• Tidak ada hasil yang ditemukan

Latar Belakang - KEBIJAKSANAAN NASIONAL PEMBANGUNAN LINGKUNGAN HIDUP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Latar Belakang - KEBIJAKSANAAN NASIONAL PEMBANGUNAN LINGKUNGAN HIDUP"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

KEBIJAKSAAN NASIONAL

PEMBANGUNAN

LINGKUNGAN HIDUP

(2)

Latar Belakang

 Pembangunan berkelanjutan atau dalam istilah lain pembangunan berkesinambungan menjadi

kesepakatan sebagian besar bangsa di dunia , diawali oleh berbagai Konferensi (a.l. Stockholm, 1972 ) pembentukan

komisi internasional di bidang

(3)

 Berbagai masalah LH yang kini semakin

parah, antara lain 1) pencemaran air, 2) limbah yang tidak diolah, 3) hutan

( termasuk hutan lindung ) yang habis dijarah, 4) pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali dan semakin langkanya lapangan kerja, ternyata semuanya

sangat meningkatkan pemborosan dan menghabiskan sumberdaya serta

(4)

Pelestarian kemampuan LH perlu

dilakukan melalui pedoman

pengelolaan LH, baik yang

bersifat keharusan ataupun

sukarela. Pengelolaan LH adalah

upaya terpadu untuk

melestarikan fungsi LH yang

meliputi : kebijaksanaan

penataan, pemanfaatan,

pengembangan, pemeliharaan,

pemulihan, pengawasan dan

(5)

 Negara, bersama masyarakat

bertanggung jawab dalam melakukan pengelolaan LH, yang diselenggarakan dengan azas berkelaniutan, dan azas manfaat bertujuan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan hidup, dalam rangka cita-cita menuju pembangunan manusia Indonesia seutuhnya yang

(6)

Pembangunan Nasional

Lingkungan Hidup

Pasal 33 ayat (3) UUD 1945

menggariskan bahwa " bumi, air

dan kekayaan alam yang

terkandung di dalamnya dikuasai

oleh Negara dan dipergunakan

untuk sebesar besarnya

kemakmuran rakyat "

Kewenangan Negara untuk

menguasai sumberdaya alam

untuk sebesar-besarnya bagi

(7)

Ketentuan pada Pasal ini memberikan

kewenangan kepada Negara untuk :

 Mengatur dan mengembangkan kebijaksanaan

dalam rangka pengelolaan LH

 Mengatur penyediaan, peruntukan, penggunaan,

pengelolaan lingkungan hidup, dan pemanfaatan kembali SDA termasuk sumberdaya genetika.

 Mengatur perbuatan hukum dan hubungan hukum

antara orang dan / atau subyek hukum lannya serta perbuatan hukum terhadap SDA dan sumberdaya buatan, termasuk sumberdaya genetika.

 Mengendalikan kegiatan yang mempunyai dampak

sosial.

 mengembangkan pendanaan bagi upaya

(8)

Konsep pembangunan

berkelanjutan

Merupakan suatu proses

pembangunan yang secara

berkelanjutan mengoptimalkan

manfaat dari SDA dan SDM

dengan cara menyerasikan

aktiftas manusia sesuai dengan

kemampuan sumber alam untuk

menopangnya. Dalam hal ini

(9)

 Proses pembangunan berlangsung secara

berkelanjutan dan didukung oleh sumber alam dengan kualitas lingkungan dan

manusia yang semakin berkembang.

 Sumber alam terutama udari, air dan

tanah, memiliki ambang batas mana penggunaannya akan menciutkan

kualitas sumber daya alam sehingga

mengurangi kemampuannya menopang pembangunan secara berlanjut dan

menimbulkan gangguan pada keserasian hubungan manusia dengan alam dan

(10)

 Kualitas lingkungan berkorelasi langsung

dengan kualitas lingkungan hidup . Semakin baik mutu kualitas lingkungan, semakin

positif pengaruhnya pada kualitas hidup

yang antara lain tercermin, turunnya tingkat kematian dll

 Pola penggunaan sumber alam tidak

menutup kemungkinan memilih peluang

lain pada masa depan dalam menggunakan sumber alam.

