BAB II
PERENCANAAN BISNIS “PUDING COKLAT”
A.
Data Perusahaan
Nama Perusahaan : Puding Coklat
Bidang Usaha : Industri Rumahan
Jenis Produk / Jasa : Puding Coklat
Alamat Perusahaan : Jl.Pancing no. 5 Martubung.
Nomor Telepon : 081263877309
Alamat E-mail : dewimayasaripaned@yahoo.com
Bentuk badan hukum : Usaha dagang
Mulai Berdiri : 2013
B.
Biodata Pemilik/Pengurus
a. Nama : Dewi Maya Sari Pane
b. Jabatan : Pimpinan
c. Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 06 Agustus 1991
d. Alamat Rumah : Jl. Rawe No.64 Martubung
e. Nomor Telepon : 081263877309
C.
Struktur Organisasi
Menurut Raja Bongsu Hutagalung (2010), Struktur organisasi
mengidentifikasikan peran dan tanggung jawab karyawan yang dipekerjakan oleh
setiap perusahaan. Oleh karenanya setiap perusahaan ataupun suatu usaha akan
memiliki struktur yang berbedatergantung skala perusahaan dan jenis perusahaan
ataupun suatu usaha tersebut. Struktur perusahaan yang baik adalah struktur yang
mampu menfasilitasi orang yang membuat kerja sama tanpa menjebak
menciptakan birokasi yang berbelit-belit. Sehingga struktur yang ada akan
mengoptimalkan kelebihan dan menutupi kelemahan dari setiap bagian atau
individu.
Adapun struktur organisasi dari pudding coklat ini adalah sebagai berikut:
Dewi Maya Sari Pane
Pimpinan
Staf Pelayanan Chairun Nazwa Pane Staf Administrasi
Fadillah Ardianti Pane Staf Produksi
Struktur organisasi dari perusahaan ini direncanakan hanya memiliki 3
orang karyawan. Adapun perincian tugas – tugas karyawan – karyawan tersebut
adalah sebagai berikut :
A. Pimpinan (Pemilik)
Adapun tugas pimpinan (pemilik) adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan dan memutuskan kebijakan dan program kerja para pegawai
untuk mendapatkan hasil yang baik.
2. Berani mengambil keputusan-keputusan dalam membangun ide-ide yang
kreatif dalam usaha.
3. Bertanggung jawab terhadap kinerja para karyawan.
4. Menjalin hubungan baik dengan konsumen, sehingga pemilik bias mengetahui
apa yang diinginkan konsumen.
B. Bagian Produksi
Adapun tugas – tugas yang akan dilakukan dibagian produksi adalah sebagai
berikut :
1. Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja kepada
setiap karyawan untuk menjamin kesinambungan dalam produksi,
2. Memonitor pelaksanaan rencana produksi,
3. Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi pengunaan
tenaga kerja, peralatan.
C. Bagian Administrasi
Adapun tugas yang dilakukan dibagian Administrasi adalah sebagai berikut :
1. Bertanggung jawab terhadap uang masuk dan keluar.
2. Menyusun anggaran secara periodic
3. Membuat laporan keuangan.
D. Bagian Pelayanan
1. Menjalin hubungan baik dengan konsumen dengan pelayanan yang sopan dan
ramah.
D.
Aspek Pasar dan Pemasaran
Menurut Hermawan Karajaya dalam bukunya On Targeting ada beberapa
criteria aspek pasar yang harus dilakukan yaitu :
1. Prediksi pasar atau calon Pembeli
Segmentasi pasar perencanaan bisnis tidak lepas dari calon pembeli.
Perencanaan bisnis pudding coklat ini memiliki target pembeli yakni
masyarakat umum, karena makanan ini sangat cocok untuk semua kalangan.
2. Target pasar dan perilaku
Berbisnis pasti tidak terlepas dari target pasar, dengan bisnis ini penulis
menargetkan untuk semua kalangan. Timbal balik dari konsumen mereka puas
dengan makanan dan pelayanan yang diberikan sehingga mereka tidak ada
D1. Produk yang dihasilkan
a. Puding Coklat Saus Vanilla
Produk ini merupakan makanan sehat yang berbahan agar – agar, Coklat,
dan susu Vanilla murni. Produk ini merupakan produk makanan andalan
kami.Dibuat dengan bahan kualitas yang baik. Ciri khas produk ini adalah terletak
pada puding yang lembut dan Saus yang segar, memberikan kesan tersendiri bagi
masyarakat yang mencicipinya.
b. Puding Coklat Leci Gambar 1.2
Mau yang seger lagi panas-panasnya. Puding ini cocok banget, rasa segar
buah leci dan coklat yang nyoklat banget plus ditambah saus vla yang lezat.
