….. 83

C. Saran ……….. 84

DAFTAR REFERENSI……… 85

LAMPIRAN... 88

(20)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Identifikasi Kesenjangan Kurikulum………. 12

Tabel 2. Huruf Abjad………... 35

Tabel 3.Jadwal PelaksanaanPenelitian………. 47

Tabel 4. Kisi-kisi Kuesioner……… 49

Tabel5. Konversi Nilai Skala Lima………. 55

Tabel6. Kriteria Skor Skala Lima……… 57

Tabel 7. Komentar Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi……….. 69

Tabel 8. Komentar Guru SD Kelas I Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan Revisi………..………... 72

(21)

xviii

DAFTAR GAMBAR

(22)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian... 88 Lampiran 2. Surat Keterangan Penelitian... 91 Lampiran 3. Rangkuman Wawancara Survei Kebutuhan... 93 Lampiran 4. Data Mentah Skor Validasi Ahli Kurikulum SD 2013... 99 Lampiran 5. Data Mentah Skor Validasi Guru Kelas IV SD Pelaksana

(23)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu sarana untuk memberi ilmu pengetahuan yang menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran yang bertujuan untuk menjadikan peserta didik yang berkarakter. Proses pendidikan ini dilakukan sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. Oleh karena itu, pemerintah pun telah meningkatkan mutu pendidikan melalui pengembangan perangkat pembelajaran yang mengacu pada kurikulum 2013. Menurut Widyastono (2014: 119) rasional pengembangan Kurikulum 2013 meliputi konsep dasar, faktor-faktor pengembangan, karakteristik dan tujuan Kurikulum 2013 itu sendiri. Agar pendidikan menjadi lebih baik lagi, guru pun harus betul-betul merancang sebuah rencana pelaksanaan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didiknya. Pendidikan dapat diberikan pada tingkat formal maupun non formal. Pada umumnya pendidikan selalu saja berfokus hanya pada aspek kognitif (pengetahuan berdasarkan fakta). Namun, sekarang setelah kurikulum 2013 dilaksanakan semua aspek kognitif, afektif (perasaan), psikomotorik (kemampuan), telah diterapkan. Dengan begitu peserta didik dapat melihat pendidikan sebagai suatu kesatuan yang utuh. Pendidikan dilaksanakan secara praktik yaitu seperangkat kegiatan atau aktivitas yang dapat diamati dan disadari dengan tujuan untuk membantu peserta didik untuk memperoleh perubahan prilaku. Baik yang bersumber dari pengalaman-pengalaman pendidikan maupun hasil perenungan-perenungan yang mendalam untuk melihat makna pendidikan dalam konteks yang lebih luas.

(24)

(2) Kompetensi Inti KI merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran. (3) Kompetensi Dasar KD merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu mata pelajaran di kelas tertentu. (4) Penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif, keterampilan psikomotorik, dan pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata pelajaran ditandai oleh banyaknya KD suatu mata pelajaran.

Untuk SD pengembangan sikap menjadi kepedulian utama kurikulum. (5) Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan konsep, generalisasi, topik atau sesuatu yang berasal dari

pendekatan “disciplinary–based curriculum” atau “content-based

curriculum”. (6) Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran. (7) Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi pada tingkat yang memuaskan dengan memperhatikan karakteristik konten kompetensi dimana pengetahuan adalah konten yang bersifat tuntas. Keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah kemampuan penguasaan yang dapat dilatihkan. Sedangkan sikap adalah kemampuan penguasaan yang lebih sulit dikembangkan dan memerlukan proses pendidikan yang tidak langsung. (8) Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat membangun dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan (Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM dapat dijadikan tingkat memuaskan).

(25)

mengidentifikasi dan menemukan masalah, merumuskan masalah, teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan” sesuai dengan kemampuan dasar yang dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik. Kemudian sesuai juga dengan kaedah kurikulum berbasis kompetensi. Maka dari itu Kurikulum 2013 telah disempurnakan. Didalam kegiatan belajar, mengajar yang berpusat pada siswa itu sendiri, siswa dapat aktif mengamati, mengidentifikasi dan menemukan masalah, merumuskan masalah, teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep dalam konteks dunia nyata dan pembelajarannya pun berbasis tim. Selain itu siswa juga diberi tanggung jawab sepenuhnya oleh guru untuk mengamati, mengidentifikasi dan menemukan masalah, merumuskan masalah, teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan setiap konsep, ilmu pengetahuannya sendiri. Pada dasarnya pendidikan menekankan guru hanya sebagai fasilitator. Namun sekarang sudah tidak seperti itu lagi karena kurikulum sangat berperan dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan siswa. Demikian pula pada sistem pembelajaran yang menarik dan bermakna tentu saja harus didukung dengan model pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan siswa. Melalui kegiatan atau suatu proses belajar, mengajar yang membawa siswa ke kegiatan-kegiatan bersifat nyata, maka siswa dapat menyenangi suatu proses pembelajarannya.

