• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KREATIVITAS MATEMATIKA SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING DENGAN BANTUAN MEDIA SOFTWARE AUTOGRAPH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KREATIVITAS MATEMATIKA SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING DENGAN BANTUAN MEDIA SOFTWARE AUTOGRAPH."

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN

KREATIVITAS MATEMATIKA SISWA SMP

MELALUI PENDEKATAN PENEMUAN

TERBIMBING DENGAN BANTUAN

MEDIA SOFTWARE AUTOGRAPH

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Pada

Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh:

ADRIANTHO BENNY PASARIBU NIM : 081188730052

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan pada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penolong sebagai penggerak sejati, pembimbing sejati, dan penyerta sejati dari awal sampai akhir penulisan tesis ini. Tesis ini berjudul Peningkatan Kemampuan Pemahaman Dan Kreativitas Matematika Siswa SMP Melalui Pendekatan Penemuan Terbimbing Dengan Bantuan Media Software Autograph”. Penulisan tesis ini diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penulisan tesis ini dapat diselesaikan berkat bantuan moral maupun bantuan material dari banyak pihak yang tidak tersebutkan satu persatu. Tiada kata tulus selain kata terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis haturkan kepada mereka yang telah meringankan beban dan membukakan pikiran selama penulisan tesis ini. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan berkat yang melimpah kepada mereka yang telah membantu penulis.

(6)

Demikian juga penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan 2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Edi Syahputra, M.Pd dan Bapak Prof. Dr. Hasratuddin, M.Pd, Selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

4. Para Bapak/Ibu Dosen di Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

5. Ibu Agustina Bangun, S.Pd Selaku Pimpinan SMP Negeri 4 Binjai.

6. Rekan-rekan mahasiswa seperjuangan Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan,

7. Rekan-rekan guru SMP Negeri 4 Binjai yang telah banyak membantu pelaksanaan penelitian khususnya Bapak Eko Setiawan Sitepu, S.Pd dan Ibu Nurhanisah, S,Pd.

(7)

Penulis menyadari bahwa pada penulisan tesis ini masih jauh dari sempurna, terdapat kelemahan dan kekurangan oleh sebab keterbatasan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu penulis mohon saran dan kritikan yang membangun guna perbaikan tesis ini. Semoga tesis ini bermanfaat bagi kemajuan pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan Bangsa Indonesia.

Medan, November 2014

Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

2.1.1 Hakekat Pembelajaran Matematika ... 19

2.1.2 Pemahaman Matematika ... 23

2.1.3 Kreativitas Matematika ... 26

2.1.4 Aktivitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika ... 31

2.1.5 Pendekatan Pembelajaran Biasa ... 34

2.1.6 Pendekatan Penemuan Terbimbing ... 35

2.1.7 Perbedaan Antara Pendekatan Penemuan Terbimbing Menggunakan Software Autograph dengan Tanpa Autograph dan Pendekatan Pembelajaran Biasa ... 43

2.1.8 Media Software Autograph dalam Pembelajaran Matematika ... 44

2.1.9 Persamaan Garis Lurus dengan Pendekatan Penemuan Terbimbing Menggunakan Software Autograph... 48

(9)

3.4 Defenisi Operasional ... 91

3.5 Teknik Analisa Data ... 92

3.6 Prosedur Penelitian ... 104

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 106

4.1 Hasil Penelitian ... 106

4.1.1 Pengembangan Pendekatan Pembelajaran ... 106

4.1.2 Deskriptif Hasil Pretes Kemampuan Pemahaman Matematika dan Kreativitas Matematika Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 112

4.1.3 Deskriptif Hasil Postes Kemampuan Pemahaman Matematika dan Kreativitas Matematika Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 119

4.1.4 Deskriptif Hasil Gain Kemampuan Pemahaman Matematika dan Kreativitas Matematika Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 124

4.1.5 Pengujian Hipotesis ... 131

4.1.6 Deskriptif Pola Jawaban Kemampuan Pemahaman Matematika dan Kreativitas Matematika Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 147

4.1.7 Hasil Observasi Kegiatan Siswa dan Kegiatan Guru ... 184

4.2 Pembahasan Penelitian ... 187

4.2.1 Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematika Siswa ... 188

4.2.2 Peningkatan Kemampuan Kreativitas Matematika Siswa ... 190

4.2.3 Interaksi Pendekatan Pembelajaran dengan Tingkat Kemampuan Matematika Siswa Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Siswa ... 192

4.2.4 Interaksi Pendekatan Pembelajaran dengan Tingkat Kemampuan Matematika Siswa Terhadap Peningkatan Kemampuan Kreativitas Siswa ... 193

4.2.5 Pola Jawaban ... 195

4.2.6 Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pembelajaran dengan Pendekatan Penemuan Terbimbing dengan Software Autograph ... 197

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 198

5.1 Kesimpulan ... 198

5.2 Saran ... 202

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Mana Yang Penemuan Terbimbing Dan Yang Bukan ... 38

Tabel 2.2 Kegiatan Dalam Penemuan Terbimbing ... 41

Tabel 2.3 Perbedaan Pedagogik Antara Pendekatan Penemuan Terbimbing Menggunakan Software Autograph dan Tanpa Autograpah Dengan Pembelajaran Biasa ... 43

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ... 71

Tabel 3.2 Rangkuman Perhitungan Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematika ... 72

Tabel 3.3 Rangkuman Perhitungan Peningkatan Kemampuan Kreativitas Matematika ... 72

Tabel 3.4 Rangkuman Perhitungan Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematika Siswa Berdasarkan Tingkat Kemampuan Matematika ... 72

Tabel 3.5 Rangkuman Perhitungan Peningkatan Kemampuan Kreativitas Matematika Siswa Berdasarkan Tingkat Kemampuan Matematika ... 73

Tabel 3.6 Kisi-kisi Soal Kemampuan Pemahaman Matematika Siswa ... 74

Tabel 3.7 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemahaman Matematika ... 75

Tabel 3.8 Kisi-kisi Soal Kemampuan Kreativitas Matematika Siswa ... 77

Tabel 3.9 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Kreativitas Matematika ... 78

Tabel 3.10 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran ... 80

Tabel 3.11 Hasil Validasi Tes Kemampuan Pemahaman Matematika ... 80

Tabel 3.12 Hasil Validasi Tes Kemampuan Kreativitas Matematika ... 81

Tabel 3.13 Validitas Butir Soal Uji Coba Tes Kemampuan Pemahaman ... 82

Tabel 3.14 Validitas Butir Soal Uji Coba Tes Kemampuan Kreativitas ... 83

Tabel 3.15 Klasifikasi Derajat Reliabilitas ... 84

Tabel 3.16 Reliabilitas Soal Uji Coba Tes Kemampuan Pemahaman dan Kreativitas Matematika ... 84

(11)

Tabel 3.17 Daya Pembeda Soal Uji Coba Tes Kemampuan Pemahaman ... 86

Tabel 3.18 Daya Pembeda Soal Uji Coba Tes Kemampuan Kreativitas ... 86

Tabel 3.19 Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba Tes Kemampuan Pemahaman ... 87

Tabel 3.20 Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba Tes Kemampuan Kreativitas ... 88

Tabel 3.21 Kisi-Kisi Aktivitas Siswa yang Diamati Selama Proses Pembelajaran 89 Tabel 3.22 Hasil Validasi Lembar Observasi ... 90

Tabel 3.23 KeterkaitanPermasalahan, Hipotesis dan Jenis Uji Statistik Yang Digunakan ... 93

