• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS LANDASAN PENDIDIKAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS LANDASAN PENDIDIKAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS LANDASAN PENDIDIKAN

“PSIKOLOGI PENDIDIKAN”

OLEH :

NI PT DIAH DIRMAYUDANI P (15.1.2.5.2.0847)

PROGRAM PASCA SARJANA

INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR

2015

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Psikologi pendidikan adalah studi tentang bagaimana manusia belajar dalam setting pendidikan, efektivitas intervensi pendidikan, Psikologi pengajaran, dan Psikologi sosial sekolah sebagai organisasi. Psikologi pendidikan berkaitan dengan bagaimana siswa belajar dan berkembang, sering fokus pada subkelompok seperti anak-anak berbakat dan mereka tunduk pada cacat tertentu. Peneliti dan ahli teori yang cenderung diidentifikasi di Amerika Serikat dan Kanada sebagai psikolog pendidikan, sementara praktisi di sekolah atau sekolah yang terkait dengan pengaturan yang diidentifikasi sebagai psikolog sekolah. Namun perbedaan ini tidak dibuat di Inggris, di mana istilah generik untuk praktisi adalah "psikolog pendidikan".

Dalam proses dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan pendidikan peranan Psikologi menjadi sangat mutlak. Analisis Psikologi akan membantu para pendidik memahami struktur Psikologi s anak didik dan kegiatan-kegiatannya, sehingga kita dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan pendidikan secara efektif.

Oleh karena itu kami membuat makalah ini untuk memberikan pandangan tentang landasan Psikologi pendidikan dan mencegah terjadinya beban Psikologi pada peserta didik serta dapat melakukan pendekatan secara baik antara pendidik dan peserta didik.

1.2 Rumusan masalah

Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa masalah yang kami bahas diantaranya adalah:

1. Bagaimana pendapat para ahli tentang teori Psikologi ? 2. Apakah arti Psikologi pendidikan?

1.3 Tujuan

Tujuan umum penulisan makalah ini adalah untuk memahami tentang landasan psilokogi pendidikan. Tujuan khususnya antara lain:

1. Memahami pendapat para ahli tentang teori Psikologi . 2. Mengetahui pengertian Psikologi pendidikan.

(3)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Teori Psikologi menurut para ahli

1. Aliran Psikologi tingkah laku

A. Teori Pengaitan dari Edward L. Thorndike

Berdasarkan hasil percobaannnya di Laboratorium yang menggunakan beberapa jenis hewan, ia mengemukakan suatu teori belajar yang dikenal dengan teori “pengaitan”

(connectionism). Teori tersebut menyatakan belajar pada hewan dan manusia pada dasarnya berlangsung menurut prinsip yang sama yaitu, belajar merupakan peristiwa terbentuknya ikatan (asosiasi) antara peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus (S) dengan respon (R) yang diberikan atas stimulus tersebut. (Orton, 1991:39; Resnick dan Ford, 1981:13).

Selanjutnya Thorndike (dalam Orton, 1991:39-40; Resnick dan Ford, 1981:13;

Hudojo, 1991:15-16) mengemukakan bahwa, terjadinya asosiasi antara stimulus dan respon ini mengikuti hkum-hukum berikut. (1) Hukum Kesiapan (law of readiness), (2) Hukum Latihan (law of exercise), (3) hukum Akibat (law of effect).

B. Teori Hirarki Belajar dari Robert M. Gagne

Menurut Orton (1990:39), Gagne merupakan tokoh Behaviorism gaya baru (modern neobehaviourist). Dalam mengembangkan teorinya, Gagne memperhatikan objek-objek dalam mempelajari matematika yang terdiri dari objek langsung dan tidak langsung. Objek langsung adalah: fakta, keterampilan, konsep dan prinsip, sedangkan objek tak langsung adalah: transfer belajar, kemampuan menyelidiki, kemampuan memecahkan masalah, disiplin diri, dan bersikap positif terhadap matematika.

Gagne berpandangan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku yang kegiatan belajarnya mengikuti suatu hirarki kemampuan yang dapat diobservasi dan diukur. Oleh karena itu teori belajar yang dikemukakan oleh Gagne dikenal dengan “ teori hirarki belajar”

Gagne membagi belajar dalam delapan tipe secara berurtan, yaitu: belajar sinyal (isyarat), stimulus-respon, rangkaian gerak, rangkaian verbal, memperbedakan, pembentukan konsep, dan pemecahan masalah. Gagne berpendapat bahwa proses belajar pada setiap tipe belajar tersebut terjadi dalam empat tahap secara berurutan yaitu tahap: pemahaman, penguasaan, ingatan, dan pengungkapan kembali.

