pada satu counter Pisetta yang terletak pada area food court Istana Plaza, Bandung. Counter ini berdiri di Istana Plaza pada tanggal 5 Agustus 2005. Pada awal berdiri Pisetta menempati area LG kemudian pada bulan Mei 2006 oleh pihak manajemen Istana Plaza dipindahkan ke area food court. Ternyata setelah dipindahkan diarea food court terjadi penurunan penjualan. Menurut pihak dari
Pisetta penurunan penjualan ini diakibatkan oleh adanya pesaing dilokasi yang
sama yaitu Baskin Robbins yang sama-sama menjual ice cream dengan penyajian yang sama. Baskin Robbins lebih dahulu berada di Istana Plaza dari pada Pisetta. Penurunan penjualan ini terbukti dari rata-rata penjualan Pisetta yang per hari-nya mencapai 30 scoop pada hari Senin-Jumat yang sebelumnya bisa mencapai 40-45
scoop per hari sedangkan pada hari Sabtu dan Minggu mencapai 60 scoop per hari
yang sebelumnya bisa mencapai 75-80 scoop per hari. Jika dibandingkan dengan
Baskin Robbins jumlah penjualan sebelum adanya Pisetta pada hari Senin-Jumat
mencapai 50 scoop perhari dan pada hari Sabtu dan Minggu mencapai 85 scoop per hari. Penjualan Baskin Robbins setelah adanya Pisetta pada hari Senin-Jumat mencapai 60 scoop perhari dan pada hari Sabtu dan Minggu mencapai 90 scoop per hari.
Identifikasi variabel penelitian menggunakan konsep bauran pemasaran 7P
(Product, Price, Place, Promotion, People, Process, Physical Evidence), teknik
sampling yang digunakan untuk penyebaran kuesioner adalah dengan Purposive
Sampling (sampel yang dipilih dengan cermat sehingga relevan dengan tujuan
penelitian) dan pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan kuesioner. Penyebaran kuesioner ditujukan pada responden yang pernah mengkonsumsi ice cream Pisetta dan Baskin. Metode pemecahan masalah yang digunakan adalah Strength, Weakness, Opportunities, dan Threat (SWOT) dan
Correspondence Analysis (CA). Tujuan dari SWOT adalah untuk mengetahui
kelebihan, kelemahan, peluang serta ancaman usaha. Tujuan dari CA adalah untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan counter berdasarkan persepsi konsumen.
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH... v
DAFTAR ISI... vii
DAFTAR TABEL... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN... xii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1-1
1.2. Identifikasi Masalah ... 1-2
1.3. Pembatasan Masalah dan Asumsi... 1-3
1.4. Perumusan Masalah ... 1-3
1.5. Tujuan Penelitian ... 1-3
1.6. Sistematika Penulisan ... 1-4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Barang dan Jasa
2.1.1. Barang ... 2-1
2.1.2. Tingkatan Jenis Produk ... 2-1
2.1.3. Jasa ... 2-1
2.1.4. Klasifikasi Jasa ... 2-2
2.2. Teknik Pengumpulan Data ... 2-4
2.3. Teknik Pengambilan Sampel
2.3.1. Populasi ... 2-5
2.3.2. Teknik Penentuan Sampel ... 2-6
2.3.3. Ukuran Sample ... 2-9
2.4. Skala Pengukuran ... 2-9
2.5. Tipe Skala Pengukuran ... 2-10
2.8. Konsep Bauran Pemasaran ... 2-16
2.9. Konsep Strength, Weakness, Opportunities, Threat (SWOT)... 2-20
2.9.1. Matrik Faktor Strategi Eksternal ... 2-21
2.9.2. Matrik Faktor Strategi Internal... 2-22
2.9.3. Matrik Strength, Weakness, Opportunities, Threat (SWOT) ... 2-24
2.10. Correspondence Analysis (CA) ... 2-25
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Penelitian... 3-1
3.2. Penelitian Pendahuluan... 3-3
3.3. Pembatasan Masalah dan Asumsi... 3-4
3.4. Perumusan Masalah ... 3-5
3.5. Penentuan Tujuan Penelitian ... 3-5
3.6. Identifikasi Variabel Penelitian ... 3-5
3.7. Pengumpulan Data... 3-7
3.8. Penyusunan Kuesioner Pendahuluan... 3-7
3.9. Penentuan Jumlah Sampel Kuesioner Pendahuluan ... 3-7
3.10. Pengujian Validitas Konstruksi ... 3-7
3.11. Penyebaran Kuesioner Pendahuluan ... 3-8
3.12. Pengolahan Kuesioner Pendahuluan ... 3-8
3.13. Penyusunan Kuesioner Penelitian ... 3-8
3.14. Penentuan Jumlah Sampel Kuesioner Penelitian... 3-9
3.15. Penyebaran Kuesioner Penelitian ... 3-10
3.16. Pengujian Validitas dan Reliabilitas... 3-10
3.17. Pengolahan Data ... 3-12
3.18. Analisis ... 3-16
3.19. Usulan ... 3-16
4.1.3. Wewenang dan Tangung Jawab ... 4-2
4.2. Kuesioner
4.2.1. Kuesioner Pendahuluan ... 4-4
4.2.2. Kuesioner Penelitian... 4-17
