• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh iklan, kualitas, dan harga produk Oli Top One terhadap minat beli konsumen : studi pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh iklan, kualitas, dan harga produk Oli Top One terhadap minat beli konsumen : studi pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH IKLAN, KUALITAS DAN HARGA PRODUK OLI TOP ONE TERHADAP

MINAT BELI KONSUMEN

Studi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat u ntuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun Oleh :

Nama : ADE BIED ZOAR

NIM : 04 2214026

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu,

Bahwa Kristus Yesus ada dalam diri kamu ? Sebab jika tidak demikian kamu tidak tahan uji.

( 2 Korintus 13:5 )

aku berdiri sendirian, tinggi dan sejati Gambaran sempurna kesendirian hati

Jiwa lelaki terbungkus kulit kayu

Dengan tungkai yang bergerak dalam lengkung gagahnya Sendiri aku menghadang badai hidup

Angin, hujan, penyakit, semua tak sanggup Yang lain menyerah, tapi tidak, tidak diriku

Dan di sanalah aku berdiri, dilihat semua aku telah ditempa kesulitan dan kadang rapuh Tapi aku berhasil melewatinya, dan tetap tumbuh Seperti dirinya aku juga mengenal duka dan derita

Aku sudah merasakan angin dan hujan menerpa Dan seberat apapun juga, aku masih berdiri menjulang tinggi

Meski hidup mungkin mengalahkanku, aku takkan mati Hidup mungkin menghantamku, aku mungkin kadang rapuh

Tapi pada ahkirnya aku juga akan tumbuh .

“ Fight to get Your Desire”

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

# J e s u s C h r i s t

(5)
(6)

ABSTRAK

PENGARUH IKLAN, KUALITAS DAN HARGA PRODUK OLI TOP ONE TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Ade Bied Zoar Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

2008

Tujuan dari penelitian ini adalah u ntuk mengetahui pengaruh iklan, kualitas dan harga produk oli Top One terhadap minat beli konsumen.

Penelitian ini merupakan studi kasus pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Data penelitian diperoleh melalui distribusi kuesioner kepada 100 responden yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Asumsi Klasik, Analisis Regresi Linier Berganda, Uji F dan Uji t pada taraf signifikansi 5%.

Hasil analisis data menunjukan bahwa : 1). Secara simultan variabel iklan, kualitas dan harga produk oli Top One berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen. 2). Secara parsial variabel iklan, kualitas dan harga produk oli Top One memil iki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen. Pada penelitian ini variabel iklan, kualitas dan harga produk oli Top One berpengaruh sebesar 50,9% terhadap minat beli konsumen sedangkan 49,1% dipengaruhi oleh variabel lain.

(7)

ABSTRACT

THE EFFECT OF ADVERTISEM ENT, QUALITY AND PRICE OF TOP

ONE OIL PRODUCT ON CONSUMERS’ PURCHASING INTENTION

A case study on Economic Faculty student, Sanata Dharma University Yogyakarta.

Ade Bied Zoar Economic Faculty Sanata Dharma University

2008

The aim of this research is to find out the effect of advertisement, quality

and price of Top One oil product on consumers’ purchasing intention.

This research is a case study on Economic Faculty student of Sanata Dharma University Yogyakarta. The data of this research was collected through questionnaire distributed to 100 respondents which was piched inder purposive sampling technique. The data analysis used in this research are multiple Linier Regression Analysis, F Test and t Test .

The result of data analysis shows that: 1) advertisement, quality and

price of Top One oil product simultaneously affect the consumers’ purchasing

intention in positive way and significant. 2) advertisement, quality and price of Top One oil product partially affect the consumers’ purchasing intention in

positive way and significant. In this research, the variable of advertisement, quality and price of Top One oil product explained 50, 9% consumers’

purchasing intention and 49, 1% was explained by other variables.

(8)
(9)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan anugerah dan karunianya, karena atas berkat dan rahmat -Nyalah penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul :

“Pengaruh Iklan, Kualitas dan Harga Produk Oli Top One terhadap Minat

Beli konsumen” Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ek onomi Program Studi Manajemen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan sumbangan waktu, tenaga, bimbingan, nasehat dan dorongan kepada penulis sehingga sekripsi ini dapat selesai. Untuk itu pada kesempatan ini penulis dengan penuh kerendahan hati ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku mantan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sana ta Dharma.

2. Bapak Bapak Venantius Mardi Widyadmono, SE.,M.B.A selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

(10)

4. Bapak Venantius Mardi Widyadmono, SE.,M.B.A selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, dan memberikan masukan, saran, dan semangat kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, yang telah memberikan bekal pengetahuan dan bantuannya kepada penulis selama ini.

6. Ayah dan Ibu yang telah memberikan kesempatan, kepercayaan, dukungan, doa, dan kasih, semangat dan pengorbanan yang tak terhingga kepada penulis sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 7. Kedua saudariku Sutri dan dek Beti yang telah mem berikan dukungan,

semangat dan doanya. Aku bangga punya saudara seperti kalian, jaga selalu ikatan keluarga kita beri yang terbaik buat Ibu.

8. Om Syukur dan Om Yakub yang telah memberikan nasehat, dukungan, dan doanya yang tak terhingga.

9. Buat Mas el, Mbak Ana, Iska, Mas Adi, Mas Anto dan Yeyen yang telah banyak memberikan dukungan dan doanya.

10. Buat yang terkasih Susan, atas kesetiaan, dorongan, semangat dan doanya yang menjadi motivasiku selama ini.

(11)
(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... ... ...i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... ... ...iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... ...iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... ... v

ABSTRAK ... ... ... ..vi

KATA PENGANTAR ... ... ... vii

DAFTAR ISI ... ... ... x

DAFTAR TABEL ... ... ...xiii

BAB I PENDAHULUAN ... ... ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... ... 1

B. Rumusan Masalah ... ... .. 4

C. Batasan Masalah ... ... ... 4

D. Tujuan Penelitian... ... .... 5

E. Manfaat Penelitian ... ... .. 5

BAB II LANDASAN TEORI ... ... .... 6

A. Pemasaran ... ... ... 6

1. Pengertian Pemasaran ... ... 6

2. Pengertian Manajemen Pemasaran ... ... 7

B. Konsep Pemasaran ... ... . 8

C. Merek……….……….9

(13)

E. Iklan ... ... ... 12

F. Kualitas ... ... ... 17

G. Harga ... ... ... 19

H. Pengaruh Iklan terhadap Minat Beli ... ... 22

I. Pengaruh Kualitas terhadap Minat Beli ... .. 23

J. Pengaruh Harga terhadap Minat Beli ... ... 23

K. Minat Beli Konsumen... ... 24

L. Penelitian Sebelumnya... ... 25

M. Kerangka Pemikiran Teoritis ... ... 26

N. Hipotesis Penelitian ... ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... ... 28

A. Jenis Penelitian ... ... ... 28

B. Waktu dan Lokasi Penelitian ... ... 28

C. Subyek dan Obyek Penelitian ... ... 28

D. Definisi Operasional………..29

E. Variabel Penelitian ... ... 30

F. Populasi dan Sampel... ... 30

G. Jenis dan Sumber Data... ... 31

H. Teknik Pengumpulan Data ... ... 31

I. Teknik Pengukuran Data ... ... 32

J. Teknik Sampling ... ... ... 32

K. Uji Instrumen Penelitian ... ... 33

L. Alat Analisis Data ... ... . 35

(14)

