• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sekolah Alam SMK Pertanian dengan Pendekatan Sistem Permakultur di Purbalingga.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sekolah Alam SMK Pertanian dengan Pendekatan Sistem Permakultur di Purbalingga."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

 

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

SEKOLAH ALAM SMK PERTANIAN

DENGAN PENDEKATAN SISTEM PERMAKULTUR

DI PURBALINGGA

TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Universitas Sebelas Maret  

Disusun Oleh : 

YUSAK HARTANTO GONDO

I0212089

DIBIMBING OLEH:

Dr. Ir. HARDIYATI, MT.

Dr. Eng. KUSUMANIGNDYAH N.H., ST., MT.

PRODI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2017

  

  

(2)

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

SEKOLAH ALAM SMK PERTANIAN

DENGAN PENDEKATAN SISTEM PERMAKULTUR

DI PURBALINGGA

TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Universitas Sebelas Maret  

Disusun Oleh : 

YUSAK HARTANTO GONDO

I0212089

DIBIMBING OLEH: Dr. Ir. HARDIYATI, MT.

Dr. Eng. KUSUMANIGNDYAH N.H., ST., MT.

PRODI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2017

  

  

(3)
(4)

ABSTRAK 

 

 

Berawal dari Purbalingga yang memiliki banyak potensi alam pertanian tetapi

menghadapi ancaman alih fungsi lahan dan degradasi regenerasi petani, serta baru ada satu

SMK yang memiliki disiplin ilmu pertanian. Kegiatan perencanaan dan perancangan ini

berusaha memecahkan masalah tersebut. Sekolah Alam SMK Pertanian dengan

Pendekatan Sistem Permakultur di Purbalingga, merupakan sekolah alam setingkat SMK

yang mengajarkan program keahlian pertanian, peternakan, teknologi pangan, dan

perikanan, yang menyediakan wadah belajar tidak hanya bagi siswa SMK, tetapi juga bagi

pengusaha yang berkecimpung dalam bidang yang bersangkutan serta petani dan peternak

lokal. Metode yang digunakan adalah permakultur yang diterapkan melalui empat belas

prinsip yang telah dikerucutkan menjadi lima: lokasi berhubungan, sumber-sumber

(5)

  iv 

ABSTRACT 

Despite its potentials to be developed as a farming district, Purbalingga faces

numerous land reforms and decline of workforce in agriculture field. It also lacks proper

agricultural education institution. This design proposal aims to solve the problems.

Agriculture Vocational High School, applying Permaculture System in Purbalingga offers

four focus programs: agriculture, livestock farming, fishery, and food technology. The

school is not only providing education for the students, but also for the local farmers and

entrepreneurs of the fiels. The applied permaculture approach asks for five principles

(deduced from the fourteen original principles) to be fulfilled: integrated location,

(6)

KATA PENGANTAR 

 

 

Segala puji dan syukur bagi Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan anugrah dan kasih yang begitu besar, serta Roh Kudus yang telah membimbing dan menjadi penolong yang setia sehingga penulis dapat menyelesaikan perjuangan kuliah selama

hampir lima tahun dengan tugas akhir yang berjudul “Sekolah Alam SMK Pertanian dengan Pendekatan Sistem Permakultur di Purbalingga” sebagai garis finish perkuliahan.

Tugas akhir ini penulis persembahkan bagi papa dan mama penulis (Go Yun An dan

The Sin Lioe), serta mama angkat penulis (Go Ay Hiang) yang telah memberikan doa, support, perhatian, cinta dan kasih sayang, serta dukungan moral dan materil secara tulus kepada penulis. Terima kasih telah mendidik, merawat, membimbing, dan membesarkan penulis dengan penuh cinta kasih dan pengorbanan yang begitu besar selama ini, serta selalu melantukan dan menyebut nama penulis dalam setiap doa yang terucap. Terima kasih juga untuk koko serta cici penulis (Yosia Hartanto Gondo dan Elisabeth Christine Wijaya) yang selalu mendoakan penulis, serta memberikan banyak bantuan dan dukungan bagi penulis.

Perencanaan dan perancangan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan serta dukungan berbagai pihak, oleh karena itu penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Amin Sumadyo, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Arsitektur yang telah banyak membantu penulis setiap kali ada hal yang membingungkan dan meski terkadang kurang penting tetappi tetap membantu penulis dengan sepenuh hati. 2. Dr. Ir. Hardiyati, M.T. selaku dosen pembimbing satu, dan Dr. Eng.