Tabel 3.24 Desain Factorial 3×3 Untuk Mengetahui Interaksi Antara Pendekatan Pembelajaran Dengan Tingkat Kemampuan Pemahaman Matematika Siswa Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematika Siswa... 100

Tabel 3.25 Rancangan Tabel ANOVA untuk Mengetahui Interaksi Antara Pendekatan Pembelajaran Dengan Tingkat Kemampuan Pemahaman Matematika Siswa Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematika Siswa ... 101

Tabel 3.26 Tabel Perhitungan Rerata untuk Mengetahui Interaksi Antara Pendekatan Pembelajaran Dengan Tingkat Kemampuan Pemahaman Matematika Siswa Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematika Siswa ... 102

Tabel 4.1 Validitas Butir Soal Uji Coba Tes Kemampuan Pemahaman ... 109

Tabel 4.2 Validitas Butir Soal Uji Coba Tes Kemampuan Kreativitas ... 109

Tabel 4.3 Reliabilitas Soal Uji Coba Tes Kemampuan Pemahaman dan Kreativitas Matematika ... 109

Tabel 4.4 Daya Pembeda Soal Uji Coba Tes Kemampuan Pemahaman ... 110

Tabel 4.5 Daya Pembeda Soal Uji Coba Tes Kemampuan Kreativitas ... 110

Tabel 4.6 Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba Tes Kemampuan Pemahaman ... 111

Tabel 4.7 Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba Tes Kemampuan Kreativitas ... 111

(12)

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Data Pretes Kemampuan Pemahaman Matematika dan Kemampuan Kreativitas Matematika Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 114 Tabel 4.10 Uji Homogenitas Pretes Kemampuan Pemahaman Matematika ... 115 Tabel 4.11 Uji Homogenitas Pretes Kemampuan Kreativitas Matematika ... 116 Tabel 4.12 Hasil Uji Perbedaan Rata-Rata Pretes Kemampuan Pemahaman

Matematika Siswa ... 117 Tabel 4.13 Hasil Uji Perbedaan Rata-Rata Pretes Kemampuan Kreativitas

Matematika Siswa ... 117 Tabel 4.14 Statistik Deskriptif Skor Data Postes Kemampuan Pemahaman

Matematika dan Kemampuan Kreativitas Matematika Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 119 Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas Data Postes Kemampuan Pemahaman

Matematika dan Kemampuan Kreativitas Matematika Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 121 Tabel 4.16 Uji Homogenitas Postes Kemampuan Pemahaman Matematika ... 122 Tabel 4.17 Uji Homogenitas Postes Kemampuan Kreativitas Matematika ... 122 Tabel 4.18 Hasil Uji Perbedaan Rata-Rata Postes Kemampuan Pemahaman

Matematika Siswa ... 123 Tabel 4.19 Hasil Uji Perbedaan Rata-Rata Postes Kemampuan Kreativitas

Matematika Siswa ... 124 Tabel 4.20 Rangkuman Perhitungan (Gain) Kemampuan Pemahaman

Matematika Siswa ... 125 Tabel 4.21 Rangkuman Perhitungan (Gain) Kemampuan Kreativitas Matematika

Siswa... 125 Tabel 4.22 Statistik Deskriptif Data Gain Kemampuan Pemahaman Matematika

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 126 Tabel 4.23 Statistik Deskriptif Data Gain Kemampuan Kreativitas Matematika

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 126 Tabel 4.24 Hasil Uji Normalitas Data Gain Kemampuan Pemahaman

Matematika dan Kemampuan Kreativitas Matematika Kelas

(13)

Tabel 4.25 Uji Homogenitas Gain Kemampuan Pemahaman Matematika ... 129 Tabel 4.26 Uji Homogenitas Gain Kemampuan Kreativitas Matematika ... 129 Tabel 4.27 Hasil Uji Perbedaan Rata-Rata Gain Kemampuan Pemahaman

Matematika Siswa ... 130 Tabel 4.28 Hasil Uji Perbedaan Rata-Rata Gain Kemampuan Kreativitas

Matematika Siswa ... 131 Tabel 4.29 Hasil Uji Post Hock Rata-Rata Gain Kemampuan Pemahaman

Matematika Siswa ... 133 Tabel 4.30 Hasil Uji Homogenitas Subsets Rata-Rata Gain Kemampuan

Pemahaman Matematika Siswa ... 134 Tabel 4.31 Hasil Uji Post Hock Rata-Rata Gain Kemampuan Kreativitas

Matematika Siswa ... 136 Tabel 4.32 Hasil Uji Homogenitas Subsets Rata-Rata Gain Kemampuan

Kreativitas Matematika Siswa ... 137 Tabel 4.33 Hasil Uji ANOVA 2 Jalur Interaksi Pendekatan Pembelajaran

dengan Tingkat Kemampuan Matematika Siswa Terhadap

Peningkatan Pemahaman Matematika Siswa ... 139 Tabel 4.34 Hasil Uji Post Hock Rata-Rata Interaksi Pendekatan Pembelajaran

dengan Tingkat Kemampuan Matematika Siswa Terhadap

Peningkatan Pemahaman Matematika Siswa ... 141 Tabel 4.35 Hasil Uji Post Hock Rata-Rata (lanjutan) Interaksi Pendekatan

Pembelajaran dengan Tingkat Kemampuan Matematika Siswa

Terhadap Peningkatan Pemahaman Matematika Siswa ... 142 Tabel 4.36 Hasil Uji ANOVA 2 Jalur Interaksi Pendekatan Pembelajaran

dengan Tingkat Kemampuan Matematika Siswa Terhadap

Peningkatan Kreativitas Matematika Siswa ... 143 Tabel 4.37 Hasil Uji Post Hock Rata-Rata Pendekatan Pembelajaran dengan

Tingkat Kemampuan Matematika Siswa Terhadap Peningkatan

Kreativitas Matematika Siswa ... 145 Tabel 4.38 Hasil Uji Post Hock Rata-Rata (lanjutan) Pendekatan Pembelajaran

dengan Tingkat Kemampuan Matematika Siswa Terhadap

(14)

Tabel 4.39 Hasil Observasi Kegiatan Guru Berdasarkan Pendekatan

Pembelajaran Pada Kelas Eksperimen (1), Eksperimen (2) dan Kelas

Kontrol ... 185 Tabel 4.40 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Berdasarkan Pendekatan

Pembelajaran Pada Kelas Eksperimen (1), Eksperimen (2) dan Kelas

Kontrol ... 186 Tabel 4.41 Persentase Kesalahan Pola Jawaban Siswa Tes Kemampuan

Pemahaman Matematika Siswa ... 196 Tabel 4.42 Persentase Kesalahan Pola Jawaban Siswa Tes Kemampuan

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pertanyaan-Pertanyan Yang Diharapkan Muncul Sejalan Dengan Pendekatan Penemuan Terbimbing ... 39 Gambar 2.2 Interaksi Yang Mungkin Terjadi Pada Pendekatan Penemuan

Terbimbing ... 41 Gambar 3.1 Prosedur Penelitian ... 106 Gambar 4.1 Statistik Deskriptif Skor Data Pretes Kemampuan Pemahaman

Matematika dan Kemampuan Kreativitas Matematika Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 114 Gambar 4.2 Statistik Deskriptif Skor Data Postes Kemampuan Pemahaman

Matematika dan Kemampuan Kreativitas Matematika Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 120 Gambar 4.2 Statistik Deskriptif Skor Data Gain Kemampuan Pemahaman

