• Tidak ada hasil yang ditemukan

Optimalisasi Peran Widyaiswara Dalam Pengendalian Mutu Diklat Guru Matematika Madrasah Ibtidaiyah (Mi) Di Balai Diklat Keagamaan Palembang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Optimalisasi Peran Widyaiswara Dalam Pengendalian Mutu Diklat Guru Matematika Madrasah Ibtidaiyah (Mi) Di Balai Diklat Keagamaan Palembang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Optimalisasi Peran Widyaiswara Dalam Pengendalian Mutu Diklat Guru Matematika Madrasah Ibtidaiyah (Mi) Di Balai Diklat Keagamaan Palembang

Oleh : Rudi Hermawan Widyaiswara BDK Palembang

A. Pendahuluan

Peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM) dapat dilakukan oleh beberapa lembaga. Salah satu lembaga yang bertanggung jawab dalam meningkatkan mutu SDM adalah lembaga pendidikan dan pelatihan (Diklat).

khusus di lingkungan Kementerian Agama sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 75 tahun 2015 bahwa untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia Kementerian Agama yang berkualitas, professional, berintegritas dan bertanggung jawab, perlu diselenggarakan pendidikan dan pelatihan pegawai yang dilaksanakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Administrasi dan Pusat Pendidikan dan Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan yang selanjutnya disebut Pusdiklat Tenaga Administrasi dan Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan. Dalam PMA No 75 tahun 2015 pada pasal 1 point 28 menyebutkan Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan (BDK) adalah unit pelaksana teknis diklat Kementerian Agama yang berkedudukan di daerah dan mempunyai tugas melaksanakan diklat administrasi, diklat teknis pendidikan dan teknis keagamaan dan perencanaan bagi pegawai di wilayah kerja masing-masing dengan berpedoman kepada Badan Penelitian dan Pengembangan serta Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Agama (Balitbang & Diklat).

Balai Diklat Keagamaan (BDK) Palembang merupakan salah satu dari 14 BDK yang ada di negara Republik Indonesia. Adapun wilayah kerja BDK

(2)

Palembang meliputi propinsi Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung dan Kepulauan Bangka Belitung.

Susunan Organisasi Balai Diklat Keagamaan terdiri dari : 1. Kepala Balai Diklat Keagamaan Palembang/administrator 2. Kepala subbagian Tata Usaha

3. Kepala Seksi Diklat Tenaga Administrasi

4. Kepala Seksi Diklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan 5. Kelompok Jabatan Fungsional

Tugas Balai Diklat Keagamaan Palembang adalah menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Administrasi dan Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, dengan fungsi Balai Diklat Keagamaan :

1. Perumusan visi, misi dan kebijakan Balai Diklat Keagamaan Palembang;

2. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga administrasi, dan tenaga teknis keagamaan;

3. Pelayanan di bidang pendidikan dan pelatihan keagamaan;

4. Penyiapan dan penyajian laporan hasil pelaksanaan tugas Balai Diklat Keagamaan Palembang;

5. Pelaksanaan koordinasi dan pengembangan kemitraan dengan satuan organisasi/ satuan kerja di lingkungan Kementerian Agama, dan pemerintah daerah, serta lembaga terkait lainnya.

Pembinaan terhadap Balai Diklat Keagamaan dilaksanakan oleh Kepala Badan Litbang dan Diklat, sedangkan layanan teknis terhadap Balai Diklat Keagamaan dilaksanakan oleh Kepala Pusdiklat Tenaga Administrasi dan Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.

(3)

Sebagai unit pelaksana diklat, BDK Palembang mempunyai peran tugas dan fungsi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI dalam penyelenggaraan diklat yaitu untuk meningkatkan mutu Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 75 tahun 2015 bahwa tujuan diklat pada Kementerian Agama adalah: 1) meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan sikap pegawai untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara profesional yang dilandasi kepribadian dan kode etik pegawai sesuai dengan kebutuhan Kementerian Agama; 2) menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaru dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa; 3) memantapkan orientasi sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi kepada pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat; dan 4) menciptakan pegawai berkualitas, profesional, berintegritas, dan bertanggungjawab.

Namun pada kenyataannya kondisi saat ini masih banyak ASN dilingkungan Kementerian Agama yang belum memenuhi tujuan diklat, hal ini terlihat masih banyaknya keluhan dari masyarakat kepada inspektorat jendral kemenag, seperti data berikut :

Gambar 1. Pengaduan masyarakat ke Itjen Kemenag

Sumber :https://simwas.kemenag.go.id/~dumas/

(4)

Selain itu ada juga keluhan yang disampaikan oleh peserta diklat pada saat pelaksanaan diklat guru matematika madrasah ibtidaiyah (MI) di BDK Palembang, umpamanya tentang ketidaksesuaian jenis diklat dan materi diklat yang mereka butuhkan, sarana prasarana di diklat yang kurang memadai, komsumsi dan lain sebagainya yang masih kurang memadai. Hal ini menjadi tanggungjawab balai diklat sebagai penyelenggara diklat dalam memenuhi pelayanan terhadap peserta diklat untuk menjadikan peserta diklat sebagai guru (ASN) yang professional. Salah satu cara untuk memenuhi ASN yang professional sesuai Peraturan Menteri Agama Nomor 75 tahun 2015 adalah dengan melalui diklat. Ini merupakan tantangan penyelenggara diklat di Kementerian Agama untuk membentuk ASN Kementerian Agama yang professional.

Lembaga penyelenggara diklat di Kementerian Agama haruslah bermutu terlebih dahulu agar dapat memenuhi tuntutan Peraturan Menteri Agama Nomor 75 tahun 2015 tersebut. Implementasi pencapaian tujuan penyelenggaraan diklat yang bermutu salah satunya melalui pembentukan /penyempurnaan organisasi dan tatalaksana kelembagaan Kementerian Agama. Berdasarkan hal di atas maka diterbitkanlah Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama, khususnya Bab XII bagian kedelapan pasal 807 telah mengatur terbentuknya organisasi baru, yaitu bidang program dan pengendalian mutu diklat. Tugas Bidang tersebut adalah melakukan penyiapan bahan kebijakan teknis, materi, metode, program dan evaluasi, pengendalian mutu pendidikan dan pelatihan serta pengembangan tenaga teknis pendidikan dan keagamaan.

Manajemen mutu diklat merupakan suatu sistem pengelolaan mutu diklat yang mencakup dua aspek yaitu penjaminan mutu (Quality Assurance) dan pengendalian mutu (Quality Control).

(5)

Pada diklat tenaga teknis pendidikan dan keagamaan Kementerian Agama, penjaminan mutu (Quality Assurance) diintegrasikan dalam pengendalian mutu (Quality Control) yang diatur oleh PMA Nomor 75 Tahun 2015 Bab X pasal 28 ayat 2. Ayat tersebut menetapkan bahwa pengendalian mutu diklat tenaga teknis pendidikan dan keagamaan meliputi aspek: 1) proses analisis kebutuhan diklat; 2) perencanaan diklat; 3) penyelenggaraan diklat;

dan 4) evaluasi diklat. Balai Diklat Keagamaan Palembang sebagai unit pelaksana tugas Badan Litbang dan Diklat kementerian Agama juga melaksanakan pengendalian mutu diklat tersebut dengan membentuk tim pengendalian mutu diklat BDK Palembang.

Dalam pelaksanaan pengendalian mutu diklat semua komponen di diklat harus diberdayakan termasuk widyaiswara. Kondisi saat ini keterlibatan peran Widyaiswara dalam pengendalian mutu diklat masih kurang. Padahal sesuai Peraturan Menteri PAN dan RB nomor 22 tahun 2014, pada pasal 1 dinyatakan bahwa jabatan fungsional widyaiswara adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar, dan melatih (Dikjartih) PNS, evaluasi dan pengembangan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat). Dengan tugas pokok widyaiswara yang semakin meluas ini, akan semakin menempatkan widyaiswara pada posisi yang penting dalam keterlibatannya pada keberhasilan program Diklat. Dari definisi yang berlaku jelas bahwa widyaiswara mempunyai tugas yang spesifik di bidang kediklatan. Tugas widyaiswara selama ini masih terfokus sebatas mendidik, mengajar dan melatih (dikjartih), padahal tugas pokok widyaiswara selain dikjartih adalah evaluasi dan pengembangan diklat. Hal ini mengakibatkan belum mampunya organisasi meningkatkan kinerjanya sesuai dengan visi misi organisasi.

(6)

Salah satu misi BDK Palembang adalah pengendalian mutu diklat.

Dalam pengendalian mutu diklat ini tentunya widyaiswara dapat mengambil peran sebagai seorang konsultan. Oleh karena itu dibutuhkan strategi yang jitu agar para widyaiswara dapat mewujudkan misi BDK Palembang dalam pengendalian mutu sesuai perannya sebagai seorang konsultan. Konsultan adalah orang yang memberikan konsultasi atau pendapat kepada orang atau organisasi dalam pencapaian tujuan organisasi. Hal ini sesuai pendapat Purwastuti (2016) bahwa seorang konsultan itu memberikan analisis atau kajian, opini atau pendapat, serta penjabaran (detail) atas suatu fenomena yang menjadi fokus perhatian seorang pembuat keputusan atau sebuah organisasi.

B. Pembahasan

Dalam pengendalian mutu diklat akan dilihat dulu 4 komponen : a. Analisis kebutuhan diklat

Analisis kebutuhan diklat adalah suatu kegiatan yang sistematis untuk mengidentifikasi kesenjangan antara sasaran/kinerja standar dengan keadaan/kinerja nyata dalam aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap pada tingkat organisasi, tingkat jabatan, ataupun tingkat individu, yang penyelesaiannya dilakukan melalui diklat. Pada point ini kegiatan diklat belum sepenuhnya berdasarkan kebutuhan peserta diklat matematika MI.