N. Pengujian Hipotesis ... ... 37

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... ... 38

A. Gambaran Umum Universitas Sanata Dharma ... 41

B. Gambaran Umum Perusahaan dan Produk oli Top 1 ... 49

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... ... 52

A. Karakteristik Responden ... ... 54

B. Analisis Kuantitatif ... ... 66

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... ... 77

A. Kesimpulan ... ... ... 72

B. Saran ... ... ... 74

C. Keterbatasan Penelitian ... ... 74

(15)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas Instrumen ... ... 53

Tabel 5.2 Hasil Uji Realibilitas Instrumen ... ... 53

Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 54

Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Prodi atau Jurusan ... 55

Tabel 5.5 Karakteristik Responde n Berdasarkan Tahun Angkatan .. ... 56

Tabel 5.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 57

Tabel 5.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan ... 58

Tabel 5.8 Karakteristik Responden Status Pendapatan Tinggal ... 59

Tabel 5.9 Perolehan jawaban Variabel Iklan ... ... 61

Tabel 5.10 Klasifikasi respon Mahasiswa terhadap Iklan ... 61

Tabel 5.11 Perolehan jawaban Variabel Kualitas... 62

Tabel 5.12 Klasifikasi respon Mahasiswa terhadap Kualitas ... 62

Tabel 5.13 Perolehan jawaban Variabel Harga ... ... 63

Tabel 5.14 Klasifikasi respon Mahasiswa terhadap Harga ... 64

Tabel 5.15 Perolehan jawaban Variabel Minat beli ... . 65

Tabel 5.16 Klasifikasi respon Mahasiswa terhadap Minat Beli ... 65

(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendekatan penjualan menghendaki para produsen memperluas pemasarannya, sehingga produsen akan mendekati para konsumen walaupun mempunyai jarak yang sangat jauh. Permasalahan bagi produsen untuk menghadapi konsumen tersebut adalah bagaimana cara memberi penjelasan kepada konsumen tentang keunggulan dan manfaat produk yang telah dihasilkan. Untuk memberikan penjelasan kepada konsumen, perlu ada perantara atau penghubung antara produsen dan konsumen untuk menginformasikan mengenai suatu produk yang telah dihasilkannya, misalnya dengan cara mempromosikannya melalui iklan. Saat ini iklan dapat dikatakan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, tetapi kehadirannya hampir saja tidak pernah disadari. Dalam iklan juga dapat terlihat dimana para produsen saling memperebutkan perhatian konsumen, yaitu dengan maraknya iklan yang bertebaran di media elektronik, media cetak, ataupun di pusat-pusat keramaian dan tepi jalan raya.

(17)

Iklan merupakan penyajian informasi non personal tentang suatu produk, merek, perusahaan atau tok o yang dilakukan dengan bayaran tertentu. Pada iklan biasanya ditampakan organisasi yang mensponsorinya. Iklan ditujukan untuk mempengaruhi afeksi dan kognisi konsumen termasuk evaluasi, perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap, dan citra yang berkaitan dengan produk dan merek. Dalam prakteknya, iklan telah di anggap sebagai manajemen citra (image management). Menciptakan dan memelihara citra dan makna dalam ben ak konsumen, walaupun pertama -tama iklan akan mempengaruhi afeksi dan kognisi, tujuannya yang paling akhir adalah bagaimana mempengaruhi prilaku konsumen dalam keputusan pembeliannya terhadap suatu b arang atau jasa yang ditawarkan (Olson dan Peter,1999:181).

Selain pengaruh dari iklan, konsumen juga sangat memperhatikan tingkat harga dan kualitas dari suatu produk yang ditawarkan oleh produsen, informasi tentang harga seringkali menjadi perhatian dan dipahami, serta makna yang dihasilkan dapat mempengaruhi prilaku konsumen. Untuk beberapa pembelian tertentu, konsumen dapat melakukan beberapa macam perbandingan harga antara merek-merek yang ada dan mempert imbangkan tawar menawar dari berbagai macam biaya yang harus dikeluarkan dan nilai yang dipero leh dari suatu produk (Olson dan Peter, 1999 : 227).

(18)

serta usaha pemasaran yang aktif yang dapat menarik minat beli konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk dari perusahaan tersebut. Selain itu perusahaan juga harus terus menerus mengembangkan produknya.

Iklan, kualitas dan harga suatu produk merupakan suatu hal yang harus dipertimbangkan oleh produsen dalam menciptakan suatu produ k. Karena hal-hal tersebut merupakan hal-hal yang sangat mempengaruhi minat beli konsumen terhadap suatu produk, dalam hal ini produk oli Top One. Dengan melihat hal itu, maka perusahaan harus cermat dalam mengamati bahwa strategi yang ditetapkan untuk periklanan, penetapan harga, kualitas suatu produk tidaklah sama dan berbeda-beda tergantung dari prilaku konsumen dan karakteri stik konsumen dalam melakukan pembelian.

(19)

Saat ini telah banyak produk oli yang mempunyai ciri fisik yang hampir sama dengan produk oli Top One, dengan menampilkan iklan yang boleh dikatakan memberikan tawaran -tawaran dan persaingan yang ketat terhadap oli ini, maka dalam penelitian ini penu lis akan meneliti mengenai iklan, kualitas, dan harga oli Top One. Berangkat Dari keadaan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap masalah tersebut, untuk itu penulis mengambil judul “Pengaruh Iklan, Kualitas dan Harga produk Oli Top One terhadap Minat Beli Konsumen”. Studi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah iklan, kualitas, dan harga produk berpengaruh secara simulta n terhadap Minat Beli konsumen ?

2. Apakah iklan, kualitas, dan harga produk berpengaruh secara parsial terhadap Minat Beli konsumen ?

C. Batasan Masalah

(20)

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan iklan, kualitas dan harga produk terhadap minat beli konsumen.

2. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial iklan, kualitas dan harga produk terhadap minat beli konsumen.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan tambahan referensi bagi perusahaan Oli Top One. Sehingga perusahaan nantinya dapat merencanakan strategi pemasaran produk yang lebih baik dimasa yang akan datang.

2. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi di perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan dapat digunakan untuk menambah pengetahuan pembaca.

3. Bagi Peneliti

(21)

BAB II LANDASAN TEORI A. Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

Dari sejumlah definisi pemasaran yang ditawarkan, dapat dibedakan antara definisi sosial dan definisi manajerial. Definisi sosial menunjukkan peran yang dimainkan oleh pemasaran di masyarakat. Seorang pemasar mengatakan bahwa peran pemasaran adalah

“menghasilkan standar hidup yang lebih tinggi”. Berikut ini ada sebuah

definisi sosial yang sesuai, yaitu pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2000:9).

Untuk definisi manajerial, pemasaran sering digambarkan

sebagai “seni menjual produk”. Akan tetapi, orang heran ketika mereka

(22)

sendiri. Idealnya, pemasaran hendaknya menghasilkan seorang pelanggan yang siap untuk membeli. Semua yang dibutuhkan selanjutnya adalah menyediakan produk atau jasa itu.

2. Manajemen Pemasaran

Apabila manajemen pemasaran melakukan pekerjaannya dengan baik dalam mengidentifikasikan kebutuhan konsumen, mengembangkan produk dan menetapkan harga secara tepat, mendistribusikan dan mempromosikan secara efektif, maka akan sangat mudah menjual barang-barang hasil produksi perusahaan. Kegiatan pemasaran ini haruslah di koordinasikan dan dikelola dengan cara yang baik. Dalam perusahaan, dikenal istilah manajemen pemasaran yang menurut Kotler (1990:7) adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membentuk dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk maksud mencapai tujuan -tujuan organisasional.

(23)

B. Konsep Pemasaran

Konsep Pemasaran adalah falsafah bisnis yang muncul untuk menantang konsep-konsep sebelumnya. Walaupun mempunyai sejarah yang panjang, prinsip-prinsip pokoknya baru sepenuhnya terwujud pada pertengahan tahun 1950 -an.

Menurut Kotler (2000:22) konsep pemasar an mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.

Konsep pemasaran telah diungkapk an dengan berbagai cara : 1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah

2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat anda buat

3. Cintailah pelanggan, bukan produk anda 4. Lakukanlah menurut cara anda

5. Andalah yang menentukan

6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan kami untuk menghargai uang pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan.

(24)

memuaskan kebutuhan pelanggan lewat sarana -sarana produk dan keseluruhan kelompok barang yang dihubungkan dengan hal menciptakan, menyerahkan dan akhirnya mengkonsumsinya.

C. Merek (Brand)

Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksud untuk mengidentifikasi (Kotler dan Armstrong, 2001:357). Nama merek (brand name) diperlukan untuk membedakan dalam memasarkan produk hasil suatu pabrik ya ng satu dengan pabrik yang lainnya. Dalam perkembangan bisnis yang sangat pesat ini nama merek semakin menduduki peranan yang besar. Seringkali nama merek tertentu digunakan sebagai penilai kualitas produk perusahaan oleh banyak pembeli. Merek dapat digolo ngkan atas dasar beberapa hal, yaitu (Kotler dan Armstrong, 2001:357) :

1. Dasar pemilikan

a. Merek produsen yakni merek yang dimiliki oleh produsen. b. Merek distributor yakni merek yang dimiliki oleh distributor. 2. Dasar geografis

a. Merek nasional yaitu merek yang berlaku secara nasional.

b. Merek internasional yaitu merek yang berlaku untuk internasional c. Merek regional yaitu merek yang hanya berlaku untuk daerah tertentu

(25)

3. Dasar pentingnya merek

a. Merek primer adalah merek untuk produk yang berkualitas tinggi dan biasanya untuk kepentingan promosi.

b. Merek sekunder adalah merek yang diciptakan untuk tujuan tertentu atau sering juga digunakan untuk menjual produk yang berkualitas rendah.

4. Atas dasar banyaknya produk yang menggunakan merek. Merek dalam hal ini digolongkan menjadi:

a. Merek individual adalah merek untuk satu macam produk saja. b. Merek kelompok adalah merek untuk beberapa produk (family).

Bagi konsumen, masalah mer ek merupakan hal yang pokok sebelum memutuskan untuk membeli barang, kebanyakan konsumen yang akan membeli cenderung mengutamakan pada merek dagang yang sudah terkenal, apalagi menyangkut kualitas produk yang akan dibeli. Terkadang harga sering kurang diperhatikan oleh konsumen yang tertarik dan fanatik terhadap suatu merek dagang yang sudah terkenal.

Bagi perusahaan dengan digunakannya merek dagang, diharapkan agar konsumen mempunyai kesan positif terhadap barang yang dihasilkannya. Merek atau sering diken al dengan istilah Brand oleh American Marketing Association (dalam Ifnu, 1997:37) dirumuskan sebagai berikut :

(26)

D. Perilaku Konsumen

American marketing Association (dalam O lson dan Peter,1999:6-9)

mendefinisikan prilaku konsumen sebagai “interaksi dinamis antara

pengaruh dan kognisi, p erilaku, dan kejadian disekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mere ka”. Paling tidak ada tiga ide penting dalam definisi diatas:

1. Perilaku konsumen adalah dinamis

Pertama, definisi diatas menekankan bahwa perilaku konsumen itu dinamis. Ini berarti bahwa seorang konsumen, grup konsumen, serta masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu.

Dalam hal pengembangan strategi pemasaran, sifat dinamis perilaku konsumen menyiratkan bahwa seseorang tidak boleh berharap bahwa suatu strategi pemasaran yang sama dapat memberikan hasil yang sama disepanjang waktu, pasar, dan industri. Disamping itu, suatu strategi yang berhasil pada titik tertentu dapat saja gagal t otal dititik yang lain. Dengan demikian, sifat dinamis perilaku konsumen adalah hal yang membuat pengembangan strategi pemasaran menjadi tugas yang menarik maupun menantang.

2. Perilaku Konsumen Melibatkan Interaksi.

(27)

yang mereka lakukan (perilaku), dan apa serta dimana (kejadian disekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa, dan dilakukan konsumen.

3. Perilaku Konsumen Melibatkan Pertukaran

Hal terakhir yang ditekankan dalam perilaku konsumen dalam definisi perilaku konsumen adalah pertukaran diantara para individu. Hal ini membuat definisi perilaku konsumen tetap konsisten dengan definsi pemasaran yang sejauh ini juga menekankan pertukaran. Kenya taannya, peran pemasaran adalah untuk menciptakan pertukaran dengan konsumen melalui formulasi dan penerapan strategi pemasaran.

E. Iklan

1. Pengertian Periklanan

(28)

Sedangkan Praktisi Periklanan Inggris (dalam Jefkins,1997:5) mendefinisikan istilah periklanan merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada para calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya.

Strategi pemasaran banyak berkaitan dengan komunikasi. Periklanan merupakan salah satu bentuk khusus komunikasi untuk memenuhi fungsi pemasaran. Untuk dapat menjalankan fungsi pemasaran, maka apa yang harus dilakukan dalam kegiatan periklanan tentu saja harus lebih dari sekedar memberikan informasi kepada khalayak. Periklanan ha rus mampu membujuk khalayak ramai agar berperilaku sedemikian rupa sesuai dengan strategi pemasaran perusahaan untuk mencetak penjualan dan keuntungan. Periklanan harus mampu mengarahkan konsumen membeli produk -produk yang oleh departemen pemasaran telah d irancang sedemikian rupa, sehingga diyakini dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan pembeli. Singkatnya, periklanan harus dapat mempengaruhi pemilihan dan keputusan pembeli (Jefkins,1997:15).

2. Periklanan Sebagai Proses Komunikasi

Periklanan adalah komun ikasi bukan pribadi yang dijalankan

melalui media yang dibayar atas usaha yang jelas. Istilah ”periklanan”

berbeda dengan ”iklan”. Iklan adalah beritanya itu sendiri, sedangkan

(29)

pasar. Masyarakat perlu diberitahukan tentang siapa (sponsor) yang mensponsori iklan tersebut. Dalam hal ini pembayaran dilakukan oleh sponsor kepada media yang membawa berita tersebut.

Untuk pasar target tertentu, ada enam jenis pokok sasaran periklanan. Masing-masing jenis umumnya paling berguna untuk menerapkan jenis strategi pemasaran tertentu. Karenanya, jika lebih dari satu sasaran ditetapkan, maka penting untuk memastikan bahwa ber bagai sasaran tersebut sesuai dengan strategi pemasaran. Menurut Josep P.G. dan Gordon W. Paul (dalam Kotler, 1997:234), jenis -jenis sasaran tersebut adalah:

a. Kesadaran(Awareness).

Kesadaran akan produk dan pengertian akan konsep dasar produk harus ada sebelum sikap yang diharapkan terhadap merk tertentu dikembangkan. Saran kesadaran ini juga diperlukan bila pelanggan memerlukan informasi tentang bagaimana cara membeli atau bagaimana dapat memperoleh lebih banyak informasi tentang produk.

b. Mengingatkan(Reminder to use).

Untuk produk discresioner (produk yang dibeli secara tidak reguler) yang pola pemakainya tidak tertentu, strategi yang tepat adalah merangsang permintaan primer dengan menaikkan tingkat pemakaian. Peran pokok iklan dalam pelaksanaan strategi ini adalah menggunakan produk atau mena mbah persediaan produk.

(30)

Sasaran ini dirancang untuk mendukung strategi permintaan primer guna menarik pemakai baru atau untuk meningkatkan jumlah pemakai. Untuk mencapai sasaran ini, iklan mungkin menunjukkan bagaimana suatu produk dapat dimanfaatkan untuk penggunaan lain -lain (dalam hal bentuk baru) bagaimana produk itu dapat memecahkan masalah pembeli.

d. Mengubah persepsi tentang pentingnya atribut merek

Agar suatu atribut tersebut dalam proses pemilihan oleh pembeli, maka atribut tersebut haruslah penting dan para pembeli harus merasakan bahwa alternatif -alternatif produk yang ada berbeda berdasarkan sejauh mana alternatif -alternatif tersebut mempunyai atribut yang dimaksud. Karenanya, bila suatu produk memili ki atribut yang unik dan bilamana produk tersebut dikaitkan dengan manfaat yang dikehendaki konsumen, maka mungkin akan tepat untuk menetapkan sasaran ini.

e. Mengubah keyakinan tentang merek

(31)

f. Mengukuhkan sikap

Dengan memberikan keyakinan kepada pelanggan bahwa mere k tersebut terus menerus memberikan tingkat kepuasan tinggi untuk manfaat yang penting. Iklan dapat mengukuhkan sikap dengan demikian juga mempertahankan kesukaan akan merek (brand preference)dan kesetiaan akan merek.

Tujuan periklanan berdasarkan sasara nnya yaitu (Kotler, 1997:236) :

1). Periklanan Informatif

Adalah iklan yang mempunyai sifat menginformasikan dan tujuannya adalah untuk membentuk permintaan pertama.

2). Periklanan Persuasif

Adalah iklan yang bersifat meyakinkan calon konsumen. Iklan ini menjadi penting pada tahap kompetitif, dimana sasaran perusahaan adalah membangun perusahaan selektif. Beberapa periklanan persuasif telah beralih ke jenis periklanan perbandingan atribut spesifik dengan satu atau beberapa merek lain di kelas produk yang sama.

3). Iklan Pengingat

(32)

Tujuan periklanan yang utama adalah menjual atau meningkatkan penjualan barang, jasa, atau ide. Adanya kegiatan periklanan sering mengakibatkan terjadinya penjualan dengan segera, meskipun banyak juga penjualan yang baru terjadi pada waktu mendatang. Dari segi lain, tujuan periklanan yang riil mengadakan komunikasi secara efektif pada proses periklanan.

F. Kualitas

Salah satu nilai utama yang diharapkan oleh pelanggan dari pemasok adalah kualitas produk dan jasa yang tinggi. Keba nyakan pelanggan tidak lagi bersedia menerima atau mentoleransi kualitas yang biasa -biasa saja. Jika perusahaan ingin bertahan dalam persaingan, apalagi ingin memperoleh laba, mereka tidak mempunyai pilihan lain kecuali meningkatkan kualitas produk yang dijual.