 Pembangunan ini memungkinkan generasi

sekarang meningkatkan kesejahteraannya tanpa mengurangi bagi generasi masa

(11)

Tantangan Masa depan

Beberapa hal yang telah dikemukakan di bagian depan bahwa masalah LH yang harus diperhatikan antara lain:

1. Pencemaran air, tanah dan udara 2. Limbah yang tidak diolah,

3. Hutan yang habis dijarah atau di/terbakar,

4. Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali dan

(12)

Oleh karena itu, beberapa tindakan

yang sepatutnya dilakukan adalah :

Pengelolaan dan perencanaan SDA harus

sesuai dengan daya dukung

lingkungannya. Dengan

mempertimbangkan kondisi lingkungan,

setiap daerah dibangun sesuai dengan

zonanya peruntukannya, seperti zona

industri, zona pemukiman, zona

pertanian dll. Dalam hal ini pentingnya

perencanaan tata ruang wilayah (RTRW)

perlu lebih disadari sehingga dapat

menghindari pemanfaatan ruang yang

tidak sesual dengan daya dukung

(13)

 Dalam rangka menguranngi semaksimal mungkin dampak pembangunan terhadap lingkungan, perlu dilakukan penerapan

AMDAL sebagai bagai studi KelayaKan dalam proses perencanaan proyek

pembangunan.

 Dalam rangka Dala rangka penanggulangan pencemaran air, udara dan tanah perlu

diperhatikan, pengendalian limbah B3, agar tidak membahayakan masyarakat,

penanganan limbah padat, terutama limbah dari perkotaan, penetapan baku mutu

lingkungan.

 Guna mengendalikan kerusakan lingkungan, perlu diperhatikan pengelolaan DAS yang terpadu, rehabilitasi dan reklamasi areal bekas penambangan galian C serta

(14)

Hal hal lain yang perlu diperhatikan dalam

mengantisipasi tantangan di masa depan

adalah perlunya dikembangkan

kebijaksanaan ekonomi yang memuat

pertimbangan pertimbangan lingkungan,

misalnya, manfaat dan biaya lingkungan

perlu diperhitungkan daiarn analisis

ekonomi, pengelolaan SDA sebagai faktor

produksi perlu mempertimbangkan

segi-segi lingkungan, pengurasan SDA perlu

dianggap sebagai bagian dari biaya

pembangunan, serta memasukkan

(15)

Peningkatan peranan masyarakat,

kelembagaan dan ketenagaan dalam

pengelolaan lingkungan hidup perlu terus

dilakukan melalui : pembinaan kesadaran

masyarakat pengembangan organisasi

masyarakat yang mencakup kelompok

profesi, hobi dan minat, pengembangan

lembaga daerah, pengembangan

(16)

 Pengembangan hukum lingkungan yang

dimaksudkan untuk mendororg tata peradilan agar mampu menyelesaikan perselisihan

maupun persengketaan melalui penerapan

hukurn lingkungan, dan/atau melalui lembaga penyedia jasa pelayanan penyelesaian

sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan ( PP No. 54 Tahun 2000 tentang penyedia

jasa pelayanan penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan).

 Pengembangan hubungan dengan

badan-badan internasional dalam upaya

(17)

Kebijakan Pengelolaan

Lingkungan Hidup

 Pengelolaan LH di tingkat Nasional dilaksanakan

secara terpadu oleh perangkat kelembagaan

sebagai wadah koordinasi yang dipimpin seorang Menteri yang dalan hal ini menteri negara

Lingkungan Hidup. Untuk penyelenggaraan pengelolaan lingkungan hidup Undang-undang No.23 tahun 1997 juga mengamanatkan perlu ditetapkannya kebijakan secara terpadu

pengelolaan LH, yang merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Kebijaksanaan

(18)

 Pengelolaan LH dalam kaitannya dengan

keterpaduan pelaksanaan kebijaksanaan nasional pengelolaan LH, secara sektoral dilakukan oleh departemen/lembaga non departemen sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawab masing-masing.