(26)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) berdasarkan indikator dan tujuan pada setiap muatan pelajaran. Kemudian peneliti membuat lembar kerja siswa untuk siswa kelas I yang menerapkan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik pada pembelajaran. Kemudian silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), buku guru, buku dan buku siswa. Dengan demikian guru dituntut agar lebih kreatif lagi dalam merencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), oleh karena itu guru tidak hanya berpatokkan dengan buku guru, buku dan buku siswa saja namun guru pun harus menyediakan alat-alat praga yang mampu mendukung proses kegiatan belajar mengajar itu sendiri. Hasil survei kebutuhan pada hari sabtu tanggal 17 Mei 2014 di SD Negeri Kalasan 1 Kecamatan Kalasan, Kabupaten Selman, Yogyakarta, menunjukkan bahwa sekolah telah memiliki (silabus, buku guru, buku dan buku siswa) namun itu saja belum memenuhi kebutuhan siswa karena dalam proses kegiatan belajar mengajar guru harus mempersiapkan media pembelajarannya itu sendiri agar siswa lebih memahami tentang apa yang diajarkan oleh gurunya melalui kegiatan-kegiatan yang nyata agar sistem pembelajaran yang dilaksanakannya pun dapat lebih bermakna bagi siswa itu sendiri. Berdasarkan hasil survei tersebut beberapa alat-alat peraga telah ditunjukkan untuk siswa agar lebih memahami lagi tentang apa yang dipelajarinya. Kurikulum 2013 juga telah dirancang secara sistematis sehingga perangkat pembelajarannya pun telah mencangkup seluruh aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Namun hal ini tidak berhenti di situ saja, pemeritah telah menyelengarakan sistem pendidikan yang disusun secara sistematis. Maka dari itu guru harus merencanakan sistem pembelajaran yang betul-betul sesuai dengan sistem yang telah diterapkan oleh Departemen Pendidikan.

B. Rumusan Masalah

(27)

2. Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran subtema kegiatan sore hari mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengembangkan produk berupa pengembangan perangkat pembelajaran subtema kegiatan sore hari mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar.

2. Untuk mendeskripsikan kualitas produk prosedur perangkat pembelajaran subtema kegiatan sore hari mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti sendiri, dapat Menambah pengetahuan dan pengalaman tentang pengebangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar.

2. Bagi Guru

a. Dapat memperoleh inspirasi terkait dengan Penelitian Perangkat Pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 khususnya pada subtema kegiatan sore hari untuk siswa kelas I Sekolah Dasar.

b. Untuk membantu Guru bekerja secara profesional dalam meningkatkan Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kurikulum SD 2013 khususnya pada subtema kegiatan sore hari untuk siswa kelas I Sekolah Dasar.

c. Bagi Siswa dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang kongkrit dengan adanya Pengembangan Perangkat Pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 khususnya pada subtema kegiatan sore hari untuk siswa kelas I Sekolah Dasar.

(28)

4. Bagi Prodi PGSD dapat memperoleh inspirasi terkait dengan Penelitian Payung Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kurikulum SD 2013 dan menambah bahan bacaan.

E. Batasan Istilah

Kurikulum 2013 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

1. Kurikulum SD 2013

Kurikulum berasal dari kata Latin currere artinya lari. Jarak yang harus ditempuh seorang pelari dari start sampai finish disebut curricula. Istilah itu diadopsi dalam dunia pendidikan.

Kurikulum dalam arti sempit adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh siswa dari awal sampai akhir dari suatu jenjang atau jenis pendidikan tertentu untuk memperoleh ijazah. Kurikulum dalam arti luas Kurikulum adalah Seluruh pengalaman yang diperoleh siswa atas tanggung jawab sekolah.

2. Pendidikan karakter

Pendidikan karakter adalah suatu usaha untuk mendidik para peserta didik agar dapat dengan beberapa tahapan dalam sistem pendidikan yang berkelanjutan berdasarkan tingkat perkembangan para peserta didik untuk membentuk watak atau karakter peserta didik ke arah yang lebih baik.

3. Pendekatan tematik integratif

Pendekatan tematik integratif adalah pendekatan terpadu sebagai suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk mencari tahu sendiri maupun berkelompok, menggali pengetahuannya sendiri maupun berkelompok, dan menemukan konsep sendiri maupun berkelompok.

