• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Kualitas Minyak Nilam (Pogostemon cablin Benth.) Berdasarkan Bagian Pada Tanaman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbedaan Kualitas Minyak Nilam (Pogostemon cablin Benth.) Berdasarkan Bagian Pada Tanaman"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak atsiri terbesar yang cukup penting diperdagangan dunia. Indonesia memiliki 40 jenis minyak atsiri yang dapat diperdagangkan, namun hanya sekitar 14 jenis yang diekspor, seperti: minyak nilam, minyak pala, minyak sereh wangi, minyak kenanga, minyak akar wangi, minyak kayu putih, minyak cengkeh, minyak lada, minyak jahe (Halimah, 2010).

Tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth.) merupakan kelompok tanaman penghasil minyak atsiri, mempunyai prospek yang baik karena di samping harganya yang tinggi, juga sampai saat ini minyaknya belum dapat dibuat dalam bentuk sintesis. Minyak nilam memberikan sumbangan cukup besar dalam penghasil devisa negara diantara minyak atsiri lainnya. Namun produksi minyak nilam di Indonesia masih terbatas dan produksinya belum optimal. Minyak nilam merupakan komoditi ekspor non migas. Minyak nilam ini sudah popular di kanca internasional namun hal ini belum terkenal di Indonesia dan masih sedikit yang menanam atau berkebun nilam. Padahal minyak nilam ini merupakan prospek bisnis yang menjanjikan karena minyak nilam ini diminati oleh beberapa negara (Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, 2013).

Minyak nilam merupakan salah satu minyak atsiri yang mempunyai fungsi dan kegunaan yang luas karena wanginya yang khas maka sering digunakan sebagai parfum untuk pakaian, karpet, barang-barang tenun, industri sabun, dan kosmetik. Selain itu juga dapat digunakan sebagai bahan “fiksatif”, yaitu

(2)

2

peningkatan bau wangi untuk kosmetika maupun untuk minyak wangi (Sumarni dkk., 2008).

Dalam dunia perdagangan minyak nilam dikenal dengan nama minyak patchouli oil. Nilam merupakan tanaman yang mengandung minyak atsiri yang

cukup penting peranannya, baik sebagai sumber devisa negara maupun sebagai sumber pendapatan petani. Ekspor minyak nilam mencapai 700–1500 ton per tahun. Menurut Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Bogor, pada saat ini Indonesia merupakan produsen minyak nilam terbesar dunia dengan kontribusi sekitar 70-90% (Hernani dan Marwati, 2006).

Tapanuli Selatan merupakan salah satu provinsi di Sumatera Utara sebagai sentra penghasil minyak nilam. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tapanuli Selatan (2015) menunjukkan bahwa luas lahan perkebunan nilam di Tapanuli Selatan mencapai 18 ha. Lahan Perkebunan nilam yang ada hampir seluruhnya merupakan perkebunan masyarakat. Potensi nilam di Tapanuli Selatan pada tahun 2012 mencapai 6 ton, namun mengalami penurunan pada tahun 2013 yaitu hanya mampu mencapai 3 ton.

Merosotnya volume ekspor nilam dan peranannya disebabkan oleh kurang insentifnya petani terhadap pembudidayaan nilam, pengolahan hasil dan sebagainya. Alasan tersebut didukung oleh kenyataan bahwa perkembangan luas tanaman nilam diliputi suasana ketidakpastian dan tidak pernah menunjukkan trend kenaikan. Ketidakpastian pembudidayaan nilam ini jelas akan berpengaruh

terhadap produksi minyak yang dihasilkan (Santoso, 1990).

Semua bagian tanaman nilam yaitu batang, cabang dan daun mengandung minyak atsiri. Mutu minyak dari batang dan cabang umumnya lebih rendah

(3)

3

dibandingkan yang berasal dari daun. Namun bobot jenis minyak nilam yang berasal dari cabang dan batang lebih tinggi bila dibandingkan dengan minyak nilam yang berasal dari daun (Sudaryani dan Sugiharti, 1999).

Namun dalam proses penyulingan minyak nilam, para petani tidak menyuling minyak nilam dalam bentuk daun saja ataupun batang saja. Akan tetapi para petani cenderung merajang tanaman nilam menjadi tiga bagian yaitu bagian ujung, tengah dan bawah. Pada bagian ujung, lebih banyak terdapat daun-daun yang masih muda; bagian tengah terdapat daun, ranting, dan batang; sedangkan pada bagian bawah terdapat sedikit daun dan lebih banyak ranting dan batang.Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh bagian tanamanterhadap kualitas minyak yang dihasilkan.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bagian tanaman terhadap kualitas minyak yang dihasilkan.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai kualitas minyak nilam sehingga dapat dijadikan pedoman dalam pemanfaatan dan penyulingan minyak nilam.

Hipotesis

Ada perbedaan antara kualitas minyak nilam yang berada pada bagian ujung, tengah dan bawah tanaman.

Referensi

Dokumen terkait

10 Pemeriksaan MRI pada pasien ini ditemukan lokasi tumor pada daerah retroorbita dengan perluasan ke ruang masticator dan ruang parapharyngeal kanan serta

Teacher asks students to analyze the difference in using subject pronoun ‘I’ and possessive pronoun ‘my’ by writing the sentences with subject pronoun and

The Effect of Using Games on the Eighth Grade Students’ Tenses Achievement at SMP Negeri 2 Cluring in the 2012/2013 Academic Year; Maretta Hangga Putri, 080210491050; 2013: 45

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Pembentukan Tim Penanggung Jawab

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. UNIVERSITAS

[r]

Peraturan Bupati Bantul Nomor 64 Tahun 2009 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2010 sebagaimana telah diubah dengan

[r]