• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Audit Internal dalam Penerapan Good Pension Fund Governance (Tata Kelola Dana Pensiun yang Baik) Di Dana Pensiun PT. Telkom Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Audit Internal dalam Penerapan Good Pension Fund Governance (Tata Kelola Dana Pensiun yang Baik) Di Dana Pensiun PT. Telkom Bandung."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ii

ABSTRACT

Role of Internal Audit for the implementation of Good Pension Fund

Governance in Dana Pension PT. Telkom

Employee as human resource is the key to the success of organization. Therefore good human resources management will prompt the organization towards the corporate’s goals achievement.

Corporate has the duty to fully make use of its employee and give opportunity to them to develop their potential by implementing trainings to uplift and maintain their already good performance to a better one.

The purpose of this research is to find out the implementation of training, the performance of employee in Telkom Pension Fund and the influence of the implementation of training towards employee's performance in Telkom Pension Fund with the Hypotheses The Implementation has a significant influence toward Performance of Employee in Telkom Pension Fund.

The research methodology used in this research is the one with survey tool (Champion). In this research primary data is attained from questionnaire filled by respondents (employee) in Telkom Pension Fund. Data from questionnaire is processed through simple regression analysis method.

The result of this research shows role of internal audit variable (X) in the implementation of good pension fund governance (Y) in Telkom Pension Fund.

(2)

ii

ABSTRAK

Peranan Audit Internal dalam Penerapan Good Pension Fund

Governance (Tata Kelola Dana Pensiun yang baik) Di Dana Pensiun

PT. Telkom

Pegawai sebagai sumber daya manusia merupakan kunci keberhasilan organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan mendorong organisasi ke arah pencapaian tujuan perusahaan.

Perusahaan memiliki kewajiban untuk memanfaatkan pegawai secara penuh dan memberikan peluang kepada mereka untuk berkembang melalui pelaksanaan pelatihan untuk meningkatkan dan mempertahankan kinerja yang sudah baik agar menjadi lebih baik lagi.

Tujuan diadakannya pelatihan ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pelatihan, kinerja pegawai di Dana Pensiun Telkom, dan pengaruh antara Pelaksanaan Pelatihan terhadap Kinerja Pegawai di Dana Pensiun Telkom. Dengan hipotesis Pelaksanaan Pelatihan berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Pegawai di Dana Pensiun Telkom.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dengan alat survey (Champion). Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh responden (pegawai) di Dana Pensiun PT. Telkom. Data hasil kuesioner diolah menggunakan metode analisis regresi sederhana.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel peranan audit internal (X) dalam penerapan good pension fund governance (tata kelola yang baik) (Y) di Dana Pensiun Telkom.

(3)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRACT……….……….………..i

ABSTRAK………...………….ii

KATA PENGANTAR……….iii

DAFTAR ISI………...vi

DAFTAR TABEL……….………....x

DAFTAR GAMBAR………...…..…...…... .xi

DAFTAR LAMPIRAN………..xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………...…..1

1.2 Identifikasi Masalah………...………..6

1.3 Maksuddan Tujuan Peneliatian………..……….…….6

1.4 Kegunaan Penelitian………...……….……….7

1.4.1 Manfaat Penelitian……….……….7

1.4.2 Manfaat Bagi Perusahaan………...……….………….……..7

1.4.3 Manfaat Bagi Penulis………..……..……….………7

(4)

vii

2.1.3.5Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Intrnal…….……..….22

2.1.3.6Wewenang dan Tanggung Jawab Audit Internal…….….24

2.1.3.7Kualifikasi Pelaksanaan Audit Internal……...………….25

2.1.4 Penerapan Good Pension Fund Governance………...37

(Tata Kelola Dana Pensiun) 2.1.4.1Definisi/Pengertian Tata Kelola...37

Dana Pensiun yang baik 2.1.4.2Kaidah – kaidah penerapan Tata Kelola Yang Baik...40

2.1.4.3Kejelasan Fungsi, Kewenangan, Tanggung jawab……43

dan Hubungan Kerja 2.1.4.4Dasar Penerapan Tata Kelola………...45

(5)

viii

2.2 Peranan Audit Internal dalam penerapan Good Pension Fund Governance

(Tata Kelola Yang Baik) di Dana Pensiun Telkom kota Bandung………..46

2.3 Kerangka Pemikiran………..47

3.2 Gambaran Umum Perusahaan………50

3.2.1 Sejarah Singkat Perusahaan………..50

3.3 Visi, Misi dan Fungsi Dana Pensiun Telkom……….54

3.3.1 Struktur organisasi dan Job Description Dana Pensiun………55

Telkom Struktur Organisasi Pada Dana Pensiun Telkom 3.3.1.1 Kegiatan Dana Pensiun Telkom………...63

3.3.1.2 Tugas dan Tanggung jawab Dana Pensiun Telkom………….63

3.3.1.3 Kewajiban Dana pensiun Telkom……….64

3.4 Metode Penelitian………...64

3.4.1 Metode dan Pendekatan yang digunakan……….64

3.4.2 Sumber Data Penelitian………65

3.4.3 TeknikPengumpulan Data………...….…66

3.4.4 Variabel Penelitian………...………67

3.4.5 OperasionalisasiVariabel………..67

(6)

ix

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian…...72

4.1.1 Program Audit Internal...73

4.1.2 Penerapan Good Pension Fund Governance di Dana Pensiun PT. Telkom Bandung...75

4.2 Pembahasan...76

4.2.1Analisis Data dan Pengujian Hipotesis...76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan...81

5.2 Saran...82

DAFTAR PUSTAKA………...………...…………...84

LAMPIRAN……….....86

(7)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasional Variabel Peranan Audit Internal (X)………68

Tabel 3.2 Operasional variable penerapan Good Pensiun

Fund Governance (Tata Kelola Dana Pensiun Yang Baik) di

Dana Pensiun PT. Telkom kota Bandung (Y)……….69

Tabel 3.3 Asosiasi koefisien champion………71

(8)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian………..47

(9)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian……….86

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dana pensiun merupakan suatu hal yang sangat diinginkan oleh para pekerja dan

keluarganya sebagai jaminan di masa pensiun nanti. Setiap dana pensiun secara umum

didirikan tentunya untuk memperoleh jaminan kesinambungan yang maksimal berupa

penghasilan yang diperoleh berasal dari pemanfaatan sumber daya yang ada di dana

pensiun yang terdiri atas iuran pemberi kerja, iuran peserta dan hasil bersih investasi.

Keberhasilan dana pensiun dapat dilihat dari tingkat pencapaian tujuan nya.

Dana pensiun akan selalu mengusahakan agar jumlah hasil bersih investasi yang

diperoleh terus meningkat dari tahun ke tahun merupakan salah satu tolak ukur

keberhasilan suatu dana pensiun. Kemampuan dana pensiun dalam menciptakan hasil

bersih investasi tersebut juga menentukan kelangsungan hidup dana pensiun. Dengan

cara pandang yang demikian maka menuntut dana pensiun untuk selalu melakukan

inovasi-inovasi terbaru untuk menghadapi kondisi makro ekonomi.

Kondisi makro ekonomi yang semakin ketat mengakibatkan dana pensiun selalu

berhadapan dengan masalah pengelolaan dana pensiun dan pengawasan asset. Agar dana

pensiun dapat bertahan dan berkembang dengan baik diperlukan upaya penyelamatan

dan penyempurnaan yang meliputi produktivitas, efisiensi, serta evektivitas pencapaian

(11)

2 BAB I Pendahuluan

masalah yang dihadapi dana pensiun akan semakin kompleks sehingga semakin

sulit untuk mengawasi kegiatan dan operasi dana pensiun, dimana semakin besar

kemungkinan untuk terjadinya penyimpangan-penyimpangan, pemborosan dan

kecurangan. Masalah-masalah internal yang muncul dalam organisasi sebagian

merupakan tanda bahwa fungsi di dalam lembaga tidak dilaksanakan secara taat dan

konsisten, dampaknya tata kelola perusahaan tidak dilaksanakan secara sehat. Mengatasi

hal itu, salah satu fungsi yang harus diberdayakan secara konsisten adalah fungsi

pengawasan yang dapat memicu terlaksananya pengendalian risiko manajemen yang

sehat untuk mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup perusahaan.

Dalam pelaksanaan pengendalian dapat dilakukan secara langsung oleh anggota

pengurus dana pensiun dan dapat pula dilakukan oleh bidang audit internal. Pihak

pengurus dapat membentuk suatu bidang audit internal yang diberi wewenang untuk

melakukan pengawasan dan penilaian terhadap pengendalian internal dana pensiun.

Struktur pengendalian intern yang dimaksudkan untuk melindungi asset milik dana

pensiun, nilai kecermatan dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha

dan mendorong ditaati nya kebijakan pengurus yang telah digariskan. Audit internal

modern menyediakan jasa-jasa yang mencakup pemeriksaan dan penilaian control,

kinerja, resiko dan tata kelola (good governance).

Auditor internal sangat membantu dana pensiun dalam mencapai tujuannya,

melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan

(12)

3 BAB I Pendahuluan

serta memberikan jasa konsultasi kepada pihak pengurus dalam mengembangkan dan

menjaga efektivitas sistem pengendalian internal, pengelolaan resiko dan Good Pension

Fund Governance guna menopang terwujudnya dana pensiun yang sehat. kelola dana pensiun yang baik muncul sebagai pilihan yang bukan saja menjadi formalitas, namun

Sistem pengendalian internal merupakan bagian dari praktik GPFG, juga praktik

pengurus, dimana didalamnya mencakup pengawasan yang memadai, etika bisnis,

independensi, pengungkapan yang akurat dan tepat waktu, akuntabilitas dari seluruh

pihak yang terlibat dalam proses pengelolaan dana pensiun, serta mekanisme dalam

sistem pengendalian internal merupakan salah satu sarana utama untuk memastikan

bahwa pengelolaan dana pensiun telah dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip Good

Pension fund Governance. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis dan era globalisasi menuntut berkembangnya suatu sistem dan paradigma baru dalam

pengelolaan bisnis dan industri Good pension fund Governance (GPFG) atau yang lebih

umum dikenal dengan tata suatu sistem nilai dan best practices yang sangat fundamental

bagi peningkatan nilai dana pensiun.

Secara teoritis, praktek GPFG dapat meningkatkan nilai (value) dana pensiun dengan meningkatkan kinerja keuangan dan pelayanan kepada para manfaat pensiun

(MP), mengurangi resiko yang mungkin dilakukan oleh pengurus dengan

keputusan-keputusan yang menguntungkan diri sendiri, dan umumnya corporate pension fund governance dapat meningkatkan kepercayaan stakeholders. GPFG juga diperlukan untuk mendorong terciptanya pengelolaan yang efisien, transparan, dan konsisten dengan

(13)

4 BAB I Pendahuluan

melalui pengelolaan berdasarkan asas transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,

indepedensi serta kewajaran dan kesetaraan. Untuk itu, salah satu manfaat dari GPFG,

dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas struktur pengelolaan dan pola kerja dana

pensiun.

Corporate pension fund governance akhir-akhir ini menjadi perhatian publik, terutama karena dengan adanya Corporate pensiun fund Governace dana pensiun lebih terarah dalam mencapai tujuannya. Corporate pensiun fund Governance merupakan isu

yang tidak pernah usang untuk terus dikaji pelaku bisnis, akademisi, pembuat kebijakan

dan lain sebagainya.

Dana pensiun merupakan sarana penghimpun dana guna meningkatkan

kesejahteraan pesertanya serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam melestarikan

pembangunan nasional yang meningkat an berkelanjutan (sesuai dengan UU No. 11 th.

1992 tentang dana Pensiun) dan perusahaan publik yang terdaftar di bursa saham,

sebagai tulang punggung perekonomian nasional diharapkan menjadi teladan dalam

menerapkan corporate governance yang efektif. Penerapan corporate pension fund governance yang efektif pada dana pensiun dan perusahaan publik memberikan gambaran kondisi perekonomian, serta menghindari terjadinya krisis dan kegagalan

serupa di masa depan. Beberapa implementasi GPFG antara lain adalah sistem

pengendalian internal (internal control system), pengelolaan resiko, dan etika bisnis yang dituangkan dalam pedoman perilaku dana pensiun.

Kebutuhan untuk menerapkan prinsip-prinsip GPFG juga dirasakan sangat kuat

(14)

5 BAB I Pendahuluan

Risiko kegiatan usaha dana pensiun kian beragam dan ketat. Keadaan tersebut semakin

meningkatkan kebutuhan akan praktik tata kelola dana pensiun yang baik (good pensiun fund governance) dalam pengelolaan dana pensiun. Penerapan prinsip GPFG selain untuk meningkatkan keberhasilan pengelolaan dana pensiun itu sendiri, juga

memberikan kepercayaan kepada para stakeholders.

Berdasarkan peraturan yang telah dikeluarkan berkaitan dengan penerapan prinsip

GCG antara lain adalah keputusan ketua badan pengawas pasar modal dan lembaga

keuangan (BAPEPAM) Nomor kep-136/BL/2006 tanggal 21 Desember 2006 tentang

Pedoman Tata Kelola Dana Pensiun diatur bahwa Tata kelola dana pensiun adalah suatu

proses dan struktur yang digunakan oleh dana pensiun untuk pencapaian tujuan

penyelenggaraan program pensiun dengan memperhatikan kepentingan setiap pihak

yang tekait dalam penyelenggaraan dana pensiun, berlandaskan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan praktik yang berlaku umum.

Sementara menurut peraturan direksi perusahaan perseroan (PERSERO) PT.

Telekomunikasi Indonesia, Tbk. selaku pendiri dana pensiun Telkom nomor : KD 07

/PS950/SDM-30/05 tanggal 22 februari 2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Good

Pension Fund Governance (tata kelola dana pensiun yang baik dalam pengelolaan dana

pensiun Telkom) yang mana di dalamnya diatur bahwa praktek Good Pension Fund

Governance wajib dilaksanakan secara konsisten dan dipertanggungjawab oleh segenap

organ dana pensiun Telkom (Pendiri, dewan pengawas, pengurus) dan seluruh jajaran

(15)

6 BAB I Pendahuluan

Pentingnya pengendalian internal dan adanya audit internal yang efektif pada dana

pensiun dapat mengamankan investasi dan asset dana pensiun. Keberadaan fungsi audit

internal dalam dana pensiun Telkom menjamin efektivitas pengendalia internal dan

merupakan mitra strategis dalam kegiatan pengelolaan dana pensiun serta mendorong

proses governance. Oleh karena itu diperlukan keseimbangan dalam rangka pemenuhan

kepentingan menerapkan prinsip-prinsip GPFG. Auditor internal sebagai salah satu

bidang audit internal dana pensiun memiliki peranan yang sangat penting dalam praktek

GPFG.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untk melakukan penelitian

dengan judul “Peranan Audit Internal Dalam Penerapan Good Pension Fund Governance (Tata Kelola Dana Pensiun Yang baik) Dana Pensiun Telkom.”

1.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas,

maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Peranan

Audit Internal Dalam Penerapan Good Pensiun Fund Governance (Tata Kelola Dana

Pensiun Yang baik) Di Dana Pensiun Telkom.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi

yang diperlukan sebagai bahan masukan dalam penyusunan suatu karya ilmiah sehingga

(16)

7 BAB I Pendahuluan

tersebut. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah peranan

audit internal sudah efektif dalam penerapan GPFG pada Dana Pensiun PT. Telkom.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademi

Diharapkan dengan penulisan penelitian ini dapat dijadikan referensi yang dapat

digunakan untuk menambah pengetahuan dan gambaran mengenai peranan audit internal

terhadap kepatuhan manajemen perusahaan. Dan juga dapat digunakan sebagai

perbandingan antara teori–teori yang telah didapatkan melalui jalur akademis dengan

praktek yang sebenarnya mengenai peranan audit internal dalam suatu perusahaan

terhadap kepatuhan manajemennya.

1.4.2 Manfaat Bagi Perusahaan

Bagi dana pensiun, hasil penelitian dapat memberikan manfaat kepada dana

pensiun, khususnya mengenai pengaruh audit internal terhadap penerapan good pension fund governance. Sehingga memberikan masukan berupa saran untuk meningkatkan kualitas peranan audit internal dalam menerapkan GPFG.

1.4.3 Manfaat Bagi Penulis

Bagi penulis, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat berupa

(17)

8 BAB I Pendahuluan

governance di Dana pensiun khususnya pengaruh audit internal terhadap penerapan good pension fund governance.

1.4.4 Manfaat Penelitian Lanjutan

Bagi pembaca dan pihak-pihak lain, dapat dijadikan bahan referensi untuk

(18)

81

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasar kan penelitian yang penulis lakukan melalui analisa data statistik dari

kuesioner yang disebarkan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan audit internal dalam penerapan tata kelola dana pensiun yang baik

sudah berjalan dengan efektif karena berdasarkan analisis data dan pengujian

hipotesis “Peranan audit internal” sebesar 94% dan variable dependen

“Penerapan Good Pension Fund Governance (Tata Kelola Dana Pensiun yang baik) PT. Telkom Bandung” sebesar 85,33%, serta hasilan alisis total variabel

“Peranan Audit Internal Dalam Penerapan Pension Fund Governance (Tata

Kelola Dana Pensiun yang baik) Di Dana Pensiun PT. Telkom Bandung” sebesar

91,8%. Maka dari itu dapat di simpulkan bahwa audit internal dalam

pelaksanaannya sesuai dengan standar kinerja audit internal untuk sesuai dengan

prosedur yang berlaku.

2. Peranan audit internal pada Dana Pensiun PT. Telkom kota Bandung telah

dilaksanakan dengan baik. Dimana Internal Audit memiliki kompetensi dan

independensi yang sesuai, telah melakukan pemeriksaan dengan baik,

memberikan waktu kepada pihak yang diawasi untuk memberikan tanggapan,

(19)

BAB V Kesimpulan dan Saran 82

berkesinambungan dan berlanjut. Internal audit telah melakukan prosedur

pemeriksaan dengan baik dan sesuai.

3. Peranan pelaksanaan audit internal dalam penerapan tata kelola yang baik di

dana pensiun berdasarkan uji korelasi sebesar menunjukan hubungan yang

sangat kuat. Berdasarkan hasil penghitungan kuesioner maka H0 ditolak dan

Ha diterima, maka hipotesis yang penulis ajukan yaitu “Peranan Audit

Internal Dalam Penerapan Good Pension Fund Governance (Tata Kelola

Dana Pensiun yang baik) Di Dana Pensiun PT. Telkom.” Dapat diterima.

5.2 Saran

Berdasarkan dari kesimpulan yang telah dibahas, maka penulis mencoba

menyampaikan beberapa saran sebagai bahan pertimbangan, diantaranya adalah :

1. Tugas, wewenang dan tanggung jawab yang telah ditetapkan oleh

pimpinan perusahaan agar dapat berjalan sebagaimana mestinya dan

dipertahankan seterusnya.

2. Pelaksanaan audit internal akan dapat lebih efektif lagi jika dilakukan

penambahan anggota atau peningkatan kualitas seorang auditor internal

dengan memberikan pelatihan yang menambah kemampuan auditor.

Kemampuan auditor dibutuhkan untuk mengurangi kesalahan dan

kecurangan yang dilakukan oleh pegawai yang telah memahami sistem

perusahaan. Selain itu Fungsi audit internal diharapkan melakukan

penilaian dan memberikan rekomendasi yang sesuai untuk meningkatkan

(20)

BAB V Kesimpulan dan Saran 83

3. ● Bagi Dana Pensiun PT. Telkom diharapkan dapat menempatkan

pegawai sesuai dengan keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan.

