• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan I 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan I 2015"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN I-2015 1 VISI

Menjadi Kantor Perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas BI dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional.

MISI

Menjalankan kebijakan BI dalam menjaga stabilitas nilai rupiah, stabilitas sistem keuangan, efektivitas pengelolaan uang dan kehandalan sistem pembayaran untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah maupun nasional jangka panjang yang inklusif dan berkesinambungan.

FUNGSI

1. Fungsi Statistik dan surveillance 2. Fungsi Kajian

3. Fungsi Komunikasi dan Pelaksanaan Program 4. Fungsi Sistem Pembayaran

5. Fungsi Manajemen Intern dan koordinasi Wilayah

TUGAS POKOK

1. Memberikan masukan kepada Dewan Gubernur kondisi ekonomi dan keuangan daerah di wilayah kerjanya;

2. Memberikan saran kepada pemerintah daerah mengenai kebijakan ekonomi dan keuangan daerah, yang didukung dengan penyediaan informasi berdasarkan hasil kajian/riset serta memfasilitasi pengendalian inflasi, pemberdayaan sektor riil dan UMKM.

3. Melaksanakan kegiatan perizinan dan pengawasan serta operasionalisasi sistem pembayaran tunai dan non tunai sesuai dengan kebutuhan ekonomi daerah di wilayah kerjanya

4. Melaksanakan kebijakan stabilitas keuangan , program perluasan dan pemerataan akses dan keterjangkauan keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif

5. Mengelola sumber daya internal yang dibutuhkan sebagai faktor pendukung fungsi-fungsi utama.

Kalender Publikasi KEKR Triwulan I Mei Triwulan II Agustus Triwulan III November Triwulan IV Februari Penerbit :

Unit Asesmen Ekonomi dan Keuangan - Tim Ekonomi Moneter Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh

Jl. Cut Meutia No.15, Banda Aceh - Indonesia Telp : 0651-33200 / Fax : 0651-34116

(3)

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN I-2015

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan nikmat dan karuniaNya sehingga buku “Kajian Ekonomi Dan Keuangan Regional Provinsi Aceh Triwulan III – 2014” ini akhirnya dapat dipublikasikan. Buku ini memaparkan informasi mengenai perkembangan beberapa indikator perekonomian daerah, diantaranya pertumbuhan ekonomi, perbankan, sistem pembayaran dan keuangan daerah yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan informasi internal maupun eksternal Bank Indonesia. Secara umum, hasil kajian atas perkembangan ekonomi regional periode triwulan laporan mendeskripsikan bahwa perekonomian Aceh menunjukkan kecenderungan yang lebih baik.

Dalam kesempatan ini, kami menghaturkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penyusunan buku ini. Harapan kami, kerja sama yang telah tercipta dapat terus berlanjut dan ditingkatkan pada masa yang akan datang.

Kami menyadari bahwa kualitas dan informasi yang disajikan masih perlu terus disempurnakan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran membangun dari seluruh pihak yang berkepentingan dengan buku ini.

Kami berharap, semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua.

Banda Aceh, Mei 2014 Kepala Perwakilan,

Zulfan Nukman Deputi Direktur

(4)

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN I-2015 3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 2 DAFTAR ISI ... 3 DAFTAR GRAFIK ... 4 DAFTAR TABEL ... 5 DAFTAR ISTILAH ... 74

TABEL INDIKATOR EKONOMI TERPILIH ... 7

RINGKASAN EKSEKUTIF ... 10

BAB 1. KONDISI MAKROEKONOMI ACEH ... 13

1.1 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DARI SISI PENAWARAN ... 14

1.2 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DARI SISI PERMINTAAN ... 21

BAB 2. PERKEMBANGAN INFLASI ACEH ... 31

2.1 KONDISI UMUM PERKEMBANGAN INFLASI ACEH ... 30

2.2 INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK BARANG DAN JASA ... 30

2.3 PERKEMBANGAN INFLASI MENURUT KOTA ... 35

2.4 TPID PROVINSI ACEH ... 37

BAB 3. PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH ... 42

3.1 ANALISIS PERBANKAN DAERAH ... 43

3.2 INTERMEDIASI DAN DAN RESIKO PERBANKAN ... 46

3.3 KETAHANAN SEKTOR KORPORASI ... 47

3.4 KETAHANAN SEKTOR UMKM ... 48

3.5 KETAHANAN SEKTOR RUMAH TANGGA ... 49

3.6 KINERJA SISTEM PEMBAYARAN ... 53

3.6.1 KINERJA SISTEM PEMBAYARAN NON TUNAI ... 53

3.6.2 KINERJA SISTEM PEMBAYARAN TUNAI ... 53

BAB 4. PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT ... 56

4.1 KETENAGAKERJAAN ... 56

4.2 KESEJAHTERAAN ... 58

BAB 5. PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH ... 63

BAB 6. PERKIRAAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INFLASI DAERAH ... 67

6.1 PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH ... 67

6.2 INFLASI PROVINSI ACEH ... 69

LAMPIRAN ... 67

INBOX 1. PERUBAHAN TAHUN DASAR PDB / PDRB BERBASIS SNA 2008 ... 28

(5)

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN I-2015

Grafik 1.1 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Aceh Dengan Migas ... 15

Grafik 1.2 Kontribusi Pertumbuhan Sektor-Sektor Ekonomi Aceh (yoy(%)) ... 15

Grafik 1.3 Pertumbuhan Sektor Pertanian ... 16

Grafik 1.4 Share dan Kontribusi Sektor Pertanian ... 16

Grafik 1.5 Perkembangan Kredit Sektor Pertanian ... 17

Grafik 1.6 Pertumbuhan Sektor Perdagangan ... 18

Grafik 1.7 Share dan Kontribusi Sektor Perdagangan ... 18

Grafik 1.8 Perkembangan Kredit PHR ... 18

Grafik 1.9 RealiasiEkonomi Sektor PHR ... 18

Grafik 1.10 Pertumbuhan Sektor Pertambangan –Penggalian ... 19

Grafik 1.11 Share dan Kontribusi Sektor Pertambangan –Penggalian ... 19

Grafik 1.12 Perkembangan Kredit Sektor Pertambangan –Penggalian ... 19

Grafik 1.13 Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan ... 20

Grafik 1.14 Kontribusi Sektor Industri Pengolahan ... 20

Grafik 1.15 Perkembangan Kredit Sektor industri Pengolahan ... 21

Grafik 1.16 Realisasi Ekonomi Sektor Industri Pengolahan ... 21

Grafik 1.17 Laju Pertumbuhan PDRB dari Sisi Permintaan (yoy(%)) ... 21

Grafik 1.18 Perkembangan Konsumsi Rumah Tangga ... 22

Grafik 1.19 Perkembangan Konsumsi Pemerintah ... 22

Grafik 1.20 Konsumsi Listrik Rumah Tangga ... 23

Grafik 1.21 Perkembangan Kredit Konsumsi ... 23

Grafik 1.22 Penjualan Kendaraan Bermotor (Konsumsi) ... 23

Grafik 1.24 Indeks Tendensi Konsumen ... 23

Grafik 1.24 Perkembangan Investasi ... 24

Grafik 1.25 Perkembangan Penjualan Kendaraan Bermotor (Inventasi) ... 25

Grafik 1.26 Perkembangan Kredit Investasi ... 25

Grafik 1.27 Perkembangan Ekspor ... 25

Grafik 1.28 Perkembangan Impor ... 25

Grafik 2.1 Perkembangan Inflasi year on year, quarter to quarter, dan month to month di Aceh (%) ... 30

Grafik 2.2 Perbandingan Inflasi year on year di kawasan Sumatera (%) ... 30

Grafik 2.3 Inflasi Kelompok (mtm) ... 31

Grafik 2.4 Inflasi Kelompok Rata-Rata ... 31

Grafik 2.5 Inflasi Triwulanan Provinsi Aceh ... 32

Grafik 2.6 Inflasi Kelompok (qtq) ... 32

Grafik 2.7 Perkembangan Inflasi Aceh (yoy (%)) ... 33

Grafik 2.8 Inflasi Kelompok Pada Triwulan III-2014 (yoy (%)) ... 33

Grafik 2.9 Disagregasi Inflasi Tahunan Provinsi Aceh ... 34

Grafik 2.10 Kontribusi Disagregasi Inflasi Tahunan Provinsi Aceh ... 34

Grafik 2.11 Pergerakan Harga Komoditas Daging Sapi ... 34

Grafik 2.12 Pergerakan Harga Komoditas Daging Ayam... 34

Grafik 2.13 Pergerakan Harga Bumbu-Bumbuan ... 34

Grafik 2.14 Pergerakan laju Inflasi Tahunan Kota Pantauan Aceh ... 35

(6)

