• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MULTIMEDIA BERBASIS KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MULTIMEDIA BERBASIS KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

BAB II PENGGUNAAN MULTIMEDIA BERBASIS KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA A.Multimedia Berbasis Komputer ... 13

B.Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ... 18

C.Hasil Belajar ... 30

D.Penerapan Multimedia Pada Pembelajaran IPA di SD ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Metode Penelitian ... 34

G.Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ... 47

B.Pembahasan ... 62

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A.Simpulan ... 69

B.Rekomendasi ... 71

(2)

LAMPIRAN-LAMPIRAN :

A.Instrument Penelitian ... 75

B.Hasil Penelitian ... 101

C.Surat-Surat ... 130

D.Foto Aktivitas guru dan siswa ... 137

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SDN Tugu 11 yang

didalamnya terdapat program pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, guru

dituntut untuk mengembangkan serta mengemas pembelajaran yang ada

dengan prinsp-prinsip pelaksanaan kurikulum yang sudah ditentukan dalam

kurikulum.

Prinsip pelaksanaan kurikulum Siswa harus mendapatkan pelayanan

pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk

mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan, serta

menegakkan lima pilar belajar yaitu:

1. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa

2. Belajar untuk memahami dan menghayati

3. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif

4. Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan

5. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses

pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

Pemanfaatan sarana dan prasarana atau media pembelajaran yang ada

dalam proses pembelajaran oleh guru masih kurang maksimal. Kebanyakan

guru masih menggunakan metode atau pendekatan pembelajaran yang

(4)

ada, walau tidak dipungkiri masih banyak sekolah-sekolah yang belum

memiliki sarana-prasarana atau media pembelajaran yang efektif, tetapi lebih

dari itu kemampuan guru dalam menggunakan media atau sarana prasarana

yang ada masih terbatas.

Dalam mata pelajaran IPA SD di kelas VI salah satu materi pokok

bahasan adalah perkembangbikan mahluk hidup (manusia, hewan dan

tumbuhan) namun yang akan peneliti jadikan penelitian tindakan kelas adalah

perkembangbiakan pada tumbuhan secara vegetative. Kenapa pokok bahasan

ini yang dijadikan penelitian? Dikarenakan ada beberapa alasan diantaranya:

a. Materi tersebut terdapat pada standar kelulusan dikelas VI sehingga perlu

dibahasa lebih mendalam sehingga siswa dapat memahami materi tersebut.

b. Soal-soal tersebut dari tahun ketahun biasanya disajikan dalam bentuk

gambar, sehingga siswa perlu mengingat gambar-gambar tersebut lebih

lama.

c. Materi tersebut bisa dimanfaatkan dan menambah penghasilan dalam

kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan hasil pengamatan pembelajaran selama ini pembelajaran IPA

di SDN Tugu 11 Cimanggis Depok, masih terdapat banyak kekurangan,

diantaranya :

a. Dalam proses pembelajaran guru jarang menggunakan alat peraga atau

media pembelajaran IPA meskipun disekolah tersedia fasilitas yang

(5)

multimedia seperti laptop dan proyektor (LCD/Infocus). Namun sebagian

besar guru tidak mengerti cara penggunaanya maka alat-alat tersebut jarang

digunakan.

b. Kurikulum pendidikan sekolah (SD) menekankan pada bagaimana

memfasilitasi belajar siswa untuk berfikir kreatif agar memiliki kompetensi

untuk berkerjasama, memahami potensi diri, meningkatkan kinerja dan

berkomunikasi secara efektif dalam setiap pemecahan masalah. Sedangkan

di SD tempat saya melaksanakan tugas dan melakukan penelitian

pembelajaran hanya berorientasi pada tes atau ujian. Pengalaman belajar

yang diperoleh di kelas tidak utuh dan tidak berorientasi pada tercapainya

standar kompetensi dan kompetensi dasar;

c. Proses pembelajaran terutama IPA (sains) masih belum sesuai dengan

harapan masih banyak diantara guru yang melaksanakan pembelajaran

hanya menekankan aspek kognitif tanpa memperhatikan aspek yang lainnya

sehingga kemampuan siswa dalam memahami IPA (sains) menjadi rendah

dan pemahaman materi yang dimiliki siswa tidak bertahan lama;

d. Pada saat guru sedang menjelaskan materi pelajaran perhatian para siswa

terhadap materi yang disampaikan guru sangat kurang, para siswa banyak

yang kurang antusias (tidak bergairah), aspek-aspek “keterbukaan”,

“kreativitas”, dalam “rasa ingin tahu” dari para siswa terhadap materi

pelajaran yang disampaikan guru masih kurang;

e. Penguasaan guru akan materi pelajaran sangat berpengaruh terhadap hasil

(6)

berhasil dalam kompetensi “mengingat” jangka pendek, tetapi gagal

memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang. Dan itu

ditemukan di lokasi penulis melakukan penelitian bahwa pada umumnya

materi pelajaran disajikan melalui teks book orientied dengan keterlibatan

siswa yang sangat kurang, tidak menarik siswa dan membosankan serta

tidak terlihat upaya guru untuk melakukan kegiatan yang dapat

mengoptimalkan seluruh potensi siswa;

f. Metode pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran

kurang bervariasi kebanyakan metode ceramah.