Gambar 1.3
Pudding coklat vanilla caramel ini mempunya cita rasa yang berbeda, sebab
adanya perpaduan rasa pudding coklat dan pudding susu, sehingga menciptakan
rasa yang unik.
Gambar 1.4
Tempat Usaha
Adapun beberapa faktor dalam meentukan tempat usaha yaitu:
Faktor Geografis : Jl. Pancing 5 Martubung
Faktor Demografis :
a. Usia : Anak-anak,remaja,dewasa.
b. Jenis Kelamin : pria dan wanita
Bidikan pasar di sekitar daerah tersebut telah direncanakan secara cermat
dan matang karena menurut analisa pasar yang ada, sekitar daerah tersebut
merupakan tempat yang sangat baik untuk membuka bisnis baru khususnya
Daerah tersebut tidak hanya didominasi oleh masyarakat asli Medan tetapi
juga terdapat kaum pendatang yang biasanya mengontrak di daerah sekitar rumah.
Kaum pendatang tersebut kebanyakan adalah kaum muda yang sudah
berkeluarga dan mempunyai anak-anak kecil. Selain itu didaerah tersebut banyak
terdapat mahasiswa/mahasiswa yang mengontrak didaerah tersebut(anak kost).
Peluang ini dapat kita manfaatkan karena rata-rata anak-anak baik remaja dan
dewasa biasanya lebih menyukai puding sebagai cemilan sehari-hari saat santai
serta dapat pula sebagai alternatif makanan sebagai penunda lapar saat perut
kosong.
Selain menentukan lokasinya, penulis juga harus menentukan dekorasi
atau penampilan toko. penulis harus sekreatif mungkin membuat dekorasi yang
dapat menarik minat pelanggan. Dan masih banyak hal lagi yang dapat kita
lakukan untuk menunjang aspek lokasi dari usaha puding coklat ini agar dapat
membuat pelanggan tertarik untuk menikmati puding.
Usaha puding ini cukup menjanjikan, karena masih sedikitnya pesaing
puding di kota Medan. Selain harganya yang terjangkau. Usaha Segmen pasar
yang dipilih dalam usaha ini adalah masyarakat menengah ke bawah maupun atas.
Produk puding disesuaikan dengan target pasarnya, oleh karena itu harga produk
D2. Keunggulan Produk
Keunggulan kompetitif produk ini adalah harganya yang terjangkau dan
belum adanya saingan untuk specimen Puding di kelas ini. Dengan tambahan
potongan coklat yang fresh dan segar yang membuat rasanya nikmat dan lezat
untuk di nikmati baik di kalangan anak – anak maupun orang dewasa. Selain itu,
faktor kebersihan mimuman ini juga terjaga. Hal ini dilakukan sebagai wujud
kualitas pelayanan kami kepada konsumen yang membelinya.
D3. Proyeksi Penjualan
Ditinjau dari jumlah penduduk, daya beli, dan minat konsumen terhadap
tingkat konsumsinya, khususnya pada makanan yang sehat,bergizi,dan terjangkau
harganya maka saya optimis bisnis makanan yang dipasarkan akan berkembang
pesat. Apalagi pada saat ini kebutuhan akan makanan sangat meningkat karena
tingkat konsumsi masyarakat yang semakin tinggi. Adapun jenis pudding coklat
yang ditawarkan adalah pudding coklat saus vanilla.
Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.
Diproyeksikan tingkat permintaan konsumen per tahun mengalami peningkatan
10% pertahun. Maka proyeksi permintaan konsumen pertahun dapat dihitung
sebagai berikut:
Misalnya diasumsikan permintaan perhari sebesar 60puding, berarti dalam
sebulan dapat dijual 1.800 puding ( 60puding x 30 hari ), jadi dalam setahun
Penjualan produk puding coklat ini diproyeksikan akan tumbuh sebesar 10%
per tahun dengan kapasitas yang sama untuk setiap produk. Produk ini
dikemas dengan ukuran cup .
