MODEL SILABUS MATA PELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS /MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN
(SMA/MA/SMK/MAK)
MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
(PPKn)
- 1 - DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i
I. PENDAHULUAN
A. Rasional 2
B. Kompetensi yang Diharapkan Setelah Siswa Mempelajari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah 2 C. Kompetensi yang Diharapkan Setelah Siswa Mempelajari Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMA/ MA/SMK/MAK)
2
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMA/MA/SMK/MAK)
3 E. Pembelajaran dan penilaian
1. Pembelajaran
2. Penilaian
5
F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi Lingkungan dan Siswa
13 II.KOMPETENSI DASAR, MATERI POKOK DAN PEMBELAJARAN
A.Kelas X B. Kelas XI C.Kelas XII
III. MODEL SILABUS SATUAN PENDIDIKAN A. Kelas X
B. Kelas XI C. Kelas XII
IV. MODEL RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A.Kelas X
B.Kelas XI C.Kelas XII
14 19 22
26 27 28
- 2 -
I. PENDAHULUAN A. Rasional
Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) memiliki visi dan misi mengembangkan siswa menjadi warga negara yang baik yang memiliki rasa kebanggaan terhadap Negara Indonesia, cinta tanah air, jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi di lingkungan rumah, sekolah, dan sekitarnya serta berbangsa dan bernegara. Untuk itu dikembangkan substansi pembelajaran yang dijiwai oleh 4 (empat) konsensus kebangsaan yaitu (1) Pancasila, sebagai dasar negara, ideologi nasional, dan pandangan hidup bangsa; (2) Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, sebagai hukum dasar tertulis yang menjadi landasan konstitusional kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; (3) Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud filosofi kesatuan dalam keberagaman yang melandasi dan mewarnai harmoni kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; (4) dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai kesepakatan final bentuk negara Republik Indonesia.
Pembelajaran PPKn dirancang sebagai wahana untuk mengembangkan keterampilan abad ke-21 (The 21st Century Skills) agar para guru PPKn menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam mengelola dan mengembangkan pembelajarannya. Silabus PPKn di SMA/MA/SMK/MAK disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang sederhana agar mudah dipahami dan dilaksanakan guru dengan tetap mempertimbangkan tata urutan
(sequence) materi dan kompetensinya. Prinsip penyusunan silabus antara lain mudah
diajarkan/dikelola oleh guru (teachable); mudah dipelajari oleh siswa (learnable); terukur pencapaiannya (measurable assessable), dan bermakna untuk dipelajari (worth to learn) sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan siswa.
B. Kompetensi yang Diharapkan Setelah Siswa Mempelajari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Mata Pelajaran PPKn diharapkan dapat berfungsi sebagai wahana bagi siswa untuk menumbuhkembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan kewarganegaraan dalam kehidupan sehari – hari. Untuk itu pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung dan tidak langsung untuk penguasaan kompetensi yang merepresentasikan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya. Kompetensi setelah mempelajari mata pelajaran PPKn di Pendidikan Dasar dan Menengah adalah
Bertanggungjawab pada setiap keputusan bersama berdasar nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Negara dan penghargaan atas kewajiban dan hak warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
Melaksanakan kewajiban, hak, dan tanggung jawab sebagai warga negara yang mendukung pelindungan dan penegakkan hukum dalam menjamin keadilan dan kedamaian berdasar Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bertoleransi terhadap masalah-masalah dalam bidang sosial, budaya, ekonomi, dan
gender, serta mengantisipasi pengaruh positif dan negatif kemajuan iptek terhadap negara dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika,
Mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa sebagai wujud rasa cinta dan bangga dalam upaya menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
C. Kompetensi yang Diharapkan Setelah Siswa Mempelajari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMA/MA/SMK/MAK)
- 3 -
Tabel 1: Kompetensi setelah mempelajari PPKn di SMA/MA/SMK/MAK
Kelas Rendah Kelas Tinggi SMP SMA sesuai nilai-nilai Pancasila yang
Bangga sebagai bangsa Indonesia yang
menghargai kewajiban dan hak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila warga sekolah
Melaksanakan
penegakan hukum untuk menciptakan kedamaian di Negara Republik Indonesia
Bertanggung-jawab
melaksanakan berbagai aktivitas dalam suasana kebersamaan di kehidupan yang percaya diri di masyarakat
Mendukung persatuan dan kesatuan dalam menyelesaikan masalah nasional
Bangga sebagai bangsa Indonesia yang mampu berperan dalam kemajuan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dalam konteks lokal dan global
Mengenali dirinya dalam
keberagaman anggota keluarga, teman di sekolah dan teman
Berperan aktif dalam menjaga dan
mempertahankan persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan berpikir dan berperilaku positif
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di SMA/ MA/SMK/ MAK
Kompetensi Dasar PPKn disusun sesuai dengan Kompetensi Inti tiap kelas. Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia siswa pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai KD pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual; 2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial; 3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan 4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan
Rumusan Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik siswa, kemampuan awal, dan ciri khas mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Pengorganisasian ruang lingkup materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dikembangkan sesuai dengan prinsip mendalam dan meluas, mulai dari jenjang SD/MI sampai dengan jenjang SMA/MA/SMK/MAK. Prinsip mendalam berarti materi PPKn dikembangkan dengan materi pokok sama, namun semakin tinggi tingkat kelas atau jenjang semakin mendalam pembahasan materi. Prinsip meluas berarti lingkungan materi dari keluarga, teman pergaulan, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara, serta pergaulan dunia. Kedalaman dan keluasan materi dapat dilihat dari rumusan Kompetensi Dasar.
Kurikulum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah disusun dengan ruang lingkup sebagai berikut:
- 4 -
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai hukum dasar tertulis yang menjadi landasan konstitusional kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud filosofi kesatuan dalam keberagaman yang melandasi dan mewarnai harmoni kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai kesepakatan final bentuk negara Republik
Indonesia.
Kerangka Pengembangan Kurikulum Mata Pelajaran PPKn.
Secara epistemologis PPKn dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1 Kerangka Epistemologis/Konseptual PPKn
Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dari Kelas X sampai Kelas XII dengan keluasan dan kedalaman seperti tabel berikut.
