• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SINEKTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ANSAMBEL CAMPURAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 PERCUT SEI TUAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SINEKTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ANSAMBEL CAMPURAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 PERCUT SEI TUAN TAHUN AJARAN 2013/2014."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SINEKTIK

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

ANSAMBEL CAMPURAN PADA SISWA KELAS VIII

SMP NEGERI 6 PERCUT SEI TUAN

TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH INNEKE FITRYA

NIM. 209142021

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan .

Dalam proses penelitian skripsi, banyak pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu dengan sepenuh hati penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

3. Dra. Tuti Rahayu, M.Si selaku Ketua Jurusan Sendratasik yang memberikan motivasi dalam penyelesaian Skripsi ini.

4. Uyuni Widiastuti, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Sendratasik dan selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian Skripsi ini.

5. Panji Suroso, M.Si selaku Ketua Prodi Seni Musik yang juga telah banyak membantu dan memberikan motivasi.

6. Dra. Pita H.D Silitonga, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik, atas semua bimbingan dan arahan kepada penulis sejak mulai perkuliahan sampai akhirnya Skripsi ini.

(6)

iii

8. Seluruh Dosen Sendratasik selaku sumber ilmu bagi penulis dari semester awal hingga penghujung.

9. Kepala Sekolah, Bapak/ Ibu Guru SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan yang telah membantu dan memberikan izin penelitian.

10. Teristimewa Skripsi ini penulis persembahkan untuk kedua orang tuaku tersayang, yang sangat aku kasihi dan aku banggakan Ayahanda Polin Sitorus dan Ibunda Riama Sirait, S.Pd, serta adik-adikku Deddy Irvan Fahri Sitorus, Febry Cynthia Sitorus, Irwan Dwi Putra Sitorus.

11. Terkhusus buat Janri Mahasan Sihotang, S.Pd yang senantiasa sabar, setia dan semangat dalam memotivasi penulis dalam penyelesaian Skripsi ini.

12. Buat seluruh teman-teman stambuk 2009 dan teman-teman seperjuangan dalam penyusunan Skripsi, saya bangga bisa kenal kalian dan terimakasih untuk kebersamaan kalian semua (Rika Juliana Sihotang, S.Pd, Jessica Manullang, S.Pd, Dhesy Emalia Bangun, S.Pd, Gufran Nurman, S.Pd)

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, terkhusus bagi guru Seni Budaya di SMP.

Medan , April 2014 Penulis

(7)

i ABSTRAK

Inneke Fitrya NIM. 209142021. Penerapan Model Pembelajaran Sinektik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ansambel Campuran Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2013/2014. Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar ansambel campuran pada siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar ansambel campuran siswa kelas VII melalui pembelajaran sinektik.

Browne dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2002:70) mengemukakan bahwa ”penerapan adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan” Dalam penerapan model pembelajaran sinektik media guru dituntut untuk mengetahui dan mampu menerapkan bagaimana media model pembelajaran sinektik dilaksanakan kepada siswa siswi untuk dapat mengetahui secara teori dan praktik tentang ansambel campuran dalam pembelajaran musik khususnya seni budaya.

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2013/2014 dengan subjek siswa kelas VIII-4 yang berjumlah 36 siswa. Dalam pengumpulan data teknikl digunakan tes hasil belajar, wawancara, observasi, analisis data.

Hasil penelitian menunjukkan pada siklus I diperoleh nilai rata-rata kelasnya adalah 74,58. Pada siklus II nilai rata-rata kelasnya adalah 82,75, menunjukkan terjadi sebesar 8,17. Dan kelulusan secara klasikal pada siklus I mencapai 69% (25 siswa yang tuntas) sedangkan pada siklus II mencapai 86% (31 siswa yang tuntas). Dengan demikian model pembelajaran sinektik dapat meningkatkan hasil belajar ansambel campuran pada siswa kelas VIII.