Namun sejakdiberlakukannya Undang Undang No. 22 Tahun 2000 dan Undang Undang No 25 tahun 2000, maka

(19)

 Meskipun demikian pengelolaan

lingkungan bukan semata-mata menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga swasta dan masyarakat. Setiap

orang mempunyai hak dan kewajiban berperan serta dalam rangka

pengelolaan LH. Peran swasta dan

masyarakat sangat strategis terutama dalam era industrialisasi, sehingga

(20)

Meningkatkan kesadaran dan pengertian

tentang pembangunan berkelanjutan

Mendorong masyarakat untuk

berinisiatif dalam melaksanakan

pembangunan berwawasan lingkungan

dengan memberi desinsentif dan insentif

Meningkatkan kesadaran masyarakat

luas untuk lebih mencintai LH serta

Melindungi dari tindak anarkis yang

merusak lingkungan seperti pembabatan

Hutan dan perkebunan dan atau

(21)

Kebijakan Jangka

Panjang

 Pendayagunaan sumberdaya alam untuk

memenuhi kebutuhan manusja harus dikelola secara bertanggung jawab sesuai dengan

kemampuan daya dukungnya dengan

mengutamakan kemakmuran rakyat serta memperhatikan kelestarian fungsi dan

keseimbangan lingkungan hidup bagi

pembangunan yang berkelanjutan. Tata ruang nasional yang berwawan nusantara dijadikan

pedoman bagi perencanaan pembangunan agar penataan LH dan pemanfaatan sumberdaya

(22)

 Pembangunan ekonomi yang mengelola

kekayaan bumi lndonesia, seperti kehutanan dan pertambangan, harus senantiasa

memperhatikan bahwa pengelolaan SDA, di samping untuk memberikan manfaat masa kini, juga harus menjamin kehidupan masa depan. SDA yang terbaharukan harus

dikelola sedemikian rupa sehingga

lingkungan fungsinya selalu dapat dipelihara sepanjang masa. oleh karena itu, SDA yang tidak terbaharukan harus digunakan

(23)

Kebijakan Jangka Menengah

& Pendek

 Tatanan Lingkungan .

Pembangunan LH diarahkan pada

terwujudnya kelestarian fungsi LH dalam

keseimbangan dan keserasian yang dinamis dengan perkembangan-kependudukan agar dapat menjamin pembangunan nasional

yang berkelanjutan, pembangunan LH bertujuan meningkatkan mutu,

memanfaatkan SDA secara berkelanjutan, merehabilitasi kerusakan lingkungan,

(24)

Daya Dukung Lingkungan

SDA di darat, di laut maupun di

udara dikelola dan dimanfaatkan

dengan memelihara kelestarian LH

agar dapat mengembangkan daya

dukung dan daya tampung

lingkungan yang memadai untuk

memberikan manfaat yang

sebesar-besarnya demi

(25)

Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem

 Konservasi kawasan hutan nasional termasuk flora dan faunanya serta keunikan alam terus ditingkatkan untuk melindungi

keanekaragaman plasma nutfah, jenis species, dan ekosistem. Penelitian dan

pengembangan potensi manfaat hutan bagi kepentingan kesejahteraan bangsa, terutama bagi pengembangan pertanian, industri ,

kesehatan terus ditingkatkan inventarisasi, pemantauan dan perhitungan nilai sumber daya alam dan LH dikembangkan untuk

(26)

Baku Mutu dan Fungsi Lingkungan

 Lingkungan hidup yang rusak atau terganggu

keseimbangannya perlu direhabilitasi agar

kembali berfungsi sebagai penyangga kehidupan dan memberi manfaat bagi kesejahteraan

masyarakat. Pembinaan dan penegakan hukum untuk mengurangi teradinya pencemaran LH ditingkatkan. Dalam upaya pengendalian

pencematan dapat digunakan berbagai peringkat ekonomi dengan pemanfaatan teknologi yang

sesuai agar kualitas LH dapat dipertahankan.

Sarana dan prasarana dalam pengelolaan limbah termasuk limbah rumah tangga, limbah industri, dan limbah berbahaya dan beracun perlu

(27)

Penataan Ruang dan Keterpaduan

antara Sumber Daya Alarn, Sumber Daya Buatan dan Sumber Daya Manusia

 Dalam pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan dikembangkan pola tata ruang yang menyerasikan tata guna

lahan, air, serta sumber daya alam lainnya dalam satu kesatuan tata lingkungan yang harmonis dan dinamis serta ditunjang oleh pengelolaan perkembangan kependudukan yang serasi. Tata ruang perlu dikelola

berdasarkan pola terpadu, melalui

(28)

Peran serta Masyarakat

 Kesadaran masiarakat mengenai

pentingnya peranan LH dalam kehidupan manusia terus ditumbuhkembangkan

melalui sosialisasi dan pendidikan dalam dan luar sekolah, pemberian rangsangan, penegakan hukum, dan disertai dengan dorongan peran aktif masyarakat untuk menjaga kelestarian LH dalam setiap

kegiatan ekonomi dan sosial.

(29)

Sistem Informasi Lingkungan  Untuk menghindari pemborosan

penggunaan SDA dan kerusakan

lingkungan, pemilihan lokasi yang tepat untuk setiap kegiatan merupakan

pertimbangan utama dan pertama dalam pembangunan. Pemilihan lokasi

pembangunan didasarkan pada

kemampuan atau daya dukung lingkungan, yang meliputi kemampuan menyediakan bahan baku, menerima dampak yang

(30)

Butir-butir penerapan kebijaksanaan pengelolaan LH dalam Pernbangunan, antara lain meliputi:

 Penetapan lokasi pernbangunan berdasarkan penataan ruang.

 Pengurangan Produksi limbah

 Pengelolaan limbah

 Penetapan Baku Mulu lingkungan.

 Rehabilitasi dan pelestarian SDA dan lingkungan hidup

 Pengembangan kelembagaan, peran serta masyarakat dan kemampuan SDM serta pengembangan teknologi pengelolaan lingkungan.

Referensi

Dokumen terkait

Melalui hasil perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh nilai F hitung sebesar 8,702 lebih besar dari nilai F tabel sebesar 2,699 dengan nilai signifikansi

The purpose of this paper is to compare, through Monte Carlo methods, the power properties of three simple tests for the seasonal differencing filter when the data

Masyarakat di harapkan mengetahui ciri – ciri uang palsu dan lebih teliti dalam menerima uang sehingga pada akhirnya di harapkan peredaran uang palsu

Yaitu dengan melakukan kegiatan dibidang pelaksanaan pembangunan atau penyediaan sarana dan penataan lingkungan yang ada di Kota Malang (Velodrome, Stadion

Pada daerah dimana terjadi pelekatan (adhesi) antara material benda kerja dengan pahat dibawah tekanan dan tem- peratur yang tinggi serta adanya aliran metal (geram

Berdasarkan pada hasil olahan statistik yang digunakan dalam penelitian ini hasil analisis regresi linier berganda yang terdapat dalam lampiran diketahui bahwa koefisien determinasi

1) PKWT untuk pekerjaan yang sekali selesai atu sementara sifatnya adalah PKWT yang didasarkan atas selesainya pekerjaan tertentu.. 3) Dalam hal pekerjaan tertentu yang

(4) Bagi pekerja/buruh sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) yang tugas dan fungsinya tidak mewakili kepentingan pengusaha secara langsung, selain uang penggantian hak sesuai