• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI. Dalam proyek tugas akhir ini, penulis dan tim produksi iklan bekerja sama dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODOLOGI. Dalam proyek tugas akhir ini, penulis dan tim produksi iklan bekerja sama dengan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

32

BAB III METODOLOGI

3.1. Gambaran umum

Dalam proyek tugas akhir ini, penulis dan tim produksi iklan bekerja sama dengan PT. ITMI mengenai produk mereka yaitu JOVEE. JOVEE merupakan aplikasi yang membantu kita memberikan informasi akan suplemen apa yang sesuai dengan tubuh kita sendiri. Dalam pembuatan tugas akhir ini, penulis menggunakan metode kualitatif yaitu dengan studi pustaka serta wawancara.

Mengenai metode kualitatif studi pustaka yang digunakan penulis adalah dengan mencari sumber-sumber teori dari beberapa buku atau jurnal yang dapat digunakan untuk memperkuat penulisan tugas akhir ini. Sumber-sumber yang digunakan penulis berhubungan langsung dengan tugas sebagai seorang account executives dan juga mengenai teknis analisis dari Miles dan Huberman. Dengan

mengunakan metode tersebut penulis dapat mengetahui lebih banyak lagi tugas dari account executives dan juga dapat menentukan jenis strategi video yang sesuai dengan klien tersebut.

Mengenai metode wawancara yang penulis gunakan adalah dengan mendapatkan informasi-informasi dari narasumber yang berhubungan dengan JOVEE. Dari informasi atau sumber tersebut dapat digunakan penulis untuk menjadi data dalam analisis tersebut karena data yang didapatkan dari narasumber berhubungan dengan client brief. Dengan mengunakan metode tersebut, penulis

(2)

33 dapat mengetahui lebih detil lagi mengenai produk JOVEE dan dapat memberikan hasil analisis yang lebih sesuai pada klien.

Dalam analisis data penulis menggunakan teknik analisis dari Miles dan Huberman. Teknik analisis ini memiliki tujuan untuk membantu menganalisis dengan praktis dan juga dapat diterima. Maksud dari teori Miles dan Huberman ini adalah menginginkan dalam melakukan analisis bisa dilakukan dengan singkat, praktis, dan memiliki hasil atau kesimpulan yang valid atau bisa diterima. Dan kemudian dalam Teknik analisis ini akan dibagi menjadi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan serta verifikasi data.

3.1.1. Latar belakang perusahaan

PT Indopasifik Teknologi Medika Indonesia (ITMI) adalah anak perusahaan keempat dari IMI Group. Kemudian PT.ITMI bertujuan untuk merevolusi industri kesehatan Indonesia. Yang merupakan sinergi antara pelayanan kesehatan dan teknologi. PT.ITMI memiliki visi untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia. PT Indopasifik Medika Investama (IMI Group) merupakan perusahaan investasi yang bergerak di bidang kesehatan sejak tahun 2017 lalu.

Co-founder dari PT.ITMI bernama Natali Ardianto. Bapak Natali Ardianto ini

merupakan salah satu yang memimpin PT.ITMI dan merupakan mantan pendiri dan CTO perusahaan perjalanan online Tiket.com. Dibawah ini adalah profil mengenai Bapak Natali.

(3)

34 Gambar 3.1. Biodata Pak Natali

(Sumber: www.linkedin.com/in/nataliardianto)

PT. ITMI Memiliki beberapa unit bisnis, seperti Pharmaplus, yang merupakan rangkaian apotik; PrimeCare, yang merupakan rantai klinik; serta

(4)

35 Homecare24, sebuah sistem aplikasi yang membantu masyarakat untuk terhubung dengan perawat lansia dan juru rawat, secara terpadu dan digital. ITMI menjadi bagian terbaru dari Indopasifik Medika Investama (IMI Group).

Gambar 3.2. Logo JOVEE (Sumber: Dari klien)

JOVEE merupakan brand yang dimiliki dan dikelola oleh PT Indopasifik Teknologi Medika Indonesia (ITMI). JOVEE adalah aplikasi yang dapat merekomendasikan suplemen sesuai dengan kebutuhan personal. Dan JOVEE juga memberikan hasil rekomendasi berdasarkan kebutuhan konsumen. Dengan menggunakan teknik machine learning, JOVEE akan membantu kebutuhan suplemen konsumen berdasarkan pertanyaan yang telah dijawab oleh konsumen melalui aplikasi. JOVEE dirancang untuk melengkapi asupan nutrisi sesuai kebutuhan dan kondisi setiap orang.