(8)

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR FOTO ... vii

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

DAFTAR LAMPIRAN... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 9

D. Perumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 11

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 12

A. Landasan Teoretis ... 12

1. Pengertian Penerapan…... 12

2. Pengertian Belajar………... 13

3. Pengertian Pembelajaran... 15

(9)

v

5. Pengetian Model Pembelajaran... 19

5.1 Jenis-Jenis Model Pembelajaran ... 20

5.2 Model Pembelajaran Sinektik ... 20

5.3 Tahap-Tahap Model Pembelajaran Sinektik ... 25

5.4 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Sinektik 26

6. Pengertian Musik ... 27

7. Pengertian Ansambel Musik ... 32

B. Penelitian yang relavan………... 36

C. Kerangka Konseptual... 38

D. Hipotesis Tindakan………. 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 41

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 41

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 41

C. Metode Penelitian ... 42

D. Desain Penelitian ... 43

E. Prosedur Penelitian ... 44

F. Teknik Pengumpulan Data ... 49

1. Observasi ... 50

2. Tes Hasil Belajar ... 50

3. Dokumentasi ... 52

4. Wawancara ... 52

G. Teknik Analisis Data ... 53

(10)

vi

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 56

A. Deskripsi penelitian………... 56

B. Analisis Data... 57

C. Temuan Penelitian………... 84

D. Pembahasan Penelitian……… 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 89

A. Kesimpulan ... 89

B.Saran ... 90

(11)

vii

DAFTAR FOTO

Halaman

Foto 4.1 Sekolah Tempat Penelitian

56

Foto 4.2 Guru Melakukan Proses Belajar Mengajar Pada Siklus I

67

Foto 4.3 Siswa Membentuk Kelompok Pada Siklus I

68

Foto 4.4 Proses Belajar Mengajar Sedang Berlangsung

69

Foto 4.5 Guru Menyampaikan Apersepsi Kepada Siswa Pada Siklus II

80

(12)

ix

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1 Perolehan Nilai Pre Test

59

Grafik 4.2 Perolehan Nilai Siklus I

70

Grafik 4.3 Perolehan Nilai Siklus II

83

Grafik 4.4 Nilai Rata-Rata Siswa Pre Test, Siklus I, Siklus II

86

Grafik 4.5 Presentase Ketuntasan Siswa Pada Pre Test, Siklus I, Siklus II

87

(13)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus Pembelajaran

93

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

95

Lampiran 3. Dokumentasi Alat Musik dan wawancara

103

Lampiran 5. Partitur Lagu

106

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas saja, akan tetapi lebih ditekankan pada proses pembinaan kepribadian anak didik secara menyeluruh sehingga anak lebih dewasa. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan demi meningkatkan sumber daya manusia Indonesia, mulai dari meningkatkan kualitas pendidikan seperti penguasaan guru terhadap konsep yang akan diajarkan, pelaksanaan strategi pembelajaran yang efektif dan efisien, pembaharuan kurikulum, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, penataran guru, dan sebagainya.

Untuk melaksanakan pendidikan harus dimulai dengan pengadaan tenaga pendidik sampai pada usaha peningkatan mutu pendidikan. Kemampuan seorang guru sangatlah berperan terhadap pembentukan anak didik, baik dalam merencanakan, melaksanakan dan menilai pembelajaran tersebut. Suatu strategi belajar mengajar yang sesuai materi harus dapat dibuat oleh seorang guru. Sering siswa kurang berminat terhadap pelajaran yang disampaikan guru. Hal ini dapat dilihat dari sikap siswa dalam menerima pelajaran. Beberapa diantaranya adalah kebiasaan siswa berbicara di dalam kelas pada saat guru menjelaskan materi, siswa jarang memperhatikan guru menjelaskan di depan kelas dan siswa sering

(15)

2

permisi pada saat pelajaran berlangsung di dalam kelas. Ini disebabkan cara penyajian atau metode yang digunakan oleh guru kurang tepat atau tidak sesuai dengan materi yang disajikan.

Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan salah satu tempat untuk menuntut ilmu dan merupakan bagian dari jenjang pendidikan. Rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan mata pelajaran serta yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan belajar di SMP adalah kurikulum pendidikan yang memuat program kurikuler dan ekstrakurikuler. Salah satu program kurikuler pendidikan SMP pada jenjang kelas VII, VIII, IX adalah pembelajaran seni budaya yang terdiri dari seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater. Pendidikan seni memegang peranan penting dalam pelajaran karena merancang siswa untuk meningkatkan kreativitasnya dengan membuat sesuatu yang baru dari diri mereka sendiri. Kreativitas tersebut didapat dari cara ia berfikir, merasa dan melihat lalu diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari.

