• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN STASIUN KERJA ERGONOMI JURNA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERANCANGAN STASIUN KERJA ERGONOMI JURNA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN STASIUN KERJA ERGONOMI

UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PADA LAUNDRY EXITO Dara Qurrotu Aini

Prodi S1 Desain Produk

Email : daraqurrotuaini3397@gmail.com

ABSTRAK

Dalam suatu pekerjaan, stasiun kerja merupakan komponen penting yang harus diperhatikan karena berhubungan dengan peningkatan produktivitas dan kualitas kerja. Kondisi dan pergerakan pada proses kerja yang tidak memperhatikan kenyamanan, keselamatan dan kesehatan kerja akan sangat mempengaruhi produktivitas kerja manusia. Dalam perancangan ulang atau redesain suatu stasiun kerja, tentunya harus memperhatikan peranan dan fungsi pokok dari komponen-komponen sistem kerja manusia itu sendiri, peralatan dan lingkungan fisik stasiun kerja. Stasiun kerja yang tidak ergonomis akan menimbulkan postur-postur tubuh yang tidak sesuai, sehingga kualitas kerja manusia akan menurun, tidak efektif dan efisien. Kesalahan postur tubuh dapat menyebabkan kelelahan yang lebih cepat dibandingkan dengan kondisi yang ergonomis. Oleh karena itu analisis tentang stasiun kerja pada laundry ini dibuat. Pada stasiun kerja laundry ini banyak

ditemukan hal yang tidak ergonomis. Berdasarkan analisis dari kondisi kerja tersebut maka akan dilakukan suatu redesain terhadap stasiun kerja laundry pakaian exito ini.

Kata kunci : Ergonomi, Produktivitas, Efektif, Efisien, Redesain, Stasiun Kerja

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laundry Exito. Laundry Exito adalah sebuah tempat yang menyediakan jasa cuci dan setrika. Mulai dari cuci setrika baju, cuci bed cover/ selimut, cuci karpet, sepatu,

bantal/guling, keset, tas, dan boneka. Mengapa saya membahas masalah laundry? Karena laundry adalah tempat yang sangat dibutuhkan jasanya dan merupakan jasa yang sangat dibutuhkan oleh setiap mahasiswa yang hidup dikos – kosan. Banyak sekali permasalahan yang terjadi pada pekerja yang bekerja dilaundry, salah satunya adalah pada proses

penyetrikaan baju. Maka saya membahas permasalahan pada proses kerja tersebut. 1.2Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

(2)

3) mengetahui stasiun kerja saat proses penyetrikaan. 1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Memperoleh data tentang pengaruh stasiun dan posisi kerja terhadap kualitas kerja pekerja laundry.

2. Memperoleh solusi dari permasalahan ergonomi pekerja laundry 1.4 Permasalahan

Permasalahan yang sering ditemukan

Saat menyetrika baju adalah bagian baju yang kusut lagi saat kita menyetrika bagian yang lain. Lalu waktu yang dibutuhkan untuk menyetrika satu baju cukup lama dan melipat dan menyetrika sebuah baju membutuhkan proses yang cukup rumit dan membuat punggung dan pinggang sakit dan pegal.

1.5 Urgensi Penelitian

Permasalahan utama yang dibahas adalah bagaimana merancang atau redesain stasiun kerja yang ergonomis untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja pekerja laundry dalam menyetrika pakaian.

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN METODOLOGI 2.1 Produktivitas

Produktivitas merupakan istilah dalam kegiatan produksi sebagai perbandingan antara luaran (output) dengan masukan (input). Menurut Herjanto, produktivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan bagaimana baiknya sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal. Produktivitas dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan suatu industri atau UKM dalam menghasilkan barang atau jasa. Sehingga semakin tinggi perbandingannya, berarti semakin tinggi produk yang dihasilkan. Ukuran-ukuran produktivitas bisa bervariasi, tergantung pada aspek-aspek output atau input yang digunakan sebagai agregat dasar, misalnya: indeks produktivitas buruh, produktivitas biaya langsung, produktivitas biaya total, produktivitas energi, produktivitas bahan mentah, dan lain-lain

Ada empat tahap sebagai satu siklus yang saling terhubung dan tidak terputus: 1. Pengukuran

2. Evaluasi 3. Perencanaan 4. Peningkatan

(3)

produktif. Keempat kegiatan tersebut sudah menjadi dasar industri dalam melakukan peningkatan produktivitas. Siklus produktivitas digunakan sebagai dasar perbaikan masalah produksi terutama pada skala industri.

