• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH, KOMUNIKASI ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA GURU DENGAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH, KOMUNIKASI ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA GURU DENGAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH, KOMUNIKASI ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA GURU

DENGAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN PANCUR BATU

KABUPATEN DELI SERDANG

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh: SAFITRI DEVI Nim: 8126131016

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

HUBUNGAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH, KOMUNIKASI ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA GURU

DENGAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN PANCUR BATU

KABUPATEN DELI SERDANG

TESIS

Disusun dan diajukan oleh :

SAFITRI DEVI Nim: 8126131016

Disetujui Untuk Melaksanakan Ujian Tesis Program Studi Administrasi Pendidikan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M. Pd Dr. Sukarman Purba, M.Pd NIP.19580509 199611 1 001 NIP. 19620523 198703 1 002

Mengetahui:

Ketua Program Studi Direktur Program Pascasarjana Administrasi Pendidikan Universitas Negeri Medan

(3)

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

NO NAMA TANDA TANGAN

1 Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M. Pd NIP.19580509 198611 1 001

2 Dr. Sukarman Purba, M. Pd NIP. 196205231 98703 1 002

3 Dr. Yasaratodo Wau, M. Pd NIP. 19590101 198601 1 002

4

Dr. Arif Rahman, M.Pd NIP. 19660412 199203 1 001

5

Dr. Zulkifli Matondang, M. Si NIP. 19680713 199303 1 003

Nama Mahasiswa : Safitri Devi

NIM : 8126131016

(4)

HUBUNGAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH, KOMUNIKASI ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA GURU

DENGAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN PANCUR BATU

KABUPATEN DELI SERDANG

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh: SAFITRI DEVI Nim: 8126131016

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(5)

HUBUNGAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH, KOMUNIKASI ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA GURU

DENGAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN PANCUR BATU

KABUPATEN DELI SERDANG

TESIS

Disusun dan diajukan oleh :

SAFITRI DEVI Nim: 8126131016

Disetujui Untuk Melaksanakan Ujian Tesis Program Studi Administrasi Pendidikan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M. Pd Dr. Sukarman Purba, M.Pd NIP.19580509 199611 1 001 NIP. 19620523 198703 1 002

Mengetahui:

Ketua Program Studi Direktur Program Pascasarjana Administrasi Pendidikan Universitas Negeri Medan

(6)

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

NO NAMA TANDA TANGAN

1 Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M. Pd NIP.19580509 198611 1 001

2 Dr. Sukarman Purba, M. Pd NIP. 196205231 98703 1 002

3 Dr. Yasaratodo Wau, M. Pd NIP. 19590101 198601 1 002

4

Dr. Arif Rahman, M.Pd NIP. 19660412 199203 1 001

5

Dr. Zulkifli Matondang, M. Si NIP. 19680713 199303 1 003

Nama Mahasiswa : Safitri Devi

NIM : 8126131016

(7)
(8)
(9)

i ABSTRAK

Safitri Devi, 8126131016,. Hubungan Supervisi Akademik Kepala Sekolah, Komunikasi Organisasi dan Motivasi Kerja Dengan Kompetensi Profesional Guru SMP Negeri di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. Tesis. Pascasarjana. Universitas Negeri Medan, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hubungan supervisi akademik kepala sekolah dengan kompetensi profesional guru, (2) hubungan komunikasi organisasi dengan kompetensi profesional guru, (3) hubungan motivasi kerja guru dengan kompetensi profesional guru dan (4) hubungan supervisi akademik kepala sekolah, komunikasi organisasi dan motivasi kerja guru secara bersama-sama dengan kompetensi profesional guru.

Metode penelitian adalah kuantitatif jenis deskriptif studi korelasional dengan pola kajian korelatif dengan menempatkan variabel penelitian dalam dua kelompok yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah guru SMP Negeri di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. Untuk menentukan sampel digunakan tabel Issac dan Michael selanjutnya penentuan sampel ditentukan dengan teknik Proportional Random Sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 119 orang. Instrumen penelitian yang digunakan untuk variabel kompetensi professional guru digunakan instrument APKG dan variabel bebas menggunakan angket dengan skala likert. Teknik analisis data menggunakan teknik korelasi dan regresi sederhana serta ganda.

Hasil dari penelitian ini disajikan (1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara supervisi akademik kepala sekolah dengan kompetensi profesional guru dengan koefisien korelasi ry1= 0,544. Sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel supervisi akademik kepala sekolah terhadap kompetensi profesional guru adalah sebesar 21,59%, (2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara komunikasi organisasi dengan kompetensi profesional guru dengan koefisien korelasi ry2= 0,371. Sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel komunikasi organisasi terhadap kompetensi profesional guru adalah sebesar 7,84% (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi kerja guru dengan kompetensi profesional guru dengan koefisien korelasi rx3y= 0,502. Sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel motivasi kerja guru terhadap kompetensi profesional guru adalah sebesar 12,72% dan (4) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara supervisi akademik kepala sekolah, komunikasi organisasi dan motivasi kerja guru secara bersama dengan kompetensi profesional guru dengan koefisien korelasi R = 0,649

(10)

ii ABSTRACT

Safitri Devi, 8126131016,. Corelation Supervising Academic Principal, Organizational Communication and Motivation to Work With Teachers Professional Competence in Junior High School Distric Pancur Batu Regency Deli Serdang. Thesis. Postgraduate. State University of Medan, 2014.