4. Pendekatan saintifik

(29)

saintifik ada lima hukum atau prinsip yang diterapkan yakni meliputi: (1) mengamati, (2) menanya, (3) mencoba, (4) menalar, dan (5) mengkomunikasikan. Melalui tahapan-tahapan ini peserta didik dapat aktif menemukan sendiri konsep hukum atau prinsip yang ditemukan.

5. Penilaian otentik

Penilaian otentik adalah suatu pengukuran yang bermakna atas hasil belajar untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

6. Perangkat pembelajaran

Perangkat pembelajaran adalah alat perlengkapan belajar siswa untuk memperoleh suatu proses pembelajaran yang lebih baik. a. Bahan ajar atau LKS

Bahan ajar atau LKS adalah suatu isi Lembar Kerja Siswa yang dibuat berupa soal serta diberi petunjuk agar lebih jelas untuk siswa dalam memahaminya.

b. Media pembelajaran

Media pembelajaran adalah suatu sarana komunikasi dalam bentuk gambar, video, maupun alat peraga agar siswa dapat lebih memahami tentang apa yang mereka pelajari.

c. Instrumen Penilaian

Instrumen penilaian adalah suatu alat pengukuran atau pemberian nilai dalam proses kegiatan belajar.

1) Soal

Soal adalah suatu pertanyaan yang diberikan yang menuntut suatu jawaban yang berkaitan pada soal tersebut.

2) Jawaban

Jawaban adalah bagian modul yang berisi jawaban untuk digunakan para siswa atau guru dalam menilai jawaban yang telah dituliskan pada lembar uji.

3) Tugas

(30)

4) Rubrik penilaian

Rubrik penilaian adalah deskripsi dan alat scoring untuk menentukan nilai ketercapaian suatu pembelajaran yang didalamnya terdapat satu set kriteria dan standar yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran yang akan diases ke anak didik.

F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan

Komponen rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tematik 2013 dapat dilihat sebagai berikut:

1. Indentitas mata pelajaran (nama mata pelajaran yang dipadukan, kelas/semester, dan alokasi waktu atau jam pertemuan yang dialokasikan).

2. Kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai.

3. Materi pokok beserta uraiannya yan perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai kompetensi dasar dan indikator.

4. Strategi pembelajaran (kegiatan pembelajaran secara konkret yang harus dilakukan siswa dalam berinteraksi maupun dengan materi pebelajaran dan sumber belajar untuk menguasai kompetensi dasar dan indikator).

5. Alat (papan tulis, spidol, penghapus papan, dan papan karya), dan media (gambar-gambar yang terkait dengan materi pembelajaran, bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar, bahan-bahan bekas yang tidak terpakai lagi). Dengan alat dan media yang digunakan untuk membantu siswa agar lebih memahami tentang apa yang dipelajarinya, serta sumber bahan (buku siswa, lingkungan sekitar rumah, dan lingkungan sekitar sekolah) juga digunakan dalam kegiatan pembelajaran tematik sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai.

(31)

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Kurikulum SD 2013

Pada umumnya kurikulum tidak terlepas dari pendidikan karena kurikulum sebagai suatu sistem perangkat mata pembelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan. Majid (2014: 27) menyatakan bahwa kurikulum adalah merupakan seperangkat rencana atau strategi meningkatkan pencapaian pendidikan. Dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum 2013 didasari dengan sikap, keterampilan dan pengetahuan, yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk kemampuan dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik dengan kaedah kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum 2013, ini juga telah disempurnakan seperti dalam kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa itu sendiri. Kemudian siswa dapat aktif menyelidiki dalam konteks dunia nyata dan pembelajarannya pun berbasis tim. Selain itu siswa juga diberi tanggung jawab sepenuhnya. Dan guru sebagai fasilitator untuk membuat pembelajaran yang menarik dan bermakna. Tentu saja harus didukung dengan model pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan siswa. Melalui kegiatan atau suatu proses belajar mengajar yang konkret dan nyata.

a. Rasional Kurikulum SD 2013

Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai macam tantangan yang dihadapi secara internal dan eksternal. Menurut Daryanto (2014: 28) tantangan internal muncul karena adanya tantangan yang berpedoman pada 8 Standar Nasional Pendidikan yaitu:

(32)

2) Standar Biaya,

3) Standar Sarana Prasarana,

4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 5) Standar Isi,

6) Standar Proses,

7) Standar Penilaian, dan

8) Standar Kompetensi Lulusan.