(16)

3

perjalanannya oleh suara ritmis. Penyajian musik ansambel memang sangat menarik karena terjalin kerja sama dari berbagai sumber suara instrumen dengan cara menyuarakannya yang berbeda-beda, ada yang dipukul, dipetik, diketuk, ditekan, ataupun ditiup.

Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis di SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan, terdapat beberapa kendala pada pelaksanaan pembelajaran ansambel musik, salah satunya yaitu penerapan pembelajaran konvesional yang proses pembelajarannya guru mendominasi peserta didik dan menjadi pelaku tunggal sehingga keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran sangat kurang. Guru cenderung memberikan atau memindahkan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa, aturan-aturan dalam pembelajaran ditentukan oleh guru, tidak ada kebebasan bagi siswa untuk berekspresi dan mengembangkan gagasannya dalam berkarya.

(17)

4

memuaskan, mengingat masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM (Kriteria Kelulusan Maksimal) yaitu nilai 70.

Salah satu strategi pembelajaran yang dikembangkan dengan tujuan agar pembelajaran berjalan dengan produktif dan bermakna bagi siswa adalah strategi pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) yang selanjutnya disebut CTL. Strategi CTL fokus pada siswa sebagai pembelajar yang aktif, dan memberikan rentang yang luas tentang peluang-peluang belajar bagi mereka yang menggunakan kemampuan-kemampuan akademik mereka untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan nyata yang kompleks. Pendekatan konstektual merupakan pendekatan yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkanya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Pendekatan kontekstual sendiri dilakukan dengan melibatkan komponen komponen pembelajaran yang efektif yaitu konstruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, penilaian sebenarnya.

(18)

5

Kerja sama merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup. Tanpa kerja sama, tidak akan ada keluarga, organisasi, ataupun sekolah. Dengan demikian, tanpa adanya kerja sama di antara siswa, maka permainan ansambel musik yang baik di sekolah tidak akan terwujud. Dengan kebiasaan dalam bermain ansambel musik, siswa akan mempunyai sikap disiplin yang tinggi. Kebiasaan meletakkan dan mengembalikan alat-alat musik setelah bermain, juga akan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari di rumahnya. Demikian juga sikap sportif dalam mengakui kesalahan dan mau menerima pendapat orang lain, akan didapatkan juga dengan bermain musik secara kelompok.

(19)

6

pengolahan informasi untuk meningkatkan kapabalitas siswa melalui proses pembelajaran.

Model pembelajaran sinektik merupakan suatu pendekatan yang menarik guna mengembangkan kreativitas telah dirancang oleh Gordon. Model sinektik biasa digunakan untuk keperluan mengembangkan “aktivitas kelompok” dalam organisasi, di mana individu dilatih untuk mampu bekerja sama satu dengan yang lain. Model sinektik ini merupakan strategi pengajaran yang baik sekali untuk mengembangkan kemampuan kreatif (Joyce dan Weil).

(20)

7

keterampilan mereka sendiri lewat keterlibatan aktif selama proses belajar mengajar. Selain itu, sinektik lebih mengarah kepada aktivitas kelempok dimana individu dilatih mampu bekerja sama satu dengan yang lain. Model pembelajaran sinektik menjadi solusi yang tepat digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan aktivitas musik, contohnya dalam mata pelajaran ansambel musik. Didalam mata pelajaran ansambel musik ini siswa dituntut melakukan aktivitas musik dalam bentuk berkelompok. Sehingga pelajaran ansambel musik yang semula membosankan bagi siswa akan menjadi pelajaran yang lebih menarik dengan menggunakan model sinektik.

