• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai Sosial dalam Kumpulan Cerita Rakyat Jawa Timur Karya Sekar Septiandari (Kajian Sosiologi Sastra).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Nilai Sosial dalam Kumpulan Cerita Rakyat Jawa Timur Karya Sekar Septiandari (Kajian Sosiologi Sastra)."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

NILAI SOSIAL DALAM KUMPULAN CERITA RAKYAT

JAWA TIMUR KARYA SEKAR SEPTIANDARI

(KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra

Oleh

NOVRIANI

NIM 2103210023

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Novriani. NIM 2103210023. Nilai Sosial dalam Kumpulan Cerita Rakyat Jawa Timur Karya Sekar Septiandari (Kajian Sosiologi Sastra). Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan, 2014.

Penelitian ini membahas tentang nilai sosial dalam kumpulan cerita rakyat

Jawa Timur karya Sekar Septiandari, yang bertujuan untuk mengetahui apa saja jenis nilai sosial yang terdapat dalam kumpulan cerita rakyat Jawa Timur. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah buku kumpulan cerita dari Jawa Timur dengan subjek penelitian, teks tertulis yang terdapat dalam buku kumpulan cerita tersebut. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik analisis atau telaah dokumen. Adapun kajian yang digunakan adalah kajian sosiologi sastra sebagai teori yang membahas bagaimana hubungan antara sastra dengan lingkungannya. Teknik analisis data dengan manganalisis dan mendeskripsikan bagaimana nilai sosial dalam cerita rakyat Jawa Timur dan bagaimana keadaan nilai sosial dalam masyarakat saat ini.

Dari hasil analisis, ditemukan dalam kumpulan cerita rakyat karya Sekar Septiandari yang terdiri dari empat cerita rakyat, yakni Asal Usul Banyuwangi, Asal Usul Reog Ponorogo, Keong Emas dan Cindelaras terkandung 14 nilai sosial di dalamnya, yakni kasih sayang, tolong menolong, pengabdian, kekeluargaan, kesetiaan, kepedulian, tanggung jawab, rasa memiliki, disiplin, empati, keadilan, toleransi, kerja sama, dan demokrasi. Relevansi nilai-nilai sosial yang terkandung dalam kumpulan cerita rakyat karya Sekar dengan keadaan saat ini untuk beberapa nilai masih berjalan dengan baik, yakni kasih sayang, toleransi dan demokrasi. Nilai tolong menolong, pengabdian, kekeluargaan, kesetiaan, kepedulian, tanggung jawab, rasa memiliki, disiplin, empati, keadilan dan kerja sama tampak semakin berkurang dalam lingkungan masyarakat.

Dari hasil analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa masih banyaknya nilai-nilai sosial yang terkandung dalam cerita-cerita rakyat terdahulu, banyaknya pengajaran nilai sosial kepada masyarakat. Namun, saat ini nilai sosial semakin berkurang dalam kehidupan bermasyarakat.

(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkah, rahmat dan karunia-Nya sehingga Skripsi yang berjudul: Nilai Sosial dalam Kumpulan Cerita Rakyat Jawa Timur Karya Sekar Septiandari (Kajian Sosiologi Sastra) dapat diselesaikan dengan baik.

Peneliti dalam menyelesaikan Skripsi ini banyak mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan penuh kebahagiaan dan rasa syukur yang tidak terkira pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., sebagai Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., sebagai Dekan Fakultas Bahasa dan Seni beserta Pembantu Dekan dan seluruh Staf Pegawai dan Administrasi.

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., sebagai Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan sebagai Dosen Pembimbing Akademik.

4. Muhammad Surip, S.Pd., M.Si., sebagai Ketua Program Studi Sastra Indonesia, dan sebagai Dosen Penguji.

5. Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi 6. Drs. Malan Lubis, M.Hum, sebagai Dosen Penguji.

(8)

8. teristimewa kedua orang tua, Alm. Saring (Ayah) yang memberikan amanat sehingga dapat mengambil gelar sarjana dan Rodiah Damanik (Ibu) yang selalu memberikan doa, semangat, dukungan dalam segala hal.

9. teristimewa saudara-saudara, Purwanto (Mas Pur), Purwani (Kak Wani), Peryanto (Bang Pery), Trisnawati (Kak Trisna), Sukron (Bang Sukron), dan Supriyanti (Kak Yanti).

10.keluarga di Medan, Bapak Suyono, Ibu Sri Muliati, dan Lia Lestari yang selalu memberi semangat.

11.sahabat-sahabat terbaik, Sartika Sari, Rusyda Nazhira, Yuliani, Laila Nadira, Evie Nopiandi, dan Titian Berkat Gea.

12.seluruh teman dari Sastra Indonesia 2010 yang hampir empat tahun bersama. 13.Komunitas Tanpa Nama (Kontan) yang selalu memberi semangat.