Tabel 2: Peta Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA/MA/SMK/MAK
Kelas X Kelas XI Kelas XII
1. Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
2. Ketentuan
UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, serta pertahanan dan keamana
3. Fungsi dan kewenangan lembaga-lembaga Negara menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
4. Hubungan pemerintah pusat dan daerah menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
5. Faktor-faktor pembentuk
1. Pelanggaran hak asasi
2. Sistem dan dinamika demokrasi Pancasila sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
3. Sistem hukum dan peradilan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
4. Dinamika peran Indonesia dalam perdamaian dunia sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
5. Kasus-kasus ancaman terhadap Ideologi, politik, ekonomi, sosial,
1. Nilai-nilai Pancasila terkait dengan kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
2. Perlindungan dan penegakan hukum untuk menjamin keadilan dan kedamaian
3. Pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap negara dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
- 5 - integrasi nasional dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika
6. Ancaman terhadap negara dan upaya penyelesaiannya di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan
keamanan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
7. Pentingnya Wawasan Nusantara dalam konteks Negara Kesatuan
Republik Indonesia
budaya, pertahanan, dan keamanan dan strategi mengatasinya dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
6. Faktor pendorong dan penghambat persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
E. Pembelajaran dan Penilaian 1. Pembelajaran
Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.
1) Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru wajib:
a.menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran; b.memberi motivasi belajar siswasecara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi
materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional, serta disesuaikan dengan karakteristik dan jenjang peserta didik;
c. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
d.menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan e. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik siswadan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan /atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.
a. Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih adalah proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan. Seluruh aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong siswauntuk melakuan aktivitas tersebut.
b. Pengetahuan
- 6 -
mendorong siswamenghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun kelompok, disarankan yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).
c. Keterampilan
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan sub topik) mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan harus mendorong siswauntuk melakukan proses pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang menerapkan modus belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning) dan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project
based learning).
3) Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok; dan
d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. 2. Penilaian
Lingkup dan Teknik Penilaian 1) Lingkup
Lingkup penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan, sedangkan lingkup penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan mencakup aspek pengetahuan dan aspek keterampilan.
2) Teknik Penilaian a. Penilaian Sikap
Penilaian sikap dimaksudkan sebagai penilaian terhadap perilaku siswadalam proses pembelajaran yang meliputi sikap spiritual dan sosial. Penilaian sikap memiliki karakteristik yang berbeda dari penilaian pengetahuan dan keterampilan sehingga teknik penilaian yang digunakan juga berbeda. Dalam hal ini, penilaian sikap lebih ditujukan untuk membina perilaku dalam rangka pembentukan karakter peserta didik.
(1) Sikap Spiritual
Kompetensi sikap spiritual (KI-1) yang akan diamati adalah menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. Contoh penjabaran indikator sikap spiritual misalnya sebagai berikut:
a) ketaatan beribadah;
perilaku patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya mau mengajak teman seagamanya untuk melakukan ibadah bersama mengikuti kegiatan keagamaan yang diselenggarakan sekolah
melaksanakan ibadah sesuai ajaran agama, misalnya: shalat dan puasa merayakan hari besar agama
- 7 -
mengakui kebesaran Tuhan dalam menciptakan alam semesta menjaga kelestarian alam, tidak merusak tanaman
tidak mengeluh
selalu merasa gembira dalam segala hal tidak berkecil hati dengan keadaannya suka memberi atau menolong sesama
selalu berterima kasih bila menerima pertolongan
menerima perbedaan karakteristik sebagai anugerah Tuhan selalu menerima penugasan dengan sikap terbuka
berterima kasih atas pemberian orang lain c) berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan;
berdoa sebelum dan sesudah belajar berdoa sebelum dan sesudah makan
mengajak teman berdoa saat memulai kegiatan mengingatkan teman untuk selalu berdoa d) toleransi dalam beribadah;
tindakan yang menghargai perbedaan dalam beribadah menghormati teman yang berbeda agama
berteman tanpa membedakan agama
tidak mengganggu teman yang sedang beribadah menghormati hari besar keagamaan lain
tidak menjelekkan ajaran agama lain.
Indikator sikap spiritual tersebut dapat ditambah sesuai karakteristik satuan pendidikan dan dicantumkan dalam dokumen I Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
(2) Sikap Sosial
Kompetensi sikap sosial (KI-2) yang akan diamati mencakup perilaku antara lain: jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga, dan negara. Contoh penjabaran indikator sikap sosial Penjelasan dari masing-masing perilaku adalah:
a) jujur merupakan perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya, selaras dalam perkataan dan tindakan;
tidak berbohong tidak mencontek
mengerjakan sendiri tugas yang diberikan pendidik, tanpa menjiplak tugas orang lain
mengerjakan soal penilaian tanpa mencontek
mengatakan dengan sesungguhnya apa yang terjadi atau yang dialaminya dalam kehidupan sehari-hari
mau mengakui kesalahan atau kekeliruan
mengembalikan barang yang dipinjam atau ditemukan
mengemukakan pendapat sesuai dengan apa yang diyakininya, walaupun berbeda dengan pendapat teman
mengemukakan ketidaknyamanan belajar yang dirasakannya di sekolah membuat laporan kegiatan kelas secara terbuka (transparan)
b) disiplin merupakan tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan;
mengikuti peraturan yang ada di sekolah tertib dalam melaksanakan tugas
- 8 -
memakai pakaian seragam lengkap dan rapi tertib mentaati peraturan sekolah
melaksanakan piket kebersihan kelas
mengumpulkan tugas/pekerjaan rumah tepat waktu mengerjakan tugas/pekerjaan rumah dengan baik membagi waktu belajar dan bermain dengan baik
mengambil dan mengembalikan peralatan belajar pada tempatnya tidak pernah terlambat masuk kelas.
c) tanggung jawab merupakan sikap dan perilaku siswauntuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan, negara, dan Tuhan Yang Maha Esa;
menyelesaikan tugas yang diberikan mengakui kesalahan
melaksanakan tugas yang menjadi kewajibannya di kelas seperti piket kebersihan
melaksanakan peraturan sekolah dengan baik
mengerjakan tugas/pekerjaan rumah sekolah dengan baik mengumpulkan tugas/pekerjaan rumah tepat waktu
mengakui kesalahan, tidak melemparkan kesalahan kepada teman berpartisipasi dalam kegiatan sosial di sekolah
menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalah dalam kelompok di kelas/sekolah
membuat laporan setelah selesai melakukan kegiatan.
d) santun merupakan perilaku hormat pada orang lain dengan bahasa yang baik;
menghormati orang lain dan menghormati cara bicara yang tepat
menghormati pendidik, pegawai sekolah, penjaga kebun, dan orang yang lebih tua
berbicara atau bertutur kata halus tidak kasar berpakaian rapi dan pantas
dapat mengendalikan emosi dalam menghadapi masalah, tidak marah-marah
mengucapkan salam ketika bertemu pendidik, teman, dan orang-orang di sekolah
menunjukkan wajah ramah, bersahabat, dan tidak cemberut
mengucapkan terima kasih apabila menerima bantuan dalam bentuk jasa atau barang dari orang lain.
e) peduli merupakan sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain atau masyarakat yang membutuhkan;
ingin tahu dan ingin membantu teman yang kesulitan dalam pembelajaran, perhatian kepada orang lain
berpartisipasi dalam kegiatan sosial di sekolah, misal: mengumpulkan sumbangan untuk membantu yang sakit atau kemalangan
meminjamkan alat kepada teman yang tidak membawa/memiliki menolong teman yang mengalami kesulitan
menjaga keasrian, keindahan, dan kebersihan lingkungan sekolah melerai teman yang berselisih (bertengkar)
menjenguk teman atau pendidik yang sakit
menunjukkan perhatian terhadap kebersihan kelas dan lingkungan sekolah.
f) percaya diri merupakan suatu keyakinan atas kemampuannya sendiri untuk melakukan kegiatan atau tindakan.