Kusumaningdyah Nurul Handayani, M.T. selaku dosen pembimbing dua yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing penulis dengan sepenuh hati, dan telah banyak membantu penulis dalam proses penulisan tugas akhir ini dari awal seminar proposal, penelitian tugas akhir, proses desain, hingga penulisan jurnal.

3. Ana Hardiana, S.T., M.T. selaku dosen penguji satu dan Sri Yuliani, S.T.,

(7)

  vi 

4. Dyah Susilowati Pradnya Paramita, S.T., M.T. selaku pembimbing akademik yang telah banyak membantu penulis serta memberikan arahan dan masukan mulai dari semester pertama hingga semester terakhir.

5. Teman-teman sprinkler-sprinkler (Jimmy, Alvin, Angel, Nida, dan Dinda) yang telah banyak membantu penulis dari awal proses penulisan melalui diskusi-diskusi yang membantu terlahirnya konsep yang lebih matang, bantuan teknis pada saat penulis melakukan penelitian yang mengharuskan penulis survey ke berbagai tempat yang berkaitan dari peternakan sapi, ayam, kambing, hingga ke sekolah alam Green School, Bali, bahkan ke Finns Beach Club, Bali, juga dukungan moral pada saat penulis putus asa dan berfikir untuk menyerah, dan bantuan teknis pada saat-saat terakhir yang sangat kritis.

6. Keluarga besar URDC Labo, khususnya Lois yang telah membantu penulis pada saat-saat terakhir, juga kakak-kakak senior (Kak Eta, Kak Yoko, Kak Yano, Mas Djun, dll) yang telah membantu penulis melalui proses diskusi pada saat penulis menemui kesulitan hingga akhirnya penulis dapat menemukan

solusi dan penyelesaiannya yang tepat.

7. Teman-teman IKMAB khususnya Michael, Marcell, dan Metta, yang sering kali menyebalkan tetapi tetap memberikan dukungan moral dan juga banyak bantuan-bantuan teknis bagi penulis.

8. Keluarga besar Go Hian Mo dan keluarga besar The Kiem Hok yang telah memberikan banyak dukungan serta doa.

9. BAPPEDA serta dinas-dinas terkait Kabupaten Purbalingga yang telah memberikan banyak data dan bantuan yang menunjang proses penulisan tugas akhir ini.

10.Teman-teman Studio Tugas Akhir 145 yang telah berjuang bersama hingga akhir masa studio dan saling memberikan dukungan dan motivasi.

11.Keluarga besar arsitektur Universitas Sebelas Maret Surakarta, Bapak dan Ibu Dosen serta teman-teman mahasiswa yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.

Penulis juga menyadari masih banyak kekurangan dalam Tugas Akhir ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun. Sebagai penutup,

(8)

MOTTO   

 

Omni tempore diligit, quiamicus est, et frater ad angustiam natus est. Proverbiorum 17:17

Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.

Amsal 17:17

PertolonganMu begitu ajaib

Disaat aku tak sanggup lagi, disitu tanganMu bekerja

-Citra Scholastika-

Omnia possum in eo, qui me conforfat. Philippenses 4:13

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberikan kekuatan kepadaku.

Filipi 4:13

Tuhan tak pernah janji langit selalu biru

Tetapi Dia berjanji selalu menyertai

Tuhan tak pernah janji jalan selalu rata

Tetapi Dia berjanji berikan kekuatan

Jangan pernah menyerah, jangan berputus asa

Mujizat Tuhan ada saat hati menyembah

Mujizat Tuhan ada bagi yang setia dan percaya

(9)

 