Selain itu, tantangan internal yang lain adalah adanya keterkaitan antara faktor perkembangan masayarakat Indonesia yang dapat dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Tantangan eksternal yang muncul diakibatkan dari beberapa hal yaitu 1) adanya tantangan masa depan baik dalam globalisasi, kemajuan teknologi maupun masalah lingkungan, 2) kompetensi masa depan seperti kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalah, 3) adanya persepsi masyarakat, 4) adanya perkembangan pengetahuan dan pedagodi dan 5) fenomena negatif yang banyak terjadi saat ini.

Menurut Widyastono (2014: 119) rasional pengembangan Kurikulum 2013 meliputi konsep dasar, faktor-faktor pengembangan, karakteristik dan tujuan Kurikulum 2013 itu sendiri. 1) Konsep Dasar

Kurikulum 2013 lebih menekankan pada pengembangan kompetensi kognitif, psikomotor, dan sikap peserta didik secara seimbang. Ketiga kompetensi tersebut terdapat dalam rapor dan dijadikan penentu kenaikan kelas dan kelulusan siswa, sehingga guru harus mengimplementasikan dalam pembelajaran dan penilaian.

2) Faktor-faktor pengembangan

(33)

pada 8 Standar nasional Pendidikan. Selain itu tantangan internal lain yaitu terkait dengan pertumbuhan penduduk Indonesia pada usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk usia tidak produktif (0-14 tahun). Sehingga tantangan internal yang harus dihadpai yaitu mengupayakan SDM mengembangkan potensi yang dimiliki menjadi kemampuan yang dapat digunakan untuk membangun kehidupan dirinya, masyarakat, bangsa dna umat manusia.

Tantangan lain yang dihadapi yaitu tantangan eksternal. Tantangan ekternal yang dihadapi yaitu mengenai arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional.

3) Karakteristik Kurikulum 2013

Karakteristik yang dikembangkan pada Kurikulum Sekolah Dasar 2013 yaitu sikap spiritual dan sosial, mengembangkan pengalaman belajar yang didapatkan di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkannya sebagai sumber belajar yang seimbang, menerapkan sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat, memberikan waktu cukup untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan dan keterampilan tersebut.

4) Tujuan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan generasi Indonesia yang memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif dna inovatif dan afektif serta dapat berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peran dunia.

(34)

kurikulum dapat dilakukan karena adanya kesenjangan yang terjadi. Kesenjangan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 1 Identifikasi Kesenjangan Kurikulum

No. Kondisi Saat Ini No. Kondisi Ideal

A. Kompetensi Lulusan

1. Belum sepenuhnya menekankan pendidikan karakter.

1. Berkarakter mulia.

No. Kondisi Saat Ini No. Kondisi Ideal

2. Belum menghasilkan keterampilan sesuai kebutuhan.

2. Keterampilan yang relevan.

3. Pengetahuan-pengetahuan lepas.

3. Pengetahuan-pengetahuan terkait.

B. Materi Pembelajaran

1. Belum relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan.

1. Relevan dengan materi yang dibutuhkan.

2. Beban belajar terlalu berat. 2. Materi esensial. 3. Terlalu luas, kurang

mendalam.

3. Sesuai dengan tingkat perkembangan anak.

C. Proses Pembelajaran

1. Berpusat pada guru. 1. Berpusat pada peserta didik 2. Proses pembelajaran

berorientasi pada pada buku teks.

2. Sifat pembelajaran yang kontekstual.

3. Buku teks hanya memuat materi bahasan.

(35)

No. Kondisi Saat Ini No. Kondisi Ideal

D. Penilaian

1. Menekankan aspek kognitif.

1. Menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik secara proposional.

2. Tes menjadi cara penilaian yang dominan.

2. Penilaian tes pada portofolio saling melengkapi.

E. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

1. Memenuhi kompetensi profesi saja.

1. Memenuhi kompetensi profesi, pedagogi, sosial, dan personal. 2. Fokus pada ukuran kinerja

PTK.

2. Motivasi mengajar

F. Pengelolaan Kurikulum

1. Satuan pendidikan mempunyai pembebasan dalam pengelolaan kurikulum.

1) Pemerintah pusat dan daerah memiliki kendali kualitas dalam pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan.

2. Masih terdapat

kecenderungan satuan pendidikan menyusunan kurikulum tanpa

mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah.

2) Satuan pendidikan mampu menyusun kurikulum dengan mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah.

3. Pemerintah hanya menyiapkan sampai standar isi mata pelajaran.

3) Pemerintah menyiapkan semua komponen kurikulum sampai buku teks dan pedoman.

(36)

berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memilih materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama, menjadikan pembelajaran interaktif, pembelajaran diubah menjadi pembelajaran secara jejaring yaitu dapat memperoleh pengetahuan melalui sarana internet, menjadikan pembelajaran yang aktif, belajar secara kelompok, dan menjadikan pembelajaran yang kritis (Widyastono, 2014: 129-130).