- 9 -
mengemukakan pendapat terhadap suatu topik atau masalah mengajukan diri menjadi ketua kelas atau pengurus kelas lainnya mengajukan diri untuk mengerjakan tugas atau soal di papan tulis mencoba hal-hal baru yang bermanfaat
mengungkapkan kritikan membangun terhadap karya orang lain memberikan argumen yang kuat untuk mempertahankan pendapat.
Indikator sikap sosial tersebut dapat ditambah sesuai karakteristik satuan pendidikan dan dicantumkan dalam dokumen I Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
b. Teknik Penilaian Sikap
Penilaian sikap terdiri atas penilaian utama dan penilaian penunjang. Penilaian utama diperoleh dari hasil observasi harian yang ditulis di dalam jurnal harian. Penilaian penunjang diperoleh dari penilaian diri dan penilaian antarteman, hasilnya dapat dijadikan sebagai alat konfirmasi dari hasil penilaian sikap oleh pendidik.
Teknik penilaian yang digunakan adalah observasi melalui wawancara, catatan anekdot (anecdotal record), dan catatan kejadian tertentu (incidental record) sebagai unsur penilaian utama.
Dalam pelaksanaan penilaian sikap, pendidik dapat merencanakan indikator sikap yang akan diamati sesuai dengan karakteristik proses pembelajaran yang akan dilakukan, misalnya perilaku kerjasama dalam diskusi kelompok dan kerapihan dalam praktikum. Selain itu, penilaian sikap dapat dilakukan tanpa perencanaan, misalnya perilaku yang muncul tidak terduga selama proses pembelajaran dan di luar proses pembelajaran. Hasil pengamatan perilaku tersebut dicatat dalam jurnal.
Penilaian sikap dilakukan oleh guru kelas, guru mata pelajaran agama dan budi pekerti, guru PJOK, dan pembina ekstrakurikuler. Guru kelas mengumpulkan data dari hasil penilaian sikap yang dilakukan oleh guru mata pelajaran lainnya, kemudian merangkum menjadi deskripsi (bukan angka atau skala).
Siswayang berperilaku menonjol sangat baik diberi penghargaan, sedangkan siswayang berperilaku kurang baik diberi pembinaan.
Penilaian sikap spiritual dan sosial dilaporkan kepada orangtua dan pemangku kepentingan sekurang-kurangnya dua kali dalam satu semester. Hasil akhir penilaian sikap diolah menjadi deskripsi sikap yang dituliskan di dalam rapor peserta didik.
Dilaporkan juga pada saat ditemukan ada sikap spiritual atau sikap sosial yang menonjol perlu diberi pembinaan.
- 10 - Penilaian
Sikap
Utama
Penunjang
Obser-vasi Guru kelas
Obser-vasi guru mata pelaja-ran (agama dan PPKn)
Penilaian Diri
Penilaian Antar teman
Pada saat pembelaja-ran Di luar
pembelaja-ran
Pada saat pembelaja-ran Di luar
pembelaja-ran
Diperlukan guru untuk konfirmasi Gambar 2.1 Skema Penilaian Sikap
c. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan (KD dari KI-3) dilakukan dengan cara mengukur penguasaan siswa yang mencakup dimensi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognisi dalam berbagai tingkatan proses berpikir.
Prosedur penilaian pengetahuan dimulai dari penyusunan perencanaan, pengembangan instrumen penilaian, pelaksanaan penilaian, pengolahan, dan pelaporan, serta pemanfaatan hasil penilaian.
Hasil penilaian pencapaian pengetahuan dilaporkan dalam bentuk angka, predikat, dan deskripsi. Angka menggunakan rentang nilai 0 sampai dengan 100. Predikat disajikan dalam huruf A, B, C, dan D. Rentang predikat (interval) ini ditentukan oleh Satuan Pendidikan dengan mempertimbangkan KKM.
Deskripsi dibuat dengan menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan kata/frase yang bernada positif.
Teknik penilaian pengetahuan menggunakan tes tertulis, lisan, dan penugasan. 1) Tes Tertulis
Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawabannya secara tertulis, antara lain berupa pilihan ganda, isian, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen tes tertulis dikembangkan dengan mengikuti langkah-langkah berikut.
(a) Melakukan analisis KD.
(b) Menyusun kisi-kisi soal sesuai dengan KD.
(c) Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan mengacu pada kaidah-kaidah penulisan soal.
(d) Menyusun pedoman penskoran.
(e) Melakukan penskoran berdasarkan pedoman penskoran. 2) Tes Lisan
Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan, perintah, kuis yang diberikan pendidik secara lisan dan siswamerespon pertanyaan tersebut secara lisan. Tes lisan bertujuan menumbuhkan sikap berani berpendapat, mengecek penguasaan pengetahuan untuk perbaikan pembelajaran, percaya diri, dan kemampuan berkomunikasi secara efektif. Langkah-langkah pelaksanaan tes lisan sebagai berikut:
a) Melakukan analisis KD.
- 11 - Penilaian
pengetahuan
Penugasan Tes lisan
Tes tertulis
Pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan
Perintah, kuis dan Tanya-jawab
Tugas yang dilakukan secara individu atau kelompok di sekolah, di luar sekolah dan di rumah
d) Menyusun pedoman penilaian
e) Memberikan tindak lanjut hasil tes lisan 3) Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas kepada siswauntuk mengukur pengetahuan dan memfasilitasi siswamemperoleh atau meningkatkan pengetahuan. Tugas dapat dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai karakteristik tugas. Tugas tersebut dapat dilakukan di sekolah, di rumah, atau di luar sekolah.
d. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan (KD dari KI-4) dilakukan dengan teknik penilain kinerja, penilaian proyek, dan portofolio. Penilaian keterampilan menggunakan angka dengan rentang skor 0 sampai dengan 100, predikat, dan deskripsi.
1) Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja (performance assessment) adalah penilaian yang menuntut siswa untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuannya ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Pada penilaian kinerja, penekanannya dapat dilakukan pada proses atau produk. Penilaian kinerja yang menekankan pada produk disebut penilaian produk, misalnya poster, puisi, dan kerajinan. Penilaian kinerja yang menekankan pada proses disebut penilaian praktik, misalnya bermain sepak bola, memainkan alat musik, menyanyi, melakukan pengamatan menggunakan mikroskop, menari, bermain peran, dan membaca puisi.
2) Penilaian Proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data, dan pelaporan.
Pada penilaian proyek ada 4 (empat) hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu: (a) Kemampuan pengelolaan
Kemampuan siswa dalam memilih topik, mencari informasi, mengelola waktu pengumpulan data, dan penulisan laporan yang dilaksanakan secara kelompok.
(b) Relevansi
- 12 - (c) Keaslian
Proyek yang dilakukan siswa harus merupakan hasil karya sendiri di bawah bimbingan pendidik.
(d) Inovasi dan kreativitas
Proyek yang dilakukan siswa mengandung unsur-unsur kebaruan atau sesuatu yang berbeda dari biasanya.
3) Penilaian Portofolio
Portofolio merupakan kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya siswa dalam bidang tertentu yang mencerminkan perkembangan (reflektif-integratif) dalam kurun waktu tertentu. Pada akhir periode portofolio tersebut dinilai oleh pendidik bersama-sama dengan siswa dan selanjutnya diserahkan kepada pendidik pada kelas berikutnya dan dilaporkan kepada orangtua sebagai bukti autentik perkembangan siswa. Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan panduan dalam penggunaan penilaian portofolio di sekolah adalah sebagai berikut:
1) karya asli siswa
2) saling percaya antara pendidik dan siswa 3) kerahasiaan bersama antara pendidik dan siswa 4) milik bersama antara siswadan pendidik
5) kepuasan pada diri siswa
6) kesesuaian dengan kompetensi dalam kurikulum 7) penilaian proses dan hasil
8) penilaian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran. 9) Bentuk portofolio
(a) File folder yang bisa digunakan untuk menyimpan berbagai hasil
karya terkait dengan produk seni (gambar, kerajinan tangan, dan sebagainya).
(b) Album berisi foto, video, audio.
(c) Stopmap berisi tugas-tugas imla’/dikte dan tulisan (karangan,
catatan) dan sebagainya.
(d) Buku siswa yang disusun berdasarkan Kurikulum 2013, juga merupakan portofolio siswaSD.
Dalam menggunakan portofolio, pendidik beserta siswa perlu memperhatikan hal-hal berikut:
(a) masing-masing siswa memiliki portofolio sendiri yang di dalamnya memuat hasil belajar siswa;
(b) menentukan hasil kerja yang perlu dikumpulkan/disimpan;
(c) sewaktu-waktu siswa diharuskan membaca catatan pendidik yang berisi komentar, masukan, dan tindakan lebih lanjut yang harus dilakukan siswa dalam rangka memperbaiki hasil kerja dan sikap;
(d) siswa dengan kesadaran sendiri menindaklanjuti catatan pendidik; (e) catatan pendidik dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan siswa perlu
diberi tanggal sehingga perkembangan kemajuan belajar siswa dapat terlihat.
- 13 - Penilaian
Keterampilan
Portofolio Proyek Kinerja
Rekaman penilaian autentik yang memperkuat kemajuan dan kualitas pekerjaan peserta didik Mengetahui kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu tugas dalam periode/waktu tertentu
Mengukur capaian pembelajaran berupa keterampilan proses dan/atau hasil (produk)
F. Kontekstualisasi Pembelajaran sesuai dengan Kondisi Lingkungan dan Siswa
Kegiatan pembelajaran pada silabus ini dapat disesuaikan dan diperkaya dengan konteks daerah/sekolah dan konteks global untuk mencapai kualitas optimal hasil belajar siswa. Kontekstualisasi pembelajaran tersebut agar siswa tetap berada pada budayanya, mengenal dan mencintai alam serta sosial di sekitarnya, dan dengan perspektif global sekaligus menjadi pewaris bangsa, sehingga akan menjadi generasi tangguh dan berbudaya Indonesia. Dalam konteks pembelajaran PPKn, lingkungan (alam, sosial, budaya, dan spiritual) merupakan kelas global yang terbuka (open global classroom) yang berfungsi sebagai sumber belajar. Oleh karena itu guru PPKn harus selalu berupaya untuk memanfaatkan lingkungan dalam rangka memberikan pengalaman belajar (learning experience) siswa dengan memberikan tugas belajar (learning task) yang digali dari lingkungan belajar dengan prinsip semakin meluas, misalnya: karyawisata/studiwisata, dan proyek belajar kewarganegaraan.
- 14 -
II. KOMPETENSI DASAR, MATERI POKOK, DAN PEMBELAJARAN
A.Kelas X
Alokasi waktu 2 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran
Siswa mampu:
1.1 mensyukuri keberadaan nilai-nilai Pancasila dalam praktik penyelenggaraan pemerintahan negara sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.1 Menunjukkan sikap gotong royong sebagai bentuk penerapan nilai nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
3.1 menganalisis nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan negara
4.1 Menyaji hasil analisis nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara Negara
Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara
a. Sistem Pembagian Kekuasaan Negara
b. Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian
c. Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan
pemerintahan
Mengamati gambar
/tayangan vidio/film dengan penuh rasa syukur dan atau membaca dari berbagai sumber (buku, media cetak maupun elektronik)/nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan negara Mengidentifikasi dan
mengajukan pertanyaan mendalam/dialektis dengan menggunakan High-Order-Thinking Skills (HOTS) tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara Mengumpulkan informasi
dari berbagai sumber (Buku yang relevan, media masa, memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi)/dengan penuh kejujuran dan toleransi tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan negara Menganalisis nilai-nilai
Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan negara Mendemonstrasikan
pengambilan keputusan bersama dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan negara
Siswa mampu:
1.2 Menerima ketentuan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan
keamanan sebagai wujud rasa syukur pada Tuhan Yang Maha Esa
2.2 Bersikap peduli terhadap
Ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan
a. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
b. Kedudukan warga negara dan Penduduk Indonesia
Mengamati gambar
/tayangan vidio/film dengan penuh rasa syukur dan atau melakukan kajian
konstitusionalitas (membaca ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945) yang