Lembar Pengesahan... ii

Abstrak (Bahasa Indonesia) ... iii

Abstrak (Bahasa Inggris)... iv

Kata Pengantar... v

1.2.1 Sekolah Alam SMK Pertanian... 1

1.2.2 Sistem Permakultur... 2

1.2.3 Purbalingga... 2

1.2.4 Sekolah AlamSMK Pertanian dengan Pendekatan Sistem Permakultur di Purbalingga... 2

1.3 Latar Belakang... 3

1.4 Permasalahan dan Persoalan... 8

1.4.1 Permasalahan... 8

1.4.2 Persoalan... 8

1.5 Tujuan dan Sasaran... 9

1.5.1 Tujuan... 9

1.5.2 Sasaran... 9

1.6 Batasan dan Lingkup Pembahasan... 9

1.6.1 Batasan... 9

1.6.2 Lingkup Pembahasan... 10

1.7 Metode Perencanaan... 10

1.7.1 Metode Pengumpulan Data... 10

1.7.2 Metode Pengolahan Data... 11

1.8 Pola Pikir... 12

1.9 Sistematika Penulisan... 13

1.9.1 Pendahuluan... 13

1.9.2 Tinjauan Teori... 13

1.9.3 Tinjauan Lokasi... 13

1.9.4 Analisis Pendekatan Konsep Perencanaan dan Perancangan... 13

1.9.5 Konsep Perencanaan dan Perancangan... 13

BAB II Tinjauan Sekolah Alam, SMK, dan Sistem Permakultur... 1

2.1 Sekolah Alam dan Sekolah Menengah Kejuruan... 1

2.1.1 Sekolah Alam... 1

2.1.2 Sekolah Menengah Kejuruan... 6

2.2 Sistem Permakultur... 9

2.2.1 Definisi... 10

(10)

2.2.3 Prinsip Permakultur... 12

2.3 Tinjauan Preseden... 20

2.3.1 Rumah OLI (Ocean of Life Indonesia), Gunung Kidul... 21

2.3.2 Green School, Bali... 26

2.3.3 Sekolah Aalm Bengawan, Solo... 28

2.3.4 Peternakan Sapi... 30

2.3.5 Finns Beach Club, Bali... 34

BAB III Tinjauan Lokasi... 1

3.1 Tinjauan Kabupaten Purbalingga... 1

3.1.1 Letak Geografis dan Luas Wilayah... 1

3.1.2 Topografi... 2

3.1.3 Ketinggian dan Jenis Tanah... 2

3.1.4 Hidrologi... 4

3.1.5 Potensi dan Tantangan... 4

3.1.6 Potensi Per Kecamatan... 5

3.1.7 Peruntukkan Wilayah... 9

3.1.8 Curah Hujan... 11

3.2 Tinjauan Kecamatan Bukateja... 12

3.2.1 Geografi dan Iklim... 12

3.3 Tinjauan Desa Bukateja... 18

3.3.1 Georafis... 18

3.3.2 Pertanian... 19

3.3.3 Peternakan... 20

3.3.4 Perikanan... 20

BAB IV Analisis Pendekatan Konsep Perencanaan dan Perancangan... 1

4.1 Deskripsi Sekolah Alam SMK Pertanian... 1

4.1.1 Penjelasan Bangunan... 1

4.1.2 Status Kepemilikan... 2

4.1.3 Program Keahlian... 2

4.1.4 Kurikulum... 3

4.1.5 Jadwal Pelajaran... 3

4.2 Perencanaan Program Kegiatan Sekolah Alam SMK Pertanian... 4

4.2.1 Analisis Konsep Kegiatan yang Direncanakan... 4

4.2.2 Analisis Kegiatan... 4

4.2.3 Analisis Kebutuhan Ruang... 9

4.2.4 Analisis Spesifikasi Besaran Ruang... 15

4.2.5 Analisis Pola Hubungan Ruang... 25

4.3 Pemilihan Tapak... 27

4.3.1 Kriteria Tapak... 28

4.3.2 Tapak Terpilih... 29

4.4 Strategi Desain... 32

4.5 Perancangan Desain Sekolah Alam SMK Pertanian... 33

(11)

  x 

4.5.2 Analisis Bentuk dan Gubahan Massa... 41

4.5.3 Analisis Tampilan... 44

4.5.4 Analisis Struktur Bangunan... 48

4.5.5 Analisis Sistem Utilitas... 51

4.5.6 Analisis Sumber Energi Listrik... 54

BAB V Konsep Perencanaan dan Perancangan... 1

5.1 Konsep Kegiatan Sekolah Alam SMK Pertanian... 1

5.1.1 Konsep Kegiatan... 1

5.1.2 Pelaku Kegiatan... 1

5.1.3 Konsep Kebutuhan dan Besaran Ruang... 3

5.2 Konsep Lokasi... 9

5.2.1 Konsep Tapak... 9

5.2.2 Konsep Tapak Terpilih... 10

5.3 Perancangan Desain Sekolah Alam SMK Pertanian... 10

5.3.1 Konsep Zonasi... 10

5.3.2 Konsep Bentuk dan Gubahan Massa... 12

5.3.3 Konsep Tampilan... 13

5.3.4 Konsep Sruktur Bangunan... 15

5.3.5 Konsep Sistem Utilitas... 15

5.3.6 Konsep Sumber Energi Listrik... 18

(12)

DAFTAR GAMBAR   

 

BAB I Pendahuluan

Gambar 1.1 Persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja menurut

lapangan usaha utamanya, 2014... 5

Gambar 1.2 Pencarian data SMK yang memiliki bidang keahlian agribisnis dan agroindustry... 5

Gambar 1.3 Metode Perencanaan... 11

Gambar 1.4 Metode Desain... 12

BAB II Tinjauan Sekolah Alam, SMK, dan Sistem Permakultur Gambar 2.1 Ilustrasi siklus dalam rantai makanan... 16

Gambar 2.2 Pembangkit biogas... 17

Gambar 2.3 Penggunaan biogas untuk berbagai aplikasi... 17

Gambar 2.4 Struktur sel surya... 18

Gambar 2.5 Kincir air tradisional... 18

Gambar 2.6 Perakitan sel surya mandiri... 18

Gambar 2.7 Pembangkit listrik turbin kaplan dan jenis turin lainnya... 18

Gambar 2.8 Sistem filtasi air hujan... 22

Gambar 2.9 Sistem pengolahan grey water... 24

Gambar 2.10 Sistem pengolahan black water... 25

Gambar 2.11 Ruang kelas di Green School... 27

Gambar 2.12 Ruang kelas di Green School... 27

Gambar 2.13 Interior salah satu bangunan di Green School... 27

Gambar 2.14 Sky light salah satu bangunan di Green School... 27

Gambar 2.15 Turbin air pembangkit listrik... 27

Gambar 2.16 Rak kayu pada perpustakaan di Green School... 27

Gambar 2.17 Ruang kelas di SABS... 29

Gambar 2.18 Tampak depan SABS... 29

Gambar 2.19 Ruang bermain di SABS... 29

Gambar 2.20 Tangga kayu di SABS... 29

Gambar 2.21 Penampakan kandang sapi milik CV. Sari Asih... 31

Gambar 2.22 Susu yang baru diperah... 31

Gambar 2.23 Susu yang siap dikirim... 31

Gambar 2.24 Mesin sterilizer susu... 31

Gambar 2.25 Kandang anakan sapi... 32

Gambar 2.26 Bak penampungan kotoran sapi dengan atap yang terang... 32

Gambar 2.27 Kotoran sapi di dalam bak dijemur hingga kering... 32

Gambar 2.28 Pipa untuk menyalurkan kotoran sapi ke proses selanjutnya... 32

Gambar 2.29 Kotoran sapi yang sudah kering dihancurkan dan dikemas... 32

Gambar 2.30 Sirkulasi di area belakang sapi... 32

Gambar 2.31 Penampakan patok baja pengikat sapi... 33

Gambar 2.32 Inovasi atap pada peternakan Pak Miyono... 33

Gambar 2.33 Suasana senja di Finns Beach Club... 34

Gambar 2.34 Salah satu spot di Finns Beach Club yang terbuka... 34

Gambar 2.35 Suasana malam di dalam Finns Beach Club... 34

(13)

  xii 

Gambar 3.1 Jenis-jenis tanah di Kabupaten Purbalingga... 3

Gambar 3.2 Peta potensi kecamatan... 5

Gambar 3.3 River World... 7

Gambar 3.4 Situ Tirta Marta... 7

Gambar 3.5 Pemandian Tirta Asri Walik... 7

Gambar 3.6 Owabong... 8

Gambar 3.7 Desa Wisata Limbasari... 8

Gambar 3.8 Tubing di Desa Wisata Limbasari... 8

Gambar 3.9 Agrowisata Kebun Strawberry... 9

Gambar 3.10 Jembatan Cinta... 9

Gambar 3.11 Desa Wisata Panusupan... 9

Gambar 3.12 Rata-rata hari hujan... 11

Gambar 3.13 Rata-rata curah hujan... 11

Gambar 3.14 Peta wilayah administrasi Purbalingga... 12

Gambar 3.15 Peta Kecamatan Bukateja... 12

Gambar 3.16 Sebaran potensi ternak sapi... 15

Gambar 3.17 Sebaran potensi ternak kuda... 15

Gambar 3.18 Peta serapan tenaga kerja perikanan... 16

Gambar 3.19 Peta potensi kolam ikan... 17

Gambar 3.20 Peta sebaran luas kolam pendederan... 17

BAB IV Analisis Pendekatan Konsep Perencanaan dan Perancangan Gambar 4.1 Peta Kecamatan Bukateja... 28