This study aimed to determine (1) Relation the principal academic supervision with the professional competence of teachers, (2) Relation organizational communication with the professional competence of teachers, (3) the relations work motivation of teachers with professional competence of teachers and (4) the relationship of the principal academic supervision, organizational communication and motivation of teachers working together with professional competence of teachers.

The research method is quantitative descriptive correlational study with correlative study pattern by putting the variables in the study two groups of independent variables and the dependent variable. The population in this study is a Junior High School teacher in District Pancur Batu Deli Serdang regency. To determine the sample used tables Issac and Michael subsequently determined sampling Proportional Random Sampling technique to obtain a sample of 119 people. The research instrument used for teacher professional competency variables used instrument APKG and independent variables using a questionnaire with Likert scale. Analysis using correlation techniques and simple and multiple regression.

The results of this study are presented (1) there is a positive and significant relationship between the principal academic supervision by the professional competence of teachers with ry1 correlation coefficient = 0.544 . Effective contribution given by the principal variables academic supervision of the professional competence of teachers is at 21.59 % , ( 2 ) there is a positive and significant relationship between organizational communication with the professional competence of teachers with correlation coefficient = 0.371 ry2 . Effective contribution given by the variable of organizational communication to the professional competence of teachers amounted to 7.84% ( 3 ) there is a positive and significant relationship between work motivation of teachers with professional competence of teachers with correlation coefficient = 0.502 rx3y . Effective contribution given by the variable work motivation of teachers to the professional competence of teachers is at 12.72 % and ( 4 ) there is a positive and significant relationship between the principal academic supervision , organizational communication and motivation of teachers working together with professional competence of teachers with a correlation coefficient R = 0,649.

(11)

iii

KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis mengucapkan puji syukur dan terimakasih kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat-Nya, sehingga Tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Tesis ini bertujuan untuk memenuhi sebagian besar persyaratan mendapatkan gelar Magister Pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Tesis ini berjudul “Hubungan Supervisi Akademik Kepala Sekolah, Komunikasi Organisasi dan Motivasi Kerja Guru Dengan Kompetensi Profesional Guru SMP Negeri di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang”. Meskipun dalam proses penulisan banyak memenuhi hambatan dan rintangan namun dengan usaha maksimal yang dilakukan penulis serta bantuan dari berbagai pihak, akhirnya tesis ini dapat diselesaikan tepat waktu. Atas bantuan yang diberikan, maka penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Medan Prof. Dr. Ibnu Hajar, M. Si yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan pada program Pascasarjana selama ini. Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M. Pd dan. Dr. Sukarman Purba, M. Pd, selaku pembimbing I dan II yang telah banyak meluangkan waktu dalam mengarahkan, memotivasi serta memberi nasihat kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini.

2. Dr. Darwin, M. Pd, dan Dr. Paningkat Siburian, M. Pd sebagai Ketua dan Sekretaris Program Studi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

(12)

iv

4. Direktur Pascasarajana Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M. Pd, Bapak/Ibu Dosen serta Pegawai Program Studi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah membimbing dan memberikan pelayanan kepada penulis selama menjadi mahasiswa.

5. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Deli Serdang Hj.

Sa’adah Lubis, S.Pd, M.AP yang telah memberikan izin untuk melakukan

penelitian bagi penulis.

6. Kepala Sekolah SMP N 3 Medan Lamhot Gultom S. Pd dan seluruh guru SMP Negeri Kecamatan Pancur Batu yang telah membantu dalam pelaksanaan uji coba instrumen sampai pengumpulan data penelitian ini. 7. Kepada suami tercinta IPDA Masha Sembiring yang telah memberikan

dorongan dan dukungan baik moril maupun materil sehingga penyelesain studi ini dapat berlangsung.

8. Teristimewa orangtua yang paling tersayang dan terhormat, kepada Marsaid Yushar, M. M, Ph. D dan (Almh) Suarni Bonjok. Dan kepada bapak dan ibu mertua (Alm) P. Pandia dan (Almh) R. Milala, serta anak-anak tercinta Peddri, Yulian Adiadma, Andien Khairunissa dan Della Novita yang telah memberikan kasih sayang, memelihara dan membesarkan penulis dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, demikian juga senantiasa memberikan dorongan moril dan materil yang tiada terhingga dan dorongan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini tepat pada waktu yang telah direncanakan.

(13)

v

Akhirnya semoga semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan kontribusi terhadap penyelesaian pendidikan dan penyusunan tesis ini, mendapat limpahan berkat dan rahmat dari ALLAH SWT..

Medan, Juni 2014 Penulis

(14)

vi KAJIAN TEORETIS, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10

A. Kajian Teoretis ... 10

1. Kompetensi Profesional Guru ... 10

2. Supervisi Akademik Kepala Sekolah ... 14

3. Komunikasi Organisasi ... 20

4. Motivasi Kerja Guru ... 30

B. Penelitian Yang Relevan ... 40

(15)

vii

Profesional Guru ... 44

2. Hubungan Komunikasi Organisasi Guru dengan Kompetensi Profesional Guru ...45

3. Hubungan Motivasi Kerja Guru dengan Kompetensi Profesional Guru ... 46

4. Hubungan Supervisi Akademik, Komunikasi Organisasi dan Motivasi Kerja Guru dengan Kompetensi Profesional Guru ... 47

D. Pengajuan Hipotesis ... 48

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 50

1. Populasi ... 50

2. Sampel ... 51

D. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian ... 52

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 54

F. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 57

G. Teknik Analisa Data ... 59

H. Pengujian Hipotesis ... 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 69

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 69

1. Kompetensi Profesional Guru ... 69

2. Supervisi Akademik Kepala Sekolah ... 71

3. Komunikasi Organisasi ... 72

(16)

viii

B. Uji Kecenderungan Variabel Penelitian ... 75

1. Uji Kecenderungan Kompetensi Profesional Guru ... 75

2. Uji Kecenderungan Supervisi Akademik Kepala Sekolah... 75

3. Uji Kecenderungan Komunikasi Organisasi ... 76

4. Uji Kecenderungan Motivasi Kerja ... 77

C. Pengujian Persyaratan Analisis ... 77

1. Pengujian Normalitas Data ... 77

2. Pengujian Homogenitas Data ... 78

3. Pengujian Linieritas dan Keberartian Regresi... 79

4. Uji independensi Antar Variabel Bebas ... 82

D. Pengujian Hipotesis ... 83

1. Hubungan Supervisi Akademik Kepala dengan Kompetensi Profesional Guru ... 83

2. Hubungan Komunikasi Organisasi dengan Kompetensi Profesional Guru ... 84

3. Hubungan Motivasi Kerja dengan Kompetensi Profesional Guru . 86 4. Hubungan Supervisi Kepala Sekolah, Motivasi Kerja dan Komunikasi Organisasi dengan Kompetensi Profesional Guru ... 88

E. Sumbangan Relatif dan Efektif ... 90

F. Temuan Penelitian ... 91

G. Pembahasan Hasil Penelitian ... 96

H. Keterbatasan Penelitian ... 102

(17)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Fungsi dan Tujuan Supervisi ... ... 17

3.1. Jumlah Guru di SMP Negeri Kecamatan Pancur Batu ... 51

3.2 Jumlah Sampel di SMP Negeri Kecamatan Pancur Batu ... 52

3.3. Kisi-kisi Instrumen Supervisi Akademik Kepala Sekolah ... 55

3.4. Kisi-kisi Instrumen Komunikasi Organisasi ... 56

3.5. Kisi-kisi Instrumen Motivasi kerja ... 56

3.6. Kisi-kisi instrumen Observasi Kompetensi Profesional Guru ... 56

4.1. Rangkuman Hasil Skor Variabel Penelitian ... 69

4.2. Distribusi Frekuensi Kompetensi profesional guru ... 70

4.3. Distribusi Frekuensi Supervisi Akademik Kepala Sekolah ... 71

4.4. Distribusi Frekuensi Komunikasi Organisasi ... 72

4.5. Distribusi Frekuensi Motivasi Kerja... 74

4.6. Tingkat Kecenderugan Kompetensi profesional guru ... 75

4.7. Tingkat Kecenderugan Supervisi Akademik Kepala Sekolah ... 76

4.8. Tingkat Kecenderugan Komunikasi Organisasi ... 76

4.9. Tingkat Kecenderugan Motivasi Kerja ... 77

4.10.Ringkasan Uji Normalitas ... 78

4.11.Hasil Perhitungan Homogenitas ... 78

4.12.Rangkuman Anava Uji Linieritas Y atas X1 ... 79

4.13.Rangkuman Anava Uji Linieritas Y atas X2 ... 80

4.14.Rangkuman Anava Uji Linieritas Y atas X3 ... 81

4.15.Sumbangan Relatif dan Efektif ... 91

(18)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Faktor yang Mempengaruhi Pengaruh Motivasi ... 32

2.2. Model Kebutuhan Hirarki Maslow ... 34

2.3. Teori Model Dua Faktor pada Motivasi ... 36

2.4. Empat Variabel Kinerja ... 37

2.5 Paradigma Penelitian ... 48

4.1. Histogram Distribusi Skor Kompetensi Profesional ... 70

4.2. Histogram Distribusi Skor Supervisi Akademik Kepala Sekolah .... 72

4.3. Histogram Distribusi Skor Komunikasi Organisasi ... 73

4.4. Histogram Distribusi Skor Motivasi Kerja ... 74

(19)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Instrumen Penelitian ... 116

2. Validitas Angket ... 128

3. Reliabilitas Angket ... 132

4. Data Induk Penelitian ... 139

5. Prosedur Perhitungan Statistik Dasar ... 144

6. Uji Kecenderungan Data ... 151

7. Perhitungan Uji Normalitas ... 155

8. Perhitungan Uji Homogenitas ... 168

9. Perhitungan Uji Linieritas Dan Keberartian Persamaan Regresi ... 181

10. Uji Independensi Antar Variabel Bebas... 203

11. Perhitungan Korelasi Sederhana ... 205

12. Perhitungan Korelasi Parsial ... 208

13. Perhitungan Korelasi Ganda ... 217

14. Perhiungan Regresi Ganda ... 218

(20)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Fungsi dan Tujuan Supervisi ... ... 17

