• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENANGANAN HASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENANGANAN HASI"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK PENANGANAN HASIL PERTANIAN Karakteristik Fisik Bahan Hasil Pertanian (Bentuk Dan Ukuran)

Oleh:

Nama : Daud Abdulah Zubaidi

NPM : 240110120004

Hari, Tanggal Praktikum : Selasa, 9 September 2011 Waktu/Shift : 8:30 WIB / ShiftA1

Asisten : Rizky Arini

LABORATORIUM PASCA PANEN DAN TEKNOLOGI PROSES JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN 2014

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahan-bahan hasil pertanian mempunyai bentuk dan ukuran yang tidak seragam, maka dari itu diperlukan ilmu untuk mengukur dan menganalisa bentuk dan ukuran bahan hasil pertanian untuk mengklasifikasinya kedalam keseragaman bentuk. Dalam dunia industri penanganan hasil pertanian merupakan salah satu komponen penting dalam proses pasca panen penanganan ini dapat dilakukan dengan teknik grading atau sortase sehingga diperlukan pengetahuan tentang karakteristik bahan tersebut, selain itu dalam penanganan hasil pertanian dibutuhkan juga beberapa alat dan mesin yang bisa mempermudah proses penanganan. Mesin-mesin yang akan di buat berdasarkan karakteristik dari bahan itu sendiri khususnya memperhatikan karakteristik hasil pertanian dari sisi bentuk.

Konsumen tertentu memiliki penerimaan tertentu mempertimbangkan karakteristik fisik. Bentuk dan ukuran berat dan warna yang seragam menjadi pilihan konsumen. Untuk mencegah kerusakan seminimal mungkin, diperlukan pengetahuan tentang karakteristik watak sifat teknik bahan hasil pertanian yang berkaitan dengan karakteristik fisik, mekanik dan termis. Oleh sebab itulah kami melakukan praktikum mengenai karakteristik fisik bahan hasil pertanian untuk klasifikasi standar bentuk dan ukuran produk hasil pertanian.

1.2 Tujuan

 Menentukan bentuk suatu bahan hasil pertanian berdasarkan ukuran, kebundaran dan kebulatan.

(3)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bentuk dan Ukuran Bahan

Bentuk dan ukuran adalah dua karakteristik yang tidak dapat dipisahkan dalam hal objek fisik bahan dan keduanya diperlukan untuk pendeskripsiam karakteristik suatu bahan secara jelas.

Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menjelaskan bentuk dan ukuran bahan hasil pertanian, yaitu :

2.1.1 Bentuk acuan (charted standard)

Dalam metode ini, permukaan dari potongan memanjang dan melintang sampel atau bahan diukur dan kemudian dibandingkan dengan bentuk-bentuk yang sudah ada pada bentuk acuan (chart standard).

2.1.2 Kebundaran (roundness)

Kebundaran adalah suatu ukuran ketajaman sudut-sudut dari suatu benda padat. Nilai kebundaran suatu bahan berkisar 0-1. Apabila nilai kebundaran suatu bahan hasil pertanian mendekati 1, maka bentuk bahan tersebut mendekati bundar.

2.1.3 Kebulatan (shericity)

Sphericity dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara diameter bola yang mempunyai volume sama dengan objek dengan diameter bola terkecil yang dapat mengelilingi objek. Seperti halnya nilai kebundaran, nilai kebulatan suatu bahan juga berkisar antara 0-1. Apabila nilai kebulatan suatu bahan hasil pertanian mendekati 1 maka bahan tersebut mendekati bentuk bola (bulat).

2.1.4 Pengukuran dimensi sumbu

Untuk objek-objek yang berukuran kecil seperti biji-bijian, garis besar proyeksi dari setiap sampel dapat diukur dengan menggunakan sebuah alat photo pembesar (photographic enlanger), namun secara sederhana dapat pula dilakukan dengan metode proyeksi dengan menggunakan OHP (Over Head Projector)

(4)

Selain membandingkan dengan bentuk standar, penentuan bentuk bahan hasil pertanian dapat juga ditentukan dengan melihat kemiripan dengan benda-benda geometri tertentu, yaitu bulat memanjang, bulat membujur, dan kerucut berputar atau silinder. Setelah diketahui bentuk bahan berdasarkan kemiripan terhadap benda-benda geometri, maka volume dan luas permukaan bahan dapat dihitung.