Tabel 2.1 : Proyeksi Penjualan (Penjualan diprediksikan akan naik 10% per tahun)
Tahun JumlahPenjualan Harga per puding Proyeksi Penjualan
2013 21.600 Rp 6000 Rp 129.600.000 2014 23.760 Rp 6000 Rp 142.560.000 2015 25.920 Rp 6000 Rp 155.520.000 2016 28.080 Rp 6000 Rp 168.480.000 2017 30.240 Rp 6000 Rp 181.440.000
D4. Analisis Pesaing
Setiap bisnis usaha umumnya cenderung menghadapi berbagai jenis
tekanan persaingan yang harus dikendalikan perusahaan. Wheller & Hunger
(2001) mengungkapkan bahwa ada 6 tekanan persaingan yang merupakan pemicu
persaingan, tekanan tersebut adalah:
1. Persaingan langsung dari produk atau jasa yang identik dengan perusahaan
itu pada pasar yang sama,
2. Tekanan langsung dari barang subtitusi (pengganti),
3. Tekanan pengusaha baru yang potensial,
4. Tekanan kekuatan menawar pembeli,
5. Tekanan kekuatan pemasok bahan atau barang,
Langkah-langkah untuk menganalis pesaing meliputi:
a. Mengidentifikasi pesaing perusahaan
Perusahaan harus melakukan identifikasi produk pesaingnya dalam jenis:
1. Persaingan merek,
2. Persaingan Industri,
3. Persaingan bentuk ( Fisik ),
4. Persaingan generik ( produk sejenis/ semacamnya ).
b. Identifikasi strategi-strategi pesaing
Perusahaan mengidentifikasikan strategi pemasaran yang dilakukan oleh
pesaing, bisa dengan melihat strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh
pesaing atau strategi pemasaran lainnya yang dilakukan oleh pesaing.
c. Penentuan tujuan pesaing
Setelah perusahaan mengidentifikasi pesaing utamanya dan strategi-strategi
mereka maka perusahaan harus menanyakan apa yang dicari oleh
masing-masing pesaing dalam pasar? Apa yang mendorong tiap-tiap perilaku pesaing?
d. Menilai kekuatan dan kelemahan pesaing
Perusahaan harus menilai tiga variabel penting dari perusahaan yaitu:
1) Share of Market, pangsa pasar pesaing di pasar sasaran yaitu, persentasi
penjualan perusahaan dalam lingkungan industri
2) Share of Mind, persentasi pelanggan yang menyebut nama pesaing dalam
menanggapi pertanyaan “ sebutkanlah perusahaan yang pertama kali anda
3) Share of Heart, persentasi pelanggan yang menyebut nama pesaing dalam
menanggapi “sebutkanlah perusahaan yang produknya lebih anda sukai
untuk dibeli?”
e. Memperkirakan pola reaksi pesaing
Pola reaksi pesaing dapat dibagi kedalam 4 tipe yaitu:
1) Pesaing yang santai (The Laid Back Competitor) yaitu pesaing yang tidak
bereaksi cepat atau kuat terhadap gerakan lawannya,
2) Pesaing yang selektif (The Selective Competitor) yaitu pesaing yang
bereaksi hanya terhadap jenis serangan tertentu,
3) Pesaing harimau (The Tiger Competitor) yaitu pesaing yang bereaksi
dengan cepat dan kuat terhadap setiap jalur serangan,
4) Pesaing tak terduga (The Stochastic Competitor) yaitu pesaing yang tidak
menunjukkan pola reaksi yang dapat diramalkan.
E.
Analisis SWOT
Strategi pemasaran perusahaan dilakukan berdasarkan analisis SWOT
yangterdiri atas :
1. Strength (Kekuatan)
Kekuatan (Strength) adalah segala sesuatu yang bagus yang dapat diperbuat
perusahaan, atau suatu karakteristik yang memiliki kapabilitas yang
penting,diantaranya sebagai barikut:
b. Produk tanpa bahan pengawet,
c. Higienis,
d. Harga terjangkau dan bersaing,
e. Tenaga kerja yang sudah terlatih,
f. Lokasi penjualan di tempat strategis.
2. Weakness (Kelemahan)
Kelemahan (weakness) adalah segala sesuatu yang merupakan kekurangan
perusahaan tersebut, atau suatu kondisi yang tidak menguntungkan bagi
perusahaan, diantaranya sebagai berikut :
a. Harga bahan baku yg dapat berubah-ubah sewaktu-waktu,
b. Daya tahan dimana puding hanya bisa bertahan 2 hari saja.