3.1. Jumlah Guru di SMP Negeri Kecamatan Pancur Batu ... 51

3.2 Jumlah Sampel di SMP Negeri Kecamatan Pancur Batu ... 52

3.3. Kisi-kisi Instrumen Supervisi Akademik Kepala Sekolah ... 55

3.4. Kisi-kisi Instrumen Komunikasi Organisasi ... 56

3.5. Kisi-kisi Instrumen Motivasi kerja ... 56

3.6. Kisi-kisi instrumen Observasi Kompetensi Profesional Guru ... 56

4.1. Rangkuman Hasil Skor Variabel Penelitian ... 69

4.2. Distribusi Frekuensi Kompetensi profesional guru ... 70

4.3. Distribusi Frekuensi Supervisi Akademik Kepala Sekolah ... 71

4.4. Distribusi Frekuensi Komunikasi Organisasi ... 72

4.5. Distribusi Frekuensi Motivasi Kerja... 74

4.6. Tingkat Kecenderugan Kompetensi profesional guru ... 75

4.7. Tingkat Kecenderugan Supervisi Akademik Kepala Sekolah ... 76

4.8. Tingkat Kecenderugan Komunikasi Organisasi ... 76

4.9. Tingkat Kecenderugan Motivasi Kerja ... 77

4.10.Ringkasan Uji Normalitas ... 78

4.11.Hasil Perhitungan Homogenitas ... 78

4.12.Rangkuman Anava Uji Linieritas Y atas X1 ... 79

4.13.Rangkuman Anava Uji Linieritas Y atas X2 ... 80

4.14.Rangkuman Anava Uji Linieritas Y atas X3 ... 81

4.15.Sumbangan Relatif dan Efektif ... 91

(21)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Faktor yang Mempengaruhi Pengaruh Motivasi ... 32

2.2. Model Kebutuhan Hirarki Maslow ... 34

2.3. Teori Model Dua Faktor pada Motivasi ... 36

2.4. Empat Variabel Kinerja ... 37

2.5 Paradigma Penelitian ... 48

4.1. Histogram Distribusi Skor Kompetensi Profesional ... 70

4.2. Histogram Distribusi Skor Supervisi Akademik Kepala Sekolah .... 72

4.3. Histogram Distribusi Skor Komunikasi Organisasi ... 73

4.4. Histogram Distribusi Skor Motivasi Kerja ... 74

(22)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

(23)

1

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Undang-undang Guru dan Dosen nomor 14 tahun 2005 Dalam Ayat 10 mengungkapkan kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi guru sebagaimana dimaksud meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.

Senada dengan itu Sagala (2009: 31) Kompetensi guru disebut juga kemampuan guru. Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah sebagai berikut: (1) kompetensi pedagogik, (2) kompetensi kepribadian, (3) kompetensi sosial dan (4) kompetensi profesional.

(24)

2

Guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam keberhasilan suatu pendidikan. Hal ini memang wajar, sebab guru merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung dengan siswa sebagai subjek dan objek belajar. Bagaimanapun bagus dan idealnya kurikulum pendidikan, bagaimana lengkapnya sarana dan prasarana pendidikan dan bagaimana kuatnya antusias peserta didik, tanpa diimbangi dengan kemampuan guru, maka semuanya akan kurang bermakna. Aspek yang paling dominan dalam kaitannya dengan kependidikan adalah guru (pendidik), yang memang secara khusus diperuntukkan untuk mendukung dan bahkan menjadi ujung tombak dalam pencapaian tujuan pendidikan.

Guru harus peka dan tanggap terhadap perubahan, pembaharuan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan masyarakat seiring dengan perkembangan zaman. Disinilah guru diwajibkan untuk memperluas wawasan ilmu pengetahuan, meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran yang menunjang pada sikap profesional seorang guru. Guru yang profesional akan selalu berusaha untuk menjalankan tugasnya sebagai guru untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Sebaliknya, guru yang tidak profesional bisa menjadikan pendidikan tidak berkualitas. Peningkatan profesionalisme guru mempunyai misi yaitu terwujudnya penyelenggaraan pendidikan atau pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip profesionalilitas, untuk memenuhi hak yang sama bagi setiap warga negara memperoleh pendidikan yang bermutu.