Menurut mantan dirut G.E., John F.Welch, Jr (dalam Ul rich dan Eppinger 2001 : 105) Kualitas merupakan jaminan terbaik bagi kita atas kesetiaan pelanggan, pertahanan terkuat kita dalam menghadapai pesaing asing, dan satu-satunya jalan menuju pertumbuhan dan pendapatan yang langgeng. Hasrat untuk menghasilkan barang-barang terbaik dipasar dunia telah mendorong beberapa Negara dan kelompok Negara untuk memberikan penghargaan kepada perusahaan -perusahaan yang menjadi contoh praktek kualitas terbaik.

(33)

Beberapa pakar mendefinisikan kualitas sebagai kesesuaian dengan penggunaan, kesesuaian dengan persyaratan, bebas peny impangan dan sebagainya. Menurut American Society for Quality Control (dalam Ulrich dan Eppinger 2001 : 106), kualitas adalah keseluruhan fitur dan sifat produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan ata u yang tersirat. Itu jelas merupakan definisi kualitas yang berpusat pada pelanggan.

Para pemasar memainkan beberapa peran dalam membantu perusahaan mereka mendefinisikan dan memberikan barang dan jasa yang berkualitas tinggi kepada para pelanggan sasaran, yaitu :

1. Mereka bertanggung jawab untuk secara benar mengidentifikasi kebutuhan dan tuntutan pelanggan.

2. Mereka harus mengkomunikasikan harapan pelanggan secara benar kepada perancang produk.

3. Mereka harus memastikan bahwa pesanan pelanggan dip enuhi secara benar dan tepat waktu.

4. Mereka harus memastikan bahwa pelanggan telah menerima intruksi, pelatihan, dan bantuan teknis yang tepat dalam penggunaan produk. 5. Mereka harus tetap berhubungan dengan pelanggan setelah penjualan

untuk memastikan bahwa pelanggan tersebut puas dan akan tetap puas. 6. Mereka harus mengumpulkan gagasan pelanggan guna perbaikan produk

(34)

Jika semua pemasar melakukan kegia tan ini, maka mereka telah banyak menunjang ke manajemen kualitas total dan menyebabkan kepuasan yang akan menarik minat pelanggan.

G. Harga

Harga merupakan pengorbanan riel dan materil yang diberikan oleh konsumen untuk memperoleh atau memiliki produk, dengan mempertimbangkan variab el membanding-bandngkan harga sebelum membeli produk, memilih produk yang harga dasarnya murah, memilih produk yang harganya sebanding dengan kualitasny a.

Harga bisa diungkapkan dengan berbagai istilah, misalnya iuran, tariff, sewa, bunga, premium, komisi, upah, gaji, honorarium, SPP. Dari sudut pandang pemasaran, harga merupak an satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang dibutuhkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa (Tjiptono, 1997 :151). Pengertian ini sejalan dengan konsep pertukaran (exchange) dalam pemasaran.

Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar -menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli.

(35)

Menurut Kotler dan Armstrong (dalam Tjiptono, 1997:154 -155) secara umum ada dua faktor utama yang perlu dipertimbangkan d alam menetapkan harga, yaitu :

1. Faktor Internal Perusahaan a. Tujuan Pemasaran Perusahaan

Tujuan pemasaran tersebut bisa berupa maksimalisasi laba, mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar yang besar, menciptakan kepemipinan dalam hal kualitas, mengatasi persaingan, melaksanakan tanggung jawab sosial.

b. Strategi Bauran Pemasaran

Harga hanyalah salah satu komponen dari bauran pemasaran. Harga perlu dikoordinasikan dan saling mendukung dengan bauran pemasaran lainnya, yaitu produk, distribusi dan promosi.

c. Biaya

Biaya merupakan faktor yang menentukan harga minimal yang harus ditetapkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Oleh karena itu, setiap perusahaan pasti menaruh perhatian besar pada aspek struktur biaya.

d. Organisasi

(36)

pada perusahaan besar, seringkali masalah penetapan harga ditangani oleh divisi atau manajer suatu lini produk.

2. Faktor Lingkungan Eksternal a. Sifat Pasar dan Permintaan

Setiap perusahaan perlu memahami sifat pasar dan permintaan yang dihadapinya, apakah termasuk pasar persaingan sempurna, persaingan monopolistik, oligopoli, atau monopoli. Faktor lai n yang tidak kalah pentingnya adalah elastisitas permintaan.

b. Persaingan

Menurut Porter (dalam Tjiptono, 1997 :156) ada lima kekuatan pokok yang berpengaruh dalam persaingan suatu industri, yaitu persaingan dalam industri yang bersangkutan, produk subs titusi, pemasok, pelanggan, dan ancaman pendatang baru. Informasi -informasi yang dibutuhkan untuk menganalisis karakteristik persaingan yang dihadapi antara lain meliputi :

1). Jumlah Perusahaan dalam industri

2). Ukuran relatif setiap anggota dalam indust ri 3). Diferensiasi Produk

4). Kemudian untuk memasuki industri yang bersangkutan. 3. Unsur-Unsur Lingkungan Eksternal

(37)

H. Pengaruh Iklan terhadap Minat Beli

Strategi pemasaran banyak berkaitan dengan komunikasi. Periklanan merupakan salah satu bentuk khusus komunikasi untuk memenuhi fungsi pemasaran. Untuk dapat menjalankan fungsi pemasaran, maka apa yang harus dilakukan dalam kegiatan periklanan tentu saja harus lebih dari sekedar memberikan informasi kepada khalayak. Periklanan harus m ampu membujuk khalayak ramai agar tertarik terhadap suatu produk yang diiklankan dan berperilaku sedemikian rupa sesuai dengan strategi pemasaran untuk mencetak penjualan dan keuntungan. Periklanan akan membawa dan mengarahkan konsumen membeli produk produ k yang oleh produsen telah dirancang sedemikian rupa, sehingga diyakini dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan pembeli. Singkatnya, melalui periklanan maka produsen harus mampu mempengaruhi pemilihan dan keputusan pembeli (Jefkins, 1997 : 15).

I. Pengaruh Kualitas terhadap Minat Beli

(38)

J. Pengaruh Harga terhadap Minat Beli

Pengaruh harga terhadap minat beli m enurut Prof.Dr. Winardi SE

(dalam Wibowo 2001 : 20) dalam bukunya “Harga dan Penetapan Harga

dalam Bidang Pemasaran” dikatakan bahwa harga merupakan faktor yang

sangat penting yang mempengaruhi pembeli. Pada akhirnya, konsumen akan memutuskan apakah harga suatu produk tepat atau tidak. Ketika konsumen membeli suatu produk, maka mereka mempertukarkan sesuatu yang memiliki nilai (harga) untuk mendapatkan sesuatu yang bernilai yaitu keuntungan atau manfaat memiliki dan menggunakan produk itu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa harga memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap keputusan pembelian konsumen.

K. Minat Beli konsumen (Purchase Intention)

(39)

seseorang tentang suatu obyek. Berdasarkan informasi, sikap atau perilaku terhadap suatu obyek merupakan sesuatu yang menguntungkan atau merugikan. Berbagai informasi yang diterima dan terkumpul pada diri seseorang inilah yang disebut dengan pengetahuan.

Aspek pengetahuan yang mempengaruhi sikap adalah aspek pengetahuan yang berisikan aspek positif atau negatif dari suatu permasalahan. Norma subyektif berisikan keputusan yang dibuat individual setelah mempertimbangkan pandangan orang -orang yang mempengaruhi norma subyektif tentang perilaku tertentu. Individual dapat terpengaruh atau tidak tergantung pada kekuatan kepribadian individual yang be rsangkutan dalam menghadapi kehendak orang lain. Menurut Assael (dalam Utami, 2005:34).

L. Hasil Penelitian Sebelumnya

(40)

konsumen yang membeli sarung di gresik dan pasuruan Jawa Timur. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis faktor dan analisi s deskriptif.

Berdasarkan penelitian di atas, kesimpulan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor -faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen untuk membeli sarung adalah kualitas, promosi, kelompok referensi, merek, desain, harga dan diskon. Dari ke seluruhan faktor tersebut, faktor kualitas dan kelompok referensi merupakan faktor yang paling dominan.

