FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT PADA INSPEKTORAT
PROVINSI SUMATERA UTARA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
OLEH
ROLASDI JANETRO BERUTU NIM. 709330045
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Motivasi Auditor Independen dalam Melakukan Audit Pemerintah .. 22
Tabel 2.2 Peneliti Terdahulu ... 25
Tabel 4.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner ... 41
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif ... 41
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi ... 43
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Independensi ... 44
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Motivasi ... 44
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Pengalaman Audit ... 45
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Kualitas Audit ... 45
Tabel 4.8 Hasil Uji Reabilitas ... 46
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas ... 47
Tabel 4.10 Uji Multikolinearitas Variabel Penelitian ... 49
Tabel 4.11 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 51
Tabel 4.12 Koefisien Determinasi... 53
Tabel 4.13 Uji F ... 54
ABSTRAK
ROLASDI JANETRO BERUTU, 709330045 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit pada Inspektorat Provinsi Sumatera Utara. Skripsi, Jurusan Akuntansi Pemerintahan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2014.
Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini adalah apakah Kompetensi, Independensi, Motivasi dan Pengalaman Audit secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap Kualitas Audit di Inspektorat Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kompetensi, Independensi, Motivasi, Pengalaman Audit terhadap Kualitas Audit di Inspektorat Provinsi Sumatera Utara. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan menggunakan kuesioner. Populasi penelitian ini adalah seluruh staf bagian pemeriksaan Inspektorat Provinsi Sumatera Utara. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan metode sensus yaitu penyebaran kuesioner dilakukan pada populasi. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dengan memberikan 35 kuesioner kepada Auditor Inspektorat Provinsi Sumatera Utara. Dari hasil penyebaran kuesioner dan pengumpulannya kembali data yang dapat diolah berjumlah 32 kuesioner. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda (Multiple Regretion) dengan bantuan SPSS 16.00. Hasil yang diperoleh dari analisis data menunjukkan Kompetensi berpengaruh secara signifikan terhadap Kualitas Audit dimana thitung 2,255 > ttabel 1,703, Independensi berpengaruh secara
signifikan terhadap Kualitas Audit dimana thitung 2,546 > 1,703, Motivasi tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap Kualitas Audit dimana thitung 0,120 < ttabel
1,703, Pengalaman Audit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kualitas Audit dimana thitung -1,224 < ttabel 1,703. Secara Simultan Kompetensi,
Independensi, Motivasi dan Pengalaman Audit memiliki pengaruh positif terhadap kualitas audit. Hal ini dapat dilihat dari F hitung > F tabel (9,684 > 2,728)
dengan tingkat signifikan sebesar 0.000 yang lebih kecil dari 0.05. Kesimpulan penelitian ini adalah Kompetensi, Independensi, motivasi dan pengalaman audit memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Kualitas Audit secara simultan.
iii
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa
memberikan kekuatan, pertolongan dan curahan berkat yang melimpah sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit pada Inspektorat Provinsi Sumatera
Utara”.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari tidak dapat berjalan sendiri
tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dari segi materiil maupun
spiritual. Dengan penuh rasa hormat penulis menyampaikan rasa terima kasih
sebesar-besarnya kepada orang tua tercinta, Ayahanda G. Berutu dan kepada
Ibunda S. Br. Manik serta saudara-saudariku Yulida Berutu/ L. Simamora, Adi
Semarto Berutu, Ira Nova Berutu/ J. Sipahutar, Ermailis Berutu, dan adik kami si
Dodom Agave atas segala kasih, motivasi, doa, perhatian serta dukungan moriil
dan materill yang senantiasa diberikan dengan tulus dan penuh kasih sayang
kepada penulis.
Dalam kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih
yang setulusnya kepada pihak yang telah memberikan bantuan dalam
menyelesaikan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Bapak Prof. DR. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Drs. La Ane, M.Si. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Medan dan selaku Dosen Pembanding Utama
yang telah banyak memberikan kritik dan saran yang membangun dalam
penysusunan skripsi ini.
4. Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
5. Bapak M. Ridha Habibie Z, SE, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing skripsi
iv
banyak meluangkan waktu kepada penulis selama dalam penyusunan skripsi
ini.
