• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman - Pertumbuhan dan Produksi Berbagai Jenis Varietas Kedelai (Glycine max V(L.) Merrill) Pada Berbagai Tingkat Penaungan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman - Pertumbuhan dan Produksi Berbagai Jenis Varietas Kedelai (Glycine max V(L.) Merrill) Pada Berbagai Tingkat Penaungan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman

Tanaman kedelai diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Subdivisio : Angiospermae

Class : Dicotyledoneae

Ordo : Polypetales

Family : Leguminosae

Genus : Glycine

Species : Glycine max (L.) Merrill

(Adisarwanto, 2008).

Kedelai berakar tunggang, pada tanah subur dan gembur akar dapat

tumbuh sampai kedalaman 150 cm. Pada akar kedelai terdapat bintil akar yang

merupakan koloni-koloni dari bakteri Rhizobium yaponicum. Pada tanah-tanah yang telah mengandung bakteri Rhizobium, bintil akar mulai terbentuk pada umur

15 – 20 hari setelah tanam. Pada tanah yang belum pernah ditanam kedelai bakteri

Rhizobium tidak terdapat dalam tanah sehingga bintil akar tidak terbentuk

(Balai Informasi Pertanian Sumatera Utara, 1990).

Kedelai berbatang semak dengan tinggi 30-100 cm. Batang dapat

membentuk 3-6 cabang. Tipe pertumbuhan dapat dibedakan menjadi 3 macam

yakni indeterminit, diterminit dan semi diterminit

(2)

Daun kedelai mempunyai ciri-ciri antara lain helai daun (lamina) oval dan

tata letak pada tangkai daun bersifat majemuk berdaun tiga. Daun berselang-seling

beranak daun tiga, licin atau berbulu, tangkai daun panjang terutama untuk

daun-daun yang berada dibagian bawah (Rukmana dan Yuyun,1996).

Pembungaannya berbentuk tandan aksilar atau terminal, berisi 3-30

kuntum bunga, bunganya kecil, berbentuk kupu-kupu, lembayung atau putih, daun

kelopaknya berbentuk tabung, dengan dua cuping atas dan tiga cuping bawah

yang berlainan, tidak rontok, benang sarinya sepuluh helai, dua tukal, tangkai

putiknya melengkung, berisi kepala putik yang berbentuk bonggol

(Maesen, 1993).

Buah kedelai berbentuk polong, jumlah biji sekitar 1-4 tiap polong. Polong

berbulu berwarna kuning kecoklat-coklatan atau abu-abu. Dalam proses

pematangan warna polong berubah menjadi lebih tua, warna hijau menjadi

kehitaman, keputihan atau kecoklatan

(Balai Informasi Pertanian Sumatera Utara, 1990).

Syarat Tumbuh Iklim

Tanaman kedelai sebagian besar tumbuh di daerah yang beriklim tropis

dan subtropis. Bahkan daya tahan kedelai lebih baik daripada jagung. Iklim kering

lebih disukai tanaman kedelai dibandingkan iklim lembab. Tanaman kedelai dapat

tumbuh baik di daerah yang memiliki curah hujan sekitar 100-400 mm/bulan.

Sedangkan untuk mendapatkan hasil optimal, tanaman kedelai membutuhkan

curah hujan antara 100-200 mm/bulan. Suhu yang dikehendaki tanaman kedelai

(3)

kedelai23-270C. Pada proses perkecambahan benih kedelai memerlukan suhu yang cocok

sekitar 300C. Saat panen kedelai yang jatuh pada musim kemarau akan lebih baik

dari pada musim hujan, karena berpengaruh terhadap waktu pemasakan bijidan

pengeringan hasil (Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan

Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 2010).

Tanah

Pada dasarnya kedelai menghendaki kondisi tanah yang tidak terlalu

basah, tetapi air tetap tersedia. Jagung merupakan tanaman indikator yang baik

bagi kedelai. Tanah yang baik ditanami jagung, baik pula ditanami kedelai.

