• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN YURIDIS PEMBERLAKUAN CYBER NOTARY DI INDONESIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TINJAUAN YURIDIS PEMBERLAKUAN CYBER NOTARY DI INDONESIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris, maka pembinaan dan pengawasan terhadap Notaris yang semula dilakukan oleh Pengadilan Negeri setempat

Untuk menggantikan kewenangan dari Majelis Pengawas Daerah Notaris tersebut berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris Pasal 66 A ayat (1)

Jika ketentuan Pasal 44 ayat (1) UUJN dan Pasal 44 UUJN dilanggar oleh Notaris, maka akan dikenakan sanksi sebagaimana tersebut dalam Pasal 84 UUJN, yaitu akta

Hingga saat ini akta notaris terhadap pemberlakuan cyber notary hanya dianggap sebagai akta di bawah tangan yang disamakan dengan dokumen, surat, Undang-Undang Nomor 2

Menurut penelitian penulis, dasar lahirnya Pasal 12 (a) Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris karena notaris merupakan profesi yang mengabdikan

Judul : Tinjauan Mengenai Sanksi Teguran Lisan atau Tertulis dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris Tesis ini membahas dampak sanksi teguran

Kerahasiaan akta juga harus dijaga oleh notaris sesuai sumpah jabatan yang diucapkan, hal ini diatur dalam Pasal 4 Undang-undang Nomor 3O Tahun 2OO4 tentang Jabatan Notaris, sesuai

Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris selanjutnya disebut UUJN, menjelaskan bahwa notaris itu