PT. ITMI berlokasi di jakarta selatan, Graha Irama Lt. 10 unit C, Jalan Haji R. Rasuna Said Blok X-1 Kav. 1&2, RT.6/RW.4, Kuningan Tim., 12950,

(5)

36 Indonesia. Dan salah satu Co founder dan CEO dari JOVEE itu sendiri adalah Natali Ardianto. Produk JOVEE ini selain menggunakan aplikasi, produk ini juga bisa dilihat melalui situs web mereka yaitu https://jovee.id/, serta JOVEE juga dapat di akses melalui Blibli, Tokopedia, Shopee, & Toko SehatQ. JOVEE juga memiliki tujuan khusus yaitu membuat hidup masyarakat menjadi lebih sehat.

Berdasarkan dari artikel Teknologi.id, yang ditulis oleh Kemala Putri (2019) mengenai tujuan dari JOVEE itu sendiri. Gaya hidup sehat itu juga dibutuhkan supaya masyarakat dapat beraktivitas dengan maksimal. Dan salah satu caranya adalah dengan memenuhi nutrisi tubuh. Kemudian mengenai kesadaran akan gaya hidup sehat itu penting sekali untuk hal ini. Jika tidak adanya informasi yang cukup mengenai hal tersebut, maka gaya hidup sehat tidak akan tercapai. Saat ini masih banyak masyarakat yang belum mengetahui kebutuhan akan nutrisi yang diperlukan. Melihat celah ini, PT Indopasifik Teknologi Medika Indonesia (ITMI) meluncurkan Jovee.

Pada situs web JOVEE bisa dilihat bahwa ada banyak sekali artikel mengenai kesehatan supaya para konsumen yang mengunjungi situs webnya dapat mengetahui lebih banyak mengenai pentingnya kesehatan. Selain artikel kesehatan pada situs webnya, JOVEE juga menunjukkan jenis-jenis brand vitamin yang mereka jual pada paketan mereka seperti Blackmores, Wellness Konimax, NaturePlus, SidoMuncul, VitaHealth, Tempo Scan dan lain-lain. Kemudian pada situs web JOVEE juga ada menunjukkan list harga akan paketan-paketan suplemen-suplemen mereka. Kemudian untuk mendapatkan rekomendasi suplemen untuk gaya hidup yang sehat itu sendiri hanya bisa di akses melalui

(6)

37 aplikasi mereka, yaitu melalui handphone sehingga harus didownload terlebih dahulu kemudian konsumen mengisi jawaban akan pertanyaan-pertanyaan pada aplikasi JOVEE dan akhirnya mendapatkan rekomendasi yang sesuai berdasarkan jawaban konsumen.

3.1.2. Posisi penulis

Dalam pembuatan video iklan ini, penulis memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai account executive yang bukan hanya bertugas untuk menghubungkan antara pihak klien dengan tim kreatif, tetapi juga sebagai account executive memiliki tugas untuk mencari tahu jenis video seperti apa yang sesuai untuk kliennya. Serta pada pembuatan video iklan ini juga ada berperan sedikit sebagai produser. Dalam pembuatan video iklan ini, penulis memiliki tim yang berjumlah 3 orang. Kru tersebut menjabat sebagai account executive, creative director, dan copywriter. Sebagai account executive juga memiliki tugas dalam membuat

MOU dan di tanda tangani oleh kedua belah pihak. Hasil atau bukti MOU ada di lampiran ke-2.

3.2. Teknik analisis data

Dalam menentukan jenis video yang dibutuhkan klien, penulis melakukan analisis mengenai hal tersebut dengan metode analisis data kualitatif dari Miles dan Huberman. Pada analisis tersebut diberlakukannya beberapa langkah-langkah.

Kemudian dengan menggunakan teknik analisis dari Miles dan Huberman ini dapat membantu penulis dalam menentukan jenis video yang sesuai dengan keinginan klien dan juga dapat dilakukan dengan cepat, seperti dengan tujuan dari teknik analisis tersebut.

(7)

38 3.2.1. Pengumpulan data

Langkah pertama itu harus melakukan pengumpulan data terlebih dahulu. Dan dalam melakukan pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara kualitatif. Salah satu cara dengan metode kualitatif adalah dengan melakukan wawancara pada pihak yang berhubungan dengan hal tersebut. Mengenai data yang ditemukan tersebut merupakan data-data yang berhubungan dengan JOVEE. Sebelum melakukan wawancara harus melakukan persiapan seperti menentukan jadwal pertemuan dengan menyesuaikan jadwal dari klien.