Peneliti tidak dapat membalas semua yang telah diberikan dalam bentuk apapun dan sekecil apapun, tetapi semoga Tuhan membalas setiap kebaikan yang diperoleh. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan di Indonesia.

Medan, Agustus 2014 Peneliti,

(9)

DAFTAR ISI

A.LatarBelakang Masalah ... 1

B.Identifikasi Masalah ... 5

C.BatasanMasalah ... 5

D.Rumusan Masalah ... 6

E. TujuanPenelitian ... 6

F. ManfaatPenelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN PERTANYAAN PENELITIAN ... 8

A.Landasan Teoretis ... 8

1. SosiologiSastra ... 8

2. SejarahSosiologiSastra ... 9

3. Teori-teoriSosiologiSastra... 11

4. TeoriWellekdan Warren ... 12

5. NilaiSosial ... 14

6. KeadaanSosialMasyarakatJawaTimur ... 18

a. SejarahMasyarakatJawaTimur ... 18

b. KeadaanSosialMasyarakatJawaTimur ... 20

7. Cerita Rakyat ... 22

B.Kerangka Konseptual ... 26

C.Pertanyaan Penelitian ... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 29

A.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

B.MetodePenelitian ... 29

C.Sumber Data ... 30

D.Teknik Pengumpulan Data ... 30

E. Teknik Analisis Data ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33

A.Hasil Penelitian ... 33

B.PembahasanHasil Penelitian ... 41

1. Nilai-nilaiSosial yang TerkandungdalamCerita Rakyat JawaTimurKaryaSekarSeptiandari ... 41

(10)
(11)

DAFTAR TABEL

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Cerita Rakyat Asal Usul Banyuwangi ... 84

Cerita Rakyat Asal Usul Reog Ponorogo ... 89

Cerita Rakyat Keong Emas ... 93

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia pada dasarnya merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain ataupun benda lain. Sebagai makhluk sosial, manusia saling berkomunikasi antar individunya. Kehidupan manusia dalam lingkungan sosialnya akan membawa manusia pada proses interaksi sosial antaraindividu atau kelompok (Koentjraningrat, 2005: 132). Melalui hubungan sosial tersebut, akan membentuk pengambaran dalam mengungkapan makna akan arti hidup yang sebenarnya. Makna arti hidup dihubungkan dengan manusia sebagai makhluk sosial.

(14)

Keadaan seperti ini menggambarkan dampak negatif yang terlihat kurangnya hubungan antar individu sehingga mengikis hubungan sosial secara perlahan membuat nilai sosial dalam lingkungan masyarakat terkesampingkan. Padahal nilai sosial merupakan nilai leluhur dan juga ajaran yang ada dalam kebudayaan.

Kebudayaan mempunyai wujud tiga wujud, yakni: pertama, wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari idee-idee, gagasan, nilai, norma, peraturan. Kedua, wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktiviet kelakukan berpola dari manusia dalam masyarakat. Ketiga, wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia (Koentjaraningrat, 1974: 15).

Wujud kebudayaan menurut Koentjaraningrat yang kedua sering disebut sistem sosial, yang mana sistem sosial yang terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi, berhubungan serta bergaul. Dalam aktivitas-aktivitas tersebut mengandung hubungan sosial yang juga mengajarakan tentang nilai sosial di dalamnya.

Nilai sosial adalah segala sesuatu yang dianggap baik dan benar, yang diidam-idamkan masyarakat. Nilai sosial merupakan penghargaan yang diberikan masyarakat kepada segala sesuatu yang baik, penting, luhur, pantas, dan mempunyai daya guna fungsional bagi perkembangan dan kebaikan hidup bersama. Agar nilai-nilai sosial itu dapat tercipta dalam masyarakat, maka perlu diciptakan norma sosial dengan sanksi-sanksi sosial.

(15)

bermasyarakat, pandangan ini juga terlihat lewat karya sastranya, termasuk sastra lisan seperti cerita rakyat.

Sastra lisan berkembang di masyarakat jauh sebelum masyarakat mengenal karya sastra tulisan, karena dalam penyampaian ceritanya dari mulut ke mulut dan diwariskan secara turun temurun. Sastra lisan termasuk hasil dari budaya yang mengandung pengajaran moral dan mengandung nilai-nilai, termasuk nilai sosial. Dikatakan demikian, karena sastra lisan hadir dalam lingkungan sosial yang membentuk interaksi antara individu yang satu dengan individu yang lain (Koentjaraningrat, 2005:66).