M. Kerangka Pemikiran Teoritis

(41)

Jadi pemikiran teoritis dalam penelitian ini akan digambarkan sebagai berikut :

Iklan

(X1)

Kualitas Minat Beli Konsumen

(X2) (Y)

Harga

(X3)

Keterangan :

: Secara parsial : Secara simultan

N. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah yang diajukan dan jawaban itu masih akan diuji kebenarannya. Dari kerangka penelitian yang dilakukan, maka dapatlah dikemukakan hipotesis dalam penelitian ini, yaitu :

1. Iklan, Kualitas dan Harga Produk secara simultan berpengaruh terhadap minat beli konsumen.

(42)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penel itian studi kasus. Studi kasus merupakan suatu penelitian terhadap obyek tertentu yang populasinya terbatas dan kesimpulan yang ditarik hanya berlaku pada daerah penelitian.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu penelitian: Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei – Juni 2008.

2. Lokasi penelitian: Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek Penelitian adalah orang atau lembaga yang bisa dimintai keterangan. Dalam penelitian ini, subyek penelitiannya adalah mahasiswa yang memiliki sepeda motor dan mengetahui tentang iklan, kualitas dan harga produk Oli Top One.

2. Obyek Penelitian

(43)

D. Definisi Operasional

1. Minat Beli, adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, keinginan. (Kamus besar Bahasa Indonesia, 1993 : 583).

Seorang pembeli ialah orang yang dalam pikirannya terkandung niat dan memutuskan untuk melakukan pembelian terhadap produk tertentu. (Kotler, 2000 : 174). Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengukur minat beli atau ketertarikan konsumen terhadap produk oli Top 1 dari segi iklan, kualitas dan harga dari produk tersebut.

2. Iklan, menurut Institut Periklanan Inggris (dalam Jefkins, 199 7 : 5 ) merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu. Iklan dalam penelitian ini dilihat dari persepsi konsumen atas kemampuan persuasi iklan untuk men arik prilaku konsumen dan mempengaruhinya agar memiliki minat untuk membeli produk oli Top 1. 3. Kualitas merupakan Keseluruhan fitur dan sifat produk atau pelayanan

(44)

4. Harga, adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar -menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli (Tjiptono,1997 : 152). Harga dalam penelitian ini dilihat dari bagaimana persepsi konsumen terhadap harga produk oli Top1, apakah konsumen merasa yakin terhadap produk tersebut dengan melihat h arganya dan apakah konsumen merasa manfaat dan nilai produk oli Top1 sesuai dengan harganya sehingga mempengaruhi minat beli mereka.

E. Variabel Penelitian

1. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang tidak tergantung pada variabel lain. Dalam penelitian ini variabelnya adalah : iklan, kualitas dan harga produk Oli Top One.

2. Variabel dependen

Variabel dependen adalah variabel yang tergantung pada variabel lain. Dalam penelitian ini variabelnya adalah minat beli konsumen.

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

(45)

bermotor dan memiliki pengetahuan tentang iklan, kualitas dan harga produk Oli Top One.

2. Sampel

Sampel dapat diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Artinya, sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi, Nawawi (dalam Utari 2005 :13). Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 responden.

G. Jenis dan Sumber Data

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari responden yang meliputi tanggapan konsumen mengenai suatu produk. Data primer yang dibutuhkan adalah seperti hasil dari kuesioner dan wawancara, meliputi bagaimana tanggapan konsumen mengenai iklan, Kualitas, dan harga produk yang diteliti.

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari studi pustaka dan informasi yang akan diteliti.

H. Metode Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan memberikan pernyataan dalam bentuk tertulis kepada responden

2. Wawancara

(46)

I. Teknik Pengukuran Data

Teknik pengukuran data yang digunakan adalah skala Likert karena metode ini mudah untuk dimengerti. Dengan skala likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item -item instrumen yang dapat berupa pertanyaan -pertanyaan dan untuk keperluan kuantitatif maka pertanyaan tersebut diberi skor, contoh :

Sangat setuju = 4 Setuju = 3 Tidak setuju = 2 Sangat tidak setuju = 1

J. Teknik Sampling

Menurut Nawawi (dalam Utari, 2005 : 15) teknik pengambilan sampel adalah cara untuk menentukan sampel yang j umlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya dengan memperhatikan sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif atau benar-benar mewakili populasi.

(47)

K. Uji Instrumen Penelitian

Teknik pengujian instrumen dapat dilakukan dengan melakukan pengujian validitas dan reliabilitas.

1. Uji Validitas

Uji Validitas yaitu alat pengukuran yang menunjukkan seberapa jauh suatu alat ukur memiliki ketepatan dan kecermatan dalam melakukan fungsi ukurnya dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Pengukuran atau pengujian validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara nilai dari tiap-tiap item pernyataan dengan skor total. Dari perhitungan tersebut dapat diketahui seberapa besar masing -masing sumbangan item pernyataan terhadap skor total.

Rumus koefisien korelasiproduct moment (Hadi, 1991:42) :

=

rxy : Koefisien korelasi antara X dan Y (product moment)

X : Nilai total jawaban dari masing-masing nomor dari responden

Y : Total butir dari jawaban responden

∑ X : Jumlah skor butir

(48)

Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak maka ketentuannya adalah sebagai berikut :

a. Jika r hitung≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka instrumen tersebut dikatakan valid.

b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka instrumen tersebut dikatakan tidak valid.

2. Uji Realibilitas

Uji keandalan / reliabilitas yaitu tingkat kestab ilan dari penggunaan teknis belah dua dengan mengembangkan item -item kuesioner menjadi dua kelompok (Hadi, 2001:43). Untuk mengukur reliabilitas digunakan teknik belah dua, yaitu membagi pertanyaan yang valid menjadi 2 belah antara kelompok item bernomor g enap dengan kelompok item bernomor ganjil. Rumus untuk menghitung reliabilitas kuesioner adalah dengan menggunakan rumus korelasi “Spearman Brown” (Hadi, 1991:44). Rumusnya :

Keterangan : = koefisien reliabilitas

gg

 = koefisien korelasi product moment taraf

nyata 5%

Apabila rXY lebih besar dari r tabel, maka berarti kuesioner sebagai alat

pengukur telah memenuhi syarat reliabilitas. Begitu pula sebaliknya, apabila rXY lebih kecil dari r tabel, maka berarti kuesioner tersebut tidak

(49)

L. Alat Analisis Data

Dalam menghitung pengaruh iklan, kualitas, dan harga terhadap minat beli dapat menggunakan alat analisis regresi linier berganda.

Secara matematis sebagai berikut :

Regresi Linier Berganda :

Y = a + b

1

X

1

+ b

2

X

2

+ b

3

X

3

Dimana :

Y = Minat Beli konsumen a = Konstanta

b1 = Koefisien regresi iklan

b2 = Koefisien regresi kualitas

b3 = Koefisien regresi harga

X1 = Variabel iklan

X2 = Variabel Kualitas

X3 = Variabel harga

M. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinieritas

(50)

2. Uji Heteroskedastisitas

Dalam persamaan regeresi berganda perlu juga diuji mengenai sama atau tidak varians dari residual observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama disebut terjadi Homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama disebut terjadi Heteroskedastisitas.

3. Uji Normalitas

Uji asumsi klasik normalitas digunakan untuk menguji data variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan, berdistribusi normal atau tidak normal.

4. Uji Autokorelasi

Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah autokorelasi, jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi tidak baik dan tidak layak dipakai prediksi. Masalah autokorelasi baru timbul jika ada korelasi secara linier antara kesalahan pengganggu t (berada) dengan kesalahan pengganggu t -1( sebelumnya).

Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut :

(51)

N. Pengujian Hipotesis

1. Uji Global (Uji F)

Uji F dimaksudkan untuk melihat kemampuan menyeluruh dari variabel bebas yaitu iklan (X1), kualitas(X2) dan harga (X3) untuk dapat

atau mampu menjelaskan tingkah laku atau keragaman variabel tidak bebas dalam hal ini minat beli konsumen (Y). Uji global jug a dimaksudkan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas memiliki koefisien regresi sama dengan nol.

Untuk melakukan pengujian secara global, maka ada beberapa langkah yang diperlukan yaitu :

a. Menyusun hipotesis

Hipotesis yang ingin diuji adalah kemampuan variabel bebas menjelaskan tingkah laku variabel tidak bebas, apabila variabel bebas tidak dapat mempengaruhi, variabel bebas dapat dianggap nilai koefisien regresiya sama dengan nol, sehingga berapapun nilai variabel bebas tidak akan berpengaru h terhadap variabel bebas.

