ABSTRAK
Laba yang diperoleh oleh perusahaan di masa yang akan datang tidak dapat dipastikan, sehingga perlu dilakukan prediksi akan perubahan laba yang terjadi dari satu masa ke masa yang akan datang. Perubahan laba yang terjadi di suatu perusahaan dapat dijadikan dasar bagi para investor untuk menentukan apakah mereka akan melakukan pembelian, penjualan atau menahan investasi mereka.Untuk mengukur dan memprediksi laba perusahaan dapat menggunakan rasio keuangan. Hal ini menjadikan rasio keuangan dapat menjadi faktor dalam mengevaluasi keadaan keuangan perusahaan masa lalu, sekarang, dan memproyeksikan laba yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh current ratio terhadap perubahan laba, debt to total asset terhadap perubahan laba, total asset turnover terhadap perubahan laba dan , inventory turnover terhadap perubahan laba. Populasi dalam penelitian adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2010-2014 dan sampelnya adalah perusahaan farmasi dengan jumlah sampel sebanyak 8 sampel. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis regresi berganda. Secara parsial variabel current ratio, debt to total asset, total asset
turnover dan inventory turnover tidak berpengaruh terhadap perubahan laba. Hasil uji regresi
secara simultan pada penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh current ratio,
debt to total asset, total asset turnover dan inventory turnover terhadap perubahan laba
perusahaan farmasi di indonesia.
Kata kunci: Current ratio, debt to total asset, total asset turnover, inventory turnover,
ABSTRACT
Profits derived by an enterprise in the future can not be ascertained, so that should be a prediction profit changes that occur from one period into the future. Profit changes that occur in a company can be used as a basis for investors to determine whether they will make a purchase, sale or holding their investments. To measure and predict profit of the company can use financial ratios. It makes financial ratios can be a factor in evaluating the financial condition of the past, present, and projected future earnings. This study aims to determine the effect of the current ratio to changes in income, debt to total assets to changes in income, total asset turnover to changes in income and, inventory turnover to changes in income. The population in this study are all companies listed in Indonesia Stock Exchange (BEI) from 2010-2014, and the sample is a pharmaceutical company with a total sample of 8 samples. The method used is multiple regression analysis. Partially variable current ratio, debt to total assets, total asset turnover and inventory turnover laba.Variabel not influence the change does not affect the Current Ratio Profit Change. Regression test results simultaneously in this study indicate that there is no influence current ratio, debt to total assets, total asset turnover and inventory turnover to changes in profit pharmaceutical company in Indonesia.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN SUMBER DATA SKRIPSI ... iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 5
1.3Tujuan Penelitian ... 5
1.4Manfaat Penelitian ... 6
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1Kajian Pustaka ... 7
2.2Rerangka Teoritis ... 24
2.3Rerangka Pemikiran ... 25
2.4Penelitan Terdahulu ... 26
2.5Pengembangan Hipotesis ... 31
2.6Model Penelitian ... 34
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1Jenis Penelitian... 35
3.2Populasi dan Sampel ... 35
3.3Definisi Operasional Variabel ... 37
3.4Teknik Pengumpulan Data ... 41
3.5Metode Analisis Data ... 41
3.6Metode Instrumen dan Pengujian Data ... 42
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Hasil Penelitian ... 43
4.2Pembahasan... 54
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan ... 55
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
2.1Tabel Penelitian Terdahulu ... 26
3.1Tabel Definisi Operasional Variabel ... 39
4.1Tabel Analisis Deskriptif ... 43
4.2Tabel Uji Normalitas... 44
4.3Tabel Uji Multikolinearitas ... 45
4.4Tabel Uji Heterokedastisitas ... 46
4.5Tabel Uji Transformasi Logaritma ... 47
4.6Tabel Uji Auto Korelasi ... 48
4.7Tabel Uji Regresi ... 49
4.8Tabel Correlation ... 50
4.9Tabel Model Summary ... 53
DAFTAR LAMPIRAN
A. Lampiran Kewajiban Lancar ... 59
B. Lampiran Persediaan ... 60