2.2Motion & Time Study

Motion and time study adalah suatu studi tentang gerakan-gerakan yang dilakukan oleh pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannnya. Studi ini bertujuan memperoleh gerakan-gerakan standard untuk penyelesaian suatu pekerjaan, yaitu rangkaian gerakan-gerakan-gerakan-gerakan yang efektif dan efisien. Studi mengenai ini dikenal sebagai studi ekonomi gerakan yaitu studi yang menitik beratkan pada penerapan prinsip-prinsip ekonomi gerakan. (Sritomo W , 1995 : 107).

Pada awalnya motion and time study digunakan hanya untuk hal-hal yang sangat spesifik dan dalam ruang lingkup yang sangat sempit saja. Kedua bidang studi tersebut pertama kali ditemukan dan dikembangkan masing-masing oleh Frederick Taylor untuk Time study dan Gilbreths untuk Motion study yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja

perusahaannya. Walaupun dikembangkan dan ditemukan dalam kurun waktu yang hampir bersamaan, pada awalnya hanya time study dan penurunan insentif upah buruh yang lebih berkembang dibandingkan dengan motion study. Keinginan untuk mendapatkan metode kerja yang lebih baik menggema pada kurun waktu 1930an yang kemudian mengakibatkan

perkembangan keilmuan teknik industri untuk mengkombinasikan time study dengan motion study yang dapat menghasilkan metode kerja yang lebih baik dan lebih dekat dengan kata ideal. Sekarang ini permasalahan mendasar adalah menemukan solusi dan metode yang paling tepat diterapkan, mengingat pada masa lalu terlalu menekankan pada perbaikan metode yang telah ada, dibandingkan mendefinisikan permasalahan, menyusun fakta-fakta, dan menemukan solusi yang tetap.

2.3Micromotion Study

Study gerakan adalah analisa yang dilakukan terhadap beberapa gerakan bagian badan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Sehingga diharapkan gerakan-gerakan yang tidak efektif dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan yang nantinya diperoleh penghematan dalam waktu kerja, selanjutnya dapat pula menghemat pemakaian fasilitas-fasilitas yang tersedia untuk pekerjaan tersebut. Untuk memudahkan penganalisaan terhadap elemen gerakan kerja yang dipelajari, perlu dikenal dahulu gerakan - gerakan dasar. Seorang tokoh yang telah meneliti gerakan - gerakan dasar secara mendalam adalah Frank B. Gilberth beserta istrinya yang menguraikan gerakan ke dalam 17 gerakan dasar atau elemen gerakan yang dinamai Therblig (Sutalaksana, 1979).

III. HASIL PENELITIAN

(4)

Laundry Exito. Laundry Exito adalah sebuah tempat yang menyediakan jasa cuci dan setrika. Mulai dari cuci setrika baju, cuci bed cover/ selimut, cuci karpet, sepatu,

bantal/guling, keset, tas, dan boneka.

*apa permasalahan yang terjadi saat menyetrika baju?

Permasalahan yang sering terjadi saat menyetrika baju adalah bagian baju yang kusut lagi saat kita menyetrika bagian yang lain. Lalu waktu yang dibutuhkan untuk menyetrika satu baju cukup lama dan melipat dan menyetrika sebuah baju membutuhkan proses yang cukup rumit dan membuat punggung dan pinggang sakit dan pegal.

 Where? Dimana alamatnya?

Laundry ini berlokasi di jalan sukapura Telkom University terusan Buah Batu Kavling Sukapura. Laundry ini memiliki lokasi yang strategis, karena berlokasi di daerah wilayah kampus dan dekat dengan kos kosan mahasiswa.

 Who?

Siapa yang menggunakan jasa laundry ini?

Orang – orang yang menggunakan jasa Laundry Exito biasanya adalah mahasiswa dan mahasiswi yang bertempat tinggal di kos – kosan sekitar jalan Sukapura. Selain mahasiswa – dan mahasiswi masyarakat kalangan sekitar juga ada walaupun tidak banyak yang menggunakan jasa laundry exito.

 When?

Kapan Laundry ini beroperasi?

Laundry Exito beroperasi setiap hari dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB  Why?

Permasalahan – permasalahan tersebut terjadi?

Permasalahan – permasalahan tersebut terjadi karena alat setrika manual yang sangat sederhana dan membuat proses menyetrika menjadi ribet dan susah. Saat menyetrika

punggung dan pinggang menjadi sakit, karena posisi menyetrika yang dilakukan sambil duduk atau berdiri dalam jangka waktu yang panjang, dan meja alas yang digunakan saat menyetrika terlalu rendah.

 How?

Bagaimana proses kerja saat menyetrika baju?

