• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran lembaga adat dalam kehidupan sosial ekonomi dan budaya masyarakat Desa Marokota Kecamatan Wewewa Barat Kabupaten Sumba Barat Daya (NTT)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peran lembaga adat dalam kehidupan sosial ekonomi dan budaya masyarakat Desa Marokota Kecamatan Wewewa Barat Kabupaten Sumba Barat Daya (NTT)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

THE ROLE OF CUSTOMARY INSTITUTIONS IN THE SOCIO-ECONOMIC AND CULTURAL LIFE OF THE PEOPLE OF MAROKOTA

VILLAGE, WEST WEWEWA SUB-PROVINCE SUMBA BARAT DAYA REGENCY

Natalia Lolo Muri

Program Studi Sejarah dan Sosiologi

Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan dan Humaniora Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Budi Utomo Malang

Pembimbing Khaerunisa Tri.D. M.Pd

Abstract

The purpose of this study is to explain the factors behind the socio-economic and cultural life of the people of Marokota Village, West Wewewa District of Southwest Sumba, megetahui meaning contained in socio-economic and cultural life, this study aims to determine the achievements of the community about economic life and culture, and explains the influence of socio-economic life and buadaya to society in Marokota Village, West Wewewa District, Southwest Sumba Regency.

(2)

PERAN LEMBAGA ADAT DALAM KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT DESA MAROKOTA KECAMATAN

WEWEWA BARAT KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA

Natalia Lolo Muri

Program Studi Sejarah dan Sosiologi

Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan dan Humaniora Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Budi Utomo Malang

Pembimbing Khaerunisa Tri.D. M.Pd Abstrak

Dalam suatu masyarakat lembaga sosial atau lembaga kemasyarakatan terdiri dari adat istiadat, tata kelakuan, kebiasaan, serta unsur-unsur kebudayaan lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung tergabung dalam satu unit yang fungsional. Untuk menjaga nilai dan norma tersebut maka didalam kalangan masyarakat pedesaan dibentuk lembaga adat yang bertujuan untuk menjaga dan memelihara nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan faktor yang melatarbelakangi kehidupan sosial ekonomi dan budaya masyarakat Desa Marokota Kecamatan Wewewa Barat Sumba Barat Daya, megetahui makna yang terkandung dalam kehidupan sosial ekonomi dan budaya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prestasi masyarakat masyarakat tentang kehidupan ekonomi dan buadaya, dan menjelaskan menjelaskan pengaruh kehidupan sosial ekonomi dan buadaya terhadap masyarakat di Desa Marokota Kecamatan Wewewa Barat Kabupaten Sumba Barat Daya .

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif, Sedangkan pengumpulan data berupa obsevasi, wawacara. Setelah data di kumpulkan, data tersebut dianalisis secara kualitatif. Metode penelitian ini menunjukan bahwa dasar kehidupan sosial ekonomi dan budaya di Desa Marokota adalah karena keterbatasan makna bagi masyarakat Desa Marokota ada dua makna yaitu makna pendidikan dan makna solidaritas, dengan perencanaan oleh keluarga yang bersangkutan dan kepada masyarakat untuk di buat kegiatan.

(3)

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu bangsa yang mempunyai kebudayaan yang begitu luas dan beraneka ragam. Ini ditandai dengan berbagai macam suku, bahasa, dan adat istiadat dari setiap daerah atau wilayah yang ada di Indonesia. Dengan keadaaan yang seperti itu pula bangsa kita dikenal dengan keberagaman kebudayaannya. Nilai-nilai budaya yang luhur yang telah diwariskan sebagai suatu sistem sosial yang memperkuat khasanah budaya bangsa dengan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya tersebut sebagai lembaga sosial atau lembaga kemasyarakatan.Terbentuknya

lembaga sosial atau lembaga kemasyarakatan bermula dari kebutuhan masyarakat akan keteraturan kehidupan bersama. Sebagaimana diungkapkan oleh Soerjono Soekanto lembaga sosial tumbuh karena manusia dalam hidupnya memerlukan keteraturan. Untuk mendapatkan keteraturan hidup bersama dirumuskan norma-norma dalam masyarakat sebagai paduan bertingkah laku. Dalam suatu masyarakat lembaga sosial atau lembaga kemasyarakatan terdiri dari

adat istiadat, tata kelakuan, kebiasaan, serta unsur-unsur kebudayaan lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung tergabung dalam satu unit yang fungsional (Soerjono Soekanto, 2010:184).

(4)

masyarakat. Norma yang terbentuk dari berulangnya pola pergaulan keseharian akan menciptakan aturan-aturan tersendiri dalam suatu masyarakat.

Untuk menjaga nilai dan norma tersebut maka didalam kalangan masyarakat pedesaan dibentuk lembaga adat yang bertujuan untuk menjaga dan memelihara nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Selain itu lembaga adat juga sebagai pemberi pedoman untuk masyrakat tentang bagaimana seharusnya masyarakat bertingkah laku dengan menjunjung tinggi nilai-nilai gotong royong.

Lembaga adat adalah suatu bentuk organisasi adat yang tersusun relative tetap atas pola-pola kelakuan, peranan- peranan, dan relasi-relasi yang terarah dan mengikat individu, mempunyai otoritas formal dan sanksi hukum adat guna tercapainya kebutuhan-kebutuhan dasar. Lembaga adat merupakan salah satu elemen penting dalam dalam kehidupan sosial ekomomi dan kebudayaan masyarakat desa untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahtraan masyarakat setempat.

Hubungan yang kuat untuk memudahkan kerjasama dengan pemerintah inilah yang dimaksud dengan modal sosial.Inti telaah modal sosial terletak pada kemampuan masyarakat dalam suatu entitas atau kelompok untuk bekerjasama membangun suatu jaringan untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama tersebut diwarnai oleh suatu pola interrelasi yang timbal balik dan saling menguntungkan, dan dibangun diatas kepercayaan yang ditopang oleh norma-norma dan nilai-nilai sosial yang positif dan kuat (J. Hasbullah 2003:9).

(5)

mengembangkan cara-cara meningkatkan kemampuan melindungi masyarakat dari gangguan-gangguan dan masalah-masalah yang dapat mengurangi dan merusak kemampuan yang telah dimiliki (Fadhil Nurdin, 1990:28).

METODE PENELITIAN

Pendekatan (approach) adalah cara “mendekati” objek sehingga karya budaya, sebagai struktur makna dapat diungkapkan secara jelas (Ratna, 2010:45). Penelitian yang akan dilaksanakan ini adalah menganalisa tentang peran lembaga adat di desa Marokota. Sehingga pendekatan yang paling tepat adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif juga disebut naturalistik, dengan pertimbangan melakukan penelitian dalam latar yang sesungguhnya sehingga objek tidak berubah, baik sebelum maupun sesudah suatu penelitian (Ratna, 2010:95).

Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih dua bulan yaitu bulan Mei – Juli 2017. Lokasi penelitian yang dipilih dalam hal ini adalah Desa Marokota Kecamatan Wewewa Barat Kabupaten Sumba Barat Daya.

Informan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Pengurus Lembaga Adat Desa Marokota dan tokoh masyarakat. Teknik yang digunakan dalam menentukan informan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu informan yang dipilih atau ditentukan secara sengaja oleh peneliti dengan menggunakan pertimbangan tertentu. Adapun yang menjadi kriteria dalam penentuan informan yaitu penduduk asli Desa Marokota, termasuk dalam struktur pengurus, dan sebagai tokoh masyarakat yang telah lama mendiami daerah tersebut. Pertimbangan dilakukan adalah bertujuan untuk memperoleh data atau informasi yang luas, rinci, dan mendalam sehingga didapat suatu kebenaran yang bermakna dan menyeluruh. Jumlah Informan pada penelitian ini sebanyak 7 orang.

(6)

1. Pengumpulan data

a. Peneliti melaksanakan observasi lapangan mengenai lembaga adat Desa Marokota; b. Peneliti melakukan wawancara dengan ketua lembaga adat dan informan non kunci untuk mendapatkan gambaran tentang lembaga adat Desa Marokota.

c. Peneliti mendokumentasikan hasil wawancara dengan mengambil foto dan video tentang lembaga adat Desa Marokota.

2. Penyajian Data

Alur penting yang kedua dan kegiatan analisis adalah penyajian data. Miles dan Huberman (2014: 17) membatasi suatu “penyajian” sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Béraneka penyajian yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari mulai dati alat pengukur bensin, surat kabar, sampai layar komputer. Dengan melihat penyajian-penyajian kita akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus

dilakukan lebih jauh mengailalisis ataukah mengambil tindakan berdasarkan atas pemahaman yang didapat dan penyajian-penyajian tersebut.

3. Reduksi data

(7)

partisi, menulis memo). Reduksi data/proses-transformasi ini berlanjut terus sesudah penelitian lapangan, sampai laporan akhir lengkap tersusun

4. Kesimpulan

Kegiatan analisis ketiga yang penting adalah menarik kesimpulan dan verifikasi. Dari permulaan pengumpulan data, seorang penganalisis kualitatif mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan. penjelasan, konfigurasi-koritigurasi yang mungkin, alur sebab- akibat, dan proposisi. Miles dan Huberman (2014: 18) mengatakan kesimpulan adalah tinjauan ulang pada catatan di lapangan atau kesimpulan dapat ditinjau sebagai makna yang muncul dari data yang harus diuji kebenarannya, kekokohannya dan kecocokannya, yaitu yang merupakan validitasnya. Dalam penelitian ini, Peneliti menyusun kesimpulan berdasarkan data yang telah dimaknai tentang peran lembaga adat Desa Marokota.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini akan dibahas tentang peran lembaga adat.

Lembaga adat merupakan salah satu bagian dari lembaga sosial. Yang memiliki peran untuk mengatur hal-hal yang berhubungan dengan adat istiadat di tempat lembaga itu berada. Peranan adalah konsep tentang apa yang harus dilakukan oleh individu yang didasarkan atas kedudukan tertentu dalam masyarakat sesuai dengan keadaan berdasarkan hak dan kewajibannya. Pentingnya peranan karena mengatur prilaku seseorang, dan juga peranan menyebabkan seseorang pada batas-batas tertentu dapat meramalkan yang bersangkutan akan dapat menyesuaikan perlakuan orang-orang di dalam masyarakat.

(8)

untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan, karena yang satu tergantung pada yang lain dan sebaliknya. Tak ada peranan tanpa kedudukan atau kedudukan tanpa peranan. Sebagaimana halnya dengan kedudukan, peranan juga mempunyai dua arti. Setiap orang mempunyai macam-macam peranan yang berasal dari pola-pola pergaulan hidupnya. Hal itu sekaligus berarti bahwa peranan menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta kesempatan-kesempatan apa yang diberikan oleh masyarakat kepadanya

(1) Sosial ekonomi

Peranan lembaga adat dalam kehidupan sosial masyarakat di desa Marokota adalah sebagai motivator kehidupan sosial yang saling menghargai dan bertoleransi antara penghuni satu rumah besar dengan rumah besar yang lain. Karena keberagaman suku yang terdapat di desa Marokota maka sering terjadi kesalah pahaman yang berujung pada perselisihan. Lembaga adat sebagai lembaga yang dipercaya untuk menyelesaikan konflik

memegang peran penting dalam konsolidasi sehingga tidak terjadi perkelahian yang berlarut-larut. Lembaga adat juga memfasilitasi pemberian bantuan dari masyarakat jika terjadi musibah pada salah satu anggota kabihu. Menggerakkan semangat gotong royong dan saling menghargai diantara anggota kabihu. Kepatuhan masyarakat dalam aturan-aturan adat desa yang dijaga oleh lembaga adat di desa Marokota, memberikan dampak positif dalam kehidupan masyarakat . Ketentraman dan kedamaian serta keamanan dapat terwujud di suku Sumba yang tinggal di desa Marokota, sehinga aktifitas masyarakat dapat dilaksanakan dengan baik.

(9)

hasil hutan non kayu dan hasil perkebunan masyarakat. Hasil-hasil seperti cengkeh, kemiri, mete dan vanili dapat dijual dengan harga layak yang berdampak baik dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat

(2) Kebudayaan

Peran lembaga adat dalam kehidupan kebudayaan adalah sebagai pemelihara dan motivator dalam melesatikan kebudayaan. Pembinaan desa adat dapat dilaksanakan dengan pola melaksanakan ceramah-ceramah pembinaan desa adat, penyuluhan di desa adat pada setiap tahunnya, yang pada dasarnya bertujuan untuk mencapai, melestarikan kesejahteraan masyarakat, dan mewujudkan hubungan manusia dengan manusia sesama makhluk ciptaan Tuhan.

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa lembaga Adat di desa Marokot mempunyai tugas dan kewajiban yaitu :

(1) Menjadi fasilitator dan mediator dalam

penyelesaian perselisihan yang menyangkut adat istiadat dan kebiasaan masyarakat.

(2) Memberdayakan,

mengembangkan, dan melestarikan adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat dalam rangka memperkaya budaya daerah sebagai bagian yang tak terpisahkan dari budaya nasional.

(3) Menciptakan hubungan yang demokratis dan harmonis serta obyektif antara Ketua Adat, Pemangku Adat, Pemuka Adat dengan Aparat Pemerintah pada semua tingkatan pemerintahan di Kabupaten daerah adat tersebut.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian maka peran lembaga adat di desa Marokota adalah sebagai berikut :

(10)

Peranan lembaga adat dalam kehidupan sosial masyarakat di desa Marokota adalah sebagai motivator kehidupan sosial yang saling menghargai dan bertoleransi antara penghuni satu rumah besar dengan rumah besar yang lain. Karena keberagaman suku yang terdapat di desa Marokota maka sering terjadi kesalah pahaman yang berujung pada perselisihan. Lembaga adat sebagai lembaga yang dipercaya untuk menyelesaikan konflik memegang peran penting dalam konsolidasi sehingga tidak terjadi perkelahian yang berlarut-larut. Lembaga adat juga memfasilitasi pemberian bantuan dari masyarakat jika terjadi musibah pada salah satu anggota kabihu. Menggerakkan semangat gotong royong dan saling menghargai diantara anggota kabihu.

(2) Peran lembaga adat dalam kehidupan ekonomi di desa Marokot

Peran lembaga adat dalam perekonomian adalah sebagai fasilitator dalam kemitraan dengan investor dan

pendorong berkembangnya ekonomi lokal lewat kerajinan tangan seperti tenun dan kerajinan manik-manik. Lembaga adat juga memegang peranan penting dalam mendistribusikan penjualan hasil hutan non kayu dan hasil perkebunan masyarakat. Hasil-hasil seperti cengkeh, kemiri, mete dan vanili dapat dijual dengan harga layak yang berdampak baik dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat

(3) Peran lembaga adat dalam kehidupan Kebudayaan di desa Marokota

(11)

dengan manusia sesama makhluk ciptaan Tuhan.

SARAN

1) Bagi lembaga adat agar dapat memberikan peranannya sebagai organisisasi yang diberikan wewenang mendorong anggota-anggota masyarakat adatnya untuk melakukan kegiatan pelestarian serta pengembangan adat budaya 2) Kepada generasi muda agar

menanamkan rasa cinta terhadap adat budayanya sendiri dengan tetap menjaga dan melestarikan adat istiadat budaya dalam kehidupan sehari-hari, mempelajari kembali adat budaya sehingga adat istiadat sumba bisa tergali dan tetap lestari. 3) Bagi pemerintah khususnya

dinas terkait yaitu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata lebih memperhatikan kegiatan-kegiatan masyarakat terutama dalam penerapan nilai-nilai kebudayaan dan dapat membantu secara moril dan materil.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Samad Ahmad.(1990). Kesenian adat, kepercayaan dan petua. Melaka: Associated Educational Distributors (M).

Cooley, dalam Ratna, Nyoman Kutha. 2013. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Creswell, John. 2014. Research

Design Pendekatan

Kualitatif, Kuantitatif Dan Mixed. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

International. Inc.Jakarta: Jayakarta Offset

Gennep, A. Van.(1960). Rites of Passage (reprint, r). London: Routledge & Kegan Paul Ltd.

Mateus Mali, 2010, “ Sumba: Tanah Marapu” dalam Eddy Kristianto,(ed.), Spiritualitas Dialog:Narasi Teologis tentang Kearifan Religius, Yogyakarta: Kanisisus. Miles, Matthew dan Huberman

(12)

Ratna, Nyoman Kutha. 2013. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Ratna, Nyoman Kutha. 2010.

Metodologi Penelitian Kajian Budaya Dan Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Rochwulaningsih. 2012. Pengertian Adat. Diakses pada tanggal 15 April 2016 pada http://www.lutfichakim.com /2012/01/Ritual Yawe- menurut-hukum-adat-dan.html

Storey, Ratna, Nyoman Kutha. 2013. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sardar dan Loon, Ratna, Nyoman

Kutha. 2013. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Soeriadiredja, P. 2002. "Marapu : Agama Asli Orang Umalulu Di Sumba Timur". Denpasar: LABANT – FS UNUD.

Referensi

Dokumen terkait

This paper describes on species identification and species composition of sharks and rays and their fishery at fish landing sites in south-eastern Indonesia.. MATERIALS

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa terdapat peningkatan aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing, hal ini dapat

Hilirisasi pengolahan pasir zirkon menjadi micronized zircon mampu menyerap tena- ga kerja lebih banyak, pendapatan negera, nilai tambah dan keuntungan perusahaan lebih besar

Metode Case Based Reasoning (CBR) yang diimplementasikan pada Sistem Pendukung Keputusan Konseling Siswa dapat memberikan solusi untuk masalah perilaku siswa,

Hasil diatas didukung dengan adanya hasil kosioner dari responden yang mana sebagian besar responden atau ibu hamil yang datang ke ruang poli KIA memiliki

Gunakan PSO dan Naïve Bayes sesuai dengan konsep text mining yang bertujuan untuk menemukan pola-pola yang ada dalam teks, kegiatan yang dilakukan oleh text mining

The conditional prepayment rate (CPR) is the actual rate at which the mortgage pool b alance is prepaid.. If the conditional prepayment rate (CPR) is converted into a monthly rate,

SERTIFIKAT HASIL PENGUJIAN Nomor Seri : 598-SL/|V/2013 Tanggal Penerimaan Tanggal Sampling ldentitas Customer Alamat Jenis Contoh Jumlah Contoh Lokasi Contoh Kode