(25)

3

provinsi, Sumut menempati peringkat ke-25, dengan nilai rata-rata 37,4 berdasarkan hasil ujian UKA. Ini jauh di bawah rata-rata nasional yakni 42,25. UKA tahun 2012 telah dilaksanakan pada Pebruari 2012 lalu. Provinsi yang memiliki nilai rata-rata UKA tertinggi adalah Daerah Istimewa Jogjakarta dengan nilai rata-rata 50,1. Setelah Jogjakarta, provinsi yang masuk 10 besar adalah propinsi DKI Jakarta (49,2), Bali (48,9), Jawa Timur (47,1), Jawa Tengah (45,2), Jawa Barat (44,0), Kepulauan Riau (43,8), Sumatera Barat (42,7), Papua (41,1), dan Banten (41,1). Sedangkan untuk nilai tertinggi nasional adalah 97,0 dan nilai terendah adalah 1,0. Sehingga, rata-rata nasional nilai UKA 2012 ini adalah 42,25 dengan standar deviasi 12,72. Untuk terbaik kabupaten/kota diduduki Blitar, dengan skor 56,41. Tidak satu pun kabupaten/kota di Sumut yang masuk 10 besar terbaik. Yang ada justru masuk 10 besar terendah, yakni Nias Selatan, dengan skor rata-rata 30,28. Yang paling rendah adalah Halmahera dengan nilai 30,68. (Sumut Pos. 2012 )

(26)

4

mampu menyiapkan RPP pada saat mengajar sehingga tujuan pembelajaran yang akan dicapai kurang jelas sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa.

Begitu pentingnya peranan guru dalam dunia pendidikan, maka semakin besar pula tugas dan tanggung jawabnya. Untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik maka guru harus memilki kompetensi yang baik guna menunjang keberhasilan guru dalam melaksanakannya sebagai pendidik.

Menurut Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Sagala (2011: 41) mengemukakan kompetensi profesional mengacu pada perbuatan (performance) yang bersifat rasional dan memenuhi spesifikasi tertentu dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu. Kompetensi profesional meliputi kepakaran atau keahlian dalam bidangnya yaitu penguasaan bahan yang harus diajarkannya beserta metodenya, rasa tanggung jawab akan tugasnya dan rasa kebersamaan dengan sejawat guru lainnya.

(27)

5

Kemudian temuan penelitian yang dilakukan oleh Sahira (2009) dalam penelitian ini ditemukan terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kompetensi professional guru dan terdapat hubungan yang signifikan antara supervisi akademik dengan kompetensi profesional guru serta terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dan supervisi akademik secara bersama-sama dengan kompetensi profesional guru. Selanjutnya hasil penelitian dari Utomo (2009) dalam penelitian ini ditemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi organisasi terhadap kinerja profesional guru sebesar dan komunikasi organisasi sebesar 18, 5 %.

Sementara itu berkaitan dengan masalah peningkatan kompetensi profesional guru di sekolah, faktor penting yang tidak dapat diabaikan adalah pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah yang ideal dan sesuai dengan langkah kerja yang benar. Arikunto (2004: 23) menyatakan, kegiatan pokok supervisi adalah melakukan pembinaan kepada personil sekolah pada umumnya dan khususnya guru, agar kualitas pembelajarannya meningkat. Sebagai dampak dari meningkatnya kualitas pembelajaran, diharapkan dapat meningkat pula prestasi belajar siswa, dan itu berarti meningkat pula kualitas lulusan sekolah itu.

(28)

6

lamanya mengajar. Kompetensi professional seorang guru adalah seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorangn guru agar ia dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan berhasil.

Berdasarakan kajian di atas maka kompetensi profesional guru ditentukan oleh supervisi akademik kepala sekolah, komunikasi organisasi dan motivasi kerja guru merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan kompetensi guru yang baik.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa kompetensi profesional guru dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor internal dari guru itu sendiri maupun faktor eksternal yaitu dari luar diri guru. Faktor internal seperti motivasi kerja guru untuk berprestasi, keinginan untuk maju dan berkembang, komitmen guru untuk berhasil, dan lain sebagainya. Sementara faktor ekstenal yaitu diantaranya adalah supervisi akademik kepala sekolah, komunikasi organisasi, masa kerja, pendidikan dan pelatihan dan sebagainya berhubungan dengan peningkatan kompetensi guru di sekolah.

B.Identifikasi Masalah

(29)

7

Apakah komunikasi organisasi berhubungan dengan kompetensi pofesional guru? (9) Apakah supervisi akademik kepala sekolah dan komunikasi organisasi secara bersama-sama berhubungan dengan kompetensi profesional guru?

C.Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dibatasi. Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut: supervisi akademik kepala sekolah dan hubungan dengan kompetensi profesional guru, komunikasi organisasi dan hubungan dengan kompetensi profesional guru dan motivasi kerja guru dan hubungan dengan kompetensi profesional guru, supervisi akademik kepala sekolah dan motivasi kerja guru serta hubungan dengan kompetensi profesional guru.

Adapun supervisi akademik kepala sekolah adalah sebagai variabel bebas pertama, komunikasi organisasi adalah sebagai variabel bebas kedua dan motivasi kerja guru adalah sebagai variabel bebas ketiga serta kompetensi profesional guru adalah sebagai variabel terikat.

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

(30)

8

2. Apakah terdapat hubungan komunikasi organisasi dengan kompetensi profesional guru SMP Negeri Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang?

3. Apakah terdapat hubungan motivasi kerja guru dengan kompetensi profesional guru SMP Negeri Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang?.

4. Apakah terdapat hubungan supervisi akademik kepala sekolah, komunikasi organisasi dan motivasi kerja guru secara bersama-sama dengan kompetensi profesional guru di SMP Negeri Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang?.