4.2.3. Data-data Strength, Weakness, Opportunities, Threat (SWOT) ... 4-20
BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
5.1. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen
5.1.1. Pengujian Validitas Instrumen ... 5-1
5.1.2. Pengujian Reliabilitas Instrumen... 5-3
5.2. Karakteristik Responden... 5-4
5.3. Perhitungan Tingkat Kepuasan pada Counter Pisetta ... 5-6
5.4. Pengolahan Data dan Analisis
5.4.1. Analisis Karakteristik Responden ... 5-7
5.4.2. Matrik EFAS ... 5-8
5.4.3. Analisis Matrik EFAS ... 5-8
5.4.4. Matrik IFAS ... 5-10
5.4.5. Analisis Matrik IFAS ... 5-10
5.4.6. Matrik SWOT... 5-12
5.4.7. Analisis Matrik SWOT... 5-12
5.4.8. Pengolahan Data dengan Correspondence Analysis (CA) ... 5-15
5.4.9. Analisis Correspondence Analysis (CA)... 5-16
5.4.10.Analisis Hasil CA dengan Tingkat Kepuasan ... 5-20
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan ... 6-1
6.2. Saran ... 6-7
DAFTAR PUSTAKA
3.1 Variabel penelitian 3-6
4.1 Pengujian Cochran Q Test 4-4
4.2 Atribut Penelitian 4-5
4.3 Hasil Pengujian Cochran Q Test 4-16
4.4 Jenis Kelamin Responden 4-18
4.5 Usia Responden 4-18
4.6 Pekerjaan Responden 4-18
4.7 Uang Saku Responden 4-18
4.8 Penghasilan Responden 4-19
4.9 Hasil Kuesioner Penelitian Bagian 2 4-19
4.10 External Strategic Factor Analysis Summary (EFAS) 4-20
4.11 Internal Strategic Factor Analysis Summary (IFAS) 4-20
5.1 Pengujian Validitas Kuesioner Penelitian 5-2
5.2 Hasil Pengujian Reliabilitas 5-4
5.3 Jenis Kelamin Responden 5-4
5.4 Usia Responden 5-4
5.5 Pekerjaan Responden 5-5
5.6 Uang Saku Responden 5-5
5.7 Penghasilan Responden 5-5
5.8 Perhitungan Tingkat Kepuasan 5-6
5.9 External Strategic Factor Analysis Summary (EFAS) 5-8
5.10 Internal Strategic Factor Analysis Summary (IFAS) 5-10
5.11 Matrik SWOT 5-12
3.1 Metodologi Penelitian 3-1
3.2 Sistematika Pengolahan Data SWOT 3-13
3.3 Model Strategi Koorporat 3-14
4.1 Struktur Organisasi Pisetta Italian Ice Cream 4-2
4.2 Diagram Hasil Kuesioner Penelitian Bagian 1 4-17
5.1 Model Strategi Koorporat 5-15
1 Kuesioner Pendahuluan L-1
2 Kuesioner Penelitian L-2
3 Tabel Chi Square L-3
4 Tabel R-Product Moment L-4
5 Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas L-5
6 Perhitungan Tingkat Kepuasan L-6
NRP : 0323081
Judul Tugas Akhir : “Analisis dan Usulan Strategi Persaingan Ice Cream
(Studi Kasus di Pisetta Italian Ice Cream, Istana Plaza
Bandung)”
Komentar-Komentar Dosen Penguji: • Indah Victoria, ST, MT.
- Usulan didasarkan pada hasil CA dan kuesioner tingkat kepuasan.
- Usulan ini mengacu ke SO, ST, WO, WT dari matrik SWOT dalam
membandingkan a untuk mengacu ke b. Terlalu banyak keywords untuk
dihubungkan, sulit untuk melihat hubungan antara SWOT dan CA.
- Profil responden tidak sama dengan hasil wawancara, hati-hati dalam mengambil kesimpulan karena anda memang sengaja tidak mengambil
responden anak-anak. • Jimmy Gozali, ST, MT.
- Abstrak paragraf 3 sebaiknya hasil penelitian yang ditampilkan strategi saat ini dan usulan.
- Matrik SWOT sebaiknya berisi strategi yang terapkan pada saat ini. Usulan strategi berdasarkan CA dan kuesioner kepuasan.
• Melina Hermawan, ST, MT.
- Perbaiki bab 1.2 pernyataan tentang adanya penurunan dipindahkan pada bab 1.1. Karena 1.2 adalah faktor-faktor penyebab terjadi masalah pada
bab 1.1.
- Untuk apa dasar segmentasi dari usia, jenis kelamin dan pekerjaan? Dapatkah strategi untuk kasus ini melihat hasil segmentasi usia dan
lain-lain jika usia dan lain-lain-lain-lain. Jadi dasar dalam strategi sebaiknya ditiadakan.
- Bab 3.3 sebutkan metode pemecahan masalah yang digunakan.
Alamat di Bandung : Surya Sumantri No. 55, Bandung
Alamat Asal : Jl Sekar Kemuning No.07, Cirebon
No Telp. Asal : (0231) 485744
No. Handphone : (022) 91186453 - 081573599098
Alamat Email : ans_cools@yahoo.com
Pendidikan : SMU BPK I, Cirebon
Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha
Nilai Tugas Akhir : B+
LAMPIRAN 1
Kuesioner ini dibagikan kepada anda sebagai kuesioner awal yang bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi anda dalam membeli produk ice cream.
Berikan tanda checlist (√) pada atribut yang penting dalam membeli ice cream (boleh lebih dari satu jawaban).