● Bagi kalangan akademis dan masyarakat umum, Diharapkan dengan

adanya penelitian ini dapat memberikan wacana dan masukan bagi para

akademisi dan masyarakat umum tentang pentingnya peranan audit

internal bagi perusahaan. Serta dilakukannya penelitian untuk

faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis dalam skripsi ini. Kemungkinan

faktor-faktor tersebut antara lain konsidi sumber daya manusia (SDM)

yang berkualitas, lingkungan perusahaan yang memiliki persaingan yang

sehat, budaya perusahaan yang baik, strategi yang tepat, struktur

(21)

84

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A dan Loebbeck, James K. 2003. Auditing, Pendekatan Terpadu. Edisi Indonesia, Adaptasi Abadi Jusuf. Jakarta: Salemba Empat.

Arens, et, al. 2007. Auditing dan Pelayanan Verifikasi. Jakarta: Jakarta: Indeks

Boynton C. William, Raymond N. Jonh, and Waltrer G. Kell. 2001. Modern Auditing, Seventh edition. New York: John Wiley & Sons Inc.

Boynton, Johnson, Kell. 2006. Modern Auditing, Seventh edition. New York: John Wiley & Sons Inc.

Brink, Viktorz, Herbert Witt, 2003, Modern Internal Auding, Appraising Operasional and Control, Fourth Edition. New York.

Champion, Dean J., 1990, Basic Statistic For Social Research, Second Edition, New York: Mac Millan Publishing Co, Inc.

Hackert and Wilson. 2003. Internal Auditing. Seventh edition. New York: John Wiley & Sons Inc.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Komarudin. 2004. Manajemen Kantor: Teori dan Praktek. Bandung: Trigenda Karya

Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal. 2004. Standar Profesional Audit Internal No.15. Jakarta: Yayasan Pendidikan Internal Audit

Mulyadi. 2002. Auditing. Buku I, Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Nazir, Moch. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sawyer, Lawrence B., Mortimer A. Dittenhofer, dan James H. Scheiner. 2005. Audit Internal. Edisi Kelima. Buku I. Dialih bahasakan oleh Desi Adhariani. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Soekanto, Soerjono, 2002, Sosiologi Suatu Pengantar, Cetakan Ketiga puluh empat, Jakarta, PT RajaGrafondo Persada

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabet.

(22)

85

The Institute of Internal Auditors. 2005. Standars for The Professional Proctice of Internal Auditing. Florida. Altamonte Spring.

The Institute of Internal Auditors. 2005. Standars for The Professional Proctice of Internal Auditing. London.

Tugiman, Hiro. 2005. Standar Profesional Audit Internal. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Tugiman, Hiro. 2006. Standar Profesi Audit Internal. Yogyakarta: Kanisius.

Tunggal, Widjaya Amin. 2004. Auditing Suatu Pengantar. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan enzim papain amobil dalam produksi kecap cakar ayam memberikan nilai pH yang asam, memberikan warna yang gelap terhadap kecerahan warna (L*) dan rasa

Uji DMRT menunjukkan bahwa lilin aromaterapi dengan konsentrasi minyak atsiri kamboja 1% berbeda tidak nyata dengan perlakuan kontrol, dimana ini merupakan perlakuan

Kelenjar hati ialah kelenjar pencernaan yang terletak pada rongga perut sebelah kanan. Kelenjar hati ialah kelenjar pencernaan terbesar pada manusia yang berwarna

Bahwa, sebagai jaminan atas pembiayaan tersebut, Para Tergugat menyerahkan jaminan kepada Penggugat berupa Sebidang tanah pertanian dan segala sesuatu yang berdiri

Dalam Empat Kebenaran mulia dijelaskan tentang Dukkha atau penderitaan yang dialami oleh seluruh mahkluk, tentang sebab terjadinya penderitaan atau asal mula penderitaan, tentang

Banyaknya jumlah daun yangberguguran di Universitas Diponegoromerupakan potensi yang pantas diperhitungkan agar menjadi bahan yang bernilai guna, Salah satunya dengan

Berdasarkan data pada Tabel 1, hampir semua air sumur di sekitar kandang kelompok sapi potong dari Kabupaten Sleman, Bantul, dan Ku- lon Progo jumlah Coliform melebihi baku mutu air

Keenam indikator ini diukur melalui beberapa pernyataan yang dialamatkan pada mahasiswa tentang ada atau tidaknya dampak dari beberapa kurikulum dan program kewirausahaan