Matematika dan Kemampuan Kreativitas Matematika Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 126 Gambar 4.4 Interaksi Pendekatan Pembelajaran dengan Tingkat Kemampuan

Matematika Siswa Terhadap Peningkatan Pemahaman Matematika Siswa ... 140 Gambar 4.5 Interaksi Pendekatan Pembelajaran dengan Tingkat Kemampuan

Matematika Siswa Terhadap Peningkatan Pemahaman Matematika Siswa ... 145 Gambar 4.6 Pola Jawaban Pemahaman No.1 (Skor 4 hasil jawaban benar

menggambar grafik dari y=2x, y=2x+3 dan y=2x-2 pada bidang

Coordinat Cartesius) ... 147 Gambar 4.7 Pola Jawaban Pemahaman No.1 (Skor 3 terdapat sedikit kesalahan

dalam menentukan titik koordinat) ... 147 Gambar 4.8 Pola Jawaban Pemahaman No.1 (Skor 1 hanya menjawab sedikit

saja dari persoalan yang diminta yakni hanya menentukan

beberapa titik koordinat untuk grafik y=2x) ... 148 Gambar 4.9 Pola Jawaban Pemahaman No.1 (Skor 0 siswa tidak menjawab

(16)

Gambar 4.10 Pola Jawaban Pemahaman No.2 (Skor 4 hasil jawaban benar

persamaan garis adalah y=-2x+5) ... 150 Gambar 4.11 Pola Jawaban Pemahaman No.2 (Skor 4 hasil jawaban benar

persamaan garis adalah y=-2x+5) ... 150 Gambar 4.12 Pola Jawaban Pemahaman No.2 (Skor 4 hasil jawaban benar

persamaan garis adalah y=-2x+5) ... 151 Gambar 4.13 Pola Jawaban Pemahaman No.2 (Skor 3 terdapat sedikit kesalahan

dalam perhitungan) ... 152 Gambar 4.14 Pola Jawaban Pemahaman No.2 (Skor 3 terdapat sedikit kesalahan

dalam perhitungan) ... 152 Gambar 4.15 Pola Jawaban Pemahaman No.2 (Skor 2 masih banyak terdapat

kesalahan perhitungan) ... 153 Gambar 4.16 Pola Jawaban Pemahaman No.2 (Skor 2 masih banyak terdapat

kesalahan perhitungan) ... 153 Gambar 4.17 Pola Jawaban Pemahaman No.2 (Skor 1 hanya mampu menjawab

sedikit saja dari persoalan) ... 154 Gambar 4.18 Pola Jawaban Pemahaman No.2 (Skor 1 hanya mampu menjawab

sedikit saja dari persoalan) ... 155 Gambar 4.19 Pola Jawaban Pemahaman No.3 (Skor 4 jawaban benar dan

lengkap seluruhnya persamaan garis tersebut adalah 4x+3y = 17) 156 Gambar 4.20 Pola Jawaban Pemahaman No.3 (Skor 3 masih banyak terdapat

kesalahan perhitungan) ... 156 Gambar 4.21 Pola Jawaban Pemahaman No.3 (Skor 2 dapat mengartikan

masalah dengan benar namun tidak dapat mengembangkannya)... 157 Gambar 4.22 Pola Jawaban Pemahaman No.4 (Skor 4 hasil jawaban benar

dengan konsep yang benar dan prosedur yang lengkap) ... 158 Gambar 4.23 Pola Jawaban Pemahaman No.4 (Skor 4 hasil jawaban benar

dengan konsep yang benar dan prosedur yang lengkap) ... 158 Gambar 4.24 Pola Jawaban Pemahaman No.4 (Skor 3 menggunakan konsep

yang benar namun terdapat sedikit kesalahan perhitungan) ... 159 Gambar 4.25 Pola Jawaban Pemahaman No.4 (Skor 2 menggunakan konsep

(17)

Gambar 4.26 Pola Jawaban Pemahaman No.5 (Skor 4 hasil jawaban benar

menggunakan konsep yang benar dengan prosedur yang lengkap) 161 Gambar 4.27 Pola Jawaban Pemahaman No.5 (Skor 4 hasil jawaban benar

menggunakan konsep yang benar dengan prosedur yang lengkap) 161 Gambar 4.28 Pola Jawaban Pemahaman No.5 (Skor 3 menggunakan konsep

yang benar dengan prosedur yang lengkap namun terdapat sedikit

kesalahan perhitungan) ... 162 Gambar 4.29 Pola Jawaban Pemahaman No.5 (Skor 3 menggunakan konsep

yang benar namun banyak terdapat kesalahan perhitungan)... 162 Gambar 4.30 Pola Jawaban Pemahaman No.5 (Skor 1 meramalkan arah

pengerjaan soal namun tidak mampu mengembangkannya) ... 163 Gambar 4.31 Pola Jawaban Pemahaman No.5 (Skor 0 tidak mampu

menentukan/ meramalkan arah pengerjaan soal) ... 163 Gambar 4.32 Pola Jawaban Kreativitas No.1 (Skor 4 memunculkan seluruh

kemungkinan ide penyelesaian dengan lengkap dan benar) ... 165 Gambar 4.33 Pola Jawaban Kreativitas No.1 (Skor 4 memunculkan seluruh

kemungkinan ide penyelesaian dengan lengkap dan benar) ... 166 Gambar 4.34 Pola Jawaban Kreativitas No.1 (Skor 3 memunculkan seluruh

kemungkinan ide penyelesaian dengan lengkap dan benar dengan

sedikit kesalahan) ... 166 Gambar 4.35 Pola Jawaban Kreativitas No.1 (Skor 2 memunculkan 2 ide

penyelesaian yang benar) ... 167 Gambar 4.36 Pola Jawaban Kreativitas No.1 (Skor 1 memunculkan 1 ide

penyelesaian yang benar) ... 167 Gambar 4.37 Pola Jawaban Kreativitas No.2 (Skor 4 menggunakan dengan

benar dua jalan pemecahan dan mampu menyelesaikan dengan

lengkap dan benar) ... 169 Gambar 4.38 Pola Jawaban Kreativitas No.2 (Skor 4 menggunakan dengan

benar dua jalan pemecahan dan mampu menyelesaikan dengan

lengkap dan benar) ... 170 Gambar 4.39 Pola Jawaban Kreativitas No.2 (Skor 3 menggunakan dengan

benar dua jalan pemecahan dan mampu menyelesaikan namun

(18)

Gambar 4.40 Pola Jawaban Kreativitas No.2 (Skor 3 menggunakan dengan benar dua jalan pemecahan dan mampu menyelesaikan namun

terdapat sedikit kesalahan perhitungan) ... 171 Gambar 4.41 Pola Jawaban Kreativitas No.2 (Skor 2 menggunakan dengan

benar satu jalan pemecahan dan mampu menyelesaikan dengan

lengkap dan benar) ... 171 Gambar 4.42 Pola Jawaban Kreativitas No.2 (Skor 2 menggunakan dengan

benar satu jalan pemecahan dan mampu menyelesaikan dengan

lengkap dan benar) ... 172 Gambar 4.43 Pola Jawaban Kreativitas No.2 (Skor 1 menggunakan dengan

benar satu jalan pemecahan penyelesaian belum tepat) ... 172 Gambar 4.44 Pola Jawaban Kreativitas No.2 (Skor 1 menggunakan dengan

benar satu jalan pemecahan penyelesaian belum tepat) ... 173 Gambar 4.45 Pola Jawaban Kreativitas No.3 (Skor 4 memberikan seluruh