[ ] Variasi rasa yang banyak. [ ] Adanya jaminan kehalalan. [ ] Kemudahan tempat penyajian. [ ] Adanya daftar menu yang jelas.
[ ] Tempat penyajian (cup/cone) yang menarik. [ ] Adanya free tester (mencoba rasa).
[ ] Adanya variasi rasa topping (bahan tambahan). [ ] Harga terjangkau.
[ ] Harga sesuai dengan ukuran yang disajikan. [ ] Harga sesuai dengan rasa yang ditawarkan. [ ] Tempat strategis (mudah ditemui).
[ ] Kejelasan banner (papan nama) pada counter. [ ] Promosi melalui pembagian brosur.
[ ] Promosi melalui pemasangan iklan (media cetak). [ ] Keramahan karyawan dalam melayani.
[ ] Kerapihan karyawan dalam berpakaian. [ ] Ketanggapan karyawan dalam melayani. [ ] Kebersihan counter.
[ ] Adanya tempat duduk untuk konsumen. [ ] Penataan ice cream yang teratur.
[ ] Perhitungan pembayaran yang tepat. [ ] Kecepatan karyawan dalam melayani.
Lain-lain: ... ...
LAMPIRAN 2
KUESIONER PENELITIAN
Kepada Yth,
Bapak/Ibu/Sdr/i responden.
Dalam rangka penyusunan Tugas Akhir pada jurusan Teknik Industri di Universitas Kristen Maranatha Bandung, dengan judul “Analisis dan Usulan Strategi Persaingan (Studi Kasus Di Pisetta Italian Ice Cream, Istana Plaza Bandung). Bapak/Ibu/Sdr/i dimohon kesediaannya untuk mengisi kuesioner penelitian ini sebagai bahan untuk penyelesaian penelitian ini.
Akhir kata, saya ucapkan Terima Kasih atas bantuan, kerjasama, dan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i dalam meluangkan waktu untuk membaca dan mengisi kuesioner ini.
Jawaban Bapak/Ibu/Sdr/i dijamin kerahasiaannya.
Hormat Saya,
Bagian I
DATA
RESPONDEN
Petunjuk pengisian:
Berikan tanda checklist [√] pada tanda kurung dibawah ini yang sesuai dengan Bapak/Ibu/Sdr/i.
1. Jenis kelamin Anda :
[ ] Pria [ ] Wanita
2. Berapa usia Anda saat ini :
[ ] 15 - 18 tahun [ ] 26 - 33 tahun [ ] > 41 tahun [ ] 19 - 25 tahun [ ] 34 - 40 tahun
3. Pekerjaan Anda saat ini :
[ ] Pelajar / Mahasiswa [ ] Pegawai Negeri [ ] Lainnya…. ... [ ] Pegawai Swasta [ ] Wiraswasta
4. * Jika anda seorang pelajar/mahasiswa, berapa uang saku anda dalam 1 bulan : [ ] ≤ 500 ribu [ ] 2 juta < uang saku ≤ 3 juta
[ ] 500 ribu < uang saku ≤ 1 juta [ ] > 3 juta [ ] 1 juta < uang saku ≤ 2 juta
* Jika anda sudah bekerja, berapa penghasilan anda dalam 1 bulan: [ ] ≤ 1juta [ ] 3 juta < penghasilan ≤ 5 juta [ ] 1 juta < penghasilan ≤ 2 juta [ ] > 5 juta
Bagian 2
Petunjuk pengisian:
¾ Pada kolom sebelah kiri, anda diminta untuk menilai tingkat kepuasan yang ada pada Pisetta Italian Ice Cream pada tiap atribut dengan memberikan tanda checklist (√).
¾ Pada kolom sebelah kanan, Anda diminta untuk membandingkan atribut pada kedua counter dengan memberikan ranking 1 dan 2. Ranking 1, jika menurut anda counter tersebut adalah yang terbaik. Dan ranking 2 jika sebaliknya.
Keterangan:
STP : Sangat Tidak Puas P : Puas
TP : Tidak Puas SP : Sangat Puas
Pisetta
Counter
STP TP P SP No Atribut
Pisetta Baskin
1 Variasi rasa yang banyak 2 Adanya jaminan kehalalan 3 Adanya daftar menu yang jelas 4 Adanya free tester (mencoba rasa)
5 Adanya variasi rasa bahan tambahan (topping)
6 Harga terjangkau
7 Harga sesuai dengan rasa yang ditawarkan 8 Keramahan karyawan dalam melayani 9 Kebersihan counter
10 Perhitungan pembayaran yang tepat 11 Kecepatan karyawan dalam melayani
Hasil dari kuesioner penelitian.