Untuk menerapkan teori hirarki belajar Gagne ini pada pembelajaran matematika perlu diterjemahkan secara operasional yaitu: (1) untuk mengajarkan suatu topic matematika guru perlu:(a)memperhatikan kemampuan prasyarat yang diperlukan untuk mempelajari topic tersebut,(b)menyusun dan mendaftar langkah-langkah kegiatan belajar serta membedakan karakteristik belajar yang tersusun secara hirarkis yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik sehingga guru dapat mengamati dan mengukurnya. (2) guru dapat memilih tipe belajar tertentu yang dianggap sesuai untuk belajar topik matematika yang akan diajarkan.

Perkembangan kemampuan belajar menurut Gagne (McNeil,1977)

1. Multideskriminasi, yaitu belajar membedakan stimuli yang mirip, misalnya huruf b dan d.

2. Belajar konsep, yaitu belajar membuat respon sederhana, seperti huruf hidup, hurup mati, dsb.

3. Belajar Prinsip, yaitu mempelajari prinsip-prinsip atau aturan-aturan konsep.

(4)

2. Aliran Psikologi kognitif

A. Teori Perkembangan Intelektual Jean Piaget

Piaget adalah ahli Psikologi Swiss yang latar belakang pendidikan formalnya adalah falsafah dan biologi. Piaget mengemukakan Teori Perkembangan Intelektual (kognitif)

Menurut Piaget ada empat tingkat perkembangan Intelektual. (Mulyani 1988, Nana Syaodih, 1988, dan Callahan, 1983):

1. Periode Sensorimotor pada umur 0 – 2 tahun 2. Periode Praoperasional pada umur 2 – 7 tahun 3. Periode operasi konkret pada umur 7 – 11 tahun 4. Periode operasi formal pada umur 11 – 15 tahun B. Teori Belajar dari Jerome Bruner

Perkembangan mental anak menurut Bruner (Toeti Soekamto, 1994) ada tiga tahap, yaitu:

1. Tahap Enaktif, anak melakukan aktivitas-aktivitas dalam upaya memahami lingkungan.

2. Tahap Ikonik, anak memahami dunia melalui gambaran-gambaran dan visualisasi verbal.

3. Tahap simbolik, anak telah memilikigagasan abstrak yang banyak dipengaruhi oleh bahasa dan logika.

Berdasarkan hasil observasi dan eksperimennya mengenai kegiatan belajar-mengajar matematika Bruner merumuskan empat teori umum tentang belajar matematika yaitu:

1. Teorema penyusunan (contruction theorem) 2. Teorema pelambangan (notation theorem)

3. Teorema pembedaan dan keaneka ragaman ( contrast and variation theorem) 4. Teorema pengaitan (connectivity theorem)

Teori-teori Psikologi telah banyak membantu membentuk landasan pendidikan didalamnya anak dapat belajar dengan efektif. Landasan Psikologi sangat penting karena manusia memiliki karakter yang berbeda-beda, sehingga membutuhkan teori yang berbeda- beda untuk diaplikasikan dalam kasus-kasus pendidikan. Mengingat dekatnya hubungan teori-teori tersebut dengan pendidikan, maka guru-guru modern patut mempelajarinya dan mengaplikasikannya dalam kelas.

2.2 Pengertian landasan Psikologi pendidikan

Untuk memahami karakteristik peserta didik dalam masa kanak-kanak, remaja, dewasa, dan usia tua, Psikologi pendidikan mengembangkan dan menerapkan teori-teori pembangunan manusia. Sering digambarkan sebagai tahap di mana orang lulus saat jatuh tempo, teori-teori perkembangan menggambarkan perubahan kemampuan mental (kognisi), peran sosial, penalaran moral, dan keyakinan tentang hakikat pengetahuan.

