KOMPRES ALKOHOL DI DESA PLOSOWAHYU KABUPATEN LAMONGAN
Diah Eko Martini
…………...……….…… …… . .….
ABSTRAK
…… …...………. …… …… . .….Salah satu upaya preventif yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kesakitan dan angka kematian bayi baru lahir yakni dengan memberikan pelayanan kesehatan yang efektif pada masyarakat, salah satunya tentang perawatan tali pusat bayi. Dalam upaya mencegah infeksi dan mempercepat pelepasan, ada berbagai substansi dan ritual yang telah di gunakan, diantaranya adalah pewarna tripel, alkohol dan larutan klorheksidin, namun ketiganya belum masih membutuhkan waktu lebih dari 7 hari dalam pelepasan tali pusat. Perawatan tali pusat saat ini justru menggunakan kassa kering , bahwa ini diasumsikan tali pusat sehari lebih cepat pada kelompok dimana tali pusat di biarkan mengering secara alami. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan perawatan tali pusat dengan lama pelepasan tali pusat.
Desain penelitian ini adalah studi komparasi dengan pendekatan Cross sectional. Pengambilan sampel dengan tehnik sampling jenuh. Populasinya adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi yang lahir pada bulan Februari 2012 sampai Juni 2012 di Desa plosowahyu Kabupaten Lamongan, sampel yang diperoleh sebanyak 23 responden, pengumpulan data menggunakan lembar wawancara kemudian data ditabulasi dana dianalisis menggunakan uji chi square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata waktu pelepasan tali pusat pada bayi yang mendapatkan perawatan dengan menggunakan kassa kering steril adalah 7,1 hari, hal ini lebih cepat bila dibandingkan dengan perawatan dengan menggunakan kompres kassa alcohol yakni 8.8 hari. Perbedaan ini diperkuat oleh uji statistic independent sample test dengan dihasilkannya nilai P : 0.004 ( p<0.05) artinya ada perbedaan lama pelepasan tali pusat bayi baru lahir yang mendapatkan perawatan kassa kering steril dan kompres kassa alkohol di Desa plosowahyu Kabupaten Lamongan. Melihat hasil penelitian maka perlu adanya sosialisasi pada ibu nifas atau ibu hamil khususnya tentang perawatan tali pusat menggunakan kassa kering steril.
Kata kunci : perawatan tali pusat, kassa kering dan kompres alkohol
PENDAHULUAN
. …… . … … . Perawatan tali pusat merupakan salah satu perawatan bayi baru lahir yang bertujuan untuk mencegah dan mengidentifikasi perdarahan atau infeksi secara dini (Bobak, 2004). Perawatan tali pusat juga merupakan salah satu tindakan keperawatan yang bertujuan merawat tali pusat pada bayi baru lahir agar tetap kering dan mencegah terjadinya infeksi (Hidayat, A, 2008).Dalam upaya mencegah infeksi dan mempercepat pelepasan, ada berbagai substansi dan ritual yang telah di gunakan untuk perawatan tali pusat, hanya beberapa di antaranya yang sudah di teliti. Substansi seperti pewarna tripel, alkohol dan larutan
sedangkan dampak negatif dari perawatan tali pusat yang tidak benar adalah bayi akan mengalami penyakit tetanus neonatorum dan dapat mengakibatkan kematian. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Syafrudin (2009), bahwa dewasa ini 45% kematian bayi terjadi pada usia kurang dari 1 bulan. Penyebab utama kematian neonatus adalah tetanus neonatorum, berat bayi lahir rendah (BBLR) dan asfiksia. Upaya yang dilakukan untuk mencegah kematian neonatus diutamakan pada pemeliharaan kehamilan sebaik mungkin dengan pertolongan persalinan 3 bersih dan perawatan tali pusat yang higienis (Syafrudin, 2009). Berdasarkan Asuhan Persalinan Normal terbaru, perawatan tali pusat menggunakan kassa kering steril tanpa dibubuhi apapun, namun pada kenyataannya dilapangan masih ada ibu-ibu yang melakukan perawatan tali pusat pada bayi dengan menggunakan kassa alkohol, ini karena sosial budaya di masayarakat yamg menganggap bahwa perawatan tali pusat menggunakan kassa alkohol lebih efektif karena dianggap itu sebagai obat dan dapat mengurangi bau pada tali pusat, sehingga pengambilan keputusan dalam perawatan tali pusat, ibu-ibu cenderung terpengaruh oleh lingkungan tempat mereka tinggal. Menurut survey awal yang dilakukan peniliti pada tanggal 21 desember 2011 di Desa plosowahyu terdapat 6 ibu yang memiliki bayi beriusia 0-6 bulan, 4 orang (66%) diantaranya masih menggunakan kompres alkohol dan dan 2 orang (34%) diantaranya sudah menggunakan kassa kering dengan Waktu pelepasan tali pusatnya rata-rata mencapai 8-9 hari. Dari hasil diatas dapat disimpulkan bawah lama pelepasan tali pusat bayi baru lahit tergolong masih lama.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi lama pelepasan tali pusat, yaitu faktor kelembaban tali pusat, faktor sanitasi lingkungan sekitar neonatus, infeksi dan cara perawatan tali pusat. Salah satu faktor yang paling mempengaruhi lama pelepasan tali pusat adalah cara perawatan tali pusat (Wawan, 2009). Perawatan tali pusat merupakan tindakan keperawatan yang bertujuan merawat tali pusat pada bayi baru
lahir agar tetap kering dan mencegah terjadinya infeksi (Hidayat,A, 2008). Dari peneliti membuktikan bahwa perawatan tali pusat yang dibiarkan mengering secara alami tali pusat sehari lebih cepat lepas di bandingkan dengan perawatan tali pusat yang menggunakan alkohol, karena perawatan tali pusat yang menggunakan alkohol akan membuat tali pusat menjadi lembab dan di jadikan tempat koloni oleh bakteri, selain memperlambat lepasnya tali pusat, juga menimbulkan resiko infeksi (Simkin, Penny. 2007).