rincian jawaban dengan lengkap dan benar) ... 175 Gambar 4.46 Pola Jawaban Kreativitas No.3 (Skor 4 memberikan seluruh

rincian jawaban dengan lengkap dan benar) ... 176 Gambar 4.47 Pola Jawaban Kreativitas No.3 (Skor 4 memberikan seluruh

rincian jawaban dengan lengkap dan benar) ... 176 Gambar 4.48 Pola Jawaban Kreativitas No.3 (Skor 3 memberikan seluruh

rincian jawaban dengan lengkap namun terdapat sedikit kesalahan) 177 Gambar 4.49 Pola Jawaban Kreativitas No.3 (Skor 2 memberikan hanya satu

rincian jawaban yang benar dan tepat)... 177 Gambar 4.50 Pola Jawaban Kreativitas No.3 (Skor 2 memberikan hanya satu

rincian jawaban yang benar dan tepat)... 178 Gambar 4.51 Pola Jawaban Kreativitas No.3 (Skor 1 memberikan hanya satu

rincian jawaban namun belum benar) ... 178 Gambar 4.52 Pola Jawaban Kreativitas No.4 (Skor 4 menghasilkan ide

matematika yang merupakan solusi dan dipakai paling sedikit

siswa (0-5siswa)) ... 181 Gambar 4.53 Pola Jawaban Kreativitas No.4 (Skor 3 menghasilkan ide

matematika yang merupakan solusi dan dipakai sedikit siswa

(19)

Gambar 4.54 Pola Jawaban Kreativitas No.4 (Skor 2 menghasilkan ide

matematika yang merupakan solusi namun masih merupakan ide

yang umum) ... 182 Gambar 4.55 Pola Jawaban Kreativitas No.4 (Skor 2 menghasilkan ide

matematika yang merupakan solusi namun masih merupakan ide

yang umum) ... 182 Gambar 4.56 Pola Jawaban Kreativitas No.4 (Skor 1 menghasilkan ide

matematika namun banyak kesalahan dalam menjawab) ... 183 Gambar 4.57 Pola Jawaban Kreativitas No.4 (Skor 0 tidak menghasilkan ide

(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Instrumen Pembelajaran

Lampiran 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 (K.Eksperimen1) ... 205

Lampiran 1.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 (K.Eksperimen1) ... 212

Lampiran 1.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 (K.Eksperimen1) ... 219

Lampiran 1.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4 (K.Eksperimen1) ... 224

Lampiran 1.5 Lembar Aktivitas Siswa 1 (K.Eksperimen1) ... 233

Lampiran 1.6 Lembar Aktivitas Siswa 2 (K.Eksperimen1) ... 238

Lampiran 1.7 Lembar Aktivitas Siswa 3 (K.Eksperimen1) ... 245

Lampiran 1.8 Lembar Aktivitas Siswa 4 (K.Eksperimen1) ... 249

Lampiran 1.9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 (K.Eksperimen2) ... 258

Lampiran 1.10 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 (K.Eksperimen2) ... 265

Lampiran 1.11 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 (K.Eksperimen2) ... 272

Lampiran 1.12 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4 (K.Eksperimen2) ... 277

Lampiran 1.13 Lembar Aktivitas Siswa 1 (K.Eksperimen2) ... 285

Lampiran 1.14 Lembar Aktivitas Siswa 2 (K.Eksperimen2) ... 290

Lampiran 1.15 Lembar Aktivitas Siswa 3 (K.Eksperimen2) ... 296

Lampiran 1.16 Lembar Aktivitas Siswa 4 (K.Eksperimen2) ... 300

Lampiran 2 Instrumen Penelitian Lampiran 2.1 Soal Postes Kemampuan Pemahaman Matematika ... 308

Lampiran 2.2 Soal Postes Kemampuan Kreativitas Matematika ... 313

(21)

Lampiran 2.4 Kisi-Kisi, Alternatif Jawaban dan Pedoman Penskoran Tes

Kemampuan Kreativitas Matematika ... 323

Lampiran 2.5 Lembar Observasi Kegiatan Siswa Kelas Eksperimen (1) ... 330

Lampiran 2.6 Lembar Observasi Kegiatan Siswa Kelas Eksperimen (2) ... 332

Lampiran 2.7 Lembar Observasi Kegiatan Siswa Kelas Kontrol ... 334

Lampiran 2.8 Lembar Observasi Kegiatan Guru Kelas Eksperimen (1) ... 335

Lampiran 2.9 Lembar Observasi Kegiatan Guru Kelas Eksperimen (2) ... 337

Lampiran 2.10 Lembar Observasi Kegiatan Guru Kelas Kontrol ... 339

Lampiran 2.11 Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen (1) ... 341

Lampiran 2.12 Lembar Validasi LAS Eksperimen (1) ... 343

Lampiran 2.13 Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen (2) ... 345

Lampiran 2.14 Lembar Validasi LAS Eksperimen (2) ... 347

Lampiran 2.15 Lembar Validasi Lembar Observasi Terhadap Aktivitas Guru Selama Pembelajaran ... 349

Lampiran 2.16 Lembar Validasi Lembar Observasi Terhadap Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran ... 351

Lampiran 2.17 Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemahaman Matematika . 353 Lampiran 2.18 Lembar Validasi Tes Kemampuan Kreativitas Matematika ... 355

Lampiran 3 Hasil Validasi Dan Uji Coba Lampiran 3.1 Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen (1) ... 357

Lampiran 3.2 Hasil Validasi LAS Eksperimen (1) ... 358

Lampiran 3.3 Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen (2) ... 359

Lampiran 3.4 Hasil Validasi LAS Eksperimen (2) ... 360

(22)

Lampiran 3.6 Hasil Validasi Tes Kemampuan Kreativitas Matematika ... 361 Lampiran 3.7 Hasil Validasi Lembar Observasi Terhadap Aktivitas Guru

Selama Pembelajaran ... 362 Lampiran 3.8 Hasil Validasi Lembar Observasi Terhadap Aktivitas Siswa

Selama Pembelajaran ... 363 Lampiran 3.9 Nilai Uji Coba Soal Tes Kemampuan Pemahaman Matematika

Siswa ... 363 Lampiran 3.10 Validasitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran dan Daya

Pembeda Tes Kemampuan Pemahaman Matematika Siswa ... 365 Lampiran 3.11 Nilai Uji Coba Soal Tes Kemampuan Pemahaman Matematika

Siswa ... 373 Lampiran 3.12 Validasitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran dan Daya

Pembeda Tes Kemampuan Pemahaman Matematika Siswa ... 374 Lampiran 4 Jadwal Penelitian

Lampiran 4.1 Jadwal Penelitian Kelas Eksperimen (1) ... 380 Lampiran 4.2 Jadwal Penelitian Kelas Eksperimen (2) ... 382 Lampiran 5 Hasil Instrumen Penelitian

(23)

Lampiran 5.11 Skor Postes Kemampuan Kreativitas Kelas Eksperimen (2) .. 394 Lampiran 5.12 Skor Postes Kemampuan Kreativitas Kelas Kontrol... 395 Lampiran 5.13 Data Tingkat Kemampuan Matematika Siswa Kelas

Eksperimen (1) ... 396 Lampiran 5.14 Data Tingkat Kemampuan Matematika Siswa Kelas

