• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis - YOPIKA SAPUTRI BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis - YOPIKA SAPUTRI BAB II"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori Medis

1. Pengertian

a. Pengertian kehamilan

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilitas atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.

(Sarwono, 2008 ; h. 213).

Kehamilan normal adalah ibu sehat, tidak ada riwayat obstetri

buruk ukuran uterus sama atau sesuai usia kehamilan pemeriksaan

fisik dan laboratorium normal ( Saifuddin, 2002 ; h. 1). Jadi kehamilan

normal dapat didefinisikan sebagai penyatuan spermatosoa dan ovum

dan dilanjukan dengan nidasi atau inflantasi serta tidak ada riwayat

obstetri buruk.

b. Mekanisme kehamilan

Dimana suatu peristiwa persatuan antara sel mani dengan sel

telur. Fertilisasi terjadi di ampula tuba, hanya satu sperma yang telah

mengalami proses kapasitasi dapat melintasi zona pelusida

mengalami perubahan sehingga tidak bisa dilalui oleh sperma lain.

Selanjutnya proses nidasi, yaitu hasil konsepsi menjadi stadium

(2)

diselubungi oleh suatu simpai yang disebut trofoblas. Trofoblas ini

sangat kritis untuk keberhasilan kehamilan terkait dengan keberhasilan

nidasi (implantasi). Dari pembuahan menjadi zigot dan zigot menjadi

morula. Selanjut nya proses pembentukkan struktur dan jenis

plasenta. Setelah nidasi embrio ke dalam endometrium, plasenta

dimulai. Pada plasenta manusia berlangsung 12-18 minggu setelah

fertilisasi. Dalam 2 minggu pertama perkembangan hasil konsepsi,

trofoblas invasi telah melakukan penetrasi ke pembuluh darah

endomertrium. Pada tiga minggu selanjutnya pasca fertilisasi sirkulasi

darah janin dini dapat diidentifikasikan dan dimulai pembentukan vili

korialis. (Sarwono, 2008 ; h. 140-145)

2. Diagnosa kehamilan

Diagnosa pada trimester pertama dan trimester ke dua didasarkan

pada kombinasi tanda praduga dan tanda kemungkinan kehamilan,

kehamilan dengan sendirinya akan terlihat sering kemajuan usia

kehamilan ketika tanda – tanda positif kehamilan dengan mudah dapat

diamati.

(Varney, 2007 ; h. 519 ).

Menurut Yulifa (2010 ; h. 72) untuk menegakan diagnosis

kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian dengan beberapa

tanda dan gejala hamil. Perubahan yang fisiologis yang terjadi pada

wanita hamil menyebabkan perubahan-perubahan yang menjadi

(3)

a. Tanda tidak pasti (presumptive sign)

Tanda tidak pasti adalah perubahan-perubahan fisiologis yang

dapat dikenal dari pengakuan atau yang dapat dirasakan oleh ibu

hamil. Dimana tanda tidak pasti ini terdiri dari beberapa hal yaitu :

1) Amenorea (berhentinya menstruasi)

Konsepsi dan nidasi tidak terjadi pembentukan folikel de

graaf dan ovulasi sehingga menstruasi tidak terjadi. Lama nya

amenorea dapat dikomfirmasikan dengan memastikan hari

pertama haid terakhir( HPHT), dan digunakan untuk

memperkirakan usia kehamilan dan taksiran persalinan.

2) Mual (nausea) dan muntah (emesis)

Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran

asam lambung yang berlebihan sehingga menimbulkan rasa mual

muntah yang terjadi pada pagi hari yang disebut morning

sickness. Dalam batas tersebut hal ini masih fisiologis, tetapi bila

terlampau sering dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang

disebut hipermesis gravidarum.

3) Ngidam (menginginkan makanan tertentu)

Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu,

keinginan yang demikian yaitu ngidam. Ngidam sering terjadi

pada bulan-bulan pertama kehamilan dan akan menghilang

dengan makin tuanya kehamilan.

4) Syncope (pingsan)

Terjadi gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral)

menyebabkan iskemia susunan saraf pusat menimbulkan

(4)

5) Kelelahan

Sering terjadi pada trimester pertama, akibat dari

penurunan kecepetan basal metabolisme (basal metabolisme rate-BMR) pada kehamilan, yang akan meningkat dengan seiring bertambahnya usia kehamilan akibat aktivitas metabolisme hasil

konsepsi.

6) Payudara tegang

Estrogen meningkat perkembangan sistem duktus pada

payudara, sedangkan progesteron menstimulasi perkembengan

sistem alveolar payudara. Bersama somatomamtropin,

hormon-hormon ini menimbulkan pembesaran payudara, menimbulkan

perasaan tegang dan nyeri pada dua bulan pertama kehamilan,

pelebaran puting susu, serta pengeluaran klostrum.

7) Sering miski

Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih

cepat terasa penuh dan sering miski. Frekuensi miski yang sering

terjadi pada triwulan pertama akibat desakan uterus terhadap

kandung kemih. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini akan

berkurang karena uterus yang membesar keluar dari rongga

anggul dan menekan kembali kandung kemih.

8) Konstipasi atau obstipasi

Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus

(tonus otot menurun) sehingga kesulitan untuk BAB.

9) Pigmentasi kulit

Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12

minggu. Terjadi akibat pengaruh hormon kortikosteroid plasenta

(5)

Pigmentasi ini meliputi tempat tempat berikut :

Sekitar pipi : cloasma gravidarum (penghitaman pada daerah dahi,

hidung, pipi dan leher).

Sekitar leher : tampak lebih hitam.

Dinding perut : striae lividaelgravidarum (terdapat pada seorang primigravida, warnanya membiru), stria nigra, linia alba menjadi

lebih menghitam (linea grisea/nigra).

Sekitar payudara : hiperpigmentasi areola sehingga terbentuk

areola sekunder, pigmentasi areola ini berbeda pada tiap wanita,

ada yang merah hitam pada wanita, ada yang merah muda pada

wanita kulit putih, coklat tua pada wanita kulit coklat, dan hitam

pada kulit hitam. Selain itu kelenjar montgomeri menonjol dan

pembulu darah menifes sekitar payudara.

Sekitar pantat dan paha atas : terdapat striae akibat pembesaran

bagian tersebut.

10) Epulis

Hipertripi papila ginggivae/gusi, sering terjadi pada

triwulan pertama.

11) Varises (penampakan pembulu darah vena)

Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan

pelebaran pembulu darah terutama pada wanita yang mempunyai

bakat. Varises dapat terjadi di sekitar genitalia ekterna, kaki dan

betis, serta payudara. Penampakan pembuluh darah ini dapat

(6)

b. Tanda kemungkinan (probability sign)

Tanda kemungkinan adalah perubahan-perubahan fisiologis

yang dapat diketahui oleh pemeriksaan dengan melakukan

pemeriksaan fisik kepada wanita hamil. Dimana tanda kemungkinan

hamil yaitu :

1) Pembesaran perut

Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada

bulan keempat kehamilan.

2) Tanda hegar

Tanda hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya

isthmus uteri.

3) Tanda goodel

Tanda goodel adalah pelunakan serviks. Pada wanita

yang tidak hamil serviks seperti ujung hidung, sedangkan pada

wanita hamil melunak seperti bibir.

4) Tanda chadwicks

Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan

mukosa vagina termasuk juga porsio dan serviks.

5) Tanda piscaseck

Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi

karena ovum berimplantasi pada daerah dekat dekat dengan

kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih dahulu.

6) Kontraksi braxton hicks

Merupakan peregangan sel-sel otot uterus, akibat

(7)

beritmik, sporadis, tidak nyeri, biasa timbul pada kehamilan

delapan minggu, tetapi baru dapat di amati dari pemeriksaan

abdominal pada trimester ke tiga. Kontraksi ini terus akan

meningkat frekuensinya, lamanya, dan kekuatannya sampai

mendekati persalinan.

7) Teraba ballotement

Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin

bergerak dalam cairan ketuban yang dirasakan pada tangan

pemeriksa. Hal ini harus ada pada pemeriksaan kehamilan karena

perabaan bagian seperti bentuk janin saja tidak cukup karena

dapat saja merupakan myoma uteri.

8) Pemeriksaan tes biologis kehamilan (planotest) positif

Pemeriksaan ini adalah untuk memeriksa adanya Human

Chorionic Gonadotropin (HCG) yang diproduksi oleh

sinsiotropoblastik sel selama kehamilan. Hormon ini disekresi di

peredaran darah ibu (pada plasma darah), dan diekreskresi pada

urien ibu. Hormon ini dapat melalui dideteksi pada 26 hari setelah

konsepsi dan meningkat pada hari ke 30-60. Tingkat tertinggi

pada hari ke 60-70 usia gestasi, kemudian menurun pada hari

100-130.

c. Tanda pasti (positif sign)

Tanda pasti adalah yang menunjukan langsung keberadaan

janin, yang dapat dilihat langsung oleh pemeriksa. Tanda pasti

(8)

1) Gerakan janin dalam rahim

Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh

pemeriksaan. Gerakan janin baru dapat dirasakan pada usia

kehamilan sekitar 20 minggu.

2) Denyut jantung janin

Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan

menggunakan alat fetal electrocardiograf (misalnya dopler).

Dengan stetoskop laenek, DJJ baru dapat didengar pada usia

kehamilan 18-20 minggu.

3) Bagian bagian janin

Bagian-bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan

bokong) serta bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba

dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua (trimester terakhir).

Bagian janin ini dapat dilihat lebih sempurna lagi menggunakan

USG.

4) Kerangka janin

Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun

USG.

3. Perubahan perubahan fisiologi yang terjadi pada ibu hamil

Menurut Astuti, (2012; h 78) perubahan fisologi pada kehamilan

(9)

1. Perubahan pada Sistem reproduksi dan payudara

a. Perubahan fisiologi pada TM I

1) Sistem reproduksi

a) Uterus

Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk

menerima konsepsi sampai persalian. Pada minggu

pertama uterus masih seperti bentuk aslinya seperti

alvokad. Pada usia kehamilan uterus berukuran kira-kira

seperti buah jeruk besar. Uterus tidak lagi transteversi dan

antefleksi serta menonjol keluar dari pelvis dan menjadi

tegak lurus. Fundus dapat dapat di palpasi dari abdomen

di atas simpisis pubis. Uterus biasanya condong dan

berotasi kekanan sehingga tepi kiri uterus berada pada

posisi anterior, kemungkinan disebabkan oleh adanya

kolom rettosigmoid pada disi kiri pelvis.

Ukuran fundus uteri pada trimester ini :

(1) Usia kehamilan 1 bulan sebesar telur ayam

(2) Usia kehamilan 2 bulan sebesar telur angsa

(3) Usia kehamilan 3 bulan setinggi simpysis pubis

b) Serviks

Serviks manusia merupakan organ yang luar bisa selama

kehamilan dan persalinan. Selama kehamilan, serviks

tetap tertutup rapat, melindungi janin dari kontaminasi

eksternal, dan menahan isi uterus. Panjangnya tetap 2,5

(10)

membengkak di bawah pengaruh estradiol dan

pregesteron. Peningkatan vaskularitas membuatnya

berwarna kebiruan.

c) Vagina hipertrofi dan estrogen

Vagina hipertrofi dan estrogen menyebabkan epithelium

vagina menjadi lebih tebal dan vascular. Warna ungu pada

vagina kemungkinan disebabkan oleh hypermesis.

Perubahan komposisi jaringan ikat yang mengelilinginya

meningkatkan elastisitas vagina dan membuatnya lebih

mudah mengalami dilatasi ketika bayi lahir. Pada trimester

pertama ini terjadi peningkatan pengeluaran cairan dari

vagina yang bening, putih dan tidak berbau dan mulai

merembes keluar.

2) Payudara

Selama kehamilan, payudara bertambah besar,

tegang, dan berat. Dapat teraba noduli-noduli, akibat hipertrofi

kelenjar aveoli, bayangan-bayangan vena lebih membiru.

Hiperpigmentasi pada putting susu dan areola payudara.

Perubahan kronologi payudara : 3-4 minggu sensasi gatal dan

kesemutan karena peningkatan suplai darah terutama di

sekitar putting susu. 6-8 peningkatan ukuran, nyeri

ketegangan dan nodular akibat hipertrofi alveoli, permukaan

(11)

b. Perubahan fisilogi pada TM II

1) Sistem reprodusi

a) Uterus

Pada trimester ini uterus akan terlalu besar dalam

rongga pelvis dan seiring perkembangannya, uterus akan

menyentuh dinding abdominal dan hampir menyentuh hati,

mendorong usus ke samping dan ke atas. Pada trimester

kedua ini kontraksi dapat didektesi dengan pemeriksaan

bimanual.

b) Serviks

Pada awal trimester ini berkas kolagen kurang kuat

terbungkus. Hal ini terjadi akibat penurunan konsentrasi

kolagen secara keseluruhan. Dengan sel-sel otot polos

dan jaringan elastis, serabut kolagen bersatu dengan arah

pararel terhadap sesamanya sehingga serviks menjadi

lebih lunak tetapi tetap mampu mempertahankan

kehamilan.

c) Vagina

Pada kehamilan trimester kedua ini terjadinya

peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah

normal. Cairan biasanya jernih, pada saat ini biasanya

agak kental dan mendekati persalinan agak cair. Hal yang

terpenting adalah tetap menjaga kebersihan. Hubungi

dokter atau tenaga kesehatan lain, jika cairan berbau,

(12)

d) Payudara

Pada trimester kedua ini, payudara akan semakin

membesar dan mengeluarkan cairan yang kekuningan

yang disebut dengan colustrum. Keluarnya cairan dari

payudara itu yaitu colostrum adalah makanan bayi

pertama yang kaya akan protein, colostrum ini akan keluar

bila penting dipencet. Areola payudara makin hitam

karena hiperpigmentasi. Glandula montgomery makin

tampak menonjol di permukaan areola mamae.

c. Perubahan fisiologi pada TM III

1) Sistem reproduksi

a) Uterus

Pada akhir kehamilan biasanya kontraksi sangat jarang

dan meningkatkan pada satu dan dua minggu sebelum

persalinan. Peningkatan kontraksi miometrium ini

menyebabkan otot fundus tertarik keatas. Segmen atas

uterus yang berkontraksi secara aktif menjadi lebih tebal

dan memendek serta memberikan tarikan yang lambat dan

stabil.

b) Serviks

Akibat bertambah aktivitas uterus selama kehamilan,

servik mengalami pematangan secara berhadap dan kanal

mengalami dilatasi. Secara teoritis, pembukaan serviks

bisanya terjadi pada primigravida selama 2 minggu terakhir

(13)

hingga persalinan dimulai. Pembukaan serviks merupakan

mekanisme yang terjadi saat jarinagan ikat serviks yang

keras dan panjang secara progesif melunak dan

memendek dari atas kebawah. Serat otot yang melunak

sejajar os serviks internal tertarik keatas, masuk kesegmen

bawah uterus, dan berada di sekitar bagian presentasi

janin dan air ketuban. Kanal yang tadi berukuran kira-kira

2,5 menjadi orifisium dengan bagian tepinya setipis kertas.

c) Vagina

Dinding vagina banyak sekali mengalami perubahan yang

merupakan persiapan untuk mengalami peregangan pada

waktu persalinan dengan meningkatkan ketebalan

mokosa, mengendornya jaringan ikat, dan hipertropi otot

polos. Perubahan ini mengakibatkan bertambah

panjangnya dinding vagina. Papila mokosa juga

mengalami hipertropi dengan gambaran seperti sepatu.

Peningkatan volume sekresi vagina juga terjadi, dimana

sekresi akan berwarna keputihan menebal, dan Ph antara

3,5 - 6 yang merupakan hasil dari peningkatan produksi

asam laktat glokogen yang dihasilkan oleh epitel vagina

sebagai aksi dari lactobacillus.

d) Payudara

Diakhir kehamilan kolostrum dapat keluar dari payudara,

progesterone menyebabkan putting lebih menonjol dan

(14)

sistem laktose dan akhirnya akan meningkatkan produksi

air susu. Pada bulan yang sama areola akan lebih besar

dan kehitaman.

2) Perubahan pada sistem endokrin

Perubahan-perubahan hormon endokrin selama

kehamilan antara lain yaitu sebagai berikut :

a. Kelenjar hipofisis

Kelenjar ini sendiri bertambah besar kira-kira sepertiga di

mana unsur pertama pertambahan besar ini adalah

hiperplasia laktotrof sebagai respon terhadap kadar

estrogen plasma yang tinggi. PRL yaitu produksi dari

laktotrof, merupakan satu-satu nya hormon hipofisis

anterior yang meningkat progresif anterior dan desidua.

b. Kelenjar tiroid ibu

Tiroid teraba membesar selama trimester pertama dan

dapat didebgarkan adanya bruit. Perubahan-perubahan ini

sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya bersihan

iodida ginjal yang menyebabkan suatu defisiensi iodium

relatif.

c. Kelenjar paratiroid ibu

Kebutuhan akan kalsium untuk perkembangan kerangka

janin diperkirakan sekitar 30 gr menjelang aterm.

Kebutuhan ini dapat dipenuhi melalui hiperplasia kelenjar

paratiroid dan peningkatan kadar serum hormon paratiroid.

(15)

kehamilan 28 - 32 minggu, terutama karena

hipoalbuminemian kehamilan. Kalsium ion dipertahankan

dalam kadar normal selama kehamilan.

d. Pankreas ibu

Ukuran pulau-pulau pankreas bertambah, dan sel-sel

penghasil insulin mengalami hiperplasia. Kadar insulin

basal lebih rendah atau tidak berubah pada awal

kehamilan, namun meningkat pada trimester kedua.

3) Perubahan sistem pencernaan

Menurut Yulifah, (2011 ; h. 53) perubahan sistem

pencernaan merupakan sebagai berikut :

a. Mulut dan gusi

Peningkatan estrogen dan progestron meningkatkan aliran

darah kerongga mulut ; hipervaskularisasi pembulu darah

kapiler gusi sehingga terjadi edema dan hiperplastis;

ketebalan epitelia berkurang sehingga gusi lebih rapuh,

timbulnya muntah menyebabkan kebersihan mulut

terganggu dan meningkatkan asam di mulut.

b. Lambung

Terjadinya relaksasi pada otot-otot pencernaan antara lain

peristaltik di lambung sehingga pencernaan lambung

menjadi lebih lama dan mudah menjadi peristaltik balik ke

esofagus. Selain itu, pengaruh dari peningkatan hormon

HCG juga dapat menyebabkan ibu hamil merasa mual dan

(16)

c. Usus halus dan usus besar

Releksasi pada usus halus sehingga penyerapan makanan

menjadi lebih maksimal. Relaksasi juga terjadi pada usus

besar sehingga penyerapan air menjadi lebih lama.

4) Perubahan pada sistem jantung (kardiovaskular)

Perubahan hemodinamik memudahkan sistem

kardiovaskular pada ibu memenuhi kebutuhan janin sambil

mempertahankan status kardiovaskularnya sendiri.

Perubahan-perubahan ini terjadi karena disebabkan oleh

peningkatan kadar estrogen, progesteron, dan prostaglandin,

dan perubahan ini akan kembali normal setelah kehamilan

berakhir. Volume darah meningkat total meningkat sekitar 30

hingga 50% pada kehamilan tunggal, dan 50% pada

kehamilan kembar. Volume darah total merupakan kombinasi

volume plasma yang meningkat 75% dan volume sel darah

merah yang juga meningkat 33% dari nilai sebelum hamil.

Semua ini menyebabkan hemodilusi, yang terlihat pada kadar

hematokrit rendah, yang dikenal dengan anemia fisiologi pada

kehamilan dan sering terjadi pada kehamilan 24 minggu

hingga 32 minggu. Peningkatan volume darah total dimulai

pada awal trimester pertama, yang kemudian meningkat pesat

hingga pertengahan kehamilan dan kemudian melambat

hingga menjelang minggu 32. Setelah itu volume dara menjadi

relatif stabil meski massa eritrosit tetap meningkat.

(17)

5) Perubahan sistem perkemihan

Pengaruh desakan hamil muda atau pembesaran

rahim seiring dengan bertambahnya usia kehamilan yang

menekan kandung kemih dan turunnya kepala bayi pada hamil

tua akan meyebabkan gangguan mikis dalam bentuk sering

kencing. (Hidayati, 2011 ; h. 27).

6) Perubahan sistem ginjal

Ada sejumlah perubahan signifikan pada sistem ginjal

selama kehamilan, yang memampukan organ wanita bukan

hanya mengelola zat-zat sisa dan kelebihan yang di hasilkan

akibat peningkatan volume darah dan curah jantung juga

produk sisa metabolisme, tetapi juga menjadi organ utama

yang mengekskresikan produk sisa dari janin. Hidroureter

terjadi saat uterus mulai keluar dari panggul dan masuk

kedalam abdomen dan menekan ureter saat melewati tepi

panggul. Hidroureter lebih menonjol pada bagian kanan

daripada bagian kiri akibat dekstrorotasi uterus saat keluar dari

panggul. Akibat distensi, akan terjadi pemanjangan dan

pemindahan uterus ke lateral. Hidronefrosis terjadi pada 80%

hingga 90% wanita hamil. Peningkatan ukuran ginjal dan

pelebaran kaliks dan pelvis ginjal serta ureter, semua ini,

meningkatkan resiko infeksi saluran kemih akibat statis urine.

(18)

4. Perubahan Pisikologis Yang Terjadi Pada Ibu Hamil TM I Dan TM II

Menurut Hutari (2012;h.118-123) perubahan pisikologis yang

terjadi pada ibu hamil trimester I, trimester II, trimester III, yaitu sebagai

berikut :

a) Trimester I (penyesuaian)

1. Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan

kehamilannya.

2. Kadang muncul penolakan kekecewaan, kecemasan, dan

kesedihan. Bahkan kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil

saja.

3. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil.

Hal ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya.

4. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu

mendapat perhatian dengan seksama.

5. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia

seorang ibu yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang

lain atau mungkin akan dirahasiakan.

6. Hasrat untuk melakuan hubungan seks berbeda-beda pada setiap

wanita, tetapi kebanyakan akan mendapatkan penurunan.

b) Trimester II

1. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon

yang tinggi.

2. Ibu sudah bisa menerima kehamilan.

3. Merasa gerakan anak.

(19)

5. Libido meningkat.

6. Menuntut perhatian dan cinta.

7. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari

dirinya.

8. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau

pada kelahiran dan orang lain yang baru menjadi ibu.

9. Ketertarikan dan dan aktifitas terfokus pada kehamilan, kelahiran

dan persiapan untuk peran baru.

c) Trimester III

1. Rasa tidak nyaman kembali timbul

2. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi lahir tepat waktu

3. Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi

yang tidak normal

4. Semakin ingin menyudahi kehamilan

5. Merasa sedih karena terpisah dari bayinya

6. Merasa kehilangan perhatian

7. Tidak sabaran dan resah

8. Bermimpi dan berhayal tentang bayinya

9. Aktif mempersiapkan kelahiran bayinya

10. Libido menurun

5. Pemeriksaan Penunjang Pada Ibu Hamil

a. Darah HB

Pemeriksaan ini untuk mengetahui tinggi rendahnya hemoglobin pada

ibu hamil, seorang ibu hamil disebut menderita anemia bila kadar

(20)

kurang dari 6% gram disebut anemia gravis. Jika hemoglobin 12-15%

disebut nurmal. (Marmi, 2011 ; h. 51). Dan menurut Varney, (2007 ; h.

526) pemeriksaan darah untuk menetukan golongan darah ibu.

b. Pemeriksaan urien

Pemeriksaan ini adalah untuk memeriksa adanya Human Chorionic

Gonadotropin (HCG) yang diproduksi oleh sinsiotropoblastik sel

selama kehamilan. Hormon ini disekresi di peredaran darah ibu (pada

plasma darah), dan diekreskresi pada urien ibu. Hormon ini dapat

melalui dideteksi pada 26 hari setelah konsepsi dan meningkat pada

hari ke 30 - 60. Tingkat tertinggi pada hari ke 60 - 70 usia gestasi,

kemudian menurun pada hari 100 - 130. (Yulifah, 2011 ; h. 73). Selain

itu pemeriksaan urin juga bertujuan untuk mengetahui adanya protein

urien dan glukosa urine. (Marmi, 2011 ; h. 13).

c. Pemeriksaan Ultrasonografi(USG)

Ultrasonografi (USG) merupakan suatu metode diagnostik dengan

menggunakan gelombang ultrasonik yang mempunyai frekuensi

antara 1 - 10 MHz; sedangkan alat yang digunakan dalam bidang

obstetri biasa mempunyai frekuensi antara 3 - 5 MHz. Akhir-akhir

dikenal pemeriksaan USG dengan menggunakan probe intravaginal

yang mempunyai frekuensi 7,5 MHz. untuk mempelajari struktur

jaringan berdasarkan gambaran ekho dari gelombang ultrasonik yang

dipantulkan oleh jaringan.

6. Pemeriksan Pada Ibu Hamil

a. Anamnesa

1. Anamnesa identitas istri dan suami : nama, umur, agama,

(21)

2. Anamesa umum yaitu tentang keluhan-keluhan nafsu makan,

tidur, miksi, defekasi, perkawianan, dan sebagainya.

(Varney,2007;h.529). Menurut Sarwono (2007 ; h. 156-159)

tentang haid kapan mendapat haid terakhir (HT) bila hari pertama

haid terakhir diketahui, maka dapat dijabarkan taksiran tanggal

persalinan memakai rumus naegele : hari + 7, bulan -3, dan tahun

+1.

3. Tentang kehamilan, persalinan, keguguran, dan kehamilan ektopik

atau kehamilan mola sebelumnya.

b. Inspeksi dan pemeriksaan fisik diagnostik

Pemeriksaan seluruh tubuh secara baik, seberti : tekanan darah, nadi,

suhu pernapasan, jantung, paru-paru dan sebagainya.

c. Perkusi

Tidak begitu banyak artinya, kecuali bila ada sesuatu indikasi.

d. Palpasi

Ibu hamil disuruh terlentang, kepala dan bahu sedikit lebih tinggi

dengan memakai bantal. Pemeriksaan berdiri di sebelah kanan ibu

hamil. Dengan sikap hormat lakukan palpasi bimanual terutama pada

pemeriksaan perut dan payudara.

Palpasi menurut leopold :

Leopold 1 : pemeriksa menghadap ke arah muka ibu hamil,

menentukan pundus uteri dan bagian janin dalam fundus, konsistensi

uterus. Menentukan letak kepala atau bokong dengan satu tangan di

fundus dan tangan lain di atas simpisis.

(22)

menentukan letak punggung janin, atau janin pada letak lintang, dan

tentukan mana kepala janin. Pada leopold dua ini menentukan letak

punggung dengan satu tangan menekan difundus.

Leopold III : menentukan bagian terbawah janin, apakah bagian

terbawah janin sudah masuk atau masih goyang. Menentukan letak

punggung dengan pinggir tangan kiri diletakan di tengah perut.

Leopold IV : pemeriksa menghadap pada ibu hamil. Pada

pemeriksaan ini selain menentukan bagian mana yang terletak di

sebelah bawah, juga dapat menentukan berapa bagian dari kepala

telah masuk ke dalam pintu atas panggul.

7. Fisiologi Pertumbuhan Janin

Menurut sarwono ( 2009 ; h. 157 ) embrio akan berkembang

sejak usia 3 minggu hasil konsepsi. Secara klinis pada usia gestasi 4

minggu dengan USG akan tampak sebagai kantong gestasi berdiameter

1 cm, tetapi embrio belom tampak. Pada minggu ke-6 dari haid terakhir –

usia konsepsi 4 minggu, embrio berukuran 5 mm, kantong gestasi

berukuran 2 - 3 cm. Pada saat itu akan tampak denyut jantung secara

USG. Pada akhir minggu ke-8 usia gestasi, 6 minggu usia embrio,

ukurannya 22 - 24 mm, dimana tampak kepala yang relatif besar dan

tonjolan jari.

Menurut Astuti, (2012 ; h. 33-55) perkembangan janin dimulai dengan

beberapa tahap, dari trimester I, trimester II, trimester III yaitu sebagai

(23)

1) Perkembangan di trimester I (1 - 12 minggu)

a. Minggu 1

Sel-sel telur yang berada didalam rahim, berbentuk seperti

lingkaran sinar yang mengelilingi matahari sel ini akan bertemu

dengan sel-sel sperma dan memulai proses pembuahan 5 juta sel

sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka yaitu

menuju sel telur yang sembunyi pada saluran sel telur.

b. Minggu 2

Pertumbuhan terjadi pada minggu kedua. Sel telur yang telah

dibuahi membelah dua 30 jam setelah dibuahi. Sambil terus

membelah, sel telur bergerak didalam lubang falopi menuju rahim.

Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula. Sel-sel

mulai berkembang dan terbagi kira - kira dua kali sehari sehingga

pada hari yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membentuk

blastocyst terpaut pada endometrium.

c. Minggu 3

Sampai usia kehamilan 3 minggu, ibu mungkin belum sadar jika

sedang mengandung. Sel telur yang telah membelah menjadi

ratusan akan menempel pada dinding rahim disebut blastosi.

Ukurannya sangat kecilberdiameter 0,1 - 0,2 mm.

d. Minggu 4

Kini bayi berbentuk embrio memproduksi hormon kehamilan

(Chorionic Gonadotropin-HCG) sehingga apabila anda melakukan

test kehamilan hasil positif. Janin mulai membentuk struktur

manusia, saat ini sudah telah terjadi pembentukan otak dan tulang

(24)

e. Minggu 5

Terbentuk 3 lapis yaitu ectoderm dan endodern. Ectoderm adalah

lapisan yang paling atas yang akan membentuk system saraf

pada janin tersebut yang seterusnya akan membentuk otak, tulang

dan organ reproduktif. Lapisan endoderm yaitu lapisan paling

dalam yang akan membentuk usus, hati, pankreas dan pundi

kencing.

f. Minggu 6

Ukuran rata-rata 2 - 4 mm, ukuran dari puncak kepala hingga

bokong. Tuba saraf sepanjang punggung bayi telah menutup.

Pada minggu ini sistem pencernaan dan pernafasan mulai

dibentuk, pucuk-pucuk kecil yang akan berkembang menjadi

lengan kaki pun mulai tampak.

g. Minggu 7

Akhir ketujuh, panjang sekitar 5 - 13 mm dan berat 0,8 gram,

kira-kira sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah

menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil. Jantung telah

dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan

saluran udara yang terdapat di dalam paru-paru.

h. Minggu 8

Panjang kira kira 14 - 20 mm. Banyak perubahan yang terjadi

pada bayi, ujung hidung dan kelopak mata mulai berkembang,

begitu pula telinga, bronchi, saluran yang menghubungkan

paru-paru dengan tenggorokan mulai bercabang. Lengan semakin

membesar dan ia memiliki saku, bayi sudah mulai terbentuk

diantaranya. Anggota tangan serta kaki juga terbentuk walau

(25)

i. Minggu 9

Telinga bagian luar mulai terbentuk kaki dan tangan terus

berkembang berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. Ia mulai

bergerak, dengan doppler bisa mendengar detak jantungnya.

Minggu ini, panjangnya sekitar 22-33 mm dan beratnya sekitar 4

gram.

j. Minggu 10

Semua organ penting yang sudah terbentuk mulai berkerja sama.

Pertumbumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir 250.000

sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia mulai tampak seperti

manusia kecil dengan panjang 32 - 43 mm dan berat 7 gram.

k. Minggu 11

Panjang tubuh mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari

tangan dan kaki mulai tumbuh. Sekali di usia ini janin sudah

menguap.

l. Minggu 12

Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari-jari

tangan dan kaki yang mungil terpisah penuh. Usus bayi telah

berada di dalam rongga perut. Akibat meningkatnya volume darah

ibu, detak jantung janin bisa jadi meningkat. Panjangnya sekitar

63 mm dan beratnya 14 gram. Mulai proses penyempurnaan

seluruh organ tubuh. Bayi membesar beberapa millimeter setiap

hari . jari kaki dan tangan mulai membentuk termasuk telingan dan

(26)

2) Perkembangan trimester II (13 - 28 minggu)

a. Minggu 13

Panjang janin (dari puncak kepala sampai sakrum bokong) ditaksir

sekitar 65 - 78 mm. Berat kira-kira 20 gram rahim dapat teraba

kira 10 cm dibawah pusar. Pertumbuhan kepala bayi yang saat ini

kira-kira separuh panjang janin mengalami perlambatan dibanding

pertumbuhan tubuh lainnya. Perlambatan ini berlangsung terus,

hingga di akhir kehamilan akan tampak proporsional, yakni

kira-kira tinggal sepertiga panjang tubuhnya.

b. Minggu 14

Panjang mencapai kisaran 80-an mm atau 8 cm, berat sekitar 25

gram. Telinga janin mencapai posisi normal disisi kiri dan kanan

kepala, mata mengarah keposisi sebenarnya. Leher terus

memanjang sementara dagu tak lagi menyatu ke dada. Alat-alat

kelamin bagian luar juga berkembang lebih nyata, hingga lebih

mudah membedakan jenis kelaminnya.

c. Minggu 15

Panjang janin sekitar 10 - 11 cm, berat kira-kira 80 gram.

Kehamilan makin terlihat, dianjurkan untuk tidak menggunakan

jeans. Diperkenankan menggunakan lotion untuk strie namun

dianjurkan tidak memakai krim jenis steroid semisal hidrokortion

yang dikhawatirkan akan terserap ke dalam sistem peredaran

(27)

d. Minggu 16

Pada minggu ke-16 panjang mencapai taksiran 12 cm, berat

kira-kira 100 gram. Refleks gerak bisa dirasakan ibu, meskipun masih

sederhana yang biasanya terasa sebagai kedutan. Rambut halus

diatas bibir atas dan alis mata juga tampak melengkapi lanugo

yang memenuhi seluruh tubuhnya. Bahkan jari jemarinya dan

tangannya dilengkapi dengan sebentuk kuku. Tungkai kaki yang

diawal pembentukannya muncul belakangan, kini lebih

memanjang dari pada lengan.

e. Minggu 17

Panjang tubuh janin meningkat lebih pesat daripada lembarnya,

menjadi 13 cm, beratnya sekitar 120 gram, hingga bentuk rahim

terlihat oval dan bukan membulat.

f. Minggu 18

Taksiran panjang janin adalah 14 cm, berat sekitar 150 gram.

Rahim dapat diraba tepat dibawah pusar, ukurannya kira-kira

sebesar buah semangka, pertumbuhan rahim ke depan akan

mengubah keseimbangan tubuh ibu.

g. Minggu 19

Panjang janin diperkirakan 13 - 15 cm, taksiran berat 200 gram.

Sistem saraf janin yang terbentuk di minggu ke-4, di minggu ini

makin sempurna perkembangannya, yakni dengan diproduksi

cairan serebrospinslis yang mestinya bersirkulasi di otak dan saraf

(28)

h. Minggu 20

Panjang janin mencapai kisaran 14 - 16 cm, berat sekitar 260

gram. Kulit yang menutupi tubuh janin mulai bisa dibedakan

menjadi dua lapisan, yakni lapisan epidermis yang terletak di

permukan dan lapisan dermis yang merupakan lapisan dalam.

Epidermis selanjutnya akan membentuk pola-pola tertentu pada

pada ujung jari, telapak tangan maupun telapak kaki. Sedangkan

lapisan dermis mengandung pembulu-pembulu darah kecil, saraf

dan sejumlah besar lemak.

i. Minggu 21

Beratnya sekitar 350 gram, panjang kira-kira 18 cm. Pada minggu

ini, beberapa sistem organ tubuh mengalami pematangan fungsi

dan perkembangan.

j. Minggu 22

Berat mencapai taksiran 400 - 500 gram, panjang sekitar 19 cm.

Ciri khas kehamilan ini adalah substansi putih mirip pasta penutup

kulit tubuh janin yang disebut vernix caseosa. Fungsinya

melindungi kulit janin terhadap cairan ketuban maupun kelak saat

berada dijalan lahir. Diusia ini pula kelopak mata mulai

menjalankan fungsinya untuk melindungi mata dengan gerakan

menutup dan membuka. Jantung janin yang terbentuk di minggu

ke-5 pun mengalami modifikasi rupa yang mulai menjalankan

fungsinya memompa darah sebagai persiapan kelak saat lahir

(29)

k. Minggu 23

Tubuh janin tidak lagi terlihat rincih karena bertambah montok

dengan berat hampir mencapai 550 gram, panjang sekitar 20 cm.

Kulitnya masih tampak keriput karena kandungan lemak dibawak

kulitnya secara tak sebanyak disaat dia akan dilahirkan kelak.

Wajah dan tubuhnya secara keselulurahan mirip dengan

penampilannya saat ia akan dilahirkan nanti. Rambut lanugo yang

menutup sekujur tubuhnya, kadang berwarna lebih gelap di usia

kehamilan ini.

l. Minggu 24

Janin makin terlihat berisi dengan berat yang diperkirakan

mencapai 600 gram, panjang sekitar 21 cm. Rahin terletak 5 cm

diatas pusar atau sekitar 24 cm diatas simpisi pubis/tulang

kemaluan. Kelopak-kelopak matanya kian sempurna dilengkapi

bulu mata. Peredaran darahnya berfungsi penuh. Terbukti, janin

mulai bereaksi menggerakan tubuhnya secara lembut jika

mendengar irama musik yang disukainya. Begitu juga ia akan

menunjukan respon khas saat mendengar suara-suara bising

yang atau teriakan yang tak disukainya.

m. Minggu 25

Berat bayi mencapai sekitar 700 gram, panjang dari puncak

kepala sampai bokong kira-kira 22 cm. Jarak dari puncak rahim ke

(30)

n. Minggu 26

Di usia ini berat di perkirakan hampir mencapai 850 gram, panjang

dari bokong dari puncak kepala sekitar 23 cm. Denyut jantung

sudah jelas-jelas terdengar, normalnya 120 - 160 per menit.

o. Minggu 27

Bayi ini beratnya melebihi 1000 gram, panjang totalnya mencapai

34 dengan panjang bokong ke puncak kepala sekitar 24 cm. Di

minggu ini kelopak mata mulai membuka. Sementara retina yang

berada dibelakang mata, membentuk lapisan-lapisan yang

berfungsi menerima cahaya dan informasi mengenai

pencahayaan itu sekaligus meneruskannya ke otak.

p. Minggu 28

Tubuhnya masih terlihat kurus meski mencapai berat sekitar 1100

gram dengan kisaran panjang 35 - 38 cm. Kendati dibandingi

minggu-minggu sebelumnya lebih berisi dengan bertambah jumlah

lemak di bawah kulitnya yang terlihat kemerahan. Jumlah jaringan

otak diusia kehamilan ini meningkat. Begitu juga rambut

kepalanya terus bertambah makin panjang. Alis dan kelopak

matanya pun terbentuk, sementara selaput yang semula menutupi

bola matanya sudah hilang.

3) Perkembangan Trimester II (29-40 minggu)

a. Minggu 29

Beratnya sekitar 1250 gram, panjang rata-rata 37 cm. Kelahiran

prematur mesti diwaspadai karena umumnya meningkatkan

(31)

ini, ia mampu bernapas meski dengan susah payah. Ia pun bisa

menangis, kendati masih terdengar lirih. Kemampuannya bertahan

untuk hidup pun masih tipis karena perkembangan paru-parunya

belum sempurna. Meski dengan perawatan yang baik dan

terkoordinasi dengan ahli yang terkait, kemungkinan hidup bayi

prematur pun cukup besar.

b. Minggu 30

Berat nya mencapai 1400 gram, kisaran panjang 38 cm. Puncak

rahim yang berada sekitar 10 cm di atas pusar.

c. Minggu 31

Berat bayi sekitar 1600 gram, taksiran panjang 40 cm.

d. Minggu 32

Berat bayi hampir 1800 - 2000 gram, panjang tubuh 42 cm.

Kunjungan rutin diperketat atau lebih intensif dari sebulan sekitar 2

minggu sekali.

e. Minggu 33

Beratnya lebih dari 2000 gram,panjangnya sekitar 43 cm. Di

minggu ini mesti diwaspadai terjadi abrupsio plasenta atau

plasenta lepas dari dinding rahim.

f. Minggu 34

Berat bayi hampir 2275 gram, taksiran panjang sekitar 44 cm.

Idealnya, di minggu ini dilakukan tes untuk menilai kondisi

kesehatan si bayi secara umum. USG bisa dimanfaatkan untuk

pemeriksaan initerutama evaluasi terhadap otak, jantung dan

(32)

g. Minggu 35

Secara fisik bayi berukuran sekitar 45 cm, berat 2450 gram. Mulai

minggu ini bayi umumnya sudah matang fungsi paru-parunya. Ini

sangat penting karena kematangan paru-paru sangat menentukan

file viabilitas atau kemampuan si bayi untuk bertahan hidup.

Kematangan fungsi paru-paru ini sendiri akan dilakukan lewat

pengambilan cairan amion untuk menilai lesitin spingomyelin atau

selaput tipis yang menyelubungi paru-paru.

h. Minggu 36

Berat bayi harusnya mencapai 2500 gram, panjang 46 cm.

Pemeriksaan rutin diperketat jadi seminggu sekali.

i. Minggu 37

Dengan panjang 47 cm, berat 2950 gram. Di usia ini bayi

dikatakan aterm atau siap lahir karena seluruh fungsi organ-organ

tubuhnya bisa matang untuk berkerja sendiri. Kepala bayi

biasanya masuk ke jalan lahir dengan posisi siap lahir.

j. Minggu 38

Berat bayi sekitar 3100 gram, panjang 48 cm.

k. Minggu 39

Di usia kehamilan ini bayi mencapai berat sekitar 3250 gram,

panjang 49 cm.

l. Minggu 40

Panjangnya mencapai kisaran 45 - 55 cm, berat sekitar 3300

gram. Betul-betul cukup bulan dan siap dilahirkan. Jika laki-laki

testisnya sudah turun ke skrotum. Pada wanita labia mayora (bibir

(33)

labia minora (bibir kemaluan bagian dalam). Minggu ke-38 hingga

ke-40, proses pembentukkan telah selesai dan bayi siap

dilahirkan.

8. Tanda – Tanda Bahaya Pada Kehamilan

Menurut (Hani, 2010 ; h. 107 ) tanda bahaya pada ibu hamil

selama periode anternatal ada enam tanda bahaya kehamilan, yaitu :

a. Pendarahan pervaginaan

Pada masa kehamilan pendarahan yang tidak normal adalah yang

merah, pendarahan ini dapat berarti abortus, kehamilan mola, atau

kehamilan ektopik.

b. Sakit kepala yang hebat dan menetap

Sakit kepala selama kehamilan adalah umum, dan sering kali

merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit

kepala yang menunjukan suatu masalah yang serius adalah sakit

kepala yang hebat dan menetap dan tidak hilang dengan istirahat.

Kadang-kadang sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin

mengalami pengelihatan yang kabur atau berbayang. Sakit kepala

yang hebat pada kehamilan adalah gejala dari pre-eklampsia.

c. Perubahan visual secara tiba-tiba (pandangan kabur, rabun senja)

Karena pengaruh hormonal dalam kehamilan, ketajaman visual ibu

dapat berubah, perubahan yang kecil adalah normal masalah visual

yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah

perubahan visual yang mendadak, misalnya pandangan kabur atau

berbayang dan berbintik-bintik. Perubahan visual mungkin disertai

dengan sakit kepala yang hebat. Perubahan visual mendadak

(34)

d. Nyeri abadomen yang hebat

Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal

adalah tidak norma. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukan suatu

masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat,

menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti

apendisitis, kehamilan ektopik, penyakit radang pelvis, persalinan

preterem, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsi

plasenta, ISK, dan lain-lain.

e. Bengkak pada muka dan tangan

Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal

pada kaki yang muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah

beristirahat atau meletakannya lebih tinggi. Bengkak dapat

menunjukan adanya masalah yang lebih serius jadi muncul pada

permukaan muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat dan

dikuti dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan pertanda

anemia, gagal jantung, atau pre-eklampsia.

f. Bayi kurang bergerak

Ibu mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 atau ke-6,

beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi

tidur, gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3

kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika

berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan

(35)

9. Penapisan Kehamilan

Menurut (Varney, 2007; h 601) ada beberapa komlikasi minor

yang sering muncul, yang masih dapat ditangani secara mandiri dalam

ruang lingkup praktik bidan. Komplikasi tersebut antara lain : infeksi

saluran kemih terisolasi, anemia defisiensi, diabetes kehamilan, dan

gangguan hipertensi ringan, kondisi/komplikasi lainnya yang dapat di

diagnosis dan di tangani langsung oleh bidan meliputi infeksi vagina,

penyakit menular seksual.

a. Infeksi saluran kemih

Infeksi saluran kemih, khususnya bakteriuria dan sistisis tampa gejala

(asimtomatik), adalah komlikasi yang sering muncul menyertai

kehamilan. Sedangkan, pielonefritis, infeksi yang jarang terjadi,

merupakan penyebab banyak kematian dan hasil akhir kehamilan

yang buruk. Pada sistitis didefinisi sebagai suatu peradangan

kandung kemih yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Tanda

dan gejala sititis adalah : keinginan berkemih yang tak tertahankan

(urinary urgency), sering berkemih (urinary frequency), disuria, nokturia, nyeri pada abdomen bawah (suprapublik), hematuria

(kemungkinan). Pada pielonefritis adalah penyakit simtomatik. Tanda

dan gejala pielonefritis akut adalah sebagai berikut : demam, suhu

tubuh biasanya 38 celsius atau lebih tinggi, menggigil, hematuria,

nyeri otot, penurunan nafsu makan, mual, muntah, riwayat bakteriuria

asimstomatik dan sititis, keinginan berkemih yang tak tertahankan

akibat sititis, sering berkemih akibat sititis, disuria akibat sititis, nyeri

pada punggung bawah (lumbar), nyeri tekan CVA (jika infeksi bersifat

(36)

b. HIV/AIDS

Menurut (Saifuddin, 2006 ; h. 225) penyakit Aquired

Immunodeficiency Symdrome (AIDS) merupakan penyakit yang relatif

baru tetapi menimbulkan banyak masalah kesehatan, terutama sekali

bila terjadi pada ibu hamil. Dan merupakan penyakit menular seksual

(PMS), tetapi dapat pula melalui darah/produk darah yang terinfeksi,

tusukan/luka benda tajam yang tercemar. Penyakit ini ditandai dengan

gangguan sistem kekebalan tubuh sehingga mudah terjadi infeksi

oleh mikroorganisme oportunistik dan timbulnya tumor spesifik.

Diagnosa melalui pemeriksaan serologik dengan metode ELISA dan

Western Blot. Transmisi dari ibu ke janin, dapat terjadi secara

transplasenter, saat persalinan, dan (jarang sekali) melalui air susu

ibu.

c. Hepatitis

Penularan infeksi hepatitis B bisa disebab kan melalui hubungan

seksual, begitu juga hepatitis delta dapat pula menular melalui

hubungan seksual, sedangkan hepatitis A menular pada kontak

seksual secara fekal-oral. Pada ibu hamil lebih sering menderita

hepatitis terutama pada triwulan ke-3, penyakitnya biasanya lebih

parah, dan dapat mengakibatkan nekrosis hati yang luas dengan

kematian maternal dan fetal yang tinggi. Berdasarkan penemuan HB

Ag ini dapat diketahui adanya transmisi hepatitis ke janin pada

seorang ibu hamil dengan HB Ag (+). Penularan perinatal ini akan

menyangkut kehidupan janin/bayi tersebut selanjutnya, dimana dapat

(37)

hepatoseluler yang saat ini dapat dicegah dengan melalui imunisasi.

Resiko penularan meningkat bila infeksi terjadi pada trimester terakhir

atau dalam 2 bulan pertama setelah lahir. Abortus dan partus

prematurus biasanya terjadi pada wanita yang menderita hepatitis

berat. (Hanifa, 2007 ; h. 559)

d. Tuberkulosis

Sebagai besar orang yang terkenan tuberkulosis dan bereaksi

terhadap uji tubrkulin tidak memiliki gejala dan tidak menimbulkan

resiko infeksi apapun pada orang lain; istilah yang digunakan untuk

kondisi ini adalah tuberkulosis laten. Bahkan ketika terjadi lesi awal di

paru-paru, sebagian besar orang yang kompeten imunnya akan

meningkatkan respon yang kuat dan tubuh mereka akan

membungkus dan mengkalsifikasikan lesi radang, yang mencegah

gejala lebih lanjut. Pada sinar X, lesi akan terlihat jelas. Penyakit klinis

aktif awal dan reaktivasi yang tidak terdiagnosis sebelumnya atau

penyakit yang diobati secara tidak adekuat dapat menunjukan

pneumonia atipikal dan infiltrat paru berbercak, malaise umum dan

keletihan, berkeringat malam, penurunan berat badan, demam, batuk

produktif dengan atau tampa hemoptisis, nyeri pleuritik dapat

berkembang, pada pemeriksaan krepitas dan ronki mungkin

terdengar. (Varney, 2007 ; h. 161)

e. Infeksi klamidia

Klamidiasis genital adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri

(38)

spesies yang patogen pada manusia yaitu C. Penumoniae, C.

Psittaci, C. Trachomatis. Perempuan hamil yang terinfeksi dengan C.

Trachomatis menunjukan gejala keluarnya sekret vagina, pendarahan, disuria, dan nyeri panggul, namun sebagaian besar

perempuan hamil tidak menunjukan gejala. Pemeriksaan panggul

dapat membantu menunjukan adanya servisitis. Pendarahan

endoserviks juga dapat mengarah pada infeksi serviks pada

kehamilan Masa inkubasi CT berkisar 1 - 3 minggu . Dampak infeksi

CT pada kehamilan dapat mengakibatkan abortus spontan, kelahiran

prematur, dan kematian prenatal. Disamping itu, bisa juga

mengakibatkan konjungtivitis pada neonatus dan pneumonia infantil.

Oleh karena itu, untuk perempuan hamil dengan resiko tinggi juga

dianjurkan untuk dilakukan skrining terhadap infeksi CT pada saat

datang untuk pertama kali anternatal dan juga pada trimester ke-3

kehamilan. (Sarwono, 2009 ; h. 925)

f. Gonore

Pada penyakit menular seksual gonore 50% infeksi tanpa disertai duh

(sekret) vagina. Komlikasi bisa terjadi pada trimester pertama, adalah

salfingitis gonoroika, salfingo-ooforitis dan pelvioperitonitis, yang

disebabkan oleh bakteri yang naik dari serviks uteri ke endosalping.

Pada permulaan kehamilan trimester ke II, bakteri dari serviks uteri

tidak dapat mencapai ke daerah endosalping karena korion sudah

melekat dengan desidua dan menutup kavum uteri.

(39)

g. Sifilis

Sifilis merupakan penyakit infeksi sistemik disebabkan oleh

Treponema pallidum yang dapat mengenai seluruh organ tubuh, mulai dari kulit, mukosa, jantung hingga susunan saraf pusat, dan juga

dapat tanpa manifestasi lesi di tubuh. Infeksi terbagi atas beberapa

fase, yaitu sifilis primer, sifilis sekunder, sifilis laten dini dan lanjut,

serta neorosifilis (sifilis tersier). Sifilis umumnya ditularkan lewat

kontak seksual, namun juga dapat secara vertikal pada masa

kehamilan. Pada masa kehamilan tanda gejala tidak banyak berbeda

dengan tidak hamil, hanya perlu diwaspada hasil tes serologi sifilis

pada kehamilan normal bisa memberikan hasil positif palsu. Transmisi

treponema dari ibu kejanin umumnya terjadi setelah plasenta

terbentuk utuh, kira-kira sekitar umur kehamilan 16 minggu. Oleh

karena itu bila sifilis primer atau sekunder ditemukan pada kehamilan

setelah 16 minggu kemungkinan untuk timbul sifilis kongenital.

(Sarwono, 2009 ; h. 928).

h. Herves genetalia

Menurut Saifuddin (2006;h. 228) herves genetalis adalah termasuk

penyakit menular seksual (PMS) dan umum nya riwayat kontak

dengan sumber infeksi, gejala pada herves genetalis adalah timbul

erupsi bintik kemerahan disertai rasa panas dan gatal pada kulit regio

genitalis, kadang disertai demam seperti influenza dan setelah 2-3

hari, bintik kemerahan tersebut berubah menjadi vesikel disertai rasa

nyeri, lima atau tujuh hari kemudian, vesikel pecah dan keluar cairan

(40)

ditutupi lapisan kekuningan bila terkena infeksi sekunder). Bila

mengenai regio genetalia yang cukup luas, dapat menyebabkan

gangguan mobilitas, vaginitis, urethritis, sistitis, dan fisura ani

herpetika. Dimana bila terkenan penyakit ini pada ibu hamil dapat

menyebab kan abortus, anomali kongenital dan infeksi pada neonatus

(konjungtivitis/keratitis, ensefalitis, vesikulitis kutis, ikterus, dan

konvulsi).

i. Trikomoniasis

Trikomonisasi adalah penyakit infeksi protozoa yang disebabkan oleh

Trichomonas vaginalis (TV), biasanya ditularkan melalui hubungan seksual dan sering menyerang traktus urogenitalis bagian bawah baik

pada perempuan mau pun pria. Gejala yang dikeluhkan pada

perempuan dengan trikomoniasis adalah keputihan gatal, dan iritasi.

Tanda dari infeksi tersebut meliputi duh tubuh vagina (42%), bau

(50%) dan edema atau eritema (22-27%) duh tubuh yang klasik

berwarna kuning kehijauan dan berbusa, tetapi keadaan ini hanya

ditemukan pada 10-30% kasus kolpitis makularis (strawberry cervix) merupakan tanda yang spesifik untuk infeksi ini, tetapi jarang di

temukan pada pemeriksaan urin. Dan gejala kelinik pada perempuan

hamil tidak banyak berbeda dengan keadan tidak hamil. Akan tetapi di

temukan infeksi TV pada trimester kedua kehamilan dapat

mengakibatkan prematur ruptur membran, bayi berat lahir rendah

(BBLR), dan abortus oleh karna itu, pemeriksaan skrining pada

(41)

j. Anemia

Menurut (Varney, 2007 ; h. 623) Anemia didefinisikan sebagai

penurunan jumlah sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin di

dalam sirkulasi darah. Definisi anemia yang terdiri secara umum

adalah kadar Hb kurang dari 12,0 gram per 100 mililiter

(12gram/desiliter) untuk wanita tidak hamil, dan kurang dari 10,0 gram

per 100 mililiter (10 gram/desiliter) untuk wanita hamil. Anemia pada

kehamilan yang disebabkan kekurangan zat bezi mencapai kurang

dari 95 persen. Pada anemia dapat menyebabkan tanda gejala

sebagai berikut : letih, sering mengantuk, malaise, pusing, lemah,

nyeri kepala, luka pada lidah, kulit pucat, membran mukosa pucat

(misal konjungtiva), bantalan kuku pucat, tidak ada nafsu makan,

mual, muntah.

k. Diabetes militus

Diabetes militus pada kehamilan adalah intoleransi karbohidrat ringan

(toleransi glukosa terganggu) maupun berat (DM), terjadi atau

diketahui pertama kali saat kehamilan berlangsung. Definisi ini

mencakup pasien yang sudah mengidap DM (tetapi belum terdeteksi

) yang baru diketahi saat kehamilan ini dan yang bener-bener

menderita DM akibat hamil. Dalam kehamilan terjadi perubahan

metabolisme endokrin dan karbohidrat yang menunjang pemasokan

makanan bagi janin serta persiapan untuk menyusui. Glukosa dapat

berdifusi secara tetap melalui plasenta kepala janin sehingga

kadarnya dalam darah janin hampir menyerupai kadar darah. Dimana

ibu hamil dengan diabetes terdapat peningkatan insiden hipertensi

(42)

10. Penatalaksanaan

Menurut varney (2007; h 531) dalam pemeriksaan yang komprehensif

mencangkup komponen berikut :

1. Melakukan konsultasi kolaborasi atau rujukan sesuai indikasi setatus

kesehatan klien dengan dokter.

2. Melakukan pemeriksaan laboratorium

3. menentuan kebutuhan untuk pengobatan atau tindakan lain dalam

penatalaksanaan komplikasi minor.

4. Melakukan pemeriksaan pap smear

5. Melakukan konseling sesuai dengan kebutuhan atau sesuai dengan

kebutuhan ibu

B. Tinjauan teori asuhan kebidanan menurut Varney (2007 ; h. 27), adalah :

1. Pengkajian

Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan

lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.

Pengkajian data wanita hamil terdiri atas anamesa, pemeriksaan fisik,

dan pemeriksan penunjang.

2. Interpretasi Data

Interpretasi data bermula dari data dasar, menginterpretasi data untuk

kemudian diproses menjadi masalah atau diagnosis serta kebutuhan

perawatan kesehatan yang di identifikasi kasus.

3. Diagnose Potensial

Diagnose potensial yaitu berdasarkan masalah dan diagnosis saat ini

berkenaan dengan tindakan antisipasi, pencegahan jika memungkinkan,

(43)

keadaan yang mungkin muncul. Langkah ini sangat penting dalam

memberi perawatan kesehatan yang aman.

4. Identifikasi kebutuhan akan tindakan sedera atau kolaborasi dan

konsultasi.

Identifikasi kebutuhan akan tindakan segera atau kolaborasi dan

konsultasi adalah mencerminkan sifat berkesinambungan proses

penatalaksanaan, yang tidak hanya dilakukan selama perawatan primer

atau kunjungan prantal periodik, tetapi juga saat bidan melakukan

perawatan berkelanjutan bagi wanita tersebut.

5. Perencanaan

Perencanaan adalah mengembangkan sebuah rencana keperawatan

yang menyeluruh dan ditentukan dengan mengacu pada hasil langkah

sebelumnya. Langkah ini merupakan pengembangan masalah atau

diagnosis yang diidentifikasi baik pada saat ini maupun yang dapat

diantisipasi serta perawatan kesehatan yang dibutuhkan.

6. Pelaksanaan

Penatalaksanaan adalah rencana perawatan yang menyeluruh. Langkah

ini dapat dilakukan menyeluruh oleh bidan atau dilakukan sebagian ibu

atau orang tua, atau tim kesehatan lain. Apabila tidak bisa melakukan

sendiri, bidan bertanggung jawab mengimplementasikan rencana

perawatan kolaborasi yang menyeluruh .

7. Evaluasi

Evalusi adalah merupakan tindakan untuk memeriksa apakan rencana

perawatan yang dilakukan bener-bener telah mencapai tujuan, yaitu

memenuhi kebutuhan ib, seperti yang diidentifikasi pada langkah kedua

(44)

B. Tinjauan Asuhan Kebidanan a. Pengkajian

1. Subyektif

a) Identitas klien

a. Nama

Untuk dapat mengenal atau memanggil nama ibu dan

untuk mencegah kekeliruan bila ada nama yang sama.

(Suryati, 2011;h.162)

b. Umur

Umur perlu diketahui apakah klien dalam kehamilan

yang berisiko atau tidak. Usia dibawah 16 tahun dan di atas 35

tahun merupakan umur-umur yang beresiko tinggi untuk

kehamilan. Umur yang baik untuk kehamilan maupun

persalinan 19 - 25 tahun. (Astuti, 2012 ; h. 206).

c. Agama

Informasi ini dapat menuntun ke suatu diskusi tentang

pentingnya agama dalam kehidupan klien, tradisi, dalam

kehamilan. (Lynn, 2004 ; h. 64).

d. Pendidikan

Tingkat pendidikan merupakan faktor yang mendukung

perilaku ibu dalam upaya deteksi dini komplikasi kehamilan.

Ibu dengan tingkat pendidikan tinggi lebih mudah memperoleh

(45)

e. Pekerjaan

Mengetahui perkerjaan klien adalah penting untuk

mengetahui apakah klien dalam keadaan utuh dan untuk

mengkaji potensi kelahiran, prematur dan pajanan terhadap

bahaya lingkungan kerja, yang dapat merusak janin. (Puji,

2011 ; h. 206).

f. Alamat

Untuk mengetahui ibu tinggal dimana, menjaga

Kemungkinan bila nama ibu ada yang bersamaan. Ditanya

alamatnya, agar dapat dipastikan ibu yang mana hendak

ditolong itu. Alamatnya juga diperlukan bila mengadakan

kunjungan kepada penderita. (Suryati, 2011 ; h. 163).

g. Keluhan utama

Keluahan utama ialah keluhan yang dirasakan pasien

saat ini sehingga pasien memeriksakan apa yang ia keluhkan,

atau suatu gejala dan kekhawatiran pasien sehinga mencari

perawatan. (Bickley, 2008 ; h.2-3). Menurut Rita

(2011;h.51-67) ketidak nyamanan pada ibu hamil yaitu sebagai berikut :

1) Terjadi penekanan pada beberapa sistem antara lain

sistem perkemihan, percernaan, pernafasan,

kardiovaskular, dan neurologi.

Akibat ketidaknyamanan ini dikarenakan uterus

mengalami pembesaran akibat peningkatan hormon

estrogen dan pregesteron, uterus akan mengalami

(46)

dan perkembangan janin, pertambahan amnion dan

perkembangan plasenta dari yang berukuran 30 gr

menjadi 1000 gr. Selain itu akan terjadi pelunakan pada

isthmus uteri dan pembesaran plasenta pada satu sisi

uterus. Kebutuhan fisiologis pada kertidak nyamanan ini

yaitu berhungan dengan perubahan dengan sistem yang

lain.

2) Keputihan

Terjadi peningkatan produksi lendir oleh mukosa vagina,

hiper paskularisasi pada vagina. Atau terjadi

hipervaskularisasi dan pelinakan pada serviks

peningkatan hormon estrogen dan progesteron.

Peningkatan lendir serviks yang disebut dengan

operkulum. Kerapuhan meningkat sehingga mudah berdarah pada saat melakukan senggama. kebutuhan

fisiologis pada ketidak nyamanan ini yaitu, tingkatkan

kebersihan dengan mandi setiap hari, pakaian dalam

menggunakan bahan katton yang memiliki daya serap

yang tinggi jangan gunakan nilon, cara cebok yang benar

yaitu dari arah vagina kebelakang. Selalu keringkan vulva

selesai BAB dan BAK. Ganti celana dalam setiap kali

basah. Hindari semprotan air.

3) Kries gigi, gusi berdarah

Ketidak nyaman ini dikarenakan peningkatan estrogen dan

(47)

hipervaskularisasi pembuluh darah kapiler gusi sehingga

terjadi edema dan hiperplastis, pelebaran epitelial

berkurang sehingga gusi lebih rapuh, timbulnya muntah

menyebakan kebersihan mulut terganggu dan

meningkatkan rasa asam di mulut.

4) Mual dan muntah

Ketidak nyamanan ini di sebabkan karna relaksasi pada

otot-otot pencernaan antara lain peristaltik di lambung

sehingga pencernaan makanan oleh lambung menjadi

lebih lama dan lebih mudah terjadi peristaltik balik ke

esopagus. Selain itu , pengaruh dari peningkatan hormon

HCG juga dapat menyebabkan ibu hamil merasakan mual

dan muntah. Kebutuhan fisiologis pada ketidak nyaman ini

yaitu, hindari bau dan penyebab lain. Makan biskuit kering

atau roti bakar sebelum bangun dari tempat tidur dan

bangun berlahan-lahan. Makan sedikit tapi sering. Duduk

tegak setiap kali selesai makan. Indari makanan yang

berminyak. Makan makanan kering di antara waktu

makan. Jangan langsung gosok gigi setelah makan.

Istirahat seperlunya. Gunakan obat-obatan

nonfarmakologi jika memungkinkan. Jika terlalu parah beri

terapi dengan vitamin B6.

5) Konstipasi

Ketidak nyaman ini disebabkan relaksai pada usus

(48)

Relaksasi juga terjadi pada usus besar sehingga

penyerapan air lebih lama. Kebutuhan fisiologisnya yaitu,

tingkatkan intek cairan dan serat dalam diet misalnya

buah, sayuran, minum air hangat terutama ketika perut

kosong. Istirahat cucup. Senam hamil. Buang air besar

secara teratur dan segera setelah ada dorongan. Hindari

minyak mineral lubrican perangsang, saline, hiperosmosis

dan castro oil.

6) Sering buang air kecil

Ketidak nyamanan ini disebabkan oleh peningkatan

sensitivitas kandung kemih dan pada tahap selanjutnya

merupakan akibat kompresi pada kandung kemih. Pada

trimester kedua, kandung kemih tertarik keatas dan keluar

dari panggul sejati kearah abdomen uretra memanjang

sampai 7,5 cm karena kandung kemih bergeser kearah

atas kongesti panggul pada masa hamil ditunjukan oleh

hiperemia kandung kemih dan uretra. Peningkatan

vaskularisasi ini membuat mukosa kandung kemih

menjadi mudah luka dan berdarah. Tonus kandung kemih

dapat menurun hal ini memungkin kan distensi kandung

kemih sampai sekitar 1500 ml. Pada saat yang sama

pembesaran uterus menekan kandung kemih

menimbulkan rasa ingin berkemih walau pun kandung

kemih hanya berisi sedikit urin. Kebutuhan fisiologis pada

(49)

air kecil. Kosongkan kandung kemih ketika ada dorongan.

Perbanyak minum pada siang hari jangan kurangi minum

pada malam hari kecuali mengganggu tidur dan

mengalami kelelahan. Hindari minum kopi atau teh

sebagai deuresis. Berbaring miring kiri saat tidur untuk

meningkatkan deuresis. Tidak memerlukan pengobatan

farmakologis.

7) Keringat bertambah

Ketidak nyaman ini di sebabkan oleh, peningkatan

kelenjar apocrine, akibat peningkatan hormon, kelenjar

tersebut meningkat terutama, akibat berat badan dan

kegiatan metabolik yang meningkat, dan peningkatan

kelenjar sebasea. Kebutuhan fisiologis pada ketidak

nyaman ini yaitu: pakai-pakaian yang longgar, Perbanyak

minum, mandi yang teratur.

h. Riwayat kesehatan

a. Riwayat kesehatan dahulu

Bagian anamesa ini merupakan uraian yang lengkap jelas

dan kronologis mengenai berbagai permasalahan yang

mendorong pasien untuk mendapatkan perawatan. (Lynn,

2009 ; h. 4). Dimanana menurut (Varney, 2007 ; h. 636)

komplikasi penyakit yang bisa terjadi masa kehamilan

yaitu:

Diabetes : dimana ibu hamil dengan diabetes terdapat

(50)

memperburuk perjalanan persalinan, dan bayi besar.

Jantung : dimana dalam kehamilan atau persalinan akan

terdapat peningkatan curah jantung. Selama kehamilan,

Persalinan, perlahiran, akan meningkatkan risiko

dekompensasi jantung pada wanita yang mempunyai

penyakit jantung.

Asma : asma dihubungkan dengan peningkatan angka

kematian perinatal, hiperemesis gravidarum, pelahiran

preterm, hipertensi kronis, preeklamsia, bayi berat lahir

rendah, dan pendarahan pervaginaan.

b. Riwayat kesehatan keluarga

Informasi tentang keluarga klien penting untuk

mengidentifikasi wanita yang berisiko menderita genetik.

Informasi ini juga dapat mengidentifikasi latar belakang

rasa tahu etnis yang diperlukan untuk melakukan

pendekatan berdasarkan pertimbangan budaya atau untuk

mengetahui penyakit organik yang memiliki komponen

herediter. (Wheeler, 2004 ; h 52)

i. Riwayat obstetric

1) Riwayat haid

a) Amenore

Amenore menore merupakan perubahan umum yang

terjadi pada beberapa titik dalam sebagian besar siklus

mestruasi wanita dewasa. Sepanjangan kehidupan

(51)

dengan kejadian hidup yang normal seperti kehamilan,

menopaus, atau penggunaan metode pengendalian

kehamilan. Selain itu, terdapat terdapat beberapa

keadaan atau kondisi yang berhubungan dengan

amenore yang abnormal, dan tantangan bagi para

pemberi pelayananan kesehatan adalah untuk

membedakan antara amenore yang normal dan yang

abnormal, serta menemukan penyebab amenore

abnormal. Istilah amenore secara tradisional

ditetapkan pada salah satu dari tiga kondisi klinis

dibawah ini. Masa remaja awal ( usia 14 tahun atau

lebih muda). (varney,2007;h.339)

b) Flour albus (keputihan)

Karena terjadi peningkatan produksi lendir oleh

mukosa vagina, hipervaskularisasi pada vagina.

(Rita,2011;h.52)

c) HPHT

Bila seorang wanita datang dengan haid terlambat dan

di duga ada kehamilan, maka dapat ditentukan tanggal

perkiraan partus, jika hari pertama haid terakhir

diketahui dan siklus kuran lebih 28 hari. Rumus yang

dipakai ialah rumus naegele. Perkiraan menurut rumus

ini : hati +7, bulan -3, dan tahun +1. (Astuti, 2012 ; h.

(52)

j. Riwayat perkawinan

Yang perlu dikaji adalah berapa kali menikah, status menikah

sah atau tidak karena bila melahirkan tanpa status yang jelas

akan mempengaruhi dengan psikologisnya.

(Wiknjosastro,2007;h. 540)

k. Pola kebutuhan sehari-hari

1) Pola nutrisi

Faktor gizi ibu hamil perlu kita perhatikan, bila ibu

kekurangan gizi pada kehamilannya maka akan

menimbulkan masalah. Masalah pada ibu hamil yaitu

resiko dan komlikasi antara lain pendarahan, anemia,

maupun janinnya yaitu dapat menimbulkan keguguran,

abortus, kematian neonatal. (Astuti, 2011 ; h. 130).

2) Pola personal hygene

Kebersihan diri selama kehamilan penting untuk dijaga

oleh seorang ibu hamil. Personal hygene yang buruk

dapat berdampak terhadap kesehatan ibu dan janin.

Sebaiknya ibu hamil mandi, gosok gigi, dan ganti pakaian

minimal 2 kali sehari, menjaga kebersihan alat genetali

dan pakaian dalam, menjaga kebersihan payudara.

(Astuti, 2012 ; h. 142).

3) Pola eliminasi

Menggambarkan pola fungsi ekresi yaitu kebiasaan buang

air besar atau kecil meliputi, frekuensi, jumlah,

(53)

l. Psikososial kultural, spritual

Terbentuknya janin dan kelahiran bayi merupakan suatu

fenomena yang wajar dalam kelangsungan kehidupan

manusia, namun berbagai kelompok masyarakat dengan

kebudayaannya diseluruh dunia memiliki aneka persepsi,

upacara bagi ibu hamil untuk mencari keselamatan bagi diri

wanita serta bayinya. Contohnya di Jawa : ada mitoni,

procotan, brokohan, sepasaran, selapanan.

2. Data obyektif

a. Keadaan umum

Untuk mengetahui data ini, bidan perlu mengamati keadaan

pasien secara keseluruhan. Hasil pengamatan akan bidan

laporkan dengan kriteria, antara lain :

1) Baik

Pasien dimasukan dalam kriteria ini jika pasien

memperlihatkan respon yang baik terhadap lingkungan dan

orang lain, serta secara fisik pasien tidak mengalami

ketergantungan dalam berjalan.

b. Lemah Tingkat kesadaran

Untuk mendapatkan tentang kesadaran pasien, bidan dapat

melakukan pengkajian derajat kesadaran pasien dari keadaan

composmentis (kesadaran maksimal) sampai dengan koma

(pasien tidak dalam keadan sadar). ( sulistyawati,2009;h 122)

c. Tanda vital

Gambar

Table 2.1 Pemeriksaan tafsir fundus uterus

Referensi

Dokumen terkait

plasenta, baik dari jenis yang disertai perdarahan maupun tersembunyi. 5) Tinggi fundus uterus lebih besar dari usia kehamilan. 6) Bagian-bagian janin sulit di raba. 7) Uterus

postterm adalah kehamilan yang berlangsung 42 minggu atau lebih, dengan..

tiba waktu persalinan (Varney, 2008; h.791-792). b) Ketuban pecah dini pada usia kehamilan lebih dari 37 minggu. Penanganan yang dilakukan berupa tindakan aktif

a) Setelah usia kehamilan melebihi 40 minggu yang perlu diperhatikan adalah monitoring janin sebaik-baiknya meliputi djj serta gerakan janin. b) Apabila tidak

persalinan (TP), (dapat mengetahui usia kehamilan sehingga keadaan kehamilannya dapat dipantau, terutama untuk memantau pertambahan BB, TFU dan frekuensi gerakan janin),

bagi wanita untuk hamil adalah usia 20 sampai pertengahan 30-an. c) Ibu hamil yang berumur 35 tahun atau lebih, dimana pada usia. tersebut terjadi perubahan pada jaringan

Kunjungan K4 adalah kontak ibu hamil yang keempat atau lebih dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan pada trimester III,

Bagi ibu hamil dengan preeklampsia berat pada usia kehamilan 34 minggu atau lebih, dan dengan kondisi ibu-janin yang tidak stabil tanpa memandang usia kehamilan,