- 15 -
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran
penerapan ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan
keamanan
3.2 Menelaah ketentuan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, serta pertahanan dan keamanan.
4.2 Menyaji hasil telaah tentang ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, serta pertahanan dan keamanan
c. Kemerdekaan beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan YME di Indonesia
d. Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia
dan keamanan Mengidentifikasi dan
mengajukan pertanyaan dengan menggunakan High-Order-Thinking Skills (HOTS) tentang Ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan
Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber tentang Ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan
Menganalisis dan menyimpulkan serta mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang Ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan
Mempresentasikan hasil analisis tentang ketentuan Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, serta pertahanan dan keamanan
Siswa mampu:
1.3 Menghargai nilai-nilai terkait fungsi dan kewenangan lembaga-lembaga negara menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai bentuk sikap beriman dan bertaqwa
2.3 Bersikap peduli terhadap lembagalembaga di sekolah sebagai cerminan dari lembaga-lembaga
Kewenangan lembaga-lembaga negara
a. Suprastruktur dan
Infrastruktur sistem politik Indonesia
b. Lembaga-lembaga negara Republik Indonesia menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Mengamati gambar
/tayangan vidio/film dengan penuh rasa syukur dan atau membaca dari berbagai sumber (buku, artikel, media cetak maupun elektronik) tentang kewenangan lembaga-lembaga negara Mengidentifikasi dan
- 16 -
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran
negara
3.3 Menganalisis fungsi dan kewenangan lembaga-lembaga Negara menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
4.3 Mendemonstrasikan hasil analisis tentang fungsi dan kewenangan
lembaga-lembaga Negara menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
(HOTS) tentang kewenangan lembaga-lembaga negara
Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber dengan penuh disiplin dan tanggung jawab tentang kewenangan lembaga-lembaga negara menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Mempresentasikan hasil kesimpulan tentang kewenangan lembaga-lembaga negara menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Siswa mampu:
1.4 Menghormati hubungan pemerintah pusat dan daerah menurut UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
2.4 Bersikap peduli terhadap hubungan pemerintah pusat dan daerah yang harmonis di daerah setempat
3.4 Merumuskan hubungan pemerintah pusat dan daerah menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia pusat dan pemerintah daerah setempat menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Hubungan struktural dan fungsional pemerintahan pusat dan daerah
a. Desentralisasi atau otonomi daerah dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia
b. Kedudukan dan Peran Pemerintah Pusat
c. Kedudukan dan Peran Pemerintah Daerah
d. Hubungan Struktural dan Fungsional Pemerintah Pusat dan Daerah
Mengamati gambar
/tayangan vidio/film dengan penuh rasa syukur dan atau membaca dari berbagai sumber (buku, artikel, media cetak maupun elektronik) tentang hubungan struktural dan fungsional pemerintahan pusat dan daerah Mengidentifikasi dan
mengajukan pertanyaan secara proaktif dan responsif dengan
menggunakan High-Order-Thinking Skills (HOTS) tentang hubungan struktural dan fungsional
pemerintahan pusat dan daerah
Mengumpulkan data dari berbagai sumber termasuk media cetak dan elektronik secara proaktif dan
responsif tentang hubungan struktural dan fungsional pemerintahan pusat dan daerah
Menyimpulkan hubungan struktural dan fungsional pemerintahan pusat dan daerah menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
- 17 -
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran
pusat dan daerah
Siswa mampu:
1.5 mensyukuri nilai-nilai yang membentuk komitmen integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.5 Menunjukkan sikap kerjasama dalam rangka mewujudkan komitmen integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
3.5 Mengidentifikasi faktor-faktor pembentuk integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
4.5 Mendemonstrasikan faktor-faktor pembentuk integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Faktor-faktor pembentuk integrasi nasional.
a. Kebhinnekaan Bangsa Indonesia
b. Konsep Integrasi Nasional
c. Faktor-faktor Pembentuk Integrasi Nasional
d. Tantangan dalam Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
e. Peran serta warga negara dalam menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Mengamati gambar
tayangan vidio/film dengan penuh rasa syukur dan atau membaca dari berbagai sumber (buku, media cetak maupun elektronik) tentang Faktor-faktor pembentuk integrasi nasional Mengidentifikasi dan
bertanya
mendalam/dialektis secara damai dan toleran dengan menggunakan High- Order-Thinking Skills (HOTS) tentang faktor-faktor pembentuk integrasi nasional
Mengumpulkan informasi dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi, menga-nalisis dan menyimpulkan hasil analisis/diskusi kelompok tentang faktor-faktor pembentuk integrasi nasional
Mendemonstrasikan hasil analisis kerja kelompok melalui debat pro kontra tentang faktor-faktor pembentuk integrasi nasional
Siswa mampu:
1.6 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nilai-nilai yang membentuk kesadaran atas ancaman terhadap negara dan upaya penyelesaiannya dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
2.6 Bersikap responsif dan proaktif atas ancaman terhadap negara dan upaya penyelesaiannya dibidang Ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
3.6 Menganalisis ancaman terhadap negara dan upaya penyelesaiannya di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan
keamanan dalam bingkai
Indikator ancaman terhadap negara dan upaya
penyelesaiannya di bidang Ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan.