Kedelai tidak menuntut struktur tanah yang khusus sebagai suatu persyaratan

tumbuh. Bahkan pada kondisi lahan yang kurang subur dan agak asam pun kedelai

dapat tumbuh dengan baik, asal tidak tergenang air yang akan menyebabkan

busuknya akar. Kedelai dapat tumbuh baik pada berbagai jenis tanah, asal

drainase dan aerasi tanah cukup baik. Tanah-tanah yang cocok yaitu: alluvial,

regosol, grumosol, latosol dan andosol. Pada tanah-tanah podsolik merah kuning

dan tanah yang mengandung banyak pasir kwarsa, pertumbuhan kedelai kurang

baik, kecuali bila diberi tambahan pupuk organik atau kompos dalam jumlah

cukup. Tanah yang baru pertama kali ditanami kedelai, sebelumnya perlu diberi

bakteri Rhizobium, kecuali tanah yang sudah pernah ditanami Vigna sinensis

(kacang panjang). Kedelai yang ditanam pada tanah berkapur atau bekas ditanami

padi akan lebih baik hasilnya, sebab tekstur tanahnya masih baik dan tidak perlu

diberi pemupukan awal. Kedelai juga membutuhkan tanah yang kaya akan humus

atau bahan organik. Bahan organik yang cukup dalam tanah akan memperbaiki

(4)

akan membebaskan unsur hara untuk pertumbuhan tanaman. Tanah berpasir dapat

ditanami kedelai, asal air dan hara tanaman untuk pertumbuhannya cukup. Tanah

yang mengandung liat tinggi, sebaiknya diadakan perbaikan drainase dan aerasi

sehingga tanaman tidak kekurangan oksigen dan tidak tergenang air waktu hujan

besar. Untuk memperbaiki aerasi, bahan organik sangat penting artinya. Toleransi

keasaman tanah sebagai syarat tumbuh bagi kedelai adalah pH= 5,8-7,0 tetapi

pada pH 4,5 pun kedelai dapat tumbuh. Pada pH kurang dari 5,5 pertumbuhannya

sangat terlambat karena keracunan aluminium. Pertumbuhan bakteri bintil dan

proses nitrifikasi (proses oksidasi amoniak menjadi nitrit atau proses

pembusukan) akan berjalan kurang baik. Dalam pembudidayaan tanaman kedelai,

sebaiknya dipilih lokasi yang topografi tanahnya datar, sehingga tidak perlu dibuat

teras-teras dan tanggul (Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan

Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 2010).

Analisis unsur hara tanah top soil dari kebunSei Bamban pada tanaman

belum menghasilkan (TBM) 3 yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat

pada Lampiran 3.

Varietas

Penggunaan varietas unggul yang mempunyai adaptasi luas terhadap pola

tanam dan kondisi setempat merupakan faktor penting. Varietas kedelai

mempunyai sifat khusus baik terhadap daerah maupun lingkungan lain. Varietas

unggul lokal memiliki sifat yang lebih sesuai dan lebih mantap dengan kondisi

daerah tertentu, tetapi hasil umumnya lebih rendah. Untuk mendapatkan varietas

unggul dapat ditempuh dengan beberapa cara, yaitu: introduksi, mengadakan

(5)

dalam koleksi, dan mengadakan program pemuliaan dengan persilangan, mutasi

atau teknik mandul jantan (Mursito, 2003).

Perbedaan susunan genetik merupakan salah satu faktor penyebab

keragaman penampilan tanaman. Program genetik yang akan diekspresikan pada

berbagai sifat tanaman yang mencakup bentuk dan fungsi tanaman yang

menghasilkan keragaman pertumbuhan tanaman. Namun perlu diingat bahwa

susunan genetik yang berbeda tidak seluruhnya diekspresikan atau hanya

diekspresikan sebagian yang mungkin mengakibatkan hanya sedikit perubahan

penampilan tanaman (Sitompul dan Guritno, 1995).