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN I-2015 5

Grafik 3.1 Aset Perbankan Konvensional ... 43

Grafik 3.2 Aset Perbankan Syariah ... 43

Grafik 3.3 Perkembangan DPK Aceh ... 44

Grafik 3.4 Struktur DPK Aceh ... 44

Grafik 3.5 DPK Perbankan Konvensional ... 44

Grafik 3.6 DPK Perbankan Syariah ... 44

Grafik 3.7 Komposisi DPK Per Jenis Simpanan ... 44

Grafik 3.8 Perkembangan Suku Bunga DPK ... 44

Grafik 3.9 Perkembangan Penyaluran Kredit Aceh ... 45

Grafik 3.10 Perkembangan Suku Bunga, BI Rate, dan Kredit Aceh ... 45

Grafik 3.11 Kredit Bank Konvensional ... 45

Grafik 3.12 Pembiayaan Bank Syariah ... 45

Grafik 3.13 Pangsa Kredit Per Jenis Penggunaan ... 46

Grafik 3.14 Pertumbuhan Kredit (yoy) Menurut Penggunaan ... 46

Grafik 3.15 LDR dan NPL Bank Konvensional ... 46

Grafik 3.16 LDR dan NPL Bank Syariah ... 46

Grafik 3.17 Perkembangan Kredit ke Sektor Korporasi ... 48

Grafik 3.18 Perkembangan NPL Kredit ke Korporasi ... 48

Grafik 3.19 Perkembangan Kredit dan NPL Sektor PHR ... 48

Grafik 3.20 Perkembangan Kredit dan NPL Sektor Industri Pengolahan ... 48

Grafik 3.21 Perkembangan Kredit UMKM di Provinsi Aceh ... 49

Grafik 3.22 Komposisi Kredit UMKM di Provinsi Aceh ... 49

Grafik 3.23 Perkembangan Penyaluran KUR Aceh ... 49

Grafik 3.24 Perkembangan NPL UMKM Provinsi Aceh ... 50

Grafik 3.25 Perkembangan Kredit Rumah Tangga ... 50

Grafik 3.26 Perkembangan KPR ... 50

Grafik 3.27 Perkembangan KKB ... 50

Grafik 3.28 Perkembangan NPL KPR dan KKB ... 50

Grafik 3.29 Perkembangan KPR menurut Tipe Bangunan di Aceh ... 51

Grafik 3.30 Pertumbuhan Tahunan (yoy) KPR yang disalurkan ke Aceh ... 51

Grafik 3.31 Perkembangan NPL, Inflasi dan suku bunga KPR tipe 21 di Provinsi Aceh ... 52

Grafik 3.32 Perkembangan NPL KPR tipe di atas 21 di Provinsi Aceh ... 52

Grafik 3.33 Perkembangan Transaksi RTGS ... 53

Grafik 3.34 Perkembangan Transaksi Kliring ... 53

Grafik 3.35 Perkembangan Inflow Outflow ... 54

Grafik 3.36 Perkembangan Uang Tidak Asli ... 54

Grafik 4.1 Perkembangan Kondisi Ketenagakerjaan Aceh ... 56

Grafik 4.2 Perkembangan Tenaga Kerja Aceh menurut Lapangan Kerja Utama (dalam ribu jiwa) ... 57

Grafik 4.3 Porsi Tenaga Kerja Menurut Status Pekerjaan Utama ... 57

Grafik 4.4 Perkembangan KHL dan UMP Aceh...58

Grafik 4.5 Perkembangan Kemiskinan Aceh ... 58

Grafik 4.6 Perkembangan Angka Kemiskinan Nasional ... 59

Grafik 4.7 Angka Kemiskinan Nasional Menurut Provinsi ... 59

Grafik 4.8 Perkembangan NTP Aceh pada Triwulan IV-2014 ... 59

Grafik 4.9 NTP Tiap Provinsi di Wilayah Sumatera pada triwulan IV-2014 ... 59

Grafik 4.10 NTP Aceh Menurut SubSektor pada triwulan IV-2014 ... 60

(7)

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN I-2015

Grafik 4.13 Indeks Kedalaman Kemiskinan & Indeks Keparahan Kemiskinan Aceh ... 60

Grafik 4.14 Indeks Kedalaman Kemiskinan & Indeks Keparahan Kemiskinan Aceh ... 60

Grafik 5.1 Realisasi APBA 2014 ... 63

Grafik 5.2 Persentase Realisasi Penyerapan Anggaran di Wilayah Provinsi Aceh ... 64

Grafik 5.3 Persentase Belanja Penyerapan Anggaran di Wilayah Provinsi Aceh ... 64

(8)

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN I-2015 7

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran Provinsi Aceh (Rp Miliar) ... 15

Tabel 1.2 Produksi Padi Provinsi Aceh ... 17

Tabel 1.3 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Permintaan Provinsi Aceh ... 21

Tabel 1.4 Perkembangan Realisasi Investasi PMA (Juta USD) dan PMDN (Miliyar Rp) di Aceh ... 24

Tabel 1.5 Neraca Perdagangan Aceh ... 27

Tabel 2.1 Perkembangan Inflasi Bulanan Aceh (mtm(%)) ... 31

Tabel 2.2 Perbandingan Inflasi Triwulanan(qtq)... 32

Tabel 2.3 Perbandingan Inflasi Tahunan (yoy) ... 33

Tabel 2.4 Pergerakan Inflasi 3 Kota di Provinsi Aceh ... 35

Tabel 2.5 Inflasi menurut kota dan kelompok barang dan jasa di Provinsi Aceh (yoy;%) ... 36

Tabel 2.6 Komoditas Pemberi Andil Inflasi Tahun 2014 (yoy%) ... 36

Tabel 2.7. Perbandingan Inflasi Kota...37

Tabel 4.1 Perkembangan Kebutuhan Hidup Layak dan Upah Minimum Provinsi...57

Tabel 5.1 Pendapatan APBA 2014 Aceh ... 64

Tabel 5.2 Belanja APBA 2014 Aceh ... 64

Tabel 5.3 Rincian Belanja APBA 2014 Kota/Kab se-Provinsi Aceh ... 65

Tabel 5.4 Tabel Alokasi Dan Realisasi Dana Transfer 2014 Provinsi Aceh ... 65

Tabel 6.1 Perkembangan dan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Aceh ... 67

(9)

8 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROV. ACEHTRIWULAN I-2015 a. Inflasi dan PDRB

*) IHK mulai triwulan II-2008 menggunakan tahun dasar 2007

b. Perbankan

Perbankan (lanjutan)

Q.IV Q.I Q.II Q.III Q.IV Q.I Q.II Q.III Q.IV

Indeks Harga Konsumen* :

- Banda Aceh 128.74 128.96 131.36 134.31 135.32 107.42 108.61 110.54 114.84 - Lhokseumawe 133.52 138.90 141.23 142.88 144.56 107.2 108.61 110.91 115.49 - Meulaboh - - - - - 112.12 112.75 116.93 120.56 Laju Inflasi Tahunan (yoy,%)

- Banda Aceh 0.06 1.29 3.26 5.12 6.39 6.09 5.33 4.53 7.83

- Lhokseumawe 0.39 3.19 3.66 5.63 8.27 4.13 5.26 5.12 8.53

- Meulaboh - - - - - 6.69 5.76 7.52 8.2 *) I HK pada triwulan II -2008 sudah menggunakan tahun dasar 2007 = 100

2012

INDIKATOR 2013 2014

Q.IV Q.I Q.II Q.III Q.IV Q.I Q.II Q.III Q.IV

PDRB - harga konstan (miliar Rp) na na na na na 2,804 28,582 29,007 28,208 PERTANIAN, KEHUTANAN, & PERIKANAN na na na na na 7,165 7,524 7,789 7,191 PERTAMBANGAN & PENGGALIAN na na na na na 343 3,363 3,201 2,952 INDUSTRI PENGOLAHAN na na na na na 2,184 2,206 2,067 1,768 PENGADAAN LISTRIK, GAS na na na na na 33 36 35 40 PENGADAAN AIR na na na na na 8 8 8 8 KONSTRUKSI na na na na na 2,542 2,557 2,617 2,679 PERDAGANGAN BESAR & ECERAN, & REPARASI MOBIL & SEPEDA MOTORna na na na na 4,101 4,237 4,398 4,288 TRANSPORTASI & PERGUDANGAN na na na na na 2,108 2,129 2,195 2,333 PENYEDIAAN AKOMODASI & MAKAN MINUM na na na na na 290 297 303 306 INFORMASI & KOMUNIKASI na na na na na 1 1,024 1,038 105 JASA KEUANGAN na na na na na 427 439 439 447 REAL ESTATE na na na na na 949 967 989 1,001 JASA PERUSAHAAN na na na na na 162 168 170 170 ADM PEMERINTAHAN, PERTAHANAN & JAMSOS WAJIBna na na na na 2,067 2,023 2,145 2,252 JASA PENDIDIKAN na na na na na 548 550 570 640 JASA KESEHATAN & KEGIATAN SOSIAL na na na na na 689 711 698 729 JASA LAINNYA na na na na na 336 343 347 351 Pertumbuhan PDRB (yoy, %) na na na na na 28,040 28,582 29,007 28,208 2.52 2.17 1.33 0.59

Nilai Ekspor Nonmigas (USD Juta) 6.07 2.82 12.73 9.70 3.61 1.59 0.38 0.10 1.8

Volume Ekspor Nonmigas (ribu ton) na na na na na na na na na

Nilai Impor Nonmigas (Juta USD) 37.21 1.44 1.34 0.84 1.5 10.7 4.41 4.28 9.3

Volume Impor Nonmigas (ribu ton) na na na na na na na na na

INDIKATOR 2012 2013 2014

Q.IV Q.I Q.II Q.III Q.IV Q.I Q.II Q.III Q.IV

A.BANK UMUM :

a. Bank Umum Konvensional

Aset (Rp Juta) 31,348,137 32,404,724 34,154,180 36,113,873 33,437,733 32,437,421 36,212,174 38,864,470 38,304,824 Posisi SBI (Rp Juta) - - - - - -Dana Pihak Ketiga (Rp Juta) 19,865,534 19,925,866 21,836,856 23,849,901 21,587,150 20,962,896 23,692,359 25,634,600 25,287,372 - Giro 8,835,585 9,079,854 10,476,797 12,079,446 6,246,168 6,471,931 7,855,933 9,243,086 8,673,465 - Tabungan 7,337,620 6,521,198 6,407,140 7,115,844 11,576,530 9,954,725 10,009,423 10,409,092 10,781,925 - Deposito 3,692,329 4,324,814 4,952,919 4,654,610 3,764,451 4,536,241 5,827,003 5,982,422 5,831,982 Kredit (Rp Juta) - berdasarkan bank pelapor - -