Menurut Brunvand (dalam Endraswara, 2013: 24), cerita rakyat termasuk dalam foklor, yaitu jenis oral foklor. Dalam KBBI, cerita rakyat adalah cerita pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah. Cerita rakyat dapat dikatakan cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat pada masa lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa yang memiliki kultur budaya yang beraneka ragam dan diwariskan secara lisan. Pada umumnya, cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di suatu tempat atau sejarah suatu peristiwa. Cerita rakyat selain sebagai hiburan juga bisa dijadikan panutan atau contoh terutama yang mengandung nilai-nilai sosial.

(16)

dan Klenting kuning atau dikenal Sekartaji. Cerita rakyat yang dipenuhi dengan konflik dalam lingkungan sosial, yang mana terdapat persaingan di dalamnya. Juga kepribadian setiap tokoh yang tercermin lewat sikap dan perilakunya.

Cerita rakyat Ande-Ande Lumut ini sudah menggambarkan kehidupan sosial tokoh yang sama juga terlihat nilai-nilai sosial yang terdapat di dalam ceritanya. Selain menghibur, cerita rakyat juga mengajarkan nilai-nilai yang dapat diambil dan dijadikan pembelajaran bagi masyarakat, dari anak-anak sampai dewasa. Sekilas penjelasan dalam karya sastra Jawa Timur, terkhusus dalam karya sastra cerita rakyat menggambarakan nilai sosial di dalamnya.

Dalam kehidupan masyarakat sendiri, cerita rakyat memang masih banyak diminati, terbukti dari masih adanya buku-buku cerita rakyat yang dijual di pasaran juga diangkatnya kembali cerita rakyat dalam sinetron yang ditampilkan di televisi dengan kemasan yang lebih menarik, sehingga menarik anak-anak untuk menikmati cerita rakyat dengan media yang berbeda. Dalam segi pencapaian menarik simpati masyarakat kembali ini merupakan awal yang baru. Namun, dibalik itu masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang makna yang disampaikan dalam cerita. Selama ini, fakta yang terlihat masyarakat hanya sekedar menikmati tontonan ataupun bacaan saja tanpa memperdulikan pengajaran di dalamnya. Hal ini juga yang menjadi sorotan penting, bahwa banyak terkandung amanat yang tersimpan lewat karya sastra tersebut.

(17)

rakyat tersebut mengalir nilai-nilai kehidupan yang sangat berguna dan nilai-nilai tersebut yang seharusnya ditanamkan dalam kehidupan bermasyarakat.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik dengan pengkajian nilai-nilai sosial yang terkandung dalam cerita rakyat dari Jawa Timur. Peneliti

memberikan judul penelitian “Nilai Sosial dalam Kumpulan Cerita Rakyat Jawa

Timur Karya Sekar Septiandari (Kajian Sosiologi Sastra)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka ada masalah yang muncul untuk diidentifikasi. Maka identifikasi dalam penelitian ini adalah:

1. Terkesampingkannya nilai sosial akibat dari kejanggihan teknologi saat ini 2. Kurangtahunya masyarakat terhadap nilai sosial yang tergambar lewat cerita

rakyat

3. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pengajaran nilai sosial yang terdapat dalam cerita rakyat.

C. Batasan Masalah

(18)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka pokok permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, yaitu:

1. Nilai-nilai sosial apa yang terkandung dalam kumpulan cerita rakyat Jawa Timur karya Sekar Septiandari dengan kajian sosiologi sastra?

2. Bagaimana relevansi nilai-nilai sosial yang terkandung dalam kumpulan cerita rakyat Jawa Timur karya Sekar Septiandari dengan kehidupan saat ini?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui nilai-nilai sosial apa saja yang terkandung dalam kumpulan cerita rakyat Jawa Timur karya Sekar Septiandari dengan kajian sosiologi sastra 2. Mengetahui relevansi nilai-nilai sosial yang terkandung dalam kumpulan

cerita rakyat Jawa Timur karya Sekar Septiandari dengan kehidupan saat ini.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini, antara lain: 1. Manfaat Teoritis

(19)

b. Menambah pengetahuan mahasiswa bahasa dan sastra dalam kajian sosiologi sastra yang secara umum memberikan manfaat untuk hubungan sosial dalam sastra.

c. Membuka kesadaran dengan memanfaatkan cerita rakyat dalam peningkatan nilai sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Manfaat Praktis

(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari data yang telah dipaparkan di atas, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dalam kumpulan cerita rakyat Jawa Timur karya Sekar Septiandari, yang mana dalam penelitian ini berfokus pada cerita rakyat Asal Usul Banyuwangi, Asal Usul Reog Ponorogo, Keong Emas, dan Cindelaras. Nilai-nilai sosial yang terkandung dalam keempat cerita rakyat tersebut yakni kasih sayang, tolong menolong, pengabdian, kekeluargaan, kesetiaan, kepedulian, tanggung jawab, rasa memiliki, disiplin, empati, keadilan, toleransi, kerja sama dan demokrasi.

