ABSTRAK
Profitabilitas pada mayoritas perusahaan sektor tambang di Indonesia menurun tiap tahunnya. Semakin menurunnya profitabilitas maka dibutuhkan manajemen modal kerja agar membantu meningkatkan profitabilitas itu sendiri. Modal kerja dibutuhkan untuk kegiatan operasional sehari-hari perusahaan. Maka dibutuhkan manajemen modal kerja yang baik. Ukuran yang luas untuk menghitung keefisienan manajemen modal kerja adalah Cash Conversion Cycle. Penelitian ini meneliti pengaruh manajemen modal kerja yang diukur menggunakan komponen Cash Conversion Cycle yaitu Inventory Conversion Period, Receiveable Collection Period, dan
Payable Defferal Period terhadap profitabilitas. Penelitian ini menggunakan sampel 10 perusahaan pada sektor tambang yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2013 hingga 2015. Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas.
ABSTRACT
Profitability on majority of mining companies are declining each year. The declining profitability requiring working capital management in order to help improve the profitability itself. Working capital required for daily operations of the company. Good Working Capital Management are required. The cash conversion cycle is one of the comprehensive measures of the efficiency of working capital management. This research examined the influence of working capital management as measured using components of Cash Conversion Cycle which are Inventory Conversion Period, Receiveable Collection Period and Payable Defferal Period towards profitability. This study used sample of 10 companies in the mining sector listed in Indonesia Stock Exchange from 2013 to 2015. The results showed there are influence working capital management on profitability.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ………..i
HALAMAN PENGESAHAN ………...ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ………iii
KATA PENGANTAR ………..iv
2.1 Manajemen Modal Kerja...8
2.1.1 Pengertian Modal Kerja... ...8
2.1.2 Pengertian Manajemen Modal Kerja...10
2.1.3 Inventory Conversion Period ...12
2.1.4 Receiveable Collection Period ...12
2.1.5 Payable Defferal Period ...13
2.2 Profitabilitas... ...13
2.3 Riset Empiris...17
2.4 Rerangka Pemikiran ...24
2.5 Pengembangan Hipotesis ...25
2.5.1 Pengaruh Manajemen Modal Kerja (ICP, RCP, dan PDP terhadap Profitabilitas ...25
3.1 Jenis Penelitian ...30
3.2 Populasi dan Sampel ...30
3.3 Definisi Operasional Variabel ...35
3.4 Teknik Pengumpulan Data...36
3.5 Teknik Analisis Data ...37
3.5.1 Analisis Deskriptif ...37
3.5.2 Uji Asumsi Klasik ...37
3.5.2.1 Uji Normalitas ...38
3.5.2.2 Uji Multikolinearitas ...38
3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas ...39
3.5.2.4 Uji Autokorelasi ...39
3.5.3 Analisis Regresi Linear Berganda ...40
3.5.3.1 Uji Hipotesis ...41
3.5.3.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ...41
3.5.3.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ...41
3.5.3.4 Uji Koefisien Determinasi (R²) ………..42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...43
4.1 Perhitungan Inventory Conversion Period ...43
4.2 Perhitungan Receiveable Collection Period ...45
4.3 Perhitungan Payable Defferal Period ...47
4.4 Perhitungan Return on Investment ...48
4.5 Analisis Deskriptif ...50
4.6 Uji Asumsi Klasik ...52
4.6.1 Uji Normalitas ...52
4.6.2 Uji Multikolinearitas ...53
4.6.3 Uji Heteroskedastisitas ...55
4.6.4 Uji Autokorelasi ...56
4.7 Analisis Regresi Linear Berganda ...57
4.8 Uji Hipotesis ...59
4.8.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ...59
4.8.2 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ...60
4.8.3 Uji Koefisien Determinasi ...63
BAB V PENUTUP ……….………...65
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1.1 Perubahan Aset Lancar dan Profit serta Komponen Modal Kerja (Aset
Lancar) terhadap Aset Tetap ……….4
Tabel 2.1 Riset Empiris ……….……….18
Tabel 3.1 Populasi Penelitian ………...………...31
Tabel 3.2 Sampel Penelitian ………...34
Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel (DOV) ………35
Tabel 4.1 Perhitungan Inventory Conversion Period ……….43
Table 4.2 Perhitungan Receiveable Collection Period ...45
Tabel 4.3 Perhitungan Payable Defferal Period ...47
Tabel 4.4 Perhitungan Return on Investment ...49
Tabel 4.5 Analsis Deskriptif ...51
Tabel 4.6 Uji Normalitas ...52
Tabel 4.7 Uji Multikolinearitas ...54
Tabel 4.8 Uji Heteroskedastisitas ...55
Tabel 4.9 Uji Autokorelasi ...57
Tabel 4.10 Analsis Regresi Linear Berganda ...58
Tabel 4.11 Uji Statistik F ...59
Tabel 4.12 Uji Statistik t ...60
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel...70
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Setiap perusahaan pasti membutuhkan modal. Modal tersebut dapat
diperoleh dari dalam perusahaan seperti laba ditahan maupun dari luar perusahaan
seperti utang. Modal tersebut dibutuhkan perusahaan agar kegiatan yang
dilakukan dapat berjalan. Kegiatan tersebut meliputi pembiayaan aktiva lancar
maupun tetap maupun pembelian bahan baku bagi operasional perusahaan. Tanpa
modal, kegiatan perusahaan tersebut dapat terganggu atau bahkan berhenti sama
sekali.
Terdapat berbagai jenis modal salah satunya modal kerja. Modal kerja
sendiri sangat erat kaitannya dengan aset lancar (Van Horne dan Wachowicz
2013). Aset lancar yang dimaksudkan seperti kas, persediaan, dan piutang. Ini
menjadikan modal kerja sangat penting dan perlu diperhatikan oleh perusahaan
karena aset lancar terhadap profitabilitas perusahaan. Selain itu aset lancar juga
dapat mempengaruhi solvabilitas jangka pendek perusahaan, dimana aset lancar
digunakan untuk memenuhi utang jangka pendek yang dimiliki perusahaan.
Manajemen yang baik diperlukan dalam mengelola modal. Salah satunya
dalam mengelola modal kerja. Manajemen modal kerja tidak dapat dipisahkan
dari perusahaan karena karena manajemen modal kerja dibutuhkan dalam
menentukan modal kerja tersebut serta untuk membiayai aset lancar dan utang
lancar (Mohamad dan Saad 2010). Ketika manajemen modal kerja tidak dilakukan
perusahaan, baik dari sisi profitabilitas maupun solvabilitas. Ini dikarenakan aset
lancar yang mempengaruhi profitabilitas dan solvabilitas. Tingkat aset lancar yang
tepat akan membantu perusahaan dalam mencapai profitabilitas yang dibutuhkan,
begitu juga dengan kemampuan solvabilitas jangka pendek perusahaan karena
modal kerja berhubungan dengan aset lancar.
Perusahaan tentunya ingin mendapatkan keuntungan yang besar, karena
mendapat keuntungan merupakan tujuan dari perusahaan. Namun disisi lain, ingin
menjaga agar aset lancar atau likuiditasnya tetap terjaga.
Pada manajemen modal kerja, para manajer keuangan harus menetapkan
berapa banyak uang yang harus dipegang perusahaan, dan berapa banyak
pendanaan jangka pendek yang harus perusahaan gunakan (Brigham dan Ehrhardt
2010). Terlihat ketika perusahaan terlalu banyak memiliki kas, perusahaan
mungkin dapat menutupi utang jangka pendeknya, namun perusahaan tidak dapat
meningkatkan profitabilitasnya karena banyaknya uang yang menganggur. Selain
itu ketika perusahaan memiliki piutang yang tinggi, maka profitabilitas yang
perusahaan dapat tidak terlalu besar karena keuntungan yang seharusnya
didapatkan perusahaan masih berbentuk piutang. Ketika perusahaan memiliki
persediaan yang rendah, maka perusahaan memiliki tingkat profitabilitas yang
tinggi. Namun ini dapat meningkatkan risiko kehabisan persediaan bagi
bagi perusahaan, baik secara profitabilitas maupun likuiditas. Ukuran yang paling
baik untuk mengukur keefektifan manajemen modal kerja adalah dengan cara
menghitung siklus konversi kas (Cash Conversion Cycle) karena siklus konversi
kas merupakan ukuran yang luas untuk mengukur keefisienan manajemen modal
kerja (Nobanee dan Haddad 2014).
Pada Brigham dan Erhardt (2010) terdapat tiga komponen pada siklus
konversi kas, yaitu periode konversi persediaan (inventory conversion period), periode penerimaan piutang (receiveable collection period), dan periode
penangguhan utang (payable deferral period).. Ketiga komponen tersebut berpengaruh pada profitabilitas. Semakin kecil siklus konversi kas, semakin tinggi
profitabilitas yang akan didapat perusahaan. Namun ini juga dapat meningkatkan
risiko perusahaan.
Saat ini, perusahaan tambang di Indonesia dilanda berbagai masalah, baik
dari segi harga komoditi yang dijual menurun, dan juga persaingan dengan negara
Tiongkok yang mulai mengekspor sumber daya alamnya. Sehingga perusahaan
tambang di Indonesia perlu melakukan keputusan-keputusan dan manajemen
keuangan yang baik. Begitu juga dengan modal kerjanya. Dengan masalah
tersebut, perusahaan tambang di Indonesia perlu mengatur pendanaannya juga
ketersediaan aset lancarnya dengan profitabilitas yang menurun. Karena tanpa
Tabel 1.1
Perubahan Aset Lancar dan Profit serta Komponen Modal Kerja (Aset Lancar)
terhadap Aset Tetap.
Sumber: www.idx.co.id data diolah.
Dari tabel 1.1, kita bisa melihat bahwa komponen aset lancar pada
perusahaan tambang cukup mempengaruhi walau tidak sebesar perusahaan
manufaktur. Selain itu pada tabel 1.1 juga terlihat bahwa profit yang menurun
pada perusahaan tambang di berbagai subsektor dari tahun 2013 hingga 2015.
Sehingga dapat terlihat bahwa manajemen modal kerja dibutuhkan bagi
perusahaan tambang di Indonesia sehingga diharapkan dapat membantu
meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Mohamad dan Saad (2010) terdapat
pengaruh negatif antara rasio Tobin Q, return on asset, dan return on invested capital terhadap siklus konversi kas. Artinya ketika siklus konversi kas menurun,
maka kinerja dan profitabilitas perusahaan meningkat. Begitu juga dengan tingkat Sektor
∆2013-2014 ∆2014-2015 ∆2013-2014 ∆2014-2015 2013 2014 2015
Mining -7,05% -9,31% -30,81% -24,35% 39,89 39,37 38,43
Migas 0,01% 15,72% 27,88% -310,18% 37,72 33,21 33,34
Mineral -0,72% 6,12% -13,83% -141,36% 43,32 37,01 35,32
Batuan 24,49% 15,57% -62,38% -1955,19% 66,82 57,50 70,22
positif terhadap kinerja dan profitabilitas perusahaan, dan rasio utang (debt ratio)
berpengaruh negatif pada kinerja dan profitabilitas perusahaan.
Pada penelitian Nobanee dan Haddad (2014) juga menunjukan hasil yang
sama pada siklus konversi kas yang berpengaruh negatif terhadap profitabilitas
(ROI), begitu juga dengan periode konversi persediaan dan penerimaan piutang, namun periode penangguhan utang berpengaruh positif terhadap profitabilitas.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Makori dan Jagongo (2013)
menunjukan bahwa pada perusahaan manufaktur di Kenya, terdapat korelasi
negatif pada antara profitabilitas (Return on Asset) dengan siklus konversi kas dan perputaran piutang harian. Namun terdapat korelasi positif pada Account Payment
Period.
Penelitian ini akan menggunakan komponen Cash Conversion Cycle
sebagai pengukur manajemen modal kerja, yaitu Inventory Conversion Period,
Receiveable Collection Period, dan Payable Defferal Period karena seperti yang sudah dikemukakan sebelumnya bahwa Cash Conversion Cycle merupakan ukuran yang paling baik untuk mengukur keefisienan dari manajemen modal kerja
karena Cash Conversion Cycle merupakan ukuran yang luas untuk mengukur kefisienan manajemen modal kerja (Nobanee dan Haddad 2014).
Berdasarkan argumen dan penelitian terdahulu, peneliti tertarik meneliti
tentang manajemen modal kerja dan pengaruhnya terhadap profitabilitas pada
perusahaan sektor tambang yang terdaftar di BEI dari tahun 2013 hingga 2015
Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Sektor Tambang yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2013-2015”.
1.2 Rumusan Masalah
Penelitian ini bermaksud untuk menemukan jawaban bagi pertanyaan yang
muncul dari fenomena yang timbul pada objek penelitian. Pertanyaan tersebut
adalah:
1. Bagaimana kinerja perusahaan sektor tambang yang terdaftar di BEI
berdasarkan manajemen modal kerja dan profitabilitas?
2. Apakah manajemen modal kerja berpengaruh terhadap profitabilitas
perusahaan sektor tambang yang terdaftar di BEI?
3. Apakah inventory conversion period (ICP) berpengaruh secara negatif
terhadap profitabilitas perusahaan sektor tambang yang terdaftar di BEI?
4. Apakah receiveable collection period (RCP) berpengaruh secara negatif
terhadap profitabilitas perusahaan sektor tambang yang terdaftar di BEI?
5. Apakah payable defferal period (PDP) berpengaruh secara positif terhadap profitabilitas perusahaan sektor tambang yang terdaftar di BEI?
1.3 Tujuan Penelitian
Setiap penelitian diperlukan tujuan, maka dari itu peneliti menetapkan
2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh manajemen modal kerja
terhadap profitabilitas perusahaan sektor tambang yang terdaftar di BEI.
3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh inventory conversion period
terhadap profitabilitas perusahaan sektor tambang yang terdaftar di BEI.
4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh receiveable collection period
terhadap profitabilitas perusahaan sektor tambang yang terdaftar di BEI.
5. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh payable defferal period (PDP) terhadap profitabilitas perusahaan sektor tambang yang terdaftar di BEI.
1.4 Manfaat Penelitian
Dengan terlaksananya penelitian ini, diharapkan penelitian ini dapat
memberikan manfaat, baik bagi akademis maupun praktis. Manfaat tersebut
antara lain:
1. Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu rekan-rekan akademisi
lainnya dalam meneliti pengaruh manajemen modal kerja dan
pengaruhnya terhadap profitabilitas.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan terutama
dalam menentukan kebijakan manajemen modal kerja yang efisien dan
yang cocok untuk dilakukan perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh manajemen modal kerja
(ICP, RCP, dan PDP) terhadap profitabilitas (ROI) pada perusahaan sektor tambang
yang terdaftar di BEI dari tahun 2013 hingga 2015. Berdasarkan hasil analisis, maka
kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh manajemen modal kerja yang diukur menggunakan
komponen CCC (ICP, RCP, dan PDP) terhadap profitabilitas pada perusahaan
sektor tambang yang terdaftar di BEI dari tahun 2013 hingga 2015. Hasil ini
diperoleh setelah uji statistik F yang telah peneliti lakukan dimana nilai sig
sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05.
2. Tidak terdapat pengaruh Inventory Conversion Period terhadap profitabilitas
pada perusahaan sektor tambang yang terdaftar di BEI dari tahun 2013 hingga
2015. Hasil ini diperoleh setelah uji statistik t yang telah peneliti lakukan
dimana nilai sig sebesar 0,109 lebih besar dari 0,05.
4. Terdapat pengaruh positif Payable Defferal Period terhadap profitabilitas
pada perusahaan sektor tambang yang terdaftar di BEI dari tahun 2013 hingga
2015. Hasil ini diperoleh setelah uji statistik t yang telah peneliti lakukan
dimana nilai sig sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05 dan nilai B sebesar 0,003.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kata sempurna. Hal
ini disebabkan karena adanya batasan pada penelitian ini yaitu penelitian ini hanya
meneliti perusahaan tambang yang terdaftar di BEI dari tahun 2013 hingga 2015.
Penelitian selanjutnya dapat menggunakan objek yang berbeda dan jangka waktu
tahun yang lebih lama.
5.3 Implikasi Teoritis
Penelitian ini secara keseluruhan sejalan dengan beberapa penelitian terdahulu
yang menyatakan bahwa manajemen modal kerja berpengaruh terhadap profitabilitas.
Namun terdapat satu hasil yang berbeda dari kebanyakan penelitian terdahulu dimana
Inventory Conversion Period tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Sehingga dapat terlihat bahwa semakin lama atau semakin cepat persediaan terjual, maka
profitabilitas perusahaan tambang yang terdaftar di BEI pada tahun 2013 hingga 2015
tidak mengalami perubahan.
5.4 Saran
1. Bagi manajemen perusahaan
Saran yang diberikan kepada peneliti kepada perusahaan adalah untuk
mempercepat periode penerimaan piutang untuk PT Perdana Karya Perkasa
mempertahankan periode penerimaan piutang untuk tujuh perusahaan lainnya.