a. Ancaman terhadap integritas nasional
b. Ancaman di bidang Ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan
c. Peran masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam rangka membangun integritas nasional
Mengamati gambar
/tayangan vidio/film dengan penuh rasa syukur dan atau membaca dari berbagai sumber (buku, artikel, media cetak maupun elektronik) tentang
indikator ancaman terhadap negara dan upaya
penyelesaiannya di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan
Mengidentifikasi dan mengajukan pertanyaan dengan menggunakan High-Order-Thinking Skills (HOTS) tentang indikator ancaman terhadap negara dan upaya penyelesaiannya di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan Mengumpulkan informasi
- 18 -
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran
Bhinneka Tunggal Ika
4.6 Menyaji hasil analisis tentang ancaman terhadap negara dan upaya penyelesaiannya di bidang Ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan
keamanan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan menganalisis secara bekerja sama tentang indikator ancaman terhadap negara dan upaya penyelesaiannya di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan Mempresentasikan hasil
prediksi secara bekerjasama dan bergotong royong tentang indikator ancaman terhadap negara dan upaya penyelesaiannya di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan
Siswa mampu:
1.7 Menghargai wawasan nusantara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
2.7 Bertanggungjawab mengembangkan kesadaran akan pentingnya wawasan nusantara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia
3.7 Menginterpretasi pentingnya Wawasan Nusantara dalam konteks Negara Kesatuan
Republik Indonesia
4.7 Mempresentasikan hasil interpretasi terkait pentingnya Wawasan Nusantara dalam konteks Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Arti pentingnya Wawasan Nusantara
a. Konsep Wawasan Nusantara
b. Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara
c. Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara
d. Peran serta warga negara dalam mendukung implementasi wawasan nusantara
Mengamati gambar /tayangan video/film dengan penuh rasa syukur dan atau membaca dari berbagai sumber (buku, artikel, dan media cetak maupun elektronik tentang arti pentingnya Wawasan Nusantara
Mengidentifikasi dan mengajukan pertanyaan dengan menggunakan High-Order-Thinking Skills (HOTS) tentang arti pentingnya Wawasan Nusantara
Mengumpulkan informasi, dan menganalisis tentang arti pentingnya Wawasan Nusantara
Menyimpulkan dan mengambil keputusan bersama hasil analisis tentang arti pentingnya Wawasan Nusantara Menyajikan hasil analisis
- 19 - B. Kelas XI
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran
Siswa mampu:
1.1 Menghargai hak asasi manusia berdasarkan perspektif pancasila sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa
2.1 Bersikap peduli terhadap hak asasi manusia berdasarkan perspektif pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
3.1 Menganalisis
pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara 4.1 Menyaji hasil analisis
pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
Kasus-kasus
pelanggaran hak asasi manusia dalam prespektif Pancasila. a. Konsep Hak dan
Kewajiban Asasi Manusia
b. Substansi Hak dan Kewajiban Asasi d. Upaya Penegakan
Hak Asasi Manusia
Mengamati tayangan film/vidio dan atau membaca dari berbagai sumber dengan penuh rasa syukur tentang kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam prespektif Pancasila
Mengajukan pertanyaan dengan penuh kejujuran dan kedisiplinan tentang kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam prespektif Pancasila
Mengumpulkan data dari berbagai sumber termasuk media cetak dan elektronik dengan penuh kejujuran dan kedisiplinan tentang kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam prespektif Pancasila Menganalisis kasus-kasus
pelanggaran hak asasi manusia dalam prespektif Pancasila
Mempresentasikan hasil analisis dengan penuh kedisiplinan tentang kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam prespektif Pancasila
Siswa mampu:
1.2 Menghargai nilai-nilai ke-Tuhanan dalam berdemokrasi Pancasila sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 2.2 Berperilaku santun
dalam berdemokrasi Pancasila sesuai UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 3.2 Mengkaji sistem dan
dinamika demokrasi Pancasila sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Sistem dan dinamika demokrasi Pancasila. a. Hakikat demokrasi b. Dinamika Membaca dari berbagai sumber dengan rasa tanggung jawab, tentang sistem dan dinamika demokrasi Pancasila Mengidentifikasi dan
mengajukan pertanyaan tentang sistem dan dinamika demokrasi Pancasila
- 20 -
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran
Indonesia Tahun 1945 4.2 Menyajikan hasil kajian
tentang sistem dan dinamika demokrasi Pancasila sesuai dengan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Menilai dan
membandingkan sistem dan dinamika demokrasi
Pancasila dalam berbagai kurun waktu
Mendemonstrasikan hasil penilaian tentang sistem dan dinamika demokrasi
Pancasila sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Menyaji hasil evaluasi tentang sistem dan dinamika demokrasi Pancasila sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Siswa mampu:
1.3 Mensyukuri nilai-nilai dalam sistem hukum dan peradilan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.3 Menunjukkan sikap disiplin terhadap aturan sebagai cerminan sistem hukum dan peradilan di Indonesia
3.3 Mendeskripsikan sistem hukum dan peradilan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 4.3 Menyaji hasil penalaran
tentang sistem hukum dan peradilan di
Indonesia sesuai dengan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Sistem hukum dan peradilan di Indonesia
a. Sistem hukum di Indonesia
b. Mencermati sistem peradilan di
Indonesia
c. Menampilkan sikap yang sesuai dengan hukum
Mengamati tayangan vidio/film/gambar dengan penuh rasa syukur dan atau membaca dari berbagai sumber tentang sistem hukum dan peradilan di Indonesia
Mengidentifikasi dan mengajukan pertanyaan dari konsep sampai hipotesis secara proaktif dan responsif tentang sistem hukum dan peradilan di Indonesia
Mengumpulkan data secara proaktif dan responsif dari berbagai sumber tentang sistem hukum dan peradilan di Indonesia
Menganalisis dan memproyeksikan sistem hukum dan peradilan di Indonesia
Menyaji hasil evaluasi secara proaktif dan responsif tentang sistem hukum dan peradilan di Indonesia
Siswa mampu:
1.4 Mensyukuri peran Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
Peran Indonesia dalam perdamaian dunia a. Peran Indonesia
- 21 -
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran
2.4 Bersikap toleran dan cinta damai sebagai refleksi peran Indonesia dalam perdamaian dunia dalam hidup
bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara 3.4 Menganalisis dinamika
peran Indonesia dalam perdamaian dunia sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 4.4 Mendemonstrasikan
hasil analisis tentang peran Indonesia dalam perdamaian dunia sesuai UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
internasional b. Peran Indonesia
dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi internasional
perdamaian dunia Mengidentifikasi dan
mengajukan pertanyaan secara santun dan toleran dengan menggunakan H igh-Order-Thinking Skills (HOTS) tentang peran Indonesia dalam perdamaian dunia
Mengumpulkan data dari berbagai sumber tentang peran Indonesia dalam perdamaian dunia Menganalisis dan
menyimpulkan peran Indonesia dalam perdamaian dunia Menyaji hasil analisis
tentang peran Indonesia dalam perdamaian dunia Siswa mampu:
1.5 Bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas nilai-nilai yang
membentuk kesadaran akan ancaman terhadap negara strategi
mengatasinya berdasarkan asas Bhinneka Tunggal Ika 2.5 Bersikap responsif dan
proaktif atas ancaman terhadap negara strategi mengatasinya
berdasarkan asas Bhinneka Tunggal Ika 3.5 Mengkaji kasus-kasus
ancaman terhadap Ideologi, politik,
ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan
keamanan dan strategi mengatasinya dalam politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan dan strategi mengatasinya dalam bingkai
Kasus-kasus ancaman terhadap Ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan
a. Ancaman terhadap integrasi nasional b. Strategi dalam
mengatasi berbagai integrasi nasional
Mengamati tayangan vidio/film/gambar dengan penuh rasa syukur dan atau membaca dari berbagai sumber kasus-kasus
ancaman terhadap Ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan
Mengidentifikasi dan mengajukan pertanyaan menggunakan high-order-
thinking skills (HOTS)
dengan percaya diri tentang kasus-kasus ancaman terhadap Ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan Mengumpulkan data dari
berbagai sumber secara bertanggung-jawab tentang kasus-kasus ancaman terhadap Ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan Menganalisis dan
memprediksi kasus-kasus ancaman terhadap Ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan
bertanggung-- 22 bertanggung--
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran
BhinnekaTunggal Ika jawab dan percaya diri
tentang kasus-kasus
ancaman terhadap Ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan
Siswa mampu:
1.6 Bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia 2.6 Bersikap proaktif dalam
menerapkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
3.6 Mengidentifikasikan faktor pendorong dan penghambat persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia 4.6 Menyaji hasil
identifikasi tentang faktor pedorong dan penghambat persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
Faktor pendorong dan penghambat persatuan dan kesatuan bangsa a. Makna persatuan
dan kesatuan
c. Faktor pendorong dan penghambat persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia
d. Perilaku yang menunjukkan sikap penuh rasa syukur dan atau membaca dari berbagai sumber tentang faktor pendorong dan penghambat persatuan dan kesatuan bangsa
Mengidentifikasi dan mengajukan pertanyaan tentang faktor pendorong dan penghambat persatuan dan kesatuan bangsa Mengumpulkan data dari
berbagai sumber secara bekerjasama
Menganalisis dan menyimpulkan faktor pendorong dan penghambat persatuan dan kesatuan bangsa
Menyajikan hasil
kesimpulan tentang faktor pendorong dan penghambat persatuan dan kesatuan bangsa
C. Kelas XII
Alokasi waktu : 2 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Siswa mampu:
1.1 Menghargai perbedaan sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa dalam rangka penghormatan hak asasi manusia 2.1 Bersikap responsif dan
proaktif terhadap pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
3.1 Menganalisis nilai-nilai
Kasus-kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga Negara.