6. Bapak OK Sofyan Hidayat, SE, M.Si selaku Dosen Pembanding Utama saya
yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun dalam
penyusunan skripsi ini.
7. Ibu Yulita Triadiarti SE, M.Si, Ak selaku Dosen Pembanding Utama saya
yang telah memberikan koreksi dan memberi masukan kepada penulis.
8. Bang Ricky bagian administrasi jurusan akuntansi yang selalu membantu
penulis dalam melengkapi berkas-berkas penulis.
9. Buat sahabat-sahabat seperjuangan penulis : Aroon William Silalahi, Nico
Reymond Manurung, Syailendra Saragih dan Naupal Siregar. Apa Cerita,
Gas teruus laee..!!
10. Buat itok ku Giot Marito Sihombing, SE dan Melly Ros Siregar, SE untuk
bantuan SPSSnya.
11. Untuk adik-adik stambuk Dian Siregar, Sabarudin Lase, Mega Sianturi,
Andi Simanjuntak dan yang lainnya.
12. Terkhusus untuk teman-teman Persekutuan Pemuda dan Pemudi Asal Aceh
Singkil (PERSADA), yang tanpa dapat saya sebutkan namanya satu-persatu.
Terima kasih untuk segala masukan, pertemanan, kekompakan dan
persaudaraan yang kita bina selama ini. Mari semakin kita tingkatkan
kekuatan persaudaraan dan kesehatian kedepannya, Tuhan menyertai kita
dan tanah kelahiran kita. Kita untuk Aceh Singkil. Semangat...!
13. Anak kost Ambai 96 atas kebersamaan dan dukungan selama ini.
14. Rekan-rekan mahasiswa Akuntansi Kekhususan Akuntansi Pemerintahan
stambuk 2009 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
15. Dan semua pihak yang memberikan dukungan dan doa kepada penulis yang
tidak dapat disebutkan satu persatu, Terima Kasih.
Akhirnya penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna.
v
menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi
siapapun yang membacanya.
Medan, Januari 2014
Penulis,
DAFTAR ISI
1.2 Identifikasi masalah... 6
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 30
3.3 Variabel penelitian dan Defenisi Operasional Variabel ... 30
3.3.1 Variabel Penelitian ... 30
3.3.2 Defenisi Operasional Variabel ... 31
3.4 Jenis Data dan Sumber Data ... 33
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 34
3.6 Teknik Analisis Data ... 34
3.6.1 Analisis Deskriptif ... 35
3.6.2 Analisis Kuantitatif ... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40
4.1 Hasil Penelitian ... 40
4.1.1 Gambaran Umum Inspektorat Provinsi Sumatera Utara 40 4.1.2 Gambaran Umum Responden ... 40
4.1.3 Hasil Pengujian Data ... 41
4.1.3.1 Analisis Statistik Deskriptif... 41
4.1.3.2 Uji Kualitas Data ... 42
4.1.3.3 Uji Asumsi Klasik ... 47
4.1.3.4 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 51
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian ... 28
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas P-Plot... 48
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A Kuesioner Penelitian, Tabulasi Data
LAMPIRAN B Hasil SPSS
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari
adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang akan
dicapai. Melalui pengawasan diharapkan dapat membantu melaksanakan
kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan
secara efektif dan efisien. Bahkan, melalui pengawasan tercipta suatu aktivitas
yang berkaitan erat dengan penentuan atau evalusai mengenai sejauhmana
pelaksanaan kerja sudah dilaksanakan. Pengawasan juga dapat mendeteksi
sejauhmana kebijakan pimpinan dijalankan dan sampai sejauhmana
penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan kerja tersebut. Aparat pengawas
keuangan pemerintah di Indonesia dilakukan secara berlapis-lapis, seperti BPK,
BPKP, Inspektorat Jenderal, Inspektorat Pemerintah Provinsi, Inspektorat
Pemerintah Kabupaten dan Inspektorat Pemerintah Kota. Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK), sebagai eksternal auditor daari pemerintahan bertugas
melakukan pemeriksaan dan pemberian opini terhadap Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)
yang ada. Hasil pemeriksaan BPK atas pengelolaan dan pertanggungjawaban
keuangan negara/daerah merupakan upaya untuk mendukung tata kelola
Menurut Mardiasmo (2009), terdapat tiga aspek utama yang mendukung
terciptanya pemerintahan yang baik (good governance), yaitu pengawasan,
pengendalian, dan pemeriksaan. Pengawasan merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh pihak di luar eksekutif, yaitu masyarakat dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) untuk mengawasi kinerja pemerintahan. Pengendalian (control)
adalah mekanisme yang dilakukan oleh eksekutif untuk menjamin bahwa sistem
dan kebijakan manajemen dilaksanakan dengan baik sehingga tujuan organisasi
dapat tercapai. Sedangkan pemeriksaan (audit) merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh pihak yang memiliki independensi dan memiliki kompetensi
professional untuk memeriksa apakah hasil kinerja pemerintah telah sesuai dengan
standar yang ditetapkan. Inspektorat daerah merupakan salah satu unit yang
melakukan audit/pemeriksaan terhadap pemeriksaan daerah. Inspektorat daerah
merupakan auditor internal pemerintah yang mempunyai tugas menyelenggarakan
kegiatan pengawasan umum pemerintah daerah dan tugas lain yang diberikan
kepala daerah.