E.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui tentang:

1. Hubungan supervisi akademik kepala sekolah dengan kompetensi profesional guru di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang.

2. Hubungan komunikasi organisasi dengan kompetensi profesional guru di SMP Negeri Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang

3. Hubungan motivasi kerja guru dengan kompetensi profesional guru di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang.

(31)

9

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka manfaat yang di dapat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoretis:

a. Menambah khasanah pengetahuan tentang supervisi akademik, komunikasi organisasi motivasi kerja guru, dan kompetensi profesional guru.

b. Bahan acuan bagi penelitian lebih lanjut tentang, supervisi akademik, motivasi kerja guru, komunikasi organisasi dan kompetensi guru.

2. Manfaat Praktis:

a. Sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru.

b. Sebagai bahan masukan bagi guru untuk meningkatkan kompetensinya. c. Sebagai bahan masukan bagi pengawas sekolah untuk dapat membimbing

(32)

104

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut.

1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara supervisi akademik Kepala Sekolah dengan kompetensi profesional guru di SMP Negeri Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa supervisi akademik kepala sekolah memiliki hubungan dengan kompetensi profesional guru di SMP Negeri Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. Artinya semakin baik supervisi akademik Kepala Sekolah maka semakin baik pula kompetensi profesional guru di SMP Negeri Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang.

2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antatra komunikasi organisasi dengan kompetensi profesional guru di SMP Negeri Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa komunikasi organisasi memiliki hubungan dengan kompetensi profesional guru di SMP Negeri Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. Artinya semakin baik komunikasi organisasi maka semakin baik pula kompetensi profesional guru di SMP Negeri Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang.

3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antatra motivasi kerja dengan kompetensi profesional guru di SMP Negeri Kecamatan Pancur Batu

(33)

105

Kabupaten Deli Serdang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja memiliki hubungan dengan kompetensi profesional guru di SMP Negeri Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. Artinya semakin baik motivasi kerja maka semakin baik pula kompetensi profesional guru di SMP Negeri Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang.

4. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara supervisi akademik Kepala Sekolah, komunikasi organisasi dan motivasi kerja secara bersama dengan kompetensi profesional guru di SMP Negeri Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa supervisi akademik kepala sekolah, komunikasi organisasi dan motivasi kerja berhubungan dengan kompetensi profesional guru di SMP Negeri Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. Artinya semakin baik supervisi akademik kepala sekolah, komunikasi organisasi dan motivasi kerja maka semakin baik pula kompetensi profesional guru di SMP Negeri Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang.

B. Implikasi

(34)

106

maka implikasi dari yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian diantaranya.

1. Upaya meningkatkan Kompetensi profesional guru melalui peningkatan supervisi akademik kepala sekolah

Dengan diterimanya hipotesis pertama yakni supervisi kepala akademik sekolah menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan dengan kompetensi profesional guru, maka upaya meningkatkan kompetensi profesional guru adalah dengan meningkatkan kualitas supervisi akademik kepala sekolah. Atas dasar temuan di atas, dikemukakan sejumlah implikasi terkait dengan upaya peningkatan supervisi akademik kepala sekolah. Kepala sekolah harus mampu untuk menjadi pemimpin yang terbaik di sekolah sehingga kepala sekolah bisa menjadi teladan dalam setiap aktivitas di sekoah terutama dalam supervisi akademik. Supervisi kepala sekolah memilik peran yang siginifikan dalam meningkatkan kompetensi profesional guru, kepala sekolah adalah orang yang paling bertanggung jawab dalam mendorong dan memberikan motivasi terhadap semua warga sekolah. Kepala Sekolah harus dapat meningkatkan kompetensi profesional guru melalui supervisi yang berkelanjutan dan konsisten dari Kepala Sekolah.

(35)

107

namun lebih didasarkan kepada faktor kedekatan atau hubungan emosional serta senioritas.

Peningkatan kompetensi dan profesionalisme kepala sekolah menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah. Untuk itu diperlukan usaha-usaha nyata dari pemerintah daerah dalam melakukan pembinaan, pelatihan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia bagi para kepala sekolah untuk mewujudkan kepala sekolah yang berkualitas.

(36)

108

harus di buat senyaman mungkin dalam pelaksanaannya sehingga guru mampu meningkatkan kompetensinya melalui supervisi akademik dari kepala sekolah. 2. Upaya meningkatkan Kompetensi profesional guru melalui peningkatan

komunikasi organisasi

Dengan diterimanya hipotesis kedua yakni komunikasi organisasi menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan dengan kompetensi profesional guru, maka upaya meningkatkan kompetensi profesional guru adalah dengan menciptakan komunikasi organisasi melalui program yang dapt meningkatkan komunikasi organisasi seperti pemberian motivasi, penyampain pesan yang tepat, penghargaan dan lainnya.

Keberhasilan guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor yang berasal dari guru maupun faktor yang berasal dari luar diri guru. Tugas dan tanggung jawab guru dalam proses pembelajaran bukanlah tugas yang mudah. Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab tersebut, guru membutuhkan daya dukung yang mencukupi sehingga guru dapat melaksanakan tugas sesuai yang diharapkan.

(37)

109

mempelajari, memahami, dan efektivitas dalam menggunakan komunikasi di organisasi, bagi banyak individu, merupakan sebuah keharusan. Dengan demikian, individu-individu dalam berbagai pekerjaan berhubungan atau berpengaruh pada ketidakmampuan individu lain/ rekan kerja untuk berkomunikasi dengan baik, kurangnya keterampilan dalam mendengarkan yang ditampilkan oleh rekan-rekan kerja, serta keengganan bawahan untuk mengikuti instruksi.

Instruksi yang jelas dari kepala sekolah akan memberikan dampak yang baik sehingga guru mampu meningkatkan kompetensinya. Untuk itu kepala sekolah harus mampu berkomunikasi secara baik dalam organisasi.

3. Upaya Meningkatkan Kompetensi profesional guru Melalui Peningkatan motivasin kerja guru

Dengan diterimanya hipotesis ketiga yakni motivasi kerja menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan dengan kompetensi profesional guru, maka upaya meningkatkan kompetensi profesional guru adalah dengan meningkatkan motivasi kerja guru melalui program yang dapat meningkatkan motivasi kerja seperti pemberian reward dan punishmen, dan lainnya.

(38)

110

guru, mengarahkan guru, dan lainnya untuk mencapai tujuan sehingga guru mampu menigkatkan kompetensinya dalam mengajar.

Kepala sekolah dalam memberikan motivasi haruslah terlebih dahulu mempunyai sikap yang adil dan bijaksana yang dapat menyesuaikan diri dengan keadaan dan kondisi guru. Kebutuhan kebutuhan yang diperlukan oleh guru-guru harus terus di penuhi sehingga guru dapat bekerja dengan baik dan penuh semangat yang tinngi.

4. Upaya meningkatkan Kompetensi profesional guru melalui Peningkatan supervisei akademik, komunikasi organisasi dan motivasi kerja guru

(39)

111

Salah satu unsur yang dianggap paling berperan dalam meningkatkan kompetensi profesional guru adalah kepala sekolah, sebagai atasan langsung guru, kepala sekolah perlu melakukan pengawasan. Pengawasan yang dilakukan kepala sekolah tentu berdampak pada sikap guru terhadap pelaksanaan pengawasan yang dilakukan kepala sekolah. Sebenarnya tujuan pengawasan itu adalah menciptakan suatu iklim dan budaya kerja yang kondusif untuk terjadinya suatu proses pembelajaran yang efektif.

Supervisi kepala sekolah yaitu, kepala sekolah mampu merencanakan dan melaksanakan program supervisi akademik dengan baik seperti supervis klinis dan lainnya, guru merasa bahwa kepala sekolah adalah seorang yang dapat dijadikan panutan bagi dirinya, dimana guru dapat memberikan penilaian pada kepemimpinan kepala sekolahnya melalui proses kognitif dan visual. Kepemimpinan kepala sekolah merupakan daya dukung yang dapat mempengaruhi kompetensi profesional guru dalam proses pembelajaran. Demikian juga dengan komunikasi organisasi sebagai daya penggerak yang memotivasi semangat bekerja seseorang, mengarahkan semua kemampuan serta energi yang dimilikinya demi mencapai prestasi kerja. Hubungan supervisi kepala sekolah, komunikasi organisasi dan motivasi kerja secara bersama-sama berhubungan dengan kompetensi profesional guru .

C. Saran

(40)

112

1. Untuk meningkatkan kompetensi profesional guru diharapkan kepada semua pihak yang memiliki kepentingan dalam memajukan pendidikan mulai dari kepala sekolah, masyarakat umum, dunia usaha, komite sekolah, pemerintah baik pusat maupun daerah, anggota legislatif, guru itu sendiri maupun peserta didiknya harus mampu bekerja sama dan memberikan perhatian yang lebih dalam upaya menciptakan kompetensi profesional guru. Karena kompetensi profesional guru akan berdampak pada peningkatan kualitas peserta didik. 2. Kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang untuk memberikan

pembinaan secara terus menerus kepada Kepala sekolah dan guru melalui pelatihan-pelatihan kompetensi Kepala sekolah dan guru sehingga guru da kepala sekolah memiki kompetensi yang baik.

(41)

113

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong Michael, 1999, Manajemen Sumber Daya Manusia; Judul Asli: A Handbook of Human Resources Management, Terjemahan Sofyan Cikrat dan Haryanto. Jakarta : PT.Elex Media Komputindo

Anoraga Panji dan Suyati Sri, 1995, Perilaku Keorganisasian, Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.

Anwar , Prabu Mangkunegara. 2005. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung : Refika Aditama

Arikunto, Suharsini. 2004. Dasar-Dasar Supervisi (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

_______________. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Dharma, S. 2000. Manajemen Kinerja, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Donnely Jr James H, James L. Gibson and John M Ivancevich, 1998, Fundamentals of Management .USA: Irwin/Hill, The McGraw-Hill Company.

Effendi, Onong U. 1989. Kamus Komunikasi. Bandung: Mandar Maju.