Varietas unggul sangat menentukan tingkat produktivitas pertanaman dan

merupakan komponen teknologi yang relatif mudah diadopsi petani jikabenihnya

tersedia. Di Indonesia hingga kini telah dilepas sekitar 64 varietas kedelai dengan

karakter yang beragam diantaranya dalam hal umur panen, potensi hasil, ukuran

dan warna kulit biji, dan kesesuaiannya terhadap lahan spesifik. Varietas yang

dilepas belakangan pada dasarnya merupakan perbaikan varietas sebelumnya.

Dari sejumlah varietas tersebut, sebagian besar adalah yang kulit bijinya berwarna

kuning sampai kuning kehijauan, sedang kulitnya berwarna hitam baru dilepas

tiga varietas yakni Merapi, Cikuray, dan Malika. Varietas unggul kedelai yang

dilepas sebelum dan setelah tahun 2000 yang populer dan/atau mempunyai

karakter spesifik. Kini telah tersedia sejumlah besar varietas unggul kedelai

dengan karakter yang beragam, sehingga dapat memberikan banyak pilihan

(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2007).

Dari hasil penelitian pendahuluan ditetapkan 4 varietas untuk penelitian ini

(6)

toleran (Anjasmoro, Pangrango dan Dempo) dan satu varietas peka (Nanti).

Deskripsi varietas yang digunakan penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 2.

Pengaruh Naungan dan Mekanisme Adaptasi Tanaman Kedelai

Dalam Fitter and Hay (1991) disebutkan bahwa cahaya matahari sangat

besar peranannya dalam proses fisiologi tumbuhan seperti proses fotosintesis,

respirasi, pertumbuhan dan perkembangan, dan berbagai pergerakan tanaman dan

perkecambahan. Masalah yang dihadapi oleh sebuah daun yang ternaungi adalah

untuk mempertahankan suatu keseimbangan karbon yang positif dan kerapatan

pengaliran dimana keadaan ini tercapai merupakan titik kompensasi. Tekanan

cahaya rendah tanaman terbuka tiga pilihan : 1) Pengurangan kecepatan respirasi

untuk menurunkan titik kompensasi. 2) Peningkatan luas daun untuk memperoleh

satu permukaan yang lebih besar bagi absorbsi cahaya 3) Peningkatan kecepatan

fotosintesis setiap unit energi cahaya dan luas daun. Kedelai merupakan tanaman

C3 yang dapat mengalami kehilangan air lebih banyak dibandingkan tanaman C4

seperti jagung dan sorgum, karena tanaman C3 memiliki rasio transpirasi yang

lebih tinggi dan keadaan stomata yang selalu terbuka.

Berdasarkan hasil penelitian Soverda, dkk (2009) diperoleh bahwa pada

pemberian naungan 50% berpengaruh nyata terhadap jumlah polong

pertanaman.Penurunan jumlah polong pertanaman dikarenakan pendistribusian

hasil bulir lebih besar diberikan ke tanaman yang menerima cahaya normal. Hasil

penelitian Susanto dan Sundari (2011) memperoleh jumlah polong isi pertanaman

pada lingkungan tanpa naungan berkisar antara 24-35 polong dengan rata-rata 29

polong, sedangkan pada lingkungan ternaungi 50% berkisar antara 6-16 polong

(7)

Efek pendorong auksin dikurangi oleh adanya cahaya, oleh sebab itu tunas

yang mendapat penyinaran tidak tumbuh secepat tunas ditempat gelap. Dengan

demikian pertumbuhan dilapangan merupakan hasil dari rangsangan cahaya

melalui fotosintesis dan produksi bahan makanan dan hambatan cahaya melalui

pengurangan efek auksin (Heddy, 1996).

Wrigley (1982) dalam Yusuf (2009) menyatakan bahwa ada keuntungan dan

kerugian tanaman yang tumbuh dengan kondisi ternaungi, yaitu:

1. Keuntungan

- Tanaman yang menaungi berperan sebagai pemecah angin, dimana angin

dengan hembusan udara panas dapat meningkatkan transpirasi dan berbahaya

bagi tanaman.

- Kisaran suhu daun dan tanah rendah dibawah naungan.

- Kelembaban relatif tinggi.

