• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI KOEFESIEN KORELASI ANTARA JARAK DAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "UJI KOEFESIEN KORELASI ANTARA JARAK DAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

UJI KOEFESIEN KORELASI ANTARA JARAK DAN BIAYA TERHADAP AKSESIBILITAS MENGGUNAKAN APLIKASI SPSS

Aurellia Faneska_1630600281

1Mahasiswa Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Pasundan, aurelfanes@gmail.com Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Pasundan Bandung

Jl. Dr. Setiabudi No.193, Kota Bandung

1. Pendahuluan

(2)

biaya, yang mana ketiga komponen ini merupakan suatu faktor hambatan perjalanan. Maka dari itu saya menguji korelasi antara jarak dan waktu terhadap aksesibilitas untuk mengetahui derajat keterhubungan antara dua variabel mempunyai hubungan yang positif atau negatif pada uji korelasi.

2. Teori

a. Uji Koefesien Korelasi

Korelasi merupakan teknik analisis yang termasuk dalam salah satu teknik pengukuran asosiasi / hubungan (measures of association). Korelasi bermanfaat untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel (kadang lebih dari dua variabel) dengan skala-skala tertentu.

Koefesien korelasi ialah pengukuran statistik kovarian atau asosiasi antara dua variabel. Besarnya koefesien korelasi berkisar antara +1 s/d -1. Koefesien korelasi menunjukkan kekuatan (strength) hubungan linear dan arah hubungan dua variabel acak. Jika koefesien korelasi positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan searah. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya, jika koefesien korelasi negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah (dan sebaliknya). Untuk memudahkan melakukan interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel penulis memberikan kriteria sebagai berikut (Sarwono:2006):

o 0 : Tidak ada korelasi antara dua variabel

o >0 – 0,25: Korelasi sangat lemah

o >0,25 – 0,5: Korelasi cukup

o >0,5 – 0,75: Korelasi kuat

o >0,75 – 0,99: Korelasi sangat kuat

(3)

Untuk pengujian dalam SPSS digunakan kriteria sebagai berikut:

o Jika angka signifikansi hasil riset < 0,05, maka hubungan kedua variabel signifikan.

o Jika angka signifikansi hasil riset > 0,05, maka hubungan kedua variabel tidak signifikan

Ada tiga penafsiran hasil analisis korelasi, meliputi: pertama, melihat kekuatan hubungan dua variabel; kedua, melihat signifikansi hubungan; dan ketiga, melihat arah hubungan. Untuk melakukan interpretasi kekuatan hubungan antara dua variabel dilakukan dengan melihat angka koefesien korelasi hasil perhitungan dengan menggunakan kriteria sbb:

 Jika angka koefesien korelasi menunjukkan 0, maka kedua variabel

tidak mempunyai hubungan

 Jika angka koefesien korelasi mendekati 1, maka kedua variabel

mempunyai hubungan semakin kuat

 Jika angka koefesien korelasi mendekati 0, maka kedua variabel

mempunyai hubungan semakin lemah

 Jika angka koefesien korelasi sama dengan 1, maka kedua variabel

mempunyai hubungan linier sempurna positif.

 Jika angka koefesien korelasi sama dengan -1, maka kedua variabel

mempunyai hubungan linier sempurna negatif.

b. Transportasi

(4)

Menurut Miro (2005) transportasi dapat diartikan usaha memindahkan, mengerakkan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat lain, di mana di tempat lain ini objek tersebut lebih bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan-tujuan tertentu. Sedangkan menurut Nasution (2008) adalah sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan.

Menurut Ridwan Khairindy, pengangkutan merupakan pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Ada beberapa unsur pengangkutan, yaitu sebagai berikut:

1. adanya sesuatu yang diangkut;

2. tersedianya kendaraan sebagai alat angkut 3. ada tempat yang dapat dilalui alat angkut.

c. Aksesibilitas

Kemudian Bambang Susantono (2004:24) menambahkan bahwa “Aksessibilitas merupakan suatu ukuran potensial atau kemudahan orang untuk mencapai tujuan dalam suatu perjalanan. Karekteristik sistem transportasi ditentukan oleh aksesibilitas. Aksesibilitas memberikan pengaruh pada beberapa lokasi kegiatan atau tata guna lahan. Lokasi kegiatan juga memberikan pengaruh pada pola perjalanan untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Pola perjalanan ini kemudian mempengaruhi jaringan transportasi dan akan pula memberikan pengaruh pada sistem transportasi secara keseluruhan.”

Blunden dan Black (1984) seperti dikutip Tamin (1997: 52) menyatakan bahwa “Aksesibilitas adalah konsep yang menggabungkan sistem pengaturan tata guna lahan secara geografis dengan sistem jaringan transportasi yang menghubungkannya. Aksesibilitas adalah suatu ukuran kenyamanan atau kemudahan mengenai cara lokasi tata guna lahan berinteraksi satu sama lain dan ‘mudah’ atau ‘susah’ nya lokasi tersebut dicapai melalui sistem jaringan transportasi.”

(5)

tempat itu tinggi. Sebaliknya, jika kedua tempat itu sangat berjauhan, aksesibilitas Supriyono (2011: 12) adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan (revenue) yang akan dipakai sebagai pengurang penghasilan. Menurut Mulyadi (2014: 8), dalam arti luas biaya adalah “pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu” (Baldric, et.al (2013: 23), biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat sekarang atau masa yang akan datang. Dari pengertian biaya menurut beberapa para ahli dapat disimpulkan bahwa biaya adalah pengorbanan ekonomi yang diukur dengan satuan uang dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan.

3. Metodelogi

Metode yang digunakan merupakan Uji Koefisien Korelasi yang bertujuan untuk mengetahui derajat keterhubungan antara dua variabel mempunyai hubungan yang positif atau negatif, untuk melihat lebih jauh tren antara variabel predictor (X) dengan variabel kriterium (Y). Signifikansi :

(6)

0,5 menunjukkan korelasi yang cukup kuat, sedangkan dibawah 0,5 korelasi lemah.

 Selain besarnya korelasi, tanda korelasi juga berpengaruh pada penafsiran hasil. Tanda negatif (-) pada output menunjukkan adanya arahan yang berlawanan, sedangkan tanda positif (+) pada output menunjukkan adanya arahan yang sama.

Dasar Pengambilan Keputusan pada Uji Koef. Korelasi :

 Berdasarkan nilai signifikansi : Jika nilai signifikansi > dari 0,05, maka kesimpulannya tidak terdapat korelasi, sedangkan jika < dari 0,05, maka terdapat korelasi.

 Berdasarkan tanda bintang (*) yang diberikan SPSS. Jika terdapat tanda bintang pada pearson correlation maka antara variabel yang dianalisis terjadi korelasi, sebaliknya jika tidak terdapat tanda bintang pada pearson correlation maka antara variabel yang dianalisis tidak terjadi korelasi.

4. Tahapan Pengerjaan

Variabel yang digunakan adalah variabel jarak (KM), Biaya (Rupiah), Aksesibilitas. Adapun data-data skor total yang dapat ditabulasikan adalah sebagai berikut:

(7)

2. Klik Variabel View, kemudian pada bagian Name tulis saja Motivasi, kemudian di baris kedua Minat dan dibaris ketiga Prestasi, selanjutnya pada kolom Type ubah menjadi Numeric. Pindah ke Data View dan lengkapi data sampai seperti dibawah ini.

(8)

4. Selanjutnya akan muncul kotak dengan nama Bivariate Correlations, masukkan variabel jarak dan biaya ke dalam kolom variables. Pastikan kolom Correlation Coefficients sudah mencentang Pearson, kemudian kolom Test Of Significance sudah mencentang Two Tailed. Dan Flag significant correlation juga sudah dicentang.

5. Klik OK, maka akan keluar hasil sebagai berikut.

5. Hasil dan Pembahasan

(9)

Dalam pengambilan keputusan, dapat dilihat dari nilai siginifikansi dan nilai Pearson pada Tabel Correlation. Maka dapat dilihat 2 pertimbangan :

a. Berdasarkan nilai signifikansi : dari output diatas, diketahui antara Jarak (KM) dengan Biaya (Rupiah), nilai signifikansi 0,027 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi yang signifikan. Selanjutnya antara Jarak (KM) dengan Aksesibilitas nilai signifikansinya 0,009 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi yang signifikan. Terakhir antara Biaya (Rupiah) dengan Aksesibilitas nilai signifikan 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi yang signifikan.

b. Melihat nilai Pearson Correlation : dari output diatas, diketahui bahwa Nilai Pearson Correlation yang dihubungkan antara masing – masing variabel mempunyai tanda bintang, ini berarti terdapat korelasi yang signifikan antara variabel yang dihubungkan.

6. Daftar Pustaka

Lumba, pada.2013.aksesibilitas dan mobilitas.

http://padalumba.blogspot.co.id/2013/04/aksesibilitas-dan-mobilitas.html. di akses

pada tanggal 15 maret 2018.

Syahban, Aziz. 2018. Aksesibilitas dan Mobilitas.

http://azissyahban2005.blogspot.co.id/2012/12/aksesibilitas-dan-mobilitas-transportasi.html. di akses pada tanggal 15 maret 2018.

http://eprints.perbanas.ac.id/493/4/BAB%20II.pdf diakses pada tanggal 15 maret

2018.

Setya, vitria.2018. Transportasi.

https://www.academia.edu/7668395/Sistem_transportasi. di akses pada tanggal 15

Referensi

Dokumen terkait

Misalkan kita gunakan variabel seperti pada contoh korelasi parsial yang terdapat pada bagian sebelumnya, yaitu peneliti akan menguji hubungan antara variabel kondisi

Sekarang kita akan membahas sudut antara dua bidang rata, dan kedudukan dua bidang rata, jarak sebuah titik ke bidang rata dan jarak antara dua bidang rata yang sejajar, garis

Korelasi Pearson merupakan salah satu ukuran korelasi yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan arah hubungan linier dari dua variabel. Dua variabel dikatakan

Sebaliknya, jika koefesien korelasi negatif, maka kedua variabel mempunyai.

Dengan menggunakan analisis korelasi parsial, menempatkan variabel keadaan demografi sebagai variabel kontrol, maka hubungan antara jarak dengan kepemilikan kartu

Dalam suatu penelitian kadang kita ingin mengetahui hubungan antara dua Dalam suatu penelitian kadang kita ingin mengetahui hubungan antara dua variabel yang

Koefisien regresi (R) yang mendekati nilai -1 menunjukkan adanya korelasi yang kuat dan terjadi hubungan linier yang mendekati sempurna antara dua variabel yang terukur

Jarak koefisien korelasi antara 0.00– 0.20 menggambarkan hubungan korelasi rendah, jarak kolerasi antara 0.20–0.50 adalah sedang hubungan korelasi sedang, dan jarak korelasi 0.50–1.00