3. Opportunity (Peluang)
Peluang pasar (opportunity) merupakan factor terbesar yang membentuk
strategi perusahaan, peluang industry berbeda dengan peluang perusahaan, tidak
semua perusahaan bias memanfaatkan peluang industry. Hal ini tergantung pada
posisi dan kemampuan perusahaan dalam mengejar peluang yang ada.
Diantaranya sebagai berikut :
a. Kesempatan untuk mempeluas lahan bisnis,
4. Threat (Ancaman)
`Dalam membangun suatu usaha pastinya adanya tantangan dan ancaman,
diantaranya sebagai berikut :
a. Adanya pesaing yang memiliki inovasi dan kreasi pudingyg lebih bagus dari
penulis,
b. Kenaikan harga bahan baku.
F. Aspek Produksi
F1. Bahan Baku dan Bahan Penolong
Dalam perhitungan kebutuhan modal kerja dibutuhkan perencanaan bahan
baku dan bahan penolong. Hal – hal yang diperhatikan adalah supplier, kuantitas,
harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan.
Berikut ini adalah kebutuhan bahan baku dan bahan penolong dalam
memproduksi usaha pudding coklat saus vanilla dalam satu hari :
Tabel 2.2 : Bahan Baku dan Bahan Penolong / Hari
Strategi Penetapan Harga
Jumlah Bahan Baku = Rp. 236.000,-
Unit = 60 Cup
Maka harga = Jumlah Bahan Baku Unit
= Rp .236.000,− 60
=
3.933= 4.000,-(dibulatkan)
Maka harga = Rp 6.000 – Rp 4.000
Keuntungan yang diharapkan = Rp. 2.000,-
F2. Cara Dan Tempat Memperoleh Bahan Baku
Mendapatkan bahan baku tersebut mayoritas dilakukan dengan cara membeli
ke toko perlengkapan bahan-banhan pembuata kue. Jika ada yang tidak dapat
dibeli di took tersebut, maka penulis akan membeli di supermarket. Mengapa
penulis lebih memilih membeli di toko khusus perlengkapan bahan kue dari
pada di pasar. Karena apabilah membeli ditoko bahannya mudah untuk
dijumpai dan dapat memilih produk yang berkualitas baik.
F3. Bahan Pendukung Produk
Adapun bahan pendukung produk yang digunakan dalam bisnis pudding
coklat ini adalah :
a. Agar-agar
digunakan untuk menciptakan kekenyalan dan kelembutan pudding.
F4. Cara Memperoleh Bahan Pendukung
Adapun cara memperoleh bahan pendukung Agar-agar yaitu dapat dibeli di
toko penyediaan bahan kue dan pasar maupun supermarket terdekat.
F5. Proses Produksi Bisnis
Bisnis ini merupakan bisnis pribadi penulis. Kegiatan produksi dilakukan
dirumah. Kemudian setelah siap diproduksi maka produk tersebut diantar ke
toko untuk di jual.
F6. Peralatan Produksi Yang Dibutuhkan
Berikut adalah peralatan yang diperlukan untuk usaha ini :
Tabel 2.3 : Peralatan yang digunakan
Nama Peralatan Jumlah Harga Jumlah Harga
Stelling kaca 1 buah 200.000,- 200.000,-
Meja 4 buah 10.000,- 40.000,-
Kursi 8 buah 15.000,- 120.000,-
Kompor gas 1 buah 219.000,- 219.000,-
Panci masak 1 buah 80.000,- 80.000,-
Gas isi ulang 1 unit 75.000,- 75.000,-
Gas 9 kg 1 unit 250.000,- 250.000,-
Selang gas 1 unit 50.000,- 50.000,-
Kulkas 1 unit 900.000,- 900.000,-
Peralatan yang digunakan untuk penyajian antara lain :
Berikut adalah peralatan yang diperlukan untuk usaha dalam sehari :
Tabel 2.4 : Peralatan yang digunakan / hari
Nama perlengkapan Jumlah Harga Jumlah Harga
Cup Plastik 60 cup 300,- 18.000,-
Sendok Plastik 60 buah 250,- 15.000,-
Plastik 2 bungkus 10.000,- 10.000,-
43.000.- Total
F7. Langkah-Langkah Proses Produksi Sampai Produk Siap Dikonsumsi
Setiap usaha yang direncenakan akan diaplikasikan pada saat kegiatan
operasional. Maka adalah hal yang penting untuk menentukan metode operasi
yang strategis, di sini kami memilih metode efektivitas dan efisiensi dalam
penggunaan input, bearti mengupayakan pemanfaatan input secara tepat guna dan
tidak sia – sia. Adapun proses produksi ditunjukkan sebagai berikut :
BahanPuding Coklat :
1. 1 paketagar-agar bubuk (7gram)
2. 50 grgula pasir
3. 200grdark coklat masak, lelehkan
4. 400ml air
100 mlsusu kental
Bahan VanillaSaus:
1. 1 sdtvanilipasta(resepasli menggunakanbubukvanili)
2. 1 sdmtepung maizena
3. 200 mlsusu kental
4. Prisegaram
5. 1kuning telur,
6. 300ml air
Cara Pembuatan Puding Coklat:
1. Bilascetakanpudingdengan air hangat.Sisihkan.
2. Dalampancisaus, campur susu,kentalagar-agarbubuk,gula pasirdan
air.Rebusdengan apisedang danadukterus-menerus.
3. Lipatdalam coklatmasaklelehgelap.Aduk rata.
4. Terlarutkuning telurdengan 2sdmagar-agardengancampuran. Tuangke
dalam pancisaus, aduk rata.Angkat dari api. Aduk terussampaiuaphilang.
5. Tuangke dalam cetakan.Biarkan dingin.Dinginkansebelum
disajikan.Sajikan dengansausvanila.
Cara Pembuatan VanillaSaus:
1. Dalampancisaus, campurkan vanila,tepung maizenadan garam.Aduk
rata.
2. Tambahkansusu kentaldan air.Rebusdengan apisedangdengan
3. Larutkankuning telurdengan 2sdmcampuransusu.Pengadukansaat
menuangkanke dalam pancisaus.Adukterus sampaimengental.
4. Angkat dari api. Dinginkansebelum disajikan
F8. Lama Waktu Proses Produksi
Untuk memproduksi puding coklat ini memakan waktu kurang lebih 2
jam. Pembuatan puding tidak lebih 15 menit. Kemudian setelah proses masak
selesai. Maka puding dituang ke cetakan. Setelah itu masukkan kedalam lemari
pendingin (kulkas) selama 1 jam.
G. Analisis SDM (Sumber Daya Manusia)
Menurut Sukirno (2004 : 172), sumber daya manusia adalah orang –orang
yang ada dalam organisasi yang memberikan sumbangan pemikiran dan
melakukan berbagai jenis pekerjaan dalam mencapai tujuan organisasi.
Pada tahap awal, perencanaan usaha ini direncanakan hanya memiliki tiga
orang karyawan. Masing – masing karyawan memiliki tugas – tugas dalam
bidangnya masing – masing, yaitu pada bidang produksi, pemasaran (marketing),
dan administrasi. Sedangkan untuk bidang sumber daya manusia dilakukan oleh
pimpinan. Berikut ini adalah kompetensi SDM di perencanaan usaha pudding
1. Karyawan bagian produksi minimal merupakan tamatan Sekolah Menengah
Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), mengetahui
bagaimana proses produksi minuman tersebut, mengetahui bagaimana
mengelola minuman rujak ice cream tersebut agar menarik dan enak untuk
dinikmati serta mengetahui bagaimana kualitas bahan utama, dan pastinya
harus ulet dan gigih.
2. Karyawan bagian pelayanan minimal merupakan tamatan Sekolah Menengah
Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), mampu menganalisis
keinginan pasar, mampu membuat strategi pemasaran, mampu berkomunikasi
dengan baik, sopan, dan ramah serta ulet.
3. Karyawan bagian administrasi minimal merupakan tamatan Diploma dibidang
Akuntansi/Keuangan, minimal memiliki pengalaman dibidang administrasi
selama 1 tahun, mampu mengoperasikan komputer, mampu membuat laporan
keuangan, dan jujur pastinya.
H. Analisis Keuangan
Berikut ini adalah perencanaan penggunaan oleh usaha puding coklat.