Responden
Data Mentah Kuesioner Penelitian Counter Pisetta
Responden
ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
81 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 82 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 83 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 84 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 85 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 86 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 87 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 88 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 89 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 90 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 91 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 92 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 93 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 94 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 95 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 96 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 97 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 98 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 99 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 100 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 101 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 102 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 103 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 104 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 105 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 106 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 107 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 108 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 109 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 110 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1
Responden
Data Mentah Kuesioner Penelitian Counter Baskin
Responden
ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
81 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 82 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 83 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 84 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 85 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 86 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 87 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 88 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 89 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 90 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 91 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 92 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 93 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 94 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 95 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 96 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 97 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 98 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 99 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 100 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 101 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 102 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 103 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 104 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 105 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 106 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 107 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 108 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 109 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 110 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 4
Taraf Signifikan Taraf Signifikan Taraf Signifikan N
5% 1% N 5% 1% N 5% 1%
3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.345 4 0.950 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254 0.330 5 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317 6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.306 7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.296 8 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.220 0.286 9 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278 10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.270 11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202 0.263 12 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.256 13 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.230 14 0.532 0.661 38 0.32 0.413 150 0.159 0.210 15 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194 16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.181 17 0.482 0.606 41 0.308 0.398 300 0.113 0.148 18 0.486 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098 0.128 19 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.115 20 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080 0.105 21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074 0.097 22 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070 0.091 23 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065 0.086 24 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.081 25 0.396 0.505 49 0.281 0.364
LAMPIRAN 5
Reliability
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected
Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted
P1 29.4000 24.0220 .6421 .8271 P2 28.0273 27.8066 .3128 .8513 P3 29.4091 24.1155 .6560 .8260 P4 28.2636 24.7831 .4546 .8463 P5 29.4636 24.1225 .6848 .8238 P6 27.9818 25.7611 .6242 .8314 P7 27.9091 27.2394 .4715 .8421 P8 28.1545 25.8016 .4816 .8407 P9 28.5091 23.2797 .6048 .8315 P10 28.1273 25.2130 .6325 .8295 P11 27.9364 27.7299 .3501 .8488
Reliability Coefficients
N of Cases = 110.0 N of Items = 11
LAMPIRAN 6
Perhitungan persentase tingkat kepuasan setiap item pertanyaan.
¾ Variasi rasa yang banyak.
Jumlah Skor
¾ Adanya jaminan kehalalan.
Jumlah Skor
%
¾ Adanya free tester (mencoba rasa). Jumlah Skor
¾ Harga terjangkau.
¾ Harga sesuai dengan rasa yang ditawarkan. Jumlah Skor
%
LAMPIRAN 7
Tahapan untuk melakukan ANACOR melalui SPSS syntax adalah sebagai berikut:
1. Memasukkan input data
Yang menjadi input pada penelitian ini adalah :
Nama variabel Tipe Label Pisetta Numerik Pisetta Baskin Numerik Baskin
No Pisetta Baskin
1 44 66
2 18 92
3 5 105
4 60 50
5 62 48
6 73 37
7 42 68
8 59 51
9 32 78
10 47 63
11 77 33
2. Menuliskan perintah syntax.
ANACOR
TABLE=ALL(11,2) /DIMENSION=2
/NORMALIZATION CANONICAL
/PRINT TABLE SCORES CONTRIBUTIONS PROFILES PERMUTATION /VARIANCES ROWS COLUMNS SINGULAR
/PLOT ROWS COLUMNS JOINT NDIM(ALL,MAX).
>Warning # 17912. Command name: ANACOR
>The number of dimensions is greater than minimum number of rows or columns
>Warning # 17954. Command name: ANACOR
>No low-resolution plots can be drawn since there is only one valid
>dimension.
The table to be analyzed:
The Columnprofiles:
Contribution of row points to the inertia of each dimension:
8 .091 .028
Contribution of dimensions to the inertia of each row point:
Row Marginal Dim Total
Contribution of column points to the inertia of each dimension:
Column Marginal Dim
Contribution of dimensions to the inertia of each column point:
Column Marginal Dim Total Profile 1
1 Pisetta .429 1.000 1.000 2 Baskin .571 1.000 1.000
Variances and Correlation Matrix of the singular values:
Dim Variances Correlations between dimensions
Variances and Correlation Matrix of scores of Row 1
Dim Variances Correlations between dimensions
1 3.395E-04 1.000
Variances and Correlation Matrix of scores of Row 2
Dim Variances Correlations between dimensions
1 .001 1.000
Variances and Correlation Matrix of scores of Row 3
Dim Variances Correlations between dimensions
1 .002 1.000
Variances and Correlation Matrix of scores of Row 4
Dim Variances Correlations between dimensions
1 4.034E-04 1.000
Variances and Correlation Matrix of scores of Row 5
Dim Variances Correlations between dimensions
1 4.373E-04 1.000
Variances and Correlation Matrix of scores of Row 6
Dim Variances Correlations between dimensions
1 7.265E-04 1.000
Variances and Correlation Matrix of scores of Row 7
Dim Variances Correlations between dimensions
1 3.574E-04 1.000
Variances and Correlation Matrix of scores of Row 8
Dim Variances Correlations between dimensions
Variances and Correlation Matrix of scores of Row 9
Dim Variances Correlations between dimensions
1 5.332E-04 1.000
Variances and Correlation Matrix of scores of Row 10
Dim Variances Correlations between dimensions
1 3.235E-04 1.000
Variances and Correlation Matrix of scores of Row 11
Dim Variances Correlations between dimensions
1 8.748E-04 1.000
Variances and Correlation Matrix of scores of Column 1 Pisetta
Dim Variances Correlations between dimensions
1 7.734E-04 1.000
Variances and Correlation Matrix of scores of Column 2 Baskin
Dim Variances Correlations between dimensions
1 5.544E-04 1.000
The data-matrix permuted according to the scores in dimension: 1
2 1
Baskin Pisetta Margin
¾ The Table to be Analyzed
Tabel ini menunjukkan tampilan ulang data mentah yang diolah.