(21)

8

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah adalah sejumlah masalah yang berhasil ditarik dari uraian latar belakang masalah atau kedudukan masalah yang akan diteliti dan lingkup permasalahan yang lebih luas. Menurut Stonner dalam Sugiono (2008:52) mengemukakan bahwa: “Setiap penelitian yang akan dilakukan harus selalu berangkat dari masalah”. Tujuan dari identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan menjadi terarah serta cakupan masalah yang dibahas tidak terlalu luas.

Sesuai dengan latar belakang masalah yang sudah dikemukakan diatas, identifikasi masalah dalam penelitian yang terdapat disekitar judul ini antara lain: 1. Bagaimanakah pembelajaran ansambel musik di SMP Negeri 6 Percut Sei

Tuan ?

2. Bagaimanakah proses penerapan model pembelajaran sinektik di SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan ?

3. Apakah model belajar sinektik dapat meningkatkan hasil belajar ansambel ? 4. Bagaimanakah hasil belajar ansambel setelah menggunakan model sinektik ? 5. Bagaimana keterlibatan siswa dalam proses belajar dengan menggunakan

model pembelajaran sinektik ?

6. Apa kendala yang dihadapi peneliti dalam menerapkan model pembelajaran sinektik ?

(22)

9

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan masalah, keterbatasan waktu, dan dana dan kemampuan teoritis, maka penulis merasa perlu mengadakan pembatasan masalah untuk memudahkan pecahan masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Hal ini

sesuai dengan pendapat Sugiono (2009:286) yang mengatakan bahwa: ”Pembatasan dalam penelitian kulialitatif lebih didasarkan pada tingkat

kepentingan, urgensi, serta faktor keterbatasan tenaga, dana, dan waktu”.

Berdasarkan pendapat tersebut maka penulis membatasi masalah tersebut sebagai berikut:

1. Bagaimanakah proses penerapan model pembelajaran sinektik di SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan ?

2. Apakah model belajar sinektik dapat meningkatkan hasil belajar ansambel?

3. Bagaimanakah hasil belajar ansambel setelah menggunakan model sinektik ?

4. Apa kendala yang terjadi melalui penerapan model pembelajaran sinektik?

D. Perumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan jabaran yang rinci dari sebuah topik penelitian. Menurut Sugiono (2009:55): “Bahwa rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.

(23)

10

Ansambel Campuran Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2013/2014”.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dirumuskan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang hasil yang akan dicapai. Tanpa adanya tujuan yang jelas, maka arah kegiatan yang dilakukan tidak terarah karena tidak tahu apa yang akan dicapai dalam kegiatan tersebut. Maka dapat disimpulkan stiap penelitian akan tertuju kepada tujuan tertentu, untuk melihat berhasil tidaknya suatu kegiatan, dapat dilihat tercapainya tujuan yang telah diterapkan.

Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai oleh penulis ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran sinektik dengan pembelajaran konvensional pada ansambel campuran kelas VIII tahun ajaran 2013/2014.

2. Untuk mengetahui model sinektik dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam ansambel.

3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam proses belajar dengan menggunakan model pembelajaran sinektik.

(24)

11

F. Manfaat Penelitian

Dari tujuan penelitian yang telah ditetapkan maka akan diharapkan dapat memberi manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat luas. Hasil penelitian ini diharapkan :

1. Sebagai pedoman bagi peneliti sebagai calon guru seni musik dalam melaksanakan pengajaran dengan menggunakan model pembelajarn sinektik untuk nantinya diterapkan dilapangan.

2. Sebagai usaha pengembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang pelajaran seni budaya khususnya mata pelajaran seni musik.

3. Sebagai bahan pertimbangan untuk peneliti selanjutnya.

4. Sumber kepustakaan di prodi Pendidikan Seni Musik jurusan Sendratasik. 5. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas akhir peneliti.

(25)

91

DAFTAR PUSTAKA

Andriyanto, Henro Manurung. 2012. Pembelajaran Ansambel Musik Dalam Meningkatkan Minat Belajar Seni Musik Siswa Kelas V SD Swasta Methodist 9 Medan: Skripsi untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan UNIMED.

Aunurrahman.2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung:Alfabeta. Aqib, Z.2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:Yrama Widya. Banoe, Pono.2003.Kamus Musik. Yogyakarta:Kanisius.