Dalam tahapan wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan info mengenai klien dan juga sekaligus memahami mengenai klien dan produknya berdasarkan data yang didapatkan. Data-data yang didapat dari wawancara ini, dapat memberikan sebuah ide untuk jenis iklannya nanti. Tetapi bukan hanya sekedar data dari wawancara saja juga ada data-data yang dikumpulkan melalui hal lain. Dalam melakukan pengumpulan data dapat ditemukan melalui berbagai jenis media sosial yang menjadi platform akan produk tersebut. Kemudian juga dari situs-situs atau artikel-artikel yang ada mengenai klien dengan produknya tersebut. Pengumpulan dengan cara ini bisa disebut dengan studi pustaka dan tujuannya dengan mencari tahu atau mendapatkan data dengan melihat dari artikel atau situs web tersebut.

3.2.2. Reduksi data

Pada langkah reduksi data ini, langkah pertama adalah dengan meringkas data mentah yang didapatkan dari hasil wawancara. Hal ini dikarenakan semua informasi yang didapat itu pasti banyak sehingga perlu adanya peringkasan data.

(8)

39 Serta dengan melakukan peringkasan data ini akan membantu diri lebih fokus dalam mencapai tujuannya. Data yang diringkas itu akan menjadi relevan dengan produk klien tersebut. Langkah kedua adalah harus melakukan pengkodean. Pada langkah ini memerlukan penyusunan akan data yang didapatkan sehingga menjadi terstruktur rapi dan terinci. Hal ini dapat membantu dalam melakukan analisis dengan efektif.

Langkah ketiga yang harus dilakukan adalah membuat catatan objektif.

Maksudnya catatan objektif ini harus bisa mengklasifikasikan juga harus bersifat seaktual atau objektif-deskriptif mungkin. Kemudian dalam langkah keempat, setelah membuat catatan objektif kita harus mambuat catatan reflektif. Dalam catatan reflektif ini hal yang ditulis adalah mengenai hal-hal yang terpikirkan oleh peneliti dalam hubungannya dengan catatan objektif sebelumnya. Tetapi dalam penulisan catatan reflektif ini harus dipisahkan dari catatan objektif.

Langkah kelima, adakah membuat catatan marginal. Catatan marginal ini bersifat atau memiliki isi yaitu mengenai substansinya. Dan juga catatan marginal ini antara substansi dan metodologinya harus dipisahkan. Langkah keenam, merupakan penyimpanan data. Langkah ini adalah untuk menyimpan data-data yang telah didapatkan dan di ringkas dengan terorganisir sebaik mungkin. Dan hal-hal yang bisa membantu mengorganisirkan data bisa dengan memberikan label, mempunyai format yang uniform dan menggunakan angka indeks.

Langkah ketujuh, yaitu dengan membuat memo. Dalam hal ini memo yang dimaksud adalah teorisasi ide atau juga sebuah konsepsualisasi ide. Yang dilakukan dengan pengembangan dari pendapat atau porposisi peneliti. Langkah

(9)

40 kedelapan, adalah analisis antar lokasi. Maksudnya dalam melakukan tahapan ini ada lebih dari satu orang atau lokasi, maka dalam langkah penulisan catatan- catatan tersebut harus ada konfirmasi terlebih dahulu satu dengan lainnya.

Sehingga catatan marginal, objektif, reflektif serta memo kemungkinan akan ditulis ulang atau dilakukan sehingga antar peneliti atau lokasi dapat menjadi satu pendapat dengan yang lainnya.

Langkah yang kesembilan, merupakan pembuatan ringkasan sementara antar lokasi. Hal ini mengenai ada tidaknya data yang dicari pada setiap lokasi.

Dengan maksud isinya bersifat matriks, dan juga data-data yang dituliskan atau diringkas atau didapatkan dituliskan data tersebut dari siapa saja. Kebanyakan dari langkah-langkah ini berkaitan dengan aspek komunikasi interpersonal. Dan dari langkah ini dilakukan untuk memudahkan peneliti agar dalam setiap informasi yang didapat bisa terorganisir dengan baik.

3.2.3. Penyajian data

Dalam tahapan ini, berdasarkan dari teknik analisis Miles dan Huberman ada banyak macam atau model dalam melakukan analisisnya. Total dari model tersebut ada sembilan macam, tetapi dalam analisis ini hanya perlu melakukan dengan salah satu model saja. Ada macam-macam model dan cara analisisnya.

Model pertama yaitu dengan cara mendeskripsikan tiap bagian data yang telah direduksi. Kemudian model kedua, ini lebih dalam menggunakan bentuk checklist. Karena matriksnya itu table dua dimensi, maka tiap baris dapat disajikan dengan komponen atau dimensi serta kurun waktunya. Dan dalam isi checklist hanya berisi tanda-tanda singkat.