Gambar 4.2 Penentuan kriteria tapak... 29

Gambar 4.3 Site yang dipilih... 31

Gambar 4.4 Kondisi eksisiting site... 32

Gambar 4.5 Aplikasi prinsip permakultur dalam proses analisis... 33

Gambar 4.6 Berbagai siklus makanan dan simbiosis mutualisme didalamnya... 34

Gambar 4.7 Siklus antar ruang... 34

Gambar 4.8 Hubungan dengan masyarakat... 34

Gambar 4.9 Analisis zonasi... 39

Gambar 4.10 Alur sirkulasi... 41

Gambar 4.11 Penempatan massa pada tapak terpilih... 42

Gambar 4.12 Bentuk segi delapan... 42

Gambar 4.13 Denah tipikal lantai 1... 44

Gambar 4.14 Perspektif mata cacing Adamant... 44

Gambar 4.15 Denah tipikal lantai 2... 44

Gambar 4.16 Denah parsial tipe kamar... 44

Gambar 4.17 Tampak depan Adamant... 44

Gambar 4.18 Massa dengan bentuk oragon... 44

Gambar 4.19 Gunungan batu diarea site... 45

Gambar 4.20 Tanaman Bambu... 45

Gambar 4.21 Pohon Albasia... 45

Gambar 4.22 Metropolitan Park South Access... 46

Gambar 4.23 Penamacor House... 46

Gambar 4.24 Wall of Stone, Mustang, 46epal... 46

Gambar 4.25 Penggunaan material batu pada perancangan... 46

Gambar 4.26 Penggunaan material batu pada perancangan... 46

Gambar 4.27 Bamboo as a secondary skin... 47

Gambar 4.28 Sharma Springs by Elora Hardy Architect... 47

(14)

Gambar 4.30 Penggunaan bambu pada jembatan penghubung... 47

Gambar 4.31 Penggunaan bambu pada jembatan penghubung... 47

Gambar 4.32 Saadat Abad Commercial Office Building... 48

Gambar 4.33 Yoshino Sugi Cedar House, by Go Hasegawa... 48

Gambar 4.34 Rental Space Tower, by Sou Fujimoto... 48

Gambar 4.35 Penggunaan kayu sebagai penutup lantai... 48

Gambar 4.36 Penggunaan kayu untuk dinding... 48

Gambar 4.37 Konstruksi rumah panggung... 49

Gambar 4.38 Pondasi footplate... 49

Gambar 4.39 Ilustrasi struktur rigid frame... 50

Gambar 4.40 Jenis kuda-kuda kayu sederhana... 51

Gambar 4.41 Contoh kuda-kuda kayu... 51

Gambar 4.42 Jenis kuda-kuda kayu yang lebih rumit... 51

Gambar 4.43 Pengolahan air hujan... 52

Gambar 4.44 Pengolahan air kotor... 52

Gambar 4.45 Pengolahan air tinja... 54

Gambar 4.46 Penyulingan air sungai... 54

BAB V Konsep Perencanaan dan Perancangan Gambar 5.1 Peta Kecamatan Bukateja... 9

Gambar 5.2 Site terpilih... 10

Gambar 5.3 Analisis zonasi... 11

Gambar 5.4 Penempatan massa terpilih pada tapak... 12

Gambar 5.5 Massa dengan bentuk segidelapan... 13

Gambar 5.6 Penggunaan material batu pada ruang kelas... 13

Gambar 5.7 Penggunaan material batu pada laboratorium... 13

Gambar 5.8 Penggunaan bambu sebagai ornamen... 14

Gambar 5.9 Penggunaan bambu sebagai penutup kolom... 14

Gambar 5.10 Penggunaan kayu sebagai penutup lantai... 14

Gambar 5.11 Penggunaan kayu sebagai atap... 14

Gambar 5.12 Pengolahan air hujan... 16

Gambar 5.13 Pengolahan air kotor... 16

Gambar 5.14 Pengolahan air tinja... 17

(15)

 

Tabel 1.1 Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data... 10

BAB II Tinjauan Sekolah Alam, SMK, dan Sistem Permakultur Tabel 2.1 Mata pelajaran SMK/MAK (empat tahun)... 8

Tabel 2.2 Perbedaan Sekolah Alam SMK Pertanian dan SMK dengan Metode Sekolah Alam... 9