1 2
Tabel ini dapatkan dari persentase tiap baris yang didasarkan pada jumlah total baris yang bersangkutan.
¾ The Column Profiles
Tabel ini diperoleh dari persentase tiap kolom yang didasarkan pada jumlah total kolom yang bersangkutan.
Contoh perhitungan :
Tabel ini merupakan langkah penting dalam ANACOR yaitu menentukan jumlah dimensi grafik yang akan ditampilkan. Dimensi ini terdiri dari beberapa dimensi yaitu satu, dua, tiga atau bahkan lebih. Dari tabel yang diperolah berdasarkan hassil syntax, menunjukkan bahwa hanya terdapat 1 dimensi untuk penelitian ini, karena pada penelitian ini objek atau perusahaan yang diabndingkan hanya ada 2 perusahaan yaitu Pisetta dan Baskin.
Dimension Singular Inertia Proportion Cumulative Value Explained Proportion 1 .39074 .15268 1.000 1.000 --- --- --- Total .15268 1.000 1.000
¾ Row Scores
Tabel ini menunjukkan posisi 11 atribut dalam dimensi I.
Row Marginal Dim Profile 1
1 .091 -.093 2 .091 -.858 3 .091 -1.240 4 .091 .377 5 .091 .435 6 .091 .759 7 .091 -.152 8 .091 .347 9 .091 -.446 10 .091 -.005 11 .091 .876
¾ Column Scores
Column Marginal Dim Profile 1
1 Pisetta .429 .721 2 Baskin .571 -.542
Grafik Row Scores dan Column Scores menunjukan atribut dan objek (perusahaan) yaitu :
Row Scores
Symmetric Normalization
Constant
.6
.4
.2
-.0
-.2
-.4
-.6
11 10
9 7 845 6
Column Scores
Symmetric Normalization
Constant
.6
.4
.2
-.0
-.2
-.4
-.6
Baskin Pisetta
Row and Column Scores
Symmetric Normalization
C
onstant
.6
.4
.2
-.0
-.2
-.4
-.6
Columns
Rows Baskin9 7 10 845 Pisetta116
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah.
Seiring dengan banyaknya jenis makanan di Indonesia yang
berkembang sangat pesat, perusahaan-perusahaan yang ada saling bersaing
untuk menciptakan suatu produk yang diminati konsumen. Ice Cream adalah
suatu produk yang banyak diminati oleh konsumen baik dari anak kecil,
orang dewasa sampai orang tua sekalipun. Salah satu tempat yang
menyediakan ice cream adalah counter Pisetta Italian Ice Cream.
Penelitian kali ini dilakukan pada satu counter Pisetta yang terletak
pada area food court Istana Plaza. Counter ini berdiri di Istana Plaza pada
tanggal 5 Agustus 2005. Counter Pisetta ini menyediakan berbagai rasa ice
cream dengan berbagai ukuran yaitu single scoop, double scoop dan juga
triple scoop yang disajikan dengan menggunakan cup, cone (sugar cone dan wafer cone) dan juga menjual ice cream literan.
Pada awal berdiri Pisetta menempati area LG kemudian pada bulan Mei
2006 oleh pihak manajemen Istana Plaza dipindahkan ke area food court
dengan alasan agar dapat meningkatkan penjualan karena pengunjung pada
area food court lebih ramai. Ternyata setelah dipindahkan diarea food court
terjadi penurunan penjualan. Menurut pihak dari Pisetta Italian Ice Cream
penurunan penjualan ini diakibatkan oleh adanya pesaing dilokasi yang sama
yaitu Baskin Robbins yang sama-sama menjual ice cream dengan penyajian
yang sama. Baskin Robbins lebih dahulu berada di Istana Plaza dari pada
Pisetta. Penurunan penjualan ini terbukti dari rata-rata penjualan Pisetta
yang per hari-nya mencapai 30 scoop pada hari Senin-Jumat yang
sebelumnya bisa mencapai 40-45 scoop per hari sedangkan pada hari Sabtu
dan Minggu mencapai 60 scoop per hari yang sebelumnya bisa mencapai
75-80 scoop per hari. Jika dibandingkan dengan Baskin Robbins jumlah
penjualan sebelum adanya Pisetta pada hari Senin-Jumat mencapai 50 scoop
perhari dan pada hari Sabtu dan Minggu mencapai 85 scoop per hari.
Penjualan Baskin Robbins setelah adanya Pisetta pada hari Senin-Jumat
mencapai 60 scoop perhari dan pada hari Sabtu dan Minggu mencapai 90
scoop per hari.
Berdasarkan pertimbangan dari kondisi pasar, konsumen dihadapkan
pada berbagai pilihan produk ice cream. Dari hasil observasi dan wawancara
langsung dengan sdr.Enroe selaku supervisor dari Pisetta Italian Ice Cream,
masalah yang timbul pada perusahaan ini adalah menurunnya jumlah
penjualan. Penurunan penjualan ini hanya terjadi pada counter yang terletak
di Istana Plaza sedangkan pada counter-counter lain seperti di Cihampelas
Walk, D’kosmo, Hyper Square, BTC dan Kopo Square target penjualannya
tercapai (stabil).
1.2. Identifikasi Masalah.
Faktor-faktor yang mungkin menjadi penyebab penurunan penjualan
Pisetta Italian Ice Cream yang berada di Istana Plaza :
¾ Adanya kompetitor sejenis, yaitu Baskin Robbins. Hal ini terbukti dari hasil wawancara dengan pihak Pisetta yaitu Sdr.Enroe selaku
supervisor.