Data – data ini merupakan gambaran keuangan usaha puding coklat di masa
yang akan datang. Laporan ini terdiri atas :
1). Sumber pendanaan
Tabel 2.5 Proyeksi Cash Flow
Keterangan Unit Harga per unit Total
Peralatan
Table 2.6 kebutuhan pembiayaan/modal investasi
Uraian Jumlah
Tanah 0
Bangunan 3.000.000,-
Peralatan Kantor 2.000.000,-
Alat Angkut 2.000.000,-
Insfrastruktur 0
Biaya Pra Operasi 0
Jumlah 7.000.000,-
Sarana Penunjang
menjalankan suatu usaha. Berikut adalah sarana penunjang dalam produksi
usaha puding coklat saus vanilla ini (dalam bulan).
Table 2.7 : Sarana penunjang yang digunakan/bulan
Jenis Biaya Jumlah Biaya
Listrik Rp. 70.000,-
Air Rp. 60.000,-
Telepon Rp. 170.000,-
Total Biaya Sarana Penunjang : Rp 300.000,-
2). Proyeksi Keuangan
Berikut ini adalah proyeksi laporan keuangan untuk jangka waktu
5 tahun. Proyeksi ini diasumsikan akan mengalami pertumbuhan sebesar
10% per tahun. Hal ini dapat dilihat dari proyeksi penjualan pudding
coklat saus vanilla yang telah diuraikan diatas.
Laporan terdiri atas laporan cash inflow, laporan cash outflow,
laporan rencana arus kas, dan perkiraan laporan arus kas. Laporan ini juga
dilengkapi dengan analisis perhitungan titik impas (Break Event Point).
a. Laporan Cash Inflow
Laporan cash inflow ini merupakan laporan arus kas masuk dalam
bisnis yang dijalankan. Dalam hal ini, yang termasuk cash inflow dalam
bisnis usaha puding coklat saus vanilla adalah penjualan. Penjualan
pembelian sebesar 1%. Data penjualan bisnis usaha pudding coklat saus
vanilla untuk 1 tahun sebagai berikut
Tabel 2.8 : Laporan Cash Inflow
No Bulan Penjualan (puding) Penjualan (Rupiah)
1 Januari 1.800 Rp 10.800.000
2 February 1.818 Rp 10.908.000
3 Maret 1.836 Rp 11.016.000
4 April 1.854 Rp 11.124.000
5 Mei 1.872 Rp 11.232.000
6 Juni 1.890 Rp 11.340.000
7 Juli 1.908 Rp 11.448.000
8 Agustus 1.926 Rp 11.556.000
9 September 1.944 Rp 11.664.000
10 Oktober 1.962 Rp 11.772.000
11 November 1.980 Rp 11.880.000
12 Desember 1.998 Rp 11.988.000
Tabel 2.9 : Laporan Cash Outflow b. Laporan Cash Outflow
Laporan cash outflow ini adalah sebagai berikut :
Jenis Biaya Jumlah Biaya/bulan (Rupiah) Biaya Bahan Baku dan Bahan Penolong
Seluruh bahan
87.960.000 5% 89.208.000 93.456.000 97.704.000 101.952.000
Biaya utilitas
Tabel 2.10 : Rencana Arus Kas
PUDING COKLAT RENCANA ARUS KAS
TAHUN 2013 (dalam ribuan rupiah)
Uraian 𝟏𝟏𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁 𝟐𝟐𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁 𝟑𝟑𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁 𝟒𝟒𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁 𝟓𝟓𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁 𝟔𝟔𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁 𝟕𝟕𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁 𝟖𝟖𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁 𝟗𝟗𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁 𝟏𝟏𝟏𝟏𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁 𝟏𝟏𝟏𝟏𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁 𝟏𝟏𝟐𝟐𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁 A.Penerimaan
Penjualan 10.800 10.908 11.016 11.124 11.232 11.340 11.448 11.556 15.664 11.772 11.880 11.988
Sub Total Penjualan 10.800 10.908 11.016 11.124 11.232 11.340 11.448 11.556 15.664 11.772 11.880 11.988 B.Pengeluaran
Tabel 2.11 : Perkiraan Arus Kas Untuk 5 Tahun (Penjualan naik 10% per tahun)
Puding Coklat 2013-2017
URAIAN
Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
A.Cash Inflow (Penjualan) 136.728.000 150.400.800 164.073.600 177.746.600 191.419.200
B.Cash Outflow (Pengeluaran) 117.960.000 123.750.000 129.540.000 135.330.000 141.120.000
C.Arus Kas Bersih 18.768.000 26.650.800 34.533.600 42.416.400 50.299.200
D.Saldo Kas Awal 18.159.000 36.927.000 63.577.800 98.111.400 140.527.800
c. Break Even Point (BEP)
Perhitungan BEP ini bertujuan untuk melihat berapa unit yang harus
diproduksi oleh perusahaan agar perusahaan mencapai titik impas. Dalam hal ini
perusahaan tidak mengalami kerugian ataupun keuntungan. Perhitungan BEP
Bisnis puding coklat adalah sebagai berikut :
Diketahui : VC : 7.080.000 : 1.800 = 3.933,3
FC : 11.079.000
Q : 60 x 30 = 1.800
P: Rp 6.000
BEP :
F CP−V
=
11.079.0006.000−3.933,3
=
11.079.0002.066,7
= 5360,7
=5361 Unit (dibulatkan)
(TR) harus mampu menutupi pengluaran. Ketika TR = TC maka bisnis dalam keadaan tidak untung atau tidak rugi, ketika TR>TC maka terjadi keuntungan, tetapi jika TC>TR maka bisnis tersebut mengalami kerugian.
