Tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan
PENDEKATAN FILSAFAT DALAM
PENDIDIKAN DAN
PANDANGAN ESENSIALISME
DALAM PENDIDIKAN
Disusun Oleh:
KELOMPOK 3
1. KHOTIBUL UMAM
2. IRNADA ALANATI
Pendidikan dalam Analisis Filsafat
Pengertian yang luas dari pendidikan
sebagaimana dikemukakan oleh
Lodge
, yaitu
bahwa:
“life is education, and education is
life”
,
akan berarti bahwa seluruh proses
hidup dan kehidupan manusia itu adalah
proses pendidikan segala pengalaman
sepanjang hidupnya merupakan dan
Analisa filsafat menggunakan berbagai macam pendekatan
yang sesuai dengan permasalahannya. Pendekatan
(approach) yang digunakan antara lain:
Pendekatan secara spekulatif, yang disebut juga sebagai
cara pendekatan reflektif, berarti memikirkan,
mempertimbangkan, juga membeyangkan dan
menggambarkan.
Pendekatan normatif, artinya nilai atau aturan dan
Pendekatan analisa konsep, artinya pengertian atau tangkapan
seseorang terhadap sesuatu objek. Setiap orang mempunyai pengertian atau tangkapan yang berbeda-beda mengenai yang sama, tergantung pada perhatian, keahlian dan kecendrungan masing-masing.
Analisa ilmiah terhadap realitas kehidupan sekarang yang actual
Rasionalistik, suatu paham yang mengedepankan rasio. Sehingga paham ini dalam menganalisis fenomena (alam) berpegang pada kemampuan akal pikiran belaka. Adapun langkah-langkah berpikir rasionalitik sbb: 1). Tidak menerima begitu saja atas sesuatu yang belum diakui kebenarannya; 2). Menganalisis dan mengklasifikasi secara teliti; 3). Diawali sasaran yang paling sederhana dan mudah menuju yang kompleks; 4). Tiap masalah dibuat uraian yang sempurna dan dilakukan pengkajian kembali secara umum. Lankah-langkah tersebut dapat dipahmi bahwa untuk mengambil suatu kesimpulan memerlukan analisis secara teliti dan seksama, dan pengkajian ulang sehingga kecil kemungkinan terjadi bias.
Metode
ini
dalam
menganalisis
fenomena-fenomena
yang
ada
berdasarkan pengalaman, observasi dan
penelitian/
eksperimen.
Pengalaman
menjadi sesuatu yang utama, baik yang
dihasilkan melalui observasi, penelitian
atau
ekperimen.
Rasio
menjadi
pendukungnya dari pengalaman. Metode
ini dikedepankan dalam dunia ilmu
pengetahuan yang dapat diuji kembali
kebenerannya di lain waktu
Intuisi memiliki kadar lebih tinggi
dibanding intelek. Namun intuisi ini sulit
untuk dibuktikann secara empirik, sulit
pula diukur. Sehingga sering disingkirkan
sebagai metode berpikir khususnya di
Reflektif: suatu cara berfikir yang dimulai dari
adanya problem-problem yang dihadapkan
kepadanya untuk dipecahkan. Problem-problem
yang ada menjadi titik berangkat pemikirannya,
tanpa adanya problem-problem aktifitas
refleksi pun sulit dilakukan. Berdasar
problem-problem yang dihadapi akan melahirkan hasil
pemecahannya. Perjalanan roda pendidikan
selalu dihadapkan problem-problem yang terus
meneruak muncul karena pendidikan suatu
yang terus berkembang. Dan problem yang
besar tidak lain adalah kenyataan.
Hermeneutik suatu alat atau metode
pengkajian untuk mendapatkan
pemahaman pengetahuan atau kebenaran.
Metode-metode tersebut tidak selalu
pas/relevan dan dapat digunakan disetiap
obyek kajian. Untuk itu penggunaan
metode harus mempertimbangkan
relevansi bahan yang menjadi obyek
pengkajian, penemuan atau pengembangan
pendidikan, sehingga akan menghasilkan
kesimpulan yang benar dan tidak bias.
Pengertian Esensialisme
1.
Desiderius Erasmus, humanis Belanda yang
hidup pada akhir abad 15
2.
Johan Amos Comenius (1592-1670).
3.
John Locke (1632-1704.
4.
Johann Henrich Pestalozzi (1746-1827.
5.
Johann Friederich Frobel (1782-1852.
6.
Johann Friederich Herbert (1776-1841.
7.
William T. Harris (1835-1909).
Mengenai Belajar
Belajar adalah proses penyesuaian diri indivividu dengan lingkungan dalam pola stimulus dan respon. Dalam hal ini tugas guru adalah sebagai agen untuk memperkuat pembentukan kebiasaan dalam rangka penyesuaian dengan lingkungan tersebut. Berdasarkan konsep ini para esensialis sangat yakin bahwa belajar mesti didasarkan pada disiplin dan kerja keras yang ketat. Hal disebabkan proses belajar akan berlangsung baik dengan adanya dedikasi yang tinggi untuk meraih tujuan yang lebih jauh.
Mengenai Kurikulum
Kurikulum dalam pandangan esensialisme adalah kurikulum yang kaya, bertingkat, sistematis yang didasarkan pada satu kesatuan pengetahuan yang tidak terjabarkan lagi, pada sikap yang berlaku pada suatu kebudayaan demokratis.