Dalam menyusun hipotesis selalu ada hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Untuk hipotesis nol selalu mengandung unsur kesamaan, maka dapat dirumuskan hipotesis nol adalah koefisien regresi sama dengan nol. Untuk hipotesis alt ernatifnya adalah koefisien regresi tidak sama dengan nol. Hipotesisnya dirumuskan sebagai berikut :

H0 : b1; b2 ; b3≤ 0

(52)

b. Menentukan daerah keputusan hipotesis.

Untuk uji ini digunakan tabel F. Untuk mencari nilai F -tabel perlu diketahui derajat bebas pembilang pada kolom, derajat bebas penyebut pada baris dan taraf nyata. Umumnya ada dua taraf nyata yang dipakai yaitu 1 % dan 5%. Untuk ilmu pasti lebih baik digun akan 1% sedang ilmu sosial dapat digunakan 5%. Untuk derajat pembilang digunakan nilai k-1. yaitu jumlah variabel dikurang 1. untuk derajat penyebut digunakan n-k, yaitu jumlah sampel dikurangi dengan jumlah variabel.

c. Menentukan nilai F-hitung

Nilai F-hitung ditentukan dengan rumus sebagai berikut : F = R2/ (k-1)

(1-R2) / (n-3) Dimana :

F = Nilai F-hitung

R2 = Nilai koefisien korelasi k = jumlah variabel

n = jumlah sampel d. Menentukan daerah keputusan.

Menentukan wilayah H0 dan Ha serta membandingkan dengan

nilai F-hitung untuk mengetahui apakah menerima H0 atau menerima

Ha.

e. Memutuskan Hipotesis

(53)

1) Nilai F-hitung ≥ F-tabel pada α 0,05 atau F-hitung pada p-value

0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

2) Nilai F-hitung < F-tabel pada α 0,05 atau F-hitung pada p-value > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.

2. Uji signifikan Parsial atau Individu al (uji-t)

Uji signifikansi parsial atau individual adalah untuk menguji apakah suatu variabel bebas berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap variabel tidak bebas.

Untuk mengetahui apakah suatu variabel secara parsial berpengaruh nyata atau tidak, digu nakan uji-t. Untuk melakukan uji-t ada bebarapa langkah yang diperlukan, yaitu :

a. Menentukan hipotesis

Variabel bebas berpengaruh tidak nyata apabila nilai koefisiennya sama dengan nol, sedangkan variabel bebas akan berpengaruh nyata apabila nilai koefisiennya tidak sama dengan nol. Hipotesis selengkapnya adalah sebagai berikut :

H0= b1 ; b2 ; b3≤ 0

Ha = b1 ; b2 ; b3 > 0 b. Menentukan daerah kritis

Daerah kritis ditentukan oleh nilai t tabel dengan derajat bebas yaitu n

-k, dan taraf nyata α 5%.

c. Menentukan nilai t-hitung

Nilai t-hitung untuk koefisien b1, b2 dan b3 dapat dirumuskan sebagai

(54)

t-hitung = b – B

sb

d. Menentukan daerah keputusan

Daerah keputusan untuk menerima H0 atau menolak H0 dengan derajat

bebas yaitu n-k, dengan taraf nyata 5%. e. Memutuskan hipotesis.

t-hitung≥ t-tabel pada 0,05 atau t-hitung pada p-value 0,05 maka H0 ditolak dan diterima Ha.

t-hitung < t-tabel pada 0,05 atau t-hitung pada p-value > 0,05 maka

(55)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini berfungsi untu k memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai lokasi dimana penelitian ini dilakukan penulis dan sekilas tentang produk yang diteliti. Maka dalam bab ini penulis akan memaparkan mengenai profil/gambaran umum Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan gambaran umum produk oli Top 1. Adapun isi dari bab ini adalah sejarah singkat Universitas Sanata Dharma dan profil Fakultas Ekonomi pada khususnya, serta produk oli Top 1. Profil Fakultas Ekonomi yang diangkat penulis meliputi sekilas tentang F akultas Ekonomi, visi, misi, tujuan pendidikan, dan bidang konsentrasi, proses pembelajaran, fasilitas penunjang, dan pusat -pusat pengembangannya, sedangkan mengenai produk akan diangkat tentang perjalanan Top 1 di Indonesia, kandungan produk dan pertumbuh annya hingga sekarang ini.

A. Universitas Sanata Dharma

1. Sejarah

(56)

pengetahuan dan teknologi, kemampuan berpikir kritis dan wawasan kebangsaan yang luas.

Untuk menyesuaikan dengan perkembangan jaman serta tuntutan dan kebutuhan masyarakat, maka pada tanggal 20 April 1993 IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma setelah sebelumnya merupakan PTPG dan FKIP. Fakultas Ekonomi merupakan bagian dari 8 fakultas yang saat ini dimiliki oleh Sanata Dharma, dengan demikian pada tanggal 20 April 1993 Fakultas Ekonomi Sanata Dharma telah lahir bersamaan dengan pengembangan Sanata Dharma menjadi Universitas.

2.Visi dan misi

a. Visi Universitas Sanata Dharma

1). Universitas terdorong untuk terus menerus mencari, menemukan, dan mengungkapkan kebenaran sejati secara obyektif dengan kebebasannya. Hal itu disadari pada pengakuan akan kebaikan hakiki dunia sebagai ciptaan Allah yang harus dipelajari, diselidiki, d an direnungkan maknanya serta dibangun dan dilestarikan demi kesejahteraan umat manusia dan kemuliaan Allah yang lebih besar. 2). Menyadari peran penting generasi muda dalam mewujudkan masa

(57)

membangun masyarakat pluralistik yang adil, demokrasi dan sejahtrera.

3). Usaha pengembangan itu didasarkan pada nilai kebangsaan dan kebudayaan nasional seperti yang terungkap dalam Pancasila dan UUD 1945, pada visi kristiani mengenai martabat manusia ciptaan Allah, tanggung jawab sosialnya serta tujuannya yang luhur, dan pada spiritualitas ignatian yang tersujud dalam arah pendidikan Serikat Yesus seperti menjadi manusia bagi sesama, perhatian pribadi, semangat keunggulan dan dialogis.

b. Misi Universitas Sanata Dharma

1) Mengembangkan Universitas yang dapat memadukan nilai intelektualits dan humanitas.

2) Mengembangkan Universitas yang menjadi hati nurani kritis masyarakat .

3) Menyelenggarakan penelitian terutama untuk lebih menggali secara kritis kebenaran manusia dan mengembangkan martabat manusia. 4) Mengembangkan kebebasan akademik dan otonomi keilmuan untuk

dapat menemukan kebenaran yang sejati berdasarkan pada etika keilmuan.

5) Menyelenggarakan pendidikan yang humanis dengan semangat dialogis yang mengembangkan segi intelektual, moral, emosional, spiritual secara terpadu.

(58)

7) Memberikan pelayanan kepada masyarakat dan sekaligus membantu mahasiswa untuk mengembangkan kepekaan sosial terhadap masyarakat.

8) Mempersiapkan tenaga kependidikan yang profesional baik dalam bidang keilmuan maupun pendidikan demi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.

3. Fakultas Ekonomi

a. Sekilat tentang Fakultas Ekonomi.

(59)

b. Visi dan Misi dan tujuan Fakultas Ekonomi 1) Visi dan Misi

Fakultas ekonomi Universitas Sanata Dharma yaitu menampilkan diri sebagaibusiness school yang menjunjung tinggi nilai -nilai akademik dan humanistik yang menghasilkan Sarjana Ekonomi (akuntansi dan manajemen) yang profesional dengan memiliki integritas, bersumber pada moral dan spirit kristiani , melalui proses character formation.

2) Tujuan penyelenggaraan fakultas ekonomi

Fakultas ekonomi Universitas Sanata Dharma bertujuan untuk :

a) Menghasilkan sarjana ekonomi dalam bidang manajemen dan akuntansi dengan kemampuan akademik yang memadai untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.

b) Menghasilkan sarjana ekonomi dalam bidang manajemen dan akuntansi dengan kemampuan akademik yang memadai untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.

4. Jurusan dan Program Studi

a. Jurusan dan program studi Akuntansi

(60)

berkepribadian matang, serta memiliki integritas moral yang tinggi. Para lulusan bidang akuntansi ini akan mengisi kebutuhan tenaga penyedia informasi yang akurat, lengkap dan tepat waktu yang berguna untuk pengambilan keputusan bisnis.

Penyelenggaraa program pendidikan S1 dalam bidang akuntansi bertujuan untuk :

1) Menghasilkan tenaga yang profesional dalam bidang akuntansi

2) Menghasilkan lulusan dengan ni lai yang lebih dalam pengelolaan keuangan yaitu mampu memanfaatkan teknologi informasi keuangan yaitu mampu memanfaatkan teknologi informasi secara memadai dalam menjawab perubahan dan perkembangan dalam dunia bisnis. 3) Menghasilkan lulusan yang mampu men ciptakan lapangan kerja bagi

dirinya maupun masyarakat sekitar. b. Jurusan dan Program studi Manajemen

(61)

Jurusan/prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma memfokuskan misinya menyiapkan calon manajer profesional yang mampu mengelola dan mengemb angkan perusahaan/lembaga tempat ia bekerja dan memiliki ciri -ciri :

1) Berkepribadian matang dan berdedikasi tinggi.

2) Beretika bisnis dengan tetap memperhatikan kepentingan organisasi. 3) Berwawasan global dan tetap peduli terhadap lingkungan.

4) Bermoral tinggi.

5. Fasilitas Penunjang

a. Perpustakaan

Perpustakaan di Universitas Sanata Dharma menyediakan buku -buku dalam jumlah yang sangat memadai, meliputi buku teks, jurnal, makalah maupun hasil penelitian ilmiah lainnya yang menunjang tercapainya tujuan di fakultas ekonomi.

b. Unit Pelaksanaan Teknisi komputer dan laboratorium komputer fakultas ekonomi.

Kedua fasilitas pendukung ini ditujukan untuk menjadi sarana pendukung bagi kegiatan praktikum bagi mahasiswa prodi akuntansi dan manajemen. c. Laboratorium Akuntansi

(62)

d. Pojok Bursa Efek.

Pojok Bursa Efek dibuka mulai tahun akademik 1999/2000 yang dapat dimanfaatkan oleh dozen, mahasiswa dan masyarakat umum untuk mengikuti perkembangan dunia bursa efek di Indonesia. Secara khusus pojok bursa efek dapat menunjang pendidikan bagi mahasiswa fakultas ekonomi.

6. Pusat Pengembangan.

Agar tujuan yang ingin dicapai oleh mahasiswa dan lembaga pendidikan dapat terwujud maka fakultas ekonomi Universitas Sanata Dharma membentuk pusat pengembanga n.

Ada tiga pusat pengembangan yaitu : a. Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA).

b. Pusat Pengembangan Manajemen (PPM). c. Pusat Pengembangan Ekonomi (PPE) Secara umum PPA, PPM, PPE bertujuan untuk :

1) Meningkatkan kualitas dozen dan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma melalui kegiatan -kegiatan akademik berupa penelitian, seminar dan diskusi ilmiah, penulisan artikel, penulisan modul pelatihan, penulisan diktat, penulisan dan lain -lain.

2) Mewadahi kebutuhan aktualisasi diri dozen dan mahasiswa.

3) Mengembangkan cita-cita Fakultas Ekonomi sebagai sebuah business school.

(63)

5) Membangun Network dengan pihak-pihak di luar kampus dan masyarakat luas.

B. Gambaran Umum Produk

1. Sekilas tentang Top 1.

Oli Top One telah hadir di Indonesia sejak tahun 1978 dalam skala yang terbatas. Sejak tahun 2001/2002, Top One memutuskan untuk mengembangkan bisnisnya secara lebih serius. Keputus an ini didasari pada kekuatan perusahaan yang bertumpu pada pelumas, dan berbeda secara fundamental dengan produsen lain yang memiliki bisnis inti perminyakan, pertambangan maupun ekplorasi migas.

Mengenai definisi kata sintetik, maka perlu dijelaskan sej arah dan perkembangan teknologi pelumas. Pada waktu lampau, istilah sintetik identik dengan pelumas dengan bahan bakar dasar PAO (Polualphaolefin) yang berharga mahal, dan saat ini dikenal dengan nama grup 5. Disini lain, terdapat pelumas mineral yang ber asal langsung dari penyulingan minyak bumi, dan dikenal dengan nama grup 1. Seiring dengan perkembangan teknologi, maka bahan dasar minyak bumi dapat mengalami rekayasa diperbaiki sifat kimiawinya. Bahan dasar hasil rekayasa ini dikenal dengan nama grup 2 dan grup 3. Pelumas dengan campuran bahan dasar grup 2 dan grup 3 juga dikategorikan sebagai sintetik atau syntheticblend, bukannya full synthetic.

Penggolongan ini sesuai dengan aturan pemerintah maupun aturan internasional.

(64)

perusahaan rekayasa multinasional. Cirinya mudah dikenali, yaitu harga yang relatif murah / terjangkau. Top One adalah pelumas sintetik dengan bahan dasar campuran grup 2 dan grup 3 (bukan PAO), yang diproduksi dengan bahan dasar Syngen 2000 (paten) yang diperoleh dari Chevron Texas, USA. Pengolahan pelumas dilakukan di Pico Rivera, California USA.

2. Perkembangan Top One di Indonesia.

Top One, oli sintetik asli Amerika atau “Oli Anda, Top 1 juga kan?”.

Penggalan iklan ini mungkin sudah sangat akrab di telinga konsumen. Sejak tahun 2000, iklan produk pelumas ini memang rajin muncul di layar kaca, terutama setelah pemerintah membuka keran impor pelumas di Indonesia. Konsumen menjadi sangat familiar dengan produk ini dan awareness-nya meningkat dahsyat. Kehadiran Top 1 kala itu sekaligus menandai dimulainya iklim persaingan di industri yang lebih dari dua dasawarsa dibesarkan oleh proteksi pemerintah itu.

(65)

awalnya bukan siapa-siapa berubah menjadi salah satu pemain utama di industri pelumas dan menguasai seki tar 20% pasar.

(66)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Hasil pengujian validitas dengan korelasi product moment

mendapatkan koefesien korelasi antara 0.3621 sampa i dengan 0.5523 untuk pernyataan- pernyataan dalam variabel iklan, antara 0.4194 sampai dengan 0.6045 untuk pernyataan- pernyataan dalam variabel kualitas, antara 0.5322 sampai dengan 0.6136 untuk pernyataan - pernyataan dalam variabel harga, dan antara 0.5804 sampai dengan 0.7093 untuk pernyataan - pernyataan dalam variabel minat beli konsumen. Lihat tabel 5.1.

Semua hasil korelasi di atas lebih dari 0.135 yang merupakan nilai r -tabel pada df = 98, = 5%, dengan koefesien berarti pernyataan sudah valid atau memiliki ketepatan dan kecermatan dalam fungsi ukurnya.

2. Uji Reliabilitas

Hasil pengujian reliabilitas menghasilkan koefesien Spearman-Brown untuk variabel iklan sebesar 0.6383, variab el kualitas sebesar 0.6883, variabel harga sebesar 0.72 19, dan variabel minat beli konsumen sebesar 0.7868. Hasil lebih dari 0.135 yang merupakan nilai r-tabel pada df = 98,

(67)

Tabel 5.1

Sumber : Hasil pengujian validitas . Tabel 5.2

(68)

F

Distribusi responden berdasarkan Jenis Kelam in

No Jenis

Sumber : Pengolahan data primer.

(69)

F

Distribusi responden berdasarkan Program Studi

No Program

Sumber : Pengolahan data primer.

(70)

F

Mayoritas angkatan mahasiswa Fakultas Ekonomi yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah tahun 2004, jumlahnya mencapai 50%, yang lainnya berasal dari berbagai angkatan mulai 2002 samp ai 2006 dengan persentase berkisar dari 12% sampai dengan 18%, kecuali tahun 2002 hanya 4%.

Tabel 5.5

Distribusi responden berdasarkan Tahun angkatan

No Tahun angkatan Frekuensi %

Frekuen

(71)

F

Usia dikelompokkan menjadi tiga kelompok : pertama, sekelompok mahasiswa berusia 18 sampai dengan 21 tahun. Kedua, sekelompok mahasiswa berusia 22 sampai 25 tahun. Dan keti ga, sekelompok mahasiswa berusia lebih dari 25 tahun. Hasil pengujian deskriptif mendapatkan mayoritas mahasiwa berada dalam kelompok usia 22 sampai dengan 25 tahun, jumlahnya mencapai 71 %.

(72)

F

Terdapat enam klasifikasi yang digunakan untuk mengelompokkan tingkat pendapatan, dalam hasil penelitian ini, penulis memperoleh respoden yang mayoritas (43%) dari mahasiswa berpendapatan (uang saku) antara 400 Ribu sampai 600 Ribu Rupiah, kemudian sebany ak 34% mahasiswa berpendapatan (uang saku) antara 600 Ribu sampai 800 Ribu Rupiah, sedangkan yang lainnya tersebar pada kelompok pendapatan lain dengan jumlah kurang dari 5 %.

Tabel 5.7

Distribusi responden berdasarkan Pe ndapatan

No Pendapatan (Rupiah) Frekuensi %

Frekuen

(73)

F

Sebagian besar mahasiswa bertempat tinggal dengan status kost, jumlahnya mencapai 56 %. Sebagian besar lagi bersama orang tua dengan jumlah 30%. Yang lainnya bertempat tinggal dengan status kontrak atau ikut saudara. Sebaran ini diduga berkaitan dengan Yogyakarta yang menyandang kota pendidikan, sehingga banyak pendatang untuk belajar di Yogyakarta, sehingga banyak yang tinggal sebagai kost.

Tabel 5.8

Distribusi konsumen berdasarkan Tempat Tinggal

No Tempat tinggal (th) Frekuensi %

Frekuen si

1 Sewa/ kontrak 9 9

2 Kost 56 56

3 Rumah orang tua 30 30

4 Rumah saudara 5 5

Total 115 100.0

Sumber : pengolahan data primer

(74)

2. Variabel Penelitian

Data variabel-variabel penelitian dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan skala jawaban 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan 4 (sangat setuju) , sehingga perolehan sekornya akan memiliki rata-rata tertimbang minimal 1 dan maksimal sebesar 4. Klasifikasinya dalam empat adalah :

Interval = (Skor tertinggi– Skor terendah) / Jumlah kelompok = (4– 1) / 4

= 0.75 Sehingga diperoleh klasifikasi : Interval Klasifikasi

1.00– 1.75 Sangat Rendah > 1.75– 2.50 Rendah > 2.50– 3.25 Tinggi > 3.25– 4.00 Sangat Tinggi

a. Iklan

Hasil penyebaran kuesioner mendapatka n perolehan data iklan dengan skor rata-rata sebesar 2.850 (Tabel 5.9), dalam klasifikasi diatas termasuk kelompok tinggi, berarti respon mahasiswa terhadap iklan sudah bagus atau positif.

(75)

F Tinggi (> 12.5 - 16.25) Rendah (> 8.75

-Sangat Tidak Setuju 3 1 3

Tidak Setuju 121 2 242

Setuju 324 3 972

Sangat Setuju 52 4 208

Total 1425

Jumlah Responden 100

Jumlah Item 5

Rerata Hitung 14.250 Rerata Tertimbang 2.850 Sumber : Hasil pengolahan data primer

Tabel 5.10

Klasifikasi respon mahasiswa terhadap iklan

Interval Klasifikasi F % F

1.00– 1.75 Sangat Rendah 0 0

> 1.75– 2.50 Rendah 20 20

> 2.50– 3.25 Tinggi 73 73

> 3.25– 4.00 Sangat Tinggi 7 7

Jumlah 100 100

Sumber : Hasil pengolahan data primer

(76)

b. Kualitas

Hasil penyebaran kuesioner mendapatkan perolehan data kualitas dengan skor rata-rata sebesar 2.838, dalam tabel klasifikasi di atas termasuk dalam kelompok tinggi , berarti respon mahasiswa terhadap kualitas sudah bagus atau positif.

Tabel 5.11

Perolehan Jawaban Variabel Kualitas

Jawaban Frekuensi Bobot Sekor

Sangat Tidak Setuju 0 1 0

Tidak Setuju 156 2 312

Setuju 385 3 1155

Sangat Setuju 59 4 236

Total 1703

Jumlah Responden 100

Jumlah Item 6

Rerata Hitung 17.030 Rerata Tertimbang 2.838 Sumber : Hasil pengolahan data primer

Secara inidividual dari 100 responden ditemukan sebanyak 64 % mahasiswa memberi respon dalam klasifikasi tinggi, sisanya sebanyak 2 5 % dalam klasifikasi rendah, dan 11 % sangat tinggi.

Tabel 5.12

Klasifikasi respon mahasiswa terhadap kualitas

Interval Klasifikasi F % F

1.00– 1.75 Sangat Rendah 0 0

> 1.75– 2.50 Rendah 25 25

> 2.50– 3.25 Tinggi 64 64

> 3.25– 4.00 Sangat Tinggi 11 11

Jumlah 100 100

(77)

F

Gambar 8. Histogram respon mahasiswa terhadap kualitas

c. Harga

Hasil penyebaran kuesioner mendapatka n perolehan data harga dengan skor rata-rata sebesar 2.790, dalam tabel klasifikasi di atas termasuk kelompok tinggi, berarti respon mahasiswa terhadap harga sudah bagus atau positif.

Tabel 5.13

Perolehan Jawaban Variabel Harga

Jawaban Frekuensi Bobot Sekor

Sangat Tidak Setuju 1 1 1

Tidak Setuju 124 2 248

Setuju 233 3 699

Sangat Setuju 42 4 168

Total 1116

Jumlah Responden 100

Jumlah Item 4

(78)

F

Secara inidividual dari 100 responden ditemukan sebanyak 54 % mahasiswa memberi respon dalam klasifikasi tinggi, sisanya sebanyak 38 % dalam klasifikasi rendah, dan 7 % sangat tinggi.

Tabel 5.14

Klasifikasi respon mahasiswa terhadap harga

Interval Klasifikasi F % F

1.00– 1.75 Sangat Rendah 1 1

> 1.75– 2.50 Rendah 38 38

> 2.50– 3.25 Tinggi 54 54

> 3.25– 4.00 Sangat Tinggi 7 7

Jumlah 100 100

Sumber : Hasil pengolahan data primer

(79)

d. Minat Beli

Hasil penyebaran kuesioner mendapatkan perolehan data minat beli dengan skor rata-rata sebesar 2.844, dalam tabel klasifikasi di atas termasuk kelompok tinggi, berarti respon mahasiswa terhadap minat beli sudah bagus atau positif.

Tabel 5.15

Perolehan Jawaban Variabel Minat beli

Jawaban Frekuensi Bobot Sekor

Sangat Tidak Setuju 7 1 7

Tidak Setuju 116 2 232

Setuju 325 3 975

Sangat Setuju 52 4 208

Total 1422

Jumlah Responden 100

Jumlah Item 5

Rerata Hitung 14.220 Rerata Tertimbang 2.844 Sumber : Hasil pengolahan data primer

Secara inidividual dari 100 responden ditemukan sebanyak 74 % mahasiswa memberi respon dalam klasifikasi tinggi, sisanya sebanyak 18 % dalam klasifikasi rendah, dan 7 % sangat tinggi.

Tabel 5.16

Klasifikasi respon mahasiswa terhadap minat beli

Interval Klasifikasi F % F

1.00– 1.75 Sangat Rendah 1 1

> 1.75– 2.50 Rendah 18 18

> 2.50– 3.25 Tinggi 74 74

> 3.25– 4.00 Sangat Tinggi 7 7

Jumlah 100 100

Gambar

Tabel 5.2Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Gambar 1. Histogram Jenis Kelamin
Tabel 5.4
Tabel 5.5
+7

Referensi

Dokumen terkait

Praktikum ini bertujuan untuk: 1) mengenal lalat buah ( Drosophila melanogaster ), 2) membedakan seks lalat buah dewasa secara morphologik, 3) mempelajari

Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang

Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga dengan segala kemampuan serta kesungguhan hati, maka

Dengan pembuatan aplikasi psikotes pada mobile Android dapat digunakan untuk mengetahui minat dan bakat yang dimiliki anak.. Psikotes yang dilakukan meliputi

Begitu pula dengan sektor perbankan di Indonesia, belum sepenuhnya memiliki tingkat kesiapan yang baik dalam menghadapi MEA 2015, maka sejak tahun 2014 perbankan yang ada di

ARMIRANI S OKRUGLIM ČELIČNIM ŽICAMA (XP 44, XP 44-A) Nazivni napon kabela s XLPE izolacijom i PVC plaštem koji su armirani s okruglim čeličnim žicama iznosi 1 kV te ispitni

TQM sebagai pendekatan terpadu untuk manajemen merupakan filosofi manajemen holistik dari serangkaian teknik yang tertanam dengan nilai-nilai budaya dan asumsi

Dalam konteks landreform , menurutnya yang melakukan penjarahan atas tanah adalah para tuan tanah, bukan petani penggarap.. Hal itu dapat dibuktikan dengan mempelajari