Penyelengaraan diklat hanya berdasarkan kira-kira saja, jadi belum menyentuh kebutuhan peserta.

b. Perencanaan diklat

Perencanaan diklat adalah proses penentuan tujuan, bahan, strategi, metode, tahapan kegiatan, media, anggaran dan sumber lain yang akan digunakan dalam diklat agar tercapai tujuan secara efisien dan efektif. Namun pada

(7)

diklat guru mata pelajaran matematika MI belum sepenuhnya perencanaan diklat dilakukan dengan baik.

c. Penyelengaraan diklat

Penyelenggaraan diklat adalah kegiatan yang dijalankan mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga pelaporan untuk mencapai tujuan diklat yang diharapkan. Pada diklat guru mata pelajaran matematika MI penyelengaraan diklat ini belum optimal

d. Evaluasi diklat

Evaluasi diklat adalah proses yang sistematis untuk mengetahui tingkat keberhasilan, efektifitas, dan efisiensi progam diklat. Diklat pada guru matematika MI belum melakukan evaluasi secara maksimal, misalnya tidak adanya pre dan posttest, dan lain sebagainya.

Berdasarkan uraian di atas maka akan dilakukan strategi penyelesaian masalahnya dengan hal berikut :

a. Menganalisis instrument pengendalian mutu diklat yaitu instrument analisis kebutuhan diklat, perencanaan diklat, penyelengaraan diklat dan evaluasi diklat. Instrumen yang sudah dibuat akan digunakan dalam menilai mutu diklat matematika MI. Kemudian akan terlihat mutu diklat matematika termasuk kategori apa.(sangat baik, baik, cukup baik dan kurang baik).

b. Membangun komitmen semua pemangku kepentingan balai diklat terhadap pentingnya pengendalian mutu dalam upaya mewujudkan diklat bermutu melalui kegiatan sosialisasi, workshop, seminar, rapat koordinasi, focus group discussion (FGD), pakta integritas, internal capacity building (ICB) dan kegiatan lainnya.

c. Melibatkan widyaiswara sebagai konsultan pengendalian mutu diklat.

(8)

d. Melaksanakan kegiatan pengendalian mutu secara utuh, terpadu dan berkelanjutan.

e. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengendalian mutu diklat.

f. Menjadikan penjaminan mutu diklat sebagai rangkaian yang terintegrasi dalam pengendalian mutu penyelenggaraan diklat.

g. Memanfaatkan data SIMDIKLAT sebagai referensi utama pengendalian mutu pada semua pemangku kepentingan di lembaga diklat.

h. Melaksanakan pengendalian mutu partisipatif yang melibatkan stakeholder melalui kegiatan refleksi.

i. Menganalisis temuan berbagai pihak, pelaporan hasil diklat, hasil monitoring atau verifikasi mutu diklat, dan hasil evaluasi pasca diklat.

j. Merumuskan rekomendasi hasil analisis untuk tindak lanjut pengendalian dan peningkatan mutu diklat.

C. Simpulan

Simpulan yang diperoleh dari penyusunan rancangan perkonsultasian Peran widyaiswara dalam pengendalian mutu diklat matematika madrasah ibtidaiyah (MI) di balai diklat keagamaan Palembang adalah sebagai berikut : 1. Widyaiswara sangat berperan dalam pengendalian mutu diklat matematika

MI di BDK palembang.

2. Komitment kepala dan Semua komponen tenaga di BDK Palembang dalam pengendalian mutu diklat matematika MI di BDK Palembang sangat menunjang untuk peningkatan kualitas mutu diklat

3. Kategori nilai pengendalian mutu diklat beserta rekomendasi pada diklat matematika MI dapat menjadi rujukan bagi balai diklat keagamaan Palembang meningkatkan mutu diklat.

(9)

Referensi

Djaali. 2008. Skala Likert. Jakarta : Pustaka Utama

https://simwas.kemenag.go.id/~dumas/ diakses tanggal 15 Juni 2019

Peraturan Menteri Agama No. 75 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian Agama

Peraturan Menteri Agama No. 42 Tahun 2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.

22 Tahun 2014 Tentang Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya

Purwastuti. 2016. Modul Teknik Perkonsultansian Diklat. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Gambar

Gambar 1. Pengaduan masyarakat ke Itjen Kemenag

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Penggunaan data spasial lain (aksesibilitas, lahan terbangun eksisting, pusat kegiatan, dan sungai) memberikan pengaruh terhadap perubahan lahan sawah dan akurasi model CA

Ukuran perusahaan akan berpengaruh terhadap struktur modal dengan didasarkan pada kenyataan bahwa semakin besar suatu perusahaan akan mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi

Kama Mzee wa kanisa lazima ujifunze na kuelewa utume wa kanisa lako, kazi zako na muundo wa uongozi pamoja na ngazi zake katika kanisa la Waadventista Wasabato.. Asante

Berdasarkan susunan lapisan pada sistem panas bumi bahwa di bawah batuan penudung terdapat daerah reservoir pada kedalaman kurang lebih 2000 sampai dengan 3000

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji efektifitas organoclay bentonit terinterkalasi poly- DADMAC sebagai flokulan limbah cair tahu.. Organoclay bentonit

Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cianjur.. Visi adalah rumusan umum

PENGARUH AUTHENTIC LEADERSHIP KEPALA SEKOLAH DAN MANAJEMEN PERUBAHAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN. NILAI VISI DI SMK