a. Makna Hak dan Kewajiban Warga Negara
b. Substansi Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Pancasila
c. Kasus Pelanggaran Hak dan
Mengamati tayangan vidio/film/gambar dengan penuh rasa syukur,
membaca dari berbagai sumber tentang Kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
Kasus-- 23 Kasus--
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Pancasila terkait dengan
kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara 4.1 Menyaji hasil analisis
nilai-nilai Pancasila terkait dengan
kasuskasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
Pengingkaran
kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
Mengumpulkan data dari berbagai sumber dengan penuh rasa tanggung jawab tentang kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
Menganalisis dan menyimpulkan Kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
Menyajikan hasil
pengumpulan data secara bertanggung jawab dalam bentuk display atau power
point tentang kasus-kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
Menyajikan tulisan ilmiah tentang kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
Siswa mampu:
1.2 Menjalankan perilaku orang beriman dalam praktik pelindungan dan penegakan hukum untuk menjamin keadilan dan kedamaian
2.2 Berperilaku jujur dalam praktik perlindungan dan penegakan hukum di tengah masyarakat 3.2 Mengevaluasi praktik
perlindungan dan
penegakan hukum untuk menjamin keadilan dan kedamaian
4.2 Mendemonstrasikan hasil evaluasi praktik
perlindungan dan
penegakan hukum untuk menjamin keadilan dan kedamaian
Pelindungan dan penegakan hukum dalam masyarakat untuk menjamin keadilan dan kedamaian
a. Hakikat Perlindungan dan Penegakkan Hukum
b. Peran Lembaga Penegak Hukum
Mengamati tayangan vidio/film/gambar dengan penuh rasa syukur dan atau membaca dari berbagai sumber tentang pelindungan dan
penegakan hukum dalam masyarakat untuk
menjamin keadilan dan kedamaian
Mengidentifikasi dan mengajukan pertanyaan dengan menggunakan High-Order-Thinking
Skills (HOTS) tentang
pelindungan dan
penegakan hukum dalam masyarakat untuk
menjamin keadilan dan kedamaian
Mengumpulkan data dari berbagai sumber dengan penuh disiplin tentang pelindungan dan
- 24 -
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran menjamin keadilan dan kedamaian
Memprediksi tentang pelindungan dan
penegakan hukum dalam masyarakat untuk
menjamin keadilan dan kedamaian
Menyajikan hasil prediksi secara disiplin tentang pelindungan dan
penegakan hukum dalam masyarakat untuk
menjamin keadilan dan kedamaian
Siswa mampu:
1.3 Menyikapi pengaruh kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tetap memegang nilai-nilai keTuhanan Yang Maha Esa
2.3 Bertanggungjawab dalam menyikapi
pengaruh kemajuan Ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika 3.3 Mengidentifikasi
pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi terhadap negara dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika 4.3 Mempresentasikan hasil
identifikasi pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap negara dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Pengaruh positif dan negatif kemajuan IPTEK terhadap negara.
a. Pengaruh positif dan negatif kemajuan IPTEK terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia b. Sikap selektif dalam
menghadapi berbagai pengaruh kemajuan IPTEK
Mengamati tayangan vidio/film/gambar/berita dengan penuh rasa syukur dan atau membaca dari berbagai sumber tentang pengaruh positif dan negatif kemajuan IPTEK terhadap negara dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Mengidentifikasi dan mengajukan pertanyaan dengan menggunakan High-Order-Thinking
Skills (HOTS) tentang
pengaruh positif dan negatif kemajuan IPTEK terhadap negara dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Mengumpulkan data dari berbagai sumber tentang pengaruh positif dan negatif kemajuan IPTEK terhadap negara dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Menilai dan
mengelompokan pengaruh positif dan negatif
kemajuan IPTEK terhadap negara dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika Menyajikan hasil penilaian
dan melakukan sosiodrama pengaruh positif dan negatif
- 25 -
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Bhinneka Tunggal Ika
Siswa mampu:
1.4 Mensyukuri persatuan dan kesatuan bangsa sebagai upaya dalam menjaga dan
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai bentuk pengabdian 2.4 Bersikap proaktif dalam
mengembangkan persatuan dan kesatuan bangsa sebagai upaya dalam menjaga dan mempertahanakan Negara Kesatuan Republik Indonesia 3.4 Mengevaluasi dinamika
persatuan dan kesatuan bangsa sebagai upaya menjaga dan persatuan dan kesatuan bangsa sebagai upaya menjaga dan
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Dinamika persatuan dan kesatuan bangsa sebagai upaya menjaga dan mempertahan-kan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a. Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia
b. Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia dari masa ke masa
Mengamati tayangan video/film/gambar dengan penuh rasa syukur dan atau membaca dari berbagai sumber tentang dinamika persatuan dan kesatuan bangsa sebagai upaya menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Mengidentifikasi dan mengajukan pertanyaan dengan menggunakan High-Order-Thinking
Skills (HOTS) tentang
dinamika persatuan dan kesatuan bangsa sebagai upaya menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Mengumpulkan data dari berbagai sumber dengan penuh kejujuran tentang dinamika persatuan dan kesatuan bangsa sebagai upaya menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Mengevaluasi dinamika persatuan dan kesatuan bangsa sebagai upaya menjaga dan
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Menyajikan hasil evaluasi dengan penuh torelansi tentang dinamika persatuan dan kesatuan bangsa sebagai upaya menjaga dan
- 26 -
III. MODEL SILABUS SATUAN PENDIDIKAN
A. Kelas X
Alokasi waktu 2 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Materi salah satu bentuk pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa 2.1 Menunjukkan
sikap gotong 3.1 menganalisis
nilai-nilai dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
a. Sistem Pembagian Kekuasaan Negara. b. Kedudukan dan
kekuasaan Eksekutif di Indonesia. c. Kedudukan dan
Fungsi Kementerian d.Nilai-nilai Pancasila
dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
Mengamati gambar /tayangan video/film dengan penuh rasa syukur
Membaca dari berbagai sumber (buku, media cetak maupun elektronik) (buku, media cetak maupun elektronik) Mengidentifikasi dan
mengajukan pemerintahan Negara Mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber (Buku yang relevan, media masa,
memanfaatkan Teknologi Informasi dan
- 27 - Menganalisis
nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan negara Mendemonstrasikan
pengambilan keputusan bersama dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan negara
Kinerja
Kinerja
B. Kelas XI
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Dasar Materi Pokok dan 1.1 Menghargai hak
asasi manusia berdasarkan
perspektif pancasila sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa
2.1 Bersikap peduli terhadap hak asasi manusia berdasarkan perspektif pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara 3.1 Menganalisis
pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila hak asasi manusia dalam perspektif pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
Kasus-kasus
pelanggaran hak asasi manusia dalam prespektif Pancasila. a. Kasus-kasus
pelanggaran Hak Asasi Manusia. b. Konsep Hak dan
Kewajiban Asasi Manusia.
c. Substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Pancasila.
film/video dan atau membaca dari berbagai sumber dengan penuh rasa syukur tentang kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam prespektif Pancasila
Mencari informasi tentang konsep Hak dan kewajiban Asasi Manusia di Indonesia
- 28 - Menganalisis
kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam prespektif Pancasila
Mempresentasikan hasil analisis dengan penuh kedisiplinan tentang kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam prespektif Pancasila 1.1 Menghargai
perbedaan sebagai 2.1 Bersikap responsif
dan proaktif terhadap
pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warga negara dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
3.1 Menganalisis nilai-nilai Pancasila hak dan pengingkaran kewajiban warga Negara. a. Makna Hak dan
Kewajiban Warga Negara
b. Substansi Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Pancasila
c. Kasus Pelanggaran Hak dan
Pengingkaran Kewajiban Warga Negara
d. Penanganan
- 29 - Kompetensi Dasar Materi Pokok dan
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
4.1 Menyaji hasil analisis nilai-nilai Pancasila terkait dengan kasuskasus pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warga negara dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
mengumpul-kan data dari berbagai sumber dengan penuh rasa tanggung jawab tentang kasus-kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara menganalisis
dan
menyimpulkan Kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara menyajikan
hasil
pengumpulan data secara bertanggung jawab dalam bentuk display atau power
point tentang
kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara menyajikan
tulisan ilmiah tentang kasus-kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
Tes tertulis
Portofolio
Kinerja
- 30 -
IV. MODEL RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMA Negeri Jakarta
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Sistem Pembagian Kekuasaan Negara. Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1 1.1. Mensyukuri nilai- nilai Pancasila dalam praktik penyelenggaraan
pemerintahan negara sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa.
1.1.1. Berperilaku nilai-nilai Toleran dalam praktik penyelenggaraan pemerintahan negara
1.1.2. Membangun nilai-nilai Ketaqwaan dalam praktik penyelenggaraan pemerintahan negara
2 2.1 Menunjukkan sikap gotong royong sebagai bentuk penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
2.1.1. Berkomitmen untuk memiliki nilai-nilai Toleran dalam kerangka praktik
penyenggaraan pemerintah Negara
2.1.2. Berperilaku sesuai nilai-nilai Kejujuran dalam kerangka praktik penyenggaraan pemerintah Negara.
3 3.1 Menganalisis nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan bernegara.
3.1.1. Membandingkan praktik penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia
3.1.2. Mendeskripsikan Pembagian kekuasaan di Indonesia
3.1.3. Mengidentifikasi Dasar Hukum Praktik penyelenggaraan Pemerintahan di Indonesia.
3.1.4. Menjelaskan Upaya Pemerintah dalam pelaksanan pemerintahan daerah yang bersih
3.1.5. Mendeskripsikan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia.
4. 4.1 Menyaji hasil analisis nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan negara.
4.1.1 Mempresentasikan hasil analisis nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan negara. 4.1.2 Mengkomunikasikan hasil analisis analisis
nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan negara
B. Tujuan Pembelajaran :
Pada akhir proses pembelajaran siswa diharapkan dapat : Sikap Spritual
1. Memiliki perilaku yang mencerminkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan selalu mensyukuri adanya kewajiban dan hak warga masyarakat
- 31 -
1. Memiliki perilaku percaya diri,jujur, berani dan bekerjasama sesuai dengan perilaku warga masyarakat.
Pengetahuan
1 Mendeskripsikan perlindungan dan pemajuan HAM di Indonesia 2 Mendeskripsikan kasus-kasus pelanggaran HAM di Indonesia. 3 Menjelaskan kewajiban dan hak warga masyarakat.
4 Menjelaskan Dasar Hukum HAM di Indonesia.
5 Menganalisis Upaya Pemerintah dalam menegakkan HAM. 6 Menguraikan partisipasi masyarakat dalam Pemajuan, 7 Penghormatan, dan Penegakan HAM di Indonesia. Ketrampilan
1. Memiliki kemampuan untuk menjelaskan kembali kewajiban warga masyarakat. 2. Memiliki kemampuan untuk menjelaskan kembali hak warga masyarakat. A. Materi Pembelajaran
Fakta
Pembagian Kekuasaan di Indonesia Konsep
a. Pengertian Pembagian Kekuasaan .
b. Perbedaan Pembagian kekuasaan dengan Pemisahan Kekuasaan c. Upaya pemerintah dalam menerapkan Kekuasaan di Indonesia Prinsip
Pembukaan UUD 1945 Prosedur
Proses Peradilan HAM di Indonesia D. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Discovery learning
Metode : Ceramah, diskusi kelompok,Tanya jawab, dan penugasan E. Media Pembelajaran
Alat/media : LCD Projector, Gambar F. Sumber Belajar :
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Pembagian kekuasaan di Indonesia.
http://www.drogpatravel.biz/2013/05/pembagiankekuasan-di-indonesia.html (diunduh tanggal 20 Februari 2016)
G.Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi waktu
Pendahuluan 1.Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran, agenda kegiatan, kebersihan kelas, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan).
2.Memberikan motivasi dan sikap spiritual yaitu bersyukur karena bisa naik kelas dan melanjutkan belajar di kelas X
3.Menyampaikan topik yanga akan dipelajari dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai. 4.Setelah itu guru menggunakan Buku Teks