-Berdasarkan Penggunaan : 18,057,658 18,728,559 19,810,993 20,595,870 20,578,951 20,854,810 21,634,996 21,556,056 21,944,681 - Modal Kerja 6,626,366 7,050,386 7,228,343 7,551,510 7,251,596 7,106,291 7,433,779 7,179,237 7,197,526 - Konsumsi 999,456 1,085,910 1,742,541 1,836,635 1,893,797 2,049,096 2,184,900 2,165,614 2,322,772 - Investasi 10,431,835 10,592,263 10,840,109 11,207,725 11,433,558 11,699,423 12,016,318 12,211,205 12,424,383 - LDR (%) 90.90 93.99 90.72 86.36 95.33 99.48 91.32 84.09 86.78 - NPL (Rp Juta) 835,680 924,423 977,224 1,085,430 905,316 949,475 992,290 976,472 964,247 - Rasio NPL (%) 4.63 4.94 4.93 5.27 4.40 4.55 4.59 4.53 4.39 2012 INDIKATOR 2013 2014

Q.IV Q.I Q.II Q.III Q.IV Q.I Q.II Q.III Q.IV

b. Bank Umum Syariah

Aset (Rp Juta) 4,271,152 4,290,606 4,998,483 5,374,401 4,675,818 5,203,595 5,557,693 5,895,089 5,183,394 Posisi SBI (Rp Juta) - - - -

-Dana Pihak Ketiga (Rp Juta) 2,103,409 1,862,548 1,898,787 2,290,684 2,676,196 2,271,508 2,543,442 2,489,209 2,778,356 - Giro 616,190 461,928 501,882 540,482 621,296 209,808 225,225 232,620 239,397 - Tabungan 914,593 782,435 779,066 843,921 1,404,894 1,257,388 1,250,490 1,331,058 1,493,693 - Deposito 572,626 618,185 617,839 906,281 650,006 804,312 1,067,727 925,531 1,045 Kredit (Rp Juta) - berdasarkan Bank Pelapor 2,703,542 2,789,992 2,915,322 2,982,433 2,968,440 2,971,167 3,073,928 3,079,430 3,072,783 - Modal Kerja 788,927 805,963 856,344 837,077 790,740 766,151 650,609 626,331 594,815 - Investasi 191,432 216,937 216,378 228,603 227,928 221,422 174,310 170,999 165,098 - Konsumsi 1,723,183 1,767,092 1,842,600 1,916,753 1,949,772 1,983,594 2,249,009 2,282,099 2,312,870 - FDR (%) 128.53 149.79 153.54 130.20 110.92 130.80 120.86 123.71 110.60 - NPF (Rp Juta) 121,858 164,555 171,244 175,189 164,321 189,750 234,761 246,741 217,346 - NPF (%) 4.51 5.90 5.87 5.87 5.54 6.39 7.64 8.01 7.07 2012 INDIKATOR 2013 2014

(10)

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROV. ACEHTRIWULAN I-2015 9 c. Sistem Pembayaran

Q.IV Q.I Q.II Q.III Q.IV Q.I Q.II Q.III Q.IV

B.BPR Konvensional :

Aset (Rp Juta) 178,465 179,926 186,555 199,614 193,604 199,614 208,604 208,604 212,628 Dana Pihak Ketiga (Rp Juta) 61,152 61,071 65,409 71,133 78,214 71,133 80,333 80,333 78,244 - Tabungan 30,348 28,086 27,705 31,027 34,937 31,027 32,668 32,668 31,206 - Deposito 30,804 32,985 37,705 40,106 43,277 40,106 47,665 47,665 47,038 Kredit (Rp Juta) 99,764 102,893 116,303 117,596 104,616 116,303 122,300 122,300 117,612 - Modal Kerja 82,232 84,743 96,017 96,480 - 96,017 101,984 101,984 36,733 - Konsumsi 9,933 10,522 10,203 10,240 - 10,203 9,768 9,768 9,633 - Investasi 7,599 7,627 10,082 10,876 - 10,082 10,548 10,548 9,768 NPL (%) 9.23 10.23 7.64 8.24 - 7.64 9.92 10 10 LDR (%) 163.14 168.48 177.81 165.32 133.76 163.50 152.24 152 150 Syariah : Aset (Rp Juta) 93,686 91,502 94,999 95,259 57,687 95,969 121,075 121,075 126,364 Dana Pihak Ketiga (Rp Juta) 53,611 52,408 53,847 51,980 37,280 50,820 60,273 60,273 51,422 - Tabungan 34,209 31,185 31,599 31,740 22,095 30,011 35,618 35,618 29,202 - Deposito 19,402 21,223 22,248 20,241 15,185 20,808 24,655 24,655 22,220 Kredit (Rp Juta) 53,768 57,258 60,178 59,998 28,859 60,178 58,777 58,777 51,457 - Modal Kerja 39,910 43,199 45,588 44,574 - 45,588 43,806 43,806 36,733 - Konsumsi 1,202 1,075 882 1,660 - 882 786 786 786 - Investasi 12,656 12,985 13,708 13,764 - 13,708 14,186 14,186 13,938 NPL (%) 14.25 15.25 12.84 15.72 - 37.13 17.05 17 14 FDR (%) 100.29 109.26 111.76 115.42 77.41 118.42 97.52 98 100 Kredit Berdasarkan Lokasi Proyek (rupiah & valas)

Menurut Penggunaan (Bank Umum dan BPR) 20,914,732 21,678,702 22,902,795 23,755,897 23,547,391 24,002,458 24,890,001 24,816,562 28,566,833 - Modal Kerja 7,537,435 7,984,291 8,226,292 8,529,641 8,042,336 8,014,047 8,230,177 7,951,357 8,766,861 - Investasi 1,202,023 1,314,445 1,970,004 2,077,138 2,121,725 2,281,603 2,369,763 2,347,168 3,792,701 - Konsumsi 12,175,274 12,379,967 12,706,500 13,149,118 13,383,330 13,706,807 14,290,060 14,518,037 16,007,271

LDR (%) 94.71 98.98 96.01 90.45 96.59 102.77 94.36 87.80 101.32

INDIKATOR

Q.IV Q.I Q.II Q.III Q.IV Q.I Q.II Q.III Q.IV

Aliran Kas di Provinsi Aceh :

- Inflow (miliar Rp) 489 1,082 543 1,422 878 1,335 418 1,111 1,340 - Outflow (miliar Rp) 1,881 975 1,418 2,690 3,070 1,258 1,141 1,180 2,303 RTGS : 116,664 95,634 137,362 144,714 98,492 79,059 135,007 158,764 72,644 - Dari Aceh (miliar Rp) 30,057 26,864 35,797 36,522 26,897 23,623 38,127 45,258 22,703 - Ke Aceh (miliar Rp) 66,889 50,110 77,542 84,319 54,140 40,528 71,369 83,592 34,961 - Di Aceh (miliar Rp) 19,717 18,660 24,024 23,873 17,454 14,907 25,510 29,914 14,981 Jumlah Uang Palsu yang ditemukan (lembar) 62 10 21 33 58 130 24 24 80 Nominal Kliring (miliar Rp) 1,014 958 1,038 1,064 822 1,138 1,136 1,099 1,199 Volume Kliring (lembar) 48,191 42,542 42,940 41,179 30,541 40,857 42,009 37,519 44,839 Nilai Transaksi RTGS (Rp. Miliar) 116,664 95,634 137,362 144,714 98,492 79,059 135,007 158,764 72,644 Volume Transaksi RTGS (warkat) 59,114 41,077 45,150 51,886 33,967 31,277 46,258 49,099 20,310 Rata-rata Harian Nominal Transaksi RTGS 1,882 1,542 2,216 2,334 1,589 1,275 2,178 2,561 1,172 Rata-rata Harian Volume Transaksi RTGS 953 663 728 837 548 504 746 792 328 Nominal Kliring Kredit (Rp.Jutaan) 169,606 126,112 153,320 190,773 162,132 219,919 182,980 199,795 178,062 Volume Kliring Kredit (warkat) 19,198 13,654 13,355 13,508 10,206 13,197 12,753 12,325 16,020 Rata-rata Harian Nominal Kiring Kredit(Rp.Juta) 2,736 2,034 2,473 3,077 2,615 3,547 2,951 3,222 2,698 Rata-rata Harian Volume Kliring Kredit(warkat) 310 220 215 218 165 213 206 199 258 Nominal Kliring Debet Penyerahan (Rp. Jutaan) 281,026 831,938 884,216 872,956 659,414 918,152 952,884 899,394 1,021,091 Volume Kliring Debet Penyerahan (warkat) 848,430 28,888 29,585 27,671 20,335 27,660 29,256 25,194 28,819 Rata-rata Harian Nominal Kiring Debet (Rp. Juta) 4,533 13,418 14,262 14,080 10,636 14,809 15,369 14,506 15,471 Rata-rata Harian Volume Kliring Debet (warkat) 13,684 466 477 446 328 446 472 406 437 Nominal Kliring Debet Pengembalian (Rp.Jutaan) 27,923 33,000 37,875 32,563 24,138 30,151 36,048 37,181 45,054 Volume Kliring Debet Pengembalian (warkat) 1,066 861 1,044 1,079 823 951 1,043 861 1,112 Rata-rata Harian Nominal Kiring Debet Pengembalian 450 532 611 525 389 486 581 600 727 Rata-rata Harian Volume Kliring Debet Pengembalian 17 14 17 17 13 15 17 14 18 Nominal Tolakan Cek/BG Kosong (Rp. Jutaan) 25,125 26,192 33,840 28,444 20,634 26,489 33,249 33,761 41,817 Volume Tolakan Cek/BG Kosong (warkat) 950 698 907 954 732 828 932 780 1,010 Rata-rata Harian Nominal Cek/BG Kosong 405 422 546 459 333 427 536 545 674

Rata-rata Haarian Volume Cek/BG Kosong 15 11 15 15 12 13 15 13 16

2012

(11)

EKSEKUTIF

 

 

(12)

GAMBARAN UMUM

Mulai pada periode triwulan IV-2014, Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB) dengan menggunakan tahun dasar 2010 berbasis System National Account (SNA) 2008 dengan menyertakan 17 jenis sektor lapangan usaha.