Untuk itu guru sebagai pendidik berperan penting dalam meningkatkan

kualitas pendidikan karena guru terlibat langsung dalam proses belajar

mengajar dan kemampuan professional seorang guru sangat dibutuhkan,

termasuk juga kemampuan dalam menggunakan dan memanfaatkan media

pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan aktivitas proses dan hasil belajar

siswa sehingga siswa menjadi lebih mudah dalam memahami pembelajaran

dan dengan pembelajaran itu pula siswa akan senang dan termotivasi untuk

belajar serta tidak mudah jenuh atau bosan.

Lemahnya guru dalam memanfaatkan dan menciptakan sarana dan

prasarana atau media pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar untuk

memperkuat pemahaman di Sekolah Dasar Negeri Tugu 11 juga menjadi

catatan tersendiri bagi peneliti. Sehingga konsep - konsep yang ada pada

(7)

tingkatkan. Sarana belajar atau media merupakan salah satu faktor penunjang

keberhasilan dalam proses belajar yang di rancang oleh guru. Kebanyakan guru

masih menggunakan metode pembelajaran yang tradisional, sehingga siswa

menjadi bosan dan tidak nyaman dalam menerima pelajaran.

Keberhasilan siswa dalam belajar ditentukan oleh beberapa factor, salah

satunya adalah penggunaan media dalam proses belajar mengajar harus tepat

sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih

mendalam tentang konsep-konsep IPA. Hasil belajar yang baik dapat diperoleh

jika siswa mengalami sendiri proses belajar. Agar siswa aktif dalam proses

pembelajaran dan mampu memecahkan sendiri masalah yang dihadapi maka

guru hendaknya harus memiliki strategi dan memahami teknik penyampaian

materi atau penggunaan media yang tepat.

Berdasarkan observasi awal peneliti dalam proses pembelajaran IPA di

kelas VI SDN Tugu 11 Cimanggis Depok menunjukkan hasil belajar siswa

terhadap pembelajaran IPA pada bab perkembangbiakan tumbuhan masih

rendah data tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 1.1

Rekap Hasil Tes Formatif Kelas VI Pada Mata Pelajaran IPA

Yang memperoleh nilai Jumlah Siswa

75 – 90 12

55 – 70 16

35 – 50 7

(8)

Sedangkan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang telah ditetapkan 75.

Hal ini menunjukan bahwa hanya 34 % atau 12 siswa yang berhasil mencapai

KKM, dan 64% atau 23 siswa memperoleh nilai dibawah KKM. Hal ini

merupakan suatu masalah yang peneliti anggap sangat mendesak untuk segera

diatasi.

Kemudian peneliti melakukan analisis untuk mengetahui penyebab

rendahnya hasil belajar siswa terhadap pembelajaran IPA. Dalam kegiatan

pembelajaran sehari-hari, materi pembelajaran IPA disampaikan secara teoritis

dengan menggunakan metode caramah tanpa menggunakan media

pembelajaran yang membantu pemahaman siswa. Selain itu, materi yang

diajarkan hanya bersumber dari apa yang tertulis di buku paket IPA. Factor

tersebut menyebabkan siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran karena

siswa hanya mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh guru kemudian

mencatat dan menghafalkannya. Siswa tidak mengetahui makna dari materi

yang mereka pelajari dan tidak mengetahui penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari. Siswa tidak bisa menarik kesimpulan dari materi pembelajaran

yang diberikan guru. Motivasi belajar siswa pun rendah, siswa enggan bertanya

jika tidak mengerti dan siswa pun tetap diam saat diberi pertanyaan oleh guru

seputar materi pembelajaran, sehingga pada saat diadakan evaluasi terakhir

pembelajaran masih banyak sisawa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM)