ROI (Return On Investment)
ROI (Return On Investment ) adalah singkatan dari perkiraan pengembalian balik modal dimana salah satu bentuk dari frofitabilitas. Profitabilitas adalah keuntungan atau laba yang diperoleh dari perusahaan tersebut. Perhitungan ROI Bisnis pudding coklat adalah sebagai barikut :
Diketahui :
Laba : Rp 38.727.000
Modal : Rp 18.159.000 : 12 = Rp 1.513.250
Maka :
ROI = Laba bersih
Rata−rata Modal (Equity )
= 38.727.000 1.513.000
= 25.59
Dari perhitungan ROI diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil ROI
sebesar 25,6, berarti dapat mengakibatkan bahwa bisnis pudding coklat ini dapat
diperkirakan balik modal dalam waktu 3 bulan.
I . Pemanfaatan IT
Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT
memegang peran penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point
adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis
yang mengenai teknologi sehingga member berdampak terhadap stategi bisnis dan
selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis.
Dalam pemanfaatan IT, pudding coklat menggunakan jaringan internet
untuk memasukkan usaha ini. Bukan hanya local yang mengetahui, tetapi siapa
saja yang akan membuka internet. Karena usaha ini memiliki alamat diinternet
yang dapat dikunjungi oleh siapa pun.Disini pemanfaatan dari IT sangat
diperlukan agar usaha ini dapat berjalan dan berkembang.
J.Analisis Resiko
Resiko timbul karena adanya ketidakpastian. Biasanya ketidakpastian
diakibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal dimasa depan atau
kelemahan seseorang/perusahaan dalam memprediksi masa depan perusahaannya.
Menurut Hutagalung,dkk,(2010:115) Resiko yang mungkin akan dihadapi oleh
1. Resiko Usaha a. Resiko sistematis
Resiko yang mungkin terjadi adalah berkurangnya laba perusahaan
karena terjadinya situasi ekonomi yang buruk, seperti terjadinya inflasi.
Hal ini akan mengurangi permintaan konsumen akan akan mengomsumsi
puding coklat saus vanilla karena naiknya kebutuhan pokok, maka
konsumen akan lebih memilih barang – barang kebutuhan pokok daripada
membeli puding coklat saus vanilla.
b. Resiko nonsistematis
Resiko nonsistematis yang mungkin akan dihadapi oleh usaha ini
adalah kesalahan manusia (human error), seperti kurangnya pengawasan
pada bagian produksi, sehingga produk yang dihasilkan mengalami
kerusakan, dan lain – lain.
2. Antisipasi resiko usaha
a. Antisipasi resiko usaha sistematis
Untuk mengantisipasi resiko akibat situasi ekonomi yang buruk, maka
usaha ini dapat mengurangi kegiatan produksi puding coklat saus vanilla
sesuai dengan kemungkinan permintaan konsumen akan produk ini,
sehingga kerugian yang ditanggung tidak terlalu besar. Alternatif lain,
usaha ini dapat memberikan potongan harga untuk pembelian dengan
Untuk mengurangi resiko usaha nonsistematis, maka harus diadakan
pengawasan internal secara berkala untuk meminimalisir kesalahan
manusia. Selain itu, pelatihan dan pengembangan diri SDM juga