Pertumbuhan ekonomi Aceh (dengan migas) pada triwulan I tahun 2015 sebesar -1,88%, mengalami kontraksi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Tekanan inflasi Aceh pada triwulan I-2015 mengalami penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya. Laju inflasi tahunan pada triwulan laporan tercatat menurun dari 8,09% (yoy) pada triwulan IV-2014 menjadi 5.45% (yoy) pada triwulan laporan. Kelompok transportasi dan bahan makanan merupakan kelompok yang paling dominan dalam mempengaruhi perkembangan inflasi Aceh pada triwulan I-2015. Inflasi triwulan I tahun 2015 di ketiga kota pantauan tercatat masing-masing sebesar Banda Aceh 5,40%, Lhokseumawe 5,44%, dan Meulaboh 5,67%

Perkembangan perbankan di Triwulan I-2015 menunjukkan penurunan kinerja dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari beberapa indikator utama kinerja perbankan di Provinsi Aceh seperti asset dan kredit yang tumbuh melambat. Pertumbuhan aset perbankan sebesar 9,66 % (yoy), dan kondisi kredit tumbuh sebesar 7,13% (yoy). Kredit bermasalah atau NPL perbankan konvensional sebesar 4,62% dan kualitas pembiayaan di perbankan syariah menunjukkan peningkatan yang tercermin dari panurunan nilai NPF dibandingkan Triwulan IV-2014, yaitu dari semula sebesar 6,16% menurun menjadi sebesar 5,81%.

Kondisi ketenagakerjaan di Provinsi Aceh mengalami peningkatan. Tingkat partisipasi angkatan kerja provinsi Aceh sebesar 66,37% per Februari 2015. Sementara itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Aceh sebesar 7,73%. Tingkat Kemiskinan di Provinsi Aceh pada September 2014 tercatat sebesar 16,98%, turun dibandingkan dengan kondisi kemiskinan pada bulan Maret 2014 yang sebesar 17,72%.

Realisasi keuangan dan fisik APBA Aceh pada triluwulan pertama pada tahun 2015 diawali dengan adanya pencapaian realisasi yang melebih rencana yang telah disusun. Pada triwulan I-2015, realisasi keuangan dan fisik mencapai 3,40% atau telah melebihi rencana sebesar 3,00%. Namun demikian, realisasi anggaran pemerintah pada periode ini seluruhnya terjadi hanya pada bulan Maret 2015, sedangkan untuk bulan Januari dan Februari 2015 belum ada realisasi karena adanya keterlambatan pengesahan APBA 2015.

Perekonomian Aceh pada triwulan II tahun 2015 diperkirakan tumbuh meningkat pada kisaran 0,54% - 1,54% (yoy). Pertumbuhan dari sisi penawaran bersumber dari sektor perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan sepeda motor; serta sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Sementara itu, pertumbuhan dari sisi permintaan diperkirakan masih akan ditopang oleh konsumsi baik oleh masyarakat maupun pengeluaran pemerintah. Pada triwulan II tahun 2015 inflasi Aceh diperkirakan masih berada pada level antara 5,74% - 6,24% (yoy). Tekanan diperkirakan masih akan bersumber dari inflasi kelompok volatile food dan administered price. Ekonomi Aceh pada triwulan I 2015 mengalami kontrkasi sebesar - 1,88% (yoy)

ASESMEN MAKRO EKONOMI REGIONAL

Pada triwulan I 2015, pertumbuhan ekonomi sektoral dengan migas Provinsi Aceh mengalami kontraksi sebesar -1,88% (yoy). Sementara itu, pertumbuhan ekonomi tanpa migas Aceh mengalami pertumbuhan sebesar 4,61%(yoy), meningkat dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang tumbuh 3,48% (yoy). Perlambatan pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan laporan terutama dipicu oleh sektor pertambangan dan industri pengolahan yang terkontraksi cukup dalam. Sektor tersebut mengalami kontraksi masing-masing sebesar -28,45% dan -21,09% (yoy). Sementara itu, beberapa sektor utama seperti sektor perdagangan, sektor konstruksi, dan administrasi pemerintahan mengalami perlambatan pertumbuhan. Sektor yang mengalami peningkatan adalah sektor jasa keuangan, real estate, jasa pendidikan, dan jasa lainnya. Apabila dilihat dari sumber pertumbuhan, kontribusi kontraksi terbesar disumbang oleh sektor pertambangan dan industri pengolahan dengan kontribusi masing-masing sebesar -2,34% dan -1,32% (yoy). Meskipun mengalami kontraksi, beberapa sektor yang masih yang memberikan kontribusi positif adalah sektor pertanian, perdagangan, dan administrasi pemerintahan. Kontraksi ekonomi Aceh dari sisi permintaan disebabkan oleh terkontraksinya beberapa komponen utama seperti konsumsi dan investasi(PMTB). Selain itu, kinerja perdagangan Aceh dengan pihak eksternal juga memberikan kontribusi negatif terhadap ekonomi Aceh. Komponen ekspor dan investasi

(13)

Inflasi Aceh pada triwulan IV 2014 mengalami peningkatan akibat kenaikan harga komoditas admistered prices

ASESMEN INFLASI DAERAH

Tekanan inflasi Aceh pada triwulan I-2015 mengalami penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya. Laju inflasi tahunan pada triwulan laporan tercatat menurun dari 8,09% (yoy) pada triwulan IV-2014 menjadi 5.45% (yoy) pada triwulan laporan. Kelompok transportasi dan bahan makanan merupakan kelompok yang paling dominan dalam mempengaruhi perkembangan inflasi Aceh pada triwulan I-2015. Inflasi triwulan I tahun 2015 di ketiga kota pantauan tercatat masing-masing sebesar Banda Aceh 5,40%, Lhokseumawe 5,44%, dan Meulaboh 5,67% (yoy). Inflasi administered price, volatile food, dan core masing-masing mengalami inflasi sebesar 11,19%, 6,95%, dan 3,65%. Namun, menurut kontribusinya tekanan inflasi tertinggi disumbang oleh kelompok volatile food sebesar 3,52%. Tekanan inflasi volatile food selama tahun 2015 cukup besar dan cenderung meningkat sebagai akibat lanjutan dari kenaikan harga BBM. Komoditas pada kelompok ini yang memberikan andil inflasi tinggi antara lain beras dan ikan tongkol. Tingginya harga BBM (solar) mengakibatkan biaya melaut dan transportasi beras dari Sumatera Utara menuju Aceh meningkat. Pada akhir triwulan I-2015 beberapa komoditas yang masuk dalam komoditas inti mengalami inflasi sebesar 3,82% (yoy). Perkembangan perbankan di Triwulan I-2015 menunjukkan penurunan.

ASESMEN PERBANKAN, STABILITAS SISTEM KEUANGAN, DAN SISTEM PEMBAYARAN Perkembangan perbankan di Triwulan I-2015 menunjukkan penurunan kinerja dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari beberapa indikator utama kinerja perbankan di Provinsi Aceh seperti asset dan kredit yang tumbuh melambat. Pertumbuhan aset perbankan sebesar 9,66 % (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan Triwulan IV-2014 sebesar 16,88% (yoy). Posisi DPK di Provinsi Aceh pada akhir Triwulan I-2015 tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 19,85% (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang mencapai 11,02% (yoy). Kondisi kredit perbankan di Provinsi Aceh pada Triwulan I-2015 tumbuh sebesar 7,13% (yoy), menurun dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 7,78% (yoy). Kredit bermasalah atau NPL perbankan konvensional sebesar 4,62%, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 4,12%. Sementara itu, kualitas pembiayaan di perbankan syariah menunjukkan peningkatan yang tercermin dari panurunan nilai NPF dibandingkan Triwulan IV-2014, yaitu dari semula sebesar 6,16% menurun menjadi sebesar 5,81%. Walaupun demikian, NPF perbankan syariah perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut karena masih berada di atas level batas aman 5%.

Tingkat pengangguran per Februari 2015 dan TPAK meningkat, tingkat kemiskinan per September 2014 mengalami penurunan

ASESMEN KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN

Kondisi ketenagakerjaan di Provinsi Aceh pada triwulan I-2015 menggunakan hasil survei tenaga kerja BPS per Februari 2015. Jumlah angkatan kerja di Provinsi Aceh pada Februari 2015 mencapai 2,261 juta orang, bertambah sekitar 138 ribu orang dibanding jumlah angkatan kerja pada Agustus 2014 sebesar 2,123 juta orang, atau bertambah sekitar 88 ribu orang dibanding Februari 2014 sebesar 2,173 juta orang. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Aceh pada Februari 2015 mencapai 7,73 persen, lebih rendah 1,29 persen dari TPT bulan Agustus 2014 yang mencapai 9,02 persen, dan lebih tinggi 0,98 persen dibandingkan TPT bulan Februari 2014 yang hanya sebesar 6,75 persen. Fluktuatif nya jumlah pengangguran di Aceh itu sangat dipengaruhi oleh musim, di mana pada Agustus 2014 aktivitas sektor pertanian seperti musim tanam atau panen jauh lebih kecil dibandingkan Februari 2015 Tingkat Kemiskinan di Provinsi Aceh pada September 2014 tercatat sebesar 16,98%, turun dibandingkan dengan kondisi kemiskinan pada bulan Maret 2014 yang sebesar 17,72%. Penurunan tingkat kemiskinan di Aceh tersebut diakibatkan oleh adanya penurunan tingkat kemiskinan di daerah pedesaan sebesar 1,33% dan di daerah perkotaan sebesar 0,4%. Penurunan tersebut juga didukung dengan telah direalisasikannya anggaran pemerintah daerah Provinsi Aceh. Perbedaan periode survey tenaga kerja dan kemiskinan membuat hubungan antara kedua indikator ini belum menunjukan hubungan yang sesuai. Penurunan tingkat kemiskinan seharusnya merupakan salah satu hasil dari meningkatnya partisipasi kerja atau berkurangnya tingkat pengangguran.

Realisasi keuangan dan fisik APBA pada triwulan I 2015 melebihi target.