Badan Pengawas Daerah (Bawasda) atau yang sekarang ini lebih
dipopulerkan dengan sebutan Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota (selanjutnya
disingkat dengan Inspektorat) merupakan suatu lembaga pengawasan di
lingkungan pemerintahan daerah, baik untuk tingkat provinsi, kabupaten, atau
kota, memainkan peran yang sangat penting dan signifikan untuk kemajuan dan
keberhasilan pemerintah daerah dan perangkat daerah di lingkungan pemerintahan
daerah dalam menyelengarakan pemerintahan di daerah dan mencapai tujuan dan
Mulyadi (2004:29) mendefenisikan “auditor pemerintah adalah auditor
professional yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas pokoknya melakukan
audit atas pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi
atau entitas pemerintahan atau pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan
kepada pemerintah”.
Peran dan fungsi Inspektorat Provinsi, Kabupaten/Kota secara umum
diatur dalam pasal 4 Peraturan Menteri Dalam Negeri No 64 Tahun 2007. Dalam
pasal tersebut dinyatakan bahwa dalam melaksanakan tugas pengawasan urusan
pemerintahan, Inspektorat Provinsi, Kabupaten/Kota mempunyai fungsi sebagai
berikut: pertama, perencanaan program pengawasan; kedua, perumusan kebijakan
dan fasilitas pengawasan; dan ketiga, pemeriksaan, pengusutan, pengujian, dan
penilaian tugas pengawasan.
Kualitas audit yang dilaksanakan oleh Aparat Pengawas Internal
Pemerintah saat ini masih menjadi sorotan, karena masih banyaknya temuan audit
yang tidak terdeteksi oleh Aparat Pengawas Internal Pemerintah, akan tetapi
ditemukan oleh auditor eksternal yaitu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Dengan adanya temuan Badan Pemeriksa Keuangan yang tidak ditemukan oleh
Aparat Pengawas Internal Pemerintah, maka kualitas audit Aparat Pengawas
Internal Pemerintah masih relatif rendah.
Seperti yang dikemukakan oleh Efendy (2010) dalam penelitiannya
kualitas audit yang dilaksanakan oleh aparat Inspektorat Kota Gorontalo masih
relatif rendah dikarenakan hasil pemeriksaan BPK tahun 2007 atas Laporan
menemukan delapan temuan audit tetapi Inspektorat Kota Gorontalo tidak
menemukan adanya temuan audit.
Efendy (2010) menyatakan bahwa penyebab rendahnya kualitas audit
aparat inspektorat dikarenakan rendahnya kompetensi aparat inspektorat yang
disebabkan kurangnya pendidikan dan pelatihan fungsional. Sedikitnya jumlah
penduduk Kota Gorontalo juga menyebabkan dekatnya kekerabatan antar sesama
yang mengurangi independensi auditor.
Menurut De Angelo, 1981 (dalam Djamil, 2011) mendefenisikan bahwa
kualitas audit sebagai probabilitas seorang auditor dapat menemukan dan
melaporkan suatu penyelewengan dalam sistem akuntansi. Probabilitas untuk
menemukan pelanggaran tergantung pada independensi auditor. Dengan kata lain,
kompetensi dan independensi dapat mempengaruhi kualitas audit.