Eksperimen (2) ... 397 Lampiran 5.15 Data Tingkat Kemampuan Matematika Siswa Kelas Kontrol 398 Lampiran 5.16 Data Gain Kemampuan Pemahaman Kelas Eksperimen (1) .. 399 Lampiran 5.17 Data Gain Kemampuan Pemahaman Kelas Eksperimen (2) .. 400 Lampiran 5.18 Data Gain Kemampuan Pemahaman Kelas Kontrol ... 401 Lampiran 5.19 Data Gain Kemampuan Kreativitas Kelas Eksperimen (1) .... 402 Lampiran 5.20 Data Gain Kemampuan Kreativitas Kelas Eksperimen (2) .... 403 Lampiran 5.21 Data Gain Kemampuan Kreativitas Kelas Kontrol ... 404 Lampiran 5.22 Hasil Observasi Kegiatan Guru Kelas Eksperimen (1) ... 405 Lampiran 5.23 Hasil Observasi Kegiatan Guru Kelas Eksperimen (2) ... 406 Lampiran 5.24 Hasil Observasi Kegiatan Guru Kelas Kontrol ... 407 Lampiran 5.25 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Kelas Eksperimen (1) ... 408 Lampiran 5.26 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Kelas Eksperimen (2) ... 409 Lampiran 5.27 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Kelas Kontrol... 410 Lampiran 6 Analisis Instrumen

Lampiran 6.1 Hasil Uji Normalitas Pretes Kemampuan Pemahaman dan

Kreativitas Matematika Siswa ... 411 Lampiran 6.2 Hasil Uji Homogenitas Pretes Kemampuan Pemahaman ... 412 Lampiran 6.3 Hasil Uji Perbedaan Rata-Rata Pretes Kemampuan Pemahaman

(24)

Lampiran 6.5 Hasil Uji Perbedaan Rata-Rata Pretes Kemampuan Kreativitas Matematika Siswa ... 413 Lampiran 6.6 Hasil Uji Normalitas Postes Kemampuan Pemahaman dan

Kreativitas Matematika Siswa ... 414 Lampiran 6.7 Hasil Uji Homogenitas Postes Kemampuan Pemahaman ... 415 Lampiran 6.8 Hasil Uji Perbedaan Rata-Rata Postes Kemampuan Pemahaman

Matematika Siswa ... 415 Lampiran 6.9 Hasil Uji Homogenitas Postes Kemampuan Kreativitas ... 416 Lampiran 6.10 Hasil Uji Perbedaan Rata-Rata Postes Kemampuan Kreativitas

Matematika Siswa ... 416 Lampiran 6.11 Hasil Uji Normalitas Gain Kemampuan Pemahaman dan

Kreativitas Matematika Siswa ... 417 Lampiran 6.12 Hasil Uji Homogenitas Gain Kemampuan Pemahaman ... 418 Lampiran 6.13 Hasil Uji Perbedaan Rata-Rata Gain Kemampuan

Pemahaman Matematika Siswa ... 418 Lampiran 6.14 Hasil Uji Post Hock Rata-Rata Gain Kemampuan

Pemahaman Matematika Siswa ... 419 Lampiran 6.15 Hasil Uji Homogenitas Gain Kemampuan Kreativitas ... 420 Lampiran 6.16 Hasil Uji Perbedaan Rata-Rata Gain Kemampuan Kreativitas

Matematika Siswa ... 420 Lampiran 6.17 Hasil Uji Post Hock Rata-Rata Gain Kemampuan

Kreativitas Matematika Siswa ... 421 Lampiran 6.18 Hasil Uji ANAVA 2 Jalur Interaksi Pendekatan Pembelajaran

dengan Tingkat Kemampuan Matematika Siswa Terhadap Gain Kemampuan Pemahaman Matematika Siswa ... 422 Lampiran 6.19 Hasil Uji Post Hock Rata-Rata Interaksi Pendekatan

Pembelajaran dengan Tingkat Kemampuan Matematika Siswa Terhadap Gain Kemampuan Pemahaman Matematika Siswa 424 Lampiran 6.20 Hasil Uji ANAVA 2 Jalur Interaksi Pendekatan Pembelajaran

(25)

Lampiran 6.21 Hasil Uji Post Hock Rata-Rata Interaksi Pendekatan

(26)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Tantangan pembangunan nasional sangat unik dan kompleks. Pada abad ini pembangunan nasional tidak hanya dihadapkan pada persoalan bagaimana meningkatkan taraf hidup rakyat menjadi lebih baik, namun juga dihadapkan pada era globalisasi dalam segala hal. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan nasional di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik untuk menghadapi perkembangan teknologi yang semakin pesat. Dituntut adanya kesiapan dalam sumber daya manusia (SDM) yang handal, yang memiliki kemampuan dan keterampilan serta kreativitas yang tinggi (Sanusi dalam Saparahayuningsih, 2010:1).

Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar lulusan sekolah kurang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan maupun perkembangan teknologi, sulit untuk dilatih kembali, kurang bisa mengembangkan diri dan kurang dalam berkarya. Hal ini merupakan indikasi bahwa pembelajaran di sekolah belum banyak menyentuh kemampuan peserta didik (Trianto, 2010:2).

(27)

sejalan dengan pendapat Afrilianto (2012:193) yang mengatakan bahwa ”matematika merupakan salah satu disiplin ilmu dalam dunia pendidikan yang

memegang peranan penting dalam perkembangan sains dan teknologi. Matematika juga bermanfaat dalam pengembangan berbagai bidang keilmuan lainnya”.

Lebih lanjut, dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah menyatakan bahwa mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Selain itu, pada salah satu Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dari lulusan sekolah menengah pertama pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikemukakan bahwa setiap lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) diharapkan memiliki kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif. Hal ini sejalan dengan pendapat Afrilianto (2012:193) yang mengatakan bahwa ”matematika bermanfaat dalam pengembangan berbagai bidang keilmuan yang lain. Dengan belajar matematika siswa dapat berlatih menggunakan pikirannya secara logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta memiliki kemampuan kerjasama dalam menghadapi berbagai masalah serta mampu memanfaatkan informasi yang diterimanya”.

(28)

menyelesaikan masalah termasuk soal matematika. Hal ini dapat dilihat dari tujuan mata pelajaran matematika sendiri yaitu melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi dan penemuan yang mengembangkan pemikiran divergen orisinil.

Namun sampai saat ini hasil belajar matematika siswa Indonesia belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Rendahnya hasil belajar ini terlihat jelas dari hasil TIMMS 2007 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/survei-internasional-timss) yang menempatkan siswa Indonesia berada diperingkat 35 dari 49 negara peserta dalam penguasaan matematika, jauh dibawah Singapura yang berada diurutan ke-1 dan masih dibawah Malaysia maupun Thailand yang masing-masing berada diurutan ke-21 dan ke-22. Tentunya ini menunjukkan kemampuan pemahaman dan kreativitas matematika siswa Indonesia juga rendah karena kedua kemampuan ini merupakan dua dari lima kemampuan matematika yang penting dalam menyelesaikan persoalan-persoalan matematika.

Kemampuan pemahaman dan kreativitas matematika siswa yang belum baik juga terlihat dari hasil uji coba yang telah dilakukan penulis. Hal ini terlihat dari jawaban siswa di SMP Negeri 4 Binjai kelas VIII-7. Ketika siswa diminta menentukan nilai x dari persamaan (x+1) (2x+6) - x(2x+5) = 24, dari 42 siswa 25 orang dapat menjawab dengan tepat dan 6 orang terjadi kesalahan dalam prosedur. Namun ketika diberikan soal dibawah ini:

(29)

1m. Luas jalan pada pinggir kebun seluruhnya adalah 24m2. Berapakah lebar kebun tersebut?