Selain itu, perusahaan diharapkan mampu untuk menangguhkan utang lebih
lama untuk PT Perdana Karya Perkasa Tbk, sehingga perusahaan dapat
meningkatkan profitabilitas. Selain itu juga perusahaan juga harus mengelola
manajemen modal kerja dengan baik karena berdasarkan hasil penelitian
manajemen modal kerja (ICP, RCP, dan PDP) berpengaruh sebesar 62,1%
terhadap profitabilitas.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Peneliti berharap bahwa penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan objek
penelitian yang berbeda seperti perusahaan sektor lainnya yang terdaftar di
BEI, sehingga dapat diketahui seberapa besar manajemen modal kerja dapat
berpengaruh terhadap perusahaan yang go public di Indonesia. Selain itu, peneliti juga berharap peneliti selanjutnya dapat menambahkan rentang waktu
yang lebih lama, serta menambahkan variabel independen seperti perputaran
modal kerja dan rasio keuangan yang berhubungan dengan modal kerja dan
variabel dependen yang berbedap seperti Return on Equity atau Net Profit
PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA TERHADAP
PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN SEKTOR
TAMBANG YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2015
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Sidang
Sarjana Strata 1 (S-1)
Oleh
YOEL SIANGLIR EGIKA SEBASTIAN
1352325
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
INFLUENCE OF WORKING CAPITAL MANAGEMENT
TOWARDS PROFITABILITY OF MINING COMPANY
LISTED ON INDONESIA STOCK EXCHANGE
BETWEEN 2013-2015
A Thesis
In Partial Fulfillment of the Requirements for The Degree of Bachelor
of Science in Management
By
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN SEKTOR TAMBANG YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2013-2015”. Skripsi ini disusun untuk memnuhi syarat untuk menyelesaikan program Sarjana Strata 1 (S-1) di Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang diberikan. Penulis berharap skripsi ini dapat menambah wawasan dan menjadi motivasi bagi pembaca untuk melakukan penelitian yang lebih baik dari penulis.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Emiyartri Prastiwiningsih dan Bapak YL Mugimin yaitu orang tua penulis yang sudah memberikan dukungan do’a, moral, dan materi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Prof. Dr. Marcellia Susan, S.E., M.T. selaku dosen pembimbing dari penulis.Terima kasih atas bimbingan yang diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Rully Arlan Tjahyadi., S.E., M.Si. selaku dosen wali dari penulis dan sekretaris jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha.
4. Dr. Drs. Mathius Tandiontong, M.M., Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.
5. Nonie Magdalena, S.E., M.Si., selaku ketua jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha.
6. Seluruh dosen dan staf jurusan Manajamen atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menempuh perkuliahan di Universitas Kristen Maranatha. 7. Teman-teman yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini, Arief
Perdiansyah, Rio Wijaya, dan Yosua Samuel.
8. Teman-teman yang memberi dukungan moral Pradana Ajie, Krisna Aditya, Mahardi Bogi, dan Jerry Dwitanto.
9. Seluruh pihak yang tiak dapat disebutkan namanya satu persatu yang telah membantu peneliti dalam penyusunan tugas akhir ini.
Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan berkat-Nya terhadap seluruh pihak terkait, baik yang telah disebutkan ataupun belum, yang telah membantu terlaksananya penelitian ini. Peneliti harap penelitian ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Bandung, Desember 2016
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Raheman dan Mohamed Nasr. 2007. Working Capital Management and
Profitability – Case of Pakistani Firms. International Review of Business Research Papers. Vol. 3. (No. 1). hal 279-300.
Akoto, Richard. Kofi., Awunyo-Vitor, Dadson., & Angmor, Peter. Lawer. 2013. Working Capital Management and Profitability: Evidence from Ghanaian Listed
Manufacturing Firms. Journal of Economics and International Finance. Vol. 5.
(No. 9). hal 373-379.
Brigham, Eugene. F., & Erhardt, Michael. C. 2010. Financial Management: Theory and
Practice.USA: South-Western.
Daniel Mogaka Makori dan Ambrose Jagongo. Working Capital Management and Firm
Profitability: Empirical Evidence from Manufacturing and Construction Firms Listed on Nairobi Securities Exchange, Kenya. International Journal of Accounting and Taxation. Vol. 1. (No. 1). hal 1-14.
Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Haitham Nobanee dan Ayman Haddad. 2014. Working Capital Management and Corporate Profitability of Japanese Firms. The Empirical Economics Letters.
Vol. 13. (No.1). hal 39-44.
Ioannis Lazaridis dan Dimitrios Tryfonidis. 2006. Relationship Between Working Capital
Management and Profitability of Listed Companies in the Athens Stock Exchange. Vol. 19. (No. 1).hal 1-12.
Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Martono., & Harjito, D. Agus. (2004). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonosia. Mohamad dan Saad. 2010. Working Capital Management: The Effect of Market
Valuation and Profitability in Malaysia. International Journal of Business and Management. Vol. 5. (No. 11). hal 140-147.
Priyatno, Dwi, (2008). Mandiri Belajar SPSS untuk Analisis Data dan Uji Statistik. Edisi
Pertama. Jakarta: Mediakom.
Umar, Husein. (1999). Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Van Horne, James. C., & Wachowicz, John, M. (2013). Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat
Wibisono, C. Handoyo.(1997) . Manajemen Modal Kerja. Yogyakarta: Andi Offset.
Zubair Arshad dan Muhammad Yasir Gondal. 2013. Impact of Working Capital Management on Profitability A Case Of The Pakistan Cement Industry.