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan karakteristik sebagai berikut: a) mengembangkan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerjasama dengan kemampuan pengetahuan dan keterampilan secara seimbang. b) Memberikan pengalaman belajar ketika siswa menerapkan apa yang telah dipelajari di sekolah kepada masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar secara holistik. c) Mengembangakan sikap, pengetahuan dan keterampilan serta menerapkan dalam bermacam-macam situasi di sekolah ataupun masyarakat. d) Memberikan waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai aspek kognitif, psikomotor dan sikap. e) Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran. f) Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasian kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti. g) Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif saling memperkuat dan memperkaya antar muatan pelajaran dan jenjang pendidikan (Permendikbud, 2013: 3).

b. Penguatan Pendidikan Karakter

(37)
(38)

mereka untuk mengetahui objek-objek tertentu yang ada di sekitar mereka. Perkembangan anak dalam berpetualangan dan memiliki karya dengan fantasi, dunia fantasi adalah dunia yang mengasikkan bagi anak usia dini karena mereka sangat menyukai sesuatu hal yang bersifat imajinasi.

c. Pendekatan Tematik Integratif

Konsep pembelajaran terpadu merupakan pengembangan dari pemikiran dua orang tokoh pendidikan dalam Majid (2014: 85) yakni Jakob tahun 1989 dengan konsep pembelajaran interdisipliner dan Fogarty pada tahun 1991 dengan konsep pembelajaran terpadu. Pendekatan tematik merupakan suatu pendekatan yang ada dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intramata pelajaran maupun antar-mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu peserta didik akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi peserta didik. Dan dalam upaya untuk membekali pengetahuan dan wawasan siswa terhadap kemampuan untuk memecahkan masalah, dapat ditanamkan sejak dini pada siswa-siswi tingkat sekolah dasar. Lembaga pendidikan tingkat dasar berkewajiban membekali peserta didiknya dengan pengetahuan dan wawasan yang memadai sesuai dengan perkembangan zaman melalui kegiatan belajar mengajar di sekolah.

d. Pendekatan Saintifik

(39)

baik lagi dalam hal menyerap ilmu pengetahuannya. Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif dalam melakukan kegiatan yang melalui tahapan-tahapan mengamati, meenanya, mencoba, menalar,

mengkomunikasikan. Prinsip atau hukum yang “ditemukan”

dalam pendekatan saintifik diterapkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu. Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan. Dalam melaksanakan proses-proses tersebut, bantuan guru sangat diperlukan. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu, bukan sebatas kira‐kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata. a. Langkah-Langkah Pendekatan Saintifik

Dalam proses pembelajaran saintifik mengacu pada tiga ranah pengembangan yaitu, sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang

“mengapa”. Ranah pengetahuan menggamit tranformasi subtansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang

“apa”. Ranah keterampilan menggamit tranformasi

subtansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang

(40)

kesimbangan antara kemampuan untuk memnjadi manusia yang baik (soft skill) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skill) dari peserta didik yang meliputi kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

Adapun langkah-langkan pembelajaran dalam pendekatan saintifik, antara lain:

1) Mengamati

Menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru.

2) Menanya

Pada saat kegiatan menanya guru dapat membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan , guru sebenarnya sedang menanamkan sikap kepada siswa agar menjadi penyimak dan pembelajar yang baik.

3) Menalar

Penalaran yaitu proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Dalam kegiatan ini peserta didik mencoba mengkoneksikan antara pengetahuan baru yang didapat dengan pengetahuan sebelumnya untuk menjadi sebuah temuan pengetahuan, baik untuk mengoreksi atau pun memperoleh pelajaran baru. 4) Mencoba

(41)

didik yang bertujuan untuk mengatasi dan memecahkan masalah-masalah yang akan menghambat kegiatan pembelajaran.

5) Membentuk jejaring, mengkomunikasikan

Membentuk jejaring merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan memaknai kerjasama untuk memudahkan suatu usaha demi mencapai tujuan bersama.

e. Penilaian Otentik

(42)

peserta didik telah memainkan peran aktif dan kreatif. Keterlibatan peserta didik dalam melaksanakan tugas sangat bermakna bagi perkembangan pribadi mereka.