Menurut Pidarta (2007:194) Psikologi atau ilmu jiwa adalah ilmu yang mempelajari jiwa manusia. Jiwa itu sendiri adalah roh dalam keadaan mengendalikan jasmani, yang dapat dipengaruhi olaeh alam sekitar. Jiwa manusia berkembang sejajar dengan pertumbuhan jasmani. Pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan manusia, sehingga landasan Psikologi pendidikan merupakan suatu landasan dalam proses pendidikan yang membahas berbagai informasi tentang kehidupan manusia pada umumnya serta gejala-gejala yang berkaitan dengan aspek pribadi manusia pada setiap tahapan usia perkembangan tertentu untuk mengenali dan menyikapi manusia sesuai dengan tahapan usia perkembangannya yang bertujuan untuk memudahkan proses pendidikan.

(5)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa, landasan Psikologis pendidikan merupakan suatu landasan dalam proses pendidikan yang membahas berbagai informasi tentang kehidupan manusia pada umumnya serta gejala-gejala yang berkaitan dengan aspek pribadi manusia pada setiap tahapan usia perkembangan tertentu untuk mengenali dan menyikapi manusia sesuai dengan tahapan usia perkembangannya yang bertujuan untuk memudahkan proses pendidikan. Bentuk-bentuk landasan Psikologis pendidikan mencakup, Psikologis Perkembangan,belajar, sosial. Dalam perkembangannya landasan Psikologis pendidikan memiliki per anan sebagai perkembangan kurikulum dalam sistem pembelajaran dan penilaian.

3.2 Saran

Saran yang dapat saya berikan kepada pembaca adalah sebagai berikut:

1) Pendidik diwajibkan menerapkan nilai-nilai landasan Psikologis pendidikan dalam proses belajar mengajar.

2) Pendidik lebih memperhatikan landasan Psikologis pendidikan yang sesuai dengan peserta didik.

Dengan begitu maka perkembangan peserta didik diharapkan berkembang secara optimal dan mengarah ke arah yang ditujukan.

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Tirtarahardja, U. & Sula, S. L. L. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Ruswandi, Uus & Hermawan Heris, A. 2008. Nurhamzah. Landasan Pendidikan. Bandung:

CV. Insan Mandiri.

Sudarsana, I. K. (2014). PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN UPAKARA BERBASIS NILAI PENDIDIKAN AGAMA HINDU UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN: Studi pada Remaja Putus Sekolah di Kelurahan Peguyangan Kota Denpasar.

Sudarsana, I. K. (2015). PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DALAM UPAYA PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA. Jurnal Penjaminan Mutu, (Volume 1 Nomor 1 Pebruari 2015), 1-14.

Sudarsana, I. K. (2016). DEVELOPMENT MODEL OF PASRAMAN KILAT LEARNING TO IMPROVE THE SPIRITUAL VALUES OF HINDU YOUTH. Jurnal Ilmiah Peuradeun, 4(2), 217-230.

Sudarsana, I. K. (2016). PEMIKIRAN TOKOH PENDIDIKAN DALAM BUKU LIFELONG LEARNING: POLICIES, PRACTICES, AND PROGRAMS (Perspektif Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia). Jurnal Penjaminan Mutu, (2016), 44-53.

Natawidjaya. R. Sukmadinata,.N.S. Ibrahim. Djohar. A. 2007. Ilmu Rujukan Filsafat, Teori, dan Praksis. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Peradilan Umum (Perdata) dan Peradilan Tata Usaha Negara (TUN) merupakan bagian dari institusi Negara yang resmi sah (legitimed) diberi kewenangan dalam memeriksa,

2016 syksy/ 2017 kevät Liikenneturvallisuus esille ennaltaehkäisevän päihdetyön radalla Nuorisopalvelut, Liikenneturva 2016 syksy Liikenneturvallisuusteema esille Perheen

Apabila data-data, bukti-bukti riil, maupun empat hal penting di atas dikaitkan dengan pendapat al-Maududi bahwa sistem perbankan konvensional yang sarat dengan riba

• Dengan cara ini pengajar memberikan suatu kes yang dapat diberikan sebelum kuliah atau pada saat kuliah. • Selama proses pembelajaran, kes ini

Dari kandungan materinya, sampah dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu sampah organik (sampah yang berasal dari bagian hewan, tumbuhan dan manusia) dan sampah

Kajian materi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik Daerah Aliran Sungai (DAS), perubahan penggunaan lahan serta untuk mengetahui kesesuaian lahan

Sebagai mata pelajaran umum maupun khusus, tidak sedikit siswa yang menganggap pelajaran Membuat Pola sebagai mata pelajaran yang sulit. Dalam menjahit, pola adalah dasar