• Tidak ada hasil yang ditemukan

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROSES PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA SILAITLAIT KECAMATAN SIBORONGBORONG KABUPATEN TAPANULI UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROSES PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA SILAITLAIT KECAMATAN SIBORONGBORONG KABUPATEN TAPANULI UTARA."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROSES PEMBANGUNAN

INFRASTRUKTUR DESA SILAITLAIT KECAMATAN

SIBORONGBORONG KABUPATEN TAPANULI UTARA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

EVA THERESIA SINAGA

NIM. 309131023

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Eva Theresia Sinaga

Nim : 309131023

Jurusan : Pendidikan Geografi

Fakultas : Ilmu Sosial

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini adalah

benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan

atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya

sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan hasil jiblakan/plagiasi,

maka saya bersedia menerima sanksi atau hukuman atas perbuatan tersebut.

Medan, Januari 2014 Saya yang membuat pernyataan,

(4)

vi ABSTRAK

Eva Theresia Sinaga. 309131023. Partisipasi Masyarakat Dalam Proses Pembangunan Infrastruktur Desa Silaitlait Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara . Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2013.

Penelitian ini bertujuan : Untuk mengetahui partisipasi masyarakat di Desa Silaitlait Kecamatan Siborongborong dalam proses pembangunan infrasturktur (irigasi) pada tahap persiapan, pelaksanaan, pemanfaatan dan pemeliharaan.

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Desa Silaitlait yang terdiri dari 4 dusun dengan jumlah 252 rumah tangga. Sampel dari penelitian ditentukan 20 % dari jumlah populasi yaitu sebanyak 50 kepala keluarga. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik komunikasi tidak langsung,yaitu angket. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kualitatif.

(5)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

ABSTRAK ... vi

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teori ... 6

B. Penelitian Yang Relevan ... 18

C. Kerangka Berpikir ... 21

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 24

B. Populasi dan Sampel ... 24

C. Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional ... 24

D. Teknik Pengumpulan Data ... 25

E. Teknik Analisis Data ... 26

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Fisik ... 27

(6)

viii

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 40

B. Pembahasan ... 53

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 57

B. Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 59

(7)

ix Daftar Tabel

No. Uraian Hal

1. Jenis Tata Guna Lahan Desa Silaitlait ... 31

2. Komposisi Penduduk menurut jenis kelamin ... 33

3. Komposisi Penduduk Menurut Umur ... 35

4. Komposisi Penduduk Menurut Agama ... 36

5. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 37

6. Sarana dan Prasarana Desa Silaitlait ... 38

7. Tingkat Pendidikan Responden ... 39

8. Komposisi Responden menurut umur ... 45

9. Tingkat Pendidikan Sampel ... 46

10.Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 46

11.Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Persiapan ... 48

12.Partisipasi Masyrakat Pada Tahap Pelaksanaan ... 50

13.Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Pemanfaatan ... 51

(8)

x

Daftar Gambar

No. Uraian Hal

1. Peta Kabupaten Tapanuli Utara ... 40

2. Peta Kecamatan Siborongborong ... 41

3. Peta Desa Silaitlait ... .. 42

4. Skema Kerangka Berpikir Penelitian ... 25

(9)

xi

DaftarLampiran

No. Uraian Hal

1. Daftar Angket Penilaian Partisipasi ... 61

2. Tabel Tabulasi ... 67

(10)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan pedesaan merupakan bagian integral dari pembangunan

nasional. Pembangunan pedesaan adalah bagian dari usaha peningkatan kualitas

Sumber Daya Manusia (SDM) pedesaan dan masyarakat secara keseluruhan yang

dilakukan secara berkelanjutan berlandaskan pada potensi dan kemampuan desa

itu sendiri. Pelaksanaan pembangunan pedesaan mengacu pada pencapaian tujuan

pembangunan yaitu mewujudkan kehidupan masyarakat pedesaan yang mandiri,

maju, sejahtera dan berkeadilan (Adisasmita, 2006:3). Pembangunan masyarakat

desa mencakup seluruh kegiatan pembangunan yang berlangsung di desa yang

meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat serta dilaksanakan secara terpadu

dengan mengembangkan swadaya gotong royong. Tujuan pembangunan desa

adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa berdasarkan kemampuan dan

potensi Sumber Daya Alam (SDA) melalui peningkatan kualitas hidup,

ketrampilan dan prakarsa masyarakat. Melalui cara tersebut peningkatan dan

pengembangan desa menuju desa swasembada dapat terwujud. Pembangunan

desa mempunyai makna membangun masyarakat perdesaan dengan

mengutamakan pada aspek kebutuhan masyarakat (Adisasmita, 2006:4).

Partisipasi masyarakat dalam pembangunan merupakan keterlibatan

anggota masyarakat dalam pembangunan, meliputi kegiatan dalam perencanaan

dan pelaksanaan (implementasi) program atau proyek pembangunan yang

(11)

2

dalam pembangunan pedesaan dapat diartikan sebagai aktualisasi dari kesediaan

dan kemampuan anggota masyarakat untuk berkorban dan berkontribusi dalam

implementasi program atau proyek di masyarakat (Adisasmita, 2006:34).

Partisipasi masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting dalam

kehidupan masyarakat dalam upaya meningkatkan proses belajar masyarakat;

mengarahkan masyarakat menuju masyarakat yang bertanggung jawab;

mengeliminasi perasaan terasing sebagian masyarakat serta ; menimbulkan

dukungan dan penerimaan dari pemerintah.(Carter dalam Rustiningsih (2002)).

Pada tahun 2008, pemerintah melaksanakan Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri), keberlanjutan pelaksanaan Program

Pengembangan Kecamatan (PPK) yang telah dilaksanakan sejak 1998.

Program ini sangat strategis karena menyiapkan landasan kemandirian

masyarakat berupa lembaga kepemimpinan masyarakat yang representatif,

mengakar dan kondusif bagi perkembangan modal sosial (social capital)

masyarakat di masa mendatang serta menyiapkan program masyarakat jangka

menengah dalam penanggulangan kemiskinan yang menjadi pengikat dalam

kemitraan masyarakat dengan pemerintah daerah dan kelompok peduli

setempat.Salah satu Program PNPM Mandiri yang membutuhkan partisipasi

masyarakat adalah Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) 2008.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan 2008, dititikberatkan

penanganannya pada desa tertinggal yang memiliki pelayanan infrastruktur yang

(12)

3

pembangunan/peningkatan infrastruktur perdesaan; dan (iii) peningkatan peran

stakeholder dan pemerintah daerah.

Salah satu daerah yang mendapatkan program ini adalah Desa Silaitlait

Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara. Desa Silaitlait adalah

salah satu desa yang ada di Kecamatan Siborongborong yaitu hasil pemekaran

dari Desa Siborongborong II dengan jumlah penduduk 1.384 jiwa dan 252 kepala

keluarga yang masyarakatnya mempunyai ekonomi dengan pengelolaan sumber

daya alam berupa pertanian. Desa ini memiliki lahan pertanian yang luas dan

memerlukan penanganan yang sungguh-sungguh dari pemerintah dan masyarakat

dalam pengelolaannya khususnya dalam pembangunan irigasi.

Desa Silaitlait Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara

telah menerima bantuan PNPM mandiri yaitu pada tahun 2008 dan tahun 2013.

Tingkat partisipasi untuk Desa Silaitlait Kecamatan Siborongborong Kabupaten

Tapanuli Utara pada tahapan Sosialisasi hingga tahapan pelaksanaan pada

kegiatan pembangunan infrastruktur Irigasi pada Program Pembangunan

Infrastruktur Pedesaan (PPIP) di Desa Silaitlait Kecamatan Siborongborong

Kabupaten Tapanuli Utara termasuk masih rendah. Rendahnya partisipasi

masyarakat diindikasikan dengan kurangnya keikutsertaan masyarakat dalam

tahap Sosialisasi, dan tahap Pelaksanaannya. Pada kegiatan musyawarah tersebut

(tahap sosialisasi), rata-rata kehadiran warga miskin masih rendah dari jumlah

warga miskin yang ada. Sedangkan pada tahapan pelaksanaan, ditemukan bahwa

masyarakat yang ikut mengerjakan masih menerima upah sesuai dengan Standar

Harga Satuan yang berlaku. Uraian mengenai kondisi partisipasi masyarakat,

(13)

4

Kepala Desa Silaitlait Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara).

Apabila diadakan rapat di desa yang berhubungan dengan pembangunan

infrastruktur, masyarakat kurang antusias untuk menghadiri rapat tersebut,

kemudaian dalam hal pengadaan modal masyrakat kurang ikut berpartisipasi, dan

apabila dalam proses pembangunan ada bahan-bahan yang kurang hanya beberapa

masyarakat yang mau memberi bantuan. Hal tersebut yang mendasari ketertarikan

peneliti untuk meneliti partisipasi masyarakat dalam proses infrastruktur Desa

Silaitlait Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka yang menjadi masalah dalam

penelitian ini adalah peran masyarakat sangat menentukan kelancaran

pembangunan infrastruktur desa demi menuju masyarakat maju dan sejahtera,

oleh sebab itu perlu diketahui tingkat partisipasi masyarakat dalam proses

pembangunan infrastruktur desa yaitu pembuatan irigasi di Desa Silaitlait

Kecamatan Siborongborong pada tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap

pemeliharaan, yang telah dilaksanakan dalam peningktan taraf hidup masyarakat

desa.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, mengingat keterbatasan

kemampuan teoritis penulis, waktu, tenaga, dan agar penelitian lebih terfokus dan

efektif sebagaimana yang diharapkan maka penelitian ini dibatasi yaitu tingkat

partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan infrastruktur di Desa Silaitlait

Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara pada tahap persiapan,

(14)

5

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah maka yang menjadi rumusan masalah

adalah :

Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur Desa

Silaitlait pada tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, pemanfaatan dan

pemeliharaan?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui Partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan infrastruktur