Kondisi ini dapat dicegah dengan membiarkan tali pusat tetap kering dan bersih, oleh karena itu perawatan tali pusat menggunakan kassa kering steril sangat di anjurkan. Upaya yang dapat dilakukan yaitu petugas kesehatan memberikan penyuluhan kesehatan kepada ibu hamil tentang cara perawatan tali pusat menggunakan kassa kering steril tanpa dibubuhi dengan bahan lain, pada saat ibu ANC, ibu melahirkan, Posyandu, dan kunjungan rumah.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “perbedaan lama pelepasan tali pusat bayi baru lahir yang mendapatkan perawatan menggunakan kassa kering dan kompres alkohol di desa plosowahyu kabupaten lamongan”
HASIL
.
PENELITIAN
… 1. Data Umum1) Karakteristik Responden
(1) Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Tabel 1. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan umur di Desa Plosowahyu Kab.Lamongan berusia < 20 tahun.
(2) Karakteristik Responden Berdasarkan pendidikan
Tabel 2. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan pendidikan di Desa Plosowahyu
Kab.Lamongan
No. Pendidikan Frekuensi Prosentase
1. PT 1 orang 4% berpendidikan Dasar dan sebagian kecil (4%) berpendidikan Tinggi.
(3) Karakteristik Responden Berdasarkan jumlah anak
Tabel3. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan jumlah anak
Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa hampir setengahnya (39%) yang mempunyai jumlah anak 1 dan 2, dan sebagian kecil (22%) yang memeliki jumlah anak 3 atau lebih.
2. Data Khusus.
1) Perawatan Tali Pusat
Tabel 4. Distribusi Responden Menurut perbedaan lama pelepasan Tali Pusat di Desa Plosowahyu
Sumber: Data Primer Penelitian Tahun 2012 Berdasarkan 4 diatas menunjukkan bahwa rerata waktu pelepasan tali pusat pada bayi yang mendapatkan perawatan dengan menggunakan kassa kering steril adalah 7,1 hari, hal ini lebih cepat bila dibandingkan dengan perawatan dengan menggunakan kompres kassa alcohol yakni 8.8 hari. Perbedaan ini diperkuat oleh uji statistic independent sample test dengan dihasilkannya nilai P : 0.004 ( p<0.05) artinya ada perbedaan lama pelepasan tali pusat bayi baru lahir yang mendapatkan perawatan kassa kering steril dan kompres kassa alkohol
PEMBAHASAN
.… .… 1. Perbedaan lama pelepasan tali pusatbayi baru lahir yang mendapatkan perawatan menggunakan kssa kering steril dan kompres kassa alcohol
informasi, dan akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan, informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan. Jadi pendidikan sangat penting dalam menentukan sikap dan perilaku seseorang. Akan tetapi perilaku bukan hanya ditunjukkan dengan tingkat pendidikan, hal ini dapat dibuktikan bahwa meskipun tingkat pendidikan ibu ini rendah tetapi perilaku dalam perawatan tali pusatnya sebagian besar sudah baik. Hal ini kemungkinan disebabkan karena peran aktif dari petugas kesehatan (bidan) yang dalam memberikan penyuluhan kepada ibu hamil atau ibu bersalin dan ibu nifas. Sehingga meskipun tingkat pendidikan ibu rendah tetapi perilaku tentang perawatan tali pusat cukup baik. Hal ini yang mendasari perilaku ibu dalam melakukan perawatan tali pusat.