(10)

41 Model ketiga, merupakan model yang mendeskripsikan perkembangan antar waktu. Isinya dari model ini selain tanda cek, juga berisi deskripsi verbal dengan satu kata ataupun phrase. Model keempat, merupakan matriks tataperan.

Dengan maksud model ini mendeskripsikan hal-hal mengenai data tersebut dengan pendapat, sikap, kemampuan atau lainnya dari berbagai pemeranan.

Model kelima, merupakan matriks terklaster. Melakukan analisis dengan meringkas dari hasil-hasil penelitian berdasarkan berbagai ahli yang pokok perhatiannya berbeda.

Model keenam, merupakan model matriks tentang efek atau pengaruh.

Cara ini digunakan hanya untuk mengubah fungsi-fungsi kolom tabel dengan deskripsi mengenai perubahan sebelum dan sesudah mendapat penyuluhan, sebelun dan sesudah diregulasi dan yang semacamnya. Kemudian dalam model ketujuh, adalah matriks dinamika. Dengan melalui model ini mengungkapkan dinamika lokasi untuk berubah. Gunanya model ini adalah untuk peniliti yang mau melakukan dinamika sosial pada suatu lokasi.

Model kedelapan, adalah menyusun daftar kejadian. Dengan model ini data-data yang sudah didapatkan dituliskan pada urutan berdasarkan waktu kronologisnya atau diklasterkan. Model kesembilan, adalah jaringan klausal dari sejumlah kejadian yang diteliti. Data yang sudah didapatkan itu direduksi, dengan menggunakan salah satu dari model ini dapat membuat untuk mempermudah penelitian. Dalam penelitian atau analisis ini penulis menggunakan model penelitian pertama.

(11)

42 3.2.4. Penarikan kesimpulan dan verifikasi

Dalam tahapan ini, akan dilakukan 2 langkah saja yaitu penarikan kesimpulan dan juga verifikasi. Pada langkah penarikan kesimpulan ini, merupakan tahapan untuk menarik kesimpulan dari panyajian-panyajian yang telah dilakukan. Tetapi dari penarikan kesimpulan tersebut sifat kesimpulannya hanyalah sementara karena bisa saja ada faktor-faktor yang bisa berubah. Faktor-faktor yang bisa berubah bisa memungkinkan dari pendapatan data atau bukti baru, melihat adanya kesalahan dalam melakukan penyajian data, dan bisa saja faktor lingkungan sekitar. Faktor-faktor ini dapat ditemukan dilangkah selanjutnya yaitu verifikasi.

Dalam langkah verifikasi data, yang dilakukan saat memverifikasi data adalah untuk menerima masukan data tambahan. Walaupun data yang didapatkan itu tidak berhubungan ataupun tidak tergolong bermakna. Oleh karena itu, harus bisa memutuskan akan data yang didapatkan pada langkah ini, antara data tersebut diperlukan dan bermakna atau tidak. Data yang diproses lebih lanjut ini dapat dilihat dari keabsahannya, bobotnya, dan kuat data. Sedangkan data lain yang tidak menunjang, lemah dan juga menyimpang jauh atau bukan suatu data. Dalam memeriksa ada beberapa metode yang bisa dilakukan, yaitu:

1. Mengecek keterwakilan data.

2. Mengecek pengaruh dari data tersebut.

3. Mengecek trigulasi.

4. Melakukan pembobotan bukti dari sumber data yang terpercaya.

5. Membuat perbandingan antar data.

(12)

43 6. Menggunakan kasus ekstrim yang direalisasikan dengan memaknai data

negatif.

Melakukan konfirmasi ini atau verifikasi ini, maka dapat menemukan sebuah kesimpulan yang pasti. Temuan data yang baru dapat merupakan data yang belum pernah ditemukan sebelumnya dan juga dapat berupa gambar ataupun berupa deskripsi atau gambaran. Kemudian gambaran tersebut harus mengenai tujuan suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau abu-abu tidak jelas. Dan juga untuk temuan bisa berupa hubungan yang interaktif, bisa juga berupa hipotesis atau teori.