¾ Menurut hasil pengamatan, saat ini terjadi perpindahan konsumen pada
counter lain yang sejenis yang ada pada area yang sama seperti ice cream yang disediakan oleh Mc Donald’s.
¾ Pihak Pisetta belum mengetahui faktor-faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli produk ice cream sehingga
strategi pemasaran yang dilakukan mungkin kurang tepat.
Oleh karena itu pihak Pisetta Italian Ice Cream perlu melakukan
penelitian terhadap kemungkinan-kemungkinan yang menjadi penyebab
penurunan penjualan.
1.3. Pembatasan Masalah dan Asumsi.
Akibat keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, maka dalam penelitian
kali ini dilakukan pembatasan masalah agar lebih jelas dan terarah.
Pembatasan-pembatasan masalah diantaranya adalah :
¾ Penelitian dilakukan pada counter Pisetta Italian Ice Cream yang terletak di area food court (lantai 3) Istana Plaza sebagai studi kasus
utama dan Baskin Robbins sebagai pembanding, sehingga persaingan
dengan pihak lain tidak diamati.
1.4. Perumusan Masalah.
Perumusan masalah yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu :
1.Faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam memilih produk ice
cream?
2.Apakah strategi yang diterapkan oleh Pisetta pada saat ini sudah tepat?
3.Bagaimana persaingan Pisetta dengan Baskin Robbins menurut persepsi
konsumen dan pihak manajemen Pisetta berdasarkan faktor yang
mempengaruhi konsumen dalam memilih produk ice cream?
4.Upaya apa saja yang perlu dilakukan Pisetta untuk meningkatkan
penjualan?
1.5. Tujuan Penelitian.
Berdasarkan perumusan masalah maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam
memilih produk ice cream.
2. Untuk mengetahui strategi yang diterapkan Pisetta sudah tepat atau
belum.
3. Untuk menganalisis persaingan Pisetta dengan Baskin Robbins
berdasarkan persepsi konsumen dalam memilih produk ice cream dan
berdasarkan pihak manajemen Pisetta.
4. Untuk mengetahui upaya apa saja yang perlu dilakukan Pisetta untuk
meningkatkan penjualannya.
1.6. Sistematika Penulisan.
Sistematika dari laporan tugas akhir ini terdiri dari 6 bab, diantaranya yaitu :
BAB 1 : PENDAHULUAN.
Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah yang sedang terjadi
diperusahaan, identifikasi masalah yang ada, pembatasan masalah dan
asumsi yang dibutuhkan, perumusan masalah, tujuan penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA.
Dalam bab ini berisi tentang teori-teori, rumus, alogaritma,
konsep-konsep yang dijadikan pedoman untuk memecahkan masalah yang telah
dirumuskan.
BAB 3 : METODOLOGI PENELITIAN.
Dalam bab ini berisi tentang uraian langkah-langkah sistematis yang
ditempuh penulis dalam melakukan penelitian yang berguna dalam
memberikan solusi terhadap masalah yang ada. Pada bab ini dilengkapi
dengan flowchart dan keterangan dari flowchart tersebut.
BAB 4 : PENGUMPULAN DATA.
Bab ini membahas secara terperinci tentang data umum perusahaan, data
yang didapat dari hasil penyebaran kuesioner, dan data-data lainnya yang
akan digunakan dalam melakukan penelitian.
BAB 5 : PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS.
Bab ini berisi tentang pengolahan data sesuai dari data-data yang sudah
diperoleh serta analisis dari hasil pengolahan data tersebut.
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dari seluruh hasil pengolahan
data dan analisis yang telah dilakukan, serta saran perbaikan yang dapat
diberikan kepada pihak tempat penelitian dalam memecahkan masalah yang
dihadapi.
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih produk ice
cream yaitu :
Variasi rasa yang banyak. Adanya jaminan kehalalan. Adanya daftar menu yang jelas. Adanya free tester (mencoba rasa).
Adanya variasi rasa bahan tambahan (topping). Harga terjangkau.
Harga sesuai dengan rasa yang ditawarkan. Keramahan karyawan dalam melayani. Kebersihan counter.
Perhitungan pembayaran yang tepat. Kecepatan karyawan dalam melayani.
2. Strategi yang diterapkan Pisetta saat ini belum tepat sehingga perlu
adanya strategi tambahan yang mendukung. Strategi yang diterapkan
Pisetta saat ini adalah : a. Dilihat dari Produk :
Pisetta adalah ice cream Gelato yaitu ice cream yang diolah dengan menggunakan susu rendah lemah (low fat) tetapi non-free
sugar dengan kadar gula yang tergolong kecil yaitu sekitar 14 %, kandungan gula yang digunakan jauh lebih keci dibandingkan
dengan ice cream pada umumnya yang memiliki kadar gula sekitar 40 %. Sehingga dapat dinikmati oleh siapa pun baik dari
anak kecil sampai orang tua sekalipun dan juga baik orang yang
kurus maupun yang gemuk.
Adanya free tester untuk semua rasa yang ada sehingga konsumen dapat memilih rasa yang diinginkan karena sudah
mencobanya.