(5)

disediakan. Menyetrika baju bagian kerah atau leher terlebih dahulu. Lalu bagian lengan depan dan belakang, lengan bagian kiri dan kanan. Lalu menyetrika bagian belakang baju. Setelah itu lipat baju bagian kanan ketengah lalu disetrika dan begitu juga sebaliknya pada baju bagian kiri. Lalu lipat baju menjadi dua. Setrika bagian depan dan belakang lipatan. Ulangi proses – proses tersebut berkali kali sesuai dengan jumlah baju yang ingin disetrika. Lalu tumpuk baju yang sudah disetrika menjadi satu.

3.2Denah Ruangan Laundry Exito

Ket :

= Meja Setrika = Mesin Cuci

= Pintu = Tangga

= Meja Kasir = Timbangan

(6)

a. Flow Chart (Garis Besar)

Keterangan garis :

= Meja Setrika

= Pintu

= Kasir

= Rak Baju

= Mesin Cuci = Tangga

= Timbangan

= Tumpukan kain yang akan dicuci = Tumpukan kain

kotor dari pelanggan

= Pelanggan datang menaruh baju kotor dan ditimbang

= Baju kotor dipindahkan ke ember ember

= Baju kotor pada ember dimasukkan kemesin cuci

= Dari jemuran diangkat, ditumpuk, dan disetrika

= Dari mesin cuci dibawa kelantai 2 untuk dijemur

= Dari timbangan dipindahkan kearea tumpukan baju kotor

(7)

3.3Sistem Kerja Penyetrika Baju

Dapat kita perhatikan dari gambar di atas, bahwa sistem kerja tersebut adalah : - Menyetrika dengan posisi berdiri

- Meja atau alas setrika terlalu rendah - ruang untuk menyetrika terlalu sempit - meja atau alas setrika kurang luas - peletakan setrika yang tidak aman.

3.4 Penelitian Berdasarkan Micromotion Study b. Process Chart

* Proses Penyetrikaan

Distance Time Keterangan

85 cm 5’’ Meletakkan baju

- 3’’ Melipat lengan kiri

(8)

- 2” Menyemprot pewangi

46 cm 1’’ Meletakkan pewangi dan

mengambil setrika

- 2’’ Meletakkan setrika dan mengecek

suhu

- 5’’ Menunggu setrika panas

20 cm 1’’

1

Menyemprot pewangi

- 6” menyetrika

- 4” Melipat lengan kiri

46 cm 1” Mengambil setrika

- 6” menyetrika

- 1” Meletakkan setrika

- 6” Melipat baju bagian kanan

20 cm 2” Menyemprotkan pewangi

46 cm 5” Mengambil setrika dan

menyetrika

- 5” Merapikan baju

- 1” Mengambil setrika

- 4” menyetrika

- 6” Melipat baju

20 cm 1” Mengambil pewangi dan

menyemprotkan

- 7” menyetrika

46 cm 1” Meletakkan setrika

- 1”

Membalikkan baju

- 1” Menyemprotkan pewangi

- 12” menyetrika

(9)

20 cm 1” Menyemprotkan pewangi 46 cm

10” setrika

- 1” Meletakkan setrika

-

Deskripsi : pada proses ini operator menyiapkan dan menunggu setrika yang masih dingin menjadi panas sesuai dengan kebutuhan suhu yang diperlukan. Operator menggunakan setrika yang standar. Baju diberi pewangi pakaian berulangkali. Proses penyetrikaan bajupun dilakukan dengan gerakan yang diulang berkali – kali hingga akhirnya baju menjadi benar – benar rapi dan tidak kusut lagi.

- Operation Chart

(10)

dan meletakkan 3 Membalikkan dan

merapikan baju

c. Tabel temuan ergonomi

Meja operator Meja yang digunakan operator untuk

menyetrika terlalu rendah hal ini membuat sang operator mudah merasa capek dan pegal ketika menyetrika pakaian

Kursi operator Operator tidak menggunakan kursi ketika menyetrika pakaian dalam jumlah yang banyak dan jangka waktu yang panjang.

IV. PEMBAHASAN

1. Analisis

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, telah ditemukan beberapa kekurangan pada sistem lama sehingga menimbulkan banyak permasalahan yang berdampak pada sistem kerja menyetrika baju pada laundry Exito ini. Mulai dari masalah area stasiun kerja, masalah meja operator, hingga kesulitan pekerja dalam menyetrika sehingga menyebabkan pemakaian waktu yang tidak efisien . Hal ini berdampak sangat besar bagi operator karena dapat menimbulkan kecelakaan kerja dan pembuangan tenaga berlebih yang sebenarnya bisa dikurangi.