2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Di Sekolah Dasar

Berikut adalah penjelasan mengenai pengembangan perangkat pembelajaran yang terdiri atas:

a. Pengertian Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alikasi waktu, dan sumber belajar. Dalam Kurikulum 2013, ada salah satu administrasi pembelajaran yang harus dibuat oleh seorang pendidik. Silabus merupakan suatu yang pokok dalam kegiatan pembelajaran, sebab, silabus digunakan sebagai acuan dalam membuat dan mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran di kelas (Fadlillah, 2014:135-139). Ruang lingkup silabus adalah bagian-bagian yang terdapat dalam silabus yang menjadi gambaran umum bentuk materi yang harus diajarkan kepada peserta didik. Dalam kurikulm 2013, disebutkan bahwa silabus mencakup Kompetensi inti, Kompetensi dasar, Materi pembelajaran, Kegiatan pembelajaran, Penilaian, Alokasi waktu, dan Sumber belajar.

b. Prinsip-prinsip Pengembangan

Silabus Pengembangan silabus kurikulum 2013 secara umum sama seperti pengembangan silabus pada kurikulum-kurikulum sebelumnya (Fadlillah, 014:135-139). Prinsip-prinsip pengembangan silabus meliputi:

(43)

2) Relevan, yaitu ruang lingkup, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus disesuaikan dengan karakteristik peserta didik.

3) Fleksibel, yaitu dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dapat berubah sesuai dengan kondisi dan perkembangan peserta didik. 4) Kontinuitas, yaitu setiap program pembelajaran yang dikemas

dalam silabus memiliki keterikatan satu sama dalam membentuk kompetensi dan pribadi peserta didik.

5) Konsisten, yaitu antara kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memiliki hubungan yang konsisten dalam membentuk kompetensi peserta didik.

6) Memadai, yaitu ruang lingkup indikator, materi standar, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian yang dilaksanakan dapat mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan.

7) Aktual dan Kontekstual, yaitu ruang lingkup kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, sistem penilaian yang dikembangkan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi dan berlangsung di masyarakat.

8) Efektif, yaitu memperhatikan keterlaksanaan silabus tersebut dalam proses pembelajaran, dan tingkat pembentukan kompetensi sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan. 9) Efisien, yaitu upaya untuk memperkecil atau menghemat

pengguanaan dana,daya, dan waktu tanpa mengurangi hasil atau kompetensi standar yang ditetapkan.

c. Komponen RPPTH

(44)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan suatu bentuk perencanaan pembelajaran yang akan oleh pendidik dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Permendikbud No. 65 tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah disebutkan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (Fadlillah, 2014:143-148).

b. Ruang Lingkup RPP

Mengacu pada Permendikbud No 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013, bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. RPP mencakup: 1) data sekolah, mata pelajaran, dan kelas/semester, 2) Materi pokok, 3) alokasi waktu, 4) tujuan pembelajaran, KD, dan indikator, 5) materi pembelajaran, metedo pembelajaran, 6) media, alat, dan sumber belajar, 7) langkah-langkah pembelajaran, 8) penilaian.

1) Lembar Kerja Siswa (LKS)

a) Pengertian Lembar Kerja Siswa

(45)

menggalakkan keterlibatan peserta didik dalam belajar baik dipergunakan dalam penerapan metode terbimbing maupun untuk memberikan latihan pengembangan.

b) Fungsi, Tujuan dan manfaat Lembar Kerja Siswa Secara konseptual lembar kerja siswa merupakan media pembelajaran untuk menlatih daya ingat siswa terhadap pelajaran-pelajaran yang telah terdapat dalam kelas. Lembar kerja siswa juga dapat dikatakan sebagai aplikasi teori bank soal yang sebelumnya bank soal merupakan suatu cara untuk melatih kecerdasan siswa. Guru mengumpulkan soal-soal sebanyak-banyaknya dan diberikan terhadap siswa agar dijawab dengan benar.

Selain itu juga lembar kerja siswa dapat digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar berkala yang statusnya tidak formal. Guru dapat menggunakan LKS untuk mengetahui pengetahuan siswa terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan.

Lembar kerja siswa berfungsi di antaranya sebagai berikut:

1. Menyusun materi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

2. Menyusun langkah-langkah belajar untuk memudahkan proses belajar peserta didik.

3. Memberikan tugas belajar peserta didik secara terpadu.

c. Tujuan penggunaan Lembar kerja siswa dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:

(46)

b. Mengecek tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah disajikan.

c. Mengembangkan dan menerapkan materi pelajaran yang sulit disampaikan secara lisan. d. Manfaat dengan penggunaan lembar kerja siswa

dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut 1. Mengaktifkan peserta didik dalam proses

pembelajaran.

2. Membantu peserta didik dalam mengembangkan konsep.

3. Melatih peserta didik dalam menemukan dan mengembangkan keterampilan proses.

4. Sebagai pedoman pendidik dan peserta didik dalamn melaksanakan proses pembelajaran. 5. Sebagai pedoman pendidik dan peserta didik

dalam melaksanakan proses pembelajaran.

