• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pelaksanaan Fungsi Koordinasi dalam Program Penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Puskesmas Medan Helvetia Kecamatan Medan Helvetia Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pelaksanaan Fungsi Koordinasi dalam Program Penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Puskesmas Medan Helvetia Kecamatan Medan Helvetia Tahun 2015"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

iii

ABSTRAK

Koordinasi merupakan pendelegasian wewenang dan pembagian pekerjaan kepada para bawahan oleh manajer maka setiap individu bawahan akan mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan wewenang yang diterimanya. Koordinasi dipengaruhi oleh lima indikator, yaitu : kesadaran akan pentingnya koordinasi, kesepakatan, komitmen dan intensif, komunikasi, kontinuitas perencanaan dan kompetensi partisipan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian ini dipilih untuk menganalisis pelaksanaan fungsi koordinasi dalam program penanggulangan DBD di Puskesmas Medan Helvetia Tahun 2015. Informan dalam penelitian ini berjumlah delapan informan, yang terdiri dari satu informan Kepala Bidang PMK Dinas Kesehatan Kota Medan, satu informan kepala puskesmas, satu informan petugas DBD puskesmas, satu informan camat Kecamatan Medan Helvetia, satu informan lurah, satu informan kepala lingkungan, dua informan masyarakat (penderita DBD dan bukan penderita DBD).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa koordinasi yang dilakukan masih kurang baik, ditandai dengan masih kurangnya kesadaran akan pentingnya koordinasi yang dilihat dari masih kurangnya koordinasi yang dilakukan antara puskesmas dengan masyarakat sehingga masih ada masyarakat yang menolak saat akan dilaksanakan PSN di rumahnya, komunikasi yang dilakukan dengan pihak-pihak terkait juga masih kurang maksimal dilihat dari komunikasi yang dilakukan masih bersifat satu arah dan kompetensi partisipan dalam menanggulangi kasus DBD masih rendah karena tidak adanya kader-kader jumantik yang di tunjuk untuk memantau perilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan kepada Dinas Kesehatan Kota Medan agar lebih meningkatkan pengawasan terhadap puskesmas terkait koordinasi lintas sektoral serta Kepada Puskesmas Medan Helvetia agar meningkatkan PSN dan promosi kesehatan mengenai DBD kepada masyarakat serta memaksimalkan koordinasi vertikal dan horizontal.

Kata Kunci : Koordinasi, Fungsi Koordinasi, Penanggulangan DBD

(2)

iv

ABSTRACT

Coordination is the delegation of authority and division of labor to subordinates by managers sothat each individual subordinates will do their work in accordance with the authority receives. Coordination is affected by the five indicators, namely: awareness in the importance of coordination, agreement, commitment and intensive, communication, continuity planning and competence of participants.

This research was a qualitative research which produced descriptive data in the form of words written or spoken of people and behaviors that can be observed. This study was chosen to analyze the implementation of the coordination function dengue control programs in Public Health Service Helvetia Medan in 2015. Informants in this study were eight informants, consisting of one informant Head of PMK City Health Office of Medan, one informant of public health service heads, one informant officer DBD health centers, one informant camat district of Medan Helvetia, one informant headman, one informants community head, two informants community (DHF patient and non-sufferers DBD).

The results showed that the coordination which is done, is not too good. It is marked with lack of awareness in the importance of coordinating. It is showed from lack of coordination between Public Health Service and society so that there are some people refuse to be implemented the PSN at their home. Communication with the relevant parties is still less than the maximum, it is seen from communication which is done still in one direction and the competence of participants in tackling dengue cases is still low because there aren’t Jumantik Cadres who are appointed for monitoring the behavior of the society to keep the environment to be clean.

Based on the resultsof the study, expected to Medan City Health Departement in order to improve the supervision of cross-sectoral coordination related health centers, as well as Public Health Service Medan Helvetia in order to improve the PSN and health promotion about DBD to the community and maximize the vertical and horizontal coordination.

Keywords: Coordination, Coordination Function, Prevention of dengue

Referensi

Dokumen terkait

Memperhatikan ketentuan-ketentuan Peraturan Presiden Republik I ndonesia Nomor : 54 Tahun 2010 dan perubahannya Nomor : 4 Tahun 2015 Tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah,

Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan Daerah Kementerian Keuangan Wilayah II Provinsi Riau di Tahun Anggaran 2016 akan melaksanakan e-Lelang dengan pascakualifikasi

Berita Acara Evaluasi Kualifikasi dan Pembuktian Kualifikasi Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Kantor Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan

Peta lokasi bangunan/Sketsa tanah/Status Tanah.. Gambar bangunan

[r]

Software yang digunakan pada perancangan website ini menggunakan PHP dikarenakan PHP merupakan bahasa pemrograman yang bersifat open source artinya siapa saja boleh menggunakannya

[r]

Seiring dengan perkembangan zaman dan persaingan dalam bidang perdagangan, maka tidak cukup bagi sebuah perusahaan atau seorang pengusaha hanya mengandalkan iklan atau selebaran