Dari 42 siswa tidak ada seorangpun yang mampu menjawab dengan benar. Beberapa siswa memberikan jawaban sebagai berikut:

24 –(2×5) = 24 -10 = 14m, sebagian lagi siswa memberikan jawaban 24 : (2×5) =24:10 =2,4m. Bahkan ada siswa yang memberikan jawaban (24×5):2 = 60m.

Hasil diskusi dengan dengan salah satu guru Matematika SMP Negeri 4 Binjai mengidentifikasi bahwa salah satu penyebab ketidakmampuan siswa dalam menyelesaikan soal disebabkan karena anak tidak memahami soal tersebut, tidak dapat membedakan informasi yang diketahui dan permintaan soal, akibatnya anak tidak memiliki ide-ide yang dapat digunakan dalam menyelesaikan persoalan tersebut dalam arti tidak memiliki kreativitas. Padahal soal tersebut dalam penyelesaiannya menerapkan konsep operasi pada bentuk aljabar seperti soal yang pertama diberikan.

(30)

diberikan sangat rendah. Hal ini dibuktikan ketika guru meminta siswa memberikan soal cerita, hampir semua siswa tidak bisa menjawabnya.

Penjelasan di atas juga menunjukkan bahwa kemampuan kreativitas dan pemahaman matematika merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Karena tanpa kemampuan pemahaman matematika yang baik maka siswa tidak akan memiliki ide-ide yang dapat digunakan dalam menyelesaikan persoalan, membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang ada, menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, serta kemampuan untuk mengolaborasi (mengembangkan/ memperkaya/ memperinci) suatu gagasan.

(31)

tidak memperhatikan penjelasan guru bahkan ada siswa yang tertidur. Selain itu, jika ada siswa yang salah dalam memberikan jawaban maka siswa lain akan menertawakan. Di samping itu guru juga sering memberikan hukuman apabila ada siswa yang tidak mampu memberikan jawaban pada soal yang diberikan. Sehingga tidak heran apabila hasil wawancara yang dilakukan kepada beberapa siswa menunjukkan respon siswa yang negatif terhadap matematika. Siswa menunjukkan bahwa mereka takut, cemas dan merasa khawatir saat waktu belajar matematika disekolah.

Pembelajaran matematika seperti ini kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk memahami matematika yang sedang mereka pelajari. Kurang diberikan kesempatan siswa aktif terlibat dalam pembelajaran, melakukan eksplorasi dan eksperimen yang dapat mengembangkan kemampuan kreativitas siswa. Fokus utama dari pembelajaran matematika selama ini adalah mendapatkan jawaban. Para siswa menyandarkan sepenuhnya pada guru untuk menentukan apakah jawabannya benar. Sehingga setiap pelajaran matematika yang disampaikan di kelas lebih banyak bersifat hafalan. Konsekuensi dari pola pembelajaran matematika seperti ini mengakibatkan siswa kurang aktif dan kurang memahami konsep ataupun nilai-nilai matematika yang mereka pelajari.

(32)

solving). Tentunya perlu ada perubahan dalam proses pengalaman belajar untuk membantu siswa yang kemampuan matematika tidak baik. Siswa tersebut memerlukan sejumlah besar bantuan selama tahap – tahap awal pembelajaran dan kemudian mengurangi bantuan tersebut dan memberikan kesempatan kepada anak tersebut mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar segera setelah ia mampu mengerjakan sendiri. Bantuan yang diberikan dapat berupa petunjuk, peringatan, dorongan menguraikan masalah ke dalam bentuk lain yang memungkinkan siswa dapat mandiri. Guru maupun teman sebaya dapat dalam hal ini, berperan membawa anak ketingkat pengetahuan yang lebih tinggi dengan ikut campur didalam zonaproximal development anak (Walle, 2007:30).

Oleh sebab itu, berkaitan dengan proses pembelajaran disekolah perlu dilakukan perubahan. Setiap ide yang disampaikan di ruang kelas dapat dan harus dipahami oleh setiap siswa secara lengkap. Walle (2007:14) menambahkan hal yang paling mendasar dalam matematika adalah matematika dapat dipahami dan masuk akal artinya:

1. Setiap hari siswa harus mendapatkan pengalaman bahwa matematika masuk akal.

2. Para siswa siswa harus percaya bahwa mereka mampu memahami matematika.

3. Para guru harus menghentikan cara mengajar dengan memberitahu segalanya kepada siswa dan harus mulai memberi kesempatan kepada siswa untuk memahami matematika yang sedang mereka pelajari. 4. Akhirnya para guru harus percaya terhadap kemampuan siswa.

(33)

bahkan menemukan sesuatu yang baru. Artinya guru perlu mengubah kelas dari sekedar kumpulan siswa menjadi komunitas matematika, menjadikan logika dan bukti matematika sebagai pembenaran dan menjauhkan otoritas guru untuk menuntaskan kebenaran. Mementingkan pemahaman daripada hanya mengingat prosedur, mementingkan membuat dugaan, penemuan dan pemecahan soal dan menjauhkan dari tekanan pada penemuan jawaban secara mekanis. Mengaitkan matematika, ide-ide dan aplikasinya dan tidak memperlakukan matematika sebagai kumpulan konsep dan prosedur yang terasingkan.

Lebih lanjut Hasratuddin (2008:26) menambahkan bahwa pengajaran matematika yang berpusat pada guru sudah sewajarnya diubah pada pembelajaran berpusat pada siswa yakni pembelajaran yang mengacu pada proses yang aktif, dinamik, generatif dan eksploratif artinya proses pembelajaran yang akan memunculkan pemikiran dan pemahaman. Hal ini sejalan dengan pendapat Walle (2007:6) yang mengatakan bahwa “guru harus mengubah pendekatan pengajarannya dari pengajaran berpusat pada guru menjadi pengajaran berpusat pada siswa”.

(34)

Seperti dikatakan Anggriamurti (http://matematika.upi.edu/index. php?s=ranty) menyatakan bahwa:

Seorang guru perlu memperhatikan konsepsi awal siswa sebelum pembelajaran. Mengajar bukan hanya untuk meneruskan gagasan-gagasan pendidik pada siswa, melainkan sebagai proses mengubah konsepsi-konsepsi siswa yang sudah ada dan mungkin salah. Salah satu cara adalah dengan merancang pembelajaran yang dapat membentuk siswa membangun sendiri pengetahuannya, sedangkan peran pendidik adalah sebagai motivator dan fasilitator.

Banyak gagasan para pakar yang mengusulkan bentuk pendidikan dan pengajaran yang mampu meningkatkan pemahaman matematika siswa dan kreativitas siswa. Namun para pakar pendidikan matematika telah sepakat bahwa para siswa harus mengkonstruksi sendiri konsep-konsep matematikanya. Salah satu teori-teori pembelajaran yang didasarkan pada cara siswa belajar aktif adalah teori pembelajaran konstruktivis. Dalam hal ini guru dibimbing untuk menggunakan strategi pengajaran yang memperhatikan kondisi siswa dan bukannya memperhatikan diri sendiri. Untuk mengkontruksi pengetahuannya diperlukan alat-alat, bahan dan usaha. Alat-alat yang diperlukan adalah ide-ide yang telah ada, yakni pengetahuan yang telah dimiliki (Walle, 2007:23).

(35)

beberapa cara yang berasal dari diri mereka sendiri, ini adalah cara paling alami bagi siswa untuk lebih mudah mengerti dan pelajaran lebih mudah diingat. Sebagaimana dikemukakan oleh Bruner (dalam Trianto, 2010:7), mengatakan

bahwa “berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan

yang menyertainya, menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna”. Hal ini sesuai dengan pendapat Walle (2007:3) yang menyatakan bahwa “para siswa harus belajar matematika dengan pemahaman, secara aktif

membangun pengetahuan baru dari pengalaman dan pengetahuan sebelumnya”.