Untuk mengatasi persoalan di atas, perlu adanya usaha sadar yang

(9)

perbaikan pembelajaran, berdasarkan penggunaan multimedia berbasis

komputer. Besar harapan melalui penggunaan multimedia berbasisi komputer

ini proses dan hasil belajar siswa mengalami perubahan ke arah yang

diharapkan. Maka karena itulah peneliti berusaha untuk memperbaiki dan

meningkatkan hasil belajar siswa dengan melakukan PTK ( Penelitian

Tindakan Kelas )

Penggunaan multimedia berbasis komputer dalam proses pembelajaran

akan sangat membantu sekali bila dijadikan media pembelajaran, komputer

bisa dikatakan sebagai sumber belajar yang menyediakan berbagai macam

bentuk media yang memungkinkan peserta didik membuat desain dan

merekayasa suatu konsep dan ilmu pengetahuan, tidak hanya sebagai sarana

komputasi dan pengolahan kata (word processor) saja. Bahkan, komputer

mampu mengajak dan membawa peserta didik melanglang buana di dunia

maya dan dapat berinteraksi dengan orang-orang dari penjuru dunia, baik yang

sudah dikenal secara fisik maupun belum, berinteraksi dengan sumber belajar

secara luas. Dengan banyaknya sumber belajar dalam komputer yang telah

merangsang beberapa indera diharapkan dapat mengaktifkan fungs-fungsi

psikologis siswa meliputi fungsi kognitif, fungsi afektif, dan fungsi

(10)

Permasalahan-permasalahan lain yang ditemukan di SD Negeri Tugu 11

adalah

1. Belum adanya penggunaan pendekatan pembelajaran dengan multimedia

berbasis komputer

2. Dengan media yang kurang variatif mempengaruhi hasil belajar siswa

menurun

3. Dalam proses belajar mengajar dewan guru belum ada yang menggunakan

media pembelajaran yang dapat memotivasi semangat belajar siswa

4. Belum adanya penggunaan yang optimal dari fasilitas dan sarana sekolah

yang sudah ada seperti komputer atau laptop dan LCD

5. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran perkembangbiakan tumbuhan

kurang dikuasai

6. Hasil Ujian Nasional tahun lalu 2011-2012 mata pelajaran IPA terendah bila

dibandingkan dengan mata pelajaran bahasa Indonesia dan matematika

Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, maka penulis mengangkat

judul skripsi penelitian ini dengan judul penelitian: Penggunaan Multimedia

Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam

Pembelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Perkembangbiakan Tumbuhan

Di Kelas VI SD Negeri Tugu 11 Cimanggis Depok”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang pemikiran penelitian ini, maka peneliti

(11)

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran pada materi perkembangbiakan

tumbuhan di SD Negeri Tugu 11 Cimanggis Depok dengan multimedia

berbasis komputer?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi

perkembangbiakan tumbuhan dengan multimedia berbasis komputer?

3. Bagaimana hasil belajar siswa SD Negeri Tugu 11 dengan multimedia

berbasis komputer dalam pembelajaran perkembangbiakan tumbuhan?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Tujuan umum penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi mahasiswa

dan guru terhadap hasil belajar pada perkembangbiakan tumbuhan di kelas

VI SDN Tugu 1 Cimanggis Depok.

2. Tujuan khusus

Adapaun tujuan khusus dari penelitian ini :

a. Untuk memperoleh gambaran perencanaan pembelajaran pada materi

perkembangbiakan tumbuhan di kelas VI SDN Tugu 11

b. Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan pembelajaran IPA pada

materi perkembangbiakan tumbuhan dengan multimedia berbasis

komputer?

c. Untuk mengetahui hasil belajar siswa SD Negeri Tugu 11 dengan

menggunakan multimedia berbasis komputer dalam pembelajaran

(12)

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. SDN Tugu 11 Cimanggis Depok

Dengan hasil penelitian ini diharapkan SD Negeri Tugu 11 Cimanggis Depok

dapat lebih mengoptimalkan penggunaan multimedia berbasis komputer

untuk meningkatkan hasil belajar siswa

2. Guru

Sebagai bahan masukan guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di

kelasnya dan menciptakn suasana belajar yang menyenangkan dan menambah

wawasan guru tetang penggunaan multimedia berbasis komputer

3. Siswa

Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk memanfaatkan multimedia berbasis

komputer dalam rangka meningkatkan hasil belajar, dan menciptakan suasana

belajar yang menyenangkan

E. Definisi Operasional

1. Multimedia Berbasis Komputer

Multimedia Berbasis Komputer didefiniskan oleh Haffost (Feldmans,

1994) sebagai suatu system komputer yang terdiri dari hardware dan

software yang memberikan kemudahan untuk menggabungkan gambar,

video, fotografi, grafik dan animasi dengan suara, teks dan data yang

(13)

Multimedia adalah alat, metode dan pendekatan yang digunakan untuk

membuat komunikasi di antara guru dengan peserta didik selama proses

pembelajaran menjadi lebih berkesan. (Munir 2001)

Multimedia adalah media yang mampu melibatkan banyak indera dan

organ tubuh selama proses pembelajaran berlangsung (Yudhi Munadi

2008:148)

2. Hasil Belajar

Definisi tentang hasil belajar, Soedijarto (1997) mengatakan bahwa

hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam

mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang

ditetapkan. Sedangkan menurut Sudjana (2004) hasil belajar adalah

kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman

belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan yang penting dalam proses

pembelajaran.