C. Lampiran Total Kewajiban ... 61
D. Lampiran Total Ekuitas ... 62
E. Lampiran Total Aktiva ... 63
F. Lampiran Penjualan Bersih ... 64
G. Lampiran HPP ... 65
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat bertahan dalam kondisi
ekonomi yang sulit, yang terlihat dari kemampuannya dalam memenuhi kewajiban-kewajiban
keuangan dan melaksanakan operasinya dengan stabil serta dapat menjaga kontinuitas
perkembangan usahanya dari waktu ke waktu (Juliana dan Sulardi, 2003 dalam Oktanto dan
Nuryanto, 2014). Masyarakat pada umumnya mengukur keberhasilan suatu perusahaan
berdasarkan kemampuan perusahaan yang terlihat dari kinerjanya.Tujuan utama didirikannya
suatu perusahaan yaitu memperoleh laba jangka panjang kemudian mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan, serta mempengaruhi kesejahteraan masyarakat sebagai
tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Ketiga tujuan tersebut saling berkaitan satu dan
lainnya. Perusahaan ingin memperoleh laba jangka panjang dimaksudkan agar perusahaan dapat
terus bertahan hidup tanpa batasan waktu. Meskipun nantinya suatu perusahaan akan mati,
namun kematian tersebut tidak dikehendaki oleh perusahaan. Oleh karena itu, kelangsungan
hidup perusahaan akan selalu dijaga dengan berusaha memperoleh laba sebesar-besarnya . Untuk
mencapai tujuan tersebut, perusahaan tentunya harus dapat meningkatkan produktivitas dalam
menjalankan usahanya (Agustina dan Silvia, 2012).
Salah satu parameter kinerja tersebut adalah laba. Laba perusahaan diperlukan untuk
kepentingan kelangsungan hidup perusahaan. Untuk memperoleh laba, perusahaan harus
manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan
aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari
kontribusi penanaman modal (Juliana dan Sulardi , 2003 dalam Oktanto dan Nuryanto, 2014).
Penyajian informasi laba merupakan bagian operasional perusahaan yang penting karena tingkat
laba dapat mendeskripsikan pencapaian perusahaan secara keseluruhan. Semakin besar tingkat
laba, maka produktivitas suatu perusahaan semakin baik, sehingga akan menambah kepercayaan
stakeholder terhadap perusahaan tersebut. Informasi laba berfungsi untuk menilai produktivitas
manajemen, membantu meramalkan potensi laba dalam jangka panjang, dan mengidentifikasi
risiko dan tingkat pengembalian dalam meminjam atau dalam melakukan investasi. Laba yang
diperoleh oleh perusahaan di masa yang akan datang tidak dapat dipastikan, sehingga perlu
dilakukan prediksi akan perubahan laba yang terjadi dari satu masa ke masa yang akan datang.
Perubahan laba yang terjadi di suatu perusahaan dapat dijadikan dasar bagi para investor untuk
menentukan apakah mereka akan melakukan pembelian, penjualan atau menahan investasi
mereka. Informasi tentang perubahan laba dapat digunakan juga oleh para karyawan perusahaan
untuk menentukan masa depan perusahaan yang akan mempengaruhi pendapatan karyawan
tersebut (Agustina dan Silvia, 2012). Laba merefleksikan telah terjadinya proses peningkatan
atau penurunan ekuitas dari berbagai sumber transaksi.
Untuk mengukur dan memprediksi laba perusahaan dapat menggunakan rasio keuangan.
Hal ini menjadikan rasio keuangan dapat menjadi faktor dalam mengevaluasi keadaan keuangan
perusahaan masa lalu, sekarang, dan memproyeksikan laba yang akan datang. Selain itu, rasio
keuangan dapat dipakai sebagai sistem peringatan awal terhadap kemunduran kondisi keuangan
Current ratio (CR) menunjukkan perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban
lancar suatu perusahaan. Current ratio yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar
yang dapat menutupi kewajiban lancar perusahaan. Semakin tinggi current ratio maka perubahan
laba yang diperoleh perusahaan semakin rendah. Hal ini dikarenakan current ratio yang tinggi
menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan
karena aktiva lancar menghasilkan return yang lebih rendah dibandingkan aktiva tetap (Agustina
dan Silvia, 2012). Hasil penelitian (Meriewaty dan Setyani, 2005) menyatakan bahwa current
ratio mempunyai kemampuan signifikan dan berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan
yang diukur dari operating profit-nya, sementara hasil penelitian (Juliana dan Sulardi, 2003)
menyatakan bahwa Current Ratio berpengaruh tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba.
Total debt to total assets (DAR) menunjukkan perbandingan antara total kewajiban
dengan total aktiva. Semakin tinggi total debt to total assets maka perubahan laba yang diperoleh
perusahaan semakin rendah. Hal ini dikarenakan total debt to total assets yang tinggi
menunjukkan proporsi kewajiban perusahaan lebih besar daripada aktiva yang dimiliki
perusahaan sehingga risiko yang ditanggung perusahaan semakin besar karena adanya kewajiban
perusahaan untuk membayar beban bunga yang berdampak pada berkurangnya laba (Agustina
dan Silvia, 2012). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa secara parsial Total Debt to Total
Asset berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perubahan Laba. Sementara penelitian yang
dilakukan oleh Meythi (2005), Andriyani (2008), dan Nurmalasari (2011) menyatakan bahwa
debt to total asset tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba.
Total assets turnover (TATO) merupakan rasio yang menunjukkan efektivitas
penggunaan seluruh aktiva perusahaan dalam rangka menghasilkan pendapatan. Semakin tinggi
dikarenakan total assets turnover yang tinggi menunjukkan perusahaan dapat memanfaatkan
aktiva yang dimiliki untuk meningkatkan penjualan yang berdampak pada meningkatnya laba
(Agustina dan Silvia, 2012). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Purnawati (2005) dan
Nurmalasari (2007) yang menyatakan bahwa total asset turnover berpengaruh signifikan dan
positif sebagai prediktor perubahan laba. Sementara penelitian yang dilakukan oleh Juliana dan
Sulardi (2003), Suwarno (2004), dan Meythi (2005) menyatakan bahwa total asset turnover tidak
berpengaruh terhadap perubahan laba.
Menurut Agustin (2006:71) perputaran persediaan yang semakin cepat akan
mengakibatkan kenaikan pendapatan dan dapat meningkatkan laba bersih perusahaan di masa
yang akan datang”. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Purnawati (2005) menyatakan bahwa
Inventory Turnover (ITO) berpengaruh terhadap perubahan laba. Sementara penelitian yang
dilakukan oleh Nurmalasari (2011) menyatakan bahwa inventory turnover tidak berpengaruh
signifikan terhadap perubahan laba.
Data Kementerian kesehatan pada 2014 menyebutkan, terdapat 206 perusahaan farmasi
yang beroperasi di Indonesia. Terdiri dari empat perusahaan BUMN, 26 perusahaan
multinasional dan 176 perusahaan lokal. Pertumbuhan rata rata penjualan obat dan resep dokter
setiap tahunnya diperkirakan sebesar 11,8 persen (www.Varia.id). Kinerja dan pertumbuhan
industri farmasi Indonesia pada 2014 melambat 8 persen dengan nilai transaksi sekitar Rp 56
triliun. Data Intercontinental Marketing Service (IMS) Health menyebutkan, porsi pasar
obat-obatan dengan resep dokter berkontribusi 59 persen atau sekitar 2,7 miliar dolar AS dari
keseluruhan pasar. Sementara produk obat bebas menyumbang sekitar 41 persen atau 1,9 miliar
Domestik Bruto (PDB). Nilai itu lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran di dunia
sebesar 6,3 persen.
Berdasarkan latar belakang diatas,penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2014”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini
adalah :
1. Apakah terdapat pengaruh CR, DAR, TATO, dan ITO secara parsial maupun simultan
terhadap perubahan laba perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia?
2. Variabel manakah yang paling berpengaruh terhadap perubahan laba perusahaan farmasi
di Bursa Efek Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini,maka tujuan penelitian ini
antara lain:
1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh CR, DAR, TATO, dan ITO secara parsial
maupun simultan terhadap perubahan laba perusahaan farmasi di Bursa Efek
Indonesia.