Ruseffendi (1991:103) menambahkan bahwa siswa semestinya diberi kesempatan berkreasi, menemukan kembali (discovery), menemukan (invention), memecahkan masalah, mengeksplorasi matematika dan melakukan kegiatan yang serupa dengan itu.

(36)

Lebih lanjut Skemp (dalam Walle, 2007:28) mengatakan bahwa dengan penemuan siswa didorong untuk terutama belajar sendiri melalui keterlibatan aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip siswa mempunyai pengalaman dan melakukan eksperimen yang memungkinkan mereka menemukan sendiri ide-ide baru. Selanjutnya Bruner (dalam Dahar, 1989:103) menambahkan ”Belajar penemuan sesuai dengan mencari pengetahuan secara aktif oleh manusia, dan dengan sendirinya memberi hasil yang lebih baik. Berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan menyertainya, menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna”. Dalam hal ini penemuan terjadi apabila siswa terlibat dalam proses mentalnya seperti mengamati, menggolongkan, membuat dugaan, mengukur, menjelaskan, menarik kesimpulan dan sebagainya untuk menemukan beberapa konsep atau prinsip. Implementasi metode pembelajaran ini diupayakan agar meningkatkan penguasaan konsep matematika serta penciptaan iklim yang kondusif bagi siswa dalam pengembangan daya nalarnya.

Kuhlthau (2006:6) mengatakan bahwa guided inquiry (penemuan terbimbing) adalah:

Preparing for lifelong learning, integrated into content areas, transfarable information concepts, using a variety source, involvin students in every stage of the learning, from planning to the final product, curriculum connected to the students world, a community of learners working together, students and teacher collaborating, emphasis on the process and product.

(37)

menggunakan pendekatan penemuan terbimbing lebih menekankan kepada memanipulasi objek dan lain-lain percobaan, sebelum sampai pada generalisasi yang mana siswa aktif terlibat didalamnya. Artinya siswa sendiri atau kelompok secara aktif mencari informasi baru berdasarkan informasi yang diketahui sebelumnya dengan bimbingan guru. Dalam pembelajaran ini siswa tidak lagi menjadi penerima pasif, siswa lebih aktif terlibat dalam menyelidiki, menginvestigasi, mencoba dan akhirnya menemukan sendiri konsep matematika yang dimaksud.

Bruner (dalam Arsyad, 2008:7) menyatakan bahwa ”ada tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu pengalaman langsung (enactive), pengalaman

piktoral/gambar (iconic), dan pengalaman abstrak (symbolic)”. Pada tingkatan

yang kedua memberikan petunjuk bahwa agar pembelajaran berhasil dengan lebih baik siswa sebaiknya diajak memanfaatkan semua inderanya. Berdasarkan karakteristik tersebut tentunya pembelajaran dengan penemuan akan lebih mudah bila dalam proses penemuannya, siswa dibantu dengan media pembelajaran yang mempermudah melakukan investigasi dan eksplorasi.

(38)

matematika yang dapat diajarkan dan meningkatkan belajar siswa (John A.V.D. Walle, 2007:112).

Beberapa peneliti telah menunjukkan dampak positif dari penggunaan software di sekolah. Termasuk salah satunya software Autograph, dengan menggunakan software ini diharapkan dapat membantu guru dalam membelajarkan matematika. Autograph adalah software untuk matematika tingkat menengah, desainnya melibatkan tiga prinsip dalam belajar dan pembelajaran yakni fleksibilitas, berulang-ulang, menarik kesimpulan. Autograph akan membantu siswa dalam melakukan percobaan sehingga dimungkinkan menemukan hal-hal yang baru. Siswa dapat menguji lebih banyak contoh-contoh dalam waktu singkat daripada menggunakan tangan, sehingga dari eksperimennya siswa dapat menemukan, mengkonstruksi dan menyimpulkan prinsip-prinsip matematika, dan akhirnya memahami konsep matematika itu sendiri.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Peningkatkan kemampuan pemahaman dan kreativitas matematika siswa SMP melalui pendekatan penemuan terbimbing dengan bantuan media software Autograph”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan dalam pembelajaran matematika disebabkan, antara lain:

1. Hasil belajar matematika siswa rendah.

(39)

3. Kemampuan pemahaman matematika dan kemampuan kreativitas siswa masih rendah.

4. Pendekatan pembelajaran yang melibatkan siswa aktif masih jarang digunakan.

5. Pola jawaban siswa ketika menyelesaikan persoalan matematika kurang bervariasi.

6. Kurangnya penggunaan media termasuk software dalam pembelajaran matematika

1.3Batasan Masalah

Mengingat adanya keterbatasan dana, waktu dan kemampuan peneliti. Penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup lokasi penelitian, subyek penelitian, waktu penelitian dan variabel penelitian.

Penelitian ini hanya fokus kepada kemampuan pemahaman matematika siswa dan kreativitas matematika siswa melalui pendekatan penemuan terbimbing dengan bantuan media software Autograph pada materi persamaan garis lurus dan gradien di kelas VIII SMP N 4 Binjai, dengan meneliti permasalahan berikut :

1. Kemampuan pemahaman matematika siswa masih rendah 2. Kemampuan kreativitas matematika siswa masih rendah

(40)

1.4Rumusan Masalah

Sebagaimana yang tersirat dalam judul dan berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya. Sehingga yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah peningkatan kemampuan pemahaman matematika siswa yang diajar dengan pendekatan penemuan terbimbing dengan bantuan media software Autograph lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan pendekatan pembelajaran penemuan terbimbing tanpa Autograph?

2. Apakah peningkatan kemampuan pemahaman matematika siswa yang diajar dengan pendekatan penemuan terbimbing dengan bantuan media software Autograph lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan pendekatan pembelajaran biasa?

3. Apakah peningkatan kemampuan kreativitas matematika siswa yang diajar dengan pendekatan penemuan terbimbing dengan bantuan media software Autograph lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan pendekatan pembelajaran penemuan terbimbing tanpa Autograph?

4. Apakah peningkatan kemampuan pemahaman matematika siswa yang diajar dengan pendekatan penemuan terbimbing dengan bantuan media software Autograph lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan pendekatan pembelajaran biasa?

(41)

6. Apakah terdapat interaksi yang signifikan antara pendekatan pembelajaran dengan kemampuan awal matematika terhadap peningkatan kemampuan kreativitas matematika siswa?

7. Bagaimana pola jawaban yang dibuat siswa saat menyelesaikan soal-soal pemahaman matematika dan kreativitas matematika pada masing-masing pembelajaran ?

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan yang diajukan dalam penelitian ini, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui apakah peningkatan kemampuan pemahaman matematika siswa yang diajar dengan pendekatan penemuan terbimbing dengan bantuan media software Autograph lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan pendekatan penemuan terbimbing tanpa Autograph

2. Mengetahui apakah peningkatan kemampuan pemahaman matematika siswa yang diajar dengan pendekatan penemuan terbimbing dengan bantuan media software Autograph lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan pendekatan pembelajaran biasa

3. Mengetahui apakah peningkatan kemampuan kreativitas matematika siswa yang diajar dengan pendekatan penemuan terbimbing dengan bantuan media software Autograph lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan pendekatan penemuan terbimbing tanpa Autograph

(42)

bantuan media software Autograph lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan pendekatan pembelajaran biasa

5. Mengetahui apakah terdapat interaksi yang signifikan antara pendekatan pembelajaran dengan tingkat kemampuan matematika terhadap peningkatan kemampuan pemahaman matematika siswa

6. Mengetahui apakah terdapat interaksi yang signifikan antara pendekatan pembelajaran dengan tingkat kemampuan matematika terhadap peningkatan kemampuan kreativitas matematika siswa

7. Mendeskripsikan pola jawaban siswa untuk ketiga pembelajaran.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut: 1. Sebagai bahan pertimbangan bagi para guru untuk menerapkan pendekatan

penemuan terbimbing menggunakan media software Autograph yang memperhatikan peningkatan kemampuan pemahaman dan kreativitas khususnya dalam bidang matematika.

2. Sebagai alternatif pembelajaran yang diharapkan dapat membuat siswa lebih aktif dalam penemuan sendiri akan konsep-konsep matematika dan mengoptimalkan pemahaman dan meningkatkan kreativitas.

(43)

4. Sebagai bahan informasi dalam mendesain bahan ajar matematika yang berorientasi pada aktivitas siswa.

(44)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan pada bagian terdahulu diambil kesimpulan yang berkaitan dengan pembelajaran dengan pendekatan penemuan terbimbing dengan bantuan media software Autograph untuk meningkatkan kemampuan pemahaman dan kemampuan kreativitas matematika siswa sebagai berikut:

(45)

Sehingga penekanan penggunaan softaware Autograph lebih banyak pada mengembangkan.

2. Peningkatan kemampuan pemahaman matematika siswa yang diajar dengan pendekatan penemuan terbimbing dengan bantuan media software Autograph lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan pendekatan pembelajaran biasa. Hal ini didukung oleh hasil penelitian dimana diperoleh kesimpulan antara kelas eksperimen (1) dengan kelas kontrol terjadi perbedaan rpeningkatan kemampuan pemahaman dengan perbedaan rata-rata peningkatan pemahaman 0,23644 kelas eksperimen (1) lebih tinggi dari kelas kontrol dengan nilai sig=0.000 < 0.05 3. Peningkatan kemampuan kreativitas matematika siswa yang diajar dengan

pendekatan penemuan terbimbing dengan bantuan media software Autograph lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan pendekatan penemuan terbimbing tanpa Software Autograph. Hal ini didukung oleh hasil penelitian dimana diperoleh kesimpulan antara kelas eksperimen (1) dengan kelas eksperimen (2) terjadi perbedaan peningkatan kemampuan kreativitas dengan perbedaan rata-rata peningkatan kreativitas 0,15536 kelas eksperimen (1) lebih tinggi dari kelas eksperimen (2) dengan nilai sig=0.000>0.05.

(46)

dengan perbedaan rata-rata peningkatan kreativitas 0,26962 kelas eksperimen (1) lebih tinggi dari kelas kontrol dengan nilai sig=0.000 < 0.05.

5. Ada interaksi yang signifikan antara pendekatan pembelajaran dengan tingkat kemampuan matematika siswa terhadap peningkatan kemampuan pemahaman matematika siswa. Hal ini didukung oleh hasil penelitian dimana diperoleh kesimpulan Fhitung = 5,671>Ftabel=F(4,774)=2,37 atau sig=0.000 < 0.05, maka terdapat interaksi yang signifikan antara pendekatan pembelajaran dengan tingkat kemampuan matematika siswa terhadap peningkatan kemampuan pemahaman matematika siswa. Dimana perbedaan rata-rata peningkatan kemampuan pemahaman matematika lebih tinggi pada kelompok rendah yakni selisih rata-rata peningkatan pemahaman matematika siswa kelas eksperimen (1) dengan kelas kontrol pada kelompok tinggi, sedang dan rendah masing-masing adalah 0.1772, 0.2378, 0.402 dan kelas kelas eksperimen (2) dengan kelas kontrol adalah 0.1699, 0.1768, 0.3906 artinya pendekatan pembelajaran penemuan terbimbing dengan menggunakan software Autograph maupun tanpa software Autograph lebih signifikan dalam meningkatkan kemampuan pemahaman matematika siswa dengan kemampuan matematika rendah.

(47)

matematika siswa. Dimana perbedaan rata-rata peningkatan kemampuan kreativitas matematika lebih tinggi pada kelompok rendah untuk kelas eksperimen (1) dan eksperimen (2), selisih rata-rata peningkatan kreativitas matematika siswa kelas eksperimen (1) dengan kelas eksperimen (2) pada kelompok tinggi, sedang dan rendah masing-masing adalah 0.0797, 0.1446, 0.1653 dan kelas eksperimen (1) dengan kelas kontrol pada kelompok tinggi, sedang dan rendah masing-masing adalah 0.3561, 0,2329, 03703 artinya pembelajaran dengan pendekatan penemuan terbimbing dengan software Autograph lebih signifikan dalam meningkatkan kemampuan kreativitas matematika siswa dengan kemampuan matematika rendah.

(48)

5.2. Saran

Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan penelitian ini, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan pendekatan penemuan terbimbing dengan bantuan software Autograph maupun tanpa bantuan software Autograph dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan kemampuan pemahaman dan kreativitas matematika siswa.

2. Temuan penelitian, hasil analisis data, perangkat pembelajaran, maupun instrumen yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat dijadikan referensi/ bahan masukan bagi guru dan sekolah untuk meningkatkan mutu dan inovasi pembelajaran;

3. Bagi guru yang hendak menerapkan pembelajaran dengan pendekatan penemuan terbimbing dengan bantuan software Autograph hendaknya lebih memperhatikan semua siswa agar berinteraksi secara positif, diawali dari masalah yang diberikan guru, usaha siswa menyelesaikan dengan media yang ada (interaksi dengan media pembelajaran) dan berdiskusi dengan pasangan dalam kelompok (interaksi dengan teman sekelompok)

Gambar

Tabel 4.39   Hasil Observasi Kegiatan Guru Berdasarkan Pendekatan
Gambar 4.54   Pola Jawaban Kreativitas No.4 (Skor 2 menghasilkan ide

Referensi

Dokumen terkait

Model dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah model yang dikembangkan oleh Goodhue (1995) dalam Astuti(2008:33) yang mencoba mengukur keberhasilan sistem

Dinamika DO di hulu Sungai Citarum paling sensitif dipengaruhi oleh beban BOD dari limbah domestik, nilai koefisien peluruhan untuk BOD, koefisien reaerasi, koefisien

Universitas Sumatera Utara... Universitas

Untuk itu penulis mencoba mengamati dari dekat lewat kerja praktek di PT.Exelcomindo Pratama,tbk bagaimana kebutuhan akan tenaga Listrik pada penyedia layanan telekomunikasi

Perbaikan habitat dapat dilakukan dengan membersihkan sampah dan mengangkut sampah padat keluar dari kawasan mangrove, terutama pada kelompok stasiun A yang

Pada tahap ini, penulis mencari dan mengumpulkan sumber tertulis yang berhubungan dengan kebijakan pangan yang pernah diterapkan pada masa Orde Baru, baik berupa

Model pembelajaran ini sendiri merupakan suatu bentuk dari rangkaian pendekatan, strategi, metode, teknik dan juga taktik Teknik Pembelajaran dapat diatikan sebagai

Jadi, dengan adanya jumlah sampel yang sama pada masing- masing kelompok penelitian maka diharapkan akan didapatkan hasil yang fair atau tidak timpang sebelah sehingga