Pihak Pisetta memberikan free topping sebagai bahan tambahan untuk menikmati ice cream, rasa topping yang disediakan yaitu
chocolate, tiramisu dan strawberry. b. Berdasarkan Promosi :
Pihak Pisetta melakukan promosi produknya melalui pembagian brosur, pembagian brosur ini dilakukan di area food court Istana
Plaza.
c. Berdasarkan Physical Evidence :
Untuk memudahkan konsumen dalam membeli ice cream, Pisetta menyediakan fasilitas adanya delivery services untuk wilayah Bandung.
d. Berdasarkan Harga :
Pihak Pisetta menetapkan harga yang terjangkau sehingga dapat dinikmati oleh siapa saja. Harga yang ditetapkan yaitu Rp. 8500
untuk single, Rp. 14.500 untuk double dan Rp. 21.000 untuk triple. Harga yang ditetapkan ini jauh lebih murah dibandingkan dengan pesaingnya yaitu Baskin Robbins yang menetapkan harga
Rp. 15.000 untuk single dan Rp. 28.000 untuk double.
Dari strategi diatas maka pihak Pisetta perlu mempertimbangkan
usulan yang mendukung strategi yang diterapkan saat ini. Sehingga
dengan mempertimbangkan usulan yang diberikan maka hasil penjualan
dapat ditingkatkan.
3. Persepsi konsumen tentang persaingan antara Pisetta dengan Baskin Robbins berdasarkan factor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih produk ice cream yaitu :
Counter Pisetta memiliki keunggulan sebagai berikut : - Adanya free tester (mencoba rasa).
- Adanya variasi rasa bahan tambahan (topping).
- Harga terjangkau.
- Keramahan karyawan dalam melayani.
- Kecepatan karyawan dalam melayani.
Counter Pisetta memiliki kelemahan sebagai berikut : - Variasi rasa yang banyak.
- Adanya jaminan kehalalan.
- Adanya daftar menu yang jelas.
- Harga sesuai dengan rasa yang ditawarkan.
- Kebersihan counter.
- Perhitungan pembayaran yang tepat.
Berdasarkan pihak manajemen dari Pisetta yaitu :
1. Berdasarkan peluang (opportunities) :
Memiliki segmentasi pasar yang tidak terbatas merupakan kunci sukses dalam memasarkan produk, karena semakin besar
segmentasi pasar yang dituju maka produk yang dipasarkan akan
semakin luas.
Lokasi Istana Plaza yang strategis yang dapat dipenuhi pengunjung sehingga mendukung dalam peningkatan penjualan.
Karena lokasi dari Istana Plaza yang berada di pusat kota
menyebabkan pengunjung yang datang semakin banyak, apalagi
lokasi dari Istana Plaza yang dekat dengan jalan tol Cipularang,
sehingga dapat dikunjungi tidak hanya dari Bandung saja
melainkan dari luar kota juga.
Daya beli masyarakat baik tetapi berfluktuasi sehingga menyebabkan penjualan pada Pisetta mengalami fluktuasi juga.
Sehingga pada waktu tertentu terkadang mengalami penurunan
penjualan.
Pola hidup masyarakat mengikuti gaya hidup modern sehingga dapat membantu perkembangan usaha. Karena dengan adanya
perkembangan jaman, usaha juga dapat ikut berkembang jika
didukung dengan pemikiran yang mengikuti pola konsumen.
Dalam hal ini perkembangan usaha dapat dengan cara melakukan
diferensiasi produk.
Adanya pertumbuhan penduduk sehingga membantu pihak Pisetta dalam memperluas pemasaran produk. Karena dengan pertumbuhan penduduk, orang akan mulai mencari sesuatu yang
ada pada lingkungan barunya dan mencobanya.
2. Berdasarkan ancaman (threat) :
Adanya pesaing dilokasi yang sama, menurut pihak Pisetta agar lebih waspada dan hati-hati dalam mengamati tingkah laku
konsumen. Karena perilaku konsumen pada saat ini sangat
sensitif, dalam arti jika konsumen mengalami ketidakpuasan
maka akan menyebar pada orang-orang lain sekekelilingnya. Adanya kenaikan biaya seperti kenaikan biaya bahan baku, BBM
merupakan ancaman dari pemerintah yang dapat menghambat
peningkatan penjualan. Karena jika terjadi kenaikan biaya maka
secara tidak langsung juga dapat meningkatkan harga yang ada
sehingga konsumen mulai berpikir dua kali untuk membeli. Mahalnya biaya sewa di Istana Plaza menuntut pihak Pisetta agar
lebih efektif dan efisien dalam memilih lokasi usaha. Dalam hal
ini membuka cabang ditempat lain yang memiliki biaya sewa
yang lebih murah.
3. Berdasarkan kekuatan (Strength) :
Memiliki jalur pemasaran yang luas merupakan kunci dalam memasarkan produk karena konsumen dapat lebih mudah
dicapai. Dengan adanya jalur yang lebih luas maka suatu usaha
dapat dikenal lebih banyak oleh orang, sehingga dapat
memasarkan produk lebih luas lagi.
Adanya jaminan kehalalan sehingga memberikan rasa aman kepada konsumen dalam mengkonsumsi ice cream. Dengan
adanya jaminan tersebut maka konsumen tidak perlu takut bahwa
makanan yang dikonsumsinya mengandung bahan atau zat yang
tidak halal atau merugikan kesehatan.
Harga yang lebih murah dari pesaing sehingga dapat dijangkau oleh sasaran yang diinginkan pihak Pisetta. Dengan harga yang
terjangkau maka dapat dinikmati oleh semua orang sehingga
konsumen dapat lebih diraih dengan sendirinya.