Griffin Ricky W and Ronald J. Ebert, 2004, Business : Seventh Edition, (New Jersey: Pearson Prentice Hall

Harris, Thomas E. and Mark D. Nelson 2008. Applied Organizational Communication: Theory And Practice In A Global Environment 3th Ed. New Yor & London: Taylor & Francis Group, LLC

Hasibuan, Malayu SP. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Idochi, Anwar dan Yayat Hidayat Amir.2003. Administrasi Pendidikan: Teori, Konsep & issue. Bandung: Program Pascasarjana UPI.

John A.Wagner III and John R. Hollenbeck, 2009, Organizational Behavior; Securingcompetitivo Advantage, New York: Upper Saddle River, Prentice Hall.

(42)

114

Mathis L. R. dan Jackson H. J. (2000). Human Resource Management, Manajemen SDM. Jakarta: Salemba Empat.

Muhammad, Arni. 2007. Komunikasi Organisasi. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Muhibbin S. 2010. Psikologi Pendidikan (suatu pendekatan baru). Bandung : Remaja Rosda Karya

Mujiono. 2009. “Kontribusi Supervisi Kepala Sekolah, Insntif Guru, Dan Motivasi Berprestasi Guru Terhadap Profesionalisme Guru SMK Negeri Dan Swasta Di Kabupaten Tuban”. Tesis. Malang: Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang.

Newstrom John W, Organizational Behavior, 2007, USA: McGraw-Hill International Edition.

Palan, R. 2007. Competency Management: Teknis Mengimplementasikan Manajemen SDM Berbasis Kompetensi untuk Meningkatkan Daya Saing Organisasi. PPM. Jakarta.

Pidarta, Made. 2009. Peran Kepala Sekolah Pada Pendidikan Dasar, Seri Manajemen Pendidikan. Jakarta: Grasindo.

. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia, Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Ridawati. 2008. “Studi Efektivitas Sekolah: Analisis Deskriptif Pengaruh Komunikasi Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Sekolah pada Sekolah Menengah Atas Negeri 22 Kota Bandung”. Disertasi. Bandung: Program Pascasarjana UPI Bandung. Robbins, P., Stephen. 2006. Perilaku Organisasi : Konsep, Kontroversi dan

Aplikasi, Alih Bahasa Hadyana Pujaatmaka. Jakarta : PT Prenhallindo.

Robbins, Stephen P dan Mary Coulter. 2012. Management 11th ed. New Jersey: Prentice Hall.

Sagala, Syaiful. 2011. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta.

(43)

115

Sahira, Rifa. 2009. “Hubungan Motivasi Internal Dan Sikap Terhadap Supervisi Akademik Dengan Kompetensi Profesional Guru SMA Negeri 4 Medan”. Tesis. Medan: Program Pascasarjana UNIMED Medan.

Satori, Djam’an . 1996. Pengawas Sekolah dan Pengelolaan Sekolah. Bandung: Makalah Diklat Pengawas Sekolah.

Siagian, Sondang P. 1995. Manajemen Modern. Jakarta: Gunung Agung.

Soesanto. 1995. Administrasi Kantor, Manajemen dan Aplikasinya. Jakarta: Djambatan.

Steers and Lyman W Porter, 1987, Motivation and Work Behavior, (New York: McGrow-Hill Book Company.

Sudjana. 2005. Metode Penelitian Statistik, Edisi Ke-6 Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Jakarta : Alfabeta _________. 2013. Statsitika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Syaodih, Nana. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung:Imtima

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

Uno, Hamzah B. 2008. Profesi Kependidikan, Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia. Bumi aksara.

Utomo, Sugeng Satrio. 2009. “Hubungan Kepemimpinan Visioner, Ketrampilan Kepala Sekolah Dan Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Kinerja Profesional Guru Pada SMA Negeri di Kabupaten Malang”. Tesis. Malang: Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang.

Widiastutie. 2011.“Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Kompetensi Profesional Guru di SMK Negeri Sekitar Kota Kecamatan Cirebon”. Tesis. Bandung: Program Pascasarjana UPI Bandung.

Winardi, J. 2007. Motivasi dan Pemotivasian Dalam Manajemen, Jakarta:Grafindo Persada.

Gambar

Gambar
Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Hukum tabayyun secara garis besar dapat dikategorikan menjadi tiga yaitu satu hukum melakukan tabayyun adalah wajib baik berita yang disampaikan oleh orang fasik

[r]

Maka yang menjadi permasalahannya adalah bagaimana usaha-usaha yang dilakukan oleh perusahaan dalam meningkatkan kedisiplinan karyawan.Dengan mewujudkan rasa disiplin kerja

Antrian yang terlalu panjang mengakibatkan nasabah meninggalkan antrian, dalam teori antrian hal ini disebut dengan istilah balking Dengan menggunakan data jumlah kedatangan

Hasil : klien setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam didapatkan hasil klien dapat membina hubungan saling percaya, klien dapat menyebutkan penyebab menarik

[r]

Usulan yang dapat diakomodir menjadi indikator kinerja pada kegiatan di Renja SKPD Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2015 adalah pelatihan- pelatihan, SLPTT dan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh market timing ability , stock selection skill, expense ratio dan tingkat risiko terhadap kinerja reksa dana saham di