- Kelembaban permukaan tanah rendah dan sangat penting bagi tanaman pada

saat musim kering.

- Penaung mengurangi dampak buruk dari air hujan.

2. Kerugian

- Naungan akan mengurangi intensitas sinar matahari, sehingga mengganggu

pertumbuhan tanaman yang memerlukan intensitas penuh.

- Penaungan menyebabkan intensitas cahaya yang diterima kanopi daun

menjadi lebih kecil. Akibatnya berpengaruh terhadap proses metabolisme

tanaman seperti fotosintesis.

Intensitas cahaya yang rendah dapat mempengaruhi pembukaan stomata

(8)

fotosintat yang dihasilkan selama tanaman dinaungi menjadi berkurang.Intensitas

cahaya yang rendah dapat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil kedelai

(Trikoesoemaningtyas, 2008).

Karakter morfologi dan fisiologi tanaman ternaungi dibandingkan dengan

tanaman yang mendapat cahaya penuh menurut Daubenmire (1974) dan Anderson

and Osmon (1987) dalam Wirnas (2005) dinyatakan pada Tabel1 berikut:

Tabel1. Karakter Morfologi dan Fisiologi tanaman ternaungi

No. Karakter morfologi Karakter Fisiologi

1 Batang lebih kecil karena xylem kurang berkembang

Kandungan klorofil lebih tinggi

2 Luas daun per tanaman lebih besar Laju fotosintesis lebih rendah

3 Jarak antar buku lebih panjang Laju respirasi lebih rendah

4 Jumlah cabang lebih sedikit Kandungan air lebih tinggi

5 Sel-sel pada daun berukuran lebih besar sehingga helai daun menjadi lebihbesar dan tipis

Transpirasi lebih lambat

6 Endodermis lebih berkembang C/N rendah 7 Kutikula dan dinding lebih

berkembang

Kemampuan berbunga dan berbuah kurang bagus

8 Kloroplas lebih banyak dan berukuran lebih besar

Bunga muncul lebih lambat

9 Jaringan palisade kurang berkembang

Kurang tahan terhadap stress suhu,kekeringan dan penyakit

10 Jaringan mesofil lebih berkembang

(9)

Bila pengaruh-pengaruh sederhana suatu faktor berbeda lebih besar

daripada yang dapat ditimbulkan oleh faktor kebetulan, beda respon ini disebut

interaksi antara kedua faktor itu. Bila interaksinya tidak nyata, maka disimpulkan

bahwa faktor-faktornya bertindak bebas satu sama lain , pengaruh sederhana suatu

faktor sama pada semua taraf faktor lainya dalam batas-batas keragaman acak.

(Steel and Torrie, 1993)

Cahaya matahari merupakan sumber energi cahaya yang dibutuhkan

untuk fotosintesis, sehingga proses fotosintesis yang terhambat berakibat pada

hasil biji yang rendah. Jumlah penurunan hasil biji berhubungan erat dengan

Referensi

Dokumen terkait

Mikroorganisme antagonis adalah mikroorganisme yang mempunyai pengaruh yang merugikan terhadap mikroorganisme lain yang tumbuh dan berasosiasi

[r]

Stabilitas pertumbuhan dan perlekatan Candida dalam rongga mulut dipengaruhi oleh jumlah saliva yang dapat mempengaruhi kemampuan pengikatan Candida pada permukaan epitel..

Rumusan masalah pada penelitian tersebut adalah apakah variabel LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR, PR dan FACR secara simultan dan parsial mempunyai pengaruh

Memasukan Data Fuzzy ( FIS Editor ) Dalam menyelesaiakan metode analisis ini terlebih dahulu kita perlu memasukkan beberapa data yang akan kita gunakan, kita memiliki 2 input dan

Hasil uji statistik ini menjawab hipotesis 2 yaitu ada penurunan rata-rata kadar kolesterol pada kelompok perlakuan yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok

[r]

Perumusan masalah untuk mengidentifikasi persoalan terkait persetujuan tindakan kedokteran adalah, bagaimana pemahaman dokter terhadap Persetujuan Tindakan Kedokteran