6. Membantu peserta didik memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui kegiatan belajar.

7. Membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis.

2) Penilaian

a. Pengertian penilaian

Kurnasih dan Sani (2014:47) menyebutkan ada dua macam penilaian, diantaranya:

1) Penilaian (assessment) adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.

(47)

mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Penilaian autentik menilai kesiapan peserta didik, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input, proses, output) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.

Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen penilaian yang memberikan kesempatan luas kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk tugas seperti: membaca dan meringkas, eksperimen, mengamati, survei, projek, makalah, membuat multi media, membuat karangan, dan diskusi kelas.

Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi standar penilain pendidikan.

(48)

Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Objektif

Penilaian berbasis pada standar (prosedur dan kriteria yang jelas) dan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilain.

2. Terpadu Penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.

3. konomis

Penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya. 4. Transparan

Prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.

5. Akuntabel

Penilaian dapat dipertanggung jawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.

6. Sistematis

Penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.

7. Edukatif

c. Mendidik peserta didik dan pendidik.

(49)

criteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar yang dicapai,daya dukung,dan karakteristik peserta didik.

Dari Sigurdson (1981) dan Sumarti (1999) dalam Majid (2014: 96), mengemukakan sejumlah komponen dalam format rencana pelaksanaan pembelajaran tematik harian yaitu:

1) Judul secara deskriptif;

2) Tema atau topik utama atau unit;

3) Alasan mengapa guru menginginkan manfaat daripenggunaan unit dalam pembelajaran bagi peserta didiknya;

4) Waktu yang menunjukkan adanya suatu priode; 5) Ruang lingkup bahasa atau materi yang

tercangkup dalam tema sekaligus berkaitan dengan kurikulum yang ditetapkan baik local maupun nasional;

6) Tujuan yang merujuak pada kurikulum yang ditetapkan;

7) Kegiatan; urutan, variasi dan bagaimana hal itu dilakukan;

8) Sumber-sumber belajar; 9) Evaluasi;

d. RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan

perkembangan pribadi siswa (intelektual,

keterampilan, dan karakter) yang nampak dalam

perumusan indikator dan tujuan pembelajaran.

(50)

mata pelajaran dipadukan dalam tema yang telah dipilih. Dalam Majid (2014:97) menjabarkan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ke dalam indikator, melakukan kegiatan penjabaran kompetensi dasar setiap mata pelajaran ke dalam indikator. Kemudian hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:

1) Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik.

2) Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.

3) Dan dirumuskan dalam kata kerja oprasional yang telah diukur atau yang dapat diamati.

Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:

a) Berpusat pada siswa

Pembelajaran tematik berpusat pada siswa. b) Memberikan pengalaman langsung

Pembelajaran temtik dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences). Dengan pengalaman langsung siswa dihadapkan pada sesuatu hal yang nyata (konkret) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.

c) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar pembelajaran tidak begitu tampak jelas. Pembelajarannya pun hanya berfokus pada pembahasan tema-tema yang dekat pada kehidupan siswa.

(51)

Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran.

e) Bersifat fleksibel

Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) di mana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lain, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan di mana sekolah dan siswa berada.

f) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.

e. RPPTH disusun dengan pendekatan tematik

integratif

Menurut Ahmadi (2014: 224) ada beberapa manfaat tematik integratif yaitu 1) kebebasan dalam pemanfaatan waktu dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa, 2) menyatukan pembelajaran siswa, konvergensi pemahaman yang diperolehnya sambil mencegah terjadinya inkonsistensi antar mata pelajaran, merefleksikan keadaan nyata yang dihadapi anak di rumah dan lingkungannya, sesuai dengan cara anak berfikir, dimana menurut penelitian otak mendukung teori pedagogi dan psikologi bahwa anak menerima banyak hal dan mengolah dan merangkumnya menjadi satu. Sehingga mengajarkan secara holistik terpadu adalah sejalan dengan bagaimana otak anak mengolah informasi.

(52)

menyenangkan, b) menggunakan kelompok kerja sama, memadukan (kolaborasi) kelompok belajar, dan strategi pemecahan konflik yang mendorong siswa untuk memecahkan masalah c) mengoptimasi lingkungan belajar sebagai kunci kelas yang ramah otak, d) siswa dengan cepat dan tepat waktu dapat memproses informasi, e) proses pembelajaran di kelas mendorong siswa berada dalam format ramah otak, f) materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diaplikasikan langsung oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari, g) siswa yang relatif mengalami keterlambatan untuk menyelesaikan program belajar dapat dibantu oleh guru dengan cara memberikan bimbingan secara khusus dan menerapkan prinsip belajar tuntas, h) program pembelajaran yang bersifat ramah otak memungkinkan guru untuk mewujudkan ketuntasan belajar dengan menerapkan variasi cara penilaian.