Adanya delivery services sehingga memberikan kemudahan konsumen dalam mengkonsumsi ice cream. Delivery services ini
dilakukan untuk daerah Bandung sehingga jika konsumen merasa
malas untuk membeli dimana counter berada, mereka dapat
memesannya lewat telepon dan diantarkan dengan segera
kealamat yang diinginkan.
Memiliki kualitas pelayanan yang baik sehingga memiliki reputasi baik dimata masyarakat karena konsumen merasa puas
dalam hal pelayanan.
4. Berdaarkan kelemahan (Weakness) :
Memiliki promosi yang masih rendah sehingga lambat dalam memasarkan produk. Promosi yang rendah juga mengakibatkan
counter tersebut kurang dikenal oleh banyak orang.
Tidak adanya daftar menu sehingga membuat konsumen kesulitan dalam memilih rasa yang diinginkan dan juga membuat
konsumen harus menanyakannya pada karyawan yang
seharusnya tidak perlu ditanyakan karena jika ada menu,
konsumen hanya tinggal menyebutkan rasa yang dipilih.
4. Upaya yang perlu dilakukan pihak Pisetta untuk dapat meningkatkan
penjualan yaitu :
Untuk menarik konsumen, Pisetta harus menambahkan rasa-rasa baru seperti rasa caramel, mocca, coffee dan juga rasa buah,
pemilihan rasa ini didasarkan pada karakteristik responden yaitu
antara 19 ≤ usia ≤ 33 tahun dan juga pekerjaan sebagai
pelajar/mahasiswa, pegawai swasta serta wiraswasta. Dan
rasa-ras yang ada harus memiliki ciri khas dari Pisetta yaitu ice cream Gelato sehingga dapat membuat orang merasa ingin mencobanya.
Selain rasa yang banyak juga harus didukung dengan adanya
daftar menu yang jelas sehingga dalam pembagian brosur dan
pemasangan iklan dapat diketahui rasa-rasa yang ada sehingga
dapat menarik konsumen untuk membelinya. Dan juga didalam
daftar menu harus ditampilkan tentang jaminan kehalalan misalkan dengan mencantumkan nomor depkes RI sehingga
konsumen merasa aman untuk menikmati ice cream dari Pisetta
tanpa adanya rasa takut.
Sebaiknya pihak Pisetta dapat memelihara kebersihan counter setiap hari, karena jika hanya diutamakan peningkatan pelayanan
tanpa adanya counter yang bersih maka pelayanan yang baik
akan sia-sia yang menyebabkan konsumen tidak merasa nyaman
dan puas.
Dalam hal memperhatikan produktivitas karyawan, maka harus
diadakan pengarahan pada karyawan dalam hal bagaimana cara
melayani konsumen dengan baik dan juga pengarahan dalam
melakukan perhitungan pembayaran dengan lebih teliti agar tidak
merugikan konsumen.
Sebaiknya Pisetta melakukan pengolahan ice cream menjadi lebih baiksehingga konsumen merasa puas dengan apa yang
mereka bayar untuk menikmati ice cream.
Sebaiknya Pisetta menyediakan variasi rasa topping sebagai bahan tambahan dalam menikmati ice cream. Misalnya
menambahkan rasa caramel, coffee, mocca. Sehingga konsumen
memiliki banyak pilihan rasa bahan tambahan (topping) untuk
menikmati ice cream sesuai dengan seleranya. Misalnya menambahkan rasa caramel, coffee, mocca karena rasa tersebut
cocok jika dilihat dari segi usia (19 ≤ usia ≤ 33) dan pekerjaan
(pelajar/mahasiswa dan pegawai swasta serta wiraswasta) dari
hasil karakteristik responden.
6.2. Saran.
Saran ditujukan untuk penelitian lebih lanjut berdasarkan kelemahan
penelitian. Saran untuk penelitian ini adalah :
Penelitian sebaiknya diawali dengan pengetahuan perilaku pembelian dari konsumen seperti factor-faktor yang mempengaruhi konsumen
dalam membeli ice cream.
Sebaiknya profil responden dari segi usia, jenis kelamin dan pekerjaan ditiadakan karena tidak dapat dijadikan dasar dalam strategi yang
ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kotler, P.; “Manajemen Pemasaran”, edisi 10, PT Prenhallindo, Jakarta,
2002.
2. Kotler, P.; “Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi
dan Kontrol”, Jilid 1, edisi 9, Erlangga, Jakarta, 1997.
3. Muis, R.; “Diktat Kuliah Analisis Data Statistik”, Bandung, 2004.
4. “Panduan Lengkap: SPSS 10.00 for Windows”, Lembaga Pendidikan
Komputer Wahana Semarang dan Penerbit Andi Yogyakarta, 1997.
5. Rangkuti, F.; “Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis”, Gramedia,
Jakarta, 1997.
6. Sugiyono; “Metode Penelitian Administrasi”, Cetekan kesembilan, Alfabeta,
Bandung, 2002.
7. Tjiptono, F.; “Manajemen Jasa”, Penerbit Andi Yogyakarta, 1996.
8. Tjiptono, F.; “Strategi Pemasaran”, Edisi 2, Penerbit Andi Yogyakarta, 1995.
9. Walpole, Ronald E.; “Pengantar Statistika”, edisi ke 3, PT. Gramedia