2. Untuk menguji dan menganalisis variabel yang paling berpengaruh terhadap
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Hasil penelitian diharapkan dapat berguna untuk menambah pengetahuan dan ilmu
bagi penulis sehingga lebih memahami menganalisis rasio keuangan terhadap
perubahan laba.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan perusahaan untuk
dapat menganalisis dengan tepat setiap perubahan laba yang terjadi setiap tahunnya
sehingga perusahaan dapat mempertahankan investor yang menanamkan sahamnya di
perusahaan.
3. Bagi Pihak lain
Hasil penelitian diharapkan dapat berguna bagi mahasiswa atau masyarakat sebagai
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai ”Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan
Laba Perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2014”
maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: yaitu:
1. Variabel Current Ratio tidak berpengaruh terhadap Perubahan Laba. Hal ini disebabkan
karena fungsi rasio lancar adalah untuk mengukur kemampuan pembayaran hutang
perusahaan.
2. Debt to total Asset tidak berpengaruh terhadap Perubahan Laba. Debt to Total Assets
menunjukkan perbandingan antara total kewajiban dengan total aktiva. Tidak
berpengaruhnya debt to total asset terhadap perubahan laba disebabkan oleh investasi
perusahaan dibiayai oleh modal sendiri bukan oleh hutang sehingga tidak mempengaruhi
perubahan laba.Secara umum perusahaan di sector farmasi lebih banyak menggunakan
modal sendiri, terbukti dengan rendahnya angka DAR, dengan demikian besarnya bunga
yang harus dibayar perusahaan tidak signifikan mempengaruhi laba perusahaan.
3. Total Asset Turnover tidak berpengaruh terhadap Perubahan Laba. Tidak berpengaruhnya
total asset turnover pada perubahan laba disebabkan tingkat penjualan berdasarkan total
aktiva tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan laba jika dalam
pemanfaatan keseluruhan aktiva tidak digunakan secara baik dan efektif. Hal ini dapat
mempengaruhi proses produksi dan penjualan dalam menghasilkan laba.
4. Inventory Turnover tidak berpengaruh terhadap Perubahan laba. Tidak berpengaruhnya
rendah memperlihatkan kurangnya pengendalian persediaan yang efektif. Rendahnya
persediaan berputar dalam satu tahun yang menandakan rendahnya efektivitas
manajemen persediaan yang dapat mempengaruhi proses produksi dalam meningkatkan
penjualan atau pendapatan perusahaan.
B. Saran
1. Bagi Peneliti berikutnya yang akan melakukan penelitian dengan topik sejenis disarankan
hendaknya untuk menambahkan tahun pengamatan dan menggunakan atau
menambahkan variabel lain yang belum dimasukkan dalam penelitian ini.
2. Bagi perusahaan, hendaknya penelitian ini bisa menjadi bahan pertimbangan dalam
memprediksi Perubahan Laba dengan melihat Current Ratio, Debt to total Asset,Total
Asset Turnover dan Inventory Turnover terhadap Perubahan Laba Perusahaan.
3. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan khususnya
tentang Current Ratio, Debt to total Asset,Total Asset Turnover dan Inventory Turnover
DAFTAR PUSTAKA
Oktanto, D., Nuryatno, M. (2014). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2011, 1(1), hal. 61-77.
Agustina dan Silvia.(2012). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Jurnal Wira Ekonomi
Mikroskil,2 (2), hal. 113-121.
Fatimah.(2014). Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Gunawan, A.,Wahyuni,S.F.(2013). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perdagangan di Indonesia.Jurnal Manajemen & Bisnis,13 (1),hal.63-84.
Octaviany, I.,Moch T,A.F.(2014). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Food and Beverages yang Go Public di BEI periode 2009-2012.
Erselina,A.,Sari, R.N.,Azhar A,Al.(2014). Analisis Prediksian Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2008-2011,1 (2), hal.1-15.
Suprihatmi,S.W.,(2006).Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kemampuan Memprediksi Perubahan Laba pada Perusahaan-Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di PT Bursa Efek Jakarta.Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan,6 (1),hal.9-21.
Mahaputra,I.N.K.A.,(2012).Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI,7 (2),hal.243-254.
https://datakata.wordpress.com/2014/11/28/laba-dan-pengaruh-rasio-keuangan-terhadap-laba/
http://www.statistikian.com/2013/01/uji-park.html
https://www.academia.edu/4659798/Chariri_dan_Ghozali