DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ... 2
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 3
1.3 Tujuan Perancangan ... 4
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 4
BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH
3.1 Data dan Fakta
3.1.1 Perusahaan lembaga terkait…. ...23
3.1.2 Kampung Adat Cireundeu……... ...24
3.1.3 Kegiatan Adat di Kampung Cireundeu ...26
3.1.4 Sistem kepercayaan Cireundeu ...28
3.1.5 Analisis Cireundeu dengan STP……… ... 31
3.1.5.1 Segmentasi dan Targeting……….31
3.1.5.2 Positioning………31
3.1.6 Siapa pengunjung Kampung Wisata………...34
3.1.7 Keunikan Kampung Cirendeu………....36
3.1.8 Hasil Wawancara………....41
3.1.9 Hasil Kuesioner………..42
BAB IV. PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep komunikasi ... 46
4.2.1 Konsep verbal... ...47
4.2.2 Konsep visual... 48
4.3 Konsep Media …… ... 50
4.3.1 Biaya………... ...51
4.3.2 Timeline……... 52
4.3.3 Hasil Karya... 53
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan …… ... 79
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Foto Acara Satu Suro ……… 26
Gambar 3.2 Foto Makanan Pokok Warga Cireundeu ………... 37
Gambar 3.3 Foto Bahan dan Rasi yang sudah matang ………. 37
Gambar 3.4 Foto Ibu –ibu Warga Cireundeu sedang membuat Kue ………….. 38
Gambar 3.5 Foto Bahan makanan pokok warga Cireundeu ……… 38
Gambar 3.1.1 Gambar Diagram Kuesioner Pertanyaan 1 ……….. 43
Gambar 3.1.2 Gambar Diagram Kuesioner Pertanyaan 2 ……….. 44
Gambar 3.1.3 Gambar Diagram Kuesioner Pertanyaan 3 ……….. 44
Gambar 3.1.4 Gambar Diagram Kuesioner Pertanyaan 4 ……….. 45
Gambar 3.1.5 Gambar Diagram Kuesioner Pertanyaan 5 ……….. 45
Gambar 3.6 Buku Potret Kehidupan masyarakat Kampung Adat Cireundeu …. 73 Gambar 3.6.1 Poster 2 ……… 74
Gambar 3.7 Poster 2 ……… 75
Gambar 3.7.1 Pembatas Buku ……… 76
Gambar 3.7.2 Mug ………. 77
Gambar 3.8 Pin ………77
DAFTAR ISTILAH
1. Adding value : menambah nilai
2. Fun : kesenangan, kegembiraan
3. Innocence : kemurnian, keadaan tidak berdosa, keadaan tidak bersalah
4. Intangible : hal-hal yang tidak dapat diraba
5. Merchandise : barang dagangan
6. Tagline : slogan dalam iklan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada jaman modernisasi seperti ini, wisata budaya kurang diminati oleh
masyarakat khususnya anak muda pada jaman sekarang, mereka cenderung lebih
memilih tempat wisata yang modern yang menyajikan permainan modern dengan
teknologi yang canggih, wisata budaya sering dikesampingkan karena dianggap kuno
dan tidak modern.
Masyarakat tidak terlalu mengetahui bahwa terdapat banyak wisata budaya
yang mengangkat sisi tradisional dan adat istiadat yang kental, dan keunikan lainnya
yang dapat memberikan wawasan dan pengetahuan baru bagi masyarakat khususnya
anak muda. Karena kurangnya informasi dan promosi yang didapat masyarakat
tentang wisata budaya atau wisata tradisional maka cenderung pada saat ini
masyarakat lebih memilih wisata modern yang banyak di tawarkan oleh
tempat-tempat wisata lainnyadengan penggunaan promosi yang menarik.
Banyaknya kampung wisata yang tidak diketahui dan dikenal masyarakat
dikarenakan kurangnya informasi terhadap kampung wisata tersebut, sehingga
masyarakat tidak mengetahui keberadaannya, dan cenderung lebih memilih wisata
modern dengan berbagai promosi yang menarik sehingga dapat mengajak
Seperti Kampung Adat Cireundeu salah satunya, kampung adat ini tidak
terlalu diketahui oleh banyak masyarakat, padahal banyak sekali keunikan pada
kampung adat ini yang dapat kita lihat bahkan kita pelajari.
Wisata budaya pada dasarnya dapat diminati oleh masyarakat, sama halnya
seperti wisata modern lainnya jika promosi dan informasi yang disampaikan dikemas
dengan sangat menarik, sehingga masyarakat mau mengenal dan melestarikan
budaya tersebut.
Melihat kondisi tersebut, penulis mencoba untuk memanfaatkan fungsi
keilmuan DKV untuk mencegah ancaman kepunahan kampung adat di mata
masyarakat sekarang ini. Maka dari itu penulis mencoba membuat sebuah sosialisasi
berupa perancangan yang ditujukan khususnya untuk masyarakat Bandung agar
mengetahui tentang keberadaan kampung adat Cireundeu.