ASESMEN KEUANGAN DAERAH

Realisasi keuangan dan fisik APBA Aceh pada triluwulan pertama pada tahun 2015 diawali dengan adanya pencapaian realisasi yang melebih rencana yang telah disusun. Pada triwulan I-2015, realisasi keuangan dan fisik mencapai 3,40% atau telah melebihi rencana awal sebesar 3,00%. Namun demikian, realisasi anggaran pemerintah pada periode ini seluruhnya terjadi hanya pada bulan Maret 2015, sedangkan untuk bulan Januari dan Februari 2015

(14)

realisasi keuangan (3%) maupun fisik (3%). Deviasi antara rencana dan realisasi baik dari sisi keuangan maupun fisik adalah 0.4% (angka realisasi melebihi angka perencanaan) di masing-masing sisi baik keuangan maupun fisik.

Pertumbu han ekonomi triwulan II 2015 diperkirakan tumbuh meningkat. Inflasi diperkirakan akan menunjukkan tren penurunan PROSPEK PEREKONOMIAN

Perekonomian Aceh pada triwulan II 2015 diperkirakan tumbuh sebesar 0,54%-1,54%. Dari segi permintaan, konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh seiring dengan meningkatnya konsumsi masyarakat akibat bulan Ramadhan, perayaan lebaran dan beberapa hari libur panjang jatuh pada triwulan II-2015 . Rute penerbangan baru yang dibuka pada awal tahun 2015, yaitu tujuan Sabang, Nagan Raya dan Lhokseumawe diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan konsumsi masyarakat.

Dari sisi penawaran, sektor yang diperkirakan akan terus tumbuh sejalan dengan peningkatan konsumsi rumah tangga dan peningkatan kunjungan wisatawan ke Aceh adalah sektor Perdagangan Besar dan Eceran yang juga merupakan salah satu sektor dengan pangas terbesar pada perekonomian Aceh.

Seiring dengan tren peningkatan luas lahan pertanian dan musim panen beras yang jatuh pada bulan April 2015, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan diproyeksikan mengalami peningkatan. Pada tahun 2015, luas tanam padi Aceh mencapai 456.673 hektar, dengan total luas panen mencapai 447.050 hektar dan pada tahun 2015, Pemerintah Provinsi Aceh menargetkan pertumbuhan hingga mencapai 567.000 hektar, dan proyeksi luas panen mencapai 540.000 hektar untuk mencapai target produksi padi 2,7 juta ton pertahun

Namun demikian, sektor penggalian dan pertambangan serta industri pengolahan diperkirakan masih akan tetap terkontraksi pada periode triwulan II-2015, seiring dengan penghentian ekspor mineral mentah dan morotarium tambang serta berhentinya produksi gas yang dialihkan menjadi proyek regasifikasi LNG.

Pada triwulan II tahun 2015 inflasi Aceh diperkirakan berada pada tren meningkat pada level antara 5,74% - 6,24% (yoy).Tekanan diperkirakan masih akan bersumber dari inflasi kelompok volatile food dan core. Inflasi pada kelompok volatile food diperkirakan bersumber dari naiknya harga komoditas ikan tongkol, daging ayam ras dan beras. Ketiga komoditas tersebut pada awal triwulan I 2015 telah memberikan andil inflasi yang cukup tinggi.

(15)

Kondisi Makroekonomi 

Provinsi Aceh 

(16)

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN I-2015 15  Mulai pada periode triwulan IV-2014, Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan

perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB) dengan menggunakan tahun dasar 2010 berbasis System National Account (SNA) 2008 dengan menyertakan 17 jenis sektor

lapangan usaha. Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menghitung PDB

menggunakan tahun dasar 2000 dengan 9 jenis sektor lapangan usaha. Sebagai dampak dari perubahan tahun dasar dan adopsi SNA 2008, perekonomian aceh mengalami kenaikan sebesar 28,30%.

Pertumbuhan ekonomi Aceh (dengan migas) pada triwulan I tahun 2015 sebesar -1,88%, mengalami kontraksi dibandingkan periode yang sama pada tahun 2014. Sementara pertumbuhan ekonomi Aceh (tanpa migas) tumbuh meningkat dari 3,48% (yoy) pada triwulan I 2014 menjadi 4,61% pada triwulan laporan.

Kinerja sektor pertambangan dan industri pengolahan yang terkontraksi cukup dalam menjadi pemicu utama melambatnya pertumbuhan Aceh pada triwulan laporan. Sektor tersebut mengalami kontraksi masing-masing sebesar -28,45% dan -21,09%. Sementara itu, beberapa sektor utama seperti sektor perdagangan, sektor konstruksi, dan administrasi pemerintahan mengalami perlamabatan pertumbuhan. Sektor yang mengalami peningkatan adalah sektor jasa keuangan, real estate, jasa pendidikan, dan jasa lainnya.

Dari sisi penerimaan, kontraksinya pertumbuhan ekonomi triwulan laporan dipicu oleh perlambatan dan juga kontraksi yang terjadi seluruh komponen. Walaupun kinerja ekspor mengalami perbaikan, namun masih mengalami kontraksi dibandingkan tahun sebelumnya.

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DARI SISI PENAWARAN

Mulai pada periode triwulan IV-2014, Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB) dengan menggunakan tahun dasar 2010 berbasis System National Account (SNA) 2008 dengan menyertakan 17 jenis sektor lapangan usaha. Dengan perubahan tersebut, Pada triwulan I 2105 struktur ekonomi Aceh dasi sisi penawaran mengalami beberapa penyesuaian. Sektor pertanian masih menjadi sektor utama dengan pangsa terbesar yaitu sebesar 27,1%. Selanjutnya sektor lainnya dengan pangsa terbesar adalah sektor perdagangan (15,4%), sektor konstruksi (9,2%), sektor industri pengolahan(8,9%), dan administrasi pemerintahan(8,1%).(Grafik 1.1)

Grafik 1. 1. Struktur Ekonomi Aceh Sisi Penawaran

27% 9% 6% 0% 0% 9% 15% 8% 1% 4% 2% 4%1% 8% 2%3%1%

Pertanian, Kehutanan, & Perikanan Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Pengadaan Listrik, Gas Pengadaan Air Konstruksi

Perdagangan Besar & Eceran, & Reparasi Mobil & Sepeda Motor Transportasi & Pergudangan Penyediaan Akomodasi & Makan Minum

Informasi & Komunikasi Jasa Keuangan Real Estate Jasa Perusahaan

(17)

16 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN I-2015

Tabel 1. 1. Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran Provinsi Aceh (Rp Triliun) Sektoral

2013 2014 2015 Growth qtq (%) Growth yoy (%)

I II III IV I II III IV I I-14 I-15 I-14 IV-14 I-15

Pertanian, Kehutanan, & Perikanan 7.09 7.26 7.36 7.29 7.17 7.51 7.68 7.30 7.44 -1.61 1.96 1.19 0.19 3.82 Pertambangan & Penggalian 3.63 3.52 3.58 3.47 3.43 3.36 3.20 2.95 2.45 -1.01 -16.85 -5.53 -14.83 -28.45 Industri Pengolahan 2.31 2.22 2.17 2.10 2.18 2.21 2.07 1.77 1.72 4.16 -2.57 -5.66 -15.64 -21.09 Pengadaan Listrik, Gas 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.04 0.04 0.04 0.04 -2.74 -3.89 -0.12 17.00 15.61 Pengadaan Air 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 2.91 -1.45 6.30 3.21 -1.17 Konstruksi 2.38 2.42 2.47 2.58 2.54 2.56 2.62 2.68 2.53 -1.42 -5.46 6.68 3.90 -0.36 Perdagangan Besar & Eceran, & Reparasi Mobil & Sepeda Motor 3.94 4.11 4.20 4.15 4.10 4.24 4.40 4.29 4.23 -1.28 -1.29 4.19 3.22 3.21 Transportasi & Pergudangan 2.08 2.10 2.16 2.18 2.11 2.13 2.19 2.33 2.23 -3.20 -4.60 1.22 7.15 5.59 Penyediaan Akomodasi & Makan Minum 0.27 0.28 0.28 0.29 0.29 0.30 0.30 0.31 0.31 0.14 -0.12 6.42 5.62 5.35 Informasi & Komunikasi 0.94 0.96 0.97 0.99 1.00 1.02 1.04 1.05 1.04 1.00 -0.67 5.93 6.08 4.33 Jasa Keuangan 0.42 0.43 0.44 0.44 0.43 0.44 0.44 0.45 0.45 -2.91 0.29 2.00 1.75 5.10 Real Estate 0.87 0.90 0.92 0.94 0.95 0.97 0.99 1.00 1.02 1.28 1.92 8.56 6.80 7.47 Jasa Perusahaan 0.15 0.15 0.16 0.16 0.16 0.17 0.17 0.17 0.17 3.05 -2.05 7.60 8.49 3.12 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial Wajib 1.93 1.95 2.01 2.04 2.07 2.02 2.14 2.25 2.20 1.21 -2.13 7.29 10.26 6.62 Jasa Pendidikan 0.54 0.53 0.54 0.60 0.55 0.55 0.57 0.64 0.61 -8.04 -5.25 2.02 7.47 10.73 Jasa Kesehatan &

Kegiatan Sosial 0.63 0.65 0.68 0.72 0.69 0.71 0.70 0.73 0.70 -4.45 -3.66 8.59 1.06 1.90

Jasa lainnya 0.32 0.32 0.33 0.33 0.34 0.34 0.35 0.35 0.36 1.42 2.43 4.98 6.08 7.14

PDRB 27.55 27.84 28.29 28.31 28.05 28.57 28.90 28.32 27.52 -0.92 -2.83 1.79 0.04 -1.88 PDRB Non Migas 23.99 24.41 24.94 25.10 24.83 25.45 26.13 26.11 25.97 -1.09 -0.52 3.48 4.01 4.61

Sumber : BPS Provinsi Aceh, diolah BI Aceh

Pada triwulan I 2015, pertumbuhan ekonomi sektoral dengan migas Provinsi Aceh mengalami kontraksi sebesar -1,88% (yoy) menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang masih tumbuh sebesar 0,04% (yoy) atau periode yang sama tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar 1,79% (yoy). Namun demikian, pertumbuhan ekonomi tanpa migas Aceh mengalami pertumbuhan sebesar 4,61%(yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya maupun periode yang sama pada tahun sebelumnya yang masing-masing tumbuh sebesar 4,01 3,48% (yoy) (Grafik 1.2)

Perlambatan pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan laporan terutama dipicu oleh sektor pertambangan dan industri pengolahan yang terkontraksi cukup dalam pada triwulan laporan. Sektor tersebut mengalami kontraksi masing-masing sebesar -28,45% dan -21,09% (yoy). Sementara itu, beberapa sektor utama seperti sektor perdagangan, sektor konstruksi, dan administrasi pemerintahan mengalami perlambatan pertumbuhan. Adapun sektor masih yang mengalami peningkatan pertumbuhan adalah sektor jasa keuangan, real estate, jasa pendidikan, dan jasa lainnya (Tabel 1.1).

