• Tidak ada hasil yang ditemukan

Budaya Dalam Organisasi Budaya Dalam Organisasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Budaya Dalam Organisasi Budaya Dalam Organisasi"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

BUDAYA KAIZEN DALAM ORGANISASI

M. Ikhwan Maulana Haeruddin

Dosen Fakultas Ekonomi UNM

Abstrak: Budaya terbentuk dari kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan secara turun temurun oleh

sekelompok orang. Budaya dipengaruhi oleh lingkungan kepercayaan, adat istiadat, pengetahuan dan praktek yang diciptakan manusia. Menurut Davis and John, (1985: 46) budaya adalah perilaku konvensional masyarakat dan mempengaruhi seseorang meskipun sebagian besar tidak menyadarinya.

Budaya merupakan salah satu hal penting yang mempengaruhi pola pikir dan perilaku seseorang, tak terkecuali karyawan perusahaan. Walaupun bersifat abstrak tetapi budaya merupakan hal penting dan menentukan efektif tidaknya kerja karyawan yang secara langsung berkorelasi dengan kelancaran operasional perusahaan. Sebagai sebuah organisasi perusahaan dituntut untuk menciptakan budaya kerja yang dapat menumbuhkan atmosfir kerja yang positif, sehingga kinerja karyawan akan selalu maksimal.

Jepang sebagai salah satu negara industri terbesar di dunia dengan teknologi tercanggih ternyata juga memiliki budaya organisasi yang mendukung sehingga negara tersebut mampu menjadi salah satu negara dengan disiplin dan etos kerja terbaik. Kaizen atau continuous improvement merupkan budaya kerja yang telah, sedang dan akan terus dipakai oleh setiap perusahaan di jepang, karena arti sebenarnya dari budaya kaizen adalah bagaimana perusahaan selalu melakukan perbaikan yang berkelanjutan.

Kata Kunci: Budaya Organisasi, Kaizen, Manajemen Sumber Daya Manusia

I. PENDAHULUAN

Dalam bahasa Jepang, kaizen berarti perbaikan berkesinambungan. Istilah ini mencakup

pengertian perbaikan yang melibatkan semua orang baik manajer dan karyawan yang melibatkan

biaya dalam jumlah yang tak seberapa. Filsafat Kaizen berpandangan bahwa cara hidup kita

apakah itu kehidupan kerja atau kehidupan sosial maupun kehidupan rumah tangga, hendaknya

berfokus pada upaya perbaikan terus menerus (Imai, 1998:1), sedangkan menurut Sunarso

(1999), Kaizen/Continuous Improvement/Perbaikan berlanjut adalah aktivitas perubahan yang

dilakukan secara terus menerus untuk meningkatkan apa yang telah dicapai ke arah yang lebih

baik. Pendapat Sunarso dan Imai ditegaskan lagi oleh Waluyo (2004) yang berpendapat bahwa

Referensi

Dokumen terkait

Dan ketika siswa dalam kelas tersebut sudah terlihat siap untuk menerima materi pelajaran, selanjutnya Bapak Masadi akan melakukan tanya jawab dengan para siswa sebagai

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul: “ PENGARUH PERSEPSI RISIKO, KEMUDAHAN DAN MANFAAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SECARA ONLINE DI INSTAGRAM(Studi Kasus

Berdasarkan hasil eksperimen bahwa COP pada kondisi beban high yang dihasilkan viskositas 100cSt(5GS) mencapai 4.29 jika dibandingkan dengan kedua viskositas

Dalam pengelolaan PNBP untuk menandaklanjuti saran perbaikan dari Badan Pemeriksa Keuangan RI (2015) dalam temuan PNBP adalah dengan diterbitkannya Peraturan

Berdasarkan hal tersebut di atas dituntut suatu peran aktif dari masyarakat dalam hal ini adalah Pesantren bekerjasam dengan pihak kesehatan melakukan pembinaan kesehatan

Jangka waktu RTRW ataupun RZWP-3-K berlaku selama 20 (dua puluh) tahun dan dapat ditinjau kembali sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun sekali, Pasal 9 ayat (2) UU No 14 Tahun

Undang-Undang yang memerlukan waktu pembahasan cukup lama, sementara saat mulai berlakunya Undang-Undang tersebut, yaitu tanggal 14 Januari 2005 sudah semakin dekat, maka

Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Penvakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sekadau Tahun 2019;.. bahwa dalam tenggang waktu sejak