Desa Silaitlait Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Sebagai sumber informasi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya bagi

mahasiswa pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan

2. Sebagai bahan sumbangan pemikiran kepada pemerintah Desa Silaitlait untuk

masukan dalam penyusunan kebijakan dalam pengembangan partisipasi

masyarakat

3. Menambah wawasan bagi penulis dalam menulis sebuah karya ilmiah

4. Menambah masukan bagi masyarakat setempat serta usaha sadar masyrakat

(15)

57 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

diatas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

Masyarakat Desa Silaitlait memiliki partisipasi yang tergolong rendah dalam

pembangunan infrastruktur desa (irigasi). Hal ini terlihat dari hasil anget, pada

tahap perencanaan menghasilkan skor 14,54 pada tahap pelaksanaan

mengahasilkan skor 14,28 dan pada tahap pemanfaatan an pemeiharaan

menghasilkan skor 16,34. Hal ini menunjukkan bahwa masih kurangnya partisiasi

masyarakat dalam hal pembangunan infrastruktur Desa Silaitlait. Khususnya

dalam hal memelihara.

B. Saran

Adapun saran yang disampaikan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Diharapkan kepada semua masyarakat Desa Silaitlait agar dapat senantiasa

bersama-sama meningkatkan peranya dalam upaya pembangunan setiap

infrastruktur yang ada di desa mereka dalam berbagai hal dengan memberikan

dan senantiasa berpartisipasi baik moril maupun materil.

2. Diharapkan kepada pemerintah Desa Silaitlait agar dapat senantiasa

bersama-sama meningkatkan peranya dalam upaya pembangunan setiap infrastruktur

(16)

58

senantiasa berpartisipasi baik moril maupun materil dan dapat dilaksanakan

secara kontinu.

3. Diharapkan kepada semua pihak baik pemerintah, maupun masyarakat

setempat agar lebih memperhatikan/merawat seluruh pembagunan

infrastruktur yang ada masyarakat Desa Silaitlait agar dapat digunakan dalam

(17)

59

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Rahardjo. 2006. Membangun Desa Partisipatif. Makassar: Graha Ilmu

Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur penelitian : Satuan Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta.

Bintarto, R. 1983. Interaksi Desa Kota dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia

Faisal 2008. Partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan infrastruktur desa. (http://www.google.co.id/search?partisipasi masyarakat dalam proses

pembangunan infrastuktur desa) diakses 5 april 2013

http://aburizalababil.blogspot.com/2012/12/pengertian-infrastruktur.html (diakses

23 april 2013)

http://id.wikipedia.org/wiki/Desa

http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat

Huraerah, Abu. 2008. Pengorganiasian, Pengembangan Masyarakat Model dan

Strategi Pembangunan Berbasis Masyarakat. Bandung: Humaniora

Iskandar,

Huraerah. 2004. Teori dan Isu Pembangunan. Bandung: Puspaga

Mulyadi, Mohammad. 2009. Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan. Jakarta: Nadi Pustaka

Nasution, Zulkarnain. 2009. Solidaritas Sosial dan Partisipasi Masyarakat Desa

Transisi. Malang: UMM Press

Rosalina, 2013. Kinerja Pemerintah Desa Dalam Pembangunan Infrastruktur Di Desa Kuala Lapang dan Desa Taras Kecamatan Malinau Barat. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Darma Agung Medan.

Rosmiwaty, 2010. Partisipasi Masyarakat Dalam Proses Pembangunan Infrastruktur Desa Di Kecamatan Meranti Kabupaten Asahan. skripsi . Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negari Medan.

(18)

60

Subejo dan Supriyanto (2004), Metodologi Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat,Yogyakarta: Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan, Universitas Gajah Mada.

Sumpeno, wahyudin. 2004 Panduan Perencanaan Penbangunan Berbasis

Referensi

Dokumen terkait

Bab II adalah tinjauan pustaka, yang berkaitan dengan tinjauan tentang alat deteksi kebohongan, tanda emosi kebohongan di wajah, ekstraksi ciri wajah, pengenalan

Penelitian in meneliti tentang Hubungan Sikap dan Motivasi dengan Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Gulai

Hasil analisis menunjukkan bahwa jenis rumput, jenis pupuk dan interaksi jenis rumput dan jenis pupuk memberikan hasil yang berbeda sangat nyata (P<0.01)

Instrumen yang diguna pakai untuk kajian ini ialah rancangan persediaan mengajar, perisian iMindMap dan ujian penulisan karangan.Hasil kajian dianalisis

Untuk aktivitas yang berlangsung di dalam rumah, konsep kompartementasi diterapkan cukup dengan membuat pembedaan zona dan menggunakan strategi ruang multifungsi

(5) menanam pohon di daerah aliran sungai Bukti aktivitas penduduk yang berkaitan dengan revolusi Bumi terdapat pada angka ..... Bentuk permukaan Bumi seperti pada

Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ditemukan 11 spesies serangga parasitoid yang termasuk dalam 7 famili dan merupakan parasitoid yang menyerang fase telur,

Untuk menemukan konsep dari kinerja rendah diperlukan beberapa indikator yang terdapat dari kasus-kasus PHK, diantaranya seperti istirahat sebelum waktunya, merokok dalam lingkup