Bailey, W. 2004. The Complete Marching Band Resource Manual. Philadelphia:University of Pennsylvania Press

Bungin, Burhan.2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta:Kencana

Dick & Carey, 2001. The Systematic Design of Instruction. New York: Wesley Educational.

Djamarah, Syaiful Bahri, dan Azwa Zain. (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Gordon, William. J.J. 2006. Model - Model Pembelajaran Inovatif. Terjemahan. Udin Winata Putra. Jakarta: Universitas Terbuka.

Hamalik, O, (2008), Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, PT Bumi Aksara, Jakarta.

Hurd, Michael.2002.Music Theory.New York:Barners and Noble Books. Jones, George Thaddens. 2000.Music Theory. London:Barner & Noble Books Joyce, Bruce, dkk. 2009. Models of Teaching, Eight Edition. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Kodijat, Latifah. Istilah-istilah Musik. Penerbit Djambatan.

Kennedy, Michael. 2000.The Voncise oxford dictionary of Music. Britain:Richard Clay (the cancer press)

Lestari, A.2008. Materi Diskusi: Model – Model Pembelajaran.

http://ailestari21blogspot.com/2008/i0/makalah-u-pa-uus-model-model.html. Diakses 19 Maret 2013.

(26)

92

Maryeni 2005. Metode Penelitian Kebudayaan, Jakarta: Bumi Aksara Muttaqin, Kustap. 2008. Musik Klasik (Pengantar Musikologi Untuk SMK)

Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Nurgroho, Dwi Prasetyo. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooeperatif tipe STAD (Student Teams Achiement Division) Dalam Meningkatkan Kemampuan Bermain Musik Dalam Bentuk Ansambel Campuran Pada Siswa Kelas XI Darma Wangsa Medan: Skripsi Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan UNIMED.

Nurhady, (2004), Perubahan Kurikulum, PT. Grasindo, Jakarta.

Sanjaya, (2008), Kurikulum dan Pembelajaran, Prenada Media Group, Jakarta. Sardiman, (2007), Aktivitas Belajar Siswa, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Siahaan, Friskila. 2012. Penerapan Bertukar Pasangan Pada Pembelajaran Seni Musik Siswa Kelas SMK YAPIM Taruna MarelanTahun Pelajaran 2011/2012: Skripsi Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan UNIMED.

Sitinjak, Daniel. 2012. Metode Pembelajaran Musik Ensambel Di SMA Negeri 6 Medan: Skripsi Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan UNIMED.

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, (2002), Metode Statistik, Tarsito, Bandung. Sugiyanto dkk, 2004, Ansambel jilid I, Jakarta:Elangga.

Supranto,J.2004. Proposal Penelitian Dan Contoh. Jakarta:Universitas Indonesia (UI-PRESS).

Syaiful, (2003), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.

Trianto, (2007), Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.

Widian, Margaretha. 2011. Kontribusi Model Belajar Kooperatif Pada Pembelajaran Ansambel Campuran Siswa Kelas VIII -1 SMP Swasta Free Methodist 1 Helvetia Medan: Skripsi Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan UNIMED.

Gambar

Grafik 4.1 Perolehan  Nilai Pre Test

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini yang menjadi subjek penelitian ini adalah guru pamong, dengan sumber data yaitu, kepala sekolah, guru dan siswa SMP IT At-Taqwa Miri Sragen, dan dalam memperoleh

[r]

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK.. Urusan Pemerintahan : 1 Urusan

The objectives of the research are (1) to know whether task-based instruction can improve the students’ reading comprehension at SMA Negeri Kebakkramat; (2) to

bahwa penguasaan konsep perkembangan teknologi siswa kelompok eksperimen yang diberi perlakuan model CTL lebih baik dari- pada penguasaan konsep perkembangan tek-

rasio keuangan tidak dapat memberikan prediksi yang baik terhadap. kebangkrutan namun dapat digunakan untuk memprediksi

Furthermore, the absence of significance testing on PLS-DA coefficients is replaced by permutation testing, which generated the coefficients distribution under null hypothesis

Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar matematika melalui pendekatan heuristik sampai 75%, meningkatkan kreativitas siswa dalam belajar