Pada penelitian ini pembelajaran tematika integratif mengkombinasikan beberapa muatan

pelajaran dengan tema “Kegiatanku” subtema “Kegiatan Sore Hari”.

f. RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan

menerapkan pendekatan saintifik.

(53)

secara layak (hard skill) dari peserta didik yang meliputi kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

Adapun langkah-langkah pembelajaran dalam pendekatan saintifik antara lain sebagai berikut: 1) Mengamati

Menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru.

2) Menanya

Pada saat kegiatan menanya guru dapat membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan, guru sebenarnya sedang menanamkan sikap kepada siswa agar menjadi penyimak dan pembelajar yang baik.

3) Menalar

Penalaran yaitu proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Dalam kegiatan ini peserta didik mencoba mengkoneksikan antara pengetahuan baru yang didapat dengan pengetahuan sebelumnya untuk menjadi sebuah temuan pengetahuan, baik untuk mengoreksi atau pun memperoleh pelajaran baru. 4) Mencoba

(54)

memecahkan masalah-masalah yang akan menghambat kegiatan pembelajaran.

5) Membentuk jejaring, megomunikasikan

Membentuk jejaring merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan memaknai kerjasama untuk memudahkan suatu usaha demi mencapai tujuan bersama.

g. Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian

otentik.

Penilaian yang dilaksanakan pada kurikulum 2013 adalah penilaian otentik. Dalam pendidikan dapat diketahui bahwa sesuatu proses pendidikan selalu saja meningkatkan mutu pembelajaran yang sesuai dengan kenyataan yang dialami oleh peserta didik melalui penilaian otentik guru dapat menilai atau mengukur keseluruhan kegiatan yang dialami maupun dilakukan oleh peserta didik.

Jenis-jenis penilaian otentik dapat dilihat sebagai berikut:

1) Penilaian Kinerja

Penilaian otentik melibatkan partisipasi peserta didik, khususnya dalam proses dan aspek‐aspek yang akan dinilai. Guru dapat melakukannya dengan meminta para peserta didik menyebutkan unsur‐unsur tugas yang akan mereka gunakan untuk menentukan kriteria penyelesaiannya. Berikut ini cara merekam hasil penilaian berbasis kinerja.

a) Daftar cek (checklist).

b) Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records).

(55)

d) Memori atau ingatan (memory approach). 2) Penilaian Proyek

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode atau waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud berupa mencari tahu tentang sesuatu ilmu pengetahuan bersifat nyata yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengolahan, analisis, dan penyajian data.

Berikut ini tiga hal yang perlu diperhatian guru dalam penilaian proyek.

a) Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.

b) Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik.

c) Keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik. 3) Penilaian Portofolio

(56)

Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah‐langkah seperti berikut: a) Guru menjelaskan secara ringkas esensi

penilaian portofolio.

b) Guru bersama guru lainnya menentukan jenis portofolio yang akan dibuat.

c) Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau dibawah bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.

d) Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.

e) Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.

f) Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen portofolio yang dihasilkan.

g) Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio.

4) Penilaian Tertulis

Penilaian tertulis adalah sebuah Tes tertulis berbentuk uraian atau esai yang menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehensif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik.

h. RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD.

Gambar

Tabel 1. Identifikasi Kesenjangan Kurikulum……………………………. 12
Gambar 2. Langkah-langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran….. 44
Tabel 1 Identifikasi Kesenjangan Kurikulum
Tabel 2 Huruf abjad
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013 dan menggunakan pendekatan

Dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013, peneliti menggunakan pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, berpikir tingkat

3.4 Mengenal teks cerita diri/personal tentang keberadaan keluarga dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan

Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan produk perangkat pembelajaran mencakup pada Kurikulum SD 2013 dan menggunakan pendekatan tematik integratif, pendekatan

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA 4 KEBERSAMAAN DALAM KELUARGA MENGACU KURIKULUM SD 2013

Kedua pakar Kurikulum SD 2013 tersebut memberikan saran perbaikan untuk perangkat pembelajaran pada beberapa aspek yaitu 1 identitas RPPTH, 2 perumusan indikator, 3 perumusan

1.4.2 Bagi Guru Dapat memeberikan inspirasi dan memiliki perangkat pembelajaran bagi guru lain dalam mengembangkan perangkat pembelajaran dengan pendidikan karakter melalui

Perangkat pembelajaran inovatif yang dikembangkan berupa Program Tahunan prota, Program Semester prosem, silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dalam subtema Kegiatan