Dibawah ini ada sebuah table standar karakteristik fisik. Dengan menggunakan tersebut bentuk produk dapat ditentukan berdasarkan nomor pada table atau dengan menggunakan istilah deskriftif seperti yang telah dipersiapkan untuk buah dan sayur. Dalam bentuk acuan dikenal beberapa istilah yang dapat digunakan untuk memeriksa suatu objek. Adapun istilah dan perian objek dari bentuk acuan dapat dilihat di tabel 1.1

Tabel 1.1 Istilah dan deskripsi objek dari bentuk acuan

Bentuk Deskripsi

Bundar (Round) Menyerupai bentuk bulatan (spheroid)

Oblate Datar pada bagian pangkal dan pucuk atau puncak

Kerucut (Conic) Meruncing ke arah bagian puncak

Bujur telur (Ovate) Bentuk seperti telur dan melebar pada bagian

pangkal

Berat sebelah atau miring (Lopsided)

Poros yang menghubungkan pangkal dan puncak tidak tegak lurus melainkan miring

Bujur telur

terbalik (Obovate) Seperti telur terbalik

Bulat panjang (Elliptical) Menyerupai bentuk elips (bulat panjang) Kerucut

terpotong (Truncate) Kedua ujungnya mendatar atau persegi

Tidak

seimbang (Unequal) Separuh bagian lebih besar daripada yang lain

Ribbed Pada potongan melintangnya sisi-sisinya

(5)

Teratur (Regular) Bagian horizontalnya menyerupai lingkaran

Tidak teratur (Irregular) Potongan horizontalnya sama sekali tidak

menyerupai lingkaran Sumber :(Mohsenin,1980)

2.2 Over Head Projector (OHP)

OHP merupakan jenis perangkat keras yang sangat sederhana, terdiri atas sebuah kotak dengan bagian atasnya sebagai landasan yang luas untuk meletakkan transparansi.Cahaya yang amat terang dari lampu proyektor amat kuat menyorot dari dalam kotak kemudian dibiaskan oleh sebuah lensa khusus, yaitu lensa fresnel,melewati sebuah transparan ukuran 20 x 25 cm yang ditempatkan di atas landasan tersebut. Sebuah sistem pemantul cahaya dari cermin dan lensa, yang di tempatkan di atas kotak landasan, menghasilkan berkas cahaya berbelok 90o. Dengan lampunya yang amat terang dan sistem optiknya yang efisien, menghasilkan banyak sekali cahaya sehingga memungkinkan untuk dipergunakan di ruangan biasa tanpa penggelapan

Gambar 1. Over Head Project (OHP)

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat:

 Jangka sorong,  penggaris,  planimeter,

 jangka,

(6)

 spidol warna. 

3.1.2 Bahan:  Kentang  Tomat  Telur

(7)

3.2 Prosedur Percobaan

3.2.1 Menentukan kebundaran (roundness) kentang, tomat, dan telur dengan menggunakan OHP

a. Bahan ditempatkan pada OHP sehingga bahan dapat diproyeksikan b. Proyeksi bahan digambar pada kertas milmeter blok

c. Luas proyeksi terbesar ditentukan dari bahan dalam posisi bebas (Ap) dan luas lingkaran terkecil (Ac) yang membatasi proyeksi bahan (Ap) dengan planimeter.

d. kebundaran (roundness) bahan dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

Roundness(Rd)=Ap

Ac=

r12

r22

 Dimana r1 = diameter dalam, dan r2 = diameter luar 

  

3.2.2 Menentukan kebulatan (Sphericity) tomat dan jeruk

a. Sumbu-sumbu dari bahan diukur, yang terdiri dari sumbu a (sumbu terpanjang/mayor), b (sumbu pertengahan/intermediet) dan c (sumbu terpendek/minor).

b. Kebulatan (sphericity) bahan dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

sphericity=(abc)

1 3

a

 Rumus ini hanya berlaku jika asumsi bahan berbentuk elips. 

3.2.3 Menentukan volume dan luas permukaan teoritis wortel, lemon, dan jeruk a. Sumbu a, b dan c dari bahan diukur

b. Kemiripan bahan ditentukan terhadap bentuk-bentuk geometri: bulat memanjang, bulat membujur dan kerucut berputar atau silinder

c. Volume dan luas permukaan teoritis bahan dihitung dengan ersamaan dibawah ini:

 Bulat Memanjang: 

 

V

=

4

3

(

π

.

a

.

b

2

)

S

=2.

π

.

b

2

+2.

π

a

.

b

e

sin

(8)

  

Keterangan : V = volume

S = luas permukaan

a = sumbu memanjang elips (major axes) b = sumbu membujur elips (minor axes) e = eksentrisitas

  

 Bulat Membujur: 

     

 Kerucut Berputar: 

 

 Keterangan :

 r1 = jari-jari pada dasar kerucut  r2 = jari-jari pada bagian atas kerucut  h = tinggi benda

   

e

=

[

1

(

b

a

)

2

]

12

V

=

4

3

(

π

.

a

2

.

b

)

S

=2.

π

.

a

2

+

π

b

2

e

ln

1+

e

1−

e

e

=

[

1

(

b

a

)

2

]

12

V=

(

π

3

)

h

(

r12+r1.r2+r22

)

S=π

(

r1+r2

)

[

h2+

(

r1r2

)

2

]

(9)

          

 BAB IV

HASIL

(10)
(11)

-m a t )

 S

p h e r i -c i t y

( j e r u k )

 1  2  3

 - -

- - -

- 49

 52

 52

 6

 6

 6

 3

 4

 4

 - -

- - -

- 0,

 1,

 1,

 - -

(12)

- K e m i r i p a n

b e n d a

d e n g a n

g e o m e t r i

(  1

 2

 1

-

-

- 11

-

- 1

(13)

Tabel 1. Hasil pengukuran bentuk dan ukuran  Perhitungan

1. Roundness  Tomat 1  Rd = AP

AC =

r1 2

r22 =

672

902=0,5541975309 

 Tomat 2  Rd = AP

AC =

r12 r2

2 = 602

902=0,4444444444 

 Tomat 3  Rd = AP

AC =

r12

r22 = 572

882=0,4195506198 

2. Sphericity  Jeruk 1

 Sp =

a . b . c

¿ ¿

¿1/3

¿ ¿

=

49,5.63,2.34,7

¿ ¿

¿1/3

¿ ¿

 Jeruk 2

 Sp =

a . b . c

¿ ¿ ¿1/3

¿ ¿

=

52,95.63,1.42,1

¿ ¿ ¿1/3

¿ ¿

 Jeruk 3

 Sp =

a . b . c

¿ ¿

¿1/3

¿ ¿

=

52,05.67,9.45,0

¿ ¿

¿1/3

¿ ¿

(14)

 V = ( r1 2

+¿

π

3 ¿h¿

r1 . r2 + r22 ) = 130144,7022 mm3 = 1,301447022

x 10-4 m3

 S = π

r1+r2 h2+(r1r2)

¿(¿¿2)

¿ ¿ ¿

 = π

22,8+14,2 118,92+(22,8−14,2)

¿(¿¿2)

¿ ¿ ¿

 = 13856,91376 mm2  = 1,385691376 x 10-2 m2

4.1.2 Kelompok 2

(15)

- 3

-

- 5

 5

2 

-

-

0 

-

- Kemi ripan baha n deng an geom etri  (Men

timu n)

 1

-

- 1

4 

-

-

-

- 1,

 3,

Tabel 2. Data Hasil Pengukuran Kelompok 2

 4.2 Perhitungan A. Perhitungan kelompok 2 

1. Telur

 Rd1 = r12 r22 =

482

672 = 0,513

 Rd2 = r1 2 r22 =

462

822 = 0,314

 Rd3 = r1 2 r22 =

502

682 = 0,540 2. Tomat

 Sp1 = (a b c) 1 3

a = (60,5 x 53 x 34,25 ) 1 3

60,5 = 0,791

 Sp2 = (a b c) 1 3

a = ( 59,35 x 35,65 x 30 ) 1 3

59,35 = 0,672

 Sp3 = (a b c) 1 3

a = ( 50,65 x 58,55 x 27,15 ) 1 3

50,65 = 0,852

(16)

 V = 4

3 ( πab2 ) = 4

3 (π x 0,148 x 0,04325

2) = 1,159 x 10-3

m3

 e =

[

1-

(

b a

)

2

]

1 2

=

[

1-

(

0,04325 0,148

)

2

]

1 2

= 0,956

S = 2π b2 + 2π ab

e sin-1 e  = 2π (0,04325)2 + 2π 0,148 x 0,04325

0,956 sin-1 0,956 = 3,207 m2

4.1.3 Kelompok 3  Pen ga mat an (Ba han )  k  r1  r2  a  (  b  (  c  h  R  S  V  S  Ro und nes s (Ke nta ng)  1  7 

9    

0,   

 2

 8

1    

0,   

 3

 8

1    

0,   

Sph eric ity  (To mat )  1    6  5 

2  

0,  

 2    6  5 

2  

0,  

(17)

3 6 5 2 0,

 Ke miri pan Ben da den gan Geo met ri (Wo rtel)

 1

 2

 7,

 

 1

 

 1,

 0,

Tabel 3. Hasil Pengukuran Bentuk dan Ukuran (Kelompok 3)

 Perhitungan

 1 Roundness Kentang (RD) = Ap

Ac =

r12

r22

 Rd1 (kentang) = r12

r22 =

782cm

99,52cm = 0,614529936 = 0,615

 Rd2 (kentang) = r1 2

r22 =

822cm

1122cm = 0,536033163 = 0,536

 Rd3 (kentang) = r1 2

r22 =

802cm

1052cm = 0,58049886 = 0,58

 2 Sphericity Tomat (Sp) = (a . b . c) 1 3

a

 Sp1 (tomat) = (a . b . c) 1 3

a =

(63,1x52,2x21,1) 1 3

63,1 = 0,651575501 = 0,652

 Sp2 (tomat) = (a . b . c) 1 3

a =

(68,1x55,1x23,1) 1 3

(18)

 Sp3 (tomat) = (a . b . c) 1 3

a =

(65,3x51,3x24,0) 1 3

65,3 = 0,660948185 = 0,661

3 Kemiripan Benda dengan Geometri (Wortel) a. Volume (wortel)

V=

(

π

3

)

. h .

(

r1 2

+r1. r2+r22

)

V=

(

π

3

)

.139,0.

(

22,4

2+22,4.7,7+7,72

)

V=¿

(

π

3

)

.139,0.(501,76+172,48+59,29)

V=

(

π

3

)

.139,0.733,53

V=106772,9639m m3 = 1,067729639 × 10-4 m3 b. Luas Permukaan (wortel)

S=π .

(

r

1+r2

)

.

[

h2+

(

r1−r2

)

2

]

12  S=π(22,4+7,7).

[

139,02

+(22,4−7,7)2

]

1 2

S=13217,40833m m2

=0,0132217408m2 

4.1.4 Kelompok 4

(19)

- Sp he ric ity (T erl ur)  1  - - 58  45  30  - - 0,  - - 2  - - 57  42  14  - - 0,  - - 3  - - 57  44  10  - - 0,  - - Be nd a ge o me tri (Je ru k)  1  - - 72  55  - - - - 1  x  0

Tabel 4. Data Hasil Percobaan Kelompok 4

 Perhitungan Kelompok 4: 1. Kentang

 Rd1 = r1 2

r22 = 982

1132 = 0,75213 mm

 Rd2 = r1 2

r22 = 792

1172 = 0,45591 mm

 Rd3 = r1 2

r22 = 692

1112 = 0,38641 mm 2. Telur

 Sp1 = (a b c) 1 3

a =

(58,9x45,6x30,4) 1 3

58,9 = 0,73655

 Sp2 = (a b c) 1 3

a =

(57,5x42,8x14,5) 1 3

(20)

 Sp3 = (a b c) 1 3

a =

(57,35x44,15x10,8) 1 3

57,35 = 0,52532

3. Jeruk

 Menggunakan rumus untuk bulat membujur (oblate spheroid).  V = 4

3 ( π a2b )

=

π .72,85

(¿¿2x55,25)

4 3¿

= 1,228 x 10-3 mm3

 e =

[

1−

(

b

a

)

2

]

1 2

 =

[

1−

(

55,25 72,85

)

2

]

1 2

 = 0.651

 S = 2 π a 2 + π b2

e ln

(

1+e

1−e

)

 = 2 π 72,852 + π55,252

0.651 + ln

(

1+0.651 1−0.651

)

 = 0,078 m2 

(21)

 3

 5

 8

    

0

  

 Sph erici ty  (telu

r)

 1

  

5

 7

 5

  

1

 

 2

  

5

 7

 5

  

1

 

 3

  

5

 7

 5

  

1

 

 Ke miri pan ben da den gan geo metr i  (tim

un)

 1

  

1

 4

    

1,

 ×

 2

Tabel 5. Data Hasil Percobaan Kelompok 54.2 Perhitungan

1. Roundness = Rd = Ap Ac=

r1 2 r22  Ket:

 r1 = jari-jari dalam  r2 = jari-jari luar  Ap = jarak terdekat 2. Sphericity = Sp = (a b c)

1/3

a

3. Volume dan Luas Permukaan

(22)

 V = ( π

3 ) h (r12 + r1r2 + r22)  S = π ( r1+r2) (h2 + ( r1-r2)2)1/2 b) Bulat memanjang (timun)

 V = 4

3 ( π ∙ a ∙ b2 )  e = ( 1- ( b

a )2)1/2

 S = 2 π b2 + 2 π ab

e sin-1 e

c) Bulat membujur (jeruk)  V = 4

3 ( π ∙ a2∙b)  e = ( 1- ( b

a )2)1/2

 S = 2 π a2 + 2 π b

2

e ln (

1+e

1−e )

Rd = Ap

Ac=

r1 2

r22

- Rd1 ¿r1

2 r22=

532

832 = 0,407

- Rd2 ¿r1

2

r2 2=

522

872 = 0,357

- Rd3 ¿r1

2 r22=

562

862 = 0,424Sp = (a b c)1/3

a

- Sp1 = (a b c) 1/3

a =

(53,957056,75)1/3

53,95 = 1,109

- Sp2 = (a b c) 1/3

a =

(55,571,3555)1/3

55,5 = 1,084

- Sp3 = (a b c)1/3

a =

(51,3573,356,86)1/3

51,35 = 1,165  Bulat Memajang (timun)

V = 4

3 ( π ∙ a ∙ b2 )

e = ( 1- ( b

a )2)1/2

S = 2 π b2 + 2 π ab

(23)

- V = 4

3 ( π ∙ a ∙ b2 ) = 4

3 ( π ∙146,1 47,12 ) = 1,357×10-3 m3

- e = ( 1- ( b

a )2)1/2 = (1 - (

47,1

146,1 )2)1/2 = 0,677

- S = 2 π b2 + 2 πab

e sin-1 e = 2 π47,12 + 2

π 146,147,1

0,677 sin-1 0,677

 = 2,735 m2 

        

BAB V

 PEMBAHASAN

(24)

dimensinya dan juga eksentrisitasnya sesuai dengan bentuk bahan tersebut (bulat memanjang, bulat membujur, atau kerucut berputar).

 Penentuan bentuk bahan tersebut berfungsi untuk menentukan rumus yang digunakan dalam menghitung luas permukaan dan volume suatu bahan. Selain itu, dimensi yang telah diukur dari masing-masing bahan digunakan untuk perhitungan dalam rumus untuk menentukan perbedaan kebulatan (sphericity) atau kebundaran (roundness) suatu bahan.

 Hasil praktikum kelompok 4 menentukan kebundaran (roundness) dari kentang hasil semua percobaan hanya percobaan pertama yang dianggap bundar sebab nilainya hampir mendekati 1, yang lainnya dinyatakan bahwa masih di anggap jauh dari nilai kebundaran bahan berkisar 0-1, sebab untuk menentukan bahan tersebut bundar yaitu dilihat dari nilai bahan hasil pertanian yang mendekati 1. Besar kecilnya nilai kebundaran suatu bahan dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran dari bahan itu sendiri. Besarnya jari-jari dalam dan luar suatu bahan menentukan kebulatan dari bahan itu sendiri.

(25)

 Selanjutnya ialah menentukan kemiripan terhadap benda-benda geometri, seperti pada praktikum kali ini membandingkan buah jeruk dengan geometri kerucut silinder. Dalam percobaan kali ini selain membandingkan dengan bentuk standar, penentuan bentuk hasil pertanian dapat juga ditentukan dengan melihat kemiripan dengan benda-benda geometri tertentu, dengan bentuk bahan berdasarkan kemiripan terhadap benda-benda geometri, maka volume dan luas permukaan bahan dapat dihitung.

 Pada tabel hasil pengamatan , dapat disimpulkan bahwa diperoleh hasil yang menunjukan bahwa suatu bahan hasil pertanian dari suatu komoditi mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda hal ini disebabkan karena komoditas hasil pertanian merupakan komoditas yang hidup (makhluk hidup) yang memiliki sistem metebolisme dan pemecahan sel yang berbeda-beda di setiap buahnya sehingga biasanya dalam penanganannya dilakukan sistem sortasi sebelum bahan hasil pertanian itu ditangani selanjutnya.

        

 BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

(26)

 Tomat termasuk kedalam klasifikasi bahan yang berbentuk bulat, sedangkan kentang berbentuk bundar.

 Hal yang membedakan antara roundness dan sphericity adalah dimana roundness itu 2 dimensi atau bundarnya bahan sedangkan sphericity itu 3 dimensi atau kemmiripan dengan bola (bulat).

 Nilai luas dan volume bahan berbanding lurus dengan dimensi bahan tersebut. Semakin besar nilai dimensinya, maka luas dan volume bahan tersebut semakin tinggi/besar.

 Penentuan bentuk bahan tersebut berfungsi untuk menentukan rumus yang digunakan dalam menghitung luas permukaan dan volume suatu bahan.  Dimensi yang telah diukur dari masing-masing bahan digunakan untuk

perhitungan dalam rumus untuk menentukan kebulatan (sphericity) atau kebundaran (roundness) suatu bahan.

 Jika penentuan kemiripan bahan dengan bentuk geometri kurang tepat, maka berpengaruh terhadap volume dan luas penampang yang

didapatkannya. 

6.2 Saran

 Penjelasan mengenai prosedur praktikum lebih jelas.  Pastikan praktikan memahami materi praktikum.

 Dalam pembacaan jangka sorong perhatikan ketelitian jangka sorong.  Lebih teliti dalam melakukan pengamatan tidak tergesa-gesa.

  

 DAFTAR PUSTAKA 

 Abdullah, Kamarudin. 1991. Sifat Fisik Bahan Pangan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

 Alwi, Zarnizi. 2011. Karakteristik Bahan Hasil Pertanian. Terdapat pada

http://generasimudasukaberkarya.blogspot.com/2011/03/pemurnian-zat.html. Diakses pada tanggal 15 September 2014 pukul 20.30 wib.

(27)

 Hamdani, Dadan. 2013. Karakteristik Fisik Bahan Pertanian. Terdapat Pada :

http://dadanhamdanimuslih.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-karakteristik-fisik.html Diakses pada tanggal 15 September 2014 pukul 20.30 Wib.

 Syarief, Rizal. 1986. Pengetahuan Bahan Pangan Untuk Industri Pertanian.

Bogor: Mediyatama Sarana Perkasa. 

 Zain, Sudaryanto, dkk. 2014. Penuntun Praktikum Teknik Penanganan Hasil Pertanian. Universitas Padjadjaran: TMIP Unpad.

   

        

 LAMPIRAN

(28)

     

 Gambar 1. Bahan Pertanian Gambar 2 OHP

            

Gambar

Tabel 1.1 Istilah dan deskripsi objek dari bentuk acuan
Gambar 1. Over Head Project (OHP)
Tabel 1. Hasil pengukuran bentuk dan ukuran
Tabel 2. Data Hasil Pengukuran Kelompok 2
+5

Referensi

Dokumen terkait

Harga potensial sel hasil percobaan lebih kecil dari pada potensial sel hasil perhitungan yang berdasarkan potensial elektrodab. standar karena dipengaruhi oleh beberapa faktor,

Dari hasil percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa pada penguatan satu kali gelombang sinyal yang terbentuk mengikuti sinyal input yang digunakan, semakin besar

Hasil pengerukan kemudian disimpan kedalam vial dan hasil pengamatan pada percobaan KLTP akan dilanjutkan pada percobaan selanjutnya dengan cara

Pada percobaan pertama dengan reflektor bentuk segiempat sudut 0 0 didapatkan efisiensi termal 13,89% sedangkan percobaan kedua menggunakan reflektor bentuk segiempat

Berdasarkan percobaan yang dilakukan pada larutan protein yaitu ekstrak tempe, ekstrak tauge, putih telur, dan pepton mengalami perubahan warna yaitu berubah

Pada percobaan pertama, NaOH dialirkan dengan cukup deras, untuk mendekati volume sesuai dengan perhitungan, karena itu titik ekuivalen pada percobaan

Hasil Percobaan pertama kertas lakmus Bahan pH Lakmus merah Lakmus biru Jenis larutan Larutan kapur 13 biru tetap Basa Air jeruk nipis 3 Tetap Merah Asam Larutan garam 7 tetap

Percobaan pertama berupa percobaan untuk melihat kemampuan penguatan pada rangkaian non-inverting, sedangkan percobaan kedua berupa percobaan untuk melihat beda sudut fase pada