Berdasarkan 4 diatas menunjukkan bahwa rerata waktu pelepasan tali pusat pada bayi yang mendapatkan perawatan dengan menggunakan kassa kering steril adalah 7,1 hari, hal ini lebih cepat bila dibandingkan dengan perawatan dengan menggunakan kompres kassa alcohol yakni 8.8 hari. Perbedaan ini diperkuat oleh uji statistic independent sample test dengan dihasilkannya nilai P : 0.004 ( p<0.05) artinya ada perbedaan lama pelepasan tali pusat bayi baru lahir yang mendapatkan perawatan kassa kering steril dan kompres kassa alcohol. Hal tersebu diatas sesuai dengan pendapat Wawan (2009), bahwa tali pusat yang dibersihkan dengan air, sabun dan ditutup dengan kassa kering steril cenderung lebih cepat puput (lepas) dari pada tali pusat yang dibersihkan dengan alkohol, karena tali pusat yang dibersihkan dengan kassa alkohol akan membuat tali pusat lembab, selain memperlambat lepasnya tali pusat juga menimbulkan resiko infeksi, sedangkan yang menggunakan kassa kering sterill akan memudahkan udara masuk sehingga tali pusat cepat kering dan lepas. Perawatan tali pusat menggunakan kassa alkohol, kandungan alkoholnya akan menguap dan yang tersisa hanya air. Hal ini sehingga akan membuat tali pusat lembab, sehingga
memperlambat pelepasan tali pusat juga resiko infeksi pada tali pusat. Menurut Wawan (2009), perawatan tali pusat dengan kassa alkohol yaitu dengan cara kassa kering steril yang dibubuhi dengan alkohol,selain membuat tali pusat lembab dan resiko infeksi juga bisa mempengaruhi lama pelepasan tali pusat. meskipun demikian masyarakat yang menggunakan perawatan tali pusat menggunakan kompres alcohol masih cukup tinggi. Hal ini karena sebagian masyarakat menganggap bahwa perawatan tali pusat menggunakan kassa alkohol lebih efektif karena dianggap itu sebagai obat dan dapat mengurangi bau pada tali pusat selain itu juga karena informasi yang mereka dapat dari petugas kesehatan yang membantu proses persalinan mereka, menganjurkan perawatan dengan kassa alkohol.
Menurut Hidayat, A, (2008), perawatan tali pusat menggunakan kassa kering steril yaitu membiarkan tali pusat tetap bersih, kering dan memudahkan udara masuk, selain menjadikan tali pusat kering dan cepat lepas juga dapat mencegah terjadinya infeksi pada tali pusat, Paisal (2008), menyatakan bahwa lama pelepasan tali pusat dikatakan cepat jika antara 5 sampai dengan 7 hari dan lambat jika lebih dari 7 hari.
KESIMPULAN DAN SARAN
. … 1. Kesimpulan.Berdasarkan hasil penelitian dapat di simpulkan ada perbedaan lama pelepasan tali pusat bayi baru lahir yang menggunakan kassa kering steril dan kompres alkohol dimana perawatan tali pusat bayi baru lahir dengan kassa kering steril terbukti lebih cepat dari kompres kassa alkohol.
2. Saran
pengetahuan mengenai perawatan tali pusat menggunakan kassa kering di informasikaan pada pasien nifas pada saat melakukan discharge planning, sehingga diharapkan kerja sama yang baik ini dapat menurunkan angka kejadian kematian neonatus
. . .
DAFTAR PUSTAKA
. . .A.Aziz Alimul Hidayat. (2008). Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita : Buku Pratikum Kebidana. Jakarta: EGC Abdul Bari Saifudin. (2002). Buku Panduan
Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal. Jakarta: YBP_SP
Bobak. (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC
DepKes RI. (2000). Buku Acuan Persalinan Normal Bersih dan Aman. Jakarta DepKes RI. (2005). Pengertian Bayi Baru
Lahir : http// Blog Ummu Kautsar di akses tanggal 20 November 2011
Farrer, Helen. (1999). Perawatan Maternitas. Jakarta: EGC
Johnson, Ruth. (2004). Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta: EGC
Kurniasih, D. (2007). Perawatan Bayi Baru Lahir : http// Kesehatan bayi/anak.com di akses tanggal 20 September 2011
Notoatmodjo, S.(2003). Ilmu Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedomam Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Paisal. (2008). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lama Pelepasan Tali Pusat: http// digilib. Umus.ac.id... di akses tanggal 20 September 2011
Patricia W.L. (2006). Buku Saku Asuhan Ibu dan Bayi Baru Lahir. Edisi 5. Jakarta: EGC
Prawiroharjo, Sarwono. (2001). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBP
Simkin, Penny. (2007). Kehamilan, Melahirkan dan Bayi: Panduan Lengkap. Jakarta: Arcan
Sodikin. (2009). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lama Pelepasan Tali Pusat: http// digilib. Umus.ac.id... di akses tanggal 20 September 2011
Stright, Barbara R. (2004). Panduan Belajar: Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir. Jakarta: EGC
Sudarwan Danim & Darwis. (2002). Metode Penelitian Kebidanan Prosedur Kebijakan dan Etik. Jakarta: EGC Sugiono. (2006). Statistika Untuk Penelitian.
Bandung: Alfabeta
Suharsimi, Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Syafrudin. (2009). Kebidanan Komunitas.
Jakarta: EGC