Menurut Hamalik, hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar

akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari

tidak tahu menjadi tahu dan tidak mengerti menjadi mengerti.

3. Pembelajaran IPA di SD

Ilmu Pengatahuan Alam merupakan terjemahan dari kata-kata inggris

yaitu Natural Sience. Berhubungan dengan alam. Jadi IPA adalah ilmu

yang mempelajari peristiwa-peristiwa alam. Ada tiga hal yang berkaitan

(14)

berorientasi kepada hasil tetapi juga proses. 2) Sasaran pembelajaran IPA

harus utuh menyeluruh dan 3) pembelajaran IPA akan lebih berarti apabila

dilakukan secara berkesinambungan dan meibatkan siswa secara atif.

4. Perkembangbiakan tumbuhan

Berkembangbiak adalah cara menghasilkan keturunan atau anak.

a. Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembangbiakan secara

tidak kawin pada tumbuhan yang terjadi dengan sendirinya tanpa

bantuan manusia. Macam-macam perkembangbiakan vegetatif alami,

antara lain menggunakan umbi lapis, umbi batang, umbi akar,akar

tinggal, geragih, tunas, tunas adventif.

b. Perkembangbiakan vegetatif buatan adalah perkembangbiakan secara

tidak kawin pada tumbuhan yang sengaja di lakukan oleh manusia atau

dengan bantuan manusia. Macam-macam perkembangbiakan vegetative

buatan, antara lain mencangkok, menempel (okulasi), menyambung/

mengenten, stek, merunduk dan kultur jaringan.

5. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah penggunaan multimedia

berbasis komputer dapat meningkatkan hasil belajar IPA, khususnya aspek

(15)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

tindakan kelas (classroom Action Reserch).

Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan salah satu jenis penelitian

tindakan yang dilaksanakan oleh praktisi pendidikan (khususnya guru, dosen, atau

instruktur) dalam proses pembelajaran di kelas. McNiff (sebagaimana dikutip

Suyanto: 1997) mengemukakan bahwa PTK adalah bentuk penelitian reflektif

yang dilakukan oleh guru yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk

pengembangan kurikulum, pengembangan sekolah, pengembangan keahlian

mengajar, dan sebagainya.

Secara lebih konkrit dapat dikemukakan bahwa tujuan PTK adalah

memecahkan permasalahan pembelajaran yang muncul di dalam kelas. Setelah

berhasil mengidentifikasi masalah, guru merancang dan kemudian memberikan

perlakuan atau tindakan tertentu, mengamati, mengevaluasi, dan menganalisis

hasilnya guna menentukan apakah tindakan yang diberikan tersebut berhasil

memperbaiki kondisi kelas yang diajarnya atau tidak. Dari informasi tersebut guru

dapat menentukan langkah-langkah yang perlu ditempuh terhadap kelas yang

(16)

B.Model Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan model PTK yang dikemukan oleh

Kemmis dan MC Taggart merupakan model pengembangan dari model Kurt

Lewin seperti yang tampak pada gambar di bawah ini.

Perencanaan

Mengamati

Melakukan tindakan Refleksi

Gambar 3.1 Tahap-tahap dalam PTK

Model Kurt Lewin (Sumber : Depdikbud,1999 : 20)

Menurut Kemmis dan MC Taggart (dalam Rafi’uddin,1996) penelitian tindakan

dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan, perencanaan,

pelaksanaan tindakan kelas, pengamatan (observasi), dan refleksi. Tahapan/siklus

penelitian dapat dilihat pada uraian berikut:

1. Tahap Perencanaan

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus. Tiap siklus dilaksanakan

dengan satu tindakan sesuai dengan perbaikan yang ingin dicapai selama

pembelajaran. Pada tahap perencanaan dipersiapkan RPP, media, instrument dan

gambar.

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada setiap tindakan adalah dengan intervensi

(17)

ini merupakan pelaksanaan tindakan dan persipan pembelajaran yang telah

direncanakan sebelumnya. Biasanya pembuatan rencana belum sepenuhnya dapat

mengungkapkan dan memberikan gambaran tentang pelaksanaan tindakan,

mungkin saja pada tahap pelaksanaan ada hal-hal yang belum terfikirkan dan akan

berbeda dengan rencana. Oleh Karena itu pada tahap pelaksanaan, guru dapat

menggunakan intervensi atau memberikan tindakan yang belum atau tidak

tercantum dalam perencaaan sebelumnya. Selanjutnya dalam upaya meningkatkan

dan melihat keberhasilan dalam setiap siklus, maka selama kegiatan tindakan

dilakukan pengamatan dan dan evaluasi

3. Observasi

Pada tahap ini secara lebih operasional adalah untuk mengenal, merekam dan

mendokumentasikan segala hal yang berkaitan dengan hasil dan proses

pelaksanaan tindakan ataupun dampak dan pelaksanaan tindakan tersebut. Fungsi

dari observasi ini adalah untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan sudah

mengarah pada terjadinya perubahan ke arah positif dalam kegiatan pembelajaran.

4. Analisis dan Refleksi

Data yang diperoleh lalu di analisis untuk kemudian selanjutnya di refleksikan

sebagai alat evaluasi untuk memperbaiki siklus berikutnya. Dan juga untuk

menentukan kesimpulan atau hasil dan penelitian. Pada tahap refleksi, peneliti

bersama observer mendiskusikan hasil tindakan pada setiap akhir pelaksanaan

tindakan. Hasilnya kemudian di refleksi, dan bila perlu merevisi kegiatan

sebelumnya. Temuan yang diperoleh kemudian dijadikan acuan bagi perumusan

(18)

Alur penelitian yang dilakukan pada penelitian tindakan kelas di sesuaikan

dengan model yang dikemukan oleh Kemmis dan Mc Taggart (Kasbolah,

1988:113). Dalam melaksanakan penelitian dibuat beberapa siklus untuk

mempermudah langkah penelitian. Dimulai dari tahap analisis kurikulum,

melakukan studi pustaka, observasi awal, menemukan masalah dan

mengidentifikasinya, merencanakan langkah awal tindakan dan menyusun

rencana tindakan, melakukan tindakan sesuai dengan rencana tindakan ke I,

kemudian merefleksikannya kembali. Setelah selesai satu siklus yang diakhiri

dengan refleksi maka diperbaiki pada siklus berikutnya. Alur penelitian tindakan

kelas dapat dilihat pada gambar bagan berikut:

(19)

C.Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri Tugu 11

Kecamatan Cimanggis Kota Depok dengan jumlah siswa 35 terdiri dari 17 siswa

laki-laki dan 18 siswa perempuan. Usia siswa antara 10-11 tahun. Secara domisili,

mereka sebagian besar tinggal disekitar kelurahan tugu yang berada di wilayah

kecamatan Cimanggis Kota Depok.

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Tugu 11 Kecamatan Cimanggis

Kota Depok. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas VI pada pembelajaran

IPA. Penelitian ini dibantu oleh guru lain yang bertindak sebagai pengamat

(observer) yang bertugas untuk memberikan masukan-masukan terhadap

kekurangan dalam proses penelitian yang dilakukan di kelas VI. Adapaun waktu

pelaksanaan penelitian ini dilakukan selama satu bulan yaitu dimulai dari Oktober

2012 untuk persiapan sampai dengan bulan November untuk tahap pelaksanaan.

D.Prosedur Penelitian

Penelitian ini dibagi menjadi 2 siklus yaitu:

1. Tahap Perencanaan

a. Pengkajian standar isi kelas tahun 2006 dan kurikulum tingkat satuan

pendidikan SDN Tugu 11 Cimanggis Depok, menelaah konsep yang

terdapat dalam mata pelajarn IPA di kelas VI

b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan

(20)

c. Membuat lembar observasi untuk mengamati aktifitas guru dan peserta

didik selama proses pembelajaran dengan menggunakan multimedia

berbasis computer

d. Membuat lembar wawancara untuk mengetahui respon peserta didik

terhadap pembelajaran yang telah dilakukan

e. Membuat alat evaluasi yang dikerjakan secara individual untuk mengetahui

pemahaman peserta didik terhadap konsep yang dipelajari.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Siklus I

1) Setelah mendapat gambaran keadaan kelas, perhatian dan aktivitas

peserta didik, memotivasi belajar, sarana belajar, maka dilakukan

tindakan kelas pertama, yaitu mendesain kegiatan belajar untuk satu

kompetensi dasar

2) Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran, yang dibantu teman

sejawat untuk memantau/ mengobservasi pelaksanaan pembelajaran.

Sasaran pemantauan adalah kegiatan peserta didik, kegiatan guru dan

efektifitas penggunaan multimedia berbasis computer

3) Melakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan hambatan dari

pembelajaran dengan menggunakan multimedia berbasis computer

4) Melakukan perbaikan desain pembelajaran, berdasarkan evaluasi hasil

pemantauan

5) Peneliti bersama teman sejawat menganalisis dan merefleksi pelaksanaan

(21)

b. Siklus II

1) Setelah memperoleh gambaran pada desain pembelajaran kegiatan

pertama (siklus 1) peneliti mendesain kembali kegiatan pembelajaran

dengan menambahkan atau memfokuskan aspek-aspek yang belum

optimal pada tindakan (siklus 1)

2) Melakukan pemantauan (observasi) terhadap pelaksanaan pembelajaran

yang sedang dilakukan. Sasaran pemantauan adalah kegiatan siswa dalam

merespon pelajaran, sikap guru dalam mengelola pembelajaran dan

efektivitas pembelajaran dengan menggunakan multimedia berbasis

computer

3) Melakukan evaluasi hasil kegiatan yang sudah dilakukan, untuk

mengetahui efektivitas keberhasilan dari penggunaan multimedia

berbasis computer dalam pembelajaran yang sudah dilaksanakan.

4) Melakukan perbaikan desain pembelajaran, berdasarkan hasil

pengamatan

5) Peneliti bersama teman sejawat menganalisis dan merefleksi pelaksanaan

dan hasil kegiatan pembelajaran siklus II, hasil analisis dan refleksi

terhadap tindakan II ini menjadi bahan acuan kesimpulan dari penelitian

yang sudah dilakukan.

E.Instrumen Penelitian

Data diperoleh melalui beberapa instrument yaitu instrument pembelajaran

(22)

pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian dan instrument penelitian dengan

tujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan tindakan. Adapun instrumen

penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Pedoman Observasi

Pedoman observasi digunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa. Pedoman observasi sebagai

alat pengumpul data digunakan secara langsung dalam pembelajaran untuk

mencatat data pelaksanaan pembelajaran yang akan menjadi masukan dalam

rangka refleksi. Observasi pembelajaran dilakukan oleh observer. Pedoman

observasi disusun untuk mengamati aktivitas guru dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran (pedoman observasi terlampir)

2. Lembar Evaluasi

Lembar evaluasi berisi soal-soal setiap akhir tindakan dengan tujuan untuk

mengetahui sejauh mana hasil belajar peserta didik terhadap konsep-konsep yang

telah dipelajari.

3. Lembar Wawancara

Wawancara adalah percakapan yang dilakukan dua pihak dengan maksud

tertentu. Tujuan wawancara adalah untuk mengetahui kendala yang dihadapi

(23)

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati

secara langsung proses pembelajaran baik peserta didik maupun guru. Dalam

observasi ini peneliti dibantu oleh seorang observer, rekan sejawat yang

sama-sama mengajar di SDN Tugu 11.

2. Evaluasi

Evaluasi dilakukan secara individual pada setiap siklus, dengan tujuan

untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik.

3. Wawancara

Wawancara merupakan percakapan antara peneliti dengan peserta didik

dan peneliti dengan observer yang bertujuan untuk memperoleh data mengenai

tindakan atau tanggapan peserta didik terhadap proses pembelajaran dengan

menggunakan multimedia berbasis computer

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data Hasil Observasi

a. Reduksi Data

Menyeleksi data dengan cara memilah dan memilih data yang

diperlukan dan membuang data yang tidak diperlukan

b. Klasifikasi Data

Klasifikasi data yang diperoleh dari siklus I dan siklus II dengan mengacu

(24)

diharapkan terjadi atau yang tidak diharapkan terjadi juga untuk mengetahui

hasil belajar siswa yang diperoleh. Dan untuk mempermudah data-data

tersebut kemudian diklasifikasikan sesuai dengan jenis datanya, misalnya data

tentang sarana dan prasarana. aktivitas siswa, data tentang aktifitas guru dan

data tentang hasil belajar

c. Display Data.

Mendeskripsikan data yang sudah diperoleh baik dalam bentuk narasi,

uraian atau dalam bentuk table juga grafik

d. Interprestasi Data

Menafsirkan data-data yang sudah didisplay baik data dalam bentuk tabel

atau data dalam bentuk grafik

e. Refleksi

Meninjau kembali perencanaan dan pelaksanaan yang telah dilakukan

dengan cara melihat kekuatan yang sudah diperoleh atau kelemahan apa yang

masih harus ditingkatkan. Kemudian kekuatan dan kelemahan tersebut

dianalisis mengapa masih terjadi kelemahan dan bagaimana cara mengatasi

kelemahan tersebut yang kemudian ditingkatkan pada tindakan berikutnya.

2. Teknik Pengolahan Data Hasil Tes

a. Scoring

1) Penskoran terhadap jawaban yang diberikan siswa. Tiap-tiap butir soal

yang dijawab oleh siswa diberi skor sesuai dengan lengkap tidaknya

(25)

Nilai =

2) Penilaian terhadap jawaban siswa. Setelah penskoran tiap butir

jawaban, langkah selanjutnya adalah menjumlahan skor yang diperoleh

oleh masing-masing siswa.

3) Pengelompokan nilai tes dengan rentang nilai tertentu. Setelah

penskoran lalu skor hasil tes dikelompokkan dengan rentang nilai

tertentu untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian ranah

kognitif siswa.

b. Menghitung Rata – rata

1) Rata-rata hitung hasil belajar ( pos tes ), dapat dihitung dengan

menggunakan rumus :

Tahap ini dilakukan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa

secara klasikal, yaitu jika >85% siswa memperoleh skor > 70% dari

(26)

Keterangan:

Ketuntasan belajar = ketuntasan belajar secara klasikal

Swa = Siswa yang memperoleh tingkat penguasaan > 70%

Swatot = Jumlah siswa

3. Analisis Data Hasil Tes

a. Scoring

Kriteria penilaian pada post tes siklus I dan siklus II adalah berupa

uraian yang berjumlah 5 soal, dimana setiap soal mempunyai bobot skor 20

apabila siswa dapat menjawab dengan benar sehingga skor maksimum yang

dapat diperoleh adalah 100.

b. Nilai Rata-rata

Hasil akhir post tes (nilai rata-rata) dikelompokkan menjadi beberapa

kategori sebagai berikut :

Tabel 3.1

Kategori dan Nilai Rata-rata Siswa

No Rentang Nilai Prosentase Kategori

1.  9  90 % Sangat Baik

2. 7 – 8,9 70% – 89% Baik

3. 5 – 6,9 50% – 69% Cukup

4. 3 – 4,9 30% – 49% Kurang

5.  2,9  29% Kurang Sekali

(27)

Sedangkan untuk persentase KKM dapat dikelompokkan menurut

kategori sebagai berikut :

Tabel 3.2

Kategori Perolehan Persentase KKM Siswa

No Persentase Kategori

1. 75% - 100% Berhasil (Tuntas)

2. 0% - 74% Belum Berhasil (Belum Tuntas)

(28)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN

Dari uraian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya mengenai

bagaimana meningkatka hasil belajar siswa tentang perkembangbiakan

vegetative pada tumbuhan di kelas VI SDN Tugu 11 Kecamatan Cimanggis

Depok melalui penggunaan multimedia berbasis komputer, maka dapat

ditarik kesimpulan:

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan diawali dengan kegiatan merancang

pembelajaran mengggunakan multimedia berbasis komputer, mencakup

merangkum materi perkembangbiakan vegetative alami dan buatan pada

tumbuhan dalam power point dan menyusun kegiatan diskusi kelompok.

Selanjutnya peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) untuk dipergunakan sebagai acuan dalam melaksanakan tindakan

pada siklus Idan II. RPP yang didalamnya mencakup komponen-kompoen

seperti identitas mata pelajaran, waktu, standar kompetensi, kompetensi

dasar, indikator, tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran yang berisi

(29)

2. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan multimedia

berbasis komputer yang pertama dilakukan guru adalah menyiapkan dan

menata peralatan yang digunakan, siswa menyimak penjelasan guru

tentang peralatan yang digunakan dalam pembelajaran, siswa ditugaskan

untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan kegiatan,

guru menyampaikan materi perkembangbiakan tumbuhan vegetative yang

ditayangkan melalui komputer dan LCD, siswa mengamati,

mengidentifikasi gambar-gambar tumbuhan dan cara berkembangbiaknya

yang ditayangkan pada komputer dan LCD.

Proses pembelajaran setelah menggunakan multimedia berbasis komputer

terasa lebih kondusif. Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran pun

meningkat siswa lebih bersemangat dalam belajar. Selain itu, pembelajaran

terasa lebih bermakna ketika guru tidak sekedar memberikan konsep

kepada siswa, tetapi juga kebermaknaannya dalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini dilakukan dengan memberikan pengalaman secara langsung untuk

membuat suatu kegiatan yang berhubungan dengan konsep IPA.

3. Hasil

Setelah menggunakan multimedia berbasis komputer hasil belajar siswa

mengalami peningkatan, yaitu dalam siklus perolehan hasil belajar siswa

mencapai KKM 63% (belum tuntas) dengan nilai rata-rata 73.14 atau

(30)

KKM 86% (tuntas) dengan nilai rata-rata 86.68 atau masuk dalam kategoi

baik.

B. REKOMENDASI

1. Bagi siswa

Dalam proses pembelajaran siswa sebaiknya lebih aktif dan mandiri, tidak

perlu takut, ragu dan malu dalam mengemukan pendapat

2. Bagi guru

a. Guru diharapkan menggunakan multimedia berbasis kompuer sebagai

variasi dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswa tidak hanya

memperoleh konsep materi tetapi juga bermakna dalam kehidupan

sehari-hari.

b. Guru diharapkan dapat mempererat hubungan baik antar guru dengan

siswa, maupun siswa dengan siswa

c. Guru harus mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan baik,

seperti metode pendekatan dalam kelas, media belajar, memotivasi

siswa dengan persiapan-persiapan lainnya.

d. Guru harus memberi kesempatan kepada siswa untuk ikut

berpartisipasi dalam pembelajaran.

e. Guru diharapkan dapat menggunakan alat peraga/media belajar yang

ada disekolah dan yang ada disekitar siswa untuk menunjang kegiatan

pembelajaran.

(31)

g. Guru dapat lebih mengeksplor media-media pembelajaran lainnya,

sehingga kegiatan pembelajaran tidak terasa membosankan.

3. Bagi sekolah

a. Sekolah diharapkan dapat memberikan pelatihan atau pengarahan

kepada guru untuk labih mengekplor media-media pembelajaran dalam

rangka meningkatkan hasil belajar peserta didiknya.

b. Sekolah diharapkan menunjang alat peraga / media pembelajaran yang

(32)

DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, Deni. Dkk. 2006. Dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: UPI Press

Hermawan, R dkk. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press

Ibayati Yayat, Anggraeni Sri, Lilis. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SD/MI Kelas

VI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Kasbolah, K. 1999. Pelenitian Tindakan Kelas (PTK). Malang: Depdikbud

KTSP SD Negeri Tugu 11. Tahun 2012

Margaretta Sri Y, Dkk. 2006. Konsep Dasar IPA. Bandung. UPI Press

Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press

Munir. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Bandung: CV. Alfabeta

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia 2010

Rijadi, 2011. Penerapan Metode Proyek Pada Pembelajaran IPA. Skripsi pada FIP PGSD UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Rositawaty S dan Muharam Aris. 2008. Senang belajar Ilmu Pengetahuan Alam 6

untuk Kelas VI Sekolah Dasar Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Suhartanti Dwi, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas VI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Sulistyanto Heri, Wiyono Edy, Ginting Robin. 2008. Ilmu pengetahuan alam 6

untuk SD dan MI kelas VI. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional

(33)

Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan & Aplikasinya, Jakarta: Rineka Cipta

Gambar

Gambar 3.1   Tahap-tahap dalam PTK
Gambar 3.2 Alur Penelitian Tindakan Kelas
Tabel 3.1 Kategori dan Nilai Rata-rata Siswa
Tabel 3.2

Referensi

Dokumen terkait

Menyikapi permasalahan yang timbul dalam pendidikan matematika sekolah seperti yang telah diuraikan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terkait dengan

(5) Setelah mengadakan penelitian yang cukup mengenai bidang usaha yang terbuka dan ketentuan-ketentuan lain yang bersangkutan, calon penanam modal mengajukan permohonan

Berdasarkan dua pendapat diatas serta kajian dari permasalahan penelitian, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas

Hasil penelitian ini diperoleh meja kursi yang nyaman, sandaran yang empuk dan nyaman, daya tahan kursi kuat, bantalan kursi yang empuk dan nyaman, memiliki tempat tas, memiliki

It is different to the research of Baumeister, Heatherton, and Tice (1993), where it was shown that American people tend to lead their behaviors to addictions, unwanted

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan beban kerja dan komitmen kerja dengan kinerja bidan di desa di wilayah kerja puskesmas Buhit kabupaten

Peningkatan efek hipoglikemik dari tolbutamid akibat praperlakuan Rutin tidak terlihat dalam penelitian ini, hal mungkin dikarenakan dosis aloksan sebesar 150

Ketiga, melakukan triangulasi data, atau konfirmasi data dari lain, sebagai mana kata Maleong (1999:35) Triangulasi adalah suatu metode pengecekan atau pembanding