Tabel 2.3 Perbandingan ketiga buku... 10

Tabel 2.4 Pengelompokkan Prinsip Permakultur... 14

Tabel 2.5 Rasio karbon dan nitrogen dalam berbagai bahan organik... 17

Tabel 2.6 Penerapan Prinsip Permakultur di Rumah OLI... 26

Tabel 2.7 Penerapan Prinsip Permakultur di Green School... 28

Tabel 2.8 Penerapan Prinsip Permakultur di SABS... 30

Tabel 2.9 Penerapan Prinsip Permakultur di Peternakan... 33

Tabel 2.10 Penerapan Prinsip Permakultur di Finns Beach Club... 35

BAB III Tinjauan Lokasi Tabel 3.1 Potensi kecamatan-kecamatan di Purbalingga... 6

Tabel 3.2 Peruntukkan wilayah di Purbalingga... 10

Tabel 3.3 Banyaknya hari dan curah hujan di Purbalingga tahun 2011-2015... 11

Tabel 3.4 Banyaknya curah hujan menurut stasiun di Kabupaten Purbalingga 18 BAB IV Analisis Pendekatan Konsep Perencanaan dan Perancangan Tabel 4.1 Kurikulum di Green School, Bali... 3

Tabel 4.2 Jadwal Pelajaran di Green School, Bali... 3

Tabel 4.3 Analisis kegiatan pengelola Sekolah Alam... 5

Tabel 4.4 Analisis kegiatan siswa Sekolah Alam... 7

Tabel 4.5 Analisis kegiatan pengunjung Sekolah Alam... 8

Tabel 4.6 Analisis kebutuhan ruang pengelola Sekolah Alam... 9

Tabel 4.7 Analisis kebutuhan ruang siswa Sekolah Alam... 12

Tabel 4.8 Analisis kebutuhan ruang pengunjung Sekolah Alam... 15

Tabel 4.9 Analisis besaran ruang pengelola Sekolah Alam... 16

Tabel 4.10 Analisis besaran ruang siswa Sekolah Alam... 20

Tabel 4.11 Analisis besaran ruang pengunjung Sekolah Alam... 25

Tabel 4.12 Pengelompokkan ruang dalam massa... 40

Tabel 4.13 Kebutuhan listrik sekolah alam per jam... 55

Tabel 4.14 Kebutuhan listrik sekolah alam per hari... 56

Tabel 4.15 Kandungan bahan kering ternak... 56

Tabel 4.16 Perhitungan total biogas yang dihasilkan... 57

Tabel 4.17 Jenis-jenis pembangkit listrik tenaga hidro... 58

BAB V Konsep Perencanaan dan Perancangan Tabel 5.1 Konsep besaran ruang pengelola Sekolah Alam... 3

Tabel 5.2 Konsep besaran ruang siswa Sekolah Alam... 5

Tabel 5.3 Konsep besaran ruang pengunjung Sekolah Alam... 8

Tabel 5.4 Kebutuhan listrik sekolah alam per jam... 18

Referensi

Dokumen terkait

untuk mendeteksi tantangan, hambatan yang dihadapi, dan memudahkan mengukur kegagalan dan ketercapaian tujuan. Penjelasan di atas memberikan petunjuk bahwa perencanaan

Sumber kesalahan (error) terletak pada alat / instrumen yang digunakan dalam proses evaluasi. Penyusunan alat evaluasi tidak mudah, lebih- Iebih bila aspek yang diukur

Untuk informasi kesehatan dan keselamatan untuk komponen masing-masing yang digunakan dalam proses manufaktur, mengacu ke lembar data keselamatan yang sesuai untuk

Tingkat kesejahteraan juga berbeda, dimana masyarakat Pulau Tasipi memiliki rata-rata tingkat pendapatan per kapita per tahun sebesar Rp284.188,- sedangkan

Mitra kerja, yaitu perusahaan PT INALUM – Pabrik Peleburan Alumunium Kuala Tanjung dapat lebih meningkatkan pengembangan hasil produksi dengan adanya tambahan

Meskipun dalam 2 tahun terakhir laba perseroan cenderung turun karena biaya bunga dan biaya lain-lain yang mengalami kenaikan, namun diharapkan ke depannya Bank

Hal yang turut berpengaruh terhadap frekuensi makan ialah pekerjaan, sebagian besar pendidikan yang rendah menyebabkan jenis pekerjaannya tidak terlalu tinggi meskipun tidak

Sistem penyiraman otomatis menggunakan web server Node-RED yang dapat mengontrol penyiraman secara jarak jauh dan otomatis menggunakan metode fuzzy logic Sugeno yang memiliki 2