Berikut data rekapitulasi proses :

Proses Simbol Jumlah

Operation 19

Transportation 9

Inspection 1

(11)

Storage 1

Total Proses 31

Total Waktu 1 menit 30 detik

Kekurangan sistem lama : waktu penyetrikaan tidak efisien karena menyetrika satu pakaian dibutuhkan waktu yang lama yaitu 1 menit 30 detik bahkan bisa lebih lama dari itu. Hal ini terjadi karena proses penyetrikaan yang dilakukan dengan gerakan yang diulang berulang kali dikarenkan pakaian yang tidak mudah rapi dan mudah sekali kusut bila terkena gerakan lain. Lalu meja yang digunakan operator terlalu rendah hal ini membuat operator menjadi

membungkuk ketika sedang menyetrika. Operator juga tidak menggunakan kursi saat sedang menyetrika. Penggunaan pewangi pakaian berulang kali memperlambat proses penyetrikaan. Penyetrikaan yang dilakukan secara manual dengan setrika biasa membuat proses menyetrika menjadi lebih lama. 2. Solusi

1) Work design Stasiun kerja lama :

Pada stasiun kerja lama ini operator tidak menggunakan kursi dan baju yang telah selesai disetrika ditumpuk diatas meja untuk menyetrika hal ini

mengganggu proses penyetrikaan. Tempat diletakkannya pewangi juga diatas meja sehingga hal ini memakan tempat dan mengganggu proses penyetrikaan.

Rancangan stasiun kerja baru :

Meja Setrika Tempat

Setrika Pewangi

Tumpukan baju

yang rapi Mesin Press

Kursi

M

EJA

(12)

Dengan stasiun kerja ini proses menyetrika lebih efisien, aman dan nyaman. b) Product design

Produk ini adalah alat untuk menyetrika dengan cara yang lebih mudah dan praktis. Operator hanya harus menyesesuaikan posisi pakaian dan mempressnya dalam alat press setrika ini dan dengan praktis baju akan menjadi rapi tanpa perlu repot menyetrika dengan cara manual. Alat ini adalah alat setrika dengan sistem press dengan suhu yang dapat

disesuaikan sesuai dengan jenis kain dari pakaian yang akan disetrika. Alat ini akan membuat pekerjaan menyetrika menjadi lebih efisien.

V. KESIMPULAN

Dalam melakukan pengamatan untuk menganalisis produktivitas sebuah workstatiom dan sistem kerja, tekhnik micromotion studi dengan video sangat berguna karena tehknik ini memungkinkan peneliti dapat mengamati pergerakan operator dengan sangat teliti. Kelebihan memakai tehnik ini adalah video dapat diputar berulang – ulang dapat diperlambat,

(13)

Workstation dan sistem kerja pada barbershop sangat berpengaruh terhadap waktu. Jika memiliki sedikit kesalahan pada cara kerja maupun waktu maka akan mempengaruhi produktivitas. Oleh karena itu, dengan melakukan analisis maka ditemukan solusi untuk yang dapat meningkatkan produktivitas kerja

VI. DAFTAR PUSTAKA

http://yoza-civiway.blogspot.co.id/2012/04/v-behaviorurldefaultvmlo_18.html https://id.wikipedia.org/wiki/Stasiun_kerja

http://ifhy93.blogspot.co.id/2015/12/makalah-desain-stasiun-kerja.html http://micromotion.freevar.com/materi.html

link Video : https://www.youtube.com/watch?v=gfVUpdzN2-c VII. LAMPIRAN

(14)

Referensi

Dokumen terkait

rata-rata lama waktu pelayanan yang dilakukan oleh petugas “C” yang paling lama yaitu 9 menit 55 detik dengan catatan pada saat petugas “C” melakukan proses

Berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk mengkelat dan konsentrasi merkuri yang bisa dikelat, perendaman selama 30 menit merupakan waktu yang lebih efektif untuk

waktu yang dibutuhkan untuk mengaktifkan relay kontrol kekeruhan adalah 1 menit 3 detik dan untuk non aktif selama 1 menit 5 detik pada volume 10 liter air laut

Dari hasil pengukuran da pat d isimpulkan bahwa rata- rata waktu yang dibutuhkan pompa untuk mengisi penampungan atas adalah selama 1 menit 24 detik dan lama sistem dapat bertahan

Modul soft starting yang dibuat bisa digunakan untuk motor induksi 3 fasa baik dalam konfigurasi bintang maupun delta dengan lama waktu proses soft starting 24 detik

Pengujian kontrol kekeruhan menunjukan waktu yang dibutuhkan untuk mengaktifkan relay kontrol kekeruhan adalah 1 menit 3 detik dan untuk non aktif selama 1 menit

waktu yang dibutuhkan untuk mengaktifkan relay kontrol kekeruhan adalah 1 menit 3 detik dan untuk non aktif selama 1 menit 5 detik pada volume 10 liter air laut

Berapakah jumlah mesin yang seharusnya bisa dilayani oleh seorang operator, bilamana diketahui : Waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan loading & unloading adalah 1,41