(21)

Nilai toleransi yang tampak saat ini masih berjalan dengan baik, di mana nilai toleransi bukan hanya saling menghargai kedudukan seseorang, namun juga saling menghargai dalam perbedaan agama dan kebudayaan. Nilai demokrasi saat ini juga masih berjalan baik, di mana hak-hak individu masih dipertahankan dan bentuk demokrasi saat ini seperti kebebasan dalam menyampaikan pendapat.

B. Saran

1. Hasil penelitian yang mengarahkan pada analisis nilai sosial dalam cerita rakyat Jawa Timur diharapkan dapat menjadi bahan masukan ataupun alternatif untuk penelitian lanjutan, khusunya penelitian yang bersangkutan dengan nilai sosial. Diharapkan agar penelitian nilai-nilai sosial dalam cerita rakyat dari daerah lain dapat bermunculan agar masyarakat semakin paham akan pentingnya nilai-nilai sosial.

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Alfin. 2010. Nilai Sosial. http://alfinnitihardjo.ohlog.com/nilai-sosial.oh112673.html. 04 Maret 2014

Amir, Adriyetti. 2013. Sastra Lisan Indonesia. Yogyakarta: CV Andi Offset Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. 1999. Pembangunan Lima Tahun di

Provinsi Jawa Timur 1969-1988. Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan RI

Endraswara, Suwardi. 2013. Pendidikan Karakter dalam Foklor: Konsep, Bentuk,

dan Model. Yogyakarta: Pustaka Rumah Suluh

Faruk, 1994. Pengantar Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Haryanto, Sindung. 2013. Dunia Simbol Orang Jawa. Yogyakarta: Amara Books. Hendropuspito, D. 1989. Sosiologi Sistematik. Yogyakarta: Kanisius

Indra Saputra. Pengertian dan Ciri-ciri Cerita Rakyat.

http://mynameis8.wordpress.com/2013/08/01/pengertian-dan-ciri-ciri-cerita-rakyat/. 24 Mei 2014

Molan, Benyamin, dkk. 2011. Multikulturalisme: Belajar Hidup Bersama dalam

Perbedaan. Jakarta: Indeks

Moleong, Lexy. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Bandung

Olman peridian. Pengertian Cerita Rakyat.

http://olmanperidianxxx.blogspot.com/2011/12/pengertian-cerita-rakyat.html. 10 Maret 2014

Rahardjo, Turnomo, dkk. 2012. Literasi Media dan Kearifan Lokal: Konsep dan

Aplikasi. -: Mata Padi Pressindo.

Rahmawati, Ai. 2013. Peran Keluarga dalam Membantu Menumbuhkan Sikap Kepedulian Sosial Pada Anak SD. Jurnal Penelitian Ilmu Pengetahuan Sosial .

http://bahanbelajar-pgsd.blogspot.com/2013/06/jurnal-mengenai-peran-keluarga-dalam.html. Universitas Muhammadiyah Sukabumi.

(23)

Ratna, Nyoman Kutha. 2011. Antropologi Sastra: Peranan Unsur-unsur

Kebudayaan dalam Proses Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Setiadi, Elly M., dkk. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Siti Aida Azis. 2009. Kajian Sastra.

http://kajiansastra.blogspot.com/2009/04/sosiologi-sastra-sebagai-pendekatan.html. 11 Maret 2014

Wellek, Rene dan Austin Warren. 1977. Theory of Literature Harcourt Brace

Javanovich, Publisher. San Diego. New York, London. Terjemahan Melani

Budianta. 1989. Teori Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.

Referensi

Dokumen terkait

- Guru memberikan contoh ekspresi untuk bertanya jawab dengan siswa yaitu contoh- contoh pertanyaan yang menanyakan like dan dislike.. - Siswa secara berpasangan

Puji Syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Pengalaman Kerja Praktek

Napsu badan jeung sagala panga- jakna teh ku jelema anu geus jadi kagungan Kristus Yesus mah geus Ka pan urang teh geus maot tina dosa, piraku bisa keneh hirup dina

Kegiatan yang akan dilakukan meliputi: pengecilan ukuran jerami padi, optimisasi parameter- parameter proses hidrolisa sellulosa menjadi glukosa, Hasil penelitian menunjukkan

Katamsi dan Taring Padi merasa perlu untuk menggelar sebuah event besar, yang diwujudkan dalam bentuk pameran arsip (berbagai arsip dalam bentuk banner, cetakan grafis, foto, video,

Mengenai kebenaran beliau, Hadrat Masih Mau'ud ‘alaihis salaam menulis: 'Aku melihat bahwa orang yang mau mengikuti alam dan hukum alam telah diberikan kesempatan bagus oleh

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Kegiatan fisik Program P2KP atau PNPM Mandiri Perkotaan untuk perbaikan jalan mampu menyerap swadaya masyarakat sebesar 20,60% dari total dana kegiatan, untuk