3.3. Acuan pengumpulan data

List pertanyaan dalam melakukan wawancara, berdasarkan dari Client brief pada lampiran A:

1. Apa asal mula dan tujuan dari JOVEE?

2. Siapa yang mendirikan JOVEE?

3. Bagaimana cara kerja JOVEE?

4. Siapa competitor dari JOVEE?

5. Sampai manakah jangkauan JOVEE?

6. Siapa target market JOVEE?

7. Apa slogannya JOVEE?

8. Apa value-nya atau yang ditawarkan dari JOVEE (kelebihan)?

9. Kapan JOVEE berdiri?

(13)

44 Kemudian untuk data mengenai JOVEE ada juga didapatkan dari aplikasinya dan juga situs webnya.

Gambar 3.3. Bukti harga paketan (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Gambar 3.4. Design bungkus JOVEE (Sumber: Google)

(14)

45 Gambar 3.5. Bukti website ITMI.id

(Sumber: itmi.id)

(15)

46 Gambar 3.6. Bukti website JOVEE.id

(Sumber: jovee.id)

Gambar 3.7. Website JOVEE mengenai info vitamin (Sumber: jovee.id)

(16)

47 Gambar 3.8. Bukti aplikasi JOVEE di halaman awal

(Sumber: Dokumentasi pribadi)

(17)

48 3.4. Proses Perancangan

Gambar 3.9. Proses perancangan (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Dalam proses yang dilakukan penulis dalam analisis ini sebagai account executive. Dimulai dari mencari sebuah klien yang membutuhkan atau mau untuk

(18)

49 dibuatkan video iklan. Kemudian setelah mendapatkan klien, lalu membuat perjanjian untuk bertemu. Saat bertemu akan dilakukan wawancara yang berdasarkan data yang diperlukan pada client brief. Selain mengumpulkan data dari klien, data yang diperlukan juga di cari di internet mengenai produk tersebut.

Melakukan reduksi data berdasarkan data yang sudah didapatkan dari tahap wawancara dan studi pustaka. Selanjutnya melakukan penyajian data, yaitu data yang sudah direduksi mulai dianalisis untuk menemukan solusi dari permasalahannya. Setelah itu melakukan penarikan kesimpulan sementara dari hasil analisis tersebut dan memverifikasi ulang kesimpulan tersebut berdasarkan klien dan juga lingkungan sekitar. Jika ada perubahan atau kurang sesuainya kesimpulan tersebut dengan pendapat klien dan atau juga lingkungan. Maka harus mencoba mencari data baru lagi atau mengkoreksi ulang tahap penyajian data.

Jika pada klien dan lingkungan sudah sesuai dengan kesimpulan tersebut, maka penarikan kesimpulan bisa menjadi pasti.

Ada juga tahapan produksi dimana tim kreatif dan penulis akan membuat hal-hal yang diperlukan dalam membuat iklan. Dimulai dari pembuatan script dan juga konsep di tahapan development. Kemudian membuat storyboard, mise en scene, pada tahapan pre-production. Dan juga pada tahap production melakukan

pengambilan adegan atau shooting. Setelah itu melakukan editing pada tahapan post-production. Video akhir akan diberikan kepada klien untuk diperiksa apakah sudah sesuai atau ada yang perlu direvisi.

Gambar

Gambar 3.3. Bukti harga paketan  (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Gambar 3.7. Website JOVEE mengenai info vitamin  (Sumber: jovee.id)
Gambar 3.9. Proses perancangan  (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Referensi

Dokumen terkait

Setelah menyampaikan minat kerja sama untuk membuat video iklan yang akan digunakan untuk Tugas Akhir kepada pihak terkait, penulis dan tim melakukan pitching ide kepada

Memiliki fitur wajah anak asia tenggara, terdapat beberapa ciri khas pada fitur wajah Boun yang dapat penulis jadikan sebagai referensi, yaitu mulai dari warna rambut serta

Problem: dengan pembuatan company profile ini dapat diberikan edukasi pentingnya memiliki sirkulasi udara yang baik, dan natural cahaya matahari yang masuk dalam

Dari hasil kuesioner yang telah penulis sebarkan terhadap 105 responden, dapat disimpulkan bahwa dari segi demografis, keseluruhan responden dapat digolongkan

Untuk bahan bangunan, ditemukan adanya lapisan es pada kutub di Mars yang menurut Lorek (2019) dapat digunakan sebagai pelapisan struktur di Mars agar permukaan

Dengan Indikator Penelitian sebagai berikut : (a) Hasil Kerja artinya tingkat kuantitas dan kualitas yang telah dihasilkan dan sejauh mana pengawasan dilakukan

Wawancara ini dilakukan penulis kepada 3 narasumber, yaitu Joseph Putra Wibawa, COO Joyseed Gametribe serta seorang yang ahli di bidang UI pada permainan gawai atau handphone,

PUBLIKASI INI BEKERJA SAMA DENGAN Pengamatan Terumbu Karang Untuk Evaluasi Dampak Ekologi di Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau Pulau Kecil Kabupaten Maluku Tenggara Barat 2017