Dalam melaksanakan audit, auditor harus bertindak sebagai seorang ahli
dalam bidang akuntansi dan auditing. Pencapaian keahlian dimulai dengan
pendidikan formal, yang selanjutnya melalui pengalaman dan praktek audit.
Selain itu auditor harus menjalani pelatihan teknis yang cukup yang mencakup
aspek teknis maupun pendidikan umum.
Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang memiliki
keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. Auditor harus memiliki
dan meningkatkan pengetahuan mengenai metode dan teknik audit serta segala hal
yang menyangkut pemerintahan seperti organisasi, fungsi, program, dan kegiatan
Selain keahlian audit, seorang auditor juga harus memiliki independensi
dalam melakukan audit agar dapat memberikan pendapat atau kesimpulan yang
apa adanya tanpa ada pengaruh dari pihak yang berkepentingan (BPKP, 1998).
Kompetensi dan independensi harus dimilikii oleh seorang auditor untuk
dapat melakukan audit dengan baik. Namun, belum tentu auditor yang memiliki
kedua hal di atas akan memiliki komitmen untuk melakukan audit dengan baik.
Sebagaimana dikatakan oleh Goleman (2001) dalam Efendy (2010), hanya dengan
adanya motivasi maka seseorang akan mempunyai semangat juang yang tinggi
untuk meraih tujuan dan memenuhi standar yang ada. Dengan kata lain, motivasi
akan mendorong seseorang, termasuk auditor, untuk berprestasi, komitmen
terhadap kelompok serta memiliki inisiatif dan optimisme yang tinggi.
Pengalaman audit merupakan proksi dari keahlian auditor yang akan
menentukan pembentukan pertimbangan auditor. Berbagai penelitian auditing
menunjukkan bahwa semakin berpengalaman seorang auditor maka semakin
mampu ia menghasilkan kinerja yang dalam tugas-tugas yang semakin komplek
(libby 1995 dalam Tri 2005).
Dari penjelasan diatas penulis akan melakukan penelitian terhadap kualitas
audit aparat inspektorat dengan memperluas wilayah penelitian yakni pada
Provinsi Sumatera Utara.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Efendy, Muh. Taufik
(2010). Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya, selain obyek
penelitian yang berbeda yaitu auditor Inspektorat Provinsi Sumatera Utara,
faktor kualitas audit. Alasan peneliti menambah satu variabel yaitu Pengalaman
Audit karena penambahan variabel bebas ini diharapkan dapat lebih menjelaskan
karakteristik faktor-faktor kualitas audit yang ada walaupun masih saja ada
variabel yang terabaikan.
Alasan dilakukan pada inspektorat Provinsi Sumatera Utara karena masih
banyak disorot/dilihat akibat dari masih adanya temuan BPK terhadap LKPD
yang dapat mengakibatkan kerugian daerah. Kemungkinan banyaknya temuan
yang tidak terdeteksi oleh pihak Inspektorat Provinsi Sumatera Utara. Kepala
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota di Sumatera Utara yang saat ini banyak
terjerat kasus korupsi juga mengindikasikan bahwa kurangnya peran Badan
Pengawas Daerah dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengawas daerah.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai masalah diatas dengan judul : “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit Pada Inspektorat Provinsi Sumatera Utara”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan berbagai
masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah yang menyebabkan terjadinya perbedaan hasil
pemeriksaan antara Aparat Pengawas Internal Pemerintah yang
berfungsi sebagai auditor internal dengan Badan Pemeriksa
2. Apakah terdapat pengaruh kompetensi auditor tehadap kualitas
audit aparat Inspektorat?
3. Apakah terdapat pengaruh independensi auditor tehadap kualitas
audit aparat Inspektorat?
4. Apakah terdapat pengaruh motivasi yang dimiliki auditor tehadap
kualitas audit aparat Inspektorat?
5. Apakah terdapat pengaruh pengalaman audit terhadap kualitas
audit aparat inspektorat?
6. Apakah terdapat pengaruh kompetensi, independensi, motivasi dan
pengalaman audit yang dimiliki auditor tehadap kualitas audit
aparat Inspektorat?
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas yang cukup
luas, untuk menghindari adanya penafsiran yang berbeda-beda dalam penelitian
ini dan mengingatkan adanya keterbatasan penulis, maka peneliti membatasi pada
pengaruh kompetensi, independensi, motivasi dan pengalaman audit terhadap
kualitas audit aparat Inspektorat Provinsi Sumatera Utara.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang dirumuskan
1. Apakah kompetensi aparat pengawasan berpengaruh positif terhadap
kualitas audit Inspektorat Sumatera Utara dalam pengawasan keuangan
daerah?
2. Apakah independensi aparat pengawasan berpengaruh positif terhadap
kualitas audit Inspektorat Sumatera Utara dalam pengawasan keuangan
daerah?
3. Apakah motivasi aparat pengawasan berpengaruh positif terhadap kualitas
audit Inspektorat Sumatera Utara dalam pengawasan keuangan daerah?
4. Apakah pengalaman audit berpengaruh positif terhadap kualitas audit di
Inspektorat Provinsi Sumatera Utara?
5. Apakah kompetensi, independensi, motivasi dan pengalaman audit aparat
pengawasan berpengaruh positif secara simultan terhadap kualitas audit
Inspektorat Provinsi Sumatera Utara dalam pengawasan keuangan daerah?
1.5 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi aparat inspektorat terhadap
kualitas audit Inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah.
2. Untuk mengetahui pengaruh independensi aparat inspektorat terhadap
kualitas audit Inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah.
3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi aparat inspektorat terhadap
4. Untuk mengetahui pengaruh pengalaman audit terhadap kualitas audit
Inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah.
5. Untuk mengetahui Pengaruh simultan antara kompetensi,
independensi, motivasi dan pengalaman audit aparat inspektorat
terhadap kualitas audit aparat Inspektorat dalam pengawasan keuangan
daerah.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi pemegang kebijakan, dalam hal ini pemerintah daerah, hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai faktor
yang mempengaruhi kualitas audit Inspektorat dalam pengawasan
keuangan daerah, sehingga akan dapat dimanfaatkan dalam upaya
peningkatan kualitas audit Inspektorat.
2. Bagi Inspektorat, sebagai masukan dalam mendukung pelaksanaan
otonomi daerah khususnya peranan Inspektorat dalam pengawasan
keuangan daerah dan dalam rangka mewujudkan good governance.
Sehingga Inspektorat diharapkan dapat membuat program yang
berkontribusi pada peningkatan kualitas dan kapabilitasnya.
3. Bagi peneliti ini diharapkan dapat menambah pengalaman, pemahaman
dan kemampuan intelektual yang mempunyai kontribusi yang berarti bagi
4. Bagi akademisi, memberikan kontribusi pengembangan literatur akuntansi
sektor publik di Indonesia terutama sistem pengendalian manajemen di
sektor publik. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat menambah
referensi dan mendorong dilakukannya penelitian-penelitian akuntansi
sektor publik. Hasil penelitian ini juga diharapkan akan dapat memberikan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit pada
inspektorat provinsi sumatera utara yang ditetapkan sebagai variabel
independennya yakni kompetensi, independensi, motivasi dan pengalaman audit.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Kompetensi Auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas
audit, sehingga semakin baik tingkat kompetensi, maka akan semakin
baik kualitas audit yang dilakukan aparat Inspektorat Provinsi Sumatera
Utara.
2. Independensi Auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas
audit sehingga independensi yang dimiliki aparat Inspektorat Provinsi
Suamtera Utara menjamin yang bersangkutan akan melakukan audit
yang berkualitas.
3. Motivasi Auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit,
hal ini menunjukkan bahwa Motivasi tidak mengindikasikan kualitas
audit aparat Inspektorat Provinsi Sumatera Utara baik.
4. Pengalaman Audit tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit,
hal ini menunjukkan Pengalaman Audit tidak mengindikasikan bahwa
5. Kompetensi Auditor, Independensi Auditor, motivasi Auditor dan
Pengalaman Audit secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
kualitas audit yang dilaksanakan oleh aparat Inspektorat Provinsi
Sumatera Utara.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dalam penelitian dalam
penelitian ini maka peneliti mengajukan saran yakni sebagai berikut
1. Bagi Peneliti selanjutnya
a. Peneliti menyarankan untuk penelitian selanjutnya agar memperluas
objek penelitian pada aparat Inspektorat Provinsi Sumatera Utara yakni
dengan menambah jumlah sampel, sehingga hasilnya dapat
digeneralisasi.
b. Pada penelitian ini, variabel independen (Kompetensi, Independensi,
Motivasi, dan Pengalaman Audit). Penelitian selanjutnya disarankan
untuk menambah variabel-variabel lain yang belum termasuk dalam
62
DAFTAR PUSTAKA
Afiah, Nunuy Nur. 2009. Pengaruh Kompetensi Anggota DPRD dan Kompetensi Aparatur Pemerintah Daerah terhadap Pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi. October 2009 Research Days. Bandung: Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran.
Aren, Alvin A. Et.al. 2003. Auditing dan Pelayanan Verifikasi: Pendekatan Terpadu, Edisi Indonesia. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia
Badjuri, Achmat. 2011. Faktor-faktor yang berpengaruh kualitas auditor independen pada Kantor Akuntansi Publik (KAP) Jawa Tengah. Jurnal studi Ekonomi. Vol.3.No. 2. Hal 45-50.
Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar. Jakarta: Penerbit Erlangga.
BPKP. 1998. Modul Diklat Peningkatan Kemampuan APFP Provinsi DI Yogyakarta. Unit Pengelola Pendidikan dan Latihan Pengawasan Perwakilan BPKP DI Yogyakarta.
Christiawan, Yulius Jogi. 2002. Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik: Refleksi Hasil Penelitian Empiris. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 4, No. 2: 54-56.
Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi, Kepemimpinan, dan Efektivitas Kelompok. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Darise, Nurlan. 2007. Pengelolaan Keuangan Daerah. Jakarta : PT Indeks.
Djamil Nasrullah. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit Pada Sektor Publik dan Beberapa Karakteristik Untuk Meningkatkannya. http://www.google.com (27 Juni 2009)
Efendy. Muh. Taufiq. 2010. Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Motivasi terhadap kualitas Audit Aparat Inspektorat dalam Pengawasan Keuangan Daerah (Studi Empiris pada Pemerintahan Kota Gorontalo). Universitas Diponegoro Semarang.
Fakultas Ekonomi. 2009. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Medan
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi AnalisisMultivariat dengan Program SPSS, Edisi ke-3. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
63
Lastansi Sri, Hexana. 2005. Tinjauan Terhadap Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik : Refleksi Atas Skandal Keuangan. Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi Vol. 5 No.1 April 2005.
Mardiasmo, 2004, Otonomi & Manajemen Keuangan Daerah, Edisi ke-2, Yogyakarta: Penerbit Andi.
_______. 2009, Akuntansi Sektor Publik, Edisi ke-4. Yogyakarta. Penerbit Andi
Mulyadi. 1998. Auditing. Buku 1. Edisi Lima. Jakarta: Salemba Empat.
_______. 2001. Sistem Akuntansi, Edisi ke-3. Jakarta: Salemba Empat.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 64 Tahun 2007. Pedoman Teknis Organisasi dan Kerja Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/Kota. Jakarta
Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2007. Standar Pemeriksaan Keuangan Negara. Jakarta.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 13 Tahun 2006. Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Jakarta.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara nomor PER/04/M.PAN/03/2008. Standar Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah. Jakarta.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008. Sistem Pengendalian Intern Pemerintahan. Jakarta.
Rosnidah, Ida. Studi Komparatif Karakteristik Kualitas audit dan Kontribusinya Bagi Perkembangan Auditing di Masa Depan. hhtp://www.google.com (8 Juni 2011)
Susetyo, Budi. 2009. Pengaruh Pengalaman Audit Terhadap Pertimbangan Auditor dengan Kredibilitas Klien Sebagai Variabel Moderating. (Survey Empiris Auditor Yang Bekerja Pada Kantor Akuntan Publik dan Koperasi Jasa Audit di Wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta). Universitas Diponegoro Semarang
Trisnaningsih, Sri. 2003. Pengaruh Komitmen terhadap Kepuasan Kerja Auditor: Motivasi sebagai Variabel Intevening (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Timur). Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol.6, :199-216
64