Apabila dilihat dari sumber kontraksi, kontribusi terbesar disumbang oleh sektor pertambangan dan industri pengolahan dengan kontribusi masing-masing sebesar -2,34% dan -1,32% (yoy). Meskipun secara keseluruhan perekonomian Aceh mengalami kontraksi, beberapa sektor masih tumbuh dan memberikan kontribusi positif, yaitu sektor pertanian, perdagangan, dan administrasi pemerintahan (Grafik 1.3)

(18)

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN I-2015 17 Grafik 1. 2. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi

Aceh Dengan Migas

Grafik 1. 3. Kontribusi Pertumbuhan Sektor-Sektor Ekonomi Aceh (yoy(%)

Sumber: BPS Provinsi Aceh, diolah BI Aceh Sumber: BPS Provinsi Aceh, diolah BI Aceh

SEKTOR PERTANIAN, KEHUTANAN & PERIKANAN

Grafik 1. 4. Pertumbuhan Sektor Pertanian Grafik 1. 5. Pangsa dan Kontribusi Sektor Pertanian

Sumber : BPS Provinsi Aceh, diolah BI Aceh Sumber : BPS Provinsi Aceh, diolah BI Aceh

Pada triwulan I 2015 sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan memiliki nilai sebesar Rp. 7,4 Triliun dan tumbuh sebesar 3,82%(yoy) dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp. 7,2 Triliun. Sektor ini juga mengalami peningkatan dibandingkan pertumbuhan pada triwulan lalu yang sebesar 1,19%(yoy) (Grafik 1.4). Peningkatan ini disebabkan oleh membaiknya kondisi cuaca pada awal tahun 2015 ini dibandingkan dengan tahun 2014 lalu yang mengalami kekeringan. Kondisi cuaca yang baik tersebut mendukung peningkatan produksi pada sektor ini terutama pada sub sektor tanaman pangan.

Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan masih menjadi sektor utama dengan pangsa terbesar dalam PDRB Provinsi Aceh yaitu sebesar 27,1%. Dengan pangsa yang besar, kontribusi pertumbuhan sektor ini terhadap ekonomi Aceh sangat signifikan. Pada triwulan I 2015 ini, sektor ini memberikan kontribusi pertumbuhan sebesar 1,03%, meningkat dibandingkan triwulan lalu yang sebesar 0,05% dan tahun lalu pada periode yang sama (0,30%) (Grafik 1.5).

Kinerja sektor pertanian membaik karena faktor cuaca yang mendukung. Selain itu, pada tahun 2015 produksi komoditas pertanian seperti Padi, Jagung dan Kedelai memiliki target peningkatan produksi yang signifikan sehingga sudah memberikan berdampak pada triwulan I 2015. Cuaca yang normal pada awal tahun 2015 ini diperkirakan akan mendukung pencapaian target produksi komoditas tersebut.

1,79 -1,88 3,48 4,61 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 0 5 10 15 20 25 30 35 I II III IV I II III IV I 2013 2014 2015 % Rp Triliun PDRB PDRB Non Migas

yoy(%) yoy(%)Non Migas

1,03 -2,54 -1,32 0,49 0,45 0,16 0,28 0,53 0,24 -3,00 -2,50 -2,00 -1,50 -1,00 -0,50 0,00 0,50 1,00 1,50 P e rt a n ia n , K e h u ta n a n , & … P e rt a m b a n g a n & P e n g g a lia n In d u s tr i P e n g o la h a n P e rd a g a n g a n B e s a r & E c e ra n , & … T ra n s p o rt a s i & P e rg u d a n g a n In fo rm a s i & K o m u n ik a s i R e a l E s ta te A d m in is tr a s i P e m e rin ta h a n ,… Ja s a P e n d id ik a n persen (%) 7,09 7,26 7,36 7,29 7,17 7,51 7,68 7,30 7,44 0,19 3.82 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 7 7 7 7 7 7 7 7 8 8 8 8 I II III IV I II III IV I 2013 2014 2015 % Rp Triliun Pertanian, Kehutanan, & Perikanan

yoy(%) 0,75 0,69 1,76 1,69 0,30 0,93 1,18 0,05 1,03 25% 25% 26% 26% 27% 27% 28% 0 0 0 1 1 1 1 1 2 2 2 I II III IV I II III IV I 2013 2014 2015 % % Pangsa PDRB Kontribusi Pertumbuhan

(19)

18 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN I-2015

Percepatan pembangunan infrastruktur yang berasal dari peralihan dana subsidi BBM diprioritaskan untuk pembangunan waduk untuk kepentingan sektor pertanian. Pembangunan Bendungan Keureuto yang dimulai pada bulan Maret 2015 memiliki potensi irigasi mencapai 9.500 Ha sawah. Diharapkan melalui pembangunan bendungan tersebut dapat mengakselerasi perbaikan irigasi oleh pemerintah.

Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dilakukan oleh Bank Indonesia Provinsi Aceh juga menunjukan bahwa realisasi Sektor Pertanian juga tercatat mengalami peningkatan yang sejalan dengan pertumbuhan sektor pertanian (PDRB Sektor Pertanian) pada triwulan I 2015 (Grafik 1.6). Namun, walaupun masih tumbuh, kredit pada sektor pertanian masih berada dalam tren perlambatan. Pada triwulan laporan, kredit sektor pertanian mencapai Rp. 1,65 Triliun, walaupun nilai ini merupakan nilai tertinggi dari sejak tahun 2012, namun pertumbuhannya terus mengalami perlambatan. Kredit sektor pertanian pada triwulan laporan tercatat mengalami perlambatan dari 63% (yoy) pada triwulan lalu menjadi 56% (yoy) pada triwulan laporan (Grafik 1.7).

Grafik 1. 6. Realiasi Ekonomi Sektor Pertanian Grafik 1. 7. Perkembangan Kredit Sektor Pertanian

Sumber : SKDU KPwBI Prov. Aceh Sumber : Laporan Bank Umum, diolah

SEKTOR PERDAGANGAN BESAR & ECERAN, & REPARASI MOBIL & SEPEDA MOTOR

Kinerja sektor Perdagangan Besar & Eceran, & Reparasi Mobil & Sepeda Motor belum dapat mengangkat pertumbuhan Aceh karena mengalami perlambatan. Pada triwulan I 2015, sektor ini tumbuh sebesar 3,21% (yoy) melambat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tumbuh hingga mencapai 4,19%(yoy). Sektor ini juga mengalami peningkatan dibandingkan pertumbuhan pada triwulan lalu yang sebesar 3,22%(yoy) Perlambatan pertumbuhan pada sektor ini berkaitan dengan daya beli masyarakat yang menurun akibat pergerakan harga BBM (Grafik 1.8).

Sektor Perdagangan Besar & Eceran, & Reparasi Mobil & Sepeda Motor menjadi salah satu sektor utama dengan pangsa kedua terbesar yaitu sebesar 15,4%. Dengan pangsa yang besar, kontribusi pertumbuhan sektor ini terhadap ekonomi Aceh juga sangat signifikan. Pada triwulan I 2015 ini, sektor ini memberikan kontribusi pertumbuhan sebesar 0,49%, tidak berubah dibandingkan triwulan lalu namun mengalami penurunan kinerja dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama yang memiliki kontribusi sebesar (0,61%) (Grafik 1.9). -6,0 -4,0 -2,0 0,0 2,0 4,0 6,0 8,0 10,0

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2010 2011 2012 2013 2014 2015 SKDU PDRB 1.648 244 89 63 56 0 50 100 150 200 250 300 0 200 400 600 800 1.000 1.200 1.400 1.600 1.800

I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015

% Rp Miliyar

(20)

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN I-2015 19 Grafik 1. 8. Pertumbuhan Sektor Perdagangan Grafik 1. 9. Share dan Kontribusi Sektor

Perdagangan

Sumber : BPS Provinsi Aceh, diolah BI Aceh Sumber : BPS Provinsi Aceh, diolah BI Aceh

Penurunan harga BBM di awal dan pertengahan Januari 2015 lalu dan stabilnya tarif listrik, bahan bakar rumah tangga sebenarnya diperkirakan akan menjadi penggerak untuk meningkatkan pertumbuhan sektor ini. Namun, hingga akhir triwulan harga BBM beberapa kali mengalami kenaikan sehingga berpengaruh signifikan terhadap daya beli masyarakat. Kenaikan harga dapat menurunkan daya beli masyarakat serta omzet pengusaha untuk sehingga menurunkan geliat bisnis di sektor ini.

Industri reparasi kendaraan bermotor berkaitan dengan besar kecilnya penjualan dari kendaraan bermotor itu sendiri. Perlambatan pada sektor ini juga dapat dijelaskan dengan menurunnya penjualan kendaraan bermotor baik roda empat maupun roda dua. Pada triwulan I 2015, penjualan kendaraan bermotor di Aceh tumbuh sebesar 24%(yoy), mengalami perlambatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 30%(yoy) (Grafik 1.10).

Perlambatan pertumbuhan sektor Perdagangan Perdagangan Besar & Eceran, & Reparasi Mobil & Sepeda Motor juga sejalan dengan perkembangan kredit perbankan berdasarkan lokasi proyek pada sektor Perdagangan, Hotel & Restoran (PHR) yang cenderung melambat. Pertumbuhan pembiayaan yang diberikan bank pada sektor PHR mengalami perlambatan dari sebelumnya sebesar 14,4%(yoy) pada triwulan lalu menjadi 11,7%(yoy) triwulan laporan. Bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, kredit sektor ini juga mengalami perlambatan yang signifikan karena mampu tumbuh sebesar 14,8%(yoy) (Grafik 1.11)

3,94 4,11 4,20 4,15 4,10 4,24 4,40 4,29 4,23 4,19 3,22 3,21 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 4 4 4 4 4 4 4 4 5 I II III IV I II III IV I 2013 2014 2015 % Rp Triliun

Perdagangan Besar & Eceran, & Reparasi Mobil & Sepeda Motor

yoy(%) 0,85 0,93 0,79 0,72 0,61 0,46 0,71 0,49 0,49 14% 14% 14% 14% 14% 15% 15% 15% 15% 15% 16% 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 I II III IV I II III IV I 2013 2014 2015 % % Pangsa PDRB Kontribusi Pertumbuhan

Grafik 1. 10. Penjualan Kendaraan Bermotor

Sumber : Laporan Bank Umum, diolah 30% 24% -30% -20% -10% 0% 10% 20% 30% 40% 0 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 35.000 40.000 I II II I IV I II III IV I II III IV I II III IV I 2011 2012 2013 2014 2015

(21)

20 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN I-2015

Grafik 1. 11. Perkembangan Kredit PHR Grafik 1. 12. Realiasi Ekonomi Sektor PHR

Sumber : Laporan Bank Umum, diolah Sumber : SKDU KPwBI Prov. Aceh

SEKTOR PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN

Sektor pertambangan dan penggalian merupakan sektor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap kontaksinya ekonomi Aceh. Pada triwulan I 2015, sektor ini mengalami kontraksi sebesar -28,45% (yoy) jauh lebih besar dibandingkan dengan triwulan lalu yang sebesar -14,83%(yoy) maupun tahun lalu pada periode yang sama sebesar -5,53%(yoy) (Grafik 1.13).

Sektor pertambangan dan penggalian salah satu sektor utama dengan pangsa yang cukup besar yaitu sebesar 8,9%. Pada triwulan I 2015 ini, sektor ini memberikan kontribusi pertumbuhan sebesar -2,54%, mengalami peningkatan kontribusi negatif dibandingkan triwulan lalu dan tahun lalu pada periode yang sama yang memiliki kontribusi masing-masing sebesar -1,55% dan -1,16% (Grafik 1.14).

Grafik 1. 13. Pertumbuhan Sektor Pertambangan-Penggalian

Grafik 1. 14. Share dan Kontribusi Sektor Pertambangan–Penggalian

Sumber : BPS Provinsi Aceh, diolah BI Aceh Sumber : BPS Provinsi Aceh, diolah BI Aceh Penurunan kinerja sektor pertambangan dan penggalian Aceh ini merupakan dampak dari telah berakhirnya produksi LNG Aceh. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh pada tahun 2015 ini akan terus dihambat oleh ketidakberadaan gas alam tersebut. Selain itu, penerapan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara (Minerba) yang mengamanatkan perusahaan tambang untuk membangun industri pengelolahan dan pemurnian (smelter) di dalam negeri dan melarang ekspor bahan baku mineral mentah ini juga menjadi salah satu faktor habisnya sektor ini. Kebijakan ini membuat beberapa perusahaan tambang biji besi di Aceh berhenti beroperasi.

14,83 14,44 11,67 0 5 10 15 20 25 30 35 1000,0 2000,0 3000,0 4000,0 5000,0 6000,0

I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015

% Rp Miliyar Perdagangan yoy_dagang

0,0 2,0 4,0 6,0 8,0 10,0 12,0 -4,0 -2,0 0,0 2,0 4,0 6,0 8,0

I III I III I III I III I III I

2010 2011 2012 2013 2014 2015 SKDU PDRB 3,63 3,52 3,58 3,47 3,43 3,36 3,20 2,95 2,45 -5,53 -14,83 -28,45 -30,00 -25,00 -20,00 -15,00 -10,00 -5,00 0,00 0 1 1 2 2 3 3 4 4 I II III IV I II III IV I 2013 2014 2015 % Rp Triliun Pertambangan & Penggalian yoy(%)

-0,74 -0,63 -0,33 -0,65 -0,68 -0,54 -1,16 -1,55 -2,54 0% 2% 4% 6% 8% 10% 12% 14% -3 -3 -2 -2 -1 -1 0 I II III IV I II III IV I 2013 2014 2015 % % Pangsa PDRB Kontribusi Pertumbuhan

(22)

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN I-2015 21 Penurunan kinerja sektor ini juga terjadi sebagai imbas dari upaya pemerintah Aceh melalui Instruksi Gubernur (Ingub) Aceh Nomor 11/INSTR/2014 tanggal 30 Oktober 2014 tentang Moratorium Izin Usaha Pertambangan

Mineral Logam dan Batubara di Aceh untuk menghentikan sementara penerbitan izin semua jenis pertambangan baru di Aceh. Moratorium akan diberlakukan selama dua tahun sejak ditetapkan. Ingub ini diberlakukan untuk menjaga keseimbangan hutan agar terhindar dari banyaknya bencana alam. Terutama pertambangan sektor bijih besi dan juga emas yang disinyalir merusak hutan dan mencemari lingkungan.

Kontraksi sektor pertambangan dan penggalian juga dikonfirmasi oleh indikator perkembangan kredit perbankan berdasarkan lokasi proyek. Kredit sektor pertambangan & penggalian berdasarkan lokasi proyek menunjukan peningkatan kontraksi, dari sebelumnya sebesar -12,7%(yoy) pada triwulan lalu menjadi -16,02 %(yoy) pada triwulan laporan. (Grafik 1.15)

SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN

Grafik 1. 16. Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan

Grafik 1. 17. Kontribusi Sektor Industri Pengolahan

Sumber : BPS Provinsi Aceh, diolah BI Aceh Sumber : BPS Provinsi Aceh, diolah BI Aceh Pada periode laporan, kinerja sektor industri pengolahan mengalami penurunan yang signifikan. Sepanjang tahun 2014, sektor industri pengolahan mengalami tren penurunan. Sektor industri pengolahan juga merupakan sektor yang memberikan kontribusi besar terhadap terkontraksinya ekonomi Aceh. Pada triwulan I 2015, sektor ini mengalami kontraksi sebesar -21,09% (yoy) lebih besar dibandingkan dengan kontraksi triwulan lalu yang sebesar -15,64%(yoy) maupun tahun lalu pada periode yang sama sebesar -5,66%(yoy) (Grafik 1.16).

Sektor industri pengolahan juga yang memiliki pangsa sebesar 6,3% pada triwulan I 2015 memberikan kontribusi kontraksi pertumbuhan sebesar -1,32%, mengalami peningkatan kontribusi kontraksi dibandingkan triwulan lalu dan tahun lalu pada periode yang sama yang memiliki kontribusi masing-masing sebesar -0,98% dan -0,44% (Grafik 1.17). 2,31 2,22 2,17 2,10 2,18 2,21 2,07 1,77 1,72 -5,66 -15,64 -21,09 -25,00 -20,00 -15,00 -10,00 -5,00 0,00 5,00 0 1 1 2 2 3 I II III IV I II III IV I 2013 2014 2015 % Rp Triliun Industri Pengolahan yoy(%)

0,02 -0,34 -0,51 -0,75 -0,44 -0,05 -0,33 -0,98 -1,32 0% 2% 4% 6% 8% 10% -1 -1 -1 -1 -1 0 0 0 0 I II III IV I II III IV I 2013 2014 2015 % % Pangsa PDRB Kontribusi Pertumbuhan

Grafik 1. 15. Perkembangan Kredit Sektor Pertambangan & Penggalian

Sumber : Laporan Bank Umum, diolah 15,96 -12,67 -16,02 -150 -100 -50 0 50 100 150 200 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0 80,0

I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015

% Rp Miliyar Industri Pertambangan

(23)

22 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN I-2015

Berakhirnya penjualan gas di Aceh berdampak pada kinerja industri pengolahan lainnya seperti industri pupuk dan kertas. Beberapa perusahaan pupuk di provinsi Aceh pada triwulan laporan tidak dapat beroperasi optimal karena keterbatasan pasokan dari wilayah Provinsi Aceh dan mahalnya harga gas dari luar daerah. Mahalnya harga gas juga telah menyebabkan produksi pupuk terbatasi sehingga nilai penjualan pupuk hingga saat ini masih didukung oleh subsidi pemerintah.

Penurunan kinerja sektor industri pengolahan akibat kelangkaan gas, diharapkan dapat diantisipasi melalui proyek terminal regasifikasi yang direncanakan untuk dapat memberikan prioritas penyediaan gas bagi industri. Sehubungan dengan hal tersebut, Pemerintah dan Stakeholders di Aceh harus dapat segera membuat blue print rencana strategis untuk dapat mendorong perekonomian di Aceh pasca penghentian penjualan gas di Aceh dengan merencanakan kawasan industri di jalur pipa regasifikasi tersebut.

Sejalan dengan kinerja sektor ekonominya, penyaluran kredit pada sektor industri pengolahan juga tercatat mengalami penurunan yang signifikan. Kredit sektor industri pengolahan berdasarkan lokasi proyek menunjukan peningkatan kontraksi, dari sebelumnya sebesar -25,06%(yoy) pada triwulan lalu menjadi -28,65 %(yoy) pada triwulan laporan. (Grafik 1.18)

Grafik 1. 18. Perkembangan Kredit Sektor industri Pengolahan

Grafik 1. 19. RealiasiEkonomi Sektor Industri Pengolahan

Sumber : Laporan Bank Umum, diolah Sumber : SKDU KPwBI Prov. Aceh PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DARI SISI PERMINTAAN

Tabel 1. 2. Pertumbuhan Ekonomi Sisi Permintaan Provinsi Aceh

Komponen (Rp Triliun)

2013 2014 2015 Growth qtq (%) Growth yoy (%)

I II III IV I II III IV I I-14 I-15 I-14 IV-14 I-15

Konsumsi Rumah Tangga 14.84 14.93 15.21 15.35 15.31 15.48 15.76 15.86 15.74 -0.3 -0.8 3.1 3.3 2.8 Konsumsi LNPRT 0.41 0.42 0.45 0.48 0.53 0.54 0.49 0.50 0.49 9.6 -1.8 28.3 2.6 -8.1 Konsumsi Pemerintah 4.11 5.07 5.65 8.00 4.69 5.21 5.80 7.82 4.74 -41.3 -39.4 14.1 -2.3 0.9 Pembentukan Modal Tetap Bruto 8.22 8.42 8.82 9.27 9.23 9.10 9.30 9.42 9.19 -0.4 -2.4 12.3 1.6 -0.4 Perubahan Inventori 0.07 0.04 -0.04 -0.11 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 -99.9 -86.5 -100.2 -99.3 -9.6 Ekspor 11.93 12.23 12.75 11.88 11.77 12.01 12.65 11.13 11.21 -1.0 0.7 -1.3 -6.3 -4.7 Impor 12.03 13.27 14.54 16.58 13.49 13.78 15.10 16.41 13.85 -18.6 -15.6 12.1 -1.0 2.7 P D R B 27.55 27.84 28.29 28.31 28.05 28.57 28.90 28.32 27.52 -0.923 -2.83 1.79 0.04 -1.88

Sumber : BPS Provinsi Aceh, diolah BI Aceh 18,09 -25,06 -28,65 -50 0 50 100 150 500,0 1000,0 1500,0 2000,0 2500,0

I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015

% Rp Miliyar Industri Pengolahan yoy_ind.olah

-30,0 -20,0 -10,0 0,0 10,0 20,0 -3,0 -2,5 -2,0 -1,5 -1,0 -0,5 0,0 0,5 1,0 1,5

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I 2010 2011 2012 2013 2014 2015

(24)

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN I-2015 23 Grafik 1. 20. Laju dan Kontribusi Pertumbuhan PDRB

dari Sisi Permintaan (yoy(%))

Grafik 1. 21. Struktur PDRB Sisi Permintaan

Sumber : BPS Provinsi Aceh Sumber : BPS Provinsi Aceh

Kontraksi ekonomi Aceh dari sisi permintaan disebabkan oleh terkontraksinya beberapa komponen utama seperti konsumsi dan investasi(PMTB). Selain itu, kinerja perdagangan Aceh dengan pihak eksternal juga memberikan kontribusi negatif terhadap ekonomi Aceh. Komponen ekspor dan investasi merupakan komponen yang memberikan kontribusi kontraksi terbesar masing-masing sebesar -1,92% dan -0,14%. Selain itu, komponen impor yang merupakan pengurang dari kinerja ekonomi Aceh juga memberikan kontribusi terhadap kontraksi PDRB Aceh sebesar -1,36% (Tabel 1.2 dan Grafik 1.20).

Struktur ekonomi Aceh dari sisi permintaan setelah pergantian dasar menjadi tahun 2010 masih didominasi oleh konsumsi rumah tangga sebesar 48,0%. Selanjutnya komponen lainnya dengan pangsa terbesar adalah investasi(28,03%), konsumsi pemerintah(14,4%) dan perdagangan eksternal (net ekspor/impor) (8,05%) (Grafik 1.21).

KONSUMSI

Konsumsi rumah tangga pada triwulan laporan mengalami perlambatan pertumbuhan dari 3,35% (yoy) pada triwulan sebelumnya menjadi 2,82% (yoy) pada triwulan laporan (Grafik 1.22). Konsumsi rumah tangga dengan pangsa sebesar 48% memberikan kontribusi pertumbuhan sebesar 1,61%, mengalami penurunan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar 1,87% (Grafik 1.23).

2,82 -8,14 0,91 -0,43 -9,64 -4,72 2,70 1,61 -0,14 0,16 -0,14 0,00 -1,92 1,36 -2,5 -2,0 -1,5 -1,0 -0,5 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 -12,0 -10,0 -8,0 -6,0 -4,0 -2,0 0,0 2,0 4,0 P e n ge lu ar an K o n su m si R u m ah … P e n ge lu ar an K o n su m si LN P R T P e n ge lu ar an K o n su m si P e m e rin ta h P e m b e n tu ka n M o d al Te ta p B ru to P e ru b ah an In ve n to ri E ks p o r Im p o r Persen (%) P D R B Kontribusi… 48% 2% 14% 28% 0%8%

Konsumsi Rumah Tangga

Konsumsi LNPRT Konsumsi Pemerintah Pembentukan Modal Tetap Bruto Perubahan Inventori Perdagangan Eksternal

(25)

24 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN I-2015

Grafik 1. 22. Perkembangan Konsumsi RT Grafik 1. 23. Kontribusi Konsumsi RT

Sumber : BPS Provinsi Aceh, diolah BI Aceh Sumber : BPS Provinsi Aceh, diolah BI Aceh Konsumsi pemerintah pada triwulan laporan mengalami peningkatan pertumbuhan dari -2,29% (yoy) pada triwulan sebelumnya menjadi 0,91% (yoy) pada triwulan laporan (Grafik 1.24). Konsumsi pemerintah dengan pangsa sebesar 14,4% memberikan kontribusi pertumbuhan sebesar 0,61% atau mengalami peningkatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar -0,63% (Grafik 1.25).

Grafik 1. 24. Perkembangan Konsumsi Pemerintah Grafik 1. 25. Kontribusi dan Pangsa Konsumsi Pemerintah

Sumber : BPS Provinsi Aceh, diolah BI Aceh Sumber : BPS Provinsi Aceh, diolah BI Aceh Perlambatan pertumbuhan konsumsi juga tercermin dari melambatnya pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor untuk keperluan konsumsi. Pembelian kendaraan bermotor yang termasuk dalam aktivitas konsumsi rumah tangga adalah pembelian mobil dan sepeda motor pribadi. Pada triwulan laporan, penjualan kendaraan bermotor tumbuh 24% (yoy), meningkat dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 30% (Grafik 1.26). Namun, pertumbuhan kredit konsumsi sebagai salah satu sumber pembiayaan konsumsi masyarakat justru mengalami sedikit peningkatan dari 11,0% (yoy) pada triwulan lalu menjadi 11.7% (yoy) pada triwulan laporan (Grafik 1.27).

14,84 14,93 15,21 15,35 15,31 15,48 15,76 15,86 15,74 3,15 3,35 2,82 0 1 1 2 2 3 3 4 4 14 14 15 15 15 15 15 16 16 16 I II III IV I II III IV I 2013 2014 2015 % Rp Triliun Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

yoy(%) 2,01 1,88 1,29 1,28 1,72 1,99 1,97 1,87 1,61 0 1 1 2 2 3 I II III IV I II III IV I 2013 2014 2015 % Kontribusi Pertumbuhan 4,11 5,07 5,65 8,00 4,69 5,21 5,80 7,82 4,74 14,10 -2,29 0,91 -10 -5 0 5 10 15 20 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 I II III IV I II III IV I 2013 2014 2015 % Rp Triliun

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah yoy(%) 2,53 3,05 1,42 -1,35 2,36 0,51 0,53 -0,63 0,16 -2 -1 0 1 2 3 4 I II III IV I II III IV I 2013 2014 2015 % Kontribusi Pertumbuhan

Grafik 1. 26. Perkembangan Investasi

Sumber : BPS Provinsi Aceh, diolah BI Aceh 8,22 8,42 8,82 9,27 9,23 9,10 9,30 9,42 9,19 12,29 1,59 -0,43 -10 -5 0 5 10 15 8 8 9 9 10 10 I II III IV I II III IV I 2013 2014 2015 % Rp Triliun Pembentukan Modal Tetap Bruto

Gambar

Grafik 1. 4. Pertumbuhan Sektor Pertanian  Grafik 1. 5. Pangsa dan Kontribusi Sektor Pertanian
Grafik 1. 6. Realiasi Ekonomi Sektor Pertanian Grafik 1. 7. Perkembangan Kredit Sektor Pertanian
Grafik 1. 18.  Perkembangan Kredit Sektor industri  Pengolahan
Grafik 1. 21. Struktur PDRB Sisi Permintaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran TGT-S memberikan prestasi belajar sama dengan model pembelajaran NHT-S dan model pembelajaran PBL- S, sedangkan

Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,000 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat

Berdasarkan hasil Trial Perkuatan yang ditampilkan pada Gambar 12 dengan jarak antar cerucuk mulai dari 0,6 m – 1,3 m baik pada kondisi sebelum maupun setelah hujan, didapat

YENI KUSUMANINGSIH Bimbingan dan Konseling (Konselor) SMP NEGERI 14 BANJARBARU Konfirmasi Panitia 166 Kota Banjarmasin 17156080010024 1991 HARUNNURRASYID Pendidikan Luar Biasa SMPLB

Tanggung-jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility ) berhubungan erat dengan pembangunan berkelanjutan dimana suatu perusahaan dalam melaksanakan

Berdasarkan data dari pertanyaan di atas, maka dapat dijelaskan bahwa responden menjawab pertanyaan ke lima dengan jawaban “sangat membantu” sebanyak 27 responden

Setelah semua data lulusan mahasiswa Fakultas Teknik tahun 2013 sampai 2015 didapatkan dengan jumlah 466 record, setelah data diseleksi sesuai dengan atribut yang akan

Dari hasil studi empiris, dengan menggunakan dua model yang dilandasi hipotesa market power, yaitu Structure Conduct Performance dan Relative Market Power, dapat