1.2. Permasalahan dan Ruang Lingkup
Berikut permasalahan utama dari topik ini yakni:
Bagaimana merancang strategi komunikasi visual yang tepat dalam
sosialisasi promosi Kampung Adat Cirendeu sehingga Kampung Adat
Cirendeu lebih dikenal oleh para wisatawan.
Bagaimana menentukan media komunikasi visual yang tepat dalam
sosialisasi promosi Kampung Adat Cireundeu
Adapun juga batasan/ruang lingkup permasalahan :
Perancangan akan menggunakan media cetak berupa buku sebagai bagian
dari bentuk sosialisasi dan promosi.
Konsep yang akan dipakai adalah : modern etnik
Sasaran akan terfokus pada anak muda khususnya generasi muda di sekitar
Bandung
1.3. Tujuan Perancangan
Tujuan perancangan laporan Tugas Akhir ini adalah:
1. agar kebudayaan adat Cireundeu dapat tersosialisasikan dengan baik,
sehingga masyarakat, khususnya para remaja dikota bandung mengetahui
keberadaan Kampung Adat Cireundeu, sehingga dapat ikut menghormati dan
melestarikan budaya asli Indonesia.
2. Agar kampung adat cireundeu lebih dikenal sebagi objek wisata budaya dan
menjadi aset daerah tersebut dengan berbagi macam keunikan dan adat
istiadat.
3. Agar perancangan ini menjdi bagian dari promosi masyarakat kampung adat
cireundeu sehingga masyarakat luas dapat melihat potensi yang ada pada
kampung adat cireundeu.
1.4. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Adapun data tersebut didapat dari berbagai sumber diantaranya:
Observasi adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan
Wawancara adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan
sejumlah pertanyaan secara lisan dan dijawab secara lisan juga.
Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan yang memungkinkan analisis
untuk mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik
seseorang.
Studi pustaka adalah suatu kegiatan pengumpulan data dan informasi dan
berbagai sumber, seperti buku-buku yang memuat berbagai ragam kajian
yang dibutuhkan penulis.
Media internet adalah pengumpulan data-data dan informasi yang dibutuhkan
penulis menggunakan media internet.
1.5. Skema Perancangan
KAMPUNG ADAT CIRENDEU
FAKTA
Kampung Adat Cirendeu merupakan warisan budaya leluhur adat Sunda Merupakan kampung adat yang memegang kepercayaan Sunda wiwitan
MASALAH
-Kampung Adat Cireundeu sebagai warisan budaya leluhur yang terancam punah -Kampung Adat Cireundeu merupakan kampung adat yang kurang dikenal oleh masyarakat
Modernisasi yang membuat
Perencanaan serta pemilihan media yang tepat
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Seperti kita ketahui bersama, bahwa pelestarian sebuah kebudayaan tradisional tidaklah mudah. Kita harus mampu melawan arus modernisasi yang menerjang dengan kuatnya. Apalagi untuk dapat menyentuh kalangan anak muda, kita harus bisa menyajikan sesuatu yang baru, bukan dengan cara lama. Dengan memadukan budaya modern, sebuah budaya tradisional akan lebih mudah dikenal dan disukai anak muda di jaman modern ini. Tak bedanya juga dengan Kampung Adat Cireundeu ini tak tertutup kemungkinan akan lebih mudah dikenal apabila dipromosikan dengan baik, agar masyarakat mengetahui keberadaanya dan mungkin ikut menjaga dan melestarikan kebudayaan sunda yang sudah mulai terkikis oleh moderenisasi.
Salah satu cara untuk mempromosikan Kampung Adat Cireundeu sebagai kampung wisata budaya adalah dengan membuat media promosi yang menarik, sehingga masyrakat tertarik dan mengenal Kampung Adat Cireundeu dengan wisata budayanya. Selain itu Kampung Adat Cireundeu penting diperkenalkan bagi kalangan muda Karena agar menumbuhkan rasa memiliki, bangga dan cinta terhadap warisan budaya sunda serta turut melestarikan kebudayaan dan tradisi masyarakat sunda yang ada di Jawa barat.
5.2 Saran Penulis
DAFTAR PUSTAKA
Wiryawan, B. Mendiola, (2008), KAMUS BRAND A-Z, Jakarta, Red & White Publishing.
Sexton Don, (2007), Marketing 101, Bhuana Ilmu Populer, Jakarta.
Kartajaya, Hermawan and Mussry, Jacky., (2004), Memenangkan Persaingan dengan Segitiga Positioning – Diferensial – Brand, PT. Gramedia Pustaka Utama.
Kasali, Rhenald, (2005), Membidik Pasar Indonesia Segmentasi Targeting Positioning, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama.