• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komunikasi Antar Pribadi Dalam Perkemban

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Komunikasi Antar Pribadi Dalam Perkemban"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi bagi kehidupan manusia memang sudah tidak asing lagi. Dalam kegiatan sehari-hari kita selalu berkomunikasi. Mulai dari saat bangun dipagi hari, mendengarkan adzan subuh, hadir di meja makan bersama anggota keiuarga saat sarapan, bekerja, kuliah, diperjalanan, baik verbal maupun non-verbal, mematuhi aturan-aturan, berhenti saat lampu berwarna merah saat dilampu merah, melaju saat warna lampu menjadi hijau di lampu lalu lintas dan masih banyak lagi.

Komunikasi pun terlihat begitu mudah bagi kita. Kita tidak diharuskan untuk menjadi sarjana untuk melakukannya. Bahkan setiap orang yang tidak mengenyam pendidikan pun dapat berkomunikasi. Pada dasarnya komunikasi terdiri dari komunikator dan komunikan, si pengirim pesan dan si penerima pesan. komunikasi Akan tetapi komunikasi menjadi sangat rumit ketika perkembangan zaman terus menerpa. Pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan mungkin menjadi sulit dipahami oleh penerima pesan apabila si penerima tidak mengerti bahasa yang digunakan oleh si pengirim pesan, baik verbal maupun non-verbal.

(2)

Media sosial yang sering digunakan pada saat ini yaitu LINE Messenger, Facebook, Twitter dan Instagram. Berdasarkan data yang saya dapat di website https://www.wearesocial.com pengguna media sosial di dunia mencapai 2.789 milyar, 1.514 milyar di Asia-Pasifik, 305,9 milyar di Asia Tenggara, 106 milyar di Indonesia. Dalam situs tersebut juga melansir data pengguna sosial media di Indonesia didominasi oleh masyarakat yang berkisar diumur 20-29 tahun. Perkembangan teknologi dalam hal ini media sosial, membuat saya bertanya-tanya. Apakah hal tersebut berdampak pada keefektifan komunikasi antar pribadi?

Maka dari itu pada mata perkuliahan Komunikasi Antar Pribadi di semester ini berdasarkan tugas individu yang diberikan, saya mengulas Komunikasi Antar Pribadi Dalam Perkembangan Teknologi Informasi

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud Komunikasi Antar Pribadi? 2. Apa saja tujuan Komunikasi Antar Pribadi?

3. Apa saja ciri-ciri Komunikasi Antar Pribadi yang efektif? 4. Bagaimana Komunikasi Antar Pribadi dapat terjalin?

5. Bagaimana Perkembangan Komunikasi Antar Pribadi pada remaja Pengguna Sosial Media?

(3)

1. Untuk memahami lebih jauh apa itu Komunikasi Antar Pribadi 2. Untuk mengetahui tujuan-tujuan dari Komunikasi Antar Pribadi 3. Untuk mengetahui ciri-ciri komunikasi yang efektif

4. Untuk mengetahui proses terjalinnya Komunikasi Antar Pribadi 5. Untuk memahami peranan Sosial Media dalam Komunikasi Antar

Pribadi pada Remaja Pengguna Sosial Media

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi Antar Pribadi

(4)

adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan orang lain yang dapat langsung diketahui balikannya. Berbeda dengan Deddy Mulyana yang mengungkapkan bahwa komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antar orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal maupun nonverbal (Suranto, 2011: 3).

Jurgen Ruesch dan Gregory Beteson (dalam Kincaid dan Schramm, 1997: 49) mengungkapkan bahwa komunikasi antarpribadi ditandai oleh adanya tindakan pengungkapan oleh seseorang pengamatan secara sadar ataupun tidak terhadap tindakan yang dilakukan oleh pihak lain, dan kemudian melakukan kembali bahwa tindakan yang pertama sudah diamatai oleh pihak lain. Kesadaran akan pengamatan merupakan kejadian yang mengisyaratkan terciptanya jalinan antar-pribadi.

(5)

menjadi akrab tidak menjadi tekanan utama. Yang menjadi perhatian pada dua contoh komunikasi ini hanyalah pada pemahaman materi komunikasi.

Komunikasi antarpribadi pada hakikatnya adalah suatu proses atau transaksi dan interaksi. Transaksi mengenai gagasan ide, pesan, simbol, informasi, atau messege. Sedangkan istilah interaksi mengesankan adanya suatu tindakan yang berbalaskan.

Terdapat tiga pendekatan utama mengenai pemikiran komunikasi antarpribadi (Wiryanto, 2004: 32-35):

1. Pemikiran Komunikasi Antarpribadi Berdasarkan Komponen-Komponen Utamanya

Pemikiran ini diawali oleh Bittner yang menerangkan bahwa komunikasi antarpribadi berlangsung apabila pengirim menyampaikan informasi berupa kata-kata kepada penerima, dengan menggunakan medium suara manusia (human voice). Sementara Barnlund mendifinisikan komunikasi antrapribadi sebagai pertemuan antara dua, tiga orang, atau beberapa orang yang terjadi secara spontan dan tidak berstruktur. Barnlund (dalam Liliweri, 1991: 34) mengemukakan beberapa ciri untuk mengenali komunikasi antarpribadi: (1) bersifat spontan, (2) tidak mempunyai struktur, (3) terjadi secara kebetulan, (4) tidak mengejar tujuan yang telah direncanakan, (5) identitas keanggotaan tidak jelas, (6) dapat terjadi hanya samba lalu.

2. Komunikasi Antarpribadi Berdasarkan Hubungan Diadik

(6)

Hubungan diadik ini harus menggambarkan interaksi dan pengalaman bersama mereka. Thenholm dan Jensen mendifinisikan komunikasi antarpribadi sebagai komunikasi antara dua orang yang berlanngsung secara tatap muka, kata lain dari komunikasi ini adalah diadik.

3. Komunikasi Antarpribadi Berdasarkan Pengembangannya

Komunikasi antarpribadi dilihat sebagai perkembangan dari komunikasi interpersonal pada satu sisi, menjadi komunikasi pribadi atau intim disisi lain. Oleh karena itu derajat hubungan antarpribadi turut berpengaruh terhadap keluasan dan kedalaman informasi yang dikomunikasikan, sehingga memudahkan perubahan sikap.

2.2 Tujuan Komunikasi Antar Pribadi

Dalam komunikasi setiap orang memiliki tujuan-tujuan tertentu. Dan dalam komunikasi antar pribadi juga mempunyai tujuan-tujuan tertentu/ seperti yang dikemukakan oleh Liliweri bahwa tujuan komunikasi meliputi empat hal (Liliweri, 1991:9), yaitu:

1. social change/social participation 2. Attitude Change

3. Opinion Change 4. Behavior Change

Tujuan pokok dalam komunikasi adalah untuk mempengaruhi orang lain dan menjadikan diri kita sebagai suatu agen yang dapat mempengaruhi, agen yang dapat menentukan atas lingkungan kita yang menjadi sesuatu yang kita maui (Sugiyo 2005: 9). Berdasarkan pendapat tersebut dapat dirumuskan bahwa tujuan komunikasi antar pribadi diantaranya adalah:

1. Untuk memehami dan menemukan diri sendiri

2. Menemukan dunia luar sehingga dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan

3. Memebentuk dan memelihara hubungan yang bermakna dengan orang lain

(7)

5. Komunikasi antar pribadi adalah proses belajar 6. Mengaruhi orang lain

7. Mengubah pendapat orang lain 8. Membantu orang lain

2.3. Ciri-Ciri Komunikasi Antar Pribadi

Joseph A. Devito (dalam Liliweri, 1991: 13) mengemukakan ciri-ciri komunikasi antarpribadi yang efektif, yaitu:

1. Keterbukaan (openness)

Kemauan menanggapi dengan senang hati informasi yang diterima di dalam menghadapi hubungan antarpribadi. Kualitas keterbukaan mengacu pada tiga aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikator interpersonal yang efektif harus terbuka kepada komunikannya. Ini tidaklah berarti bahwa orang harus dengan segera membukakan semua riwayat hidupnya. Memang ini mungkin menarik, tetapi biasanya tidak membantu komunikasi. Sebalikanya, harus ada kesediaan untuk membuka diri mengungkapkan informasi yang biasanya disembunyikan, asalkan pengungkapan diri ini patut dan wajar. Aspek kedua mengacu pada kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang. Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada umumnya merupakan komunikan yang menjemukan. Bila ingin komunikan bereaksi terhadap apa yang komunikator ucapkan, komunikator dapat memperlihatkan keterbukaan dengan cara bereaksi secara spontan terhadap orang lain. Aspek ketiga menyangkut kepemilikan perasaan dan pikiran dimana komunikator mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang diungkapkannya adalah miliknya dan ia bertanggung jawab atasnya.

2. Empati (empathy)

(8)

Orang yang berempati mampu memahami motivasi dan pengalaman orang lain, perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan mereka untuk masa mendatang sehingga dapat mengkomunikasikan empati, baik secara verbal maupun nonverbal.

3. Dukungan (supportiveness)

Situasi yang terbuka untuk mendukung komunikasi berlangsung efektif. Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana terdapat sikap mendukung. Individu memperlihatkan sikap mendukung dengan bersikap deskriptif bukan evaluatif, spontan bukan strategik.

4. Rasa Positif (positiveness)

Seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif.

5. Kesetaraan (equality)

Komunikasi antarpribadi akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya, ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua belah pihak menghargai, berguna, dan mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan. Kesetaraan meminta kita untuk memberikan penghargaan positif tak bersyarat kepada individu lain.

2.4 Proses Komunikasi Antar Pribadi

Proses komunikasi ialah langkah-langkah yang menggambarkan terjadinya kegiatan komunikasi. Secara sederhana proses komunikasi digambarkan sebagai proses yang menghubungkan pengirim dengan penerima pesan. Proses tersebut terdiri dari 6 langkah, sebagai berikut (Inayah, 2014):

1. Keinginan berkomunikasi. Seorang komunikator mempunyai keinginan untuk berbagi gagasan dengan orang lain.

(9)

3. Pengiriman pesan. Untuk menyampaikan pesan kepada komunikan seorang komunikator memilih saluran komunikasi seperti telepon, SMS, Surat, E-Mail dan lain-lain.

4. Decoding oleh komunikan. Merupakan kegiatan internal dalam diri penerima. Dalam hal ini decoding adalah proses memahami pesan. 5. Umpan balik. Setelah menerima pesan dan memahaminya,

komunikan memberikan respon atau umpan balik. Dengan umpan balik ini seorang komunikator dapat mengevaluasi keefektifitasan komunikasi.

Menurut Effendy (2004: 6) hal yang paling penting dari proses komunikasi adalah bagaimana caranya agar suatu pesan yang disampaikan dapat menimbulkan dampak atau efek tertentu pada komunikan. Dampak yang ditimbulkan dapat di klasifikasikan menurut kadarnya, yakni:

1. Dampak Kognitif, yaitu ditimbulkan pada komunikan yang menyebabkan dia menjadi tahu atau meningkat intelektualnya. 2. Dampak Afektif, disini tujuan komunikator tidak hanya sekedar

supaya komunikan tahu, namun tergerak hati komunikan tersebut, seperti rasa iba, terharu, sedih, gembira, marah dan lain-lain.

3. Dampak Behavioral, yaitu dampak yang paling tinggi kadarnya. Yakni dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk, prilaku, tindakan atau kegiatan.

2.5 Perkembangan Teknologi Informasi dalam Komunikasi Antar Pribadi

(10)

melalui Interface(tatap muka langsung), maupun komunikasi medio (media-media tertentu) sebagai sarananya. Berikut adalah beberapa perkembangan teknologi informasi dalam Komunikasi Antar Pribadi :

Internet

Sebelum adanya Internet, orang-orang dulunya sukar mendapatan informasi secara cepat dan ringkas. Cenderung mereka hanya mempercayai berita yang disiarkan suatu surat kabar tanpa melihat informasi dari berbagai sudut pandang. Sekarang, setelah adanya perkembang teknologi informasi, maka orang-orang lebih bisa berspekulasi seimbang tanpa menyalahkan salah satu pihak. Dengan internet juga komunikasi berjalan lancar.

Fitur jejaring sosial (media sosial)

Munculnya beberapa aktivitas komunikasi dalam dunia maya semakin memudahkan kita bertukar fikiran, berpendapat, dan juga bersosialisasi dengan teman baru yang berasal dari luar maupun dalam negeri. Munculnya Media Sosial ini, semakin memudahkan orang untuk berkomunikasi secara personal melalui internet.

Surat dan E-mail.

(11)

Tetapi, dengan adanya perkembangan teknologi informasi, maka surat yang dulunya perantara, diganti perannya oleh E-mail atau Elektronik Mail (surat elektrokik). E-mail adalah sarana kirim-mengirim surat melalui jalur jaringan komputer(misalnya internet).

E-mail umumnya biaya yang dikeluarkan adalah biaya untuk membayar sambungan internet. Tentu hal ini lebih memudahkan bagi seorang komunikan yang ingin segera menerima isi dari surat yang dikirimkan melalui surat elektronik.

Telephone dan Handphone, Smartphone

Telephone adalah sarana Komunikasi Antar Pribadi lainnya, yang berfungsi untuk menyampaikan pesan suara. Telephone beroperasi dengan menggunakan transmisi sinyal listrik dalam jaringan telepon.

Dikarenakan kegunaan telephone yang sungguh bermanfa’at, maka seiring perkembangan teknologi informasi semakin canggih pula sarana informasinya, seperti telephone yang sebelumnya susah dibawa kemana mana, kini Handphone hadir sebagai pengganti Telephone, yang tidak menggunakan kabel atau antena sama sekali. Handphone hanya cukup di charge baterainya dan dapat dibawa kemana-mana tanpa perlu bersusah payah.

Handphone memudahkan kita dalam beraktivitas dikarenakan mudah dibawa kemana saja. Perkembangan handphone juga sangat pesat, sekarang hadir Smartphone yang memiliki lebih banyak fitur yang membantu seseorang berkirim pesan atau berkomunikasi jarak jauh.

(12)

tentang handphone yang sekarang dijuluki dengan ‘telepon pintar’ atau sering disebut dengan Smartphone. Selain digunakan untu berkomunikasi via suara, smartphone juga dapat digunakan untuk keperluan di Media Sosial dan juga video call.

1. Dampak yang ditimbulkan dari Perkembangan Teknologi Informasi dalam Komunikasi Antar Pribadi Maraknya penggunaan Internet dan Smartphone untuk berkomunikasi secara personal, terutama melalui Media Sosial seperti : Facebook, Twitter, Blacberry Messenger dan lainnya, dalam kehidupan sehari-hari seringkali memperlihatkan pemandangan aneh misalnya :

2. Orang-orang yang secara fisik berada pada jarak yang sangat dekat, bahkan berdampingan dalam satu ruangan, saling berkomunikasi melalui facebook atau

3. Salah satu manager perkantoran memerintah bawahannya untuk mencetak laporan dengan hanya melalui E-mail dan tidak bergerak sama sekali dari kursinya, malas bergerak sebenarnya bisa menyebabkan banyak kerugian, misalnya sakit sendi yang banyak menyerang orang-orang diperkantoran.

4. Suatu keluarga pada satu bangunan yang sama saling berkomunikasi melalui handphone dimeja makan, sedangkan peraturan bahkan tradisi dimeja makan adalah tidak diperbolehkan berbicara ataupun berlama-lama mendiamkan makanan.

(13)

6. Seseorang yang terlalu bergantung terhadap teknologi informasi masa kini, cenderung akan selalu mengasingkan diri dari keramaian dan menjadi antisosial.

Selain dampak positif dengan kemudahan kegunaan teknologi informasi dalam komunikasi antar pribadi, memiliki dampak negatif juga. Dengan berteknologi, segala sesuatu yang dipermudah sebenarnya mengakibatkan semakin menurunnya interaksi fisik antarindividu, yang berakibat pula pada semakin berkurangnya tingkat keakraban dan kepekaan Antar Pribadi pada para pelakunya.

Untuk itu, kita sebagai penikmat teknologi, sudah sepatutnya memilah-milah apakah suatu hal tersebut bermanfa’at atau justru merugikan. Semua manfa’at dan kerugian tergantung kita sebagai penikmat teknologi cerdas dalam mengendalikan situasi dan kondisi dalam berkomunikasi

antar pribadi.

BAB III KESIMPULAN

(14)

Daftar Pustaka

Simon Kemp, 2017. Digital in 2017: Global Review [Online]. Tersedia:

https://wearesocial.com/special-reports/digital-in-2017-global-overview, diakses pada 20 Oktober 2017

Effendy, Onong Uchjanaya. 2004. Dinamika Komunikasi, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.Hardjana, Agus. 2007. Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal. Yogyakarta: Kanisius Media.

Inayah, M. 2014. Komunikasi Antarpribadi. [Online]. Tersedia: http://digilib.uinsby.ac.id/513/4/Bab%202.pdf, diakses pada 20 Oktober 2017.

(15)

Sugiyo, 2005. Dasar- Dasar Komunikasi Antar Budaya. Semarang: Pustaka Pelajar

Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT.Gramedia Widiasarana Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Data parameter- parameter yang diperlukan dalam model diadopsi dan dikembangkan dari berbagai literatur.Pada bagian berikut diuraikan analisis secara teknis dari proses berkaitan

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkat dan kasihNya penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul Hubungan antara Kejadian Abortus Spontan dengan Kadar

Sedia Obat Herbal Yang Ampuh Untuk Gatal Kulit Eksim - anda sedang mencari Cara Menyembuhkan Gatal Eksim dengan denature Indonesia lah jawabanya karena

Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis uji t dengan nilai p=0.103 > 0.05 yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai farmakologi kelompok

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti mengenai peran perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar Bahasa Indonesia di SD Negeri Krandon 1 Tegal dan

berkembangnya ekonomi kelas menengah, konsumerisme muncul melalui semangat dan upaya untuk menandai diri dengan barang-barang produksi sehingga orang terkesan berbeda dari yang

Upon their return, Heathcliff and isabella took up residence at Wuthering Heights, Edgar refused to see his sister and forbade Heathcliff to enter his

Syukur Alhamdulillah penulis haturkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat serta